Kriteria PELESTARIAN KAWASAN CAGAR BUDAYA BERBASIS PARTISIPASI MASYARAKAT DI KAMPUNG PENELEH KOTA SURABAYA

dokumen-dokumen yang mirip
Pelestarian Kawasan Cagar Budaya Berbasis Partisipasi Masyarakat (Studi Kasus: Kawasan Cagar Budaya Bubutan, Surabaya)

SIDANG UJIAN TUGAS AKHIR

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 : Pendahuluan BAB 2 : Tinjauan Teori BAB 3 : Metodologi Penelitian BAB 4 : Hasil dan Pembahasan BAB 5 : Kesimpulan dan Saran

Penataan Lingkungan Permukiman Kumuh Di Wilayah Kecamatan Semampir Kota Surabaya Melalui Pendekatan Partisipasi Masyarakat

BAB VII KESIMPULAN, SARAN DAN KONTRIBUSI TEORI

Prosiding SNaPP2012:Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN Siti Sujatini, 2 Harry Susilo

III. METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB II KAJIAN LITERATUR

KAJIAN PELESTARIAN KAWASAN BENTENG KUTO BESAK PALEMBANG SEBAGAI ASET WISATA TUGAS AKHIR. Oleh : SABRINA SABILA L2D

BAB IV ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG RUANG TERBUKA DI KELURAHAN TAMANSARI

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

penelitian 2010

PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN PERKOTAAN MELALUI PENGEMBANGAN RUANG TERBUKA HIJAU TERINTEGRASI IPAL KOMUNAL

SUKARLAN BIRRO ALLO ( )

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. stabilitator lingkungan perkotaan. Kota Depok, Jawa Barat saat ini juga

Gambar 4. Peta Lokasi Penelitian

Penetuan Tema Ruang Terbuka Hijau Aktif Di Kota Malang Berdasarakan Preferensi Masyarakat

IDENTIFIKASI KONDISI PERMUKIMAN KUMUH DI KECAMATAN PANCORAN MAS KOTA DEPOK ( STUDI KASUS RW 13 KELURAHAN DEPOK )

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

AR 40Z0 Laporan Tugas Akhir Rusunami Kelurahan Lebak Siliwangi Bandung BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk kota Yogyakarta berdasarkan BPS Propinsi UKDW

PERSEPSI DAN PREFERENSI MASYARAKAT YANG BERAKTIVITAS DI KOTA LAMA SEMARANG DAN SEKITARNYA TERHADAP CITY WALK DI JALAN MERAK SEMARANG TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. Suku bangsa Melayu di Sumatera Timur mendiami daerah pesisir timur

KONDISI UMUM Batas Geografis dan Administratif Situs Candi Muara Takus

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. (DIY) memiliki peran yang sangat strategis baik di bidang pemerintahan maupun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN TA Latar Belakang PENATAAN KAWASAN PERMUKIMAN SUNGAI GAJAH WONG DI YOGYAKARTA

OPINI MASYARAKAT TERHADAP PROGRAM PENGELOLAAN SUNGAI DI DAERAH HILIR SUNGAI BERINGIN KOTA SEMARANG

BAB 6 PENUTUP 6.1 Kesimpulan

KONSEP REVITALISASI PERMUKIMAN DI KAWASAN TUA KASTEEL NIEUW VICTORIA KOTA AMBON. oleh

BAB I PENDAHULUAN. Re-Desain Stasiun Besar Lempuyangan Dengan Penekanan Konsep pada Sirkulasi, Tata ruang dan Pengaturan Fasilitas Komersial,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumberdaya alam, termasuk di

PELESTARIAN KAWASAN CAGAR BUDAYA BERBASIS PARTISIPASI MASYARAKAT (STUDI KASUS: KAWASAN CAGAR BUDAYA BUBUTAN, SURABAYA)

Percontohan Perawatan Fasilitas Mandi Cuci Bersama Yang Berbasis Pada Masyarakat di Kelurahan Angke, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat.

BAB I PENDAHULUAN. I.I Latar Belakang Menurut sejarah yang diceritakan K.R.T. Darmodipuro, dahulu di tepi sungai

ARAHAN PENGEMBANGAN FUNGSI RUANG LUAR KAWASAN GELORA BUNG KARNO JAKARTA TUGAS AKHIR. Oleh: RICKAYATUL MUSLIMAH L2D

KONSEP DASAR SOSIOLOGI PERDESAAN. Pertemuan 2

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai fungsi pokok pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta

BAB I PENDAHULUAN. itu merupakan suatu anugrah dari Tuhan Yang Maha Esa. Menurut UU RI No.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III PENDEKATAN LAPANGAN

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN Kampung Ngampilan RW I Kelurahan Ngampilan Kecamatan Ngampilan di

Gambar 4. Lokasi Penelitian

BAGIAN 1 PENDAHULUAN

HASIL PENELITIAN ANALISIS PERKEMBANGAN AKTIVITAS KOMERSIL GALALA DI JALAN LINTAS HALMAHERA

KAJIAN PERKEMBANGAN KOTA BATANG BERDASARKAN STRUKTUR RUANG KOTA TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENJELASAN A T A S RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG ARSITEK

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

PERANSERTA STAKEHOLDER DALAM REVITALISASI KAWASAN KERATON KASUNANAN SURAKARTA TUGAS AKHIR. Oleh: YANTHI LYDIA INDRAWATI L2D

BAB IV ANALISIS PERSEPSI DAN PREFERENSI MASYARAKAT TENTANG ASPEK PERANCANGAN KOTA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Pemahaman Judul dan Tema

Arahan Pengendalian Alih Fungsi Daerah Resapan Air Menjadi Lahan Terbangun di Kecamatan Lembang, Bandung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

KONSEP DASAR SOSIOLOGI PERDESAAN. Pertemuan 2

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 6.1 Kesimpulan

RENCANA PENATAAN LANSKAP PEMUKIMAN TRADISIONAL

PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.84/MENLHK-SETJEN/KUM.1/11/2016 TENTANG PROGRAM KAMPUNG IKLIM

Kriteria Pengembangan Kawasan Wisata Alam Air Terjun Madakaripura, Kabupaten Probolinggo

BAB 4 ANALISIS PENILAIAN KEEFEKTIFAN PELESTARIAN BANGUNAN PUSAKA DI KAWASAN MILITER, BANDUNG

TUGAS AKHIR 118 PEREMAJAAN RUMAH SUSUN PEKUNDEN SEMARANG BAB I PENDAHULUAN

Penentuan Lokasi lokasi Potensial Pembangunan Bangunan Tinggi di Surabaya Pusat

PREVIEW II ARAHAN PENGENDALIAN ALIH FUNGSI DAERAH RESAPAN AIR MENJADI LAHAN TERBANGUN DI KECAMATAN LEMBANG, BANDUNG

Secara umum, perencanaan sosial dimaksudkan untuk:

Penerapan Budaya Sunda dalam Perancangan Pasar Rakyat Kasus: Pasar Sederhana, Bandung

Tingkat Partisipasi Masyarakat pada Permukiman Kumuh Kelurahan Ploso

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. lokasi yang paling efisien dan efektif untuk kegiatan-kegiatan produktif sehubungan dengan ketersediaan sarana dan prasarana.

BAB I PENDAHULUAN. Kisaran terbagi menjadi dua kecamatan yaitu Kecamatan Kisaran Timur dan

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN

KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS TRISAKTI

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V ARAHAN PELESTARIAN PERMUKIMAN TRADISIONAL BALI AGA DAN REKOMENDASI

BAB III PELAKSANAAN DAN HASIL KEGIATAN

PERDA TENTANG KARAKTER KHAS BANGUNAN DAN KAWASAN DIKOTA SOLO oleh: Bimo Hernowo

PETUNJUK PELAKSANAAN PENILAIAN BAGI KEPALA DAERAH DAN PETANI BERPRESTASI TINGGI PENGELOLA LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN

Arahan Penataan Lingkungan Kawasan Perumahan Swadaya Di Kelurahan Tambak Wedi

PROPOSAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Konsep Land Sharing Sebagai Alternatif Penataan Permukiman Nelayan di Kelurahan Gunung Anyar Tambak Surabaya

KAWASAN CAGAR BUDAYA KOTABARU YOGYAKARTA. Theresiana Ani Larasati

Matrix SWOT pada Kawasan Kemunduran Rendah

METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 3.2. Alat dan Bahan 3.3. Data yang Dikumpulkan

BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1. Gambaran Umum Desa

BAB I PENDAHULUAN. Winda Inayah W L2B

BAB I PENDAHULUAN. besar ke kota Medan (Sinar, 1996). Orang Cina dan Jawa didatangkan sebagai kuli

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan 1. 1 Haryoto Kunto, hal 82 2 Tim Telaga Bakti, hal 1

KKPP Perumahan & PENERAPAN TEKNOLOGI UNTUK REHABILITASI PERMUKIMAN PASKA-BENCANA DENGAN PENDEKATAN BERTUMPU MASYARAKAT

TUGAS AKHIR RP

Transkripsi:

TUGAS AKHIR (PW 09-1328) Kriteria PELESTARIAN KAWASAN CAGAR BUDAYA BERBASIS PARTISIPASI MASYARAKAT DI KAMPUNG PENELEH KOTA SURABAYA Dosen pembimbing: Dr. Ir. RIMADEWI SUPRIHARJO, MIP OLEH: NINDYA ROSITA DEWI 3609100065 PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA - FTSP

LATAR BELAKANG Perkembangan kota Perubahan dan penurunan kualitas fisik kawasan bersejarah Upaya pelestarian kawasan cagar budaya dengan partisipasi masyarakat, Konsep pelestarian saat ini tidak cukup hanya berupa pelestarian skala bangunan (preserve) akan tetapi dibutuhkan cakupan wilayah yang lebih luas berupa suatu kawasan cagar budaya demi menjaga bangunan dan lingkungan disekitarnya dari kerusakan atau alih fungsi (Bani, 2004).

LATAR BELAKANG Kampung kuno Peneleh semakin terdesak oleh bangunan baru (Antariksa, 2008) Belum adanya tindakan pelestarian cagar budaya dengan cakupan kawasan. Adanya potensi partisipasi masyarakat dalam kegiatan pelestarian cagar budaya yang masih bersifat parsial

LATAR BELAKANG Partisipasi masyarakat mampu memobilisasi sumberdaya sesuai kebutuhan (Hall, 1986) Pelestarian cagar budaya merupakan proses menerima perubahan lingkungan. Kampung Peneleh Pelestarian Kawasan Cagar Budaya Berbasis Partisipasi Masyarakat KRITERIA PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PELESTARIAN

PERTANYAAN PENELITIAN Bagaimana kriteria partisipasi masyarakat yang sesuai dalam proses pelestarian kawasan cagar budaya Kampung Peneleh? SASARAN 1. Mengidentifikasi perubahan fisik dan lingkungan kawasan cagar budaya di Kampung Peneleh 2. Mengidentifikasi karaktertistik partisipasi masyarakat sesuai dengan tingkat perubahan fisik dan lingkungan kawasan cagar budaya di Kampung Peneleh 3. Menentukan bentuk pelestarian cagar budaya sesuai dengan tingkat perubahan fisik dan lingkungan kawasan cagar budaya Kampung Peneleh 4. Menentukan kriteria partisipasi masyarakat dalam pelestarian cagar budaya berdasarkan pada tingkat perubahan fisik dan lingkungan yang terjadi di Kampung Peneleh TUJUAN PENELITIAN Untuk menentukan kriteria partisipasi masyarakat dalam upaya pelestarian cagar budaya di Kampung Peneleh berdasarkan karakteristik yang dimiliki

RUANG LINGKUP WILAYAH Lingkup wilayah objek penelitian ini adalah kawasan cagar budaya Kampung Peneleh, Kecamatan Genteng Kota Surabaya. Batasan wilayah yang digunakan, yaitu: Utara : Kecamatan Semampir Barat : Kecamatan Bubutan Timur : Kelurahan Ketabang Selatan : Kelurahan Genteng

KAWASAN CAGAR BUDAYA TOLOK UKUR DAN KRITERIA KAWASAN CAGAR BUDAYA KARAKTERISTIK KAWASAN CAGAR BUDAYA PERUBAHAN KARAKTERISTIK KAWASAN CAGAR BUDAYA TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT BENTUK-BENTUK PARTISIPASI MASYARAKAT ASPEK YANG MEMPENGARUHI PARTISIPASI MASYARAKAT PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PELESTARIAN CAGAR BUDAYA PELESTARIAN CAGAR BUDAYA LINGKUP OBJEK PELESTARIAN CAGAR BUDAYA BENTUK-BENTUK PELESTARIAN CAGAR BUDAYA TINJAUAN PUSTAKA INDIKATOR DAN VARIABEL PERUBAHAN FISIK DAN LINGKUNGAN KAWASAN CAGAR BUDAYA INDIKATOR DAN VARIABEL BENTUK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PELESTARIAN KAWASAN CAGAR BUDAYA INDIKATOR DAN VARIABEL BENTUK PELESTARIAN CAGAR BUDAYA

IDENTIFIKASI PERUBAHAN FISIK DAN LINGKUNGAN KAWASAN CAGAR BUDAYA DI KAMPUNG PENELEH METODE PENELITIAN Indikator Sejarah dan perkembangan kawasan cagar budaya Perubahan elemen fisik pembentuk kawasan cagar budaya Variabel Perkembangan fungsi kawasan Tata guna lahan Sirkulasi Tata Bangunan ANALISIS DESKRIPTIF DENGAN PENDEKATAN DIAKRONIK OUTPUT: TIPOLOGI PERUBAHAN FISIK DAN LINGKUNGAN Elemen Perubahan besar Guna lahan Penggunaan lahan membentuk pola tertentu yang berbeda dengan periode sebelumnya Sirkulasi Peningkatan kuantitas dan kualitas akses jalan dengan memperhatikan linkage antar kawasan Tata Kemunculan bangunan bangunan baru dan terjadi perubahan fungsi bangunan kuno Perubahan sedang Penggunaan lahan semakin luas Akses jalan lokal semakin terbuka dan terjadi peningkatan kondisi jalan Munculnya bangunan baru dengan fungsi yang berbeda dari bangunan periode awal Perubahan kecil Penggunaan lahan baru terbatas fungsi permukiman Kondisi jalan belum mengalami peningkatan Kemunculan bangunan baru di sebagian kawasan dengan fungsi terbatas permukiman Tidak ada perubahan Kondisi sama dengan periode sebelumnya

METODE PENELITIAN IDENTIFIKASI KARAKTERTISTIK PARTISIPASI MASYARAKAT SESUAI DENGAN TINGKAT PERUBAHAN FISIK DAN LINGKUNGAN KAWASAN CAGAR BUDAYA DI KAMPUNG PENELEH TIPOLOGI PERUBAHAN FISIK DAN LINGKUNGAN Survey kuesioner Perhitungan sampel Rumus Slovin dan Propotional Sampling yang diolah dengan Analisis Statistik Deskriptif Indikator: Aksi Sosial 1. Keterlibatan dalam suatu kegiatan/pertemuan 2. Keaktifan dalam suatu pertemuan/kegiatan 3. Ketersediaan memberi bantuan 4. Frekuensi kehadiran dalam pertemuan Indikator: Pengaruh Partisipasi Seseorang Dalam Aksi Sosial 1. Aspek internal 2. Aspek eksternal OUTPUT: KARAKTERISTIK PARTISIPASI MASYARAKAT TIAP TIPOLOGI PERUBAHAN

METODE PENELITIAN PENENTUAN BENTUK PELESTARIAN CAGAR BUDAYA SESUAI DENGAN TINGKAT PERUBAHAN FISIK DAN LINGKUNGAN SERTA KARAKTERISTIK PARTISIPASI MASYARAKAT DI KAWASAN CAGAR BUDAYA KAMPUNG PENELEH TIPOLOGI PERUBAHAN DAN KARAKTERISTIK PARTISIPASI MASYARAKATNYA GOLONGAN I KRITERIA PENILAIAN TINGKAT PERUBAHAN Kecil atau tidak berubah sama sekali BENTUK PELESTARIAN Pemeliharan II Sedang Penggunaan kembali III Besar Rekonstruksi Analisis Desktiptif

METODE PENELITIAN PENENTUAN KRITERIA PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PELESTARIAN KAWASAN CAGAR BUDAYA BERDASARKAN PADA TINGKAT PERUBAHAN FISIK DAN LINGKUNGAN YANG TERJADI DI KAMPUNG PENELEH HASIL PENELITIAN: 1. TIPOLOGI PERUBAHAN 2. KARAKTERISTIK PARTISIPASI MASYARAKATNYA 3. BENTUK PELESTARIAN KAWASAN CAGAR BUDAYA TINJAUAN STUDI LITERATUR Analisis Triangulasi TINJAUAN KEBIJAKAN OUTPUT: KRITERIA PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PELESTARIAN KAWASAN CAGAR BUDAYA

ANALISA DAN PEMBAHASAN Karakteristik Fisik dan Lingkungan Kawasan Cagar Budaya Kampung Peneleh Periode 1945-1998 Terbagi menjadi 4 UM, pola penggunaan lahan : Perdagangan jasa dan fasilitas umum pada bagian terluar dan permukiman pada bagian dalamnya Sirkulasi mengikuti perkembangan permukiman dengan pola grid. Situs/bangunan kuno (peninggalan periode kolonial belanda) bentuk bangunan pencampuran arsitektur Belanda, cina, dan tradisional. Pada tahun 1998 Kawasan ini telah ditetapkan sebagai kawasan cagar budaya Kota Surabaya. Sumber: RTRK UL Peneleh

ANALISA DAN PEMBAHASAN Identifikasi Perubahan Fisik dan Lingkungan Kawasan Cagar Budaya Kampung Peneleh Tipologi Perubahan Sedang: 1. Unit Masyarakat Embong Purnomo 2. Unit Masyarakat Undaan Kulon Tipologi Perubahan Kecil: 1. Unit Masyarakat Plampitan Tipologi Tidak Ada Perubahan: 1. Unit Masyarakat Pandean

Identifikasi Perubahan Fisik dan Lingkungan Kawasan Cagar Budaya Kampung Peneleh PERUBAHAN SEDANG Unit Masyarakat Undaan Kulon dan Unit Masyarakat Embong Purnomo Tata guna lahan Pergeseran karakter fungsi sosial salah satu situs kuno Bertambah fungsi jalan dengan adanya aktivitas komersil di sisi terluar kawasan. Tata bangunan Tampilan tata bangunan pada sisi terluar kurang menciptakan laras arsitektural sebagai kawasan bersejarah. Munculnya bangunan baru dengan fungsi komersil berupa ruko Perubahan skala bangunan Sirkulasi Bertambahnya pola jalan meneruskan pola dasar grid kawasan Bertambahnya keragaman pergerakan kawasan

ANALISA DAN PEMBAHASAN Identifikasi Karaktertistik Partisipasi Masyarakat Sesuai dengan Tingkat Perubahan Fisik dan Lingkungan Kawasan Cagar Budaya Di Kampung Peneleh TIPOLOGI PERUBAHAN SEDANG SAMPEL: 40 RESPONDEN No. Kriteria Pilihan Jawaban Prosentase (%) 1. Keterlibatan dalam suatu kegiatan/pertemuan warga Minat untuk ikut terlibat Sangat berminat 55 dalam upaya pelestarian Bentuk keterlibatan Memberi sumbangan 55 2. Keaktifan dalam suatu Mendengarkan saja 45 pertemuan/kegiatan 3. Ketersediaan memberi bantuan Jenis bantuan yang Sumbangan uang 40 diberikan 4. Frekuensi kehadiran dalam Kadang-kadang 62,5 pertemuan warga Aspek Internal dan Aspek Eksternal Tahap partisipasi masyarakat: Tidak ada partisipasi, masuk dalam Tahap Partisipasi Terapi. Dengan karakteristik: 1.Kurang pemahaman terhadap permasalahan lingkungan dan konsep penanganannya, terkait dengan upaya pelestarian cagar budaya 2.Kurang keterikatan secara emosional pada tiap individu terhadap lingkungan tempat tinggalnya 3.Ketersediaan waktu aktif dalam pertemuan/kegiatan warga cenderung terbatas. 4.Akan tetapi, hubungan antar warga dan minat berpartisipasi sangat baik; sebagai potensi untuk meningkatkan partisipasi masyarakat pada wilayah ini

Penentuan Bentuk Pelestarian Kawasan Cagar Budaya Kampung Peneleh PERUBAHAN SEDANG (Unit Masyarakat Undaan Kulon dan Unit Masyarakat Embong Purnomo) Bentuk pelestarian yang dapat dilakukan disana adalah Penggunaan Kembali, berupa: Penyuluhan kawasan cagar budaya oleh pemerintah kota atau komunitas peduli cagar budaya. Pertemuan warga secara rutin. Peningkatan bantuan dari pemerintah kota sebagai intensif Pengawasan terhadap pembangunan yang kurang sesuai dengan karakter kawasan cagar budaya

Identifikasi Perubahan Fisik dan Lingkungan Kawasan Cagar Budaya Kampung Peneleh Perubahan Kecil Unit Masyarakat Plampitan Tata guna lahan Penggunaan lahan baru masih terbatas dengan fungsi sebagai tempat tinggal. Tata bangunan Masih didominasi skala bangunan kecil dengan permeabilitas blok tinggi, hanya beberapa bangunan yang berubah skala tanpa berubah fungsi Sirkulasi Pola jalan masih sama dengan periode sebelumnya, hanya kondisi jalannya menjadi lebih baik Dominasi penggunaan lahan sebagai permukiman dengan skala bangunan kecil dan akses jalan berupa gang sempit

ANALISA DAN PEMBAHASAN Identifikasi Karaktertistik Partisipasi Masyarakat Sesuai dengan Tingkat Perubahan Fisik dan Lingkungan Kawasan Cagar Budaya Di Kampung Peneleh TIPOLOGI PERUBAHAN KECIL SAMPEL: 25 RESPONDEN No. Kriteria Pilihan Jawaban Prosentase (%) 1. Keterlibatan dalam suatu kegiatan/pertemuan warga Minat untuk ikut terlibat Sangat berminat 55 dalam upaya pelestarian Bentuk keterlibatan Memberi sumbangan 55 2. Keaktifan dalam suatu Mendengarkan saja 45 pertemuan/kegiatan 3. Ketersediaan memberi bantuan Jenis bantuan yang Sumbangan uang 40 diberikan 4. Frekuensi kehadiran dalam Kadang-kadang 62,5 pertemuan warga Aspek Internal dan Aspek Eksternal Tahap Partisipasi Masyarakat Hanya Menerima Ketentuan yang Sudah Ditetapkan, masuk dalam Tahap Partisipasi Konsultasi. Dengan karakteristik: 1. Pemahaman tiap individu terhadap permasalahan lingkungan dan konsep penanganannya sudah cukup baik, terkait dengan upaya pelestarian cagar budaya; 2. Kuatnya keterikatan secara emosional tiap individu terhadap lingkungan 3. Ketersediaan waktu aktif dalam pertemuan/kegiatan warga mencukupi. 4. Hubungan antar warga yang sudah sangat baik

Penentuan Bentuk Pelestarian Kawasan Cagar Budaya Kampung Peneleh Perubahan Kecil (Unit Masyarakat Plampitan) Bentuk pelestarian yang dapat dilakukan disana adalah Pemeliharaan, berupa: Meningkatkan kegiatan warga secara rutin dan berkala (kerja bakti membersihkan kampung dan perawatan bangunan lama). Peningkatan bantuan dari pemerintah kota sebagai intensif, berupa material atau biaya perawatan

Identifikasi Perubahan Fisik dan Lingkungan Kawasan Cagar Budaya Kampung Peneleh Tidak ada Perubahan Unit Masyarakat Kampung Pandean, kondisinya masih sama periode sebelumnya yaitu: permukiman padat dengan bentukan pola grid yang cukup teratur meskipun kavling bangunannya kecil dan tipe perumahan berupa kombinasi antara bangunan rumah baru dan rumah lama/kuno.

ANALISA DAN PEMBAHASAN Identifikasi Karaktertistik Partisipasi Masyarakat Sesuai dengan Tingkat Perubahan Fisik dan Lingkungan Kawasan Cagar Budaya Di Kampung Peneleh TIPOLOGI TIDAK ADA PERUBAHAN SAMPEL: 35 RESPONDEN No. Kriteria Pilihan Jawaban Prosentase (%) 1. Keterlibatan dalam suatu kegiatan/pertemuan warga Minat untuk ikut terlibat Sangat berminat 68 dalam upaya pelestarian Bentuk keterlibatan Terlibat dalam 66 pelaksanaan kegiatan 2. Keaktifan dalam suatu Memberikan saran 48 pertemuan/kegiatan dan usulan kegiatan 3. Ketersediaan memberi bantuan Jenis bantuan yang Sumbangan tenaga 71 diberikan 4. Frekuensi kehadiran dalam Sering 66 pertemuan warga Aspek Internal dan Aspek Eksternal Tahap Partisipasi Masyarakat Hanya Menerima Ketentuan yang Sudah Ditetapkan, masuk dalam Tahap Partisipasi Konsultasi. Dengan karakteristik: 1. Pemahaman tiap individu terhadap permasalahan lingkungan dan konsep penanganannya sangat baik, 2. Kuatnya keterikatan secara emosional terhadap lingkungan sekitarnya. 3. Ketersediaan waktu aktif dalam pertemuan/kegiatan warga cukup baik. 4. Selain ketiga hal tersebut, diperkuat dengan hubungan antar warga yang sudah sangat baik

Penentuan Bentuk Pelestarian Kawasan Cagar Budaya Kampung Peneleh Tidak ada Perubahan (Unit Masyarakat Kampung Pandean) Bentuk pelestarian yang dapat dilakukan disana adalah Pemeliharaan, berupa: Meningkatkan kegiatan warga secara rutin dan berkala (kerja bakti membersihkan kampung dan perawatan bangunan lama. Mengadakan diskusi terbuka mengenai permasalahan lingkungan cagar budaya dan penyelesaiannya

ANALISA DAN PEMBAHASAN Penentuan Kriteria Partisipasi Masyarakat dalam Pelestarian Kawasan Cagar Budaya Berdasarkan Tingkat Perubahan Fisik dan Lingkungan yang Terjadi di Kampung Peneleh Tinjauan Studi Literatur (Social Capital) Komitmen dan dukungan kepada seseorang untuk berpartisipasi dalam suatu kegiatan Adanya suatu kesamaan kepentingan Kepercayaan antar individu Adanya aktor kunci sebagai pembangun social capital. Tinjauan Kebijakan (Perda Kota Surabaya No.5 Tahun 2005) Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian bangunan dan/atau lingkungan cagar budaya ; Memberikan dorongan dan dukungan kepada masyarakat untuk berperan serta dalam upaya pelestarian Tipologi Perubahan Sedang: 1. Unit Masyarakat Embong Purnomo 2. Unit Masyarakat Undaan Kulon Tipologi Perubahan Kecil: 1. Unit Masyarakat Plampitan Tipologi Tidak Ada Perubahan: 1. Unit Masyarakat Pandean

Penentuan Kriteria Partisipasi Masyarakat dalam Pelestarian Kawasan Cagar Budaya Berdasarkan Tingkat Perubahan Fisik dan Lingkungan yang Terjadi di Kampung Peneleh PERUBAHAN SEDANG (Unit Masyarakat Undaan Kulon dan Unit Masyarakat Embong Purnomo) 1. Perlunya dilakukan pertemuan warga secara rutin 2. Pembentukan pengurus harian oleh warga setempat dalam melakukan penyuluhan 3. Pembatasan ijin bangunan

Penentuan Kriteria Partisipasi Masyarakat dalam Pelestarian Kawasan Cagar Budaya Berdasarkan Tingkat Perubahan Fisik dan Lingkungan yang Terjadi di Kampung Peneleh Perubahan Kecil (Unit Masyarakat Plampitan) 1. Peningkatan pemahaman masyarakat mengenai pemeliharaan/perawatan infrastruktur dan bangunan kuno 2. Menjadikan masyarakat yang aktif berperan dalam penyusunan, dengan cara memasukkan wakilnya sebagai salah satu anggota penyusun kebijakan

Penentuan Kriteria Partisipasi Masyarakat dalam Pelestarian Kawasan Cagar Budaya Berdasarkan Tingkat Perubahan Fisik dan Lingkungan yang Terjadi di Kampung Peneleh Tidak ada Perubahan (Unit Masyarakat Kampung Pandean) 1. Perlunya jaring aspirasi masyarakat secara rutin. 2. Menjadikan kegiatan kumpul warga sebagai sarana untuk meningkatkan kepedulian menjaga lingkungan sebagai kawasan bersejarah 3. Memasukkan beberapa anggota masyarakat sebagai anggota penyusun kebijakan

KESIMPULAN Kawasan cagar budaya Kampung Peneleh terbagi menjadi tiga tipologi berdasarkan pada perubahan fisik dan lingkungan yang terjadi disana. Bentuk pelestarian disesuaikan dengan tipologi perubahan dan karakteristik partisipasi masyarakatnya. Maka, kriteria pada tiap tipologi perubahan fisik dan lingkungan kawasan cagar budaya Kampung Peneleh adalah sebagai berikut: Tipologi Perubahan Sedang (Penggunaan kembali/pengenalan kembali): 1. Perlunya diskusi warga secara rutin membahas permasalahan lingkungan di kawasan bersejarah. 2. Pembentukan pengurus harian cagar budaya oleh warga setempat 3. Pembatasan ijin bangunan Tipologi Perubahan Kecil (Pemeliharaan): 1. Peningkatan pemahaman masyarakat mengenai pemeliharaan/perawatan infrastruktur dan bangunan kuno pada kawasan cagar budaya. 2. Menjadikan masyarakat yang aktif berperan dalam penyusunan kebijakan kegiatan pelestarian Tipologi Tidak Ada Perubahan (Pemeliharaan): 1. Perlu adanya jaring aspirasi masyarakat secara rutin 2. Menjadikan kegiatan kumpul warga sebagai sarana untuk meningkatkan kepedulian terhadap kawasan bersejarah 3. Memasukkan beberapa anggota masyarakat sebagai anggota penyusun kebijakan

TUGAS AKHIR (PW 09-1328) Sekian & terima kasih PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA - FTSP