LEMBARAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU. Nomor 5 Tahun 2008 PERATURAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
LEMBARAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU PERATURAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU NOMOR 9 TAHUN 2006 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN BANYUMAS

LEMBARAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU PERATURAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN BANYUMAS

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

LEMBARAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU. Nomor 9 Tahun 2011

LEMBARAN DAERAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG

LEMBARAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU. Nomor 6 Tahun 2005 Seri D PERATURAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU NOMOR 9 TAHUN 2005 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 17 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS DAERAH KOTA BENGKULU

PEMERINTAH KOTA KEDIRI KEDIRI KEDIRI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 16 TAHUN 2008 T E N T A N G

PEMERINTAH KOTA MADIUN

PEMERINTAH KABUPATEN POSO

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah.

NOMOR : 6 TAHUN 2008 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2011 NOMOR 50 PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 15-T TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2011 NOMOR 46 PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 15-P TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR : 6 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON

BUPATI KEPULAUAN MERANTI

LEMBARAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR 22 TAHUN 2010

BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2011 NOMOR 44 PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 15-N TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HALMAHERA TENGAH NOMOR 6 TAHUN 2012 T E N T A N G

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KOTA BANJARBARU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESAWARAN NOMOR 06 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN PESAWARAN

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 102 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

PEMERINTAH KABUPATEN LAHAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 8 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI BADAN DAN KANTOR DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA DUMAI NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KOTA DUMAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 9 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA TEKNIS DAERAH DAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN INDRAMAYU

PEMERINTAH KOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG

SALINAN NOMOR 14 TENTANG. ketentuan Peraturan. daerah

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 18 TAHUN 2008

PEMERINTAH KOTA DUMAI

PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA - UNA PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA NOMOR 11 TAHUN 2008 T E N T A N G

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 95 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2008 NOMOR 17 SERI D

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG

PEMERINTAH KOTA SURABAYA TENTANG ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKULU SELATAN NOMOR : 08 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN BENGKULU SELATAN

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 54 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA PEMERINTAH KECAMATAN

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TUBAN Nomor 3 Tahun 2008 Seri D

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP

PEMERINTAH KOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 31 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

16 Desember 2008 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK SERI D PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 09 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2011 NOMOR 49 PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 15-S TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG

-1- PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR,

- 1 - BUPATI KOLAKA TIMUR PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOLAKA TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BONDOWOSO

PEMERINTAH KABUPATEN POSO

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR,

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN TAHUN 2008 NOMOR 14

LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2008 NOMOR 6 PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN

BUPATI TEMANGGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEMANGGUNG,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN

BUPATI SIGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIGI,

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 27 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 3 0. X TAHUN TENTANG

WALIKOTA BENGKULU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BENGKULU,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan U

Memperhatikan : Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah.

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI NGAWI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGAWI,

TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA SURABAYA

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 33 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI JAYAPURA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN JAYAPURA

SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No. 78 Telepon (0421) Fax. (0421) 24330

Transkripsi:

LEMBARAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU Nomor 5 Tahun 2008 PERATURAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA LUBUKLINGGAU, Menimbang Mengingat : : a. bahwa berdasarkan ketentuan pasal 120 ayat (2) dan Pasal 128 ayat (1) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Menjadi Undang-Undang Perangkat Daerah antara lain adalah Lembaga Teknis Daerah ditetapkan dalam Peraturan Daerah dengan memperhatikan faktor-faktor tertentu dan berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2005 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Lubuklinggau tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah. 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kota Lubuklinggau (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 87, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4114); 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548); 4..undang undang..

4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten / Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah; Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU dan WALIKOTA LUBUKLINGGAU MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kota Lubuklinggau. 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota Lubuklinggau. 3. Walikota adalah Walikota Lubuklinggau. 4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kota Lubuklinggau. 5. Lembaga Teknis Daerah adalah Lembaga Teknis Daerah Kota Lubuklinggau yang terdiri dari Badan atau Kantor. 6. Pemerintah...

6. Pemerintah adalah Pemerintah Pusat. 7. Pemerintah Provinsi adalah Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan. 8. Unit Pelaksana Teknis Badan yang selanjutnya disingkat UPTB adalah unsur pelaksana operasional dilingkungan Badan yang melaksanakan tugas teknis operasional. 9. Kelompok Jabatan fungsional adalah Kelompok Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan tugas yang sesuai dengan profesinya dalam rangka mendukung tugas Pemerintahan Daerah. BAB II PEMBENTUKAN Pasal 2 Dengan Peraturan Daerah ini, dibentuk Susunan Organisasi Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kota Lubuklinggau, yang terdiri dari : a. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah; b. Badan Kepegawaian Daerah; c. Badan Pendidikan dan Pelatihan; d. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Kelurahan; e. Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan; f. Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat; g. Kantor Lingkungan Hidup; h. Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi; i. Kantor Pelayanan Perizinan; j. Kantor Penanaman Modal; dan k. Kantor Ketahanan Pangan. BAB III KEDUDUKAN Pasal 3 Lembaga Teknis Daerah merupakan unsur pendukung tugas Walikota yang dipimpin oleh seorang Kepala Badan atau Kantor yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah. BAB IV..

BAB IV TUGAS POKOK, FUNGSI DAN SUSUNAN ORGANISASI Bagian Pertama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Pasal 4 (1) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang perencanaan pembangunan daerah dan melaksanakan tugas pembantuan yang diberikan oleh Pemerintah dan/atau Pemerintah Provinsi. (1), Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai fungsi : a. perumusan kebijakan teknis perencanaan; b. pengkoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan; c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perencanaan pembangunan daerah; dan d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. (3) Susunan Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah terdiri dari : a. Kepala Badan; b. Sekretariat membawahkan : 1. Sub Bagian Umum. 2. Sub Bagian Program; dan 3. Sub Bagian Keuangan; c. Bidang Statistik dan Pelaporan. membawahkan : 1. Sub Bidang Pengumpulan, Pengolahan Data dan Pelaporan; dan 2. Sub Bidang Monitoring dan evaluasi, Statistik dan Dokumentasi. d. Bidang Ekonomi membawahkan : 1. Sub Bidang Perdagangan, Industri dan Pengolahan Pasar; dan 2. Sub Bidang Pertanian. e. Bidang Sosial Budaya membawahkan : 1. Sub Bidang Pendidikan, Pariwisata dan Budaya; dan 2. Sub Bidang Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial. f. Bidang Fisik, Prasarana dan Lingkungan Hidup membawahkan : 1. Sub Bidang Fisik dan Prasaranan; dan 2. Sub Bidang Penataan Ruang dan Lingkungan Hidup. g. Kelompok Jabatan fungsional. (4) Bagan.

(4) Bagan Struktur Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah sebagaimana dimaksud ayat (3) tercantum pada lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. Bagian Kedua Badan Kepegawaian Daerah Pasal 5 (1) Badan Kepegawaian Daerah mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang kepegawaian dan melaksanakan tugas pembantuan yang diberikan oleh Pemerintah dan/atau Pemerintah Provinsi. (1), Badan Kepegawaian, mempunyai fungsi : a. perumusan kebijakan teknis di bidang kepegawaian; b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang kepegawaian; c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang kepegawaian; d. penyusunan pedoman dan pelaksanaan di bidang kepegawaian; e. pengendalian dan pembinaan Unit Pelaksana Teknis Badan (UPTB) dalam lingkup tugasnya; dan f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai tugas pokok dan fungsinya. (3) Susunan Organisasi Badan Kepegawaian Daerah terdiri dari : a. Kepala Badan; b. Sekretariat, membawahkan : 1. Sub Bagian Umum; 2. Sub Bagian Keuangan; dan 3. Sub Bagian Program dan Administrasi Pengolahan Sistem Informasi Kepegawaian. c. Bidang Pembinaan Pegawai, membawahi : 1. Sub Bidang Hukum dan Perundang-undangan; dan 2. Sub Bidang Pengembangan Pegawai. d. Bidang Pengangkatan dan Pemindahan, membawahi : 1. Sub Bidang Pengangkatan Pegawai; dan 2. Sub Bidang Pemindahan, Pemberhentian dan Penetapan Pensiun. e.. Bidang..

e. Bidang Kepangkatan dan Penggajian, membawahkan : 1. Sub Bidang Kepangkatan Pegawai; dan 2. Sub Bidang Penentapan Gaji dan Kesejahteraan Pegawai. f. Unit Pelaksana Teknis Badan (UPTB); dan g. Kelompok Jabatan Fungsional. (4) Bagan Struktur Organisasi Badan Kepegawaian Daerah sebagaimana dimaksud ayat (3) tercantum pada lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. Bagian Ketiga Badan Pendidikan Dan Pelatihan Pasal 6 (1) Badan Pendidikan dan Pelatihan mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang Pendidikan dan Pelatihan dan melaksanakan tugas pembantuan yang diberikan oleh Pemerintah dan/atau Pemerintah Provinsi. (1), Badan Pendidikan dan Pelatihan, mempunyai fungsi : a. perumusan kebijakan teknis di bidang Pendidikan dan Pelatihan; b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang pendidikan dan pelatihan; c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Pendidikan dan Pelatihan; d. penyusunan pedoman dan pelaksanaan di bidang Pendidikan dan Pelatihan; e. pengendalian dan pembinaan Unit Pelaksana Teknis Badan (UPTB) dalam lingkup tugasnya; dan f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai tugas pokok dan fungsinya. (3) Susunan Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan terdiri dari : a. Kepala Badan; b. Sekretariat, membawahkan : 1. Sub Bagian Umum; 2. Sub Bagian Keuangan; dan 3. Sub Bagian Perpustakaan dan Informasi. c.. Bidang..

c. Bidang Pendidikan dan Pelatihan Teknis Fungsional, membawahi : 1. Sub Bidang Pendidikan dan Pelatihan Fungsional; dan 2. Sub Bidang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Fungsional. d. Bidang Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan, membawahi : 1. Sub Bidang Kemitraan Pendidikan dan Pelatihan; dan 2. Sub Bidang Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan. e. Bidang Pendidikan dan Pelatihan Pemerintahan, membawahkan : 1. Sub Bidang Pendidikan dan Pelatihan teknis; dan 2. Sub Bidang Pendidikan dan Pelatihan Pemerintahan dan pembangunan. f. Unit Pelaksana Teknis Badan (UPTB); dan g. Kelompok Jabatan Fungsional. (4) Bagan Struktur Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan sebagaimana dimaksud ayat (3) tercantum pada lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. Bagian Keempat Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Kelurahan Pasal 7 (1) Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Kelurahan mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan kelurahan serta melaksanakan tugas pembantuan yang diberikan oleh Pemerintah dan/atau Pemerintah Provinsi. (1), Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Kelurahan mempunyai fungsi : a. perumusan kebijakan teknis di bidang pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan kelurahan; b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan kelurahan; c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan kelurahan; d. pelaksanaan pengembangan usaha ekonomi masyarakat; e. pelaksanaan...

e. pelaksanaan fasilitasi dan motivasi pemanfaatan sumber daya alam dan penerapan teknologi tepat guna; f. pelaksanaan pengembangan pembangunan kelurahan; g. pengendalian dan pembinaan UPTB dalam lingkup tugasnya; h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai tugas pokok dan fungsinya. (3) Susunan Organisasi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Kelurahan terdiri dari: a. Kepala Badan; b. Sekretariat membawahkan : 1. Sub Bagian Umum; dan 2. Sub Bagian Keuangan. c. Bidang Sosial Budaya dan Ketahanan membawahkan : 1. Sub Bidang Lembaga Kemasyarakatan; dan 2. Sub Bidang Pemberdayaan Perempuan, Kesejahteraan Keluarga, Anak dan Remaja. d. Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat membawahkan : 1. Sub Bidang Bantuan Pembangunan dan Prasarana; dan 2. Sub Bidang Usaha Ekonomi Keluarga dan Masyarakat. e. Bidang Pemerintahan Kelurahan membawahkan : 1. Sub Bidang Penataan dan Pengembangan Kelurahan; dan 2. Sub Bidang Aparatur, Pendapatan dan Kekayaan Kelurahan. f. Unit Pelaksana Teknis Badan (UPTB); dan g. Kelompok Jabatan Fungsional. (4) Bagan Struktur Organisasi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Kelurahan sebagaimana dimaksud ayat (3) tercantum pada lampiran IV yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. Bagian Kelima Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Pasal 8 (1) Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang keluarga berencana dan pemberdayaan perempuan serta melaksanakan tugas pembantuan yang diberikan oleh Pemerintah dan/atau Pemerintah Provinsi. (1), Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan mempunyai fungsi : a..perumusan...

a. perumusan kebijakan teknis di bidang keluarga berencana dan pemberdayaan perempuan; b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang keluarga berencana dan pemberdayaan perempuan; c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang keluarga berencana dan pemberdayaan perempuan; d. pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan instansi/ lembaga terkait dalam rangka keluarga berencana dan pemberdayaan perempuan; d. pemberian perizinan dan pelayanan umum dibidang keluarga berencana; e. pengendalian dan pembinaan UPTB dalam lingkup tugasnya; dan f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai tugas pokok dan fungsinya. (3) Susunan Organisasi Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan terdiri dari : a. Kepala Badan; b. Sekretariat membawahkan : 1. Sub Bagian Umum; 2. Sub Bagian Kepegawaian; dan 2. Sub Bagian Keuangan. c. Bidang Keluarga Berencana, Keluarga Sejahtera dan Penggerakan masyarakat membawahkan : 1. Sub Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga sejahtera; dan 2. Sub Bidang Penggerakan Masyarakat. d. Bidang Data dan informasi, membawahkan : 1. Sub Bidang Pelaporan dan Pengolahan Data; dan 2. Sub Bidang Evaluasi program dan Penyebarluasan Informasi. e. Bidang Peningkatan Peran Perempuan membawahkan : 1. Sub Bidang Sumber Daya dan Kemandirian; dan 2. Sub Bidang Bantuan/Perlindungan Perempuan. f. Bidang Peningkatan Peran Serta Masyarakat membawahkan: 1. Sub Bidang Koordinasi dan Kerjasama Pemberdayaan; dan 2. Sub Bidang Peran Serta masyarakat. g. Unit Pelaksana Teknis Badan ( UPTB ); dan e. Kelompok Jabatan Fungsional. (4).. Bagan

(4) Bagan Struktur Organisasi Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan sebagaimana dimaksud ayat (3) tercantum pada lampiran V yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. Bagian Keenam Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Pasal 9 (1) Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang kesatuan bangsa, politik dan perlindungan masyarakat serta melaksanakan tugas pembantuan yang diberikan oleh Pemerintah dan/atau Pemerintah Provinsi. (1) Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat mempunyai fungsi : a. perumusan kebijakan teknis di bidang kesatuan bangsa, politik dan perlindungan masyarakat; b. pelaksanaan kebijakan ketahanan bangsa, demokratisasi dan wawasan kebangsaan; c. penyusunan pedoman dan pelaksanaan kesiapan terhadap ancaman bencana; d. pelaksanaan upaya penyelamatan dari bencana dan rehabilitasi akibat bencana; e. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan Walikota sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. (3) Susunan Organisasi Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat, terdiri dari : a. Kepala Kantor ; b. Sub Bagian Tata Usaha; c. Seksi Kesatuan Bangsa; d. Seksi Hubungan Antar Lembaga dan Parta Politik e. Seksi Perlidungan Masyarakat; dan f. Kelompok Jabatan Fungsional. (4) Bagan Struktur Organisasi Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat sebagaimana dimaksud ayat 1 tercantum pada lampiran VI yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. Bagian...

Bagian Ketujuh Kantor Lingkungan Hidup Pasal 10 (1) Kantor Lingkungan Hidup mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang lingkungan hidup serta melaksanakan tugas pembantuan yang diberikan oleh Pemerintah dan/atau Pemerintah Provinsi. (1), Kantor Lingkungan Hidup mempunyai fungsi : a. perumusan kebijakan teknis di bidang lingkungan hidup b. pelayanan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah di bidang lingkungan hidup; c. pelaksanaan pembinaan operasional di bidang lingkungan hidup; d. perumusan kebijakan operasional pencegahan dan penanggulangan pencemaran, kerusakan lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan; e. melaksanakan koordinasi pencegahan dan penanggulangan kerusakan lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan; f. pelaksanaan pembinaan teknis pencegahan dan penanggulangan pencemaran, kerusakan lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan; dan g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai tugas pokok dan fungsinya. (3) Susunan Organisasi Kantor Lingkungan Hidup, terdiri dari : a. Kepala Kantor; b. Sub Bagian Tata Usaha; c. Seksi Pengendalian Dampak Lingkungan; d. Seksi Pemulihan dan Peningkatan Kualitas Lingkungan; e. Seksi Penanggulangan Dampak Lingkungan; dan f. Kelompok Jabatan Fungsional. (4) Bagan Struktur Organisasi Kantor Lingkungan Hidup sebagaimana dimaksud ayat (3) tercantum pada lampiran VII yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. Bagian Kedelapan Bagian Kedelapan

Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Pasal 11 (1) Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang perpustakaan, arsip dan dokumentasi serta melaksanakan tugas pembantuan yang diberikan oleh Pemerintah dan/atau Pemerintah Provinsi. (1), Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi mempunyai fungsi : a. perumusan kebijakan teknis di bidang perpustakaan, arsip dan dokumentasi; b. pelayanan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah di bidang perpustakaan, arsip dan dokumentasi; c. pelaksanaan pembinaan operasional di bidang perpustakaan, arsip dan dokumentasi; d. penyelenggaraan upaya peningkatan dan pengembangan minat baca masyarakat; e. penyelenggaraan pengadaan, pengolahan dan layanan perpustakaan umum; f. penyelenggaraan akuisisi, pengolahan dan layanan arsip dan dokumentasi; g. penyelenggaraan pemeliharaan, perawatan dan pelestarian koleksi bahan pustaka, arsip dan dokumentasi; dan h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai tugas pokok dan fungsinya. (3) Susunan Organisasi Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi, terdiri dari : a. Kepala Kantor; b. Sub Bagian Tata Usaha; c. Seksi Pelayanan dan Pengelolaan Perpustakaan; d. Seksi Pengadaan, Pembinaan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi; e. Seksi Akuisisi Pengelolaan Arsip dan Dokumentasi; dan f. Kelompok Jabatan Fungsional. (4) Bagan Struktur Organisasi Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi sebagaimana dimaksud ayat (3) tercantum pada lampiran VIII yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. Bagian...

Bagian Kesembilan Kantor Pelayanan Perizinan Pasal 12 (1) Kantor Pelayanan Perizinan mempunyai tugas pokok memberikan pelayanan perizinan secara terpadu sesuai dengan kewenangannya. (1), Kantor Pelayanan Perizinan mempunyai fungsi : a. perumusan kebijakan teknis di bidang pelayanan perizinan; b. pemberian pelayanan perizinan sesuai dengan kewenangannya; c. pelaksanaan validasi, legalisasi, dan otorisasi pelayanan perizinan sesuai dengan kewenangannya; d. penanganan pengaduan masyarakat berkaitan dengan pelayanan publik; e. pengembangan sistem pelayanan publik; dan f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai tugas pokok dan fungsinya. (3) Susunan Organisasi Kantor Pelayanan Perizinan, terdiri dari : a. Kepala Kantor; b. Sub Bagian Tata Usaha; c. Seksi Pelayanan; d. Seksi Pengolahan Data dan Pemeriksaan; e. Seksi Pemrosesan; dan f. Kelompok Jabatan Fungsional. (4) Bagan Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Perizinan sebagaimana dimaksud ayat (3) tercantum pada lampiran IX yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. Bagian Kesepuluh Kantor Penanaman Modal Pasal 13 (1) Kantor Penanaman Modal mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang penanaman modal serta melaksanakan tugas pembantuan yang diberikan oleh Pemerintah dan/atau Pemerintah Provinsi. (1), Kantor Penanaman Modal, mempunyai fungsi : a. perumusan kebijakan teknis di bidang penanaman modal; b..penyusunan...

b. penyusunan rencana dan program skala prioritas, strategi dan prioritas penanaman modal dan investasi lainnya; c. pelayanan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah di bidang penanaman modal; d. pelaksanaan pembinaan operasional di bidang penanaman modal; e. pengolahan data dan informasi serta evaluasi kegiatan penanaman modal dan investasi; dan f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai tugas dan fungsinya. (3) Susunan Organisasi Kantor Penanaman Modal, terdiri dari : a. Kepala Kantor; b. Sub Bagian Tata Usaha; c. Seksi Informasi dan Promosi Investasi; d. Seksi Pengkajian dan Pengembangan Investasi; e. Seksi Administrasi Penanaman Modal; dan f. Kelompok Jabatan Fungsional. (4) Bagan Struktur Organisasi Kantor Penanaman Modal sebagaimana dimaksud ayat (3) tercantum pada lampiran X yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. Bagian Sebelas Kantor Ketahanan Pangan Pasal 14 (1) Kantor Ketahanan Pangan mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanakan kebijakan daerah dibidang ketahanan pangan serta melaksanakan tugas pembantuan yanag diberikan oleh pemerintah dan/atau pemerintah Provinsi. (2) Untuk Melaksanakan tugas pokok sebagaiman dimaksud ayat (1), Kantor Ketahanan Pangan : a. Perumusan kebijakan teknis dibidang ketahanan pangan; b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah dibidang kebersihan dan pertamanan; c. Pelayanan Penyelengaraan Pemerintah Daerah dibidang ketahanan pangan; d. Pelakasanan pembinaan operasional dibidang ketahanan pangan; e. Pelasanan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai tugas dan fungsinya. (3) susunan...

(3) Susunan Organisasi Kantor Ketahanan Pangan terdiri dari: a. Kepala Kantor; b. Sub Bagian Tata Usaha; c. Seksi Ketersediaan dan Distribusi Pangan; d. Seksi Penganekaragaman Pangan; e. Seksi Pengendalian Pangan; dan f. Kelompok Jabatan Fungsional. (4) Bagan Struktur Organisasi Kantor Ketahanan Pangan sebagaimana dimaksud ayat (3) tercantum pada lampiran XI yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. BAB V TATA KERJA Pasal 15 (1) Kepala Badan / Kantor dibina dan bertanggungjawab langsung kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah. (2) Dalam melaksanakan tugas dibidang teknis administratif Badan / Kantor dibina dan dikoordinasikan oleh Sekretaris Daerah. (3) Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Badan / Kantor wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi dengan unsur-unsur dalam lingkungannya, dan / atau instansi / lembaga lain yang terkait. (4) Setiap pimpinan pada unit organisasi dalam lingkungan Badan / Kantor melaksanakan koordinasi pengawasan melekat. (5) Setiap pimpinan pada unit organisasi dalam lingkungan Badan / Kantor bertanggungjawab serta memberikan bimbingan, pedoman dan petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahan. (6) Setiap pimpinan dan bawahan unit organisasi di lingkungan Badan / Kantor wajib mengikuti dan mematuhi pedoman dan petunjuk atasan, serta melaporkan hasil pelaksanaan tugasnya kepada atasan langsung secara berkala dan tepat waktu. BAB VI PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI Pasal 16 Ketentuan lebih lanjut mengenai penjabaran tugas pokok dan fungsi masing-masing Dinas diatur dengan Peraturan Walikota sesuai dengan peraturan perundangan-undangan. BAB VII...

BAB VII UNIT PELAKSANA TEKNIS Pasal 17 Pada setiap Lembaga Teknis Daerah dapat dibentuk Unit Pelaksana Teknis Badan dengan Peraturan Walikota sesuai kebutuhan. BAB VIII JABATAN FUNGSIONAL Pasal 18 Pada setiap Lembaga Teknis Daerah dapat ditetapkan Jabatan fungsional tertentu sesuai dengan peraturan perundang-undangan. BAB IX KEPEGAWAIAN Pasal 19 Susunan kepegawaian jenjang kepangkatan dan jabatan pengangkatan dan pemberhentian dalam jabatan serta pembiayaan kegiatan Lembaga Teknis Daerah, dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. BAB X KETENTUAN PENUTUP Pasal 20 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini akan diatur lebih lanjut oleh Walikota sepanjang mengenai pelaksanaannya. Pasal 21 Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, maka : a. Peraturan Daerah Kota Lubuklinggau Nomor 4 Tahun 2003 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Lembaran Daerah Kota Lubuklinggau Tahun 2003 Nomor 03 Seri D ); b. Peraturan Daerah Kota Lubuklinggau Nomor 6 Tahun 2003 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Badan Kepegawaian Daerah (Lembaran Daerah Kota Lubuklinggau Tahun 2003 Nomor 05 Seri D ); c. Peraturan Daerah Kota Lubuklinggau Nomor 17 Tahun 2003 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Keluarga Berencana (Lembaran Daerah Kota Lubuklinggau Tahun 2003 Nomor 16 Seri D ); d.. Peraturan..

d. Peraturan Daerah Kota Lubuklinggau Nomor 19 Tahun 2003 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Lembaran Daerah Kota Lubuklinggau Tahun 2003 Nomor 18 Seri D ); e. Peraturan Daerah Kota Lubuklinggau Nomor 22 Tahun 2003 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah (Lembaran Daerah Kota Lubuklinggau Tahun 2003 Nomor 21 Seri D); f. Peraturan Daerah Kota Lubuklinggau Nomor 9 Tahun 2005 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Badan Pendidikan dan Pelatihan (Lembaran Daerah Kota Lubuklinggau Tahun 2005 Nomor 06 Seri D ); g. Peraturan Daerah Kota Lubuklinggau Nomor 8 Tahun 2006 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Badan Pemberdayaan Masyarakat (Lembaran Daerah Kota Lubuklinggau Tahun 2006 Nomor 03 Seri D ); h. Peraturan Daerah Kota Lubuklinggau Nomor 11 Tahun 2006 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kantor Pengendalian Lingkungan Hidup (Lembaran Daerah Kota Lubuklinggau Tahun 2006 Nomor 06 Seri D ); dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 22 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kota Lubuklinggau. Ditetapkan di Lubuklinggau pada tanggal 26 Juni 2008 WALIKOTA LUBUKLINGGAU, cap/dto RIDUAN EFFENDI Diundangkan di Lubuklinggau pada tanggal 26 Juni 2008 SEKRETARIS DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU, Cap/ttd JOKO IMAM SENTOSA LEMBARAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU TAHUN 2008 NOMOR 5