I. PENDAHULUAN. yang menggunakan segala sumber daya sesuai dengan perencanaan yang telah

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Kelulusan siswa dalam Ujian Nasional (UN) tingkat SMA/sederajat tahun

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang

I. PENDAHULUAN. dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan

II. TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang penting dalam kehidupan manusia dan. dilaksanakan semenjak adanya manusia, hakikat pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Prestasi matematika masih menjadi sebuah permasalahan bagi banyak

II. KERANGKA TEORETIS. Sesuatu yang telah dimiliki berupa pengertian-pengertian dan dalam batasan

I. PENDAHULUAN. dalam mempersiapkan generasi muda, termasuk peserta didik dalam menghadapi

I. PENDAHULUAN. dianamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau. dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Natar Lampung Selatan, pada

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA

I. PENDAHULUAN. mencapai tujuan tertentu (Sanjaya, 2008:26). Menurut Amri dan Ahmadi. (2010:89) bahwa dalam kegiatan pembelajaran guru harus memahami

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2015/2016 di

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA BIOLOGI SISWA KELAS VII SMPN 22 PADANG

I. PENDAHULUAN. Seorang pendidik memiliki peranan yang penting dalam mengembangkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. penting dalam kehidupan sehari-hari yang mendukung kemajuan ilmu pengetahuan

I. PENDAHULUAN. oleh guru. Proses belajar mengajar akan berlangsung dengan baik apabila di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

TINJAUAN PUSTAKA. pembelajaran matematika. Dengan pemahaman, siswa dapat lebih mengerti akan

I. PENDAHULUAN. cara-cara berkomunikasi yang efektif, sehingga dapat dijadikan sebagai. kemampuan pemahaman konsep terhadap materi yang diajarkan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

TINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi merupakan hal yang sangat penting bagi manusia. Komunikasi dapat

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang bermartabat dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Secara spesifik

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aspek pokok bagi kehidupan suatu bangsa. Kondisi bangsa di masa

I. PENDAHULUAN. formal (Mudyahardjo, 2006:6). Hal ini senada dengan yang diungkapkan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas biasanya masih berfokus

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan juli 2013 tahun pelajaran. 2013/2014 di SMP Negeri 22 Bandar Lampung.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan rangkaian kegiatan komunikasi antar manusia,

I. PENDAHULUAN. Kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok dalam proses. pendidikan di sekolah. Proses belajar menentukan berhasil tidaknya

I. PENDAHULUAN. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menuntut perubahan. berlangsung sesuai dengan tujuan yang diharapkan (Trianto, 2007:3).

BAB II KAJIAN TEORI. emosional, hubungan sosial, jasmani, etis atau budi pekerti dan sikap. baik secara fisik maupun secara mental aktif.

II. TINJAUAN PUSTAKA. untuk menggolongkan atau mengklasifikasikan sekumpulan objek yang biasanya

I. PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai arti penting dalam kehidupan. Melalui pendidikan

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI UPW SMK NEGERI 1 JEMBER MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

Penerapan Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII-A SMP Brawijaya Smart School Malang

I. PENDAHULUAN. pada semua tingkat perlu terus-menerus dilakukan sebagai antisipasi

I. PENDAHULUAN. demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang. memungkinkannya untuk berfungsi secara menyeluruh dalam kehidupan

I. PENDAHULUAN. Menurut UU Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Quasi

TINJAUAN PUSTAKA. yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan. untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. bagaimana bentuk pembelajaran yang akan dilaksanakan. Menurut Trianto. dalam kelas atau pembelajaran dalam tutorial.

BAB I PENDAHULUAN. mendorong berbagai upaya dan perhatian seluruh lapisan masyarakat terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memainkan peranan yang penting dalam kehidupan dan. kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Penyusunan KTSP mengacu

I. PENDAHULUAN. Proses belajar mengajar merupakan proses kegiatan interaksi antara dua unsur

(TPS) BERBASIS KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII-A SMP NEGERI 1 TASIKMADU KARANGANYAR 2010/2011

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. tugas dan kewajiban guru. Oleh karena itu, seorang guru memerlukan strategi

I. PENDAHULUAN. proses pembelajaran. Proses pembelajaran merupakan suatu kegiatan

M A K A L A H. Disusun oleh : WIWI WIYATI NIM

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Huda (2014) mengatakan bahwa tidak semua belajar kelompok bisa dianggap

BAB I PENDAHULUAN. Banyak ahli mengemukakan bahwa pembelajaran merupakan implementasi

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Hamalik (2001, 37) belajar adalah memperoleh. pengetahuan melalui alat indra yang disampaikan dalam bentuk perangsang

I. PENDAHULUAN. Mata pelajaran Biologi memiliki peran penting dalam peningkatan mutu

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPA khususnya fisika mencakup tiga aspek, yakni sikap,

PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN AJAR BROSUR TERHADAP PENGUASAAN MATERI KINGDOM PLANTAE OLEH SISWA. (Artikel) Oleh FERI PERNANDO

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di SMP N 5 Natar Lampung Selatan pada

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia efektivitas berasal dari kata efektif yang

I. PENDAHULUAN. mengajar yang sesuai dengan materi yang diajarkan. Hasil survey PISA tahun 2012 pada aspek sains, Indonesia mendapatkan

I. PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya

BUDIYONO Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang

Key words : Think Pair Share, Picture Media, Result of Studying

I. PENDAHULUAN. Istilah pendidikan mengandung fungsi yang luas dari pemelihara dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran kooperatif saat ini banyak diterapkan oleh guru dalam

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) efektif untuk kelompok kecil. Model ini menunjukkan efektivitas untuk berpikir

I. PENDAHULUAN. Kurikulum terdiri atas sejumlah mata pelajaran, masing- masing dengan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang ada dalam pendidikan kita yaitu rendahnya mutu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. siswa

I. PENDAHULUAN. yang telah di persiapkan sebelumnya untuk mencapai tujuan. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah sarana yang dapat menumbuh-kembangkan potensipotensi

BAB I PENDAHULUAN. Jawa. Bahasa Jawa dalam pembelajaran di SD dimasukkan ke dalam muatan lokal

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kunci utama dalam kehidupan suatu bangsa, karena

HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN METODE THINK-PAIR-SHARE DAN METODE EKSPOSITORI

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK-PAIR-SHARE (TPS) DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMAN 2 KOTO XI TARUSAN

I. PENDAHULUAN. (Langeveld, dalam Hasbullah, 2009: 2). Menurut Undang-Undang Republik. Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menghadapi tantangan era globalisasi, diperlukan sumber daya

I. PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan penting dalam meningkatkan dan mengembangkan

I. PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan zaman di era globalisasi menuntut setiap negara untuk

II. TINJAUAN PUSTAKA. Matematika merupakan pelajaran yang terdiri dari berbagai konsep yang tersusun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menurut Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. otoritas tertinggi keilmuan (teacher centered). Pandangan semacam ini perlu

BAB II KAJIAN PUSTAKA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MA Ma arif 06 Pasir Sakti pada semester

LIKHITAPRAJNA. Jurnal Ilmiah.Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan ISSN: Volume. 18, Nomor 1, hal 60-67

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah upaya membelajarkan siswa untuk belajar. Kegiatan

Dosen Pendidikan Kimia PMIPA, FKIP, UNS Surakarta, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan mata pelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. siswa SMA Santo Carolus Surabaya. Di sekolah ini siswa cenderung susah untuk

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran merupakan suatu proses interaksi antara peserta didik dan pengajar yang menggunakan segala sumber daya sesuai dengan perencanaan yang telah dipersiapkan sebelumnya untuk mencapai tujuan (Daryanto, 2009 : 14). Pembelajaran yang kondusif adalah kondisi pembelajaran yang menyenangkan bagi anak didik sehingga anak didik giat belajar, banyak melakukan aktivitas dan dapat mengoptimalkan hasil belajar baik dari aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor (Djamarah dan Zain, 2006: 146). Namun pada kenyataannya masih ada guru yang belum bisa mengoptimalkan hasil belajar siswa terutama pada ranah kognitif siswa. Hal ini ditunjukkan dari hasil PISA 2012 dibidang sains, Indonesia menduduki peringkat ke 64 dari 65 negara dengan skor 382 (Gurría, 2013: 5). Juga diperkuat dari hasil observasi dan diskusi dengan guru mata pelajaran biologi di SMAN 1 Sukadana diketahui bahwa penguasaan materi oleh siswa pada tahun pelajaran 2012/2013 masih rendah, yang dibuktikan dari presentase nilai siswa yang mencapai KKM hanya 56%, salah satu penyebabnya adalah guru kurang memanfaatkan macam-macam bahan ajar. bahan ajar yang digunakan oleh guru hanya buku cetak di perpustakaan yang jumlahnya tidak mencukupi sehingga dalam satu kelas setiap 2

2 siswa mendapat 1 buku, dan pembelajaran dilakukan dengan menjelaskan materi dari buku tersebut secara langsung atau berdiskusi. Data tersebut menunjukkan bahwa guru masih kurang memanfaatkan macam-macam bahan ajar yang ada. Buku cetak yang digunakan cenderung kurang menarik karena bahasanya yang kurang komunikatif, sehingga siswa yang membacanya akan merasa bosan dan sulit memahami isi dari materi tersebut. Hal inilah yang menjadi penyebab rendahnya penguasaan materi siswa. Bahan ajar yang diduga dapat meningkatkan penguasaan materi oleh siswa salah satunya adalah brosur. Brosur merupakan salah satu dari macam-macam bahan ajar. Menurut Depdiknas (2008: 25), brosur adalah bahan informasi tertulis mengenai suatu masalah yang disusun secara bersistem atau cetakan yang hanya terdiri atas beberapa halaman dan dilipat tanpa dijilid atau selebaran cetakan yang berisi keterangan singkat tetapi lengkap tentang perusahaan atau organisasi. Brosur atau pamflet memuat informasi atau penjelasan tentang suatu produk, layanan, fasilitas umum, profil perusahaan, sekolah, atau dimaksudkan sebagai sarana beriklan. Informasi dalam brosur ditulis dalam bahasa yang ringkas, dan dimaksudkan mudah dipahami dalam waktu singkat. Brosur juga didesain agar menarik perhatian, dan dicetak di atas kertas yang baik dalam usaha membangun citra yang baik terhadap layanan atau produk tersebut. Maka brosur dapat dimanfaatkan sebagai bahan ajar, selama sajian brosur diturunkan dari KD yang harus dikuasai oleh siswa.

3 Think-Pair-Share (TPS) adalah salah satu tipe model pembelajaran kooperatif yang pada pelaksanaannya mengutamakan siswa dalam berbuat untuk menemukan sendiri konsep-konsep materi dalam pembelajaran dengan jalan berfikir (Think), berpasangan (Pair), dan mengemukakan pendapat (Share) (Ibrahim, 2000: 26). Pada penelitian ini baik kelas eksperimen maupun konrol menggunakan model pembelajaran yang sama yaitu TPS. Menurut penelitian Ardianto (2013: 1) yang menguji pengaruh penggunaan brosur melalui model pembelajaran tipe STAD terhadap aktivitas dan penguasaan materi oleh siswa menunjukkan hasil bahwa penggunaan bahan ajar brosur melalui model pembelajaran koperatif tipe STAD meningkatkan penguasaan materi oleh siswa, ini terlihat pada kelas eksperimen rata-rata nilai N-gain sebesar 58,88. Aspek penguasaan materi memiliki nilai rata-rata tertinggi yaitu pada aspek aplikasi (C3) yaitu 0,88. Rata-rata persentase aktivitas belajar siswa yaitu 80,77 % dengan kriteria tinggi. Sebagian besar siswa memberikan tanggapan positif terhadap penggunaan bahan ajar brosur. Hasil penelitian Fitriyani (2011: 32) menunjukkan perbedaan rata-rata penguasaan materi oleh siswa sebelum dan sesudah menggunakan metode TPS. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa penguasaan materi siswa kelas eksperimen lebih tinggi dari pada penguasaan materi siswa kelas kontrol. Hal ini dapat dilihat dari nilai N-Gain pada kelas eksperimen sebesar 76,16 lebih tinggi dibandingkan dengan N-Gain pada kelas kontrol yang hanya 66,27.

4 Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berkaitan dengan pengaruh penggunaan bahan ajar brosur terhadap penguasaan materi oleh siswa pada materi pokok Dunia hewan kelas X semester genap tahun pelajaran 2013/2014 di SMAN 1 Sukadana Lampung Timur. B. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut. 1. Adakah pengaruh yang signifikan dari penggunaan bahan ajar brosur terhadap penguasaan materi oleh siswa pada materi pokok Dunia hewan? 2. Bagaimanakah pengaruh penggunaan bahan ajar brosur terhadap aktivitas belajar siswa? 3. Bagaimanakah tanggapan siswa terhadap bahan ajar brosur? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang hendak dicapai peneliti untuk mengetahui: 1. Pengaruh penggunaan bahan ajar brosur terhadap penguasaan materi oleh siswa pada materi pokok dunia hewan. 2. Pengaruh penggunaan bahan ajar brosur terhadap aktivitas belajar siswa. 3. Tanggapan siswa terhadap bahan ajar brosur.

5 D. Manfaat Penelitian Penelitian diharapkan bermanfaat bagi: 1. Peneliti Penelitian ini dapat dijadikan sarana pembelajaran bagi penulis untuk dapat membuat bahan ajar (brosur) yang menarik, dan juga dapat menjadi referensi, saat sudah mengajar kelak. 2. Siswa Dapat memberikan pengalaman belajar dengan menggunakan bahan ajar yang berbeda dan menarik dalam mempelajari materi pokok Dunia hewan. 3. Guru Dapat menjadi salah satu referensi bahan ajar bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas, untuk meningkatkan penguasaan materi oleh siswa pada materi dunia hewan. E. Ruang Lingkup Penelitian Pada penelitian ini agar tidak terlalu luas dan menyimpang dari tujuan awal diadakannya penelitian ini, maka peneliti membatasi masalah sebagai berikut. 1. Bahan ajar yang digunakan adalah brosur, yaitu bahan informasi tertulis mengenai suatu materi pokok yang disusun secara singkat namun lengkap dan dicetak dalam beberapa halaman tanpa dijilid.

6 2. Model yang digunakan adalah model pembelajaran kooperatif Think Pair Share (TPS). Merujuk pada (Nurhadi, 2004: 23) Langkah-langkahnya terdiri dari: a. Thinking (berpikir) Guru mengajukan pertanyaan atau mengungkapkan suatu permasalahan yang berhubungan dengan materi pelajaran, kemudian siswa diminta untuk memikirkan pertanyaan atau permasalahan secara mandiri untuk beberapa saat. b. Pairing (berpasangan) Guru meminta siswa berpasangan untuk mendiskusikan hasil pemikiran atau gagasannya. Biasanya guru memberi waktu 4-5 menit untuk melakukan diskusi dengan pasangannya. c. Sharing (berbagi) Pada tahap ini, guru meminta kepada pasangan untuk berbagi dengan seluruh kelas tentang apa yang telah mereka bicarakan. 3. Penguasaan materi merupakan hasil belajar dari ranah kognitif, yang diperoleh dari selisih nilai postest nilai pretest (N-gain). 4. Materi yang diajarkan adalah materi kelas X semester 2 tentang Dunia hewan pada KD Mendeskripsikan ciri-ciri umum filum dalam dunia hewan, dan peranannya bagi kehidupan 5. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X.2 sebagai kelas eksperimen dan X.3 sebagai kelas kontrol, semester genap tahun pelajaran 2013/2014 di SMAN 1 Sukadana Lampung Timur.

7 6. Aktivitas belajar siswa adalah kegiatan yang dilakukan siswa pada saat pembelajaran sedang berlangsung, yaitu perilaku-perilaku yang relevan dengan pembelajaran, yaitu (1) mengajukan pertanyaan, (2 ) memberikan ide atau pendapat, (3) berkomunikasi dengan kelompok, (4 ) bekerjasama dalam menyelesaikan tugas kelompok, (5) menjawab pertanyaan. 7. Tanggapan siswa yang diamati dalam penelitian ini mengenai kemenarikan bahan ajar brosur dalam bentuk angket. F. Kerangka Pikir Penguasaan materi siswa menjadi sangat penting untuk ditingkatkan karena di dalam materi yang dipelajari terkandung indikator-indikator yang diturunkan dari kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh siswa. Pada mata pelajaran biologi penguasaan materi siswa masih tergolong rendah, hal ini disebabkan guru menggunakan bahan ajar dari buku saja dan diterangkan dengan metode ceramah dan diskusi. Oleh sebab itu diperlukan suatu bahan ajar yang dapat menarik dan meningkatkan penguasaan materi siswa salah satunya adalah brosur. Brosur merupakan salah satu bentuk bahan ajar yang disusun dan dirancang sedemikian rupa sehingga layak menjadi sumber belajar. Brosur termasuk kedalam bahan ajar cetak yang terdiri atas beberapa halaman yang di lipat tanpa di jilid. Isi dalam brosur harus mencakup SK dan KD yang akan diajarkan, singkat dan lengkap, serta dengan tampilan yang menarik si pembaca.tampilan yang menarik serta konten yang lengkap dan singkat membuat pembaca akan

8 lebih mudah memahami materi yang dipelajari. Pada penelitian ini kelas eksperimen dan kontrol menggunakan model yang sama yaitu model pembelajaran kooperatif tipe TPS. TPS merupakan model pembelajaran yang menekankan siswa untuk menemukan sendiri konsep yang dipelajari, jadi yang berperan aktif dalam pembelajaran adalah siswa. Sehingga bahan ajar brosur melalui model pembelajaran TPS diharapkan dapat menjadi solusi siswa dalam mengatasi rendahnya penguasaan materi oleh siswa dan aktivitas belajar siswa. Penguasaan materi oleh siswa adalah hasil belajar dari ranah kognitif, yang memiliki enam tingkatan menurut bloom yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan penilaian. aktivitas merupakan kegiatan kegiatan yang dilakukan oleh siswa selama pembelajaran sedang berlangsung. Variabel dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan bahan ajar brosur dan variabel terikat adalah penguasaan materi pada materi pokok dunia hewan. Hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat ditunjukkan pada gambar di bawah ini: X Y Keterangan : X= Variabel bebas dengan menggunakan bahan ajar brosur ; Y= Penguasaan materi siswa pada materi pokok Dunia hewan. Gambar 1. Hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat

9 G. Hipotesis Perumusan hipotesis pada penelitian ini sebagai berikut: H0 : Penggunaan bahan ajar brosur melalui model pembelajaran TPS tidak berpengaruh signifikan terhadap peningkatan penguasaan materi oleh siswa pada materi pokok Dunia hewan. H1 : Penggunaan bahan ajar brosur melalui model pembelajaran TPS berpengaruh signifikan terhadap peningkatan penguasaan materi oleh siswa pada materi pokok Dunia hewan.