FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD HAJI BOEJASIN PELAIHARI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan tugas memberi asuhan keperawatan (Arwani, 2006). perawat merasa puas dalam bekerja (Aditama,2006).

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN KEPUASAN PERAWAT PADA UNIT RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MAJENE

BAB I PENDAHULUAN. atau manajemen untuk memberikan pelayanan yang terbaik. Manajemen

HUBUNGAN ANTARA FUNGSI PERAWAT SUPERVISOR DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT PELAKSANA DI RUANG INSTALASI RAWAT INAP RSUD 45 KUNINGAN TAHUN 2015

Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015 ABSTRACT

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulanfi

STUDI KOMPARATIF KEPUASAN KERJA PERAWAT PNS DAN NON PNS DI RSUD RADEN MATTAHER JAMBI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT MYRIA KOTA PALEMBANG

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN RUANG RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT PANTI WALUYA MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT PELAKSANA ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA PERAWAT RAWAT INAP DI RSUD KOTA SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Inpatient Satisfaction of Nursing Services in RSUP Dr. Kariadi Semarang

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN PENERAPAN KOMPENSASI PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD MUNTILAN NASKAH PUBLIKASI

GAMBARAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RSUD SULTANSYARIF MOHAMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK

PERBEDAAN MOTIVASI KERJA PERAWAT PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) DENGAN PERAWAT KONTRAK BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (BLUD) DI RSUD KRATON PEKALONGAN

Hubungan Supervisi Keperawatan dengan Kepuasan Kerja Perawat Pelaksana di Irina C BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

Jurnal Keperawatan JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO.

HUBUNGAN PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP KELAS III RSUD MUNTILAN KABUPATEN MAGELANG

KARYA TULIS ILMIAH. PERSEPSI PERAWAT TENTANG KEBUTUHAN PERAWAT DI RUMAH SAKIT UMUM Dr. HARDJONO S, Sp.OG PONOROGO. Oleh: ARGA ABIDIN Y NIM:

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANGAN TERHADAP MOTIVASI KERJA PERAWAT DALAM MELAKSANAKAN ASUHAN KEPERAWATAN DI IRNA C RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN

JST Kesehatan, Januari 2015, Vol.5 No.1 : ISSN

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG REKAM MEDIS DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN CATATAN KEPERAWATAN JURNAL PENELITIAN MEDIA MEDIKA MUDA

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN SUPERVISI DENGAN KINERJA PRAKTEK PERAWAT DI PUSKESMAS RANOTANA WERU KOTA MANADO.

vi Universitas Kristen Maranatha

ejournal Keperawatan (e-kp) Volume 3 Nomor 2,Mei 2015

OLEH : Arlis Ernawati NIM : ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN KEPUASAN KERJA DENGAN PRESTASI KERJA PERAWAT PNS DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA TIDORE KEPULAUAN

IJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 3 No 1 - Januari 2016

HUBUNGAN LINGKUNGAN KERJA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PERAWAT DALAM MELAKSANAKAN ASUHAN KEPERAWATAN DILLA HERFINA*ERWIN**AGRINA***

Santoso, et al, Perbedaan Kepuasan Perawat dalam Pendokumentasian Asuhan Keperawatan

FUNGSI MANAJERIAL TERHADAP PELAKSANAAN MANAJEMEN ASKEP DI RSUD DR. M. YUNUS BENGKULU. Zulkarnain

BAB 1 PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan sumber pemberi jasa pelayanan kesehatan. Saat ini

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

PERAN EDUCATOR PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN DISCHARGE PLANNING PADA PASIEN DI RUANG TULIP 1C RSUD ULIN BANJARMASIN

SISTEM PENGHARGAAN MENINGKATKAN KEPUASAN KERJA PERAWAT

HUBUNGAN FAKTOR ORGANISASI DENGAN KINERJA PERAWAT RUANG RAWAT INAP DI RSUD KABUPATEN SINJAI

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PERAWAT DALAM MENDOKUMENTASIKAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT WOODWARD PALU

SKRIPSI HUBUNGAN KOMPONEN KUALITAS KEHIDUPAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT PELAKSANA DI INSTALASI RAWAT INAP BEDAH DAN NON BEDAH RSUP. DR.

*Fakultas Kesehatan Mayarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

EVALUASI PELAKSANAAN PERENCANAAN PULANG

HUBUNGAN ANTARA SUPERVISI DAN KEAMANAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSJ PROF. DR. V.L RATUMBUYSANG SARIO

ABSTRAK. iv Universitas Kristen Maranatha

Relationship Knowledge, Motivation And Supervision With Performance In Applying Patient Safety At RSUD Haji

BAB I PENDAHULUAN. Asia Tenggara akan menjadi kawasan perdagangan bebas dan tahun-tahun

PENGARUH PENERAPAN METODE TIM TERHADAP KEPUASAN KERJA PERAWAT DI UNIT STROKE RUMAH SAKIT PANTI WALUYA SAWAHAN MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN KUALITAS KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PETUGAS DI PUSKESMAS TAMALANREA MAKASSAR

HUBUNGAN SUPERVISI DENGAN PENDOKUMENTASIAN BERBASIS KOMPUTER YANG DIPERSEPSIKAN PERAWAT PELAKSANA DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD BANYUMAS JAWA TENGAH

HUBUNGAN KOMPENSASI DAN KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT MELALUI MOTIVASI DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM BETHESDA TOMOHON

Kata Kunci : Variasi Makanan, Cara Penyajian Makanan, Ketepatan Waktu Penyajian Makanan, Kepuasan Pasien

PENGEMBANGAN KARIER SEBAGAI FAKTOR PALING MEMENGARUHI KINERJA PERAWAT PELAKSANA

dalam bekerja, hal ini juga akan PENDAHULUAN Rumah Sakit Umum Pusat Dr. M. menyebabkan ketidakpuasan pasien dan Djamil Padang adalah rumah sakit Kelas

HUBUNGAN PERSEPSI PERAWAT PELAKSANA TENTANG KEMAMPUAN SUPERVISI KEPALA RUANG DENGAN KINERJA PERAWAT DI INSTALASI RAWAT

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA PERAWAT RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ISLAM HARAPAN ANDA TEGAL

ABSTRACT. Keywords: Junior auditor, job satisfaction, and supervision measures. viii. Universitas Kristen Maranatha

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN DOKTER DAN PELAYANAN PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANCARAN KASIH GMIM MANADO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN BEBAN KERJA TERHADAP KINERJA PERAWAT DALAM PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HALAMAN PENGESAHAN. Artikel Ilmiah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado ** Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado

BAB I PENDAHULUAN. baik yang bersifat bedah maupun non bedah.(aditama,2002:6) sesuai dengan wewenang, tanggung jawab dan kode etik profesi keperawatan

ABSTRAK. iii Universitas Kristen Maranatha

HUBUNGAN KOMPENSASI DAN DISIPLIN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA TENAGA KEPERAWATAN DI RSJ. PROF. DR. V. L. RATUMBUYSANG MANADO

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI UNIT RAWAT INAP RSUD SALEWANGAN MAROS

ERY SANDI NIM I

HUBUNGAN PERENCANAAN KEPALA RUANGAN DENGANEFEKTIFITAS PEMBIMBINGAN MAHASISWA OLEH PEMBIMBING KLINIK DI RUANGAN PERAWATAN RSUP KANDOU MANADO TAHUN 2013

Indrawati Bahar (Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang) ABSTRACT

HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG MODEL ASUHAN KEPERAWATAN METODE TIM DENGAN IMPLEMENTASINYA DI RUANG BEDAH FLAMBOYAN RSUD DR SOETOMO SURABAYA

HUBUNGAN BEBAN KERJA, TINGKAT STRES DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG NAKULA RSUD SANJIWANI GIANYAR

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI INSTALASI RAWAT INAP A BLU RSUP

BAB I PENDAHULUAN. Kepuasan kerja (job satisfaction) merupakan sasaran penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. profesional yang paling lama kontak dengan pasien (Aditama, 2010). Kepala ruang memiliki peran sebagai first line manager di sebuah

RELATIONSHIP BETWEEN LOCUS OF CONTROL AND WORKING ATMOSPHERE WITH NURSE S WORK STRESS IN OUTPATIENT INSTALLATION (POLYCLINICS) RSUP PROF. DR. R.

HUBUNGAN PENERAPAN METODE TIM DENGAN KINERJA PERAWAT PELAKSANA DI IRINA C RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO

HUBUNGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN ORGANISASI TERHADAP KINERJA ASUHAN KEPERAWATAN DI UNIT RAWAT INAP RSUD KAB. MUNA

HUBUNGAN FUNGSI MANAJEMEN KEPALA RUANGAN DENGAN KINERJA PERAWAT DI BADAN LAYANAN UMUM RUMAH SAKIT

PERSEPSI PERAWAT TENTANG PENDELEGASIAN TUGAS KEPALA RUANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEPUASAN KERJA PERAWAT

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT DI UNIT RAWAT INAP RSUD TOBELO KABUPATEN HALMAHERA UTARA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bermutu sesuai dengan standar yang telah ditetapkan (Kemenkes, 2014). Salah

HUBUNGAN FAKTOR PSIKOLOGIS DENGAN KINERJA PERAWAT DALAM PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT TK II PELAMONIA MAKASSAR

ejournal keperawatan (e-kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013

PENGARUH DIMENSI IKLIM KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA PERAWAT DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD I. A. MOEIS SAMARINDA TAHUN 2013

Alfi Ari Fakhrur Rizal 1 ; Shofa Chasani 2 ; Bambang Edi Warsito 3 ABSTRAK

Hubungan Antara Supervisi, Motivasi Perawat Dengan Kelengkapan Pengisian Dokumen Asuhan Keperawatan Di RSUD Tugurejo Semarang

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN DOKTER DENGAN KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI RAWAT INAP A BADAN LAYANAN UMUM RUMAH SAKIT UMUM PUSAT PROF. DR. R. D. DR. R.

KONDISI KEPUASAN KERJA KARYAWAN DIVISI SDM DI RSUP DR.HASAN SADIKIN BANDUNG

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN PENDOKUMENTASIAN PROSES KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RSUD TOTO KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISIS PENERAPAN STANDAR DOKUMENTASI KEPERAWATAN DENGAN KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RSUD GAMBIRAN

NASKAH PUBLIKASI RINI DARMAYANTI NIM

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN TINGKAT KINERJA PERAWAT DI UNIT KEGAWATDARURATAN RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

HUBUNGAN KECERDASAN SPIRITUAL DAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DI IRNA I RSUD PROF. DR

Kata kunci : Lingkungan kerja, Produktivitas kerja, Kinerja perawat

HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN DAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PERAWAT DI RSUD KOTA KOTAMOBAGU

Transkripsi:

Elfrida Sirait dkk, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD HAJI BOEJASIN PELAIHARI Elprida Sirait, Endang Pertiwiwati, Herawati Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat Jl. A. Yani KM. 36 Banjarbaru, 70714 Email korespondensi: elpridasirait@gmail.com ABSTRAK Kepuasan kerja adalah sikap umum seseorang individu terhadap pekerjaan yang dilakukannya. Seseorang dengan tingkat kepuasan kerja tinggi menunjukkan sikap yang positif terhadap pekerjaannya, sedangkan seseorang yang tidak puas dengan pekerjaannya menunjukkan sikap yang negatif terhadap pekerjaannya. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti faktor-faktor (pembayaran, pekerjaan, kesempatan promosi, supervisi, rekan kerja, kepemimpinan, dan komunikasi) yang mempengaruhi kepuasan kerja perawat. Desain penelitian adalah deskriptif cross sectional. Instrumen penelitian berupa kuesioner. Penelitian dilakukan dari Agustus 2015 sampai November 2015 pada 83 responden perawat di RSUD Haji Boejasin Pelaihari. Analisis data menggunakan Fisher Exact. Hasil penelitian menunjukkan hanya faktor pekerjaan yang tidak berhubungan dengan kepuasan kerja (p value 0,302), sedangkan faktor lainnya berhubungan. Disarankan untuk melakukan peningkatan terhadap faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja untuk memaksimalkan kerja perawat. Kata-kata kunci : kepuasan kerja, faktor yang mempengaruhi, perawat, rawat inap. ABSTRACT Job satisfaction is an individual person's general attitude towards the work he does. A person with a high level of job satisfaction showed a positive attitude towards work, while someone who is not satisfied with his work showed a negative attitude towards his job. This study was aimed to examine the factors (payment, employment, promotion, supervision, colleagues, leadership, and communication) that affect job satisfaction of nurses. The study design was cross-sectional descriptive. The research instrument in the form of a questionnaire. The study was conducted from August 2015 to November 2015 at 83 nurses respondent in Haji Boejasin Pelaihari hospitals. Data analysis used the Fisher Exact. The results showed that only occupational factors was not associated with job satisfaction (p value 0.302), while other factors related. Advised to make improvements to the factors that affect job satisfaction of nurses to maximize employment. Keywords : job satisfaction, affecting factor, nurse, inpatient room. PENDAHULUAN Kepuasan kerja adalah sikap umum seseorang individu terhadap pekerjaan yang dilakukannya. Seseorang dengan tingkat kepuasan kerja tinggi menunjukkan sikap yang positif terhadap pekerjaannya, sedangkan seseorang yang tidak puas dengan pekerjaannya menunjukkan sikap yang negatif terhadap pekerjaannya (1). Kepuasan kerja dipengaruhi oleh faktor, seperti yang dikutip dari Job Satisfaction Index pada Advancing Exxelence In America s 14

Dunia Keperawatan, Volume 4, Nomor 1, Maret 2016: 14-20 Nursing Homes bahwa faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja antara lain: pembayaran, pekerjaan, promosi, supervisi, dan rekan kerja. Teori Rowland & Rowland mengatakan bahwa kepuasan kerja dipengaruhi oleh faktor motivasi lingkungan yang terdiri dari komunikasi, potensi pengembangan, dan kebijakan individu; serta peran manajer (2). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Agustina tahun 2009, sebanyak 65% perawat pelaksana menyatakan kurang puas terhadap berbagai aspek manajemen keperawatan di RSUD Kota Semarang (3). Dalam Jurnal Nurse Staffing and the Relationship to Job Satisfaction And Retention (2014) mengungkapkan bahwa meningkatkan kepuasan kerja perawat merupakan kunci untuk meningkatkan keluaran rawat pasien dan meningkatkan nilai pelayanan kesehatan (4). Rumah Sakit Umum Daerah Haji Boejasin Pelaihari merupakan rumah sakit daerah tipe C yang melayani masyarakat tidak hanya dari Kecamatan Pelaihari tetapi juga dari kecamatankecamatan di luar Pelaihari. Rumah sakit ini diharapkan mampu untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat sesuai standar mutu pelayanan RSUD Haji Boejasin Tanah Laut. Dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada tanggal 11 Mei 2015 melalui wawancara terhadap 8 orang perawat dari 4 ruangan rawat inap di RSUD Haji Boejasin Pelaihari, 4 dari 8 orang secara umum menyatakan kurang puas dalam bekerja. Berdasarkan masalah tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti mengenai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kepuasan kerja perawat di Boejasin Pelaihari. METODE PENELITIAN Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif analisis dengan pendekatan cross sectional yang menjelaskan dan menganalisis suatu fenomena serta memperkirakan dan menguji berdasarkan teori yang ada dengan tujuan menyelidiki faktor yang mempengaruhi terjadinya kepuasan kerja pada perawat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja perawat yang terdiri dari pembayaran, pekerjaan, promosi, supervisi, rekan kerja, kepemimpinan, dan komunikasi sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah kepuasan kerja perawat. HASIL DAN PEMBAHASAN Responden penelitian dalam penelitian berjumlah 83 orang perawat yang bekerja di ruang rawat inap RSUD Haji Boejasin Pelaihari. Penelitian ini menunjukkan apakah ada hubungan antara faktor-faktor yang diteliti dengan kepuasan kerja perawat di ruang rawat inap RSUD Haji Boejasin Pelaihari. Frekuensi Responden Tentang Pembayaran, Pekerjaan, Promosi pembayaran di ruang rawat inap RSUD Haji Boejasin Pelaihari menyatakan tidak baik sebesar (14,5%) dan menyatakan baik sebesar (85,5%). Berdasarkan hal tersebut paling banyak responden mempersepsikan bahwa pembayaran di rumah sakit sudah baik. pekerjaan di ruang rawat inap RSUD Haji Boejasin Pelaihari menyatakan kondisi pekerjaannya tidak baik (4,8%) dan kondisi pekerjaannya baik (95,2%). Berdasarkan hal tersebut paling banyak responden mempersepsikan bahwa kondisi pekerjaan di rumah sakit sudah baik. promosi di ruang rawat inap RSUD Haji Boejasin Pelaihari menyatakan tidak 15

Elfrida Sirait dkk, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi baik (14,5%) dan baik (85,5%). Berdasarkan hal tersebut paling banyak responden mempersepsikan bahwa kesempatan promosi di rumah sakit sudah baik. Frekuensi Responden Tentang Supervisi, Rekan Kerja, Kepemimpinan supervisi di ruang rawat inap RSUD Haji Boejasin Pelaihari menyatakan tidak baik (4,8%) dan baik (95,2%). Berdasarkan hal tersebut paling banyak responden mempersepsikan bahwa supervisi di rumah sakit sudah baik. rekan kerja di ruang rawat inap RSUD Haji Boejasin Pelaihari menyatakan tidak baik (3,6%) dan baik (96,4%). Berdasarkan hal tersebut paling banyak responden mempersepsikan bahwa hubungan dengan rekan kerja di rumah sakit sudah baik. kepemimpinan di ruang rawat inap RSUD Haji Boejasin Pelaihari menyatakan tidak baik (4,8%) dan baik (95,2%). Berdasarkan hal tersebut paling banyak responden mempersepsikan bahwa kepemimpinan di ruang rawat inap rumah sakit sudah baik. Frekuensi Responden Tentang Komunikasi, Kepuasan Kerja komunikasi di ruang rawat inap RSUD Haji Boejasin Pelaihari menyatakan tidak baik (3,6%) dan baik (96,4%). Berdasarkan tabel 7 tersebut paling banyak responden mempersepsikan bahwa komunikasi di ruang rawat inap rumah sakit sudah baik. kepuasan kerja di ruang rawat inap RSUD Haji Boejasin Pelaihari menyatakan tidak puas (8,4%) dan puas (91,6%). Berdasarkan hal tersebut paling banyak responden mempersepsikan sudah puas terhadap pekerjaannya Hubungan Faktor Pembayaran Boejasin Pelaihari. pembayaran tidak baik menyatakan tidak puas sebesar (58,3%) dan menyatakan puas sebesar (41,7%). Sebaliknya pada responden yang menyatakan pembayaran baik menyatakan puas sebesar (100%). Hasil uji Fisher Exact menunjukkan p value: 0,000 (p<0,05), maka dapat disimpulkan ada hubungan antara pembayaran dengan kepuasan perawat di ruang rawat inap RSUD Haji Boejasin Pelaihari. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Agustina Mayasari (2009) di RSUD Kota Semarang bahwa ada hubungan antara insentif dengan kepuasan perawat (3). Stoner (1986) menyatakan tambahan gaji, bonus dan promosi dapat merupakan motivator yang kuat terhadap kinerja dan kepuasan kerja (5). Pada penelitian ini, responden yang menyatakan pembayaran baik seluruhnya menyatakan puas (100%). Hal ini membuktikan teori yang dikemukakan Stoner di atas bahwa pembayaran merupakan motivator yang kuat terhadap kepuasan kerja perawat. 16

Dunia Keperawatan, Volume 4, Nomor 1, Maret 2016: 14-20 Hubungan Faktor Pekerjaan dengan Kepuasan Kerja Perawat di Ruang Rawat Inap RSUD Haji Boejasin Pelaihari pekerjaan tidak baik menyatakan tidak puas sebesar (25%) dan menyatakan puas sebesar (75%). Hal ini berbanding lurus pada responden yang menyatakan pembayaran baik yang tidak puas sebesar (7,6%) dan menyatakan puas sebesar (92,4%). Hasil uji Fisher Exact menunjukkan p: 0,302 (p>0,05), maka dapat disimpulkan tidak ada hubungan antara pekerjaan dengan kepuasan perawat di ruang rawat inap RSUD Haji Boejasin Pelaihari. Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Andri Jamiko (2011) karakteristik pekerjaan itu sendiri berperan relatif kecil dalam menumbuhkan kepuasan kerja, karena pada intinya kepuasan kerja dibentuk oleh berbagai aspek. Selain itu, kemungkinan karena karyawan melakukan pekerjaan yang sama, sederhana, dan berulang-ulang sehingga menyebabkan rasa kejenuhan atau kebosanan bagi karyawan (6). Hubungan Faktor Kesempatan Promosi dengan Kepuasan Kerja Perawat di Ruang Rawat Inap RSUD Haji Boejasin Pelaihari kesempatan promosi tidak baik menyatakan tidak puas sebesar (58,3%) dan menyatakan puas sebesar (41,7%). Sebaliknya pada responden yang menyatakan kesempatan promosi baik menyatakan puas sebesar (100%). Hasil uji Fisher Exact menunjukkan p: 0,000 (p<0,05), maka terdapat hubungan antara pekerjaan dengan kepuasan perawat di ruang rawat inap RSUD Haji Boejasin Pelaihari. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Kartika Yanidrawati (2011) bahwa kesempatan promosi berada pada kuadran pertama yang menjadi indikator kepuasan kerja, artinya kesempatan promosi merupakan faktor yang cukup penting untuk diperhatikan dalam meningkatkan kepuasan kerja perawat (7). Penghargaan dalam pekerjaan dan ketenagakerjaan berupa pengaturan, mobilisasi potensi, proses motivasi, dan pengembangan sumber daya manusia melalui karyanya. Kepuasan dalam suatu pekerjaan bisa terpenuhi bila karya seseorang melalui pekerjaannya itu dihargai. Penghargaan yang bisa diberikan pada pegawai atau karyawan dapat berupa promosi pekerjaan dalam bentuk promosi kenaikan pangkat atau mutasi pekerjaan (8,9,10). Hubungan Faktor Supervisi dengan Kepuasan Kerja Perawat di Ruang Rawat Inap RSUD Haji Boejasin Pelaihari supervisi tidak baik menyatakan tidak puas sebesar (75%) dan menyatakan puas sebesar (25%). Sebaliknya pada responden yang menyatakan supervisi baik menyatakan tidak puas sebesar (8,4%) dan menyatakan puas sebesar (91,6%). Hasil uji Fisher Exact menunjukkan p: 0,001 (p<0,05), terdapat hubungan antara supervisi dengan kepuasan perawat di ruang rawat inap RSUD Haji Boejasin Pelaihari. Hasil ini memperkuat penelitian yang dilakukan oleh Alfrian Harikadua (2014) yang menyatakan bahwa ada hubungan antara supervisi dengan kepuasan kerja perawat (11). Supervisi adalah melakukan pengamatan secara langsung dan berkala oleh atasan terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh bawahannya untuk kemudian bila ditemukan adanya masalah, segera diberikan bantuan yang bersifat langsung guna mengatasinya 17

Elfrida Sirait dkk, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi (8). Menurut pemaparan perawat di rumah sakit Haji Boejasin Pelaihari, supervisi dilaksanakan sesuai kebutuhan dari masing-masing ruangan untuk masing-masing perawat berdasarkan masalah yang ada. Pengawasan dan penilaian dilakukan secara objektif, penyampaian evaluasi dilakukan dengan suasana yang hangat dan kondusif, tetapi mekanisme penilaian yang dilakukan terhadap proses supervisi tersebut kurang dipahami oleh perawat. Hubungan Faktor Rekan Kerja Boejasin Pelaihari rekan kerja tidak baik menyatakan tidak puas sebesar (100%). Sebaliknya pada responden yang menyatakan rekan kerja baik menyatakan tidak puas sebesar (5%) dan menyatakan puas sebesar (95%). Hasil uji Fisher Exact menunjukkan p: 0,000 (p<0,05), maka terdapat hubungan antara rekan kerja dengan kepuasan perawat di ruang rawat inap RSUD Haji Boejasin Pelaihari. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dewi Basmala di RSUD Gunung Jati Cirebon (2005) (12). Dukungan, persahabatan, dan interaksi positif antar karyawan menyebabkan kepuasan, sedangkan karyawan yang pemarah dan kurang bersahabat serta kurangnya kerja sama tim, penghormatan, dan pengakuan dari rekan kerja merupakan faktor yang menyebabkan ketidakpuasan (10). Hubungan Faktor Kepemimpinan Boejasin Pelaihari kepemimpinan tidak baik menyatakan tidak puas sebesar (75%) dan menyatakan puas sebesar (25%). Sebaliknya pada responden yang menyatakan kepemimpinan baik menyatakan tidak puas sebesar (5,1%) dan menyatakan puas sebesar (94,9%). Hasil uji Fisher Exact menunjukkan p: 0,001 (p<0,05), maka terdapat hubungan antara supervisi dengan kepuasan perawat di ruang rawat inap RSUD Haji Boejasin Pelaihari. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Agustina Mayasari di RSUD Kota Semarang (2009) bahwa ada hubungan antara kepemimpinan dengan kepuasan perawat. Untuk mencapai tujuan umum, kepemimpinan harus memiliki kemampuan memberikan inspirasi kepada orang lain agar dapat bekerja sama sebagai satu kelompok. Secara umum, seorang manajer dinilai dari kemampuannya dalam memotivasi dan meningkatkan kepuasan staf. Kepuasan kerja staf dapat dilihat dari terpenuhinya kebutuhan fisik dan psikis. (8). Hubungan Faktor Komunikasi Boejasin Pelaihari komunikasi tidak baik menyatakan tidak puas sebesar (66,7%) dan menyatakan puas sebesar (33,3%). Sebaliknya pada responden yang menyatakan komunikasi baik menyatakan tidak puas sebesar (6,3%) dan menyatakan puas sebesar (93,8%). Hasil uji Fisher Exact menunjukkan p:0,018 (p<0,05), maka terdapat hubungan antara komunikasi dengan kepuasan perawat di ruang rawat inap RSUD Haji Boejasin Pelaihari. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Syarifah bahwa komunikasi baik itu ke atas, mendatar, ataupun ke bawah mempunyai pengaruh terhadap kepuasan kerja perawat (13). 18

Dunia Keperawatan, Volume 4, Nomor 1, Maret 2016: 14-20 Keberlangsungan organisasi bergantung pada kemampuan manajemen untuk menerima, mengirimkan dan menindaklanjuti informasi. Proses komunikasi menghubungkan orang-orang dalam organisasi. Informasi yang ada dalam sebuah organisasi mengintegrasikan aktivitas dari organisasi baik internal maupun eksternal, diantaranya pengharapan terhadap usaha yang telah dilakukan, pengetahuan tentang kegiatan organisasi, dan rasa percaya diri berhubungan dengan manajemen organisasi (14). Hasil penelitian ini sesuai dengan penjelasan di atas dimana perawat merasa puas karena proses komunikasi yang baik, artinya informasi yang didapat perawat sudah mampu mengintegrasikan aktivitas pekerjaan perawat di rumah sakit tersebut. PENUTUP Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat enam faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja perawat di ruang rawat inap RSUD Haji Boejasin Pelaihari yaitu pembayaran, promosi, supervisi, rekan kerja, kepemimpinan, dan komunikasi, sedangkan satu faktor yang tidak mempengaruhi kepuasan kerja perawat di ruang rawat inap RSUD Haji Boejasin Pelaihari yaitu faktor pekerjaan. Bagi calon peneliti selanjutnya diharapkan untuk dapat meneliti bahkan mendalami tiap-tiap variabel yang diteliti seperti mencari jenis kepemimpinan yang berhubungan dengan kepuasan kerja perawat dalam bentuk desain penelitian multivariat. KEPUSTAKAAN 1. Draft, Richard L. Manajemen. Jakarta: Erlangga, 2003. 2. Nursalam. Manajemen keperawatan: aplikasidan praktek keperawatan profesional. Jakarta: Salemba Medika, 2012. 3. Agustina Mayasari. Analisis pengaruh persepsi faktor manajemen keperawatan terhadap tingkat kepuasan kerja perawat di ruang rawat inap rsud kota Semarang, 2009. 4. Debra C. Hairr, Helen Salisbury. Nurse staffing and the relationship to job satisfaction and retention. nursing econommic; Vol.32 No.3: 142-147. 6. 2014. 5. Stoner, James AF. Manajemen Ed.2. Jakarta: Erlangga, 1986. 6. Andrie Jamiko. pengaruh karakteristik pekerjaan dan budaya pekerjaan terhadap kepuasan kerja karyawan pada koperasi nusantara kantor unit soreang, 2011. 7. Kartika Yanidrawati, F. Sri Susilaningsih, Irman Somantri. Hubungan kepuasan kerja dengan kinerja perawat di ruang rawat inap rumah sakit umum daerah kabupaten bekasi, 2011. 8. Suarli, S dan Yanyan. Manajemen keperawatan dengan pendekatan praktis. Jakarta: Penerbit Erlangga, 2009. 9. Kamus Besar Bahasa Indonesia Online. 2015. 10. Sirait, Justin T. Memahami aspekaspek pengelolaan sumber daya manusia dalam organisasi. Jakarta: Grasindo, 2006. 11. ALfrian Harikadua, Herman Warouw, Rivelino S. Hamel. Hubungan supervisi keperawatan dengan kepuasan kerja perawat pelaksana di Irina C BLU RSUP 19

Prof. Dr. R. D. Kandou Manado, 2014. 12. Dewi Basmala Gatot dan Wuku Adi Sasmito. Hubungan karakteristik perawat, isi pekerjaan dan lingkungan pekerjaan terhadap kepuasan kerja perawat di instalasi rawat inap Rsud Gunung Jati Cirebon, 2005. 13. Syarifah Baharum. Hubungan antara komunikasi dalam organisasi dengan kepuasan kerja, prestasi kerja dan komitmen kerja. 14. Robbins, Stepen P. Manajemen. Jakarta: Erlangga, 2010. Elfrida Sirait dkk, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi 20