ISBN :

dokumen-dokumen yang mirip
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PTK

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN

Peningkatan Kemampuan Penalaran Matematik dan Percaya Diri Siswa Kelas X Melalui Model Discovery Learning

BAB 1 PENDAHULUAN. Hal tersebut merupakan sesuatu yang sangat penting untuk menentukan

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN THINK-PAIR-SHARE (PTK

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagaian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun Oleh :

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan. guna mencapaiderajat Sarjana S-I. Program Studi Pendidikan Matematika

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI DISCOVERY LEARNING PADA SISWA SMP NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika

UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS MEMECAHKAN MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 TERAS

PENINGKATAN PENALARANMATEMATIKA MELALUI STRATEGITHINK PAIR SHARE BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING 1. PENDAHULUAN

Oleh Ali Wardoyo 1, Dra. Sri Sutarni, M.Pd 2. Kata kunci: model pembelajaran think pair share (TPS), aktivitas belajar, hasil belajar.

PENINGKATANN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE MAKE

IKA FITRIA RAHMAWATI A

`PENINGKATAN KOMUNIKASI MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIC DENGAN MODEL DISCOVERY LEARNING KELAS VII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 24 SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI. Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC TERINTEGRASI PADA MODEL PROBLEM SOLVING

Meningkatkan Kemampuan Operasi Dasar Aljabar Kelas X Melalui PBL Berpendekatan Algebraic Reasoning

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING

PENINGKATAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN SEGIEMPAT DAN SEGITIGA DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. matematika yaitu kemampuan pemecahan masalah (problem solving),

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENINGKATAN PEMECAHAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL KOOPERATIF THINK PAIR SHARE

Reni Dian Saputri *), Drs. Askury, M.Pd **) Universitas Negeri Malang

OPTIMALISASI STRATEGI PEMBELAJARAN SIKLUS UNTUK MENINGKATKAN KOMUNIKASI DAN

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR DAN PEMAHAMAN KONSEP DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE

BAB I BAB I PENDAHULUAN. peserta didik ataupun dengan gurunya maka proses pembelajaran akan

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Matematika. Diajukan Oleh : AGUS SRI PAMADI

I. PENDAHULUAN. Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1

JURNAL DAYA MATEMATIS, Volume 3 No. 3 November 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KNISLEY DENGAN METODE BRAINSTORMING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK (PTK

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dan kreativitasnya melalui kegiatan belajar. Oleh

NASKAH PUBLIKASI. Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta

PENERAPAN DISCOVERY LEARNING

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

Prosiding Seminar Matematika dan Pendidikan Matematika ISBN:

PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ACCELERATED INSTRUCTION

BAB I PENDAHULUAN. pendidikannya. Dengan kata lain, peran pendidikan sangat penting untuk. pendidikan yang adaptif terhadap perubahan zaman.

PENINGKATAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MELALUI STRATEGI DISCOVERY LEARNING PADA SISWA KELAS VII A SEMESTER GASAL SMP PANCASILA 13 PARANGGUPITO

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu upaya untuk memberikan pengetahuan, wawasan,

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun oleh :

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

MEMINIMALKAN KESULITAN MENYELESAIKAN SOAL-SOAL MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DI SMP NASKAH PUBLIKASI

Naskah Publikasi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika

ALI WARDOYO A

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagaian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun Oleh :

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) (PTK

DALAM (PTK. Persyaratan. Oleh: A PROGRAM FAKULTA

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN DISCOVERY INQUIRY TYPE PICTORIAL RIDDLE

Naskah Publikasi Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Matematika

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika

BAB I PENDAHULUAN. mengikuti pelajaran sehingga hasil belajar kurang maksimal dan tidak

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam pengembangan kemampuan matematis peserta didik. Matematika

RIYAD HUDAN TASHDIQY A

PENINGKATAN KOMUNIKASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS)

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MENGGUNAKAN STRATEGI WRITING TO LEARN PADA SISWA SMP 4

Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika, J.PMIPA, FKIP, UNS. Alamat Korespondensi:

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan mampu membentuk individu-individu yang berkompentensi. sesuai bidang keahlian yang dipilih atau yang dimilikinya.

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TTW PADA SISWA KELAS VII A

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

Jurnal Ilmiah Guru COPE, No. 02/Tahun XVIII/November 2014

IMPLEMENTASI PENDEKATAN SCIENTIFIC DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN REALISTIK (PTK

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIKA MELALUI METODE PROJECT BASED LEARNING

PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI COOPERATIVE TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT)

Oleh: Ririne Kharismawati* ) Sehatta Saragih** ) Kartini*** ) ABSTRACT

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERNALAR SISWA DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. perhitungan dan pengukuran yang dinyatakan dengan angka-angka atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Matematika adalah bahasa melambangkan rangkaian makna dari

Persyaratan. Oleh: A PROGRAM FAKULTA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran yang penting dalam kehidupan berbangsa. Maju

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN STRATEGI JIGSAW BERBASIS PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA

IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

ANALISIS KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA SMP KELAS VII PADA PENERAPAN OPEN-ENDED

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Matematika

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan persiapan-persiapan yang

Artikel Publikasi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Matematika

BAB I PENDAHULUAN. dalam proses belajar sehingga mereka dapat mencapai tujuan pendidikan.

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA DAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) POKOK BAHASAN SEGI EMPAT

Universitas Muhammadiyah Surakarta 2 Dosen Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun oleh:

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATERI LINGKARAN MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING (PTK

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DITINJAU DARI KEMAMPUANKOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KOMUNIKASI SISWA MELALUI STRATEGI POSTER SESSION

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Diajukan oleh :

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangat diperlukan oleh semua orang terutama pendidikan yang

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagaian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

PENINGKATANN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS LESSON STUDY NASKAH PUBLIKASI

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE RME. ( PTK di MTs N KARANGMOJO ) Edisut Taufik Hidayat, Ariyanto

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna memenuhi derajat sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun oleh:

Transkripsi:

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN SAINTIFIK TERINTEGRASI PADA MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING Tukaryanto 1, Sri Sutarni 2 1 Mahasiswa Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Muhammadiyah Surakarta, ttukaryanto@gmail.com 2 Dosen Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Muhammadiyah Surakarta, s_sutarni@ymail.com ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan komunikasi dan motivasi belajar siswa kelas VIIIC SMP Negeri 2 Sawit melalui penerapan pendekatan saintifik yang terintegrasi pada model pembelajaran discovery learning. Penelitian ini termasuk jenis penelitian tindakan kelas. Siswa kelas VIIIC sebagai penerima tindakan dan guru matematika sebagai pemberi tindakan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, catatan lapangan, wawancara, tes, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian yang menunjukan adanya peningkatan kemampuan komunikasi dapat dilihat dari 1) kemampuan siswa menjelaskan ide/ gagasan secara lisan atau tulisan dari 25% meningkat menjadi 78,57%, 2) kemampuan siswa menyatakan suatu situasi, gambar, diagram, atau benda nyata ke dalam bahasa, simbol, ide, atau model matematika dan atau sebaliknya dari 25% meningkat menjadi 82,18%, 3) kemampuan siswa mendengarkan dan berdiskusi tentang matematika dari 25% meningkat menjadi 82,18 %. Adanya peningkatan motivasi belajar siswa dapat dilihat dari 1) antusias siswa mengikuti pembelajaran dari 21,43% meningkat menjadi 85,71%, 2) siswa yang mengerjakan pekerjaan rumah atau tugas dari guru dari 28,57% meningkat menjadi 89,28%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pendekatan saintifik yang terintegrasi pada model pembelajaran discovery learning dalam pembelajaran matematika dapat meningkatkan kemampuan komunikasi dan motivasi belajar. Kata kunci : discovery learning; komunikasi; motivasi belajar; saintifik. PENDAHULUAN Matematika adalah bidang studi yang dipelajari pada setiap jenjang sekolah baik di tingkat dasar, menengah maupun perguruan tinggi. Matematika memiliki objek yang abstrak dan pola pikir deduktif dan konsisten (Depdikbud, dalam Marlina: 2014: 83). Selain itu matematika juga memiliki fungsi untuk mengembangkan kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan bilangan dan simbol-simbol serta penalaran yang tajam agar dapat membantu memperjelas cara menyelesaikan suatu masalah dalam kehidupan sehari-hari. Menurut National Council of Teacher of Mathematics (NCTM) tujuan umum dari pembelajaran matematika yaitu kemampuan pemecahan masalah, kemampuan komunikasi, kemampuan koneksi, kemampuan penalaran dan representasi. Sangat jelas disebutkan bahwa tujuan dari pembelajaran mataematika bukan hanya mengalihkan pengetahuan matematika kepada siswa saja melainkan juga harus mengembangkan potensi atau kemampuan yang ada pada diri siswa. Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan kegiatan belajar dan pengajaran adalah motivasi belajar. Jika dalam diri siswa tidak ada motivasi belajar, maka yang terjadi adalah siswa kurang bergairah dalam mengikuti proses pembelajaran (Fathurrohman, 2012: 139). Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika UMS 2015 90

Dari hasil observasi awal SMP Negeri 2 Sawit kelas VIII C yang berjumlah 28 siswa yang terdiri dari 18 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan diperoleh data kemampuan komunikasi dan motivasi belajar yang masih rendah. Rendahnya kemampuan komunikasi matematika diamati dari indikator: 1) siswa yang memiliki kemampuan menjelaskan ide/ gagasan secara lisan atau tulisan hanya sebesar 25%, 2) siswa yang memiliki kemampuan menyatakan suatu situasi, gambar, diagram, atau benda nyata ke dalam bahasa, simbol, ide, atau model matematika dan atau sebaliknya hanya sebesar 25%, 3) siswa yang memiliki kemampuan mendengarkan dan berdiskusi tentang matematika hanya sebanyak 7 siswa atau sebesar 25%. Sedangkan rendahnya motivasi siswa diamati dari indicator: 1) siswa yang memiliki antusias dalam mengikut pembelajaran matematika di kelas hanya sebesar 21,43%, 2) siswa yang mengerjakan tugas atau pekerjaan rumah hanya sebesar 28,57%. Dapat disimpulkan bahwa kemampuan komunikasi dan motivasi belajar yang dimiliki siswa pada kelas tersebut masih tergolong rendah. Faktor penyebab yang paling dominan adalah kurang tepatnya strategi pembelajaran yang digunakan dalam mengajar. Penggunaan model pembelajaran yang konvensional oleh guru mengakibatkan siswa menjadi sulit dalam memahami pelajaran matematika, sehingga proses pembelajaran kurang menarik dan dapat menyebabkan siswa menjadi kurang aktif. Selain itu, kemampuan komunikasi dan motivasi belajar siswa juga dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya minat belajar siswa yang masih rendah, sarana dan prasarana yang disediakan oleh pihak sekolah, lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah. Alternatif tindakan yang dapat ditawarkan oleh peneliti yaitu penerapan pendekatan saintifik yang terintegrasi pada model pembelajaran Discovery Learning dalam pembelajaran matematika. Pendekatan saintifik yang mengacu pada pembelajaran yang mendukung siswa untuk aktif, berpikir kritis, kreatif dan inovatif. Model pembelajaran Discovery Learning lebih menekankan proses pembelajaran melalui diskusi kelas sebagai wahana menyampaikan pendapat. Dalam penelitian ini, peneliti mempunyai beberapa tujuan diantaranya adalah tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum penelitian ialah untuk meningkatkan kemampuan komunikasi dan motivasi belajar siswa. Tujuan Khusus penelitian adalah untuk meningkatkan kemampuan komunikasi dan motivasi belajar siswa kelas VIII C SMP Negeri 2 Sawit tahun 2014/2015 pada pembelajaran matematika melalui penerapan pendekatan saintifik yang terintegrasi pada model pembelajaran Discovery Learning. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas. Menurut Sutama (2014:29) karakteristik PTK secara garis besar, yatu: 1) mengkaji permasalahan situasional dan kontekstual, 2) adanya tindakan, 3) adanya evaluasi terhadap tindakan, 4) pengkajian terhadap tindakan, 5) adanya kerjasama, dan 6) adanya refleksi. Langkah-langkah penelitian ini terdiri dari (1) dialog awal, (2) perencanaan tindakan, (3) pelaksanaan, (4) observasi, (5) refleksi, (6) evaluasi, dan (7) penyimpulan. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Sawit. Pemilihan tempat penelitian didasarkan pada latar belakang sekolah yang masih dalam tahap perkembangan, ratarata siswa di sekolah tersebut dari kalangan menengah kebawah, dan belum pernah dilakukan penelitian dengan judul yang sama dengan peneliti. Penelitian ini berlangsung dari tanggal 3 Desember 2014 sampai 16 Desember 2014 dengan subjek penerima tindakan yaitu siswa kelas VIII C SMP Negeri 2 Sawit Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika UMS 2015 91

berjumlah 28 siswa, yang terdiri dari 18 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. Sedangkan subjek pelaku tindakan adalah guru matematika. Metode yang digunakan untuk pengumpulan data yaitu 1) observasi digunakan untuk mendapatkan gambaran secara langsung pemahaman konsep matematika siswa, 2) catatan lapangan digunakan untuk mencatat kejadian-kejadian penting yang muncul pada saat proses pembelajaran matematika berlangsung, 3) dokumentasi meliputi RPP, daftar nama siswa, lembar tanggapan guru setelah penelitian serta foto setiap pelaksanaan tindakan, 4) wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai kemampuan komunikasi dan motivasi belajar siswa, 5) tes digunakan untuk memperoleh data tentang sejauh mana peningkatan aktivitas yang mengacu pada indikator. Teknik analisis data menggunakan proses reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Pada proses reduksi data peneliti mengumpulkan data kemudian melakukan reduksi data meliputi memilih data berdasarkan relevansi, menyusun data, penyederhanaan data dan transformasi data kasar dari hasil catatan lapangan proses dilakukan di setiap tindakan pelaksanaan. Pada tahap penyajian data, peneliti mengumpulkan informasi kemudian disusun dengan runtut dari data tersebut sehingga mudah dipahami dan dapat disimpulkan. Sedangkan penarikan kesimpulan dilakukan secara bertahap untuk memperoleh kesimpulan yang akurat. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pendekatan saintifik yang identik dengan kurikulum 2013 merupakan suatu pendakatan pembelajaran yang mengembangkan potensi pada diri siswa baik sikap, pengetahuan maupun keterampilan. Hal ini sesuai dengan tujuan dari model pembelajaran Discovery Learning. Dalam pelaksanaanya memiliki langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan sebagai berikut: a. Kegiatan Pendahuluan 1) Guru mengajak siswa untuk berdoa sebelum mengawali pembelajaran. 2) Guru memberikan apresepsi pembelajaran yaitu tentang kebermanfaatan materi pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari. 3) Guru memberikan motivasi belajar. 4) Guru menyampaikan tujuan dan model pembelajaran yang akan dipakai. b. Kegiatan inti 1) Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan) Guru meminta siswa mengamati dan memberikan respon mengenai masalah yang di amati. 2) Problem Statement (pernyataan/identifikasi masalah) Siswa diminta untuk mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan materi. Selanjutnya guru menyampaikan suatu permasalahan sebagai sarana untuk memahami materi. 3) Data Collection (pengumpulan data) Guru membagi siswa kedalam kelompok-kelompok kecil. Dalam kelompok, siswa diminta menuangkan masalah-masalah dalam lembar kerja siswa yang telah disediakan. 4) Data Processing (pengolahan data) Jika siswa belum mampu menuangkan masalah-masalah ke dalam lembar kerja siswa, guru membimbing dalam menuangkan masalah-masalah. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika UMS 2015 92

5) Verivication (pembuktian) Guru meminta salah satu siswa atau perwakilan kelompok mempresentasikan hasil pekerjaan di depan kelas dan siswa atau kelompok lain memberikan tanggapan. 6) Generalitation (menarik kesimpulan) Siswa diminta menyimpulkan dari apa yang telah dipelajari. c. Kegiatan penutup. 1) Guru memberikan posttest untuk mengecek pemahaman siswa. 2) Peserta didik dan pendidik melakukan refleksi tentang kegiatan pembelajaran yang dilakukan pada hari ini. 3) Guru memberikan pekerjaan rumah. 4) Guru memberikan rambu-rambu untuk pembelajaran selanjutnya. Data peningkatan kemampuan komunikasi pada Siklus I dilihat dari antara lain: a) Siswa yang memiliki kemampuan menjelaskan ide/ gagasan secara lisan atau tulisan, sebelum tindakan hanya sebanyak 7 siswa, setelah tindakan meningkat menjadi 13 siswa, b) siswa yang memiliki kemampuan menyatakan suatu situasi, gambar, diagram, atau benda nyata ke dalam bahasa, simbol, ide, atau model matematika dan atau sebaliknya, sebelum tindakan hanya sebanyak 7 siswa, setelah tindakan meningkat menjadi 14 siswa, c) siswa yang memiliki kemampuan mendengarkan dan berdiskusi tentang matematika, sebelum tindakan hanya sebanyak 7 siswa, setelah tindakan meningkat menjadi 15 siswa. Sedangkan peningkatan motivasi belajar siswa antara lain: a) siswa yang antusias dalam mengikut pembelajaran matematika di kelas sebelum tindakan hanya sebanyak 6 siswa, setelah tindakan meningkat menjadi 15 siswa, b) siswa yang mengerjakan pekerjaan rumah atau tugas dari guru, sebelum tindakan hanya sebanyak 8 siswa, setelah tindakan meningkat menjadi 16 siswa. Kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan pada siklus II sudah terlaksana dengan baik dibandingkan pada siklus I, sehingga siswa sudah terbiasa menggunakan pendekatan saintifik yang terintegrasi pada model pembelajaran Discovery Learning dalam pembelajaran matematika, sehingga siswa lebih antusias dan tidak bingung dengan proses pembelajaran yang mereka tempuh, siswa bisa lebih berkonsentrasi pada materi yang diberikan oleh guru. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan kemampuan komunikasi dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran. Data peningkatan kemampuan komunikasi pada Siklus II dilihat dari antara lain: a) Siswa yang memiliki kemampuan menjelaskan ide/ gagasan secara lisan atau tulisan, setelah tindakan siklus I hanya sebanyak 13 siswa, setelah tindakan siklus II meningkat menjadi 21 siswa, b) siswa yang memiliki kemampuan menyatakan suatu situasi, gambar, diagram, atau benda nyata ke dalam bahasa, simbol, ide, atau model matematika dan atau sebaliknya, setelah tindakan siklus I hanya sebanyak 14 siswa, setelah tindakan siklus II meningkat menjadi 21 siswa, c) siswa yang memiliki kemampuan mendengarkan dan berdiskusi tentang matematika, setelah tindakan siklus I sebanyak 15 siswa, setelah tindakan siklus II meningkat menjadi 22 siswa. Sedangkan peningkatan motivasi belajar siswa antara lain: a) siswa yang antusias dalam mengikut pembelajaran matematika di kelas setelah tindakan siklus I hanya sebanyak 15 siswa, setelah tindakan siklus II meningkat menjadi 24 siswa, b) siswa yang mengerjakan pekerjaan rumah atau tugas dari guru, setelah tindakan siklus I hanya sebanyak 16 siswa, setelah tindakan siklus II meningkat menjadi 25 siswa. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika UMS 2015 93

Data yang diperoleh peneliti tentang kemampuan komunikasi siswa kelas VIII C SMP Negeri 2 Sawit mulai dari sebelum tindakan sampai dengan tindakan siklus II disajikan dalam tabel berikut: Tabel 1 : Data Peningkatan Kemampuan Komunikasi Kemampuan Komunikasi Kemampuan siswa menjelaskan ide/ gagasan secara lisan maupun tulisan Kemampuan siswa menyatakan suatu situasi, gambar, diagram, atau benda nyata ke dalam bahasa, simbol, ide, atau model matematika dan atau sebaliknya Kemampuan siswa mendengarkan dan berdiskusi tentang matematika Sebelum tindakan 7 siswa 25% 7 siswa 25% 7 siswa 25% Indikator pencapaian Setelah tindakan Siklus I Siklus II 13 siswa 46,43% 14 siswa 50% 15 siswa 53,57% 22 siswa 78,57% 23 siswa 82,18% 23 siswa 82,18% Adapun grafik yang menggambarkan peningkatan kemampuan komunikasi siswa kelas VIII C SMP N 2 Sawit dari awal sebelum tindakan kelas sampai dengan akhir tindakan kelas siklus II dapat dilihat pada gambar berikut: Gambar 1: Grafik Peningkatan Kemampuan Komunikasi Siswa Data yang diperoleh peneliti tentang motivasi belajar siswa kelas VIII C SMP Negeri 2 Sawit mulai dari sebelum tindakan sampai dengan tindakan siklus II disajikan dalam tabel berikut: Tabel 2 : Data Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Sebelum Indikator Setelah tindakan Motivasi Belajar Siswa tindakan pencapaian Siklus I Siklus II Antusias siswa dalam mengikut pembelajaran matematika di 6 siswa 21,43% 15 siswa 53,57% 24 siswa 85,71% Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika UMS 2015 94

kelas Siswa yang mengerjakan pekerjaan rumah atau tugas dari guru 8 siswa 28,57% 16 siswa 57,14% 25 siswa 89,28% Adapun grafik yang menggambarkan peningkatan motivasi belajar siswa kelas VIII C SMP N 2 Sawit dari awal sebelum tindakan kelas sampai dengan akhir tindakan kelas siklus II dapat dilihat pada gambar berikut: Gambar 2 : Grafik Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Secara keseluruhan setelah diterapkannya pendekatan saintifik yang terintegrasi pada model pembelajaran Discovery Learning dapat meningkatkan kemampuan komunikasi dan motivasi belajar siswa dari siklus I sampai dengan siklus II. Peningkatan kemampuan komunikasi dan motivasi belajar siswa secara jelas dapat dilihat pada siklus II. Pada tindakan kelas pada siklus II, guru mampu mengkondisikan kelas dengan baik, sehingga siswa menjadi lebih serius dan fokus selama kegiatan belajar mengajar. Selain itu, kegiatan pembelajaran pada siklus II sudah tidak didominasi oleh guru dan siswa yang pandai saja, sudah banyak juga siswa yang sebelumnya merasa minder menunjukan keaktifannya. Pada siklus ini siswa terlihat lebih komunikatif dan kreatif dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini terlihat dari banyaknya siswa tidak merasa malu lagi untuk menyampaikan pendapat dan menanyakan hal yang belum dimengerti kepada guru. Berdasarkan pembelajaran yang dilaksanakan dari siklus I sampai berakhirnya siklus II, telah diambil kesepakatan antara penelitian dan guru matematika kelas VIII C SMP Negeri 2 Sawit bahwa pembelajaran dengan menerapkan pendekatan saintifik yang terintegrasi pada model pembelajaran Discovery Learning dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematika dan motivasi belajar siswa. Indikator kemampuan komunikasi siswa antara lain: 1) kemampuan siswa menjelaskan ide/ gagasan secara lisan atau tulisan, 2) kemampuan siswa menyatakan suatu situasi, gambar, diagram, atau benda nyata ke dalam bahasa, simbol, ide, atau model matematika, 3) kemampuan siswa mendengarkan dan berdiskusi tentang matematika. Indikator motivasi belajar siswa antara lain: 1) antusias siwa dalam mengikuti pembelajaran, 2) siswa yang mengerjakan pekerjaan rumah atau tugas dari guru. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika UMS 2015 95

Kedua pembahasan di atas selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh dan Maarif (2014) meski dengan menggunakan variabel penelitian yang berbeda tetapi penggunaan model pembelajaran discovery learning dapat meningkatkan kemampuan analogi siswa. Sedangkan Darkasyi (2014) menyatakan dengan model pembelajaran yang berbeda yaitu pembelajaran quantum learning kemampuan komunikasi dan motivasi siswa dapat meningkat. Berdasarkan uraian di atas melalui penerapan pendekatan saintifik yang terintegrasi pada model pembelajaran Discovery Learning pada pembelajaran matematika kemampuan komunikasi dan motivasi belajar siswa dapat meningkatkan. Selain itu menurut Catherine (2009:2) Discovery Learning is powerful instructional approach that guides and motivates learners to exsplore information and concepts in order to construct new ideas, identify new relationships, and create new models of thingking and behavior. Hal ini berarti bahwa discovery learning adalah sebuah pendekatan yang membimbing dan memotivasi siswa untuk membentuk ide baru dengan mengidentifikasi hubungan baru untuk menciptakan model berfikir dan berperilaku yang baru. Sedangkan menurut Euphony: 2010. Discovery Learning is one of the pedagogic strategies which reduce teachers direct instruction and have students construct knowledge on their own. Hal ini menunjukan bahwa Discovery Learning dapat mengembangkan segala potensi yang dimiliki siswa saat pembelajaran. KESIMPULAN Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa kemampuan komunikasi dan motivasi belajar siswa kelas VIII C SMP Negeri 2 Sawit dalam pembelajaran matematika dapat meningkat setelah diterapkannya pendekatan saintifik yang terintegrasi pada model pembelajaran Discovery Learning dalam pembelajaran matematika. DAFTAR PUSTAKA [1]. Darkasyi. M dkk. 2014. Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematis Dan Motivasi Siswa Dengan Pembelajaran Pendekatan Quantum Learning pada Siswa SMP Negeri Lhokseumawe. Jurnal Didaktik Matematika Vol.1 No.1 [2]. Euphony F. Y. Yang, dkk. 2010. The Effectiveness of Inductive Discovery Learning in 1: 1 Mathematics Classroom. ICCE: Asia Pacific Society for Computers in Education. [3]. Fathurrohman, M dan Sulistyorini. 2012. Belajar dan Pembelajaran : Membantu Meningkatkan Mutu Pembelajaran Sesuai Standar Nasional. Yogyakarta: Teras. [4]. Illahi, M. Takdir. 2012. Pembelajaran Discovery Learning Strategy & Mental Vocational Skill. Yogyakarta: Diva press. [5]. Marlina dkk. 2014. Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share (TPS) Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Dan Disposisi Matematis Siswa di SMA Negeri 1 Bireun. Jurnal Didaktik Matematika Vol 1 No. 1. 83-95. [6]. National Council of Teacher of Mathematics (NCTM). 2000. Principles and Standarts for School Mathematics. (Online). http://www.nctm.org/standards/content.aspx?id=16909, diakses pada 6 November 2014. [7]. Rahman, Risqi dan Samsul Maarif. 2014. Pengaruh Penggunaaan Metode Discovery Terhadap Kemampuan Analogi Matematis Siswa SMK Al-Ikhsan Pamarican, Kabupaten Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika UMS 2015 96

Ciamis, Jawa Barat. INFINITY Jurnal Ilmiah Program Studi Matematika STKIP Siliwangi Bandung. Vol 3 No 1. 33-58. [8]. Rezak, J Cathrine. 2009. Improving Corporate Training Results with Discovery Learning Methodology. (Online), http://paradigmlearningconsulting.org/, diakses tanggal 6 November 2014. [9]. Sutama. 2014. Penelitian Tindakan Kelas: Teori dan Praktek dalam PTK, PTS, dan PTBK. Surakarta: Fairuz Media. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika UMS 2015 97