HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN PENERAPAN KOMPENSASI PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD MUNTILAN NASKAH PUBLIKASI

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PENGEMBANGAN KARIER PERAWAT DENGAN KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN DI RSUD WONOSARI GUNUNGKIDUL NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP KELAS III RSUD MUNTILAN KABUPATEN MAGELANG

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RSUD SARAS HUSADA PURWOREJO

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN DISCHARGE PLANNING DI RUANG RAWAT INAP RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

JST Kesehatan, Januari 2015, Vol.5 No.1 : ISSN

HUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KESEMBUHAN PADA PENDERITA TB PARU DI BALAI PENGOBATAN PENYAKIT PARU-PARU UNIT MINGGIRAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI ICU RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN RUANG RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT PANTI WALUYA MALANG ABSTRAK

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Nopia Wahyuliani

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN TINGKAT KINERJA PERAWAT DI UNIT KEGAWATDARURATAN RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

ANALISIS HUBUNGAN KOMPENSASI DENGAN KINERJA KARYAWAN RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH TEMANGGUNG

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN METODE PENUGASAN DALAM MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL (MPKP) DI RSUD WATES

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DENGAN KINERJA PERAWAT DALAM PELAYANAN KESEHATAN DI RSUD MUNTILAN KABUPATEN MAGELANG NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN KEPUASAN PERAWAT PADA UNIT RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MAJENE

FUNGSI MANAJERIAL TERHADAP PELAKSANAAN MANAJEMEN ASKEP DI RSUD DR. M. YUNUS BENGKULU. Zulkarnain

Relationship Between Nurse Knowledge, Attitude, Workloads with Medical Record Completion at the Emergency Unit, Sanglah Hospital, Denpasar

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN JUMLAH PERAWAT DI PUSKESMAS WAEPANA KECAMATAN SOA KABUPATEN NGADA PROPINSI NTT TAHUN 2013

HUBUNGAN PENGAWASAN KEPALA RUANG DENGAN TINGKAT KEPATUHAN PERAWAT DALAM PENGGUNAAN GLOVE PADA TINDAKAN INJEKSI DI RSUD WONOSARI

Khodijah, Erna Marni, Hubungan Motivasi Kerja Terhadap Perilaku Caring Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau Tahun 2013

Fitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat...

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT MYRIA KOTA PALEMBANG

HUBUNGAN PENDIDIKAN, MASA KERJA DAN BEBAN KERJA DENGAN KESELAMATAN PASIEN RSUD HAJI MAKASSAR

HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR KDPK I PADA MAHASISWA PRODI D-IV BIDAN PENDIDIK REGULER STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2012/2013

ANALISIS PENERAPAN STANDAR DOKUMENTASI KEPERAWATAN DENGAN KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RSUD GAMBIRAN

Alfi Ari Fakhrur Rizal 1 ; Shofa Chasani 2 ; Bambang Edi Warsito 3 ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA KONFLIK INTRAPERSONAL DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA UNIT II NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : BAGUS PRASETIO 0502R00260

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT KEPDA PASIEN DI RS AISYIYAH BOJONEGORO. Abstrak

OLEH : Arlis Ernawati NIM : ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN SIKAP PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

GAMBARAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RSUD SULTANSYARIF MOHAMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN TEKANAN DARAH LANSIA DI MANCINGAN XI PARANGTRITIS KRETEK BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Hubungan Pengetahuan Pasien dan Praktik Petugas Pasien BPJS Dengan Waktu Pelayanan Rawat Jalan Diloket Di RSUD Dr. Adhyatma, MPH Semarang Tahun 2016

HUBUNGAN PELAYANAN POSYANDU X DENGAN TINGKAT KEPUASAN LANSIA

HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG MODEL ASUHAN KEPERAWATAN METODE TIM DENGAN IMPLEMENTASINYA DI RUANG BEDAH FLAMBOYAN RSUD DR SOETOMO SURABAYA

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PADA KLIEN STROKE DI RSUD WATES

HUBUNGAN TINGKAT STRES KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT

Jurnal Keperawatan JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO.

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN KEPATUHAN MELAKSANAKAN PENDOKUMENTASIAN ASKEP DI RUANG RAWAT INAP RS JIH YOGYAKARTA ABSTRACT

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KOMPENSASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV. INDYFERYTO GROUP YOGYAKARTA

SKRIPSI HUBUNGAN PENERAPAN KOMUNIKASI EFEKTIF PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RSUD DR. ADNAAN WD PAYAKUMBUH TAHUN 2016

ERY SANDI NIM I

HUBUNGAN ANTARA SUPERVISI KEPALA RUANG DENGAN KELENGKAPAN DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RS NUR HIDAYAH BANTUL

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : NANA TRIANA

Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015 ABSTRACT

HUBUNGAN KOMPENSASI DAN DISIPLIN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA TENAGA KEPERAWATAN DI RSJ. PROF. DR. V. L. RATUMBUYSANG MANADO

1 GAMBARAN PERILAKU PERAWAT DALAM PENCEGAHAN TERJADINYA FLEBITIS DI RUANG RAWAT INAP RS. BAPTIS KEDIRI

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT PELAKSANA ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN METODE ASUHAN KEPERAWATAN PROFESIONAL(MAKP) DI INSTALASI RAWAT INAP

HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PENERAPAN POSTCONFERENCE PERAWAT DI RUANG CENDANA IRNA I RSUP Dr. SARDJITO YOGYAKARTA

BEBAN KERJA OBYEKTIF TENAGA PERAWAT DI PELAYANAN RAWAT INAP RUMAH SAKIT OBJECTIVE WORKLOAD OF NURSES IN THE INPATIENT SERVICES AT THE HOSPITAL

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP KELAS III RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA UNIT II

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN PENDOKUMENTASIAN PROSES KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RSUD TOTO KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO

HUBUNGAN SUPERVISI DENGAN PENDOKUMENTASIAN BERBASIS KOMPUTER YANG DIPERSEPSIKAN PERAWAT PELAKSANA DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD BANYUMAS JAWA TENGAH

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN AKTIVITAS SEKSUAL IBU MENYUSUI PRIMIPARA DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA TAHUN 2013 NASKAH PUBLIKASI

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KUALITAS ASUHAN IBU NIFAS DAN KEPUASAN PASIEN DI RSUD SURAKARTA

INTISARI. Kata Kunci : Kondisi Kerja, Beban Kerja, Tingkat Stres perawat.

*Fakultas Kesehatan Mayarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP KELAS III RSUD PURBALINGGA

EVALUASI PELAKSANAAN PERENCANAAN PULANG

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 2, Oktober 2014 ISSN

HUBUNGAN DUKUNGAN ORANGTUA DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA SEMESTER IV PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2013

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Rr. Sri Nuriaty Masdiputri NIM:

HUBUNGAN TINGKAT KESEPIAN DENGAN KEJADIAN INSOMNIA PADA LANSIA DI PSTW YOGYA UNIT BUDILUHUR KASONGAN BANTUL NASKAH PUBLIKASI

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017

HUBUNGAN KOMPENSASI DAN KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT MELALUI MOTIVASI DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM BETHESDA TOMOHON

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. (motivasi), karakteristik pekerjaan (beban kerja), kinerja perawat dalam

HUBUNGAN PERSEPSI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF PADA IBU BEKERJA DI KELURAHAN WIROGUNAN KOTA YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT DENGAN MOTIVASI PELAKSANAAN MODEL PRAKTIK KEPERAWATAN PROFESIONAL DI RUMAH SAKIT JOGJA KOTA YOGYAKARTA

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN KINERJA PERAWAT DALAM MEMBERIKAN ASUHAN KEPERAWATAN. Yulianto

HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP KELAS III DI BANGSAL MARWAH RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN MP-ASI DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA BULAN DI DESA TAMANMARTANI KALASAN SLEMAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN LINGKUNGAN KERJA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PERAWAT DALAM MELAKSANAKAN ASUHAN KEPERAWATAN DILLA HERFINA*ERWIN**AGRINA***

KUALITAS DOKUMENTASI KEPERAWATAN DAN BEBAN KERJA OBJEKTIF PERAWAT BERDASARKAN TIME AND MOTION STUDY (TMS)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. B yang berkedudukan di jalan Prof. Dr. H. Aloei Saboe Nomor 91 RT 1 RW 4

HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN EMPATI PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP MEDIKAL BEDAH RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DENGAN PELAKSANAAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015.

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RSUD SETJONEGORO KABUPATEN WONOSOBO NASKAH PUBLIKASI

IJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 3 No 1 - Januari 2016

HUBUNGAN ANTARA ASPEK PENGHARGAAN DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD MUNTILAN NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: ISNAINI FITRA UTAMI

HUBUNGAN PERSEPSI PERAWAT TENTANG MANFAAT DISCHARGE PLANNING

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: )

Windi Tatinggulu*, Rooije.R.H.Rumende**, Tinneke Tololiu**.

HUBUNGAN MINAT IBU MENYUSUI DENGAN PERAWATAN PAYUDARA DI RS PKU MUHAMMADIYAH KOTAGEDE

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH. Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : REIHAN ULFAH J

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN PERILAKU CARING PERAWAT DI INSTALASI GAWAT DARURAT DAN INTENSIVE CARE UNIT DI RSU PANCARAN KASIH GMIM MANADO

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PEMBIMBING AKADEMIK (PA) DENGAN SIKAP UNTUK BERKONSULTASI DI PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA

Hubungan Mutu Pelayanan Keperawatan dengan Kepuasan Pasien di Rumah Sakit Ruang Rawat Inap Kelas III

HALAMAN PENGESAHAN. Artikel Ilmiah

STUDI D IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO UNGARAN

RELATIONSHIP CHARACTERISTICS, KNOWLEDGE AND ATTITUDE OF COMMUNICATION WITH NURSES IN THE THERAPEUTIC INPATIENT

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG REKAM MEDIS DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN CATATAN KEPERAWATAN JURNAL PENELITIAN MEDIA MEDIKA MUDA

HUBUNGAN DISMENOREA TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWI SMA MUHAMMADIYAH 5 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH. Aminuddin 1) Sugeng Adiono 2)

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN PENERAPAN KOMPENSASI PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD MUNTILAN NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : NINDY SAKINA GUSTIA 201110201112 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH YOGYAKARTA 2015 i

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN PENERAPAN KOMPENSASI PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD MUNTILAN NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan Pada Program Pendidikan Ners-Program Studi Ilmu Keperawatan Di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Yogyakarta Disusun Oleh : NINDY SAKINA GUSTIA 201110201112 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH YOGYAKARTA 2015 ii

Scanned by CamScanner

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN PENERAPAN KOMPENSASI PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD MUNTILAN THE RELATIONSHIP BETWEEN NURSE WORKLOAD AND THE APPLICATION OF NURSE COMPENSATION IN THE INPATIENT UNIT OF MUNTILAN HOSPITAL Nindy Sakina Gustia, Tenti Kurniawati Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Aisyiyah Yogyakarta Email: nindy_sakina@yahoo.co.id Abstrak: Kompensasi yang didapatkan tidak sesuai terhadap insentif dan tunjangan dari beban kerja yang telah dilakukan oleh karyawan. Metode penelitian kuantitatif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Responden penelitian ini adalah seluruh perawat pelaksana tetap yang bekerja di ruang rawat inap RSUD Muntilan sebanyak 32 responden. Teknik sampling yang digunakan adalah quota sampling. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu kuesioner beban kerja perawat dan kuesioner penerapan kompensasi perawat. Analisa data menggunakan uji Kendall Tau. Ada hubungan antara beban kerja perawat dengan penerapan kompensasi perawat di ruang rawat inap RSUD Muntilan Hasil analisis dengan uji Kendall Tau yaitu 0,537 dan di peroleh nilai signifikan 0,003 (sig<0,05). Kata Kunci: Beban kerja perawat, penerapan kompensasi perawat Abstarct: Not obtained the appropriate compensation to the incentives and benefits of workload that has been done by employees. The study methods was a quantitative correlation with cross sectional approach. The sample was fixed around the nurses working in the inpatient unit of Muntilan hospital by total 32 respondents. The sampling technique used was quota sampling. The research instrument used is questionnaire workload of nurses and nurse questionnaire compensation application. Analysis of data using Kendall Tau test. There is a relationship between nurse workload and the application of nurse compensation in the inpatient unit of Muntilan hospital. Results of analysis with Kendall Tau test is 0.537 and obtained significant value 0,003 (sig < 0.05). Keywords: The nurses workload, the Application of nurse compensation. v

LATAR BELAKANG Pelayanan keperawatan merupakan bagian penting dalam pelayanan kesehatan karena 40-60% pelayanan di rumah sakit merupakan pelayanan keperawatan. Pelayanan keperawatan bagian penting dalam pelayanan kesehatan yang bersifat komprehensif yang ditujukan kepada masyarakat. Pelayanan keperawatan ditujukan kepada masyarakat untuk mempertahankan kesehatan, meningkatkan kesehatan dan menolong pasien untuk mengatasi secara tepat masalah yang dihadapi. Pelayanan keperawatan memiliki kontribusi yang sangat besar dalam menentukan kualitas pelayanan dalam upaya peningkatan mutu pelayanan keperawatan di rumah sakit (Nursalam, 2011). Pemberian kompensasi yang tidak sesuai dan tidak tepat waktu dapat memicu jarak antara karyawan, kecemburuan sosial, keluarnya karyawan (turn over), dan konflik antara sesama karyawan atau karyawan dengan pihak manajemen. Sedangkan pemberian kompensasi yang sesuai dan tepat waktu akan mencegah karyawan keluar (turn over) dari organisasi, meningkatkan prestasi kerja, meningkatkan produktivitas, kepuasan kerja, motivasi dan meningkatnya kinerja karyawan (Sutrisno, 2014). Menurut Manuaba (2000, dalam Prihatini, 2007) beban kerja yang terlalu berat akan menimbulkan kelelahan fisik maupun psikologis. Sedangkan beban kerja yang terlalu ringan dimana pekerjaan yang terjadi karena pengurangan gerak akan menimbulkan kebosanan dan rasa monoton. Kebosanan dalam kerja rutin sehari-hari karena tugas atau pekerjaan yang terlalu sedikit mengakibatkan kurang perhatian dan konsentrasi pada pekerjaan sehingga secara potensial membahayakan karyawan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Zenah (2014) di RSUD I. A Moeis Samarinda menunjukkan bahwa insentif yang diterima perawat cukup sesuai dengan beban kerja yang ada sebanyak 51,6% dan yang tidak pernah menerima bonus saat melaksanakan pekerjaan dengan baik sebanyak 87,1%. Sedangkan dalam kesesuaian metode dan prosedur pemberian bonus sebanyak 41,9% perawat mengatakan metode dan prosedur pemberian bonus masih tidak sesuai dengan golongan, pendidikan dan masa kerja. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasi yaitu suatu metode penelitian untuk mengetahui hubungan antara beban kerja perawat dengan penerapan kompensasi perawat di ruang rawat inap RSUD Muntilan. Pendekatan waktu yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional yaitu penelitian hanya dilakukan satu kali pengukuran terhadap variabel bebas dan variabel terikat dalam waktu bersamaan (Notoatmodjo, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat pelaksana tetap yang bekerja diruang rawat inap RSUD Muntilan sebanyak 126 perawat. Pengambilan jumlah sampel dengan quota sampling. Sehingga dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah 32 perawat pelaksana tetap di ruang rawat inap RSUD Muntilan.. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner beban kerja dan penerapan kompensasi. Analisa data penelitian ini menggunakan uji Kendall Tau. 1

HASIL PENELITIAN Profil RSUD Muntilan Secara umum RSUD Muntilan dari waktu ke waktu terus mengalami perkembangan yang cukup positif dan reputasi yang cukup bagus. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya jumlah pengunjung ke RSUD Muntilan untuk mendapatkan pelayanan dan akhirnya tanggal 24 Januari 2011 KEPMENKES RI No.HK.01.10/III/504/2011 mendapatkan status akreditasi penuh tingkat lanjut. Kebijakan penerapan kompensasi di RSUD Muntilan telah ada dan telah sesuai dengan yang tetapkan oleh RSUD Muntilan baik dari kompensasi finansial maupun nonfinansial seperti adanya pelatihan dan pengembangan tenaga keperawatan, program rekreasi, promosi atau pengembangan karir, adanya jaminan asuransi, jaminan sosial, jaminan keamanan dan jaminan kesehatan tenaga kerja atau karyawan, dan pemberian seragam kepada karyawan. Karakteristik Responden Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Umur, Jenis Kelamin, Pendidikan dan Masa Kerja Responden di Ruang Rawat Inap RSUD Muntilan Tahun 2015 No. Karakterisrik Frekuensi Persentase (%) Responden 1 Umur < 30 tahun > 30 tahun 10 31,3 22 68,8 Jumlah 32 100,0 2 Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan 5 27 15,6 84,4 Jumlah 32 100,0 3 Pendidikan DIII keperawatan SI keperawatan 24 8 75,0 25,0 Jumlah 32 100,0 4 Masa Kerja < 5 tahun 6-10 tahun > 10 tahun 10 11 11 31,3 34,4 34,4 Jumlah 32 100,0 Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan bahwa karakteristik responden berdasarkan umur yaitu berumur > 30 tahun yaitu sebanyak 22 orang (68,8%). Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin, responden berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 27 orang (84,4%), berdasarkan pendidikan yaitu pendidikan Diploma III keperawatan yaitu sebanyak 24 orang (75,0%). Berdasarkan masa kerja yaitu masa kerja 6-10 tahun dan > 10 tahun yaitu sebanyak 11 orang (34,4%). 2

Beban Kerja Perawat di Ruang Rawat Inap RSUD Muntilan Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Beban Kerja Perawat di Ruang Rawat Inap RSUD Muntilan Tahun 2015 Beban Kerja Perawat Frekuensi Persentase (%) Berat 6 18,8 Sedang 26 81,3 Ringan 0 0 Jumlah 32 100,0 Berdasarkan tabel 4.3, menunjukkan bahwa paling banyak responden beban kerja perawat sebanyak 26 orang (81,3%) beban kerja termasuk dalam kategori sedang. Penerapan Kompensasi Perawat di Ruang Rawat Inap RSUD Muntilan Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Penerapan Kompensasi Perawat di Ruang Rawat Inap RSUD Muntilan Tahun 2015 Penerapan Kompensasi Frekuensi Persentase (%) Perawat Tinggi 2 6,3 Sedang 30 93,8 Rendah 0 0 Jumlah 32 100,0 Berdasarkan tabel 4.4, menunjukkan bahwa paling banyak responden penerapan kompensasi perawat dalam kategori sedang yaitu sebanyak 30 orang (93,8%). 3

Tabulasi Silang Karakteristik Responden dengan Beban Kerja Perawat di Ruang Rawat Inap RSUD Muntilan Tabel 4.5 Tabulasi Silang Karakteristik Responden dengan Beban Kerja Perawat di Ruang Rawat Inap RSUD Muntilan Tahun 2015 Beban Kerja Perawat Karakteristik Berat Sedang Total F % F % F % 1. Umur <30 tahun >30 tahun 3 9,4% 7 21,9% 10 31,3% 3 9,4% 19 59,4% 22 68,8% Jumlah 6 18,8% 26 81,3% 32 100,0% 2. Jenis Kelamin Laki-laki 1 3,1% 4 12,5% 5 15,6% Perempuan 5 15,6% 22 68,8% 27 84,4% Jumlah 6 18,8% 26 81,3% 32 100,0% 3. Pendidikan DIII keperawatan 6 18,8% 18 56,3% 24 75,0% SI keperawatan 0 0% 8 25,0% 8 25,0% Jumlah 6 18,8% 26 81,3% 32 100,0% 4. Masa Kerja <5 tahun 2 6,3% 8 25,0% 10 31,1% 6-10 tahun 3 9,4% 8 25,0% 11 34,4% >10 tahun 1 3,1% 10 31,3% 11 34,4% Jumlah 6 18,8% 26 81,3% 32 100,0% Berdasarkan tabel 4.5 tentang tabulasi silang antara karakteristik responden dengan beban kerja perawat pada karakteristik umur, beban kerja perawat dalam kategori sedang pada umur > 30 tahun sebanyak 19 orang (59,4%). Berdasarkan jenis kelamin, beban kerja perawat dalam kategori sedang pada perempuan sebanyak 22 orang (68,8%). Berdasarkan pendidikan, beban kerja perawat dalam kategori sedang pada pendidikan Diploma III keperawatan sebanyak 18 orang (56,3%). Berdasarkan masa kerja, beban kerja perawat dalam kategori sedang pada masa kerja >10 tahun sebanyak 10 orang (31,3%). 4

Tabulasi Silang Karakteristik Responden dengan Penerapan Kompensasi Perawat di Ruang Rawat Inap RSUD Muntilan Tabel 4.6 Tabulasi Silang Karakteristik Responden dengan Penerapan Kompensasi Perawat di Ruang Rawat Inap RSUD Muntilan Tahun 2015 Penerapan Kompensasi Perawat Karakteristik Tinggi Sedang Total F % F % F % 1. Umur <30 tahun >30 tahun 1 3,1% 9 28,1% 10 31,3% 1 3,1% 21 65,6% 22 68,8% Jumlah 2 6,3% 30 93,8% 32 100,0% 2. Jenis Kelamin Laki-laki 0 0% 5 15,6% 5 15,6% Perempuan 2 6,3% 25 78,1% 27 84,4% Jumlah 2 6,3% 30 93,8% 32 100,0% 3. Pendidikan DIII keperawatan 2 6,3% 22 68,8% 24 75,0% SI keperawatan 0 0% 8 25,0% 8 25,0% Jumlah 2 6,3% 30 93,8% 32 100,0% 4. Masa Kerja <5 tahun 1 3,1% 9 28,1% 10 31,3% 6-10 tahun 1 3,1% 10 31,1% 11 34,4% >10 tahun 0 0% 11 34,4% 11 34,4% Jumlah 2 6,3% 30 93,8% 32 100,0% Berdasarkan tabel 4.6 tentang tabulasi silang antara karakteristik responden dengan penerapan kompensasi perawat pada karakteristik umur, penerapan kompensasi perawat dalam kategori sedang pada umur > 30 tahun sebanyak 21 orang (65,6%). Berdasarkan jenis kelamin, penerapan kompensasi perawat dalam kategori sedang pada perempuan sebanyak 25 orang (78,1%). Berdasarkan pendidikan, penerapan kompensasi perawat dalam kategori sedang pada pendidikan Diploma III keperawatan sebanyak 22 orang (68,8%). Berdasarkan masa kerja, penerapan kompensasi perawat dalam kategori sedang pada masa kerja > 10 tahun sebanyak 11 orang (34,4%). 5

Hubungan Antara Beban Kerja Perawat dengan Penerapan Kompensasi Perawat di Ruang Rawat Inap RSUD Muntilan Tabel 4.7 Tabulasi Silang Hubungan Antara Beban Kerja Perawat dengan Penerapan Kompensasi Perawat di Ruang Rawat Inap RSUD Muntilan Tahun 2015 Penerapan Kompensasi Perawat Total Beban Kerja Perawat Tinggi Sedang F % F % F % Berat 2 6,3% 4 12,5% 6 18,8% Sedang 0 0% 26 81,3% 26 81,3% Jumlah 2 6,3% 30 93,8% 32 100,0% Berdasarkan tabel 4.7, tentang tabulasi silang antara hubungan antara beban kerja perawat dengan penerapan kompensasi perawat di ruang rawat inap RSUD Muntilan diketahui bahwa responden yang beban kerja sedang dan penerapan kompensasi adalah kategori sedang yaitu sebanyak 26 orang (81,3%). Hasil Uji Statistik Tabel 4.8 Hasil Uji Kendall Tau Hubungan Antar Variabel Kendall Tau (τ) Sig (p) Beban Kerja Perawat Penerapan Kompensasi Perawat 0.537 0.003 Berdasarkan tabel 4.8 dapat diketahui bahwa hasil analisis dengan uji Kendall Tau (τ) yaitu 0,537 dan diperoleh nilai signifikan (p value) 0,003. Nilai signifikan yang diperoleh sebesar 0,003 lebih kecil dari 5% (sig<0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis diterima yang artinya ada hubungan antara beban kerja perawat dengan penerapan kompensasi perawat di ruang rawat inap RSUD Muntilan. Nilai korelasi Kendall Tau (τ) sebesar 0,537. Artinya hubungan antara dua variabel yakni beban kerja perawat dengan penerapan kompensasi perawat berhubungan dengan tingkat keeratan hubungan sedang. Dari hasil analisis korelasi didapat korelasi antara beban kerja dengan penerapan kompensasi adalah 0,537. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi keeratan hubungan sedang antara beban kerja dengan penerapan kompensasi. Artinya semakin berat beban kerja maka semakin tinggi kompensasi yang diterima. PEMBAHASAN Hasil penelitian menunjukkan dalam kategori sedang sebanyak 26 orang (81,8%). Perawat dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik meskipun pekerjaan banyak dan meski pekerjaan banyak tetap menikmati pekerjaan jika sudah terpenuhi berdampak pada fisik seperti perawat tidak menderita gangguan atau penyakit akibat kerja, performa meningkat, tidak mudah mengalami kelelahan dan produktivitas juga meningkat (Susetyo, Oesman & Sigit, 2012). Jika pekerjaan banyak dan pekerjaan banyak tetap 6

menikmati pekerjaan belum terpenuhi maka dampak bagi fisik adalah terjadinya kelelahan fisik sehingga menimbulkan produktivitas kerja menurun. Produktivitas kerja dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti beban kerja, kapasitas kerja, dan beban kerja tambahan akibat lingkungan kerja yang merupakan faktor dominan menurunnya produktivitas kerja karyawan (Budiono, 2005). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti didapatkan bahwa penerapan kompensasi perawat di RSUD Muntilan termasuk dalam kategori sedang sebanyak 30 orang (93,8%). Besarnya insentif yang didapat memuaskan sudah terpenuhi akan meningkatkan kinerja, kepuasan, dan motivasi karyawan. Pemberian insentif yang dapat memuaskan karyawan adalah suatu cara untuk meningkatkan kinerja, motivasi, dan kepuasan kerja karyawan. Besarnya insentif yang diterima sehingga dapat memicu semangat atau motivasi karyawan (Rivai, 2004). Penelitian Martini (2007) adanya hubungan antara beban kerja dengan praktek pendokumentasian asuhan keperawatan dengan hasil P value sebesar 0,011 (sig<0,05). Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Widiastuti (2005) ada hubungan yang positif antara beban kerja dengan kinerja. Beban kerja dipengaruhi oleh kapasitas kerja, seseorang yang bekerja dengan beban kerja yang maksimal akan menyebabkan produktivitas menurun. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Minarsih (2011) adanya hubungan antara beban kerja perawat dengan produktivitas kerja perawat di IRNA non bedah (penyakit dalam) RSUP DR. M. Djamil Padang Penelitian Zenah (2014) terdapat hubungan positif yang berarti apabila pemberian kompensasi berupa insentif dilakukan dengan baik dan sesuai dengan beban kerja dan harapan perawat. Diketahui bahwa insentif yang diterima perawat ruang rawat inap kelas III cukup sesuai, dimana terdapat 51,6 % perawat mengatakan insentif yang diterima cukup sesuai (sedang) dengan beban kerja yang ada. Kompensasi yang sesuai harapan akan mampu memotivasi, dan mempertahankan perawat untuk tetap terus bekerja di rumah sakit. Pemberian kompensasi merupakan fungsi strategi sumber daya manusia yang mempunyai imbas besar pada fungsi kerja perawat. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 1. Karakteristik responden: umur > 30 tahun sebanyak 22 orang (68,8%), jenis kelamin perempuan sebanyak 27 orang (84,4%), pendidikan Diploma III keperawatan sebanyak 24 orang (75,0%), dan masa kerja 6-10 tahun dan > 10 tahun sebanyak 11 orang (34,4%). 2. Beban kerja perawat di ruang rawat inap RSUD Muntilan termasuk dalam kategori sedang sebanyak 26 orang (81,3%). 3. Penerapan kompensasi perawat di ruang rawat inap RSUD dalam kategori sedang sebanyak 30 orang (93,8%). 4. Ada hubungan antara beban kerja perawat dengan penerapan kompensasi perawat di ruang rawat inap RSUD Muntilan. Hasil analisis dengan uji Kendall Tau (τ) yaitu 0,537 dan diperoleh nilai signifikan 0,003 (sig<0,05). Dari hasil analisis korelasi didapat korelasi antara beban kerja dengan penerapan kompensasi adalah 0,537. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi keeratan hubungan sedang antara beban kerja dengan 7

penerapan kompensasi. Artinya semakin berat beban kerja maka semakin tinggi kompensasi yang di terima. Saran 1. Bagi ilmu pengetahuan keperawatan Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan salah satu bahan referensi dan kajian untuk menambah wawasan di bidang ilmu pengetahuan keperawatan khususnya di bidang ilmu manajemen keperawatan terkait dengan hubungan antara beban kerja perawat dengan penerapan kompensasi perawat. 2. Bagi Direktur RSUD Muntilan Direktur RSUD Muntilan diharapkan untuk lebih mengoptimalkan kompensasi bagi perawat yang memiliki beban kerja berat. Pemberian dan pengambilan insentif dan tunjangan yang tidak mudah dan tepat waktu sesuai dengan ketentuan dengan yang telah ditetapkan. Adanya pemberitahuan yang jelas kepada perawat bahwa akan tidak tepat waktu dalam pengambilan kompensasi berupa insentif dan tunjangan. 3. Bagi Kepala Ruang Kepala ruang diharapkan untuk memperhatikan beban kerja perawat yang masih banyaknya tuntutan kepala ruang kepada perawat. Kepala ruang juga lebih optimal dalam mengobservasi beban kerja waktu kerja perawat yang melebihi jam kerja dalam sehari. 4. Bagi peneliti selanjutnya Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dalam melakukan penelitian kompensasi perawat terhadap beban kerja seperti beban kerja perawat yang dilakukan per shift yang belum tercakup dalam penelitian ini dan bisa mengatur waktu sebaik mungkin pada saat penelitian agar tidak terlalu lama. DAFTAR PUSTAKA Budiono, A. M. S. (2005). Bunga Rampai Higiene Perusahaan Ergonomi (HIPERKES) dan Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Martini. (2007). Hubungan Karakteristik Perawat, Sikap, Beban Kerja, Ketersediaan Fasilitas dengan Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Di Ruang Rawat Inap BPRSUD Kota Salatiga. Tesis tidak dipublikasikan. Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsentrasi Administrasi Kebijakan Kesehatan, Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro, Semarang. Minarsih, M. (2011). Hubungan Beban Kerja Perawat dengan Produktivitas Kerja Perawat di IRNA Non Bedah (Penyakit Dalam) RSUP DR. M. Djamil Padang. Skripsi tidak dipublikasikan. Padang: Universitas Andalas. Notoatmodjo, S. (2010). Pengembangan Sumber Daya Manusia. Rineka Cipta, Jakarta. Nursalam. (2011). Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional :Edisi 3. Salemba Medika, Jakarta. 8

Prihatini, L.D. (2007). Analisis Hubungan Beban Kerja dengan Stress Kerja di Tiap Ruang Rawat Inap RSUD Sidikalang. Tesis tidak dipublikasikan. Universitas Sumatra Utara, Medan. Rivai, V. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan Dari Teori Ke Praktik. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Susetyo, J. dan Sigit, T. S. (2012). Pengaruh Shif Kerja terhadap Kelelahan Karyawan dengan Metode Bourdon Wiersma dan 30 Item of Rating Scale. Jurnal Teknologi. Volume 5 No.1 Sutrisno, E. (2014). Manajemen Sumber Daya Manusia. Kencana Prenada Media Group, Jakarta. Widiastuti. (2005). Pengaruh Beban Kerja, Motivasi Dan Kemampuan terhadap Pegawai Administrasi di Bagian TU Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah. Tesis tidak dipublikasikan. Universitas Diponegoro, Semarang. Zenah, S. N. (2014). Hubungan Pemberian Insentif dengan Motivasi Kerja Perawat Ruang Rawat Inap Kelas III RSUD Inche Abdul Moies Samarinda. Skripsi tidak dipublikasikan. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman. 9