Dian Pratiwi*), Ir. Irawan Wisnu Wardhana, MS dan Sri Sumiyati, ST, MSi. **)

dokumen-dokumen yang mirip
Hubungan Kebisingan Terhadap Tekanan Darah Pada Pekerja Lapangan PT. Gapura Angkasa Di Bandar Udara Sam Ratulangi, Manado.

kenaikan tekanan darah atau hipertensi. [1]

*Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi Manado

PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP STRES KERJA PADA PEKERJA BAGIAN WEAVING DI PT ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE SURAKARTA

Keyword : Noise Intensity, Audiomeri, Hearing Threshold Level (HTL) ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peneletian

HUBUNGAN KEBISINGAN DAN TEKANAN PANAS DENGAN TEKANAN DARAH PEKERJA WEAVING PT. ISKANDAR INDAH PRINTING SURAKARTA SKRIPSI

DINASTI TUNGGAL DEWI J

PENGARUH INTENSITAS KEBISINGAN TERHADAP PENURUNAN DAYA DENGAR PADA PEKERJA PENGGILINGAN PADI DI DESA BANGUN ASRI KARANG MALANG SRAGEN

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS KEBISINGAN DAN MASA KERJA DENGAN STRES KERJA PEKERJA DI BAGIAN WINDING PT. BMSTI SRAGEN

Suma mur (2009) dalam bukunya menyatakan faktor-faktor yang

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN TEKANAN PANAS DENGAN SISTOLIK DAN DIASTOLIK SERTA KELELAHAN KERJA PEKERJA UNIT PENGECORAN LOGAM

HUBUNGAN ANTARA PAPARAN KEBISINGAN DENGAN PENINGKATAN TEKANAN DARAH TENAGA KERJA DI PT MUTU GADING TEKSTIL KARANGANYAR

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan.

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata Kunci: Intensitas Kebisingan, Kelelahan Kerja, Tenaga Kerja Ground Handling

Hubungan Pajanan Kebisingan dengan Tekanan Darah dan Denyut Nadi pada Pekerja Industri Kemasan Semen

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS KEBISINGAN DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN PADA PEKERJA DI PT.INKA (PERSERO) MADIUN

DINASTI TUNGGAL DEWI J

HUBUNGAN ANTARA KELELAHAN KERJA DENGAN STRES KERJA KARYAWAN UNIT FILLING PT. INDO ACIDATAMA Tbk. KEMIRI, KEBAKKRAMAT, KARANGANYAR

Skripsi ini Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : Kholid Ubaidilah NIM : J

HUBUNGAN TEKANAN PANAS DAN BEBAN KERJA DENGAN KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA WEAVING PT. ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH MUSIK KERJA TERHADAP TINGKAT KELELAHAN DAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN UNIT FILLING PT. INDO ACIDATAMA Tbk, KEMIRI, KEBAKRAMAT, KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. gangguan kesehatan berupa ganngguan pendengaran (auditory) dan extrauditory

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Industri akan selalu diikuti oleh penerapan teknologi tinggi penggunaan

PENGARUH INTENSITAS KEBISINGAN DAN STATUS GIZI TERHADAP KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA DI PT. PUTRA NUGRAHA TRYAGAN

Tekanan Darah Penumpang Laki-Laki yang Terpapar Suara Mesin Kapal Klotok Jalur Pontianak Teluk Batang

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PEKERJA TENTANG APD TERHADAP PENGGUNAANNYA DI CV. UNGGUL FARM NGUTER

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Keywords : Noise Intensity, Hearing Threshold Values, Ground Handling Labor

Blood Pressure and Noise (Studies to Meubel Employees at Bukir Village, Gadingrejo District, Pasuruan City)

PERBEDAAN KELELAHAN KERJA DAN TEKANAN DARAH PADA PERAWAT WANITA SHIFT PAGI DAN SHIFT MALAM DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA

HUBUNGAN PAPARAN KEBISINGAN PADA PEKERJA DENGAN NOISE INDUCED HEARING LOSS (NIHL) DI PTPN XIII PMS GUNUNG MELIAU

ABSTRAK. EFEK MENTIMUN (Cucumis sativus) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH

HUBUNGAN PAPARAN DEBU DENGAN GANGGUAN FAAL PARU DI INDUSTRI PAKAN TERNAK PT.CHAROEN POKPHAND INDONESIA SEMARANG SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. 2009). Selain itu faktor fisik juga berpengaruh terhadap kesehatan pekerja,

BAB I PENDAHULUAN. canggih yang biasa digunakan selain pemakaian tenaga sumber daya manusia. Mesinmesin

Kata kunci: tekanan darah tinggi,sopir bus, jam kerja, shift kerja.

BAB 1 PENDAHULUAN. tahunnya. World Health Organization (WHO) memperkirakan. mendatang diperkirakan sekitar 29% warga dunia menderita

Pengaruh Intensitas Kebisingan Terhadap Tekanan Darah dan Tingkat Stres Kerja

HUBUNGAN PAPARAN KEBISINGAN DAN KARAKTERISTIK OPERATOR SPBU TERHADAP TEKANAN DARAH DI KECAMATAN MEDAN SUNGGAL TAHUN 2015 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pembangunan industri di Indonesia telah mengalami

PENGARUH KECUKUPAN MENU MAKAN SIANG TERHADAP KELELAHAN KERJA PADA PEKERJA DI PT. MUTU GADING TEKSTIL KARANGANYAR SKRIPSI

PERBEDAAN GANGGUAN FUNGSI PARU PADA PEKERJA YANG TERPAPAR PARTIKULAT PM10 DIBAWAH DAN DIATAS NILAI AMBANG BATAS DI PT WIJAYA KARYA BETON BOYOLALI

HUBUNGAN KEBISINGAN DENGAN PERUBAHAN TEKANAN DARAH PADA TENAGA KERJA BAGIAN PRODUKSI DI PT. SERMANI STEEL MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi di bidang industri menyebabkan terjadinya

BAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan dan keselamatan kerja. Industri besar umumnya menggunakan alat-alat. yang memiliki potensi menimbulkan kebisingan.

PENGARUH INTENSITAS KEBISINGAN TERHADAP PENURUNAN DAYA DENGAR PADA PEKERJA DI PG. POERWODADIE MAGETAN ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan dasar Disamping itu, pengontrolan hipertensi belum adekuat

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MEROKOK DENGAN PROFIL TEKANAN DARAH. di RT 03 RW1 Dusun Semambu Desa Paringan Jenangan Ponorogo

INTISARI. Kata kunci: tekanan darah, dataran tinggi, dataran rendah.

BAB I PENDAHULUAN. Risiko merupakan sesuatu yang sering melekat dalam aktivitas. Kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini akan di laksnakan di Kelurahan Paguyaman

BAB IV HASIL PENELITIAN. bidang penggilingan padi. Penggilingan Padi Karto terletak di Desa Bangun

Lobes Herdiman 1, Ade Herman Setiawan 2 Laboratorium Perencanaan & Perancangan Produk (P3) Jurusan Teknik Industri-UNS 1

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan mesin-mesin, pesawat, instalasi dan bahan-bahan berbahaya akan

BAB V PEMBAHASAN. A. Karakteristik Responden. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui karakteristik subjek. penelitian tenaga kerja meliputi :

GAMBARAN RESIKO GANGGUAN PENDENGARAN PADA PEKERJA SARANA NON MEDIS DI AREA PLANTROOM RUMAH SAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH HARAPAN KITA JAKARTA

PERBEDAAN GETARAN MESIN GERINDA DAN MESIN AMPLAS TERHADAP KELUHAN CARPAL TUNNEL SYNDROME PADA PEKERJA CV.MANGGALA JATI KLATEN

HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM OBAT DENGAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI RAWAT JALAN DI POLIKLINIK PENYAKIT DALAM RSUD

HUBUNGAN INTENSITAS KEBISINGAN DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN PETUGAS GROUND HANDLING PT. GAPURA ANGKASA BANDARA ADI SOEMARMO BOYOLALI SKRIPSI

ABSTRAK. PENGARUH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH

HUBUNGAN KEBISINGAN TERHADAP TAJAM DENGAR DAN TEKANAN DARAH PADA PEKERJA DI DEPARTEMEN PRODUKSI PT. SAG KUPANG

PENGARUH LETAK TENSIMETER TERHADAP HASIL PENGUKURAN TEKANAN DARAH LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN I-1

HUBUNGAN PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SARUNG TANGAN DENGAN KELUHAN IRITASI KULIT BAGIAN TANGAN KARENA ASAM ASETAT DI PT X KARANGANYAR

PENGARUH INTENSITAS KEBISINGAN TERHADAP DENYUT NADI PEKERJA SEBELUM DAN SESUDAH BEKERJA DI PT ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE SURAKARTA

PERBEDAAN GETARAN MESIN GERINDA DAN MESIN AMPLAS TERHADAP KELUHAN CARPAL TUNNEL SYNDROME PADA PEKERJA CV.MANGGALA JATI KLATEN

PERBEDAAN TEKANAN DARAH ANTARA AKSEPTOR KONTRASEPSI ORAL KOMBINASI DAN INJEKSI PROGESTIN SKRIPSI

SKRIPSI. Oleh Raditya Wahyu Hapsari NIM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

STUDI APLIKASI ALAT PELINDUNG DIRI SEBAGAI FAKTOR RISIKO GANGGUAN PENDENGARAN KARYAWAN UNIT PRODUKSI PT. SEMEN TONASA

PENGARUH TEKANAN PANAS TERHADAP DENYUT NADI TENAGA KERJA DI BAGIAN X PT. Y SURAKARTA

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

SKRIPSI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NOISE INDUCED HEARING LOSS DAN TINITUS PADA PEKERJA BENGKEL MESIN TERPAPAR BISING DI PT DOK DAN PERKAPALAN SURABAYA

ERWAN SUSANTO J

BAB V PEMBAHASAN. perempuan. Berdasarkan jenis kelamin menurut Suma mur (2014) memiliki


SKRIPSI. Oleh: Yuni Novianti Marin Marpaung NIM KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROGRAM STUDI FISIOTERAPI FAKULTAS KEDOKTERAN

PENGARUH KEBISINGAN KERETA API TERHADAP KUALITAS HIDUP MASYARAKAT YANG TINGGAL DI BANTARAN REL KERETA API NUSUKAN SURAKARTA SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. (PLTD) Telaga. Pemilihan lokasi bertujuan untuk melihat dampak sumber

SKRIPSI HUBUNGAN USIA DAN JENIS KELAMIN DENGAN TEKANAN DARAH TINGGI DI POSYANDU LANSIA DESA TRIYAGAN MOJOLABAN SUKOHARJO

HUBUNGAN ANTARA KEBISINGAN DAN BEBAN KERJA DENGAN STRES KERJA PADA PEKERJA UNIT PERBAIKAN DI PT. KAI DAOP VI YOGYAKARTA DIPO SOLO BALAPAN

STUDI D IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO UNGARAN

PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG APD TERHADAP KEDISIPLINAN PEMAKAIAN PADA PEKERJA UNIT AMONIAK PRODUKSI I PT PETROKIMIA GRESIK

BAB I PENDAHULUAN. morbiditas dan mortalitas. Menurut The Seventh Report of The Joint National

HUBUNGAN TEKANAN DARAH SEBELUM DAN SESUDAH BEKERJA PADA TENAGA KERJA BONGKAR MUAT (TKBM) DI PELABUHAN BELAWAN PADA TAHUN 2009 FIDA HARYATI

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi, bahan serta peralatan yang semakin rumit dan kompleks tersebut sering tidak

BAB I PENDAHULUAN. kerja. Hal ini dapat dilihat dengan semakin banyak industri yang ada di Indonesia.

HUBUNGAN ANTARA KEBISINGAN DENGAN FUNGSI PENDENGARAN PADA PEKERJA PENGGILINGAN PADI DI COLOMADU KARANGANYAR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Lembar Persetujuan Menjadi Responden

HUBUNGAN ANTARA ANEMIA PADA IBU BERSALIN DAN LAMA PERSALINAN KALA I DI RSUD KARANGANYAR KARYA TULIS ILMIAH

PERBEDAAN TEKANAN DARAH DENGAN PENGGUNAAN SUMBAT TELINGA (EAR PLUG) PADA PEKERJA PANDE ALUMUNIUM DI DESA KEMBANG KUNING KABUPATEN BOYOLALI

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagai Syarat Mencapai Derajat Sarjana. Oleh : FAIQOH HARDIYANTI

PENGARUH BISING TERHADAP AMBANG PENDENGARAN PADA KARYAWAN YANG BEKERJA DI TEMPAT MAINAN ANAK MANADO TOWN SQUARE

Kata kunci: kepercayaan diri, perawatan ortodontik cekat, remaja, PIDAQ.

HUBUNGAN TEKANAN PANAS DENGAN KELELAHAN KERJA DAN STRES KERJA PADA PEKERJA BAGIAN SMALL PACKAGINGS 2 DI PT X KLATEN

HUBUNGAN KELELAHAN KERJA DAN MASA KERJA DENGAN STRES KERJA PADA TENAGA KERJA SPS 2 DI PT. TIRTA INVESTAMA KLATEN

HUBUNGAN TINGKAT KEBISINGAN DENGAN GANGGUAN PSIKOLOGIS PEKERJA DI BAGIAN WEAVING DI PT. X BATANG, JAWA TENGAH. Yuniastri Ayu Permatasari

Transkripsi:

PENGARUH KEBISINGAN DI LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PERUBAHAN TEKANAN DARAH PEKERJA DI AREA RING FRAME UNIT SPINNING 5 PT. APAC INTI CORPORA BAWEN KABUPATEN SEMARANG Dian Pratiwi*), Ir. Irawan Wisnu Wardhana, MS dan Sri Sumiyati, ST, MSi. **) Noise intensity exceeds the threshold value is a problem that needs to be prevented because it canbe bad for health and work safety. The previous research that has been done showed that one of the effects of noise on health is an increase inblood pressure. This study was an observational analytic study, using cross sectional approach with a sample of 15 employees Ring Frame unit PT. APAC INTI CORPORA. Sampling was done using purposive sampling method. Noise intensity was measured by Sound Level Meter (SLM) and blood pressure was measured by digital tension meter, this measurement was conducted for 7 days in order to get the accurate result. Processing techniques and data analysis was done with statistic Paired Sample T-Test.The results showed that the intensity of noise is 95.09 db which exceeds the noise limit value. Statistical test Paired Sample T- Test showed the results of t value for systolic blood pressure was -22,284 and the diastolic pressure was -38,055, where both of these were out of the range of t table ± 1,761. It stated there was a change on blood pressure of the workers after getting the noise exposed, so there is a correlation between noise and blood pressure of workers in Ring Frame Unit PT. APAC INTI CORPORA Bawen, Semarang. Keywords :Noise, Blood Pressure LATAR BELAKANG Kebisingan merupakan salah satu faktor bahaya fisik yang sering dijumpai di tempat kerja. Kebisingan adalah semua suara yang tidak dikehendaki yang bersumber dari alat- alat proses produksi dan atau alat-alat kerja yang pada tingkat tertentu dapat menimbulkan gangguan kesehatan.

Kebisingan di tempat kerja seringkali menjadi masalah tersendiri bagi tenaga kerja. Umumnya berasal dari mesin kerja, genset serta berbagai peralatan yang bergerak dan kontak dengan logam, kompresor dan sebagainya. Sayangnya, banyak tenaga kerja yang telah terbiasa dengan kebisingan tersebut, meskipun tidak mengeluh tetapi gangguan kesehatan tetap terjadi, sedangkan dampak kebisingan tergantung pada besarnya tingkat kebisingan. Selain gangguan pendengaran, dampak kebisingan terhadap kesehatan yang terjadi pada tenaga kerja bisa berupa gangguan fisiologis seperti naiknya tekanan darah, pusing, dan mual. Pada penelitian yang dilakukan oleh Novi (2013), Novi menyatakan bahwa kebisingan dapat mengakibatkan perubahan tekanan darah manusia yang berada disekitar sumber bising tersebut sebesar ± 10 mmhg. Salah satu tempat yang memiliki intensitas bising cukup tingi dan dikhawatirkan dapat mengganggu kesehatan manusia adalah perusahaan tekstil. PT. APAC INTI CORPORA adalah perusahaan swasta nasional yang bergerak dalam bidang tekstil yang merupakan salah satu produsen benang tenun dan tekstil terbesar di Indonesia. Unit Spinning 5 merupakan salah satu unit pemintalan di PT. APAC INTI CORPORA dimana terjadi proses pembuatan benang dari serat kapas, unit ini merupakan salah satu unit dengan kebisingan yang cukup besar dan dapat berdampak buruk untuk pekerjanya. Efek atau gangguan kebisingan yaitu gangguan fisiologis seperti peningkatan tekanan darah dan penyakit jantung. (Ratna, 2008:20) METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk mencari adanya hubungan sebab-akibat antara faktor resiko dengan timbulnya atau untuk mencari adanya hubungan antara pajanan terhadap faktor resiko dan timbulnya penyakit sebagai akibat

pajanan tersebut (Eko Budiarto, 2003). Penelitian ini dilakukan dengan mengukur tingkat kebisingan di bagian Ring Frame unit Spinning 5 PT. APAC INTI CORPORA Bawen, Semarang berdasarkan SNI 7231:2009 dan mengukur tekanan darah pekerja sebelum dan sesudah bekerja di unit tersebut selama 7 hari berturut-turut agar didapatkan data yang lebih bervariasi. Populasi dalam penelitian ini adalah pekerja pada bagian Ring Frame di unit Spinning 5 PT. APAC INTI CORPORA dengan jumlah total 47 pekerja, kemudian sampel diambil sebanyak 15 pekerja. Responden tersebut diambil dari beberapa lokasi unit kerja di area Ring Frame dengan pemilihan lokasi berdasarkan lajur yang ada di area Ring Frame ini yaitu sebanyak tiga lajur mesin dimana setiap lajur diwakili oleh masing-masing 5 responden. Teknik pengumpulan data yang akan dilakukan dalam penelitian yaitu dengan wawancara dengan kuesioner dan observasi lapangan. Data yang didapatkan kemudian dianalisis dengan analisis univariat dan bivariat. Analisis univariat dilakukan untuk menggambarkan tiap variabel dari hasil penelitian dengan menghasilkan distribusi frekuensi dan persentase dari masing-masing variabel. Analisis bivariat menggunakan uji statistik Paired Sample T Test dengan bantuan SPSS for windows version 16. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilaksanakan dengan dua tahap pengukuran yaitu pengukuran intensitas kebisingan dan pengukuran tekanan darah pekerja selama 7 hari pengukuran pada 15 orang responden yaitu pada tanggal 27 Juni 3 Juli 2013, pengukuran tekanan darah ini dibantu oleh tenaga ahli yaitu perawat dari Poliklinik PT. APAC INTI CORPORA. Pemilihan responden diseleksi berdasarkan hasil kuisioner seperti masa kerja, umur, jenis kelamin, kejadian hipertensi, riwayat hipertensi dalam keluarga dan riwayat merokok, variabel-variabel tersebut dikendalikan agar hasil penelitian hanya dipengaruhi oleh intensitas kebisingan saja dan tidak ada faktor

yang menyebabkan perubahan tekanan darah selain kebisingan itu sendiri. Selain itu penelitian ini lebih ditekankan pada besarnya perubahan tekanan darah karena dampak kebisingan yang terjadi di area Ring Frame Unit Spinning 5 PT. APAC INTI CORPORA dan bukan perubahan tekanan darah yang mengakibatkan pekerja menjadi menderita hipertensi (darah tinggi). Dari hasil perhitungan intensitas kebisingan didapatkan intensitas kebisingan terendah sebesar 90,2 dba yaitu di mesin Ring Frame 19, tertinggi sebesar 98,6 dba yaitu di mesin Ring Frame 71 dan rata-rata kebisingan sebesar 95,09 dba. Kebisingan tertinggi terjadi di area Ring Frame yang memproduksi benang berkualitas khusus, dimana diruangan tersebut diberi sekat berupa plastik fiber agar bahan tambahan khusus pada benang tersebut tidak beterbangan dan menempel pada benang yang berkualitas biasa, pemberian sekat tersebut terbukti membuat intensitas kebisingan di area mesin Ring Frame 63 sampai 77 menjadi lebih tinggi daripada mesin Ring Frame yang lainnya. Intensitas kebisingan sudah melebihi baku mutu yang diperbolehkan pemerintah berdasarkan Kepmenaker no 51 tahun 1999 yaitu sebesar 85 dba. Dari hasil pengukuran tekanan darah diperoleh perbedaan tekanan darah sistolik maupun diastolik pekerja sebelum dan sesudah bekerja yang cukup besar yaitu peningkatan sebesar 7,77 mmhg untuk tekanan darah sistolik dan sebesar 6,21 mmhg untuk tekanan darah diastolik. Perubahan tekanan darah sistolik responden pada lajur ketiga merupakan perubahan tekanan darah yang paling besar dibandingkan responden di lajur pertama maupun kedua yaitu rata-rata sebesar 131 mmhg, dimana besarnya rata-rata tekanan darah sistolik setelah bekerja untuk semua responden adalah 130,28 mmhg. Sedangkan perubahan tekanan darah diastolik yang paling besar terjadi pada responden dilajur kedua yaitu sebesar 83,772 mmhg, dimana besarnya rata-rata tekanan darah diastolik setelah bekerja untuk

semua responden adalah 82,87 mmhg. Uji statistik Paired Sample T-Test juga menunjukan hasil t hitung untuk tekanan darah sistolik adalah sebesar -22,284 dan diastolik adalah sebesar -38,055, dimana keduanya berada diluar rentang t tabel yaitu ± 1,761, selain itu nilai signifikansi atau sig.(2 tailed) untuk tekanan darah sistolik dan diastolik adalah sebesar 0,000 dimana 0,000 < 1% hal ini menyatakan bahwa ratarata perubahan tekanan darah pekerja sebelum dan sesudah terpapar kebisingan di unit Ring Frame Spinning 5 PT APAC INTI CORPORA adalah berbeda, atau dapat dikatakan terdapat perubahan tekanan darah pekerja setelelah terpapar kebisingan sehingga ada hubungan kebisingan dengan tekanan darah pada karyawan unit Ring Frame PT. APAC INTI CORPORA. Berdasarkan hasil pengukuran tekanan darah serta pembacaan dalam tabel kategori tekanan darah manusia berdasarkan usia serta klasifikasi tekanan darah menurut WHO tahun 2013 maka dapat disimpulkan bahwa tekanan darah pekerja di area Ring Frame Unit Spinning 5 PT APAC INTI CORPORA Bawen, Semarang masih dalam kisaran tekanan darah normal yaitu sistolik sebesar 130,28 mmhg dan diastolik sebesar 82,97 mmhg dimana tekanan darah normal idealnya adalah 120/80 mmhg.. Sehingga pekerja di area Ring Frame Unit Spinning 5 PT APAC INTI CORPORA hanya mengalami perubahan tekanan darah saja dan tidak mengalami kejadian hipertensi. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Jennie Babba (2007) pada Karyawan PT Semen Tonasa di Kabupaten Pangkep Sulawesi Selatan dengan hasil penelitian didapatkan rata-rata peningkatan tekanan darah sistolik sebelum dan sesudah kerja adalah 19,2. mmhg. Sedangkan rata-rata peningkatan tekanan darah diastolik, sebelum dan sesudah kerja adalah 6,8 mmhg. Selain itu penelitain ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dinar Hartanto (2011) pada karyawan Unit Compressor PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakramat Karanganyar dengan

hasil penelitian didapatkan rata-rata perubahan tekanan darah setelah bekerja adalah sebesar 137,6 untuk tekanan darah sistolik dan 83,15 untuk tekanan darah diastolik. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah waktu yang digunakan dalam pengukuran tekanan darah lebih dari satu hari pengukuran yaitu selama 7 hari berturut-turut agar data yang dihasilkan lebih valid dan dapat diketahui perbandingannya. KESIMPULAN 1. Intensitas kebisingan di area Ring Frame Unit Spinning 5 PT. APAC INTI CORPORA Bawen Kabupaten Semarang rata-rata adalah sebesar 95,09 db, dengan tingkat kebisingan tertinggi adalah sebesar 98,6 db pada mesin Ring Frame no 71 dan tingkat kebisingan terendah adalah sebesar 90,2 db pada mesin Ring Frame no 19. Intensitas kebisingan ini sudah melebihi baku mutu yang diatur oleh Kepmenaker no 51 Tahun 1999 yaitu sebesar 85 db. 2. Pengukuran perubahan tekanan darah dilakukan pada 15 responden selama 7 hari pengukuran dan dari pengukuran tersebut didapat bahwa semua responden mengalami perubahan tekanan darah yang cenderung meningkat, dengan peningkatan sebesar 7,77 mmhg untuk tekanan darah sistolik dan sebesar 6,21 mmhg untuk tekanan darah diastolik. 3. Besarnya intensitas kebisingan berpengaruh terhadap perubahan tekanan darah. Responden dilajur ketiga di area Ring Frame Unit Spinning 5 PT. APAC INTI CORPORA mengalami perubahan tekanan darah terbesar dibanding dua lajur Ring Frame yang lainnya karena dilajur ketiga tersebut memiliki intensitas kebisingan yang paling tinggi dengan tingkat kebisingan rata-rata adalah sebesar 97,27 db dan perubahan tekanan darah sebesar 8,72 mmhg untuk tekanan darah sistolik dan 6,34

mmhg untuk tekanan darah diastolik. DAFTAR PUSTAKA Anizar, 2012. Teknik Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Di Industri. Jakarta: Graha Ilmu. Arifiani, Novi. 2013. Pengaruh Kebisingan Terhadap Kesehatan Tenaga Kerja. Subdepartemen Kedokteran Okupasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Baba, Jennie, 2007. Hubungan Antara Intensitas Kebisingan di Lingkungan Kerja Dengan Peningkatan Tekanan Darah (Penelitian Pada Karyawan PT Semen Tonasa di Kabupaten Pangkep Sulawesi Selatan). Program Pasca Sarjana Magister Kesehatan Lingkungan Universitas Diponegoro Semarang. Buchari, 2007. Kebisingan Industri dan Hearing Conservation Program, USU Repository, 2007. Budiarto, Eko. 2003. Metodologi Penelitian Kedokteran. Jakarta : EGC. Hartanto, Dinar, 2011. Hubungan Kebisingan Dengan Tekanan Darah Pada Karyawan Unit Compressor PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat Karanganyar (Skripsi). Joint National Commitee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Pressure, The Sixth Report of the Joint National Committeeon on Prevention, Detection, Evaluation, and Treament of High Blood Pressure, National Institutes of Health, 1997; 98-4080 Keputusan Menteri Tenaga Kerja No.51 Tahun 1999 Tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika di Tempat Kerja. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 48 Tahun 1996 Tentang Baku Tingkat Kebisingan. Saryawati, Ratna. 2008. Faktor Resiko Kejadian Hipertensi Pada Pekerja Industri Tekstil (Penelitian Pada Karyawan PT. Bitratex Semarang) (Tesis).

Sasongko, Dwi P, dkk. 2004. Kebisingan Lingkungan. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Siswanto, Susila, dan Suyanto, 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan Dan Kedokteran. Yogyakarta : Bursa Ilmu.