BAB 5 KESIMPULAN. Universitas Indonesia. Hubungan Malayu..., Daulat Fajar Yanuar, FIB UI, 2009

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 PEMBAHASAN Landasan Kosmologis Kerajaan

I. PENDAHULUAN. telah berlangsung sejak zaman purba sampai batas waktu yang tidak terhingga.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

I. PENDAHULUAN. pulau-pulau besar dan Pulau Sumatera salah satunya. Pulau Sumatera memiliki

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 4. INDONESIA MASA HINDU BUDHALatihan Soal 4.4. Pasasti Yupa

Kerajaan Sriwijaya. 1. Latar Belakang Berdirinya Kerajaan Sriwijaya

KISI-KISI PENYUSUNAN SOAL UJIAN SEKOLAH PENYUSUN : 1. A. ARDY WIDYARSO, DRS. ID NO :

I. PENDAHULUAN. Islam datang selalu mendapat sambutan yang baik. Begitu juga dengan. kedatangan Islam di Indonesia khususnya di Samudera Pasai.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KERAJAAN HINDU-BUDHA DAN ISLAM DI INDONESIA BESERTA PENINGGALANNYA

BAB 2 : KEHIDUPAN BANGSA INDONESIA PADA MASA HINDU-BUDDHA Nurul Layyina X IIS 2

dari periode yang awal sampai pada periode-periode berikutnya?. Perkembangan terjadi bila berturut-turut masyarakat bergerak dari satu bentuk yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

SISTEM KETATANEGARAAN KERAJAAN MAJAPAHIT

Nama Kelompok: Agnes Monica Dewi Devita Marthia Sari Dilla Rachmatika Nur Aisah XI IIS 1

I. PENDAHULUAN. dikenal sebagai salah satu Kerajaan Maritim terbesar di Indonesia. Wilayah

MAKALAH KERAJAAN SINGASARI Guru Pembimbing : Hj. Farida Machsus

TINJAUAN PUSTAKA. Secara etimologis konsep tinjauan historis terdiri dari dua kata yakni tinjauan dan

I. PENDAHULUAN. internasional, adanya kontrol terhadap labour dan hasil tanah serta sudah memilki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat

senopati tersebut berada di Desa Gading. Mereka menetap di sana hingga akhir hayat. Kapal yang mereka gunakan untuk berlayar dibiarkan begitu saja

Oleh: Hendra Santosa, Dosen PS Seni Karawitan ISI Denpasar. Menurut berita-berita Cina, pulau Bali dikenal dengan nama P oli.

Naskah Drama. Sejarah Kerajaan Samudera Pasai

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pada masa lalu, wilayah nusantara merupakan jalur perdagangan asing

BAB III. Pengertian Thian Kong (Tian Gong) 天公

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 6. AKULTURASI BUDAYA INDONESIA DENGAN HINDU BUDHA DAN ISLAMLATIHAN SOAL BAB 6. Ksatria. Waisya.

SMP kelas 9 - SEJARAH BAB 1. Perang Dunia IIlatihan soal 1.2

Misteri Gandrung dari Tiongkok

PETA KONSEP KERAJAAN-KARAJAAN HINDU BUDDHA DI INDONESIA

Fungsi agama dalam pemerintahan pada masa kejayaan majapahit (abad ke-14 masehi) HB. Hery Santosa

5.1 Visualisasi Gajah Mada. Gambar 5.1 Visualisasi Gajah Mada

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah Kertanegara.

KATA PENGANTAR. Dalam kesempatan ini pula saya menyampaikan rasa bahagia dan ucapan rasa terima kasih kepada :

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Tatanan Politik di Nusantara Masa Kedatangan Islam

SD kelas 4 - BAHASA INDONESIA BAB 1. INDAHNYA KEBERSAMAANLatihan Soal 1.7

BAB V KESIMPULAN. Dari pembahasan mengenai Peran Sultan Iskandar Muda Dalam. Mengembangkan Kerajaan Aceh Pada Tahun , maka dapat diambil

Pasang surut hubungan partai komunis dan partai nasionalis di cina tahun

LETAK KERAJAAN ACEH YANG STRATEGIS YAITU DI PULAU SUMATERA BAGIAN UTARA DAN DEKAT JALUR PELAYARAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL MENYEBABKAN KERAJAAN ACEH

BAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia. Agama ini pernah berkembang pesat dan menjadi bagian

I. PENDAHULUAN. kerajaan Jawa dipegang oleh raja baru dari Kerajaan Majapahit. Majapahit merupakan

ASEAN DAN KERJASAMA EKONOMI REGIONAL. [Dewi Triwahyuni]

II. TINJAUAN PUSTAKA

yang korup dan lemah. Berakhirnya masa pemerintahan Dinasti Qing menandai masuknya Cina ke dalam era baru dengan bentuk pemerintahan republik yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rubi Setiawan, 2013

BAB V KESIMPULAN. Malaka membuat jalur perdagangan beralih ke pesisir barat Sumatra.

Bab 1. Pendahuluan. menjadi pemimpin bagi negara-negara lain di sekitarnya dalam berbagai bidang

KERJASAMA KERAJAAN SRIWIJAYA DENGAN DINASTI TANG PADA TAHUN M

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mengamati sejarah perkembangan ekonomi Indonesia sejak

KERAJAAN DEMAK. Berdirinya Kerajaan Demak

REVISI MAKALAH. PERKEMBANGAN PERADABAN ISLAM PADA MASA ABBASIYAH Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sejarah Peradaban Islam

I. PENDAHULUAN. mengenal menyerah dari seluruh lapisan masyarakat. Pada awal tahun 1946

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pada tahun 30 Hijri atau 651 Masehi, hanya berselang sekitar 20 tahun dari wafatnya Rasulullah SAW, Khalifah Utsman ibn Affan RA mengirim delegasi ke

BAB IV BUDAYA DAN ALAM PIKIR MASA PENGARUH KEBUDAYAAN ISLAM DAN BARAT

PERTUMBUHAN KERAJAAN MELAYU SAMPAI MASA ADITYAWARMAN. Oleh: Drs. Alian, M.hum. Abstrak

I. PENDAHULUAN. Sejak tahun pertama masehi, Lampung telah dihuni oleh manusia. Hal ini dibuktikan

BAB V KESIMPULAN. Pertama, mengenai tingkat kehidupan manusia dari masa pra sejarah sampai

BAB 5 KESIMPULAN PENELITIAN

3. Kehidupan ekonomi kerajaan Kalingga :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Nurhidayatina, 2013

I.PENDAHULUAN. Majapahit adalah salah satu kerajaandi Indonesia yangberdiri pada tahun 1293-

BAB III MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA JALUR ISLAMISASI. 3.1 Proses Islamisasi dan Perkembangan Islam di Indonesia

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 7. INDONESIA MASA ISLAMLATIHAN SOAL BAB 7

INTERAKSI KEBUDAYAAN

WA H Y U 1 2. Pdt Gerry CJ Takaria

BAB V KESIMPULAN. Islam, telah membawa pengaruh dala etnis dan agama yang dianut.

Latihan Ulangan Semester 1 Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas V

BAB I PENDAHULUAN. di Katulistiwa. Sejak awal abad Masehi, Pulau Sumatera telah

BAB 1 PENDAHULUAN. sejarah singkat bangsa Indonesia yang berkaitan dengan kedatangan etnik Cina di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejarah Islam di Indonesia memiliki keunikan tersendiri, karena disamping

Albania Negeri Muslim di Benua Biru?

Bahagian A. (40 markah) Jawab semua soalan

WAHYU 12 PEREMPUAN DAN NAGA. Pdt Gerry CJ Takaria

BAB I STRATEGI MARITIM PADA PERANG LAUT NUSANTARA DAN POROS MARITIM DUNIA

MEMOAR I TSING (671 M)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Kerajaan Ternate dan Tidore. Oleh Kelompok 08 : Faiqoh Izzati Salwa (08) Muhammad Anwar R (21) Shela Zahidah Wandadi (27)

BAB V KESIMPULAN. Di dalam aktivitas pelayaran dan perniagaan internasional Nusantara

Ekonomi dan Bisnis Akuntansi

KATA PENGANTAR. Bismillahhirrohmannirrohim

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Pengaruh Hindu pada Atap Masjid Agung Demak

Indikator Pencapaian Kompetensi. Kegiatan pembelajaran. Mencari artikel di perpustakaan dan internet mengenai lahir dan berkembangnya agama dan

BAB 1 PENDAHULUAN. hubungan perdagangan antara bangsa Indonesia dan India. Hubungan itu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berdasarkan posisi geografisnya Aceh berada di pintu gerbang masuk

BAB V KESIMPULAN. mengacu pada bab I serta hasil analisis pada bab IV. Sesuai dengan rumusan

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN. Margakaya pada tahun 1738 Masehi, yang dihuni masyarakat asli suku Lampung-

INTRODUCTION: INTERNATIONAL RELATIONS IN SOUTHEAST ASIA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Candi merupakan istilah untuk menyebut bangunan monumental yang

I. PENDAHULUAN. Kerajaan Mataram merupakan salah satu kerajaan berbasis agraris/pertanian

BAB I PENDAHULUAN. pembentukannya setiap budaya yang dimunculkan dari masing-masing daerah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan

PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN

1. Prasasti Kedudukan Bukit (605 Saka=683 M)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN KEISTIMEWAAN PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH

cambuk, potong tangan, dan lainnya dilaksanakan oleh Monarki Arab Saudi. Selain hal tersebut, Monarki Arab Saudi berusaha untuk meningkatkan

Transkripsi:

91 BAB 5 KESIMPULAN Pada masa Jawa Kuno, raja merupakan pemegang kekuasaan dan otoritas tertinggi dalam pemerintahan. Seorang raja mendapatkan gelarnya berdasarkan hak waris yang sifatnya turun-temurun atau disebabkan oleh perebuatan tahta.. Hal ini berdasarkan atas sistem politik kerajaan yang bersifat monarki. Berdasarkan doktrin Brahma dan Buddhisme, jagat raya ini terdiri dari sebuah benua bernama Jambudwipa yang berbentuk lingkaran dan menjadi pusat yang dikelilingi oleh tujuh buah benua dengan tujuh buah lautan yang juga bebentuk linkaran konsentris. Di luar lautan yang ketujuh, yang terakhir, jagat raya itu ditutup oleh barisan pegunungan yang besar (cakravāla). Di tengah-tengah Jambudwipa ada sebuah gunung yang merupakan pusat peredaran matahari, bulan dan bintang-bintang. Di puncak gunung, yang disebut gunung Meru, ada kota-kota tempat tinggal para dewa yang dikelilingi pula oleh tempat-tempat tinggal para dewa Lokapala (Heins Geldern, 1942; 1972: 4). Ketika seorang raja memutuskan untuk mengambil suatu kebijakan yang bersifat politis, maka keputusan itu haruslah mengedepankan kepentingan rakyat dan negaranya (public goals), bukan mementingkan tujuan pribadi (private goals). Pada saat Kṛtanāgara mulai merasa terancam oleh Kublai Khan, dia melakukan langkahlangkah politik, baik di dalam negaranya sendiri maupun ke seluruh Nusantara, agar mau bersama-sama menghalau agresi Mongol. Beberapa cara yang ditempuhnya antara lain dengan cara bersikap toleransi terhadap rakyatnya yang menganut agama

92 yang berbeda dengannya, seperti melakukan upacara puja kepada Siwagni dan Camundi (Santiko, 1989: 3). Cara lain yang ditempuh olehnya adalah dengan melakukan politik luar negeri, yaitu dengan cara ekspedisi Pamalayu. Pengiriman sebuah arca Buddha Amoghapaśāwalokiteśwara serta 14 pengiringnya yang dilakukan oleh Krtanāgara dapat dilihat sebagai tanda persahabatan yang bertujuan ganda: Pertama, agar Malayu mengakui kedaulatan Singhasari, dan kedua, untuk menyatukan Malayu agar bersama dengan Singhasari siap untuk menghadapi ancaman pasukan Kublai Khan (Casparis, 1989: 20; 1992: 11). Pamalayu merupakan perjanjian dengan Malayu untuk membentuk persekutuan melawan agresi Mongol (Berg, 1950:458). Pamalayu merupakan titik awal terjadinya hubungan politik internasional antara kerajaan Singhasari dan Majapahit dengan kerajaan Malayu. Hubungan yang melibatkan transaksi atau interaksi yang terkadang melewati batas ini mencerminkan rekonsiliasi, tujuan dan kepentingan di antara kedua negara itu. Ketika Singhasari menghadapi ancaman agresi militer kerajaan Mongol, maka Kṛtanāgara melakukan hubungan politik luar negerinya dengan Malayu melalui ekspedisi Pamalayu. Dia berpikir bahwa ancaman Kublai Khan bukanlah ancaman bagi negerinya semata, tetapi ancaman bagi kawasan Asia Tenggara secara menyeluruh. Maka dari itu, dia mulai mempererat hubungan dengan negeri-negeri di luar Jawa, salah satunya Malayu. Ekspedisi Pamalayu menunjukkan bahwa Kṛtanāgara sebagai raja Singhasari mempunyai kekuasaan untuk mempengaruhi negara lain, yaitu Malayu. Usaha yang dilakukannya adalah usaha untuk menyamakan pandangan, tujuan dan kepentingan yang sama di antara dua negara. Singasari berusaha mempengaruhi bahwa ancaman agresi Mongol bukanlah ancaman yang hanya dihadapi oleh Singhasari semata. Tetapi, merupakan ancaman bagi seluruh kerajaan di Asia Tenggara.

93 Kekuasaan terdiri dari tiga unsur yang melengkapinya, yaitu pengaruh, wewenang dan daya paksa. Ketiga unsur ini tidak bisa dipisahkan dan sifatnya saling melengkapi satu sama lain. kekuasaan bukanlah suatu hubungan yang sifatnya statis dan satu arah, tetapi bersifat dinamis dan dua arah. Ketika Jawa berpikir untuk memperluas wilayahnya ke Sumatra, mereka tahu bahwa ini bukanlah sesuatu yang mudah untuk dilakukan. Jarak yang jauh antara Jawa Timur dan Sumatra serta faktor kekuatan Sriwijaya sebagai penguasa Selat Malaka merupakan hambatan yang berat bagi Singhasari. Dibutuhkan kesabaran dan beberapa faktor pendukung untuk melaksanakannya. Kemunduruan Sriwijaya merupakan kesempatan bagi Malayu untuk menggantikan posisi Sriwijaya. Namun pola perdagangan yang berubah selama abad ke-11 sampai abad ke-13 Masehi merupakan hambatan bagi Malayu yang tidak pernah bisa menggantikan Sriwijaya sebagai penguasa Selat Malaka. Perubahan pola perdagangan yang terjadi di Selat Malaka merupakan keuntungan tersendiri bagi pjawa. Keadaan bagi Sriwijaya pun semakin sulit karena mendapatkan serangan dari Sukothai. Kondisi yang semakin tidak menentu di Sumatra merupakan kesempatan bagi Singasari untuk memperluas kekuasaannya. Ekspedisi Pamalayu (1275 Masehi) merupakan sebuah ekspedisi persahabatan yang dicanangkan oleh Kṛtanāgara. Kemudian ketika ia mengirimkan sebuah arca Amoghapāśa untuk ditempatkan di Swarnnabhumi semakin memperjelas bahwa di antra kedua kerajaan itu memang terjalin hubungan politik yang cukup dekat. Misi ini mengemban dua tujuan, yaitu: yang pertama untuk menjalin kerjasama dengan Malayu dalam menghadapi serangan Kublai Khan, dan yang kedua untuk memperluas kekuasaan Jawa di Sumatra. Selain menjalin kerjasama melalui hubungan politik, persahabatan di antara kedua negara itu dilakukan melalui perkawinan antara anggota-anggota keluarga kedua kerajaan. Dari hasil perkawinan ini muncul seorang tokoh Adityawarman, menjadi sebagai tokoh yang melanjutkan dan mengembangkan hubungan

94 persahabatan itu. Adityawarman yang pernah menduduki jabatan sebagai wṛddhamantri di kerajaan Majapahit, sebuah jabatan yang tinggi pada saat itu. Kemudian ia bertindak sebagai seorang pemimpin negara bebas saat ia menjadi raja di Malayu. Hubungan di antara kedua kerajaan itu juga bisa dilihat dari tinggalan arkeologis yang ditemukan di Sumatra, contohnya adalah arca Prajñāpāramitā dan arca Bhairawa. Dari kedua arca itu bisa dilihat latar belakang budaya dan agama dari kerajaan Malayu. Sama seperti Kṛtanagāra, Adityawarman juga merupakan seorang penganut agama Buddha Tantrāyana aliran Bhairawa. Hal ini tercermin dari arca Bhairawa yang merupakan perwujudan dari kedua raja itu. Selama kepemimpinannya, Adityawarman tidak menunjukkan ketergantungan kepada Majapahit, meskipun ia pernah menjabat sebagai wṛddhamantri dan jabatan itu merupakan bentuk baktinya kepada Majapahit. Hal ini ditunjukkan dengan tidak adanya penyebutan nama Jawa dalam prasasti-prasasti yang dikeluarkannya. Sebagai seorang pemimpin, Adityawarman merupakan seorang raja dengan cita-citanya sendiri. Ia adalah pencipta negara Malayu yang baru, yang bisa membawa kerajaannya ke puncak kejayaan pada masa pemerintahannya (Casparis, 1992: 17). Pada tahun 1376 Masehi Adityawarman digantikan posisinya oleh anaknya. Dari berita Cina dikatakan pada tahun 1377 Masehi, Ma-la-cha-wu-li putra mahkota dari raja San-bo-tsai mengirimkan utusan ke negeri Cina untuk memberitahukan kematian ayahnya. Rombongan ini membawa upeti berupa tanduk badak, burung kasuari, monyet putih, burung kakatua yang berwarna hitam dan hijau, cangkang/kulit kura-kura, cengkeh, kapur barus dan lain sebagainya. Utusan ini mengatakan bahwa Ma-la-cha-wu-li tidak berani mengangkat dirinya sebagai raja, maka dari itu ia meminta restu dari Kerajaan Cina. Kaisar memuji rasa baktinya yang begitu tinggi dan merestuinya sebagai raja San-bo-tsai (Groeneveldt, 1960: 69). Nama Ma-la-cha-wu-li ditafsirkan oleh beberapa ahli sebagai Ananggawarman anak Adityawarman, sedangkan San-bo-tsai kemungkinan besar

95 adalah Malayu. Dalam berita Cina dinasti Tang nama San-bo-tsai mengacu kepada kerajaan Sriwijaya, namun melihat kemunduran Sriwijaya pada abad ke-11 Masehi maka kemungkinan besar San-bo-tsai ditujukan kepada Malayu (Groeneveldt, 1960: 62 69). Berdasarkan keterangan di atas diketahui bahwa Malayu menaruh perhatian kepada bidang perkebunan, pertambangan dan perikanan. Hal ini berdasarkan pada barang-barang yang mereka bawa untuk diserahkan kepada kaisar Cina, seperti cengkeh, cangkang/kulit kura-kura, kapur barus dan sebagainya. Sumber daya alam ini mungkin saja merupakan komoditi yang utama pada saat itu. Berdasarkan berita Cina dari dinasti Ming pada saat itu San-bo-tsai sudah dikuasai oleh kerajaan Jawa. Raja Jawa 50 yang mendengar bahwa Kaisar Cina telah mengakui raja San-bo-tsai yang baru menjadi sangat marah dan mengirim pasukannya untuk mencegah dan membunuh utusan kerajaan Cina (Groeneveldt, 1960: 69). Sejak saat itu San-bo-tsai menjadi semakin miskin dan tidak ada lagi upeti yang dikirimkan kepada Cina. Kemudian kerajaan Jawa mengganti nama San-bo-tsai menjadi Kukang (Suleiman, 1977: 11). Berdasarkan keterangan di atas diketahui bahwa pada saat Anaŋgawarman naik menggantikan ayahnya dan datang ke Cina untuk meminta restu kenaikan tahta, secara tidak langsung menunjukkan kerajaan Malayu berada di bawah kekaisaran Cina. Hal ini mungkin bertentangan dengan kerajaan Jawa yang langsung menyerang Malayu. Jadi, dapat disimpulkan bahwa ketika Adityawarman naik menjadi raja di Malayu, dia menganggap bahwa kerajaan Malayu mempunyai cita-cita dan tujuannya sendiri tanpa bergantung kepada Majapahit. Hal ini terlihat dari pemakaian gelar maharajadhiraja dan tidak adanya penyebutan nama Majapahit di dalam prasastiprasastinya (Casparis, 1992: 17-18). 50 Apabila membandingkan tahun kejadian berdasarkan berita Cina, kemungkinan besar raja Jawa yang menyerang San-bo-tsai adalah Hayam Wuruk mengingat masa pemerintahannya antara tahun 1350 1389 Masehi.