Strategi Pemanfaatan Kolam Bekas Tambang Timah Menggunakan Metode Analitical Hierarki Process (AHP)

dokumen-dokumen yang mirip
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN MODEL PENGEMBANGAN SISTEM PEMBELAJARAN BERBASIS INTERNET

EFEKTIFITAS PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DALAM PEMILIHAN PERANGKAT LUNAK PENGOLAH CITRA DENGAN MENGGUNAKAN EXPERT CHOICE

PENERAPAN METODE AHP UNTUK PEMILIHAN EKSTRAKURIKULER PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di lembaga-lembaga pendidikan dan pemerintah di

APLIKASI AHP SEBAGAI MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN TEMPAT KULIAH DI BANGKA BELITUNG

III. METODE PENELITIAN. informasi dari kalangan aparat pemerintah dan orang yang berhubungan erat

ANALISIS SISTEM PEMBAYARAN PERKULIAHAN DI UKRIDA MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

Penerapan Model Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Dosen Berprestasi di STMIK Atma Luhur Pangkalpinang

STRATEGI MEMILIH INTERNET SERVICE PROVIDER TERBAIK UNTUK PERGURUAN TINGGI (STUDI KASUS : STMIK ATMA LUHUR)

Pemanfaatan Metode Analytical Hierarchy Process Untuk Penentuan Kenaikan Jabatan Karyawan

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN SMK BERPROGRAM STUDI TEKNOLOGI INFORMASI FAVORIT DI PANGKALPINANG

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pegawai Dalam Pengambilan Keputusan Pemilihan Pegawai Berprestasi

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PENGADAAN LAPTOP PADA PENGADILAN NEGERI PANGKALPINANG

ANALISIS FRAMEWORK SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA KARYAWAN PADA PT. XYZ

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MEMILIH PERGURUAN TINGGI NEGERI DI PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

PEMILIHAN SUPPLIER ALUMINIUM OLEH MAIN KONTRAKTOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

Pendidikan Responden

BAB III METODE KAJIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN... HALAMAN PERSEMBAHAN... PRAKATA...

PRIORITAS PENGEMBANGAN FASILITAS WISATA BAHARI PANTAI SLOPENG MENGGUNAKAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK MENDUKUNG PEMILIHAN MERK KOMPUTER SERVER PADA PT PLN (PERSERO) WILAYAH BANGKA BELITUNG

ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Amalia, ST, MT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

OLEH : TOMI DWICAHYO NRP :

Magister Komputer Universitas Budi Luhur

STRATEGI MEMANFAATKAN INTERNET DALAM UPAYA MENERAPKAN KONSEP PAPERLESS OFFICE DI BAAK

Sistem Pendukung Keputusan Penasehat Akademik (PA) untuk Mengurangi Angka Drop Out (DO) di STMIK Bina Sarana Global

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

PENERAPAN AHP SEBAGAI MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN RUMAH BERSALIN CONTOH KASUS KOTA PANGKALPINANG

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENJURUSAN SMA MENGGUNAKAN METODE AHP

Abstrak

METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 3.2. Alat dan Bahan 3.3. Data yang Dikumpulkan

Kajian Perencanaan Infrastruktur Ruang Terbuka Hijau pada Perumahan Kota Terpadu Mandiri di Bungku Kabupaten Morowali Provinsi Sulawesi Tengah

2 METODE PENELITIAN. Kerangka Pemikiran

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA

Studi Kelayakan Pengembangan Wisata Kolong Eks Tambang Kabupaten Belitung TA LATAR BELAKANG

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PONDOK PESANTREN DI PURWOKERTO (STUDI KASUS : MAHASISWA STAIN PURWOKERTO)

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Penerapan Analytical Hierarchy Process (AHP) Dalam Evaluasi Agen Pangkalan LPG 3 kg

PENGAMBILAN KEPUTUSAN ALTERNATIF ELEMEN FAKTOR TENAGA KERJA GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA DENGAN SWOT DAN ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS

Strategi Pemilihan Sistem Operasi Untuk Personal Computer

PEMILIHAN KONTRAKTOR PERBAIKAN ROTOR DI PEMBANGKIT LISTRIK PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN GOAL PROGRAMMING

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENDUKUNG PEMILIHAN HARDWARE WIRELESS

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN MAHASISWA LULUSAN TERBAIK DI PERGURUAN TINGGI (STUDI KASUS STMIK ATMA LUHUR PANGKALPINANG)

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN SISWA BERPRESTASI DI SMP MA`ARIF 10 BANGUNREJO LAMPUNG TENGAH MENGGUNAKAN METODE AHP

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

repository.unisba.ac.id DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

4 METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Jenis dan Sumber Data Metode Pengumpulan Data

ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS SEBAGAI PENDUKUNG KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT) PEMILIHAN LOKASI PEMBANGUNAN RUMAH KOS UNTUK KARYAWAN

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Paket Umroh (Studi Kasus: PT. Amanah Iman)

III. METODE PENELITIAN

PENGARUH METODE EVALUASI PENAWARAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH TERHADAP HASIL PEKERJAAN DENGAN PENDEKATAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

III. METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI. Universitas Indonesia. Analisis keberadaan..., Marthin Hadi Juliansah, FE UI, 2010.

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. bersifat manual ke sistem yang baru. Mengingat banyaknya nasabah yang akan diberikan

STRATEGI MENINGKATKAN KUALITAS BIMBINGAN SKRIPSI MAHASISWA STRATA SATU STMIK ATMA LUHUR

Jurnal Pilar Nusa Mandiri Vol. 13, No. 2. September ISSN Sistem Pendukung Keputusan

BAB 2 LANDASAN TEORI

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Mata Pelajaran Unggulan Pada LPI Al-Muhajirin Cibeurih

Penentuan Penerima Kartu Jakarta Pintar Dengan Metode Analytical Hierarchy Process

ISSN : STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8 Februari 2015

BAB I PENDAHULUAN. Produksi Minyak Sawit Dunia, Gambar 1.1 Grafik Produksi Minyak Sawit Dunia, (FAO, 2010)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PEMILIHAN OBJEK WISATA DI SUMATERA UTARA DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

PENENTUAN URUTAN PRIORITAS USULAN PENANGANAN RUAS-RUAS JALAN DI KOTA SAMARINDA

SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN SOFTWARE BAHASA PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS MODEL PENGAWASAN DAN PERIJINAN DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Analytic Hierarchy Process

BAB 1 PENDAHULUAN. dimana pariwisata dapat menunjang sektor lainnya. Dimana dari Pariwisata negara atau

PENENTUAN DALAM PEMILIHAN JASA PENGIRIMAN BARANG TRANSAKSI E-COMMERCE ONLINE

APLIKASI ANALYTIC HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMBELIAN HANDPHONE. Application of Analytic Hierarchy Process for Buying Hand phone

AHP (Analytical Hierarchy Process)

Gambar 3. Kerangka pemikiran kajian

PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHICAL PROCESS (AHP) UNTUK PEMILIHAN DOSEN BERPRESTASI DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Rekam Jejak Dosen Sebagai Model Pengambilan Keputusan Dalam Pemilihan Dosen Berprestasi

PENENTUAN PRIORITAS KEGIATAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN DAERAH IRIGASI DENGAN MENGGUNAKAN METODA ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) (185A)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. artian yang lebih spesifik yakni pihak ketiga dalam supply chain istilah dalam

III. METODE KAJIAN. Data kajian ini dikumpulkan dengan mengambil sampel. Kabupaten Bogor yang mewakili kota besar, dari bulan Mei sampai November

TEKNOSI, Vol. 02, No. 02, Agustus

Prioritas Pengembangan Jaringan Jalan Pendukung Kawasan Strategis Di Pulau Sumbawa

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN. 3.1 Penerapan AHP dalam Menentukan Prioritas Pengembangan Obyek Wisata Di Kabupaten Toba Samosir

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERUMAHAN DENGAN METODE AHP (Analytical Hierarchy Process)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PEMILIHAN PEMASOK BAHAN BAKU ALUMINIUM INGOT ADC12S DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DI PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR PLANT CAKUNG

ANALISIS KRITERIA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BEASISWA BELAJAR BAGI GURU MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA TERHADAP KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DI PT SANSAN SAUDARATEX JAYA

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam buku Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D (2009, p2) yang dibuat

KAJIAN PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR DALAM MINA PADI DI DESA A. WIDODO KECAMATAN TUGUMULYO KABUPATEN MUSI RAWAS

SNIPTEK 2016 ISBN:

KAJIAN EFEKTIFITAS RENCANA STRATEGIK SISTEM INFORMASI KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

Penentuan Pemilihan Bentuk Outline Tugas Akhir Dengan Menggunakan Model Analytical Hierarchy Process (AHP)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

56 TEKNOMATIKA, Vol.06, No.02, September 2016 Strategi Pemanfaatan Kolam Bekas Tambang Timah Menggunakan Metode Analitical Hierarki Process (AHP) UTILIZATION STRATEGY OF POND EX TIN MINING USING ANALITICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) METHODOLOGY Elly Yanuarti* 1, Parlia Romadiana 2 1,2 Program Studi Sistem Informasi, STMIK Atma Luhur, Pangkalpinang e-mail: * 1 elly@atmaluhur.ac.id, 2 parliaromadiana@atmaluhur.ac.id Abstrak Salah satu dampak kerusakan lingkungan akibat adanya penambangan timahdi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah terbentuknya kolam. Kolam bekas tambang timah tersebut belum dapat dimanfaatkan secara optimal bahkan sebagian besar hanya diabaikan. Oleh karena itu perlu adanya strategi pemanfaatan kolam bekas tambang timah sebagai asset yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi lokal. Penelitian ini menggunakan metodologi AHP untuk menentukan alternatif strategi, kriteria dan subkriteria. Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan aplikasi Expert Choice 2000. Hasil dari penelitian ini adalah strategi terbaik yang dapat dijadikan sebagai landasan pengambilan keputusan terutama bagi pemerintah daerah untuk menjadikan kolam bekas tambang timah sebagai sumber pendapatan masyarakat. Kata kunci Tambang Timah, Pemanfaatan Kolam Bekas Tambang Timah, AHP, Expert Choice 2000 Abstract One of the effects of environmental damage as a result of tin mining in Bangka Belitung Province is the formation of a pond. The pond ex tin mining isn t yet to be used optimally even mostly just be ignored. Therefore it is necessary to utilization strategy of pond ex tin mining as asset that increase local economic growth. This research uses AHP methodology to determine alternative strategies, criteria and sub-criteria. Data processing in this research using Expert Choice 2000 application. The results of this research is the best strategy that can be used as the basic for decisionmaking especially for the local government to make of pond extin mining as a source of public revenue. Keywords Tin Mining, Utilization of Pond Ex Tin Mining, AHP, Expert Choise 2000 1. PENDAHULUAN Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merupakan salah satu daerah penghasil timah dimana kegiatan tersebut memberikan kontribusi yang sangat signifikan terhadap perekonomian masyarakatnya. Kegiatan Tambang Inkonvensional (TI) secara ilegal oleh masyarakat semakin banyak sehingga berdampak pada lingkungan seperti rusaknya lahan pasca penambangan, tercemarnya kualitas air, serta terbentuknya kolam atau yang lebih dikenal di wilayah bangka belitung dengan istilah kolong atau lobang camuy akibat galian tambang. Kolam-kolam tersebut sampai saat ini belum dimanfaatkan sepenuhnya. Kolam tersebut memiliki kedalaman bervariasi mulai dari 1m hingga 21m. Umumnya kolam tersebut berukuran 0,25 4,0 Ha dengan kedalaman 2 6 m. Berdasarkan usia kolam terdiri dari 3 jenis antara lain kolam/danau bekas galian mentah (kolam usia muda), kolam/danau bekas galian setengah matang (kolam usia sedang) dan kolam/danau bekas galian matang (kolam usia tua). Kolam-kolam yang ada di wilayah Bangka Belitung seharusnya dapat dijadikan sebagai asset dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi lokal. Gambaran pertumbuhan ekonomi lokal adalah dengan berkembangnya potensi-

TEKNOMATIKA, Vol.06, No.02, September 2016 ISS 57 potensi ekonomi di tingkat lokal yang mampu mengangkat derajat perekonomian masyarakat yang bersangkutan sehingga masyarakat mampu bertahan dan bahkan bersaing di bidang ekonomi dengan masyarakat daerah lain[1]. Untuk dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi lokal maka kolam bekas galian harus dikelola dan dimanfaatkan. Upaya pemanfaatan kolam yang dapat dilakukanantara lain dengan cara dijadikan sebagai area pembudidayaan ikan air tawar bagi masyarakat misalnya ikan lele ataupun ikan patin baik melalui keramba apung ataupun dilepas secara liar. Usaha budi daya ikan ini dapat dilakukan pada kolam yang berusia lebih dari 15 tahun atau yang mempunyai akses ke sungai dan laut. Selain itu kolam juga dapat dimanfaatkan sebagai sarana rekreasi dan wisata air ataupun sebagai tempat penangkaran buaya. Usaha penangkaran buaya selain untuk melestarikan buaya juga dapat dimanfaatkan sebagai penghasil kulit buaya[2]. Berdasarkan hal diatas penulis mencoba menganalisis pemilihan strategi yang tepat dalam pemanfaatan kolam bekas tambang timah tersebut terutama untuk kolam yang berada dekat dengan pemukiman. Penentuan prioritas alternatif dan kriteriadilakukan dengan menggunakan metode Analitical Hierarchy Process (AHP). Metode AHP akan menguraikan masalah multi faktor atau multi kriteria yang kompleks menjadi suatu hirarki. Dengan hirarki suatu masalah yang kompleks dapat diuraikan kedalam kelompok kelompoknya yang kemudian diatur menjadi suatu bentuk hirarki sehingga permasalahan akan tampak lebih terstruktur dan sistematis.metode pairwise comparison AHP mempunyai kemampuan untuk memecahkan masalah yang diteliti multi obyek dan multi kriteria yang berdasarkan pada perbandingan preferensi dari tiap elemen dalam hirarki. Pembuat keputusan menentukan pilihan atas pasangan perbandingan yang sederhana, membangun semua prioritas untuk urutan alternatif[3]. Adapun penelitian terkait dengan metode AHP antara lain penelitian yang dilakukan oleh Iskandar Z. Nasibu dengan judul Sistem Pendukung Keputusan Penempatan Karyawan Menggunakan Aplikasi Expert Choise. Penelitian ini memanfaatkan Expert Choise 2000 untuk menerapkan metode AHP untuk mendukung keputusan penempatan karyawan sehingga menghasilkan rekomendasi terbaik yaitu menetapkan seorang karyawan untuk menempati suatu jabatan strategis [4]. Selain itu ada penelitian yang dilakukan oleh Nur Rochman Dyah P.A dan Armandira Maulana P dengan judul Sistem Pendukung Keputusan Perencanaan Stategis Kinerja Instansi Pemerintah Menggunakan Metode AHP (Studi Kasus di DEPERINDAG). Penelitian ini menghasilkan aplikasi yang dapat membantu pimpinan dalam menentukan keputusan dalam perencanaan strategis berdasarkan pada skala prioritas dengan metode AHP [5]. Penelitian lainnya yang dilakukan oleh Lia Rochmasari, Suprapedi dan Hendro Subagyo dengan judul Penentuan Prioritas Usulan Sertifikasi Guru Dengan Metode AHP (Analitical Hierarchy Process) yang menghasilkan aplikasi DSS Prioritas sertifikasi untuk diimplementasikan pada Dinas Pendidikan pada satuan tingkat sekolah[6]. Dengan metode AHP penulis membuat sebuah sistem pendukung keputusan dalam memilih strategi pemanfaatan kolam bekas tambang timah yang diharapkan nantinya dapat membantu pembuat keputusan untuk memperoleh strategi terbaik berdasarkan faktor pertimbangan yang ada. 2. METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dimana jenis informasi dalam penelitian ini diolah dengan teknik statistik dimana datanya diperoleh dari kuesionerdengan menggunakan pendekatan Analitical Hierarchy Process (AHP) yang selanjutnya diolah dengan menggunakan aplikasi Expert Choice 2000. 2. Pengumpulan Data Untuk mendapatkan data primer dalam penelitian ini digunakan teknik wawancara dimana pertanyaan yang diajukan sesuai dengan permasalahan. Tahap selanjutnya adalah

58 TEKNOMATIKA, Vol.06, No.02, September 2016 dengan menyebarkan kuesioner kepada responden ahli. Penyebaran kuesioner dilakukan dalam 2 tahap. Kuesioner pertama digunakan untuk menentukan elemen-elemen penting yang harus dipertimbangkan dan kuesioner yang kedua digunakan untuk menentukan tingkat kepentingan masing-masing elemen. Sedangkan untuk data sekunder diperoleh melalui studi kepustakaan dan media internet. 3. Pemilihan Sample Metode pemilihan sample dalam penelitian ini adalah purposive sampling dimana sampel yang diambil sebanyak 4 orang yang dianggap sebagai seseorang yang memiliki informasi yang diperlukan dalam penelitian ini. 4. Analisis Data Analisis data dilakukan berdasarkan tahapan-tahapan di AHP sehingga menghasilkan sebuah hierarki yang terdiri dari tujuan (goal), level 1 untuk kriteria, level 2 untuk subkriteria dan level 3 untuk alternatif strategi seperti yang ditunjukkan pada gambar 1: Gambar 1Struktur Hierarki 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Solusi dengan Expert Choice 2000 Berdasarkan data perbandingan berpasangan dengan pendekatan AHP yang diolah menggunakan aplikasi Expert Choice 2000 maka diperoleh hasil seperti yang terlihat pada gambar 2 berikut ini :

TEKNOMATIKA, Vol.06, No.02, September 2016 ISS 59 Gambar 2 Struktur Hierarki Strategi Pemanfaatan Kolam Bekas Tambang Timah Gambar 3Prioritas Kriteria dan Nilainya Gambar diatas menunjukkan bahwa prioritas kriteria yang menjadi pertimbangan dalam menentukan strategi adalah Biaya, Resiko, Menciptakan Lapangan Pekerjaan dengan nilai sebesar 0,226 dengan tingkat konsisten sebesar. Gambar 4Prioritas Subkriteria Berdasarkan Kriteria Biaya dan Nilainya Gambar diatas menunjukkan bahwa prioritas subkriteria berdasarkan kriteria Biaya yang menjadi pertimbangan dalam menentukan strategi adalah Infrastruktur dengan nilai sebesar 0,619 dengan tingkat konsisten sebesar 0,00.

60 TEKNOMATIKA, Vol.06, No.02, September 2016 Gambar 5Prioritas Alternatif Berdasarkan Kriteria Biaya Subkriteria Infrastruktur dan Nilainya Gambar 5 menunjukkan bahwa prioritas alternatif berdasarkan kriteria Biaya subkriteria Infrastruktur adalah Budi Daya Ikan Air Tawar dengan nilai sebesar 0,423 dengan tingkat konsisten sebesar. Gambar 6Prioritas Alternatif Berdasarkan Kriteria Biaya Subkriteria Perawatan dan Nilainya Gambar 6 menunjukkan bahwa prioritas alternatif berdasarkan kriteria Biaya subkriteria Perawatan adalah Sumber Cadangan Air Baku dengan nilai sebesar 0,449 dengan tingkat konsisten sebesar. Gambar 7Prioritas Alternatif Berdasarkan Kriteria Biaya Subkriteria Pengembangan dan Nilainya Gambar 7 menunjukkan bahwa prioritas alternatif berdasarkan kriteria Biaya subkriteria Pengembangan adalah Sumber Cadangan Air Baku dengan nilai sebesar 0,396 dengan tingkat konsisten sebesar.

TEKNOMATIKA, Vol.06, No.02, September 2016 ISS 61 Gambar 8Prioritas Alternatif Berdasarkan Kriteria Waktu dan Nilainya Gambar 8 menunjukkan bahwa prioritas alternatif berdasarkan kriteria Waktu adalah Budi Daya Ikan Air Tawar dengan nilai sebesar 0,427 dengan tingkat konsisten sebesar. Gambar 9Prioritas Alternatif Berdasarkan Kriteria Ketersediaan Investor dan Nilainya Gambar 9 menunjukkan bahwa prioritas alternatif berdasarkan kriteria Ketersediaan Investor adalah Budi Daya Ikan Air Tawar dengan nilai sebesar 0,417 dengan tingkat konsisten sebesar 0,02. Gambar 10Prioritas Alternatif Berdasarkan Kriteria Resiko dan Nilainya Gambar 10 menunjukkan bahwa prioritas alternatif berdasarkan kriteria Resiko adalah Penangkaran Buaya dengan nilai sebesar 0,434 dengan tingkat konsisten sebesar.

62 TEKNOMATIKA, Vol.06, No.02, September 2016 Gambar 11Prioritas Alternatif Berdasarkan Kriteria Menciptakan Lapangan Pekerjaan dan Nilainya Gambar 11 menunjukkan bahwa prioritas alternatif berdasarkan kriteria Menciptakan Lapangan Pekerjaan adalah Penangkaran Buaya dengan nilai sebesar 0,438 dengan tingkat konsisten sebesar 0,03. Gambar 12Prioritas Alternatif Berdasarkan Kriteria Kualitas SDM dan Nilainya Gambar 12 menunjukkan bahwa prioritas alternatif berdasarkan kriteria Kualitas SDM adalah Sumber Cadangan Air Baku dengan nilai sebesar 0,503 dengan tingkat konsisten sebesar. Gambar 12Prioritas Alternatif Secara Global Gambar diatas menunjukkan hasil perbandingan berpasangan (pairwise comparison) dari gabungan pendapat responden secara keseluruhan. Prioritas alternatif dengan nilai tertinggi adalah Budi Daya Ikan Air Tawar dengan nilai sebesar 0,324 dengan tingkat konsisten sebesar. 2. Tingkat sensitivitas Hasil Analisis Inconsistency ratio atau rasio inkonsistensi data responden merupakan parameter yang digunakan untuk memeriksa apakah perbandingan berpasangan telah dilakukan dengan konsekuen atau tidak. Rasio inkonsistensi data dianggap baik jika nilai Crnya 0,1. Rasio

TEKNOMATIKA, Vol.06, No.02, September 2016 ISS 63 inkonsistensi data pendapat gabungan responden untuk memilih strategi disajikan dalam bentuk tabel 1 berikut: Tabel 1. Rasio Inkonsistensi No. Matriks Perbandingan Elemen Nilai CR 1. Perbandingan elemen kriteria level 2 berdasarkan tujuan strategi pemanfaatan kolam bekas tambang timah 2. Perbandingan elemen subkriteria level 3 kriteria 0,00 Biaya 3. Perbandingan elemen kriteria level 2 kriteria Biaya subkriteria Infrastruktur 4. Perbandingan elemen kriteria level 2 kriteria Biaya subkriteria Perawatan 5. Perbandingan elemen kriteria level 2 kriteria Biaya subkriteria Pengembangan 6. Perbandingan elemen kriteria level 2 kriteria Waktu 7. Perbandingan elemen kriteria level 2 kriteria Ketersediaan 0,02 Investor 8. Perbandingan elemen kriteria level 2 kriteria Resiko 9. Perbandingan elemen kriteria level 2 kriteria Menciptakan 0,03 Lapangan Pekerjaan 10. Perbandingan elemen kriteria level 2 kriteria Kualitas SDM Berdasarkan tabel 1 dapat disimpulkan bahwa nilai rasio inkonsistensinya lebih kecil dari 0,1 sebagai nilai batas maksimum. Dengan demikian hasil pengolahan data menggunakan aplikasi Expert Choice 2000 dinyatakan konsisten. 4. KESIMPULAN Kolam bekas tambang timah merupakan aset yang dapat dimanfaatkan untuk meingkatkan pertumbuhan ekonomi lokal. Beberapa alternatif strategi untuk memanfaatkan kolam bekas tambang timahantara lain sebagai tempat budi daya ikan air tawar, penangkaran buaya, tempat pembuangan akhir dan tempat pariwisata. Berdasarkan hasil pengolahan data maka diperoleh bahwa alternatif strategi yang terbaik untuk pemanfaatan kolam bekas tambang timah adalah Budi Daya Ikan Air Tawar dengan bobot sebesar 0,324. 5. SARAN Penelitian ini dapat dikembangkan lebih lanjut menggunakan metode pengumpulan data yang berbeda serta penambahan kriteria maupun subkriteria yang dapat dijadikan pertimbangan dalam memilih strategi terbaik dalam pemanfaatan kolam bekas tambang timah.

64 TEKNOMATIKA, Vol.06, No.02, September 2016 UCAPAN TERIMA KASIH Pada kesempatan kali ini tak lupa penulis ucapkan kepada pihak-pihak yang telah membantu kelancaran dalam penyelesaian penelitian ini terutama kepada para responden dan segenap civitas STMIK Atma Luhur atas dukungannya. DAFTAR PUSTAKA [1] Faozan, Hariz, 2010, Tata Kelola Pemerintahan Daerah yang Baik dan Pertumbuhan Ekonomi Lokal yang Menimbulkan Pembangunan Daerah, Jurnal Ilmu Administrasi, Vol. VIII, No. 4. [2] Peraturan Daerah Nomor 26 Tahun 2011 tentang Pengelolaan dan Pemanfaatan Kolong. [3] Syaifullah, 2010, Pengenalan Metode AHP (Analitical Hierarchy Process), http://syaifullah08.files.wordpress.com/2010/02/pengenalan-analytical-hierarchyprocess.pdf, diakses tanggal01agustus 2016 [4] Nasibu, Iskandar z., 2009, Penerapan Metode AHP Dalam Sistem Pendukung Keputusan Penempatan Karyawan Menggunakan Aplikasi Expert Choise, Jurnal Pelangi Ilmu, Vol. 2, No 5. [5] Nur Rochman Dyah P.A dan Armandira Maulana P, 2009, Sistem Pendukung Keputusan Perencanaan Strategis Kinerja Instansi Pemerintah Menggunakan Metode AHP (Studi Kasus di DEPERINDAG), Jurnal Informatika, Vol. 3, No. 2. [6] Rohmasari, Lia, Suprapedi, dan Hendro Subagyo, 2010, Penentuan Prioritas Usulan Sertifikasi Guru Dengan Metode AHP (Analitical Hierarchy Process), Jurnal Teknologi Informasi, Vol. 6, No. 1.