HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN INTENSI BERWIRAUSAHA PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 3 JEPARA

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN ANTARA KETAKUTAN AKAN KEGAGALAN DENGAN INTENSI BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA UKM RESEARCH AND BUSINESS (R nb) UNIVERSITAS DIPONEGORO

HUBUNGAN ANTARA PRESENTASI DIRI DENGAN KESEPIAN PADA REMAJA DI SMA TARUNA NUSANTARA

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO

Hubungan Antara Dukungan Sosial Orangtua dengan Kewirausahaan Pada Mahasiswa UKM Research n Business Universitas Diponegoro

EFIKASI DIRI DAN MINAT BERWIRAUSAHA PADA PEGAWAI MASA PERSIAPAN PENSIUN DI PEMERINTAH KOTA CIREBON

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN INTENSI PERILAKU SEKSUAL PADA SMP NEGERI X

PUBLIKASI ILMIAH. Oleh: KRISTINAWATI A

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA PADA SISWA SMK KASATRIAN SOLO SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI. Oleh : NIKI FEBRIANI F

HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN EKSTRAVERSI DENGAN INTENSI BERWIRAUSAHA PADA PEGAWAI DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH

HUBUNGAN ANTARA ORIENTASI TUJUAN MASTERY DENGAN KEMATANGAN KARIR PADA SISWA SMA NEGERI I TAHUNAN DI KABUPATEN JEPARA

Bella Risty Anggraini, Siswati*, Achmad Mujab Masykur* Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro

HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU-SISWA DENGAN SELF-REGULATED LEARNING PADA SISWA SMAN 9 SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA MAHASISWA FAKULTAS HUKUM ANGKATAN 2012 UNIVERSITAS DIPONEGORO.

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PERAN AYAH DENGAN REGULASI EMOSI PADA SISWA KELAS XI MAN KENDAL

PERSEPSI TERHADAP PERILAKU SENIOR SELAMA KADERISASI DAN KOHESIVITAS KELOMPOK MAHASISWA TAHUN PERTAMA

SURAKARTAA ABSTRAKSI

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP TATA RUANG TOKO DENGAN KEPUASAN KONSUMEN SWALAYAN ADA BARU SALATIGA

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DENGAN INTENSI JUDI PADA KOMUNITAS FANS CLUB X INDONESIA REGIONAL SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DENGAN INTENSI SEKSUAL PRANIKAH PADA REMAJA

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN INTENSI PROSOSIAL PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO ANGKATAN 2012

PENGARUH SELF-EFFICACY, LATAR BELAKANG ORANG TUA DAN PRESTASI BELAJAR TERHADAP MINAT SISWA SMK BERWIRAUSAHA BIDANG AGRONOMI DI KABUPATEN TANAH BUMBU


HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENGGUNAKAN PRODUK SKIN CARE PADA MAHASISWI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO

ADVERSITY QUOTIENT DENGAN MINAT ENTREPRENEURSHIP. Muhammad Shohib Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Malang

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini dijelaskan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan

Hubungan antara Motivasi Belajar dan Keyakinan Diri dengan Kematangan Karir pada Siswa SMK Muhammadiyah 2 Andong Boyolali

Jurnal Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan FT UNY Maret, 2015

Pendidikan Teknik Mesin Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa. & ABSTRACT

ABSTRACT. Keywords: Perception Taxpayer s, Tax Penalties, Taxpayer s Compliance. viii

ASERTIVITAS DITINJAU DARI KEMANDIRIAN DAN JENIS KELAMIN PADA REMAJA AWAL KELAS VIII DI SMPN 1 SEMARANG

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR, BIMBINGAN KARIR DAN SIKAP MANDIRI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL

HUBUNGAN KEMANDIRIAN DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 SEWON BANTUL YOGYAKARTA

Konsep Diri dan Kemampuan Pemecahan Masalah Pada Wirausahawan

KONTRIBUSI PRESTASI PRAKTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XII BUSANA BUTIK SMK NEGERI 1 WONOSARI JURNAL

PENGARUH SEMANGAT KERJA PEMILIK DAN PEKERJA TERHADAP KEWIRAUSAHAAN MORO ARTOS DI SALATIGA SKRIPSI

Hubungan antara Self Efficacy dengan Kecerdasan Interpersonal pada Mahasiswa Tingkat Akhir di Perguruan Tinggi Negeri X Malang

SELF ESTEEM DAN OPTIMISME RAIH KESUKSESAN KARIR PADA FRESH GRADUATE FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

PENGARUH SELF EFFICACY TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA BERPRESTASI (MAWAPRES) STKIP PGRI BANGKALAN

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KESEPIAN PADA REMAJA (STUDI KORELASI PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 SEMARANG)

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 1998).

HUBUNGAN ANTARA KETERBUKAAN DIRI DENGAN PERILAKU MENCARI BANTUAN ADAPTIF DALAM PELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS XI DI SMA ISLAM SUDIRMAN AMBARAWA

ABSTRACT. Keywords: Expansion of the brand, brand knowledge, perceived quality, innovativeness, consumer purchase intention. viii

PENGARUH MOTIVASI BERPRESTASI SISWA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS

RELATIONSHIP BETWEEN EMOTIONAL INTELLIGENCE WITH PREMARITAL SEXUAL BEHAVIOUR ON SMA N 7 SEMARANGSTUDENTS

BAB III METODE PENELITIAN. independent (bebas) dan variabel dependet (terikat). Variabel bebas yaitu

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP METODE PEMBELAJARAN GURU DENGAN PERILAKU PROSOSIAL PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI GISIKDRONO 02 DAN 04 SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA PERFORMANCE GOAL ORIENTATION DENGAN SIKAP TERHADAP SERTIFIKASI GURU PADA MAHASISWA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS A

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN BALAI LATIHAN KERJA (BLK) PERTANIAN KLAMPOK DI BANJARNEGARA

ABSTRACT. Key words: marketing costs, premium income. Universitas Kristen Maranatha

HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN SELF EFFICACY DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMP

WURI PRATIWI SILVIANI A

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL REMAJA- ORANGTUA DAN KEMATANGAN KARIR PADA SISWA KELAS XII SMK NEGERI 7 SEMARANG

Satria Bekti Santosa, Universitas Negeri Yogyakarta,

PENGARUH INTENSITAS PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

PENGARUH SIKAP DAN KONDISI LINGKUNGAN YANG DIRASAKAN PADA NIAT WIRAUSAHA

HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN PROBLEM FOCUSED COPING PADA SANTRI MADRASAH ALIYAH PONDOK PESANTREN AL BURHAN HIDAYATULLAH

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Akuntasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan

DUKUNGAN DOSEN DAN TEMAN SEBAYA DENGAN EFIKASI DIRI AKADEMIK PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

KECEMASAN DALAM MENGHADAPI DUNIA KERJA DITINJAU DARI KONSEP DIRI PADA MAHASISWA TINGKAT AKHIR

Perguruan Tinggi yang menekuni bidang kewirausahaan, sisanya 94 persen memilih untuk bekerja pada orang lain atau menjadi karyawan. Temuan ini diperku

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian akan dilakukan di SMP Methodist-an Pancurbatu.

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN DAN KONSEP DIRI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA

SKRIPSI OLEH FREDY HUTASOIT

HUBUNGAN SELF EFFICACY

HUBUNGAN ANTARA ADVERSITY INTELLIGENCE DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

Antok Dian Pranadi, Dr. H. Roemintoyo. S.T., M.Pd., Drs. Bambang Sulistyo Budhi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP Universitas Sebelas Maret

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

RELATIONSHIP BETWEEN SPIRITUAL INTELLIGENCE AND SUBJECTIVE WELL-BEING IN CIVIL SERVANT GROUP II DIPONEGORO UNIVERSITY

HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN KEMATANGAN KARIR PADA SISWA KELAS XII SMK AHMAD YANI JABUNG

KONTRIBUSI PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA PADA BIDANG OTOMOTIF

Penulis 1: Yustina Evi Etriyani Penulis 2: Purwanto Prodi: Pendidikan Administrasi Perkantoran

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan

HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANG TUA DAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KEMATANGAN KARIR PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 5 PANGKALPINANG TAHUN AJARAN 2015/2016

HUBUNGAN ANTARA FLEKSIBILITAS KOGNITIF DENGAN PROBLEM FOCUSED COPING PADA MAHASISWA FAST-TRACK UNIVERSITAS DIPONEGORO

HUBUNGAN ANTARA ADVERSITY QUOTIENT

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KEMATANGAN KARIR SISWA KELAS XI SMKN 8 JAKARTA

Abstrak. Kata kunci: pembinaan, usaha mikro dan usaha kecil, jiwa wirausaha

HUBUNGAN ASPIRASI MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XII

SKRIPSI IDA AYU GEDE HUTRI DHARA SASMITA PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 2015

STUDI ANTESEDEN INTENSI BERWIRAUSAHA MAHASISWA. Woro Endah Sulistyaningrum Universitas Gadjah Mada

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN KEMANDIRIAN BELAJAR PADA MAHASISWA UNIVERSITAS MEDAN AREA ABSTRAK

KONTRIBUSI PRAKTEK KERJA INDUSTRI DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP SIKAP WIRAUSAHA

Penulis 1: Rivin Mulyati Penulis 2: Purwanto Prodi Pendidikan Administrasi Perkantoran

Rachmat Ramadhan, Ika Zenita Ratnaningsih

KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN REGULASI EMOSI PADA MAHASISWA PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA KEDOKTERAN

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN INTENSI PROSOSIAL PADA REMAJA WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN LAPAS ANAK KELAS II A KUTOARJO

HUBUNGAN EFIKASI DIRI DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KINERJA PRAKTEK MAHASISWA AKADEMI KEBIDANAN DI RUMAH SAKIT UMUM BOYOLALI TESIS

BAB III METODE PENELITIAN. numerik dan diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada

ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN KREDIT DARI BADAN KREDIT KECAMATAN (BKK) TERHADAP PENDAPATAN PEDAGANG KECIL DI SUKOHARJO TAHUN 2015

SKRIPSI PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN DAN KEMANDIRIAN PRIBADI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA SISWI SMK (STUDI KASUS SMK PANCA BUDI-2 MEDAN)

HUBUNGAN KONFLIK PERAN GANDA DENGAN KEPUASAN BERWIRAUSAHA PADA WIRAUSAHA WANITA SKRIPSI IMAM DAMARA

KONFORMITAS DAN MINAT BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA JURUSAN ADMINISTRSI BISNIS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Suryana (2008:2), mendefinisikan bahwa kewirausahaan adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Bandung, yang terletak di Jalan Pasir Kaliki Nomor 51. Pemilihan lokasi

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN INTENSI BERWIRAUSAHA PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 3 JEPARA Zuhrotul Aisyah; Dra. Frieda NRH, MS*; Endah Mujiasih, S.Psi, M.Si, MM* Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro zuhrotulaisyah@yahoo.com, frieda_nrh@yahoo.co.id, ariesta_ema@yahoo.co.id ABSTRAK Keyakinan (self efficacy) secara tidak langsung berhubungan dengan usaha. Orang yang memiliki self efficacy tinggi cenderung akan mengembangkan usahanya untuk sukses. Individu yang memiliki kemampuan yang tinggi didapat dari pengalaman sukses sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self efficacy dengan intensi berwirausaha pada siswa kelas XI SMK Negeri 3 Jepara. Pengumpulan data menggunakan Skala Intensi Berwirausaha (37 aitem) dan Skala Self Efficacy (31 aitem). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMK Negeri 3 Jepara yang berusia diatas 17 tahun sebanyak 130 siswa. Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling dan didapatkan sampel penelitian sebanyak 95 siswa kelas XI SMK Negeri 3 Jepara. Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada hubungan positif yang signifikan antara self efficacy dengan intensi berwirausaha pada siswa kelas XI SMK Negeri 3 Jepara. Analisis data dilakukan dengan teknik analisis regresi sederhana yang menghasilkan koefisien korelasi r xy = 0,680 dengan p = 0,000 (p<0,05). Nilai r xy yang positif menunjukkan arah hubungan positif, yang berarti semakin tinggi self efficacy maka semakin tinggi intensi berwirausaha siswa, sebaliknya semakin rendah self efficacy maka semakin rendah intensi berwirausaha siswa. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan dalam penelitian diterima. Analisis data juga menunjukkan koefisien determinasi sebesar 0,462. Angka tersebut menjelaskan bahwa sumbangan efektif self efficacy terhadap intensi berwirausaha sebesar 46,2%, sedangkan sisanya sebesar 53,8% ditentukan oleh faktor-faktor lain. Kata Kunci : Self Efficacy, Intensi Berwirausaha, siswa SMK. *penulis penanggungjawab 1

CORRELATION BETWEEN SELF EFFICACY AND ENTERPRENEURSHIP INTENTION IN THE ELEVENTH YEAR STUDENTS AT SMK NEGERI 3 JEPARA Zuhrotul Aisyah; Dra. Frieda NRH, MS; Endah Mujiasih, S.Psi, M.Si, MM Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro zuhrotulaisyah@yahoo.com, frieda_nrh@yahoo.co.id, ariesta_ema@yahoo.co.id ABSTRACT Beliefs (self-efficacy) are not directly related to the effort. People who have high self-efficacy tend to develop their business to succeed. Individuals who have high ability gained from previous successful experiences. The objective of this research is to know the correlation between self efficacy and entrepreneurship intention in the eleventh years student at SMK N 3 Jepara. The collection data used Entrepreneurship Intention Scale (37 items) and Self Efficacy Scale (31 items). The population of the research was the eleventh year students at SMK Negeri 3 Jepara aged over 17 years old as many as 130 students. The sampling technique used simple random sampling and research sample obtained 95 students of the eleventh year at SMK Negeri 3 Jepara. The hypothesis in this research was a significant positive correlation between self-efficacy and entrepreneurship intention in the eleventh year students at SMK Negeri 3 Jepara. Data analysis was done by using simple regression analysis which resulted correlation coefficient rxy = 0.680 and p = 0.000 (p <0.05). Rxy positive value indicates a negative direction, which means that the higher self-efficacy, the higher the students' entrepreneurial intentions, whereas the lower self-efficacy, the lower entrepreneurship students intensity. The results of this research showed that the hypothesis proposed in this study received. The data Analysis also shows the coefficient of determination of 0.462. The number explains that the effective contribution of self-efficacy on entrepreneurial intentions by 46.2%, while the remaining 53.8% determined by other factors. Key words: Self Efficacy, Entrepreneurial Intention, SMK s Student 2

PENDAHULUAN Permasalahan Era globalisasi membawa dampak besar terhadap perkembangan ekonomi dan keadaan hidup penduduk. Hanya negara yang unggul dalam bidang ekonomi dan iptek yang dapat mengambil manfaat besar dari era globalisasi. Keunggulan tersebut dapat dicapai terutama dengan sumber daya manusia yang berkualitas. Jika kualitas sumber daya manusia lemah, maka banyak peluang yang tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal. Sumber daya manusia di Indonesia sendiri terdiri dari kalangan terdidik maupun kalangan tidak terdidik. Kalangan tidak terdidik adalah masyarakat putus sekolah, anak-anak jalanan, anak-anak terlantar dan bernasib buruk lainnya yang menyebabkan individu tidak mendapatkan pendidikan, sedangkan sumber daya manusia terdidik adalah siswa yang lulus SMU/SMK/sekolah sederajat dan mahasiswa yang lulus dari Perguruan Tinggi. Berdasarkan hasil survey tenaga kerja Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2012, pada Februari 2012, TPT (Tingkat Pengangguran terbuka) untuk pendidikan menengah masih tetap menempati posisi tertinggi yaitu TPT Sekolah Menengah Atas sebesar 10,34% dan TPT Sekolah Menengah Kejuruan sebesar 9,51%. Pada dasarnya, keadaan buruk tersebut bisa di minimalkan dengan cara memaksimalkan sumber daya manusia yang ada. Sumber daya manusia yang cakap, sangat diharapkan untuk mampu membantu mengatasi keadaan buruk tersebut. Pandangan dan harapan masyarakat sangat lekat bahwa sumber daya yang cakap bisa dihasilkan dari SMK. Salah satu tujuan pendidikan sekolah menengah kejuruan berdasarkan kurikulum 2006 adalah menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada dan dunia usaha lainnya sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian yang dipilihnya. Hal tersebut lah yang akan 3

mendorong siswa SMK untuk segera lulus dan dapat mencari penghasilan sendiri dengan ilmu dan ketrampilan yang sudah dimiliki wirausaha. Salah satu jenis sekolah yang menyelenggarakan pendidikan khusus adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Program pendidikan SMK dikhususkan bagi siswa yang mempunyai minat tertentu dan siap untuk bekerja serta membuka lapangan pekerjaan sesuai dengan keterampilan dan bakat yang dimiliki. Siswa SMK diajak untuk belajar di sekolah dan belajar di dunia kerja dengan praktek secara nyata sesuai bidang yang dipelajari melalui program Pendidikan Sistem Ganda (PSG). Siswa SMK yang sedang menempuh pendidikan harus dipersiapkan tidak hanya untuk mengisi peluang kerja sebagai pekerja pada dunia usaha dan industri, akan tetapi juga upaya pendidikan yang memberikan lulusan SMK memiliki jiwa dan perilaku atau karakteristik kewirausahaan. Wirausaha pada siswa bisa muncul karena adanya intensi. Ajzen dalam Wijaya (2007, h.118) mengemukakan bahwa intensi adalah komponen dalam diri individu yang mengacu pada keinginan untuk melakukan tingkah laku tertentu. Pada kenyataannya banyak lulusan sekolah menengah kejuruan yang belum siap bekerja dan menjadi pengangguran, beberapa diantaranya lebih senang menjadi pegawai atau buruh dan hanya sedikit sekali yang tertarik untuk berwirausaha (Kompas, 2004). Padahal wirausaha juga salah satu solusi yang ditawarkan oleh pemerintah untuk mengurangi angka pengangguran. Namun kalangan terdidik cenderung menghindari pilihan pekerjaan ini karena preferensi mereka terhadap pekerjaan kantoran lebih tinggi (Sondari, 2009). Rendahnya intensi berwirausaha pada siswa SMK Negeri 3 Jepara dikarenakan karena ragu-ragu, takut gagal dan juga ketidaksiapan secara ekonomi. Dengan demikian, individu yang yakin dan berani sajalah yang memiliki intensi berwirausaha yang tinggi. Penelitian ini dilakukan karena ingin mengetahui hubungan antara self efficacy dengan intensi berwirausaha. 4

Tinjauan Pustaka Intensi Berwirausaha Intensi merupakan niat individu untuk melakukan perilaku tertentu (Dayakisni, 2006, h.142). Semakin kuat intensi pada diri individu untuk terlibat dalam suatu perilaku maka semakin besar kecenderungan yang dimiliki oleh individu tersebut untuk benar-benar melakukan sebuah perilaku. Sementara itu, berwirausaha menurut Suryana (2011, h.19) adalah mereka yang melakukan usaha-usaha kreatif dan inovatif dengan jalan mengembangkan ide dan meramu sumber daya untuk menemukan peluang dan perbaikan hidup. Berdasarkan uraian diatas, definisi dari intensi berwirausaha adalah kecenderungan atau adanya niat dalam diri individu untuk mewujudkan ide yang kreatif dan inovatif dengan sumber daya yang dimiliki untuk menemukan peluang dan perbaikan hidup. Intensi berwirausaha mengukur besar kecilnya keinginan siswa untuk melakukan wirausaha. Aspek intensi berwirausaha dibuat berdasarkan penggabungan aspek intensi menurut Ajzen (2005, h.85) yaitu target, perilaku, konteks, waktu dan aspek kewirausahaan menurut Geoffrey G. Meredith (dalam Suryana, 2011, h. 24) yaitu percaya diri, berorientasi tugas dan hasil, keberanian mengambil resiko, kepemimpinan, berorientasi ke masa depan dan keorisinilan. Self Efficacy Albert Bandura adalah pencetus teori self efficacy. Bandura (dalam Indarti, 2008, h.6) mendefinisikan efikasi diri sebagai kepercayaan seseorang atas kemampuan dirinya untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, atau dengan kata lain, kondisi motivasi seseorang yang lebih didasarkan pada apa yang mereka percaya daripada apa yang secara objektif benar. Maddux (dalam Snyder dan Lopez, 2002. h.278) mengatakan bahwa self efficacy didefinisikan dan diukur bukan sebagai suatu sifat tetapi sebagai keyakinan 5

tentang kemampuan untuk mengkoordinasikan ketrampilan dan kemampuan untuk mencapai tujuan yang diinginkan dalam domain dan keadaan tertentu. Dari pendapat beberapa ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa self efficacy adalah keyakinan dalam diri individu untuk mengelola diri secara positif dan mampu melaksanakan tugas-tugas yang dihadapi. Self efficacy itu sendiri disusun atas tiga aspek self efficacy menurut Bandura (1997, h.42-43), yaitu tingkatan (level), generalitas (generality), dan kekuatan (strength). Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, maka hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan positif antara self efficacy dengan intensi berwirausaha. Semakin tinggi self efficacy maka akan semakin tinggi intensi berwirausaha. Demikian pula sebaliknya, semakin rendah self efficacy maka semakin rendah intensi berwirausaha. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan pada sampel sebanyak 95 siswa yang diperoleh melalui teknik simple random sampling dari populasi sebanyak 130 siswa kelas XI SMK Negeri 3 Jepara. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMK Negeri 3 Jepara yang berusia antara 17-18 tahun. Berdasarkan teori perkembangan pemilihan karir Ginzberg (dalam Santrock, 2003. Hal. 484), menyebut usia 17 dan 18 tahun hingga awal 20-an sebagai tahap realistis dalam pemilihan karir. Pengumpulan data dalam peneliian ini menggunakan dua skala, yaitu Skala intensi berwirausaha dan Skala self efficacy. Skala Intensi berwirausaha disusun berdasarkan aspek intensi menurut Ajzen (2005, h.85) yaitu target, perilaku, konteks, waktu dan aspek kewirausahaan menurut Geoffrey G. Meredith (dalam Suryana, 2011, h. 24) yaitu percaya diri, berorientasi tugas dan hasil, keberanian mengambil resiko, kepemimpinan, berorientasi ke masa depan. Sedangkan skala self efficacy yang digunakan dalam penelitian ini disusun berdasarkan aspek-aspek self efficacy dari Bandura (1997, h.42-43) yaitu level (tingkatan), generality (generalitas), dan 6

strength (kekuatan). Skala intensi berwirausaha terdiri dari 48 aitem, dan skala self efficacy juga terdiri dari 48 aitem. Dalam masing-masing skala terdapat aitem favorable dan unfavorable. Setiap aitem terdiri dari 4 pilihan respon jawaban, yaitu SS (Sangat Sesuai), S (Sesuai), TS (Tidak Sesuai), STS (Sangat Tidak Sesuai). Penghitungan indeks daya beda aitem mengunakan korelasi Pearson Product Moment, pengujian validitas yang digunakan dalam penelitian adalah validitas aitem dan validitas isi dengan analisis rasional dan professional judgement, sedangkan untuk mengetahui reliabilitas alat ukur digunakan koefisien reliabilitas Alpha Cronbach. Sebelum menguji kebenaran hipotesis, dilakukan uji asumsi berupa uji normalitas dengan menggunakan Uji Kolmogorov Smirnov dan uji linearitas sebagai syarat penggunaan analisis regresi. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Uji Coba Uji coba dilaksanakan pada 31 siswa kelas XI SMK Negeri 3 Jepara. Hasil uji coba skala intensi berwirausaha diperoleh 37 aitem valid dengan koefisien reliabilitas 0,934 dan hasil uji coba skala self efficacy diperoleh 31 aitem valid dengan koefisien reliabilitas 0,917. Penelitian Penelitian dilaksanakan pada 95 siswa kelas XI SMK Negeri 3 Jepara pada tanggal 5-11 Maret 2013. Sampel penelitian diambil dengan teknik simple random sampling, yakni pengambilan sampel dilakukan secra acak tanpa asas pilih-pilih. Hasil uji normalitas data terhadap Skala intensi berwirausaha didapatkan nilai Kolmogorov-Smirnov = 0.896 dengan signifikansi = 0,398 (p > 0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebaran data memiliki distribusi normal. Hasil uji normalitas data terhadap Skala self efficacy didapatkan nilai Kolmogorov-Smirnov 7

= 0,680 dengan signifikansi = 0,744 (p > 0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebaran data memiliki distribusi normal. Uji linearitas hubungan antara variabel self efficacy dengan intensi berwirausaha mendapatkan hasil F= 79,936 dengan signifikansi 0,000 (p < 0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa hubungan antara kedua variabel tersebut adalah linear. Berdasarkan output dari hasil analisis regresi sederhana diperoleh koefisien korelasi sebesar rxy = + 0,680 pada p = 0,000 (p < 0,05). Nilai positif pada koefisien korelasi rxy menunjukkan bahwa semakin tinggi self efficacy maka semakin tinggi intensi berwirausahanya. Nilai signifikansi 0,000 (p < 0,05) menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara self efficacy dengan intensi berwirausaha. Hasil tersebut menyatakan bahwa hipotesis adanya hubungan positif antara self efficacy dengan intensi berwirausaha dapat diterima. Persamaan regresi pada hubungan antara kedua variabel adalah Y= 54,285 + 0,631 X. Arti persamaan di atas adalah variabel intensi berwirausaha (y) akan berubah sebesar 0.631 untuk setiap unit perubahan yang terjadi pada variabel self efficacy (x). Koefisien determinasi menunjukkan bahwa 0,462 yang memiliki arti bahwa dalam penelitian ini self efficacy mempunyai sumbangan efektif sebesar 46,2% terhadap intensi berwirausaha. Deskripsi Subjek Penelitian Mayoritas subjek penelitian memiliki intensi berwirausaha yang tinggi, yaitu sebanyak 73 subjek (69.35%). Subjek yang berada pada kategori sangat tinggi sebanyak 18 subjek (17,1%), dan pada kategori rendah sebanyak 4 subjek (3,8%). Mayoritas subjek penelitian memiliki self efficacy yang tinggi, yaitu sebanyak 62 subjek (58,9%). Subjek yang berada pada kategori sangat tinggi sebanyak 15 subjek 8

(10,83%), dan rendah sebanyak 8 subjek (7,6%). Pembahasan Hasil yang diperoleh dari pengujian hipotesis menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara self efficacy dengan intensi berwirausaha pada siswa kelas XI SMK Negeri 3 Jepara yang ditunjukkan oleh angka korelasi r xy = 0,680 dengan p = < 0,000 (p < 0,05). Hal tersebut menunjukkan ada hubungan positif yang signifikan antara self efficacy dengan intensi berwirausaha pada siswa kelas XI SMK Negeri 3 Jepara. Artinya, semakin tinggi self efficacy maka semakin tinggi pula intensi berwirausaha pada siswa kelas XI SMK Negeri 3 Jepara. Sebaliknya, semakin rendah self efficacy maka semakin rendah pula intensi berwirausaha pada siswa kelas XI SMK Negeri 3 Jepara. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa dengan self efficacy yang dimiliki para siswa akan mampu menumbuhkan intensi berwirausaha pada siswa kelas XI SMK Negeri 3 Jepara. Individu yang memiliki self efficacy memiliki pandangan bahwa dirinya yakin akan sesuatu yang hendak dilakukan. Self efficacy dapat meningkatkan penilaian individu pada kemampuannya sendiri untuk menampilkan suatu reaksi sehingga dapat mempercepat dan mempermudah individu untuk berwirausaha. Hal ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Hisrich, Peters, dan Sheperd (2008, h. 74) menyatakan bahwa self efficacy berhubungan dengan pendirian bahwa seseorang dapat melakukan perilaku yang diharuskan dengan berhasil, orangorang yang yakin mereka mempunyai kapasitas untuk melakukan (kemampuan diri yang tinggi), cenderung bertindak dengan baik. Siswa kelas XI SMK Negeri 3 Jepara yang yakin dirinya mampu untuk menyelesaikan tugas-tugas yang dia miliki maka akan lebih terlatih untuk meyakinkan dirinya untuk mulai berwirausaha. Siswa yang memiliki self efficacy yang baik, ketika dihadapkan pada pilihan untuk berwirausaha, maka ia akan melakukan usaha untuk terus mengembangkan 9

wirausahanya tersebut, selalu mencoba berinovasi untuk memajukan usahanya serta berusaha mengatasi masalah yang berkaitan dengan bisnis wirausaha yang dilakukannya.semakin tinggi self efficacy yang dimiliki individu maka akan semakin baik individu tersebut mengembangkan intensi berwirausaha. Intensi berwirausaha yang tinggi ditunjukkan dengan adanya harapan siswa untuk bisa membangun suatu usaha ketika lulus sekolah, keseriusan mereka dalam mengikuti pelajaran Kewirausahaan, dan ketertarikan mereka akan wirausaha. Hasil penelitian oleh wijaya (2007, h. 103) meyatakan bahwa wirausaha tidak hanya semata-mata dipengaruhi oleh keyakinan diri. Selain keyakinan diri, pola pendidikan perlu menanamkan nilai inovatif dan kreatif dalam menanggapi peluang, menciptakan peluang serta ketrampilan dan pengetahuan berwirausaha seperti pendirian usaha dan mengelola usaha. Jadi wirausaha merupakan hasil dari kerja keras dan kreatif untuk mencari peluang bisnis, mendayagunakan peluang yang diperoleh, dan kemudian merekayasa penciptaan alternatif sebagi peluang bisnis baru. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan positif yang signifikan antara self efficacy dengan intensi berwirausaha pada siswa kelas XI SMK Negeri 3 Jepara dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,680 dengan tingkat signifikansi p = < 0,001 (p < 0,05). Hipotesis yang mengatakan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara self efficacy dengan intensi berwirausaha pada siswa kelas XI SMK Negeri 3 Jepara terbukti. Dari hasil penelitian, menjelaskan juga bahwa tujuan dari penelitian pun terpenuhi, yaitu ingin mengetahui hubungan antara self efficacy dengan intensi berwirausaha pada siswa kelas XI SMK negeri 3 Jepara. Hasil penelitian membuktikan bahwa dengan self efficacy yang dimiliki para siswa akan mampu menumbuhkan intensi berwirausaha pada siswa kelas XI SMK Negeri 3 Jepara. 10

Individu yang memiliki self efficacy memiliki pandangan bahwa dirinya yakin akan sesuatu yang hendak dilakukan. Self efficacy dapat meningkatkan penilaian individu pada kemampuannya sendiri untuk menampilkan suatu reaksi sehingga dapat mempercepat dan mempermudah individu untuk berwirausaha. Saran Untuk peneliti selanjutnya yang berminat untuk melakukan penelitian tentang intensi berwirausaha, perlu mempertimbangkan faktor-faktor lain yang turut berpengaruh terhadap intensi berwirausaha pada siswa seperti usia, jenis kelamin, dan latar belakang keluarga. DAFTAR PUSTAKA Ajzen, Icek. 2005. Attitudes, Personality, and Behavior Second Edition. New York: Open University Press. Bandura A. 1997. Self Efficacy : The Exercise of Control. New York : W. H. Freeman and Company. Dayakisni, T., Hudaniah. 2006. Psikologi Sosial. Edisi Revisi. Malang: UMM Press. Indarti, N. dan Rostiani, R. 2008. Intensi kewirausahaan Mahasiswa: Studi Perbandingan Antara Indonesia, Jepang dan Norwegia. Jurnal Ekonomika dan Bisnis, vol.23, No.4. Santrock, J. W. 2003. Adolescence : Perkembangan Remaja (Edisi keenam). Jakarta : Erlangga. Snyder, C.R., Lopez, S.J. 2002. Handbook of Positive Psychology. Washington DC : Oxford University Press. Suryana, 2011. Kewirausahaan, PedomanPraktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses edisi ketiga. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Wijaya, T. 2007. Hubungan Adversity Intelligence dengan Intensi Berwirausaha. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol. 9 No. 2 (117-127). 11