BAB I PENDAHULUAN. hasil observasi atau eksperimen di samping penalaran. 2 Matematika adalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. tahapan kegiatan yang bersifat kelembagaan (seperti sekolah dan madrasah) yang. pengetahuan, kebiasaan sikap, dan sebagainya.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. ada dengan pendidikan. Menurut Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran maupun dalam mengatasi kesulitan- kesulitan belajar mereka.

BAB I PENDAHULUAN. manusia (SDM) yang dihasilkan agar mampu bersaing dengan negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. adanya pendidikan menjadikan kualitas hidup menjadi lebih baik dan bernilai,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan unsur penting dalam usaha mencerdaskan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. satu sektor penting dan dominan dalam menentukan maju mundurnya suatu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kebutuhan manusia sepanjang hayat. Setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju, persoalan

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan berdasarkan pada kebutuhan dan perkembangan lingkungannya,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia dikatakan sebagai makhluk pendidikan karena dia memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya teknik informatika akan mempermudah aktivitas manusia.

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Kualitas sumber daya manusia sangat tergantung. mengembangkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah kunci kemajuan dari suatu negara, sehingga. pendidikan memegang peranan penting dan signifikan bagi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. 31 ayat 1 dan 3 menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. akhlak maupun pendidikan ilmu umum. Pendidikan telah mengubah manusia

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dan lain-lain kemampuan. 1

ROSITA SAYEDI Nim Pembimbing 1. Dr. Hamzah Yunus, M.Pd 2. Badriyyah Djula, S.Pd., M.Pd

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional, Bab I Pasal 1 ayat (1) dikemukakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Agama Islam sangat menganjurkan kepada manusia untuk selalu belajar.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagian besar dari proses perkembangan manusia berlangsung

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. Efektivitas kegiatan belajar tersebut bergantung pada tingkat kerumitanan jenis

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam pengertian secara umum, yakni proses transmisi

BAB I PENDAHULUAN. sekolah serta sarana dan prasarana sekolah. mencapai tujuan pembelajaran. Motivasi dalam kegiatan belajar memegang

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan pemerintah tentang aturan masyarakat ekonomi ASEAN. Maka perlulah

BAB II KAJIAN TEORI. mencapai penguasaan atas sejumlah bahan yang diberikan dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. yang luas dalam berbagai disiplin ilmu yang berkaitan dengan upaya pendidikan. 2

BAB I PENDAHULUAN. jati diri dan membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai dalam masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan pendidikan dalam hidupnya. Pendidikan adalah

BAB I PENDAHULUAN. menyadarkan diri manusia di dalam menentukan pilihan-pilihan yang

BAB I PENDAHULIAN. Pendidikan pada hakikatnya bertujuan untuk mengembangkan potensi siswa

BAB 1 PENDAHULUAN. penyampaian pengetahuan, keterampilan, dan sikap kepada siswa, akan tetapi guru

BAB I PENDAHULUAN. simbolik dan sulit untuk dipelajari. Pandangan tersebut muncul dikarenakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di masa ini Indonesia sedang dilanda berbagai masalah baik dalam

BAB I PENDAHULUAN. dapat dirasakan oleh setiap warga negara. Dengan adanya pendidikan terjadi

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan

Oleh: Asis Nuansa Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Yogyakarta 2015 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, pertumbuhan ekonomi dan modernisasi disegala bidang. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di SD, SMP, SMA dan sederajat memiliki banyak mata

BAB I PENDAHULUAN. keberadaan manusia bukan sekedar bentuk yang bisa kita lihat. Selain itu,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan diarahkan untuk menghasilkan manusia yang berkualitas,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Potensi sumber daya manusia merupakan aset nasional sekaligus

PENGARUH PENILAIAN BERBASIS KELAS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG KELAS VIII SMP NEGERI 4 PALIMANAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. secara eksak berbagai ide dan kesimpulan. 1 Matematika tidak lepas dari. sebagaimana yang ada dalam QS. Mujadilah ayat 11 :

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari baik secara langsung dan tidak langsung. Dalam Al-Qur an

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mengimbangi perkembangan tersebut dituntut adanya manusia-manusia

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. belum dewasa sesuai dengan nilai nilai yang berlaku dalam keluarga, peradaban

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan berasal dari Bahasa Yunani, yaitu paedagogik. Pais artinya anak,

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah salah satu mahkluk ciptaan Allah SWT yang diberi

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan masyarakat adalah orang-orang dewasa, orang-orang yang. dan para pemimpin formal maupun informal.

PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 TAJI TAHUN AJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia. Mengingat persaingan didunia sangat sengit dalam bidang ekonomi,

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI GERAK DI SMP NEGERI 27 BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. manusia di dalam menentukan pilihan-pilihan yang mencerminkan kepribadian

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 Tahun 2003, Sistem Pendidikan Nasional, Sinar Grafika, Jakarta, 2003, hlm. 2.

BAB I PENDAHULUAN. yang akan dihadapi peserta didik yang akan mendatang. 1

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran, dan latihan yang berlangsung di sekolah dan di luar sekolah sepanjang

BAB 1 PENDAHULUAN. mendapakan pendidikan karena manusia mempunyai kelebihan dan titik

BAB I PENDAHULUAN. Manusia memiliki alat-alat potensial yang harus dikembangkan secara

PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA III ISBN

BAB I PENDAHULUAN. dengan berbagai fasilitas yang memudahkan untuk mengakses pengetahuan, maka

BAB I PENDAHULUAN. Dalam arti lain pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi. memungkinkan dapat bermanfaat dalam kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. (jasmani). Untuk melakukan itu semua diperlukan suatu proses yang. yang diakibatkan oleh belajar tersebut. 2

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Bilangan Berpangkat melalui Model Pembelajaran Discovery Learning

BAB I PENDAHULUAN. formal. Permasalahan yang ada dalam pendidikan formal bertambah pada

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi di Madrasah, (Jogjakarta: PILAR MEDIA (Anggota IKAPI), 2007), hlm. 4-5.

BAB I PENDAHULUAN. masalah akhlak merupakan salah satu pokok ajaran Islam yang harus

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dipelajari siswa sehingga pembelajaran matematika mempunyai. dituntut mempunyai konsentrasi, ketelitian, dan keterampilan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan, tumbuh dan berkembangnya intelektualitas manusia dan dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan pemerintah melalui kegiatan

Kata kunci: Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning), Hasil belajar matematika ranah afektif dan ranah kognitif.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. 1

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran matematika, memberikan pengertian bahwa materi-materi yang

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING SISWA KELAS VIII SMP AL ISHLAH TAHUN AJARAN 2011 / Nugroho Adi Prayitno

BAB I PENDAHULUAN. yang terpenting dalam meningkatkan kualitas maupun kompetensi manusia, agar

BAB I PENDAHULUAN. penigkatan kualitas sumber daya manusia. Sebab tanpa pendidikan manusia

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Di dalam Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun pengertian pendidikan dinyatakan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pelajaran Matematika merupakan wahana yang dapat digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sejak PAUD sampai ke Perguruan Tinggi. Pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. pikir seseorang untuk selalu melakukan inovasi dan perbaikan dalam segala aspek

BAB I PENDAHULUAN. Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

BAB I PENDAHULUAN. dengan pembukaan Undang-undang Dasar 1945 alinea ke-4 serta ingin mencapai

BAB I PENDAHULUAN. kepada anak didik sampai tercapai kedewasaan rohani dan jasmani/lahir dan batin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan pelayanan pendidikan kepada masyarakat. yang terjadi. Menurut UU No. 20 tahun 2003 pendidikan adalah usaha sadar dan

BAB I PENDAHULUAN. hakikatnya manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. kelas, merupakan inti dari setiap lembaga pendidikan formal. Sekolah Menengah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu pengetahuan matematika memiliki sifat khas yang berbeda dari ilmu pengetahuan yang lain. Ilmu matematika lebih menekankan aktivitas dalam dunia rasio (penalaran), sedangkan dalam ilmu lain lebih menekankan hasil observasi atau eksperimen di samping penalaran. 2 Matematika adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan yang penting dan semakin dirasakan kegunaannya dalam ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini. Matematika merupakan salah satu bidang studi yang menduduki peranan penting dalam pendidikan. Hal itu, dapat dilihat dari jam pelajaran matematika yang lebih banyak dibanding mata pelajaran lain. Sehingga sampai sekarang masih ada siswa yang kurang berminat terhadap matematika dan prestasi belajar matematikapun belum menunjukkan hasil yang optimal. Matematika merupakan ilmu dasar. Matematika tidak hanya diperlukan untuk mempelajari matematika lebih lanjut dalam jenjang yang lebih tinggi, tetapi juga diperlukan untuk mempelajari ilmu-ilmu lain seperti ilmu pengetahuan alam (IPA), ilmu teknik, kedokteran, ilmu ekonomi, dan ilmu sosial. Matematika juga digunakan secara langsung dalam kehidupan sehari- 2 Erman Suherman et. all., Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer, (Bandung: JICA, 2003), hal. 16 1

2 hari. Untuk mempelajari matematika secara mendalam, maka diperlukan model pembelajaran. Model pembelajaran adalah cara-cara yang berbeda untuk mencapai pembelajaran yang berbeda di bawah kondisi pembelajaran yang berbeda. Sedangkan kondisi pembelajaran adalah faktor yang mempengaruhi efek metode dalam meningkatkan hasil pembelajaran. 3 Perhatikan firman Allah dalam Al-Qur an surat Al-Maidah ayat 90 berikut : Artinya : Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. 4 Beberapa metodologi yang terkandung dalam ayat ini adalah : seorang pendidik dianjurkan untuk memberikan data lengkap untuk kemudian dikelompokkan sesuai dengan klasifikasi tema materi pembelajaran. Termasuk metode pendidikan juga adalah seorang pendidik dianjurkan untuk menjelaskan manfaat dan tujuan sebuah pembelajaran sehingga peserta didik tidak memperoleh ambiguitas maksud sebuah pembelajaran. Pembelajaran adalah usaha sadar guru untuk membantu siswa atau anak didik, agar mereka 3 Hamzah B. Uno, Perencanaan Pembelajaran, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011), hal. 16 4 Jalaluddin As Suyuthi, Al-Qur an Digital..., hal. 123

3 dapat belajar sesuai dengan kebutuhan dan minatnya. 5 Untuk menghasilkan pembelajaran yang baru, maka diperlukan metode yang baru pula yaitu menggunakan Metode Pembelajaran Assisted Learning. Assisted Learning mempunyai peran yang sangat penting bagi perkembangan individu. 6 Jerome Bruner menyebut bantuan orang dewasa dalam proses belajar anak adalah istilah Scaffolding, yaitu sebuah dukungan untuk belajar dan memecahkan problem. Dukungan dapat berupa isyaratisyarat, peringatan-peringatan, dorongan, memecahkan problem dalam beberapa tahap, memberikan contoh atau segala sesuatu yang mendorong seorang siswa untuk tumbuh dan menjadi pelajar yang mandiri dalam memecahan problem yang dihadapinya. 7 Model pembelajaran ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan, yaitu dengan melihat dari hasil belajar siswa tersebut. Hasil belajar merupakan perubahan perilaku siswa akibat belajar. Perubahan itu diupayakan dalam proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan. Pendidikan dalam arti sempit dapat diartikan sebagai bantuan kepada anak sisik terutama pada aspek moral atau budi pekerti. 8 Perubahan perilaku individu akibat proses belajar tidaklah tunggal. Setiap proses belajar memengaruhi perubahan perilaku pada domain tertentu pada diri siswa, tergantung perubahan yang diinginkan terjadi sesuai dengan tujuan 5 Agus N. Cahyo, Panduan Aplikasi Teori-teori Belajar Mengajar, (Jogjakarta: Diva Press, 2013), hal. 18 6 Ibid..., hal. 126 7 Ibid..., hal. 127 8 Ibid..., hal. 17

4 pendidikan. 9 Tujuan pendidikan adalah perubahan perilaku yang diinginkan terjadi setelah siswa belajar. 10 Perhatikan firman Allah dalam Al-Qur an surat Al-Mujadalah ayat 11 berikut : Artinya : Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. 11 Sedangkan belajar itu sendiri adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu sangat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri. 12 MTsN Aryojeding menetapkan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk mata pelajaran matematika yaitu 80. Berdasarkan nilai KKM 9 Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hal. 34 10 Ibid..., hal.35 11 Jalaluddin As Suyuthi, Al-Qur an Digital..., hal. 543 12 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), hal. 87

5 yang ditetapkan di MTsN Aryojeding cukup tinggi sehingga siswa diharuskan memenuhi nilai KKM yang telah ditetapkan sekolah. Selain itu peneliti melihat proses pembelajaran waktu Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di Sekolah. Banyak siswa yang mengeluh dalam proses pembelajaran, karena metode pembelajaran yang digunakan oleh Guru masih monoton, akhirnya para siswa tersebut mengalami kejenuhan dan tidak jarang ada siswa yang tertidur dalam proses pembelajaran berlangsung. Permasalahan ini sangat berdampak terhadap hasil belajar siswa, oleh karena itu peneliti mengambil judul Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Assisted Learning terhadap Peningkatan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII MTsN Aryojeding. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian adalah sebagai berikut : 1. Apakah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Assisted Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika bangun ruang sisi datar kelas VIII MTsN Aryojeding tahun ajaran 2014/ 2015? 2. Apakah ada perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata sebelum diberikan treatment (pre-test) dengan nilai rata-rata setelah diberikan treatment (post-test) dengan menggunakan model pembelajaran Assisted

6 Learning pada mata pelajaran matematika bangun ruang sisi datar kelas VIII MTsN Aryojeding tahun ajaran 2014/ 2015? 3. Apakah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Assisted Learning lebih efektif jika dibandingkan dengan pembelajaran tanpa menggunakan model pembelajaran Assisted Learning pada mata pelajaran matematika bangun ruang sisi datar kelas VIII MTsN Aryojeding tahun ajaran 2014/ 2015? C. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui bahwa pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Assisted Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika bangun ruang sisi datar kelas VIII MTsN Aryojeding tahun ajaran 2014/ 2015. 2. Untuk mengetahui bahwa ada perbedaan hasil belajar antara pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Assisted Learning dengan pembelajaran menggunakan metode ceramah pada mata pelajaran matematika bangun ruang sisi datar kelas VIII MTsN Aryojeding tahun ajaran 2014/ 2015. 3. Untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran Assisted Learning pada mata pelajaran matematika bangun ruang sisi datar kelas VIII MTsN Aryojeding tahun ajaran 2014/ 2015.

7 D. Kegunaan Penelitian 1. Secara teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat melengkapi teori-teori pembelajaran matematika yang telah ada, dan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan, khususnya matematika. 2. Secara praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang positif bagi berbagai pihak, diantaranya sebagai berikut : a. Bagi Kepala Sekolah Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu rujukan dalam mengambil kebijakan untuk memperbaiki sistem pembelajaran di sekolah. b. Bagi Guru Dapat menambah pengetahuan guru tentang metode pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan dapat dijadikan sebagai salah satu solusi dari permasalahan pembelajaran yang selama ini dikeluhkan, terutama yang berkaitan dengan matematika. c. Bagi Peneliti Lain Dapat digunakan sebagai salah satu referensi dalam mencari solusi lain yang lebih inovatif jika menemukan permasalahan dalam pembelajaran, khususnya pembelajaran matematika.

8 d. Bagi Siswa Sebagai bahan pertimbangan atau salah satu alternatif metode pembelajaran yang memberikan suasana menyenangkan dan dan lebih interaktif bagi siswa dalam proses belajar mengajar untuk meningkatkan hasil belajar matematika kelas VIII MTsN Aryojeding. E. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII MTsN Aryojeding semester II ajaran 2014/ 2015. 2. Materi yang diajarkan adalah bangun ruang sisi datar (kubus, balok, prisma, dan limas). 3. Variabel bebas atau variabel independen dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Assisted Learning. 4. Variabel terikat atau variabel dependen dalam penelitian ini adalah hasil belajar matematika siswa kelas VIII MTsN Aryojeding. 5. Lokasi diadakan penelitian ini adalah MTsN Aryojeding. F. Penegasan Istilah Untuk menghindari penafsiran yang menyimpang dari permasalahan yang sebenarnya, maka perlu kiranya diadakan penegasan istilah sebagai berikut :

9 1. Penegasan konseptual a. Efektivitas Efektivitas berasal dari kata efektif yang memiliki makna tercapainya suatu keberhasilan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dari pengertian menurut asal istilah tersebut bisa diketahui bahwa efektivitas selalu berkaitan antara hasil yang diharapkan dengan hasil yang telah dicapai. 13 Keefektivan pembelajaran dapat diukur dari tingkat pencapaian siswa, dan terdapat empat indikator untuk mempreskripsikannya, yaitu (1) kecermatan penguasaan perilaku yang dipelajari, (2) kecepatan unjuk kerja, (3) tingkat alih belajar, (4) tingkat retensi. 14 b. Model Pembelajaran Assisted Learning Jerome Bruner menyebut bantuan orang dewasa dalam proses belajar anak adalah istilah scaffolding, yaitu sebuah dukungan untuk belajar dan memecahkan problem. 15 Dukungan terhadap peserta didik dalam model Assisted Learning ini dapat berupa keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran, strategi pembelajaran, keragaman model pembelajaran, bimbingan pengalaman dari pembelajar, fasilitas belajar, dan iklim belajar peserta didik dari orang tua di rumah dan pembelajar di sekolah. 16 13 Abdurahmat et.al., Pengertian Efektivitas Menurut Para Ahli, (dalam http://dilihatya.com, diakses tanggal 7 Januari 2015), hal. 1 14 Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer: Suatu Tinjauan Konseptual Operasional, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), hal. 6 15 Agus N. Cahyo, Panduan Aplikasi..., hal. 127 16 Ibid..., hal. 130

10 c. Hasil Belajar Hasil belajar disebut juga dengan prestasi belajar. Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar. Horward Kingsley membagi tiga macam hasil belajar, yakni (a) keterampilan dan kebiasaan, (b) pengetahuan dan pengertian, (c) sikap dan cita-cita. Kemudian Gagne membagi lima kategori hasil belajar, yakni (a) informasi verbal, (b) keterampilan intelektual, (c) strategi kognitif, (d) sikap, dan (e) keterampilan motoris. Sedangkan klasifikasi hasil belajar menurut Benyamin Bloom dibagi menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik. 17 2. Definisi Operasional Menurut pandangan peneliti, judul proposal skripsi Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Assisted Learning terhadap Peningkatan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII MTsN Aryojeding dapat didefinisikan menjadi : a. Model Pembelajaran Assisted Learning Model pembelajaran adalah suatu cara pendidik dalam proses pembelajaran, yaitu bagaimana cara guru atau pendidik dalam 17 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), hal. 22

11 menyampaikan suatu materi kepada siswa dalam proses pembelajaran. sedangkan Assisted Learning yaitu suatu model pembelajaran konstruktivisme yang lebih menekankan pada subjek yaitu siswa, dimana siswa berperan aktif dalam proses pembelajaran berlangsung, dan peran guru hanya sebagai fasilitator dan mediator yang membantu agar proses belajar siswa berjalan dengan baik. b. Hasil Belajar Matematika Belajar adalah suatu aktivitas yang menghasilkan suatu perubahan tingkah laku dari yang belum mengerti menjadi mengerti. Proses belajar yang baik dapat mempengaruhi hasil belajar siswa, yaitu suatu perolehan yang dicapai dari akibat aktivitas yang menghasilkan suatu perubahan. Sedangkan hasil belajar matematika yaitu perolehan siswa terhadap pembelajaran matematika. Dari definisi di atas, dapat diambil kesimpulan dengan menelaah bagaimana tingkat pemahaman siswa dengan menggunakan metode dan model yang berbeda dari biasanya yaitu dengan menggunakan model pembelajaran Assisted Learning. Model pembalajaran Assisted Learning yaitu model yang melatih siswa untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran, karena tugas guru disini adalah mengarahkan siswa untuk lebih fokus terhadap materi pembelajaran dan melatih siswa lebih mandiri dalam memecahkan masalahnya sendiri. Selain itu, dapat melatih pendidik untuk lebih kreatif dalam memberikan model pembelajaran kepada siswa agar pembelajaran yang diberikan tidak monoton dan lebih berfariasi.

12 Peneliti menggunakan model pembelajaran ini untuk melihat hasil belajar matematika siswa. Hasil belajar yaitu sesuatu yang diperoleh siswa dari proses belajar, jadi hasil belajar merupakan perubahan perilaku siswa akibat belajar. Dengan menggunakan model pembelajaran ini, diharapkan adanya peningkatan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran matematika. Untuk mengetahui adanya peningkatan hasil belajar pada siswa, maka diberikan tes sebelum dan sesudah menggunakan model pembelajaran Assisted Learning. Kemudian dengan melihat perbandingan hasil siswa tersebut, maka akan didapatkan sebuah kesimpulan tentang bagaimana peningkatan hasil belajar matematika siswa MTsN Aryojeding tahun ajaran 2014/ 2015. G. Sistematika Pembahasan Skripsi Penulisan skripsi ini disusun dengan sistematika sebagai berikut : Bagian awal, yang terdiri dari : halaman sampul depan, halaman sampul dalam, halaman persetujuan pembimbing, halaman pengesahan, halaman motto, halaman persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, daftar lampiran dan abstrak. Bab I adalah Pendahuluan, yang terdiri dari : a) latar belakang masalah, b) rumusan masalah, c) tujuan penelitian, d) kegunaan penelitian, e) ruang lingkup dan keterbatasan penelitian, f) penegasan istilah, g) sistematika pembahasan skripsi.

13 Bab II adalah Landasan Teori, yang terdiri dari : a) hakekat matematika, b) model pembelajaran Assisted Learning, c) efektivitas pembelajaran, d) hasil belajar matematika, e) tinjauan materi bangun ruang sisi datar, f) kajian penelitian terdahulu, g) kerangka berfikir penelitian, h) hipotesis penelitian. Bab III adalah Metode Penelitian, yang terdiri dari : a) pendekatan dan jenis penelitian, b) populasi, sampling, dan sampel penelitian, c) sumber data, variabel, dan skala pengukurannya, d) teknik pengumpulan data dan instrumen penelitian, e) analisis data. Bab IV adalah Hasil Penelitian dan Pembahasan, yang terdiri dari : a) hasil penelitian, b) pembahasan hasil penelitian. Bab V adalah Penutup, yang terdiri dari : a) kesimpulan, b) saran. Bagian komplemen, pada bagian ini memuat daftar pustaka dan lampiran-lampiran.