BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Metode AHP dikembangkan oleh Thomas L. Saaty, seorang ahli

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. yang di lakukan oleh Agus Settiyono (2016) dalam penelitiannya menggunakan 7

PENERAPAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) GUNA PEMILIHAN DESAIN PRODUK KURSI SANTAI

PENERAPAN METODE ANALITICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DALAM MEMILIH SUPPLIER Rudin Himu 1, Arip Mulyanto 2, Dian Novian 3 S1 Sistem Informasi /

BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Pendukung Keputusan Pengertian Keputusan. Universitas Sumatera Utara

ANALISA FAKTOR PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI TINGKAT SARJANA MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALITICAL HIRARKI PROCESS)

Sistem Pendukung Keputusan Memilih Perguruan Tinggi Swasta di Palembang Sebagai Pilihan Tempat Kuliah

RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN MODEL ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMBERIAN BONUS KARYAWAN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI KOMPUTER SWASTA

Penerapan Analytical Hierarchy Process (AHP) Untuk Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan Pada Perusahaan XYZ

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Pujawan dan Erawan (2010) memilih supplier merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI UNTUK SISWA YANG MELANJUTKAN KULIAH PADA SMA N 1 TEGAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. artian yang lebih spesifik yakni pihak ketiga dalam supply chain istilah dalam

IMPLEMENTASI ANALYTIC HIERARCHY PROCESS DALAM PENENTUAN PRIORITAS KONSUMEN PENERIMA KREDIT. Sahat Sonang S, M.Kom (Politeknik Bisnis Indonesia)

Jurnal SCRIPT Vol. 3 No. 1 Desember 2015

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya yang dapat dilihat pada tabel 2.1.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN GURU YANG BERHAK MENERIMA SERTIFIKASI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN MAKANAN PADA BAYI LIMA TAHUN (BALITA) DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Ketua Osis Dengan Metode AHP SMK PGRI 23 Jakarta

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

PEMANFAATAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) SEBAGAI MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PEMILIHAN KARYAWAN BERPRESTASI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SUPPLIER DENGAN METODE ANALYTICHAL HIERARCHY PROCESS

ISSN VOL 15, NO 2, OKTOBER 2014

BAB III TEORI HIERARKI ANALITIK. Proses Hierarki Analitik (PHA) atau Analytical Hierarchy Process (AHP)

BAB 2 LANDASAN TEORI

IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BERAS UNTUK KELUARGA MISKIN ( RASKIN ) MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) Ilyas

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PONDOK PESANTREN DI PURWOKERTO (STUDI KASUS : MAHASISWA STAIN PURWOKERTO)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Untuk Proses Perekrutan Karyawan Studi Kasus PT.Sumber AlfariaTrijaya Dengan Metode AHP.

PENENTUAN DALAM PEMILIHAN JASA PENGIRIMAN BARANG TRANSAKSI E-COMMERCE ONLINE

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN LBB PADA KAMPUNG INGGRIS PARE MENGGUNAKAN METODE AHP

BAB 2 LANDASAN TEORI Analytial Hierarchy Process (AHP) Pengertian Analytical Hierarchy Process (AHP)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Supplier Terbaik dengan Metode AHP Pada AMALIUN FOODCOURT

MATERI PRAKTIKUM. Praktikum 1 Analytic Hierarchy Proses (AHP)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BONUS KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE AHP SKRIPSI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Definisi Sistem, Keputusan dan Sistem Pendukung Keputusan

JURNAL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMBERIAN KREDIT PADA KSP MITRA RAKYAT BERSAMA NGANJUK DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT SEPEDA MOTOR UNTUK KONSUMEN PT.FIF CABANG MEDAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHI PROCESS (AHP)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV METODE PENELITIAN. keripik pisang Kondang Jaya binaan koperasi BMT Al-Ikhlaas. yang terletak di

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KADER KESEHATAN DI KECAMATAN PEUDAWA KABUPATEN ACEH TIMUR

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. evaluasi terhadap Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan STMIK Terbaik Di

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

Sesi XIII AHP (Analytical Hierarchy Process)

BAB 3 METODE PENELITIAN

Pengertian Metode AHP

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PENILAIAN PRESTASI KARYAWAN TERBAIK. Surmayanti, S.Kom, M.Kom

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN HANDPHONE TERBAIK DENGAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

ANALISA PEMILIHAN APLIKASI BERITA BERBASIS MOBILE MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

PENERAPAN AHP UNTUK SELEKSI MAHASISWA BERPRESTASI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN GALANGAN KAPAL UNTUK PEMBANGUNAN KAPAL TANKER DI PULAU BATAM

Analisa Faktor Pendukung Pemilihan Obat Untuk Penderita Penyakit Hipertensi Dengan Metode AHP (Analytical Hierarchy Process)

BAB 2 LANDASAN TEORI

Sistem Pendukung Keputusan Pembiayaan Mitra Madani Metode Analytycal Hierarchy Process (AHP) Pt. BPR Syariah Artha Madani Bekasi

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BONUS KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE AHP

SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MATA KULIAH YANG DIMINATI MAHASISWA (STUDI KASUS: PRODI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER UNISI)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Techno.COM, Vol. 12, No. 4, November 2013:

GROUP DECISION SUPPORT SYSTEM UNTUK PEMBELIAN RUMAH DENGAN MENGGUNAKAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DAN BORDA

Rici Efrianda ( )

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SISWA DALAM MENGIKUTI LOMBA LKS DI SMK NEGERI 3 SEMARANG DENGAN METODE ANALITHICAL HIERARCHI PROCESS

ANALISIS DATA Metode Pembobotan AHP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMILIHAN TYPE SEPEDA MOTOR YAMAHA

ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Amalia, ST, MT

Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi (JUSTIN) Vol. 1, No. 1, (2016) Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi (JUSTIN) Vol. 2, No.

PEMILIHAN SUPPLIER BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODA ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (STUDI KASUS DI PT. EWINDO BANDUNG)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN HANDPHONE MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) PADA COUNTER NASA CELL SKRIPSI

IMPLEMENTASI METODE AHP UNTUK REKOMENDASI TEMPAT KOST PADA APLIKASI KOST ONLINE

APLIKASI AHP UNTUK PENILAIAN KINERJA DOSEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ngatawi (2011) melakukan penelitian dengan judul Analisis Pemilihan Supplier

Program Studi Ilmu Komputer, Universitas Pendidikan Indonesia

ANALISIS PEMILIHAN SUPPLIER MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP)

MATERI PRAKTIKUM. Praktikum 1 Analytic Hierarchy Proses (AHP)

PENGOLAHAN DATA PENGANGKATAN KARYAWAN TETAP DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENGGUNAAN JENIS TANAMAN DENGAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP)

Kuliah 11. Metode Analytical Hierarchy Process. Dielaborasi dari materi kuliah Sofian Effendi. Sofian Effendi dan Marlan Hutahaean 30/05/2016

MODEL PENUNJANG KEPUTUSAN PENYELEKSIAN PEMBERIAN BEASISWA BIDIKMISI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN PENERIMA DANA CSR PERUSAHAAN PT. PULAU SAMBU KUALA ENOK. Ardiyansyah, Ilyas

Aplikasi Fuzzy Analytical Hierarchy Process Dalam Seleksi Karyawan (Studi Kasus: Pemilihan Staf Administrasi Di PT. XYZ)

Sistem Penunjang Keputusan Penetapan Dosen Pembimbing dan Penguji Skipsi Dengan Menggunakan Metode AHP

ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS SEBAGAI PENDUKUNG KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT) PEMILIHAN LOKASI PEMBANGUNAN RUMAH KOS UNTUK KARYAWAN

Aan Jaelani. Kata Kunci :Analytical Hierarchy Prosess (AHP), Pemilihan siswa berprestasi, sistem pengambilan keputusan.

PEMILIHAN SUPPLIER ALUMINIUM OLEH MAIN KONTRAKTOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

PENEMPATAN JUKIR DI WILAYAH KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN KEDIRI DENGAN METODE ANALITICAL HIERARCHY PROCESS SKRIPSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN JURUSAN DI SMKN 1 NGANJUK MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS ( AHP )

APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENEMPATAN BIDAN DI DESA MENGGUNAKAN METODE ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 1 NO. 1 MARET 2010

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI Penelitian Terdahulu dan Penelitian Sekarang

PENERAPAN METODE AHP PADA SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1. Metode Analytical Hierarchy Process 2.2.1 Definisi Analytical Hierarchy Process (AHP) Metode AHP dikembangkan oleh Thomas L. Saaty, seorang ahli matematika. Metode ini adalah sebuah kerangka untuk mengambil keputusan dengann efektif atas persoalan yang kompleks dengann menyederhanakan dan mempercepat proses pengambilan keputusan dengann memecahkan persoalan tersebut kedalam bagian-bagiannya, menata bagian atau variabel dalam suatu susunan hirarki, memberi nilai numerik pada pertimbangan subjektif tentang pentingnya tiap variabel dan mensintesis berbagai pertimbangan ini untuk menetapkan variabel yang mana yang memiliki prioritas paling tinggi dan bertindak untuk mempengaruhi hasil pada situasi tersebut. Menurut Saaty dalam (Sumiati, 2007) metode AHP membantu memecahkan persoalan yang kompleks dengann menstrukturkan suatu hirarki kriteria, pihak yang berkepentingan, hasil dan dengann menarik berbagai pertimbangan guna mengembangkan bobot atau prioritas. Metode ini juga menggabungkan kekuatan dari perasaan dan logika yang bersangkutan pada berbagai persoalan, lalu mensintesis berbagai pertimbangan yang beragam menjadi hasil yang cocok dengann perkiraan kita secara intuitif sebagaimana yang dipresentasikan pada pertimbangan yang telah dibuat.

2.2.2 Prinsip Dasar Analytical Hierarchy Process Menurut Sudaryono (2010), dalam menyelesaikan permasalahan dengann AHP ada beberapa prinsip yang harus dipahami, diantaranya adalah: 1. Membuat hierarki Sistem yang kompleks bisa dipahami dengann memecahnya menjadi elemen-elemen pendukung, menyusun elemen secara hierarki, dan menggabungkannya. 2. Penilaian kriteria dan alternati Kriteria dan alternatif dilakukan dengann perbandingan berpasangan. Menurut Saaty (1988), untuk berbagai persoalan skala 1 sampai 9 adalah skala terbaik untuk mengekspresikan pendapat. Nilai dan definisi pendapat kualitatif dari skala perbandingan Saaty bisa diukur menggunakan tabel analisis seperti pada tabel 2.1. Tabel 2.1 Skala Penilaian Perbandingan Berpasangan Intensitas Kepentingan Keterangan 1 Kedua elemen sama penting 3 Elemen yang satu sedikit lebih penting daripada elemen yang lainnya 5 Elemen yang satu lebih penting dari pada elemen lainnya 7 Satu elemen jelas lebih mutlak penting daripada elemen lainnya 9 Satu elemen mutlak penting daripada elemen lainnya 2,4,6,8 Nilai-nilai antara dua nilai pertimbangan yang berdekatan Jika aktivitas i mendapat satu angka kebalikan dibandingkan dengann aktivitas j, maka j memiliki nilai kebalikannya dibandingkan dengann i.

3. Menentukan prioritas Untuk setiap kriteria dan alterntif, perlu dilakukan perbandingan berpasangan. Nilai-nilai perbandingan relatif dari seuruh alternatif kriteria bisa disesuaikan dengann judgement yang telah ditentukan untuk menghasilkan bobot dan prioritas. Bobot dan prioritas dihitung dengann memanipulasi matriks atau melalui penyelesaian persamaan matematika. 4. Konsistensi logis Konsistensi memiliki dua makna. Pertama objek-objek yang serupa bisa dikelompokkan sesuai dengann keseragaman dan relevansi. Kedua, menyangkut tingkat hubungan antar objek yang didasarkan pada kriteria tertentu. 2.2.3 Memilihn Supplier Menggunakan Analytical Hierarchy Proces 2.2.3.1 Memilihn Supplier Menurut Pujawan dalam (Anggreni, 2006) memilih supplier merupakan kegiatan yang strategis, terutama bila supplier tersebut akan memasok item yang kritis dan atau akan digunakan dalam jangka panjang sebagai supplier yang penting. Secara umum banyak perusahaan yang menggunakan kriteria-kriteria dasar seperti kualitas barang yang ditawarkan, harga, dan ketepatan waktu pengiriman. Namun seringkali memilihn supplier membutuhkan kriteria lain yang dianggap penting oleh perusahaan. 2.2.3.1 Prosedur Memilihn Supplier dengann AHP Sudaryono (2010), Pada dasarnya prosedur atau langkah-langkah dalam metode AHP meliputi:

1) Mengidentifikasi masalah dan menentukan solusi yang diinginkan, lalu menyusun hierarki dari permasalahan yang dihadapi. 2) Menentukan prioritas elemen Langkah pertama dalam menentukan prioritas elemen adalah membuat perbandingan pasangan, yaitu membandingkan elemen secara berpasangan sesuai kriteria yang diberikan Matriks perbandingan berpasangan diisi menggunakan bilangan untuk merepresentasikan kepentingan relatif dari suatu elemen terhadap elemen yang lainnya. 3) Mengukur konsistensi Dalam pembuatan keputusan, penting untuk mengetahuai seberapa baik konsistensi yang ada karena kita tidak menginginkan keputusan berdasarkan pertimbangan dengann konsistensi yang rendah. Hal yang dilakukan dalam langkah ini adalah: Kalikan setiap nilai pada kolom pertama dengann prioritas relatif elemen pertama, nilai pada kolom kedua dengann prioritas relatif elemen kedua, dan seterusnya Jumlahkan setiap baris Hasil dari penjumlahan baris dibagi dengann elemen prioritas relatif yang bersangkutan Jumlahkan hasil bagi diatas dengann banyaknya elemen yang ada, hasilnya disebut ƛ maks

4) Hitung konsistensi index (CI) dengann rumus: CI=(ƛ maks-n)/n dimana n banhyaknya elemen 5) Hitung rasio konsistens CR dengann rumus: CR=CI/IR 6) Memeriksa konsistensi hierarki. Jika nilainya lebih dari 10%, maka penilaian data judhment harus diperbaiki. Namun jika rasio konsistensi (CI/IR) kurang atau dama dengann 0,1, maka hasil perhitungan bisa dinyatakan benar. Daftar indeks random konsistensi seperti pada tabel 2.2. Tabel 2.2 Daftar Indeks Random Konsistensi (Sudaryono (2010). Ukuran Matriks Nilai Indeks Random (IR) 1,2 0.00 3 0.58 4 0.90 5 1.12 6 1.24 7 1.32 8 1.41 9 1.45 10 1.49 11 1.51 12 1.48 13 1.56 14 1.56 15 1.59

1.2. Penelitian Terkait Penelitian Limansantoso (2013), bertujuan untuk mengetahui bagaimana aplikasi AHP sebagai dasar memilihn supplier di PT. Buana Tirta Utama. Secara keseluruhan, berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa dalam sistem penilaian sebelum melakukan perubahan nilai prioritas kriteria, supplier P memiliki nilai tertinggi sebesar 0,250 pada sistem penilaian lama dan 0,250 pada sistem penialaian baru, hal ini menunjukan bahwa supplier P memiliki kinerja yang paling baik diantara supplier lainnya. Supplier Q pada sistem penilaian lama memiliki nilai terendah sebesar 0,062, hal ini menunjukkan bahwa supplier Q memiliki kinerja yang paling buruk, sehingga supplier dengann kinerja yang buruk harus diseleksi kembali oleh PT. Buana Tirta Utama. Sedangkan supplier L pada sistem penilaian yang baru memiliki nilai terendah sebesar 0.065, hal ini menunjukkan supplier L memiliki kinerja buruk sehinggaperusahaan perlu menyeleksi kembali supplier yang memiliki kinerja paling buruk. Harsono, dkk. (2009), mengembangkan suatu metode penilaian kinerja untuk mendapatkan urutan prioritas pemasok berdasarkan bobot dari kriteria memilihn dan dengann memperhatikan jenis keputusan dari setiap kritera, menggunkan metode Analitical Hierarchy Process (AHP) dengann metode pengambilan keputusan Preference Rangking Organization Method for Enrichment Evaluation (PROMETHEE). Berdasarkan hasil pengolahan data dengann metode AHP terhadap PT. Hero Supermarket Cabang Suci Bandung, kriteria kualitas mendapat urutan tertinggi dengann bobot 0,349. Disusul oleh harga dengann bobot 0,262 dan terakhir pelayanan dengann bobot 0,20. Dari

penentuan bobot sub kriteria, lima urutan tertinggi adalah kesesuaian spesifikasi dengann bobot 0,130, kondisi pengepakan dengann bobot 0,124, kemudahan dihubungi dengann bobot 0,122, stabilitas harga dengann bobot 0,107 dan ketepatan waktu dengann bobot 0,105. Urutan berikutnya dengann bobotnya adalah kemampuan mengganti produk yang tidak sesuai (0,095), kemauan bernegosiasi (0,086), kesesuaian jumlah (0,084), kecepatan menjawab surat menyurat (0,078) dan kemudahan cara pembayaran (0,069). Berdasarkan hasil penetapan nilai kriteria, ada 3 dari 10 kriteria yang tidak dapat digunakan pada perhitungan PROMETHEE, karena tidak memberikan perbedaan nilai yang signifikan di antara para pemasok yang akan dinilai. Penelitian ini memiliki kesamaan dan juga perbedaan dengann penelitianpenelitian sebelumnya. Persamaannya terletak pada beberapa metode yang digunakan, pada penelitian ini peneliti menggunakan metode Analitical Hierarchy Process (AHP) adapun tujuan dari penelitian ini adalah menerapkan metode AHP dalam memilihn supplier. Perbedaan lain dengann penelitian sebelumnya yaitu pada penelitian ini kriteria yang di gunakan yakni berdifat fleksibel/dinamis yang nantinya kriteria yang digunakan bisa diedit, dihapus maupun menambahkan kriterianya, sehingga jika ada penanbahan ataupun pengurangan kriteria, dapat dilakukan dengann mudah. diharapkan dengann adanya penelitian ini pihak CV. Dapat dengann mudah memilih supplier untuk dijadikan partner yang utama dalam pemasokan barang dan dapat memanimalisir permasalahan yang sering terjadi.