Jenis Etalase Toko Menurut Sistem Penataan

dokumen-dokumen yang mirip
JENIS BARANG YANG DIJUAL

Jenis Barang Yang Dijual

OLAHAN DINDING. Eko Sri Haryanto, S.Sn, M.Sn

BAB V HASIL RANCANGAN

ELEMEN PEMBENTUK RUANG INTERIOR

MANAKALA GEDUNG BPI ITB UNJUK KEKUATAN

KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA

KONSEP DASAR PENCAHAYAAN (LIGHTING)

METODE DESAIN. 3.1 Metode Pengumpulan Data

DESAIN ETALASE TOKO. Oleh Suciati, S.Pd., M.Ds Prodi Pendidikan Tata Busana JPKK FPTK UPI

BAB IV KONSEP PENATAAN DISPLAY INOVASI BUSANA ETNIK

INTERIOR PERPUSTAKAAN TK DESIGNED BY. HOLME scompany

BAB II LANDASAN TEORI

personal space Teks oleh Indra Febriansyah. Fotografi oleh Fernando Gomulya.

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT SENI RUPA DI YOGYAKARTA DENGAN ANALOGI BENTUK

White Gem. Membelah dua taman luas, bangunan putih openspace ini menyimpan banyak elemen desain yang menjabarkan ciri khas Pitsou Kedem.

BAB 5 HASIL RANCANGAN

SIFAT-SIFAT CAHAYA. 1. Cahaya Merambat Lurus

LAMPIRAN 1 PERAN ENERGI DALAM ARSITEKTUR

Interior. Foto g r a f e r Tri Rizeki Darusman M O D E R N & CLEAN LOOKS. Vol. 14 No. 01 Januari 2013

ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR

BAB I PENDAHULUAN. anyaman rata, anyaman soumak, anyaman giordes, dan anyaman ikal. Anyaman

sekitarnya serta ketersediaannya yang belum optimal (pada perbatasan tertentu tidak terdapat elemen gate). d. Elemen nodes dan landmark yang

BAB V HASIL RANCANGAN

KONSEP: KONTRADIKSI SPONTAN

Fasilitas Komersial (Area Makan Lantai 1) (2)

GALERY SENI LUKIS DI BSD WADAH EKSPRESI

BAB VI PENUTUP 6.1 KESIMPULAN

Oleh : Heri Justiono

BAB I PENDAHULUAN. Studio gambar adalah merupakan salah satu sarana ilmu pendidikan yang

Komentar, Kritik dan Saran dari Diskusi Sidang Tugas Akhir (13 Juli 2011)

Makalah Kusen SMK NEGERI 2 SALATIGA TUGAS KONSTRUKSI BANGUNAN XI TGB-B. Kelompok 2:

Unsur-Unsur Efek Cahaya Pada Perpustakaan. Abstrak

BAB 6 HASIL PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

PENGUJIAN TINGKAT PENCAHAYAAN DI RUANG KULIAH SEKOLAH C LANTAI III- O5

Putih Abu Hitam Coklat

BAGIAN 3 HASIL RANCANGAN DAN PEMBUKTIANNYA

BAB V KONSEP PERANCANGAN

KONSEP DESAIN. WARNA Warna yang digunakan adalah warna khas budaya Toraja yang terdapat pada elemen arsitektural dan motif ornamen.

Cahaya sebagai media Fotografi. Syarat-syarat fotografi. Cahaya

DOKUMENTASI GEDUNG SBM DAN BPI ITB

KONSEP DESAIN Konsep Organisasi Ruang Organisasi Ruang BAB III

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol 2, No. 1, (2013) ( X Print)

LANGKAH-LANGKAH MAKE -UP

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pelaksanaan Store Atmosphere Pada Arena Experince Clothing Bandung.

Penempatan marka jalan

Bab IV Analisa Perancangan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

PEREMAJAAN PASAR BRINGHARJO YOGYAKARTA TUGAS AKHIR SARJANA STRATA-1

DASAR DASAR FOTOGRAFI & TATA CAHAYA

BAB III TINJAUAN KHUSUS

BAB V KESIMPULAN ARSITEKTUR BINUS UNIVERSITY

HASIL PERANCANGAN ... BAB IV. 4.1 Deskripsi Umum Projek

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 61 TAHUN 1993 TENTANG RAMBU-RAMBU LALU LINTAS DI JALAN MENTERI PERHUBUNGAN,

BAB V. Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan analisis yang telah. dikemukakan pada bab bab terdahulu mengenai hubungan rancangan suasana toko

Konsep dasar perancangan pada Sekolah Pembelajaran Terpadu ini terbentuk. dari sebuah pendekatan dari arsitektur prilaku yaitu dengan cara menganalisa

BAB VI HASIL RANCANGAN. terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya

KLINIK ULTRAMODERN Penulis : Imelda Anwar Fotografer : M. Ifran Nurdin

House Of Sampoerna. Nama Objek : Museum House Of Sampoerna. Lokasi : Jalan Taman Sampoerna 6,Surabaya. Kepemilikan : Sampoerna

CAHAYA. Kamu dapat menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan berbagai bentuk cermin dan lensa. akibat. Tegak lurus.

5. HASIL RANCANGAN. Gambar 47 Perspektif Mata Burung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proses belajar merupakan proses perubahan seseorang

BAB VI KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN STUDENT APARTMENT STUDENT APARTMENT DI KABUPATEN SLEMAN, DIY Fungsi Bangunan

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. merupakan salah satu pendekatan dalam perancangan arsitektur yang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 1993 TENTANG KENDARAAN DAN PENGEMUDI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR ISI... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

Architecture. Home Diary #008 / 2015

BAB III LANDASAN TEORI

Teknis Menggambar Desain Interior

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Esensial Tip Memotret Foto dengan Tablet

Konstruksi Rangka. Page 1

BAB III KONSEP PERANCANGAN

Pintu dan Jendela. 1. Pendahuluan

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

LCC LP3I Balikpapan 20 Maret

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. Parkir merupakan tempat menempatkan dengan memberhentikan kendaraan

Menggantung dengan banyak cara

Bab III. Aspek Tanah dan Arsitektural Desain. : Puri Indah, Jakarta Barat

- PENCAHAYAAN - 13/11/2011. Ajeng Yeni Setianingrum. Universitas Mercu Buana 2011 IRIS PUPIL LENSA SARAF OPTIK. dsb

BAB 4 KONSEP PERANCANGAN

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 013/M/2014 TENTANG

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. FUNGSI Tabel 4. Aspek Fungsi

BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Rumah susun merupakan tempat tinggal vertikal yang diperuntukkan bagi masyarakat kelas menengah ke bawah. Dengan keadaan penghuni yang seperti

OLIMPIADE SAINS NASIOANAL

BAB 7 KESIMPULAN & SARAN

Percobaan 1 : Mengatur Width Dan Height Hasil :

Tahun 1970-an batik Indonesia diunggulkan sebagai busana resmi di Indonesia oleh Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin.

bahasa dan mulai menyebarkan ajaran Kristus kepada orang lain yang beranekaragam. Hal tersebut mirip dengan karakter umat di Gereja St. Monika BSD yan

EFEK PENCAHAYAAN TERHADAP PRESTASI DAN KELELAHAN KERJA OPERATOR. Jl. Kalisahak 28 Kompleks Balapan Yogyakarta *

OPTIMASI KINERJA PENCAHAYAAN ALAMI UNTUK EFISIENSI ENERGI PADA RUMAH SUSUN DENGAN KONFIGURASI TOWER DI DENPASAR

Gambar 4.7 Foto Langit di Sekitar Bangunan Masjid Al-Irsyad

Transkripsi:

Jenis Etalase Toko Menurut Sistem Penataan Oleh Suciati, S.Pd., M.Ds Prodi Pendidikan Tata Busana JPKK FPTK UPI a. Etalase Sistem Terbuka Etalase sistem terbuka merupakan etalase yang sifatnya terbuka atau tidak dibatasi oleh dinding pembatas antara etalase dengan ruang jual. Dari luar toko akan terlihat dengan jelas seluruh keadaan interior toko, kegiatan operasional dan penataan seluruh barang yang ada tanpa penghalang kasatmata antara jalan dengan interior toko. Satu bagian muka toko atau fasade yang lebar dan terbuka akan menarik dan menahan lebih banyak lalu lintas pejalan kaki untuk berhenti, karena dapat menampung lebih banyak orang dalam waktu yang singkat. Pada siang hari permukaan kaca etalase yang luas akan memberikan banyak cahaya untuk menyinari seluruh interior toko sepenuhnya, ini akan menghasilkan suatu suasana terang dan gembira serta akan menghilangkan kontras besar yang terjadi antara bagian luar dan bagian dalam toko. Pada malam hari, keadaan terang dari seluruh ruang penjualan akan nampak menonjol sebagai suatu kontras yang jelas terhadap lingkungan di sekitar yang berada dalam keadaan gelap. Jendela kaca yang luas pada etalase terbuka sangat mendukung dalam pengaturan barang-barang pajang yang kecil seperti berbagai perhiasan, kaca mata atau kosmetik. Barang barang tersebut dapat diletakkan sejajar garis pengamatan mata dengan ruang lingkup skala kecil dengan pencahayaan khusus serta aksentuasi yang mampu menarik perhatian.

Kondisi di atas dapat dicapai dengan cara meletakkan barang-barang kecil pada kotak pajangan (shadow box) di belakang jendela etalase. Kotak pajang tersebut dapat dipasang dengan cara digantungkan di langit-langit atau diletakkan di lantai yang dapat diatur ketinggian dan kedudukannya. Dengan penempatan barangbarang kecil tadi dapat diambil keuntungan selain dapat menempatkan barangbarang kecil secara khusus juga ruang kosong di sekitar kotak pajang dapat menjadi jalan tembus sehingga memungkinkan pengunjung melihat tembus kebagian dalam toko. Teknik penerangan dan penggunaan warna menjadi lebih sederhana karena daerah pandang efektif (effective field of vision) dari pengamat dan pajangan dibuat lebih kecil dan lebih terpusat. Kotak-kotak perhiasan itu dapat juga diterangi dari dalam kotak itu sendiri atau mungkin dari penerangan khusus reflektor di langit-langit yang dapat diatur tinggi dan lokasinya. Pengaturan ini akan menimbulkan kontras antara barang yang diberi penerangan khusus dengan daerah sekitar sehingga barang-barang kecil dalam kotak pajang akan tampak lebih menonjol. Dewasa ini etalase atau fasade toko dibuat dari jendela kaca yang sangat besar dan kuat yang memiliki sifat tidak memantulkan cahaya dan tidak mudah berembun. Kaca di tahan oleh rangka dari bahan logam atau plastik yang sangat ringan dan tipis. Rangka tersebut disembunyikan dengan cara ditanam di dalam dinding, kolom, lantai dan langit-langit sehingga didapatkan suatu bukaan yang lebih besar dan bebas penghalang kasatmata. Pintu masuk dibuat dari kaca keras (tempered glass) atau bahan herculite yang tidak perlu diberi bingkai lagi. Etalase sistem terbuka memiliki fungsi apabila dilihat dari luar akan berfungsi sebagai etalase yang besar dan apabila dilihat dari dalam akan berfungsi sebagai bagian dari ruang penjualan.

Gambar. Contoh Etalase Sistem Terbuka b. Etalase Sistem Tertutup Ciri etalase sistem tertutup yaitu adanya bidang latar belakang ruang etalase sebagai pembatas dengan ruang dalam toko. Ruang penjualan sama sekali tertutup dari penglihatan orang yang sedang mengamati. Kalaupun ada bukaan hanya merupakan bukaan di bagian atas bidang pembatas untuk masuknya cahaya ke dalam ruang penjualan. Etalase sistem tertutup walaupun mempunyai kemampuan dan fleksibilitas pengaturan display yang terbatas namun mampu menyajikan kesan yang dramatis,

semarak, eksklusif dan menarik. Penataan barang pajang dapat sebagai suatu theater mini sehingga seperti pemandangan dalam lukisan yang berbingkai. Benda-benda kecil yang akan dipajang diletakkan pada lantai yang lebih tinggi dari lantai yang dipergunakan untuk pajangan benda-benda besar seperti busana. Perhiasan dan barang-barang kecil yang memerlukan pengamatan lebih terperinci harus ditempatkan sedekat mungkin ke garis pengamatan mata, panggung harus tinggi dengan ruang etalase yang tidak terlalu dalam. Gambar. Contoh Etalase Sistem Tertutup

Jenis Etalase Toko Menurut Letak No. Jenis Etalase Pengertian 1. Etalase sudut Suatu etalase yang dimiliki sebuah toko yang terletak di sudut persimpangan jalan dan tepatnya di sudut bangunan toko 2. Etalase atas Etalase yang di tempatkan di atas lantai bawah dari bangunan toko yang bertingkat. 3. Etalase benam Etalase yang memiliki lantai atau panggung etalase yang sedikit lebih turun dari pada lantai sekitarnya sehingga seolah-olah merupakan etalase terbenam ke bawah. 4. Etalase bertingkat Gabungan dari penggunaan etalase atas dan etalase banyak terbenam yang akan lebih baik lagi apabila digunakan dengan memakai sistem etalase terbuka 5. Etalase arkade Etalase yang dimiliki suatu toko dengan kondisi bangunan yang memanjang ke belakang dan bagian depan yang sempit. Etalase Menurut Letaknya Di Tepi Jalan a. Lokasi Di Tepi Jalan Gambar. Etalase Besar Dengan Sebuah Pintu Masuk

Gambar. Dua Buah Etalase Yang Mengapit Sebuah Pintu Masuk Gambar. Tiga Buah Etalase Yang Membentuk Ruang Arkade Dengan Sebuah Pintu Masuk Gambar. Sebuah Etalase Yang Diapit Dua Buah Pintu Masuk

Gambar. Tiga Buah Etalase Yang Diapit Dua Buah Pintu Masuk Peletakan bentuk etalase dipengaruhi juga oleh panjangnya fasade toko sehingga bentuk etalasenya dapat memanjang sejajar garis bangunan toko atau memanjang ke arah ruang penjualan. Seperti pada gambar dibawah ini. Gambar. Bentuk Peletakan Etalase Yang Memanjang Ke Arah Ruang Penjualan Sehingga Membentuk Elbow Room

b. Lokasi Di Sudut Persimpangan Jalan Gambar. Sebuah Etalase Dengan Sebuah Pintu Masuk Gambar. Dua Buah Etalase Dengan Sebuah Pintu Masuk Gambar. Tiga Buah Etalase Yang Membentuk Arkade Dengan Sebuah Pintu Masuk

Gambar. Sebuah Toko Dengan Etalase Di Antara Dua Pintu Masuk Gambar. Tiga Buah Etalase Dengan Dua Pintu Masuk Ukuran ruang etalase toko berupa ukuran panjang, tinggi dan lebar atau kedalamannya sangat dipengaruhi oleh : a. Panjang fasade toko b. Macam toko dilihat dari kegiatan penjualannya c. Luas bangunan toko, perbandingan terhadap ruang penjualan d. Jenis dan ukuran barang yang dipajang, hubungannya dengan jarak yang dibutuhkan terhadap garis pengamatan mata (eye-level) e. Kebutuhan terhadap banyaknya dan ukuran pintu

Ukuran panjang jendela etalase dapat dibentuk dengan cara : a. Dapat berukuran sepanjang fasade dikurangi lebar pintu masuk. b. Dapat berukuran sepanjang fasade dengan adanya arkade atau bentuk etalase jenis terbuka. c. Dapat merupakan penggabungan dari beberapa etalase sempit atau kotakkotak pajangan. Ukuran kedalaman atau lebar etalase dapat dibentuk dengan cara: a. Dapat bergantung pada jenis etalase. Apabila etalase tertutup dipengaruhi oleh ukuran dan jenis benda pajangan sedangkan pada etalase terbuka ditentukan oleh kebutuhan lebarnya bidang peninggian lantai untuk pemajangan. b. Ukuran kedalaman etalase jenis terbuka dapat mencapai seluruh kedalaman ruang penjualannya. Ukuran tinggi etalase dapat dibuat dengan cara : a. Dapat bergantung dari adanya kebutuhan ketinggian lantai untuk pemajangan barang dan langit-langit etalase. b. Ketinggian lantai etalase untuk pemajangan barang-barang kecil tentu berbeda dengan ketinggian yang dibutuhkan untuk pemajangan barang-barang besar. c. Dipengaruhi pula oleh suasana yang akan ditampilkan misalnya suasana monumental. Pada jenis etalase tertutup, perbandingan luas ruang etalase berkisar antara 10-20% dari ruang penjualan, tergantung dari ukuran dan jenis barang yang dijual. Sementara pada jenis etalase terbuka dapat mencapai 100% artinya seluruh ruang penjualan merupakan etalase.