B ab I P endahuluan BAB I PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. menuju pemerintahan daerah yang demokratis dan pembangunan yang

BAB I PENDAHULUAN. akan dilakukan perubahan dari dana APBN menjadi dana perimbangan. yang dilakukan melalui mekanisme transfer ke daerah dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan tolak ukur suatu pemerintahan yang berkembang,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PENDAHULUAN BAB I. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan dalam dunia usaha yang pesat pada era globalisasi saat ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pendapatan dan Belanja Sekolah (APBS). Penyusunan APBS seharusnya. dilakukan dalam waktu singkat sekitar satu bulan sebelum tahun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia telah diatur di dalam Undang-Undang Dasar

BAB I PENDAHULUAN. yang ingin sekolah tapi terbentur dengan biaya. Anak-anak banyak yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Belakangan ini kinerja instansi pemerintah banyak menjadi sorotan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian Pendidikan merupakan hak setiap warga negara (UUD 1945 Pasal 29)

BAB I PENDAHULUAN. Nasional mengamanatkan bahwa setiap warga negara berusia 7-15 tahun. Sekolah) yang menyediakan bantuan bagi Sekolah dengan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. pada pembukaan UUD 1945 yang menyatakan bahwa Negara berkewajiban

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan suatu pekerjaan atau perencanaan. Mentri dalam Negeri

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

DORONGAN BELAJAR SISWA PASCA PEMBERIAN BOS TESIS

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan sesuatu hal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Akuntansi dan Pengelolaan Keuangan Berbasis Komputer bagi Kepala Sekolah Penerima Dana BOS di Kota Bandar Lampung. Kurniawan Saputra dan Nurmala

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Program dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu kunci penanggulangan kemiskinan

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era perdagangan bebas, persaingan dunia usaha semakin ketat.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Krisis moneter di Amerika Serikat, menjadikan negara Indonesia juga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

RINGKASAN EKSEKUTIF KAJIAN TENTANG EVALUASI PELAKSANAAN BOS TINGKAT SDN DI KABUPATEN BANJAR KERJASAMA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO


BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi dan perdagangan bebas, persaingan usaha

BUPATI MADIUN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 28 TAHUN 2017 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR NOMOR : 12 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) PENGGANTI KOMITE

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Program Pengurangan Subsidi Bahan Bakar Minyak (PKPS BBM) adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999

BAB I PENDAHULUAN. masa yang akan datang (Mardiasmo, 2009). untuk melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan nama ( BOS ). Menurut Duha (2015:3) Program Bantuan

PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 21 TAHUN 2009

70BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

Pembiayaan Pendidikan Perspektif PP 48 Tahun 2008 dengan Perpres 87 Tahun Bahan Kajian

BAB I PENDAHULUAN. mengamanatkan bahwa setiap warga negara yang berusia 7-15 tahun wajib mengikuti

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia sebagai unsur pelaksana dari sebuah organisasi juga akan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu kunci dalam peningkatan taraf hidup sebuah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu kunci penanggulangan kemiskinan dalam jangka

BAB I PENDAHULUAN. dasar sekaligus kekayaan suatu bangsa, sedangkan sumber-sumber modal dan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan pembangunan dalam menunjang penyediaan pangan. Satuan kerja irigasi

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. mempengaruhi variabel terikat yaitu tingkat kemiskinan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia usaha dan pertumbuhan. pembangunan yang cukup pesat di Indonesia menyebabkan banyak perusahaan

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 22

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENDANAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Tahun), sampai saat ini pemerintah masih dihadapkan pada berbagai

BAB I PENDAHULUAN. masalah yang harus segera diatasi oleh para pengusaha dalam mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab negara yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. Faktor-faktor penyebab..., Rika Aristi Cynthia, FISIP UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 176 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Bambang Hariadi, 2002:17)

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya pembangunan ekonomi akan berdampak semakin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Penelitian pengendalian intern

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor utama bagi pengembangan. sumber daya manusia. Karena pendidikan diyakini mampu meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menengah dan perusahaan kecil. Pengaruh dari banyak berdirinya perusahaan ini

KEBIJAKAN PROGRAM BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) Tahun Kementerian Pendidikan Nasional Jakarta, 2011

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan salah satu kunci penanggulangan kemiskinan dalam jangka menengah dan jangka panjang. Namun, sampai dengan saat ini masih banyak orang miskin yang memiliki keterbatasan akses untuk memperoleh pendidikan bermutu, hal ini disebabkan antara lain karena mahalnya biaya pendidikan. Dalam peraturan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional mengamanatkan bahwa setiap warga negara yang berusia 7-15 tahun wajib mengikuti pendidikan dasar. Adapun dalam Pasal 34 ayat 2 menyebutkan bahwa pemerintah dan pemerintah daerah menjamin terselenggaranya wajib belajar minimal pada jenjang pendidikan dasar tanpa memungut biaya. Sedangkan Pasal 34 ayat 3 menyebutkan bahwa yang wajib belajar merupakan tanggung jawab negara yang diselenggarakan lembaga pendidikan Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan masyarakat. Konsekuensi dari amanat Undang-Undang tersebut adalah Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib memberikan layanan pendidikan bagi seluruh peserta didik pada tingkat pendidikan dasar (SD dan SMP) serta satuan pendidikan lain yang sederajat. Sebagai wujud nyata pelayanan Pemerintah dalam bidang Pendidikan adalah dengan dicanangkannya Wajib Belajar Pendidikan Dasar (Wajardiknas) 9 tahun. Dalam rangka mendukung pencapaiannya, salah satu program ini adalah dengan adanya Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang diberikan kepada sekolah untuk dikelola sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan pemerintah pusat, yang bertujuan menyediakan bantuan bagi sekolah dengan membebaskan biaya pendidikan bagi siswa yang tidak mampu dan meringankan beban bagi siswa yang lain. Tetapi sekolah tetap dapat mempertahankan mutu pelayanan pendidikian kepada masyarakat.

2 Melalui program ini, pemerintah memberikan dana kepada SD dan SMP. Kepedulian Pemerintah tersebut dalam rangka meringankan biaya pendidikan agar terjangkau oleh pihak yang berhak, sehingga tidak ada alasan lagi untuk tidak bersekolah. Program BOS dilakukan secara Block grant yang di transfer secara langsung ke sekolah-sekolah. Penggunaannya diserahkan langsung kepada Kepala Sekolah bersinergi dengan Komite Sekolah yang secara rinci dituangkan ke dalam Rencana Anggaran Pendapatan Dan Belanja Sekolah (RAPBS). Keterpaduan perencanaan dan penganggaran kinerja merupakan komitmen penting guna mencapai pengelolaan keuangan dana Bantuan Operasional Sekolah yang baik, mencakup juga Akuntansi dan penyusunan Laporan Keuangan serta Monitoring dan Pelaporan agar program ini berjalan lancar dan transparan yang dilakukan secara terpadu memastikan bahwa efisiensi, efektivitas, dan ekonomis dapat tercapai serta mengevaluasi proses akuntansi dan pelaporan keuangankan. Dalam Buku Panduan Dana Bantuan Operasional Sekolah(BOS) yang diterbitkan oleh Departemen Pendidikan Nasional (2010) kegiatan monitoring dapat dibedakan menjadi monitoring internal dan monitoring eksternal. Monitoring internal adalah monitoring yang dilakukan oleh Tim Manajemen BOS Tingkat Pusat, Tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota, tugasnya yaitu melakukan monitoring dan ikut menyelesaikan masalah jika ditemukan permasalahan dalam pelaksanaan program BOS. Sedangkan monitoring eksternal lebih bersifat evaluasi terhadap pelaksanaan program dan melakukan analisis terhadap dampak program, kelemahan, dan rekomendasi untuk perbaikan program. Bentuk kegiatan monitoring adalah melakukan pemantauan, pembinaan dan penyelesaian masalah terhadap pelaksanaan BOS. Secara umum tujuan kegiatan ini adalah untuk meyakinkan bahwa dana BOS diterima oleh yang berhak dalam jumlah, waktu, cara, dan penggunaan yang tepat. Komponen utama yang dimonitor antara lain : Alokasi dana sekolah penerima bantuan, Penyaluran dan penggunaan dana, Pelayanan dan pengaduan, Administrasi keuangan, Pelaporan yang selanjutnya akan di bahas lebih lanjut pada bab selanjutnya.

3 Sejalan dengan hal itu, Program BOS yang dimulai sejak bulan Juli 2005, telah berperan secara signifikan dalam percepatan pencapaian wajar 9 tahun. Dengan kenaikan BOS yang signifikan, program ini akan menjadi pilar utama untuk mewujudkan pendidikan gratis di pendidikan dasar. Selain itu biaya satuan BOS juga mengalami peningkatan pada tahun 2009 yang cukup signifikan juga merupakan salah satu bukti komitmen pemerintahan dalam menyelenggarakan amanat UUD perihal 20% anggaran untuk pendidikan.komitmen pemerintah ini harus diikuti oleh peningkatan komitmen Pemerintah Daerah serta peran masyarakat dalam pengawasan program dan pendanaan. Sebagaimana tertuang dalam PP Nomor. 48 tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan yaitu : Pendanaan Pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat. Dalam peraturan ini biaya pendidikan dibagi 3 jenis yaitu Biaya Satuan Pendidikan, Biaya Penyelenggaraan dan/atau Pengelolaan Pendidikan, serta Biaya Pribadi Peserta Didik. Dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 semakin memperjelas jenis-jenis dana pendidikan, serta peran dan tanggung jawab masingmasing pemangku kepentingan. Demikian juga kebijakan program buku murah Kementrian Pendidikan Nasional yang dimulai tahun 2008, akan menjadi salah satu acuan utama program BOS tahun 2010. Berdasarkan uraian latar belakang tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian pada Dinas Pendidikan Kabupaten Garut untuk mengetahui lebih jauh sejauh mana wujud dari pertanggungjawaban pemerintah pusat di bidang Pendidikan yang memberikan dana kepada sekolah-sekolah khususnya setingkat SD untuk membantu mengurangi beban biaya pendidikan yang harus ditanggung oleh orangtua siswa. Dengan menulis skripsi yang dituangkan dalam judul:

4 PERANAN PENGANGGARAN DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PROGRAM BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) (Studi Kasus Pada Dinas Pendidikan Dasar di Kabupaten Garut) 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut, penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana Peranan Penyusunan Penganggaran biaya Operasional Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) pada Dinas Pendidikan Sekolah Dasar di Kabupaten Garut. 2. Bagaimana Efektivitas Pelaksanaan Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dengan kesesuaian pencapaian pada Dinas Pendidikan Sekolah Dasar di Kabupaten Garut. 3. Apakah Penganggaran berperan secara signifikan dalam Menunjang Efektivitas Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS). 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian : Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui lebih jauh mengenai Peranan Penganggaran Dalam Menunjang Efektivitas Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS). 1.3.2 Tujuan Penelitian : Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui Efektivitas Penyusunan Penganggaran biaya Operasional Pogram Bantuan Operasional Sekolah (BOS) pada Dinas Pendidikan Sekolah Dasar di Kabupaten Garut. 2. Untuk mengetahui Efektivitas Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) pada Dinas Pendidikan Sekolah Dasar di Kabupaten Garut.

5 3. Untuk mengetahui peranan anggaran dalam menunjang efektivitas Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS). 1.4 Kegunaan Penelitian Dengan penelitian yang dilakukan penulis, diharapkan akan memberikan manfaat bagi berbagai pihak, antara lain : 1. Bagi penulis, mendapatkan pengetahuan dan pemahaman mengenai bagaimana anggaran dalam menunjang Efektivitas Program Bantuan Oprerasional Sekolah (BOS) serta untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh ujian Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama. 2. Bagi pemerintah, dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi. Mencakup masalah masih rendahnya mutu pendidikan karena berbagai faktor seperti tenaga kependidikan, fasilitas, manajemen, proses pembelajaran dan prestasi siswa, selain itu pemerintah dapat meringankan beban bagi siswa yang lain dalam rangka mendukung pencapaian yaitu pendidikan dasar yang lebih bermutu sampai tamat dalam rangka penuntasan Wajib Belajar 9 Tahun. 3. Bagi pembaca, untuk menambah wawasan serta sebagai bahan referensi bagi penelitian berikutnya. 1.5 Kerangka Pemikiran Anggaran merupakan hasil perencanaan manajemen yang sangat penting, karena dengan hasil menganalisa anggaran ini, manajemen dapat memperkirakan berapa target belanja yang harus di belanjakan agar tidak jauh menyimpang dari anggaran yang disediakan. Anggaran yang telah ditetapkan dapat digunakan untuk memperkirakan apa yang terjadi dimasa yang akan datang. Setelah tahun anggaran berakhir, manajemen akan mengevaluasi, yaitu dengan cara membandingkan laporan realisasi dengan anggaran. Dengan diterapkannya anggaran, manajemen

6 dapat menilai apakah setiap unit kerja telah bekerja secara efektif sesuai dengan rencana. Pengertian Efektivitas menurut Ardios (2007;178) sebagai berikut: Efektivitas adalah tingkat di mana kinerja yang sesungguhnya (actual) sebanding dengan kinerja yang ditargetkan. Efektivitas menurut Arens dkk. (2003;798) adalah sebagai berikut: Effectiveness refers to the accomplishment of objectiveness; whereas efficiency refers to the resoures used achieve those objectives. Atas dasar definisi di atas dan bila dikaitkan dengan realisasi penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah(BOS), maka efektivitas yang dimaksudkan adalah seberapa besar keberhasilan kebijakan Bantuan Operasional Sekolah(BOS) yang diberikan oleh pemerintah terhadap realisasi kegiatan operasional sekolah, untuk mencapai potensi yang seharusnya dicapai pada suatu periode tertentu. Menurut M. Munandar (2001;1) pengertian anggaran adalah sebagai berikut: Businees Budget atau Budget (anggaran) adalah suatu rencana yang disusun secara sistematik, yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang. Penerapan anggaran yang baik meliputi prosedur penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi terhadap pelaksanaan anggaran. Hal ini akan membantu dalam menjalankan kegiatan secara efektif dan efisien juga dapat berfungsi sebagai alat bantu manajemen dalam menilai pelaksanaan aktivitasnya. Anggaran dikatakan efektif apabila sasaran atau target yang telah ditetapkan perusahaan tercapai, sehingga program kerja yang dijalankan juga bisa dikatakan berhasil.

7 Menurut Syahrul dan M. Afdi Nizar (2000;594) Pengertian biaya operasional adalah "Biaya-biaya yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan administratif dan penjualan dari suatu perusahaan disebut juga non manufacturing exspense. ini merupakan biaya periode yang berkaitan dengan waktu, bukan dengan produk. Biaya-biaya ini dibagi atas biaya penjualan (selling expenses) dan biaya administasi dan umum (general and administrative expenses) Berdasarkan keterangan diatas, maka dapat dilihat biaya biaya operasional itu terdiri dari biaya penjualan dan biaya administrasi dan umum. Pada dasarnya biaya adalah pengorbanan ekonomis yang diukur dalam satuan untuk suatu tujuan yang ingin dicapai. Agar tidak terjadi pemborosan maka biaya tersebut harus dikendalikan. Adanya kemungkinan kelemahan pada pengendalian biaya operasional dapat menyebabkan kegiatan tersebut tidak efektif lagi, oleh karena itu sangat diperlukan tercapainya suatu kondisi yang dapat menciptakan keadaan yang efektif dan efisien. Untuk mencapai kondisi yang diinginkan tersebut diperlukan adanya suatu system pengendalian biaya operasional yang memadai untuk seluruh aktivitas perusahaan yang akan membantu pimpinan dalam menjalankan tugas. Menurut Peraturan Mendiknas Nomor. 69 Tahun 2009 Pengertian Bantuan Operasional Sekolah adalah : Standar biaya operasi non personalia adalah standar biaya yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi non personalia selama 1 tahun, sebagai bagian dari keseluruhan dana pendidikan agar satuan pendidikan dapat melakukan kegiatan pendidikan secara teratur dan berkelanjutan sesuai Standar Nasional Pendidikan.

8 Berhubungan dengan permasalahan di atas, penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut: Penyusunan Anggaran biaya operasional yang dilaksanakan cukup memadai berperan dalam menunjang efektivitas program (BOS). Dengan adanya anggaran (BOS) yang efektif, diharapkan pengolahan dana telah dilaksanakan secara efektif pula. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh bahwa Pendidikan Dinas Kabupaten Garut telah melaksanakan penyusunan anggaran program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dengan memadai, dengan dipenuhinya tahap-tahap penyusunan anggaran yang baik, terdapat karakteristik anggaran yang baik, terdapat syarat-syarat anggaran yang baik, dan penggunaan anggaran biaya operasional. Dengan adanya Mekanisme penggunaan dana BOS yang telah mendukung tujuan, sasaran, serta diukur dengan Realisasi anggaran telah berperan signifikan dalam penyusunan anggaran yang menunjang efektivitas Program BOS. 1.6 Metodelogi Penelitian Peneliti dalam menyusun skripsi ini menggunakan metode deskriptif analisis dengan pendekatan studi kasus, yaitu suatu metode penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan dan membahas keadaan berdasarkan fakta-fakta sebenarnya yang disertai dengan analisis sehingga memberikan suatu gambaran yang cukup jelas. Sedangkan teknik pengumpulan data dan informasi yang dilakukan oleh penulis dalam penyusunan skripsi ini, yaitu dengan cara : 1) Data Primer Merupakan data yang penulis kumpulkan langsung dari Kantor Dinas Pendidikan dengan cara penelitian lapangan (Field Research) yang terbagi dalam :

9 (1) Wawancara (interview), yaitu suatu tehnik pengumpulan data dengan cara tanya jawab atau percakapan dua arah atas inisiatif pewawancara untuk memperoleh informasi dari responden. (2) Kuesioner (Questionnnaire), yaitu suatu tehnik pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan pengukuran yaitu spesifik kepada responden. Kuesioner ini digunakan mendapatkan primer sebagai bahan analisis dan berbagai data lainnya. (3) Observasi (Observation), yaitu tehnik pengumpulan data dengan mengamati secara langsung objek yang akan diteliti. 2) Data Sekunder Merupakan data yang dikumpulkan oleh penulis melalui penelitian kepustakaan (Library research) yaitu dengan mempelajari buku-buku, literatur-literatur yang berhubungan dengan objek penelitian yang dipilih, dan penelitian ini juga dilakukan dengan pencarian data melalui internet, situs yang dikunjungi diantaranya www.bos.ditotksd.go.id, www.geogle.com dengan subject search audit Bantuan Operasional Sekolah (BOS). 1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian Dalam memperoleh data dan informasi yang diperlukan untuk penyusunan skripsi ini, penulis melakukan penelitian pada Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, yang berlokasi di Jln. Pembangunan No. 179 Garut. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2010 sampai dengan skripsi ini selesai dikerjakan.