mereka. Sepertinya si gadis kecil ini sangat tidak ingin keberadaannya diketahui oleh kedua anak laki-laki tadi, hingga tiap kali kedua anak itu

dokumen-dokumen yang mirip
Ditatapnya sebuah batu cukup besar didekat kolam. Air yang tampak jernih hingga pantulan cahaya matahari yang masih remang bisa dengan mudah

PENJAGAL ANGIN. Tri Setyorini

Wonderheart ditinggali oleh manusia-manusia yang memiliki kepribadian baik. Tidak hanya itu, hampir semua dari mereka nampak cantik dan

Kapter dan Master. Ugh rasa dingin ini! Aku ingin cepat-cepat melihat matahari lagi.!

Pantang Menyerah. Nasution 1. Zahra Kalilla Nasution Rigen Pratitisari Bahasa Indonesia 13 September 2011

Kehidupan itu terlalu penuh dengan kebahagian bagi orang yang menyadarinya Tommy membaca kalimat terakhir dari sebuah novel yang diterbitkan melalui

Di Pantai Pasir Putih

Chapter I. Saudaraku,

Kisah Dari Negeri Anggrek

Dan ia baru menyadari betapa salahnya dirinya. Disana, muncul dari sebelah kirinya, ia merasakan gerakan udara yang cepat. Angin yang berhembus

Anak laki-laki itu segera mengangkat kakinya. Maaf, ujarnya, sementara si anak

BABAK I DI KOTA INDAH NAN MULIA

Sayang berhenti menangis, masuk ke rumah. Tapi...tapi kenapa mama pergi, Pa? Masuk Sayang suatu saat nanti pasti kamu akan tahu kenapa mama harus

Peter Swanborn, The Netherlands, Lima Portret Five Portraits

Kilat masih terus menyambar dan menyilaukan mata. Cahaya terangnya masuk melalui celah-celah jendela dan ventilasi udara. Suara petir terus menderu

Mata Tomi terbelalak, ketika menyadari dia berada

yang berbentuk datar bagian atasnya dengan sebuah ukiran kepala singa. Mereka yang berada di ruangan sudah berdiri di atas shinéga sejak dari tadi.

Kalau kau mendengar sesuatu, itu akan hanya memudar dan menjadi bagian dari latar belakang.

Part 1 : Aku Menghajar Nenek-Nenek Dengan Cangkul

Ketika mimpi menjadi sebuah bayangan, aku menanyakan "kapan ini akan terwujud?" Mungkin nanti, ketika aku telah siap dalam segalagalanya

Fiction. John! Waktunya untuk bangun!

MORIENDO. Terlihat uluran tangan yang melepaskan butiran-butiran yang begitu cemerlang bagaikan kristal ke angkasa


2. Gadis yang Dijodohkan

Anak Burung Api dan Tarian Peri Hutan

PROLOG. Wow, lihat! Dia datang. Kata Ronald sambil bersiul.

Lucu memang.. Aku masih bisa tersenyum manis, melihatmu disana tertawa lepas bersamanya.

TUGAS PERANCANGAN FILM KARTUN

Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan.

KOPI DI CANGKIR PELANGI..

CINTA 2 HATI. Haii...! Tiara terkejut, dan menatap pada pria itu. Pada saat itu, ternyata pria itu juga menatap kearah Tiara. Mereka saling menatap.

Cinta, bukan satu hal yang patut untuk diperjuangkan. Tapi perjuangan untuk mendapatkan cinta, itulah makna kehidupan. Ya, lalu mengapa...

UJIAN TENGAH SEMESTER PERANCANGAN FILM KARTUN

"Jika saya begitu takut maka biarlah saya mati malam ini". Saya takut, tetapi saya tertantang. Bagaimanapun juga toh akhirnya kita harus mati.

BAB I MANUSIA BISA TUMBUH SAYAP

JUDUL FILM: Aku Belum Mati tapi Tidak Hidup

TEKNIK EDITING DALAM FILM BELENGGU

1 Curahan Hati Sebatang Pohon Jati

Raja Langit, Raja Bumi, dan Putri Bulan Kisah dari Sulawesi Selatan

(Aku Melihatnya & Dia Melihatku)

Perlu waktu bagi anak anak itu untuk menjadi bagian dari kegelapan sebelum pohon pohon terlihat lebih jelas. Sebelum semak semak tinggi terlihat

Seorang pria menyelinap keluar dari balik pohon, dan Endra mengenalinya sebagai pemandunya, Lole.

- Sebuah Permulaan - - Salam Perpisahan -

Kanuna Facebook on September 07, 2011 Prolog

ROSE PAPPER AND BLOODY LILY Part 1

Sepasang Sayap Malaikat

CINTA TELAH PERGI. 1 Penyempurna

Segera jemput dia di bandara! Dan bawa kemari! Awas, jika dia melarikan diri! Siap, Pak! ~1~ Bandara Soekarno Hatta, am. Pesawat dari Singapura

Sebuah kata teman dan sahabat. Kata yang terasa sulit untuk memasuki kehidupanku. Kata yang mungkin suatu saat bisa saja meninggalkan bekas yang

Kura-kura dan Sepasang Itik

Before-After Met. Hara s POV

Pergi Tak Kembali. Oleh: Firmansyah

Sang Pangeran. Kinanti 1

Tanggal kelima belas bulan Juni. Purnama bersinar

FAIRA FA. Sakura In The Fall. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

Pertama Kali Aku Mengenalnya

Mukadimah. Aku bukan siapa-siapa Hanya mencoba untuk bercerita dari khayalan dan pengalaman

Semalam Aldi kurang tidur. Hujan deras ditambah. Rahasia Gudang Tua

Kamu adalah alasan untuk setiap waktu yang berputar dari tempat ini.

Mungkin mereka tidak akan menemuiku, ujarku dalam hati.

Alifia atau Alisa (2)

HASIL SURVEI LOKASI PREWEDDING ( Tmn. Wiladatika, Cibubur & Tmn. Bunga Nusantara, Puncak )

Bayangan Merah di Laut dan Tempat Untuk Kembali:

IBU - seorang ibu beranak 1 berumur 30 tahun, berkulit putih, rambut hitam pendek - berjalan menuju sebuah BUKU.

Chapter 1. Baik, selagi kalian mencatat, saya absen.

Seorang gadis sedang berjalan bahagia di

TUGAS PERANCANGAN FILM KARTUN. Naskah Film Dan Sinopsis. Ber Ibu Seekor KUCING

Sayangnya, bukan karena faktor-faktor positifnya. Gang Eyeri-Headburry terkenal sebagai gang terkumuh di kota Headburry. Terkotor, terbobrok, dan

PATI AGNI Antologi Kematian

Marwan. Ditulis oleh Peter Purwanegara Rabu, 01 Juni :25

Negeri Peri Di Tengah Hutan

Yui keluar dari gedung Takamasa Group dengan senyum lebar di wajahnya. Usaha kerasnya ternyata tak sia-sia. Dia diterima berkerja di perusahaan itu

Tak Ada Malaikat di Jakarta

Seseorang yang sedang di landa kebingungan itu mendadak tak dapat lagi mengungkapkan kata dalam hati ketika menyadari betapa ia sedang merasakan

Perempuan dan Seekor Penyu dalam Senja

Buah Kejujuran Putri Amanda Karimatullah LL

dengan mudah, mereka melukaimu? Mengancammu?, aku membuka mataku. Menatap

Dari jarak sepuluh meter bisa kukenali siapa lelaki yang duduk menundukkan kepalanya dan bertumpu pada lengannya yang ia letakkan di atas lutut.

Sarah mengemas barangnya dengan cemberut. Entah yang keberapa. kalinya Dia harus pindah. Dari Jakarta ke Jogja lalu ke Makassar dan kali ini dia

Dongeng Jepang Cerita berasal dari Kojiki (Legenda Jepang)

Dulu di lapangan hitam, kalo kakak PSB teriak, Kekuataaannn kita akan jawab,

Bintang Pembuka. Kepada orang-orang yang tidak pernah naik keatas atap rumahnya untuk sekedar melihat betapa indahnya bintang-bintang.

Hai Cindy selamat ya sudah jadi anak SMU Suara yang sudah tak asing lagi baginya.

Angin senja terasa kencang berembus di antara

Impossible Love. Between 2 Worlds. Prolog. Profita Dewi Nadita

1. Aku Ingin ke Bandung

Cermin. Luklukul Maknun

Budi Mulyanto. Hati Bicara

Judul : POLIP KARANG Penulis Cerita : Renny Yaniar Penulis Pengetahuan : Christien Ismuranty Editor Bahasa : Niken suryatmini Desain dan Layout : Imam

Behind the sea there s a kingdom where I could see your sweet smile.

AYAH MENGAPA AKU BERBEDA?

Sore yang indah bergerak memasuki malam. Langit yang bertabur warna keemasan mulai menghitam dengan taburan bintang-bintang. Aku masih duduk di kursi

Hari masih pagi di saat pertama kalinya Reandra mulai masuk sekolah setelah dua minggu lamanya libur kenaikan kelas. Hari ini adalah hari yang

Intro. Cupve - Izzi - Guardian

SATU. Plak Srek.. Srek

BigPut. FINDING the LOST PRECIOUS MEMORIES

Adakah ada yang Akan Mendoakan Kita?

Surga, Neraka dan Waktu Yang Terakhir (Hari Penghakiman)

wanita dengan seribu pesona yang ada disebelahku. Terkadang Rini berteriak dan memeluk erat lenganku. Lucu rasanya jika memikirkan setiap kali ia

Di Ujung Langit Ada Mimpi

Transkripsi:

DARATAN TERTIDUR Dunia, sebuah dunia yang tidak biasa dan dihuni oleh para manusia yang berbeda juga dengan telinga runcing sebagai ciri khas mereka. Selain itu mereka memiliki kemampuan khusus atau yang biasa sebut sebagai Tatem. Tatem sangat beragam bisa berupa kemampuan fisik ataupun sikis. Semua seperti tampak sudah biasa dengan hal itu hingga tak pernah menjadi suatu masalah. Renein salah satu Negri yang terdapat disana. Sebuah negri kecil yang terletak diantara dua Kerajaan besar, Neo Kingdom dan Emerald Kindom. Negri ini telah mempunyai perjanjian damai dengan dua kerajaan dan Negri lainnya hingga disana menjadi sebuah tempat yang sangat luar biasa. Tempat itu sebenarnya hanya terdiri dari padang rumput yang lumayan luas, hutan kecil, sebuah danau kecil, sebuah desa kecil dan lahan pertanian sederhana. Di pematang sawah yang cukup gelap dan hanya diterangi cahaya dari obor tampak seorang anak laki-laki berbaju hitam lengan panjang berjalan sambil melompatlompat. Dia berjalan hanya berdua dengan kakak lakilakinya yang menggunakan baju tanpa lengan dengan tudung yang menutupi kepalanya hingga wajahnya tidak terlihat tertutup hitamnya malam yang tampak jelas hanya bibirnya ketika berbicara. Hari ini menyenangkan sekali ya? Kata anak kecil itu seraya berbalik melihat pada kakak yang bejalan dibelakangnya. Kakaknya tidak menjawab pertanyaan dari anak itu, namun sekali-kali dia melirik kebelakang mereka dengan tatapan dingin. Dibelakang mereka berdua tampak seorang gadis kecil dengan rambut dikuncir yang diam-diam mengikuti

mereka. Sepertinya si gadis kecil ini sangat tidak ingin keberadaannya diketahui oleh kedua anak laki-laki tadi, hingga tiap kali kedua anak itu berhenti atau menengok kebelakang gadis kecil itu pasti akan langsung menutupi seluruh badannya dengan kain hitam supaya tidak terlihat. Kau sepertinya senang sekali? Tanya sang Kakak melihat adiknya riang lalu kembali melirik kebelakang. Tentu aku senang! Teman-teman yang lain sangat menyenangkan! Kata adiknya agak menjerit kegirangan. Sayang si Little Kitty tidak bisa ikut! Lanjutnya dengan suara pelan dan tampak jelas raut wajahnya menunjukan sebuah kekecewaan. Kakaknya menghela nafas. Jujur saja aku kurang nyaman bersama mereka! lanjut sang kakak. Loh! Kenapa? Tanya adiknya tidak mengerti. Soalnya! Sang kakak tampaknya bingung memberi alasan. Entahlah! Aku hanya merasa tidak cocok saja! Aku sama sekali tidak mengerti mereka.! Dan aku juga tidak terlalu mengerti dengan mereka! Jelasnya yang terdengar terlalu dewasa untuk usianya yang masih sangat muda seraya mempercepat langkah kakinya. Jangan begitu! Sang adik tersenyum tipis namun hangat mendengar perkataan saudaranya. Anak laki-laki yang wajahnya tersamar oleh tudung yang dipakainya itu menghentikan langkahnya lalu menatap kedepan, ketempat dimana adiknya sedang berdiri dengan senyuman hangat. Jangan pernah menutup dirimu terlalu rapat jika kamu hanya diam sambil menunggu dan berharap orang lain akan mengerti dirimu serta kau akan mengerti 2

mereka dengan sendirinya maka kau hanya akan membeku dalam kegelapan! Sang kakak tidak berkata apa-apa lagi setelah itu, dia hanya diam membisu lalu kembali melanjutkan langkah kakinya. Mereka anak-anak penuh semangat ya! Kata seorang wanita berrambut ungu panjang dengan menggunakan dress panjang berwarna hitam yang diamdiam memperhatikan kedua anak lelaki itu. Hmm! Iya manis sekali! Jawab seorang gadis kecil berambut keriting yang berdiri dibelakangnya sambil memetik sebuah harva. Wanita itu menengadah keatas. Sebentar lagi tempat ini akan tertidur! Dan kelak mereka lah yang akan membangunkannya lagi! Katanya terpejam merasakan semilir dinginnya malam. Apa maksudnya? Tanya gadis kecil yang masih belum mengerti arti dari perkataan wanita itu. Sudahlah! Nadia ayo kita pergi! Kata wanita itu. Panjangnya dress yang dia kenakan membuat kakinya sama sekali tak tampak dan terlihat seolah melayang. Nadia sempat berfikir beberapa saat. Iya! Akhirnya dia turut beranjak sambil berlari mengejar wanita bergaun hitam yang beranjak pergi lebih dulu. Langkah mereka sempat berhenti sejenak untuk melihat kearah sebuah pohon besar berwarna merah muda yang berada dipinggir danau ditengah padang rumput. Yang satu lagi ada disana rupanya! Tapi yang terakhir masih belum terlihat! Hmmm kira-kira 3

kenapa ya! Kata wanita itu lagi sambil menggigit jari telunjuknya. Di tengah-tengah padang rumput itulah tampak seorang gadis kecil yang cantik berusia 10 tahun sedang bermain dengan kucing kesayangannya. Saat sedang asik-asiknya bermain terdengarlah suara seruling yang merdu dari arah danau kecil yang berada tidak jauh dari padang rumput itu. Gadis itu segera berlari kearah datangnya suara dan menemukan bahwa asal suara itu dari salah satu dahan pohon sakura besar yang berada tepat di tepi danau. Gadis itu memandang keatas dimana dia melihat seorang anak laki-laki sedang bermain seruling seorang diri. Gadis kecil itu tersenyum riang mendengarnya, badannya mulai menari-nari kesana kemari, sepertinya dia menyukai lagu yang sedang dimainkan dari seruling itu, namun tiba-tiba kakinya tersandung akar pohon yang membuatnya jatuh tersungkur dan pita rambut yang dia kenakan jatuh ke danau. Melihat pita rambutnya hilang gadis kecil itu mulai menangis tersedu-sedu. Suara tangisan sang gadis kecil membuat melody seruling terhenti. Tampaknya anak laki-laki itu telah menyadari keberadaan sang gadis kecil dibawahnya. Dia lalu melompat turun dari pohon dan mendekati sang gadis kecil yang masih terisak-isak. Ini. Kata anak laki-laki itu sambil menjulurkan tangannya yang menggenggam sebuah jepit rambut kecil berbentuk bunga mawar berwarnya merah menyala. Terima kasih! Kata sang gadis kecil dengan wajah memerah. Perlahan-lahan gadis kecil itu mendekat dipandanginya wajah anak laki-laki dihadapannya yang tersamar oleh malam. Lalu dia mengambil jepitan rambut dari tangan anak laki-laki itu dan memakai dirambutnya. 4

Dimana ada sebuah cahaya disitu pastilah ada yang bernama kegelapan. Begitupun dengan dunia mereka saat ini. Tidak lama kemudian perlahan bulan purnama pun berubah jadi merah menyala-nyala diselimuti kobaran api menandai dimulainya peperangan dua kerajaan besar itu dan merusak wilayah terindah itu. Warna hitam abu-abu menjadi ciri dari seragam Neo kingdom warrior tapi ada beberapa orang yang mengenakan baju berbeda. Putih-Biru untuk para male warrior dan merah muda bagi para female warrior menjadi seragam bagi pihak Emerald Kingdom, kecuali para Guardian star yang mengenakan seragam Biru-putih Keadaan sudah semakin genting! Kit Geordo tarik mundur para warrior terutama mereka yang masih snagat muda! Perintah Raja Karra pemimpin Emerald Kingdom saat itu. Kedua warrior itu saling menatap. Ta tapi! Geordo, warrior bertubuh besar berusaha menolak sambil terus melawan orang berusaha menyerangnya. Mungkin ini terlalu dini untuk Kaesra! Tapi aku yakin kelak dia akan menjadi seorang Ratu yang hebat! Selain itu cobalah kalian cari Prossion Prism milik Raja pertama Emerald yang konon tersembunyi didalam Emerald Catsle! Menurut kabar yang ku dengar benda itu akan sangat membantu kita! Sambung sang Raja pada sang warrior yang berada paling dekat dengan dirinya. Ya yang mulia! Kata Geordo akhirnya bersedia pergi setelah memberi hormat pada Rajanya. Zhee Shadow! Ikutlah dengan mereka! Teriak seorang warrior lainnya yang berada didekat Geordo sembari melihat kedua orang warrior lain yang tampaknya masih sangat remaja. Tidak! Aku mau tetap disini.! Jawab salah satu warrior yang menggunakan 5

jubah perang agak sedikit kebesaran dari badannya yang kecil. Ya aku juga! Sambung warrior lainnya yang memakai penutup muka hingga bagian dari bawah mata sampai keleher tak terlihat. Warrior itu melompat mundur kedekat mereka. Zhee Shadow! Kalian berdua masih sangat muda! Nanti kalianlah yang harus meneruskan perjuangan kami.! Sambung warrior itu lagi. Iya tolong ajak Magie dan yang lainnya juga! Kata seorang female warrior dengan rambut dikepang yang datang dari belakang Geordo. Raja Karra mengangguk pelan. Shuda dan Jenny benar! Kalian berdua pergilah! Karra memberikan perintahnya. Merekapun tak membantah lagi. Mereka kemudian beranjak pergi dan mulai menarik beberapa warrior lainnya. Belum beberapa langkah mereka meninggalkan medan pertempuran yang masih panas, tiba-tiba ada sebuah suara mendekat menghampiri mereka. Kit! Teriak seorang female warrior yang berlari kearah Kit sambil sesekali menebaskan pedangnya pada beberapa musuh yang mendekat. Narie.! Kata Kit perlahan seraya berlari berputar menghampiri wanita berambut biru panjang bak lautan. Kit kau akan kembali ke Emerald kan? Tolong kau jaga putraku ya! Kata female warrior itu seraya memegang tangan Kit. Tunggu! Narie ikutlah bersama kami! Ajak Kit yang sepertinya punya perasaan istimewa pada female warrior itu. Tidak aku dibutuhkan disini! Tolong jaga dia ya! Kata Narie sembari mengecup pipi 6

Kit dan berbalik kembali bertempur meninggalkan Kit yang masih tertegun sendiri. Na Narie? Kit terbata menyebut namanya saat melihat kepergian wanita itu tanpa bisa mencegahnya. Disaat bersamaan muncul seorang warrior musuh langsung menyerang Kit dengan sebuah kapak. Kit sempat mengelak dengan mengubah pedang yang dibawanya menjadi sebuah tameng, meskipun dia harus sampai tergelincir dan jatu. Warrior itu segera mengacungkan kapaknya untuk ditebaskan pada Kit. Disaat bersamaan tubuhnya malah ditembus sebuah tangan dengan kobaran api hijau yang menyeruak membakar tubuhnya menjadi abu dalam sekejap. Kau baik-baik saja? Tanya seorang warrior berambut hitam dengan mata berwarna orange dan pupil matanya berbentuk nyaris oval, muncul dari balik kobaran api hijau seraya mengulurkan tangannya pada Kit. Ikliez! Kit terkesima melihat warrior bermata Orange itu dan menerima uluran tangannya yang dengan sekali hentakan membuatnya kembali tegak berdiri. Sejurus kemudian warrior itu kembali masuk kedalam kobaran api. Kalian! Kata beberapa warrior lainnya yang berdatangan mengahampirinya diantara mereka terlihat ada yang terluka hingga jubah perang putih birunya nyaris tertutupi merahnya darah. Kami titip anak-anak kami pada kalian! Mereka masa depan dan harapan kami! Kata mereka penuh harap. Kit hanya mengangguk kemudian berlalu pergi 7

mengejar Geordo sambil membawa beberapa warrior muda bersama mereka. Daratannya sekarang sudah tertidur ya! Kata Wanita bergaun hitam dan berambut ungu panjang yang menyaksikan peperangan itu dari kejauhan. Jadi ini ya maksudnya.! Gumam gadis muda yang sedang duduk dibatu sambil memainkan melodi Harvanya. Melodi itu seolah bersatu dengan irama dari ledakan, jeritan, erangan, dan senjata yang saling beradu. Hmmm! Sang wanita itu tampak menutup kedua bola matanya kemudian menghirup udara, menarik nafas panjang. Lalu selanjutnya? Sang gadis bertanya kembali. Wanita itu lalu menghembuskan nafasnya yang seolah berat dan membuka matanya dan perlahan-lahan menatap kelangit dimana Bulan merah semakin menyalanyala. Sekarang dia hanya berharap akan datangnya mereka yang akan mebangunkannya dari tidur panjangnya.! Jawab Wanita itu dengan raut wajah yang tenang. Gadis itu kembali memandanginya. Kapan? Tanya Gadis itu yang tampaknya sangat ingin tahu. Suatu hari nanti.! Wanita itu berjalan beberapa langkah. Ya itu pasti! lanjutnya sambil terus memandangi bulan purnama yang merah membara itu. Ditempat lain seorang gadis kecil dengan jepitan mawar merah dirambutnya sedang melihat kearah bulan itu juga dari sebuah balkon. Bulannya aneh! Leory aku jadi takut! Katanya sambil melihat kepada seorang gadis kecil lain berambut abu-abu yang duduk disebuah kursi tidak jauh darinya. Gadis kecil itu ikut menengadah kelangit. 8

Kreeetttt Pintu balkon tiba-tiba terbuka lalu munculah seorang anak laki-laki berambut abu-abu dari dalam yang berjalan sambil menyeret selimut. Matanya masih setengah terbuka dan dia sesekali mengucek-nguceknya. Wah gawat! Kau jadi terbangun? Kata Gadis berambut abu-abu itu seraya mengusap-usap rambut anak itu. Dia lalu tersenyum pada gadis kecil yang seorang lagi. Tidak tidak akan terjadi apa-apa.! Katanya yang sedang mendudukan adiknya itu dikursi yang perlahan kembali memejamkan kedua matanya. kemudian, dia berjalan menghapiri gadis kecil dengan jepitan mawar dirambutnya. Tapi, malam ini warna bulannya memang tidak seperti biasanya.! Seorang anak laki-laki lainnya yang terbang dengan sayapnya yang menyerupai sayap dari burung elang datang dari atas dan mendarat didekat kedua gadis kecil itu. Kedua Gadis kecil itu sempat menoleh kearah bocah bersayap itu lalu kembali melihat kearah bulan. Bulan yang sama pula tampak sedang diperhatikan oleh seorang anak laki-laki dari balik jendela kamarnya. Bulan merah! Apa ini pertanda buruk! Kata anak itu. Dia lalu melihat kearah sang adik yang sedang tertidur lelap. Aku harap tidak akan ada hal buruk yang terjadi! Lanjutnya lagi dengan suara perlahan. Dari wajahnya tampak dia sedang mencemaskan sesuatu atau mungkin lebih tepatnya mencemaskan seseorang. Ditempat lain yang cukup jauh dimana sebuah daratan yang cukup luas dikelilingi air terjun yang deras. Terlihat seorang anak bermata biru terang sedang 9

memandangi bulan merah itu juga. Bulannya tidak seperti biasa! Aku jadi merasa tidak suka dengan ini! Kata seorang anak bermata biru yang berdiri ditengah tanah lapang berumput yang cukup luas. Samar-samar terdengar suara air berdebur deras yang berasal dari Air terjun yang berada tidak jauh dari sana. Ada apa? Tanya anak laki-laki berambut hitam sebahu yang merangkulnya. Kak! Bulannya! Kata anak kecil bermata biru itu sambil menunjuk kearah bulan merah yang baginya terlihat menakutkan dan membuat perasaannya jadi tidak menentu. Anak laki-laki disebelahnya ikut melihat kelangit Matanya langsung berubah menjadi sangat dingin dan tangannya mengepal kuat, lalu dilihatnya sang adik yang tampak gelisah dan membuatnya menjadi iba hingga tatapan matanya kembali seperti semula. Sudahlah! Ayo kita bantu yang lain! Kata anak itu sambil menujuk kearah teman-temannya yang sedang memasang pagar mengelilingi sebuah kebun bunga mawar yang tidak terlalu besar. Terlihat jelas anak itu mengalihkan perhatian adiknya dari pemandangan yang bahkan dirinya sendiri tidak menyukainya. Iya kak! Jawab anak bermata biru itu dengan riang. Mereka lalu berlari kearah beberapa orang anak lainnya yang sedang menancapkan bilah-bilah bambu di sekitar kebun mawar itu. Tiba-tiba tiga bintang bersinar membentuk segitiga mengelilingi bulan purnama dan perlahan-lahan bulan yang kini berada ditengah ketiga bintang itu mulai meredupkan warna merahnya dan mulai kembali menjadi putih terang. 10