Chandra cahyo 11/311529/Ek/18424

dokumen-dokumen yang mirip
Sustainable Development Lingkungan Hidup dan Pembangunan. SEPNB Hubungan Internasional Universitas Komputer Indonesia 2015

BAB I PENDAHULUAN. bumi yang diakibatkan oleh proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut dan

I. PENDAHULUAN. peningkatan yang sangat pesat. Data survei resmi United Nation dalam The 2010

ll. TINJAUAN PUSTAKA cepat. Hal ini dikarenakan tahu merupakan makanan tradisional yang dikonsumsi

INSTRUMEN EKONOMI UNTUK PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN KULIAH VALUASI ESDAL PERTEMUAN KE

TIPE INSTRUMEN EKONOMI, KELEBIHAN & KEKURANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu indikator yang amat penting

BAB 1 PENDAHULUAN. Proses pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang dilakukan banyak

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan konsentrasi gas rumah kaca (GRK) seperti karbon dioksida

PENDAHULUAN ,87 Milyar atau senilai 14,99 % dari Produk Domestik Bruto

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pulau Jawa merupakan salah satu pulau yang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Negara berkembang [Indonesia] 60-70% agriculture. Tanaman dan ternak produksi dari satu area pertanian

. harga atas barang/jasa sulit/ tidak dapat ditentukan oleh pasar (market)

SUMBERDAYA PERTANIAN TATIEK KOERNIAWATI ANDAJANI, SP.MP.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ENVIRONMENTAL VALUATION VALUASI EKONOMI SUMBERDAYA ALAM & LINGKUNGAN (ESL 434) DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA & LINGKUNGAN PERTEMUAN 1

BAB I PENDAHULUAN. Isu kerusakan lingkungan yang mencuat akhir-akhir ini menimbulkan kesadaran dan

KONSEP-KONSEP DASAR DALAM HUKUM LINGKUNGAN

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN. Indonesia tetapi juga di seluruh dunia. Perubahan iklim global (global climate

II. TINJAUAN PUSTAKA. Northeast Georgia Regional Development Center (1999) menjelaskan beberapa. indikator pencemaran sungai sebagai berikut:

Perkspektif ekonomi dalam pengelolaan sumber daya alam. Pertemuan ke 4

PERTUMBUHAN LEBIH BAIK, IKLIM LEBIH BAIK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Lingkungan hidup dan sumber daya alam merupakan anugerah Tuhan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu indikator yang amat penting

PEMBUATAN BIOETANOL DARI FERMENTASI TEPUNG KETELA KARET (Manihot glaziovii Muell) DENGAN MENGGUNAKAN RAGI

BAB 8 SUMBER DAYA LAHAN

APA ITU GLOBAL WARMING???

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan negara dalam hal menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat. penting dilakukan untuk menekan penggunaan energi.

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya bencana lingkungan hidup yang mengancam, bukan hanya kesehatan,

PERDAGANGAN INTERNASIONAL DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN: SEBUAH KAJIAN ATAS DAMPAK PENERAPAN EKOLABEL

DISAMPAIKAN PADA ACARA PELATIHAN BUDIDAYA KANTONG SEMAR DAN ANGGREK ALAM OLEH KEPALA DINAS KEHUTANAN PROVINSI JAMBI

PENGARUH PEMBELAJARAN EKOSISTEM BERBASIS MASALAH GLOBAL TERHADAP PENGUASAAN KONSEP, KEMAMPUAN PENALARAN DAN KESADARAN LINGKUNGAN SISWA KELAS X

KADAR GLUKOSA DAN BIOETANOL PADA FERMENTASI GAPLEK GANYONG (Canna edulis Kerr.) DENGAN DOSIS RAGI DAN WAKTU FERMENTASI YANG BERBEDA

RINGKASAN UNTUK MEDIA

I. PENDAHULUAN. merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan kota-kota seluruh dunia.

I. PENDAHULUAN. meningkatkan taraf hidup masyarakatnya. Indonesia merupakan negara yang

Iklim Perubahan iklim

MAKALAH EKONOMIKA PEMBANGUNAN 1 MODAL MANUSIA: PENDIDIKAN DAN KESEHATAN DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tingkat kepedulian masyarakat di seluruh dunia terhadap isu-isu

BAB I PENDAHULUAN. pengaruhnya terhadap ekosistem secara global. Udara yang kita pakai untuk

BAB I PENDAHULUAN. pada pulau. Berbagai fungsi ekologi, ekonomi, dan sosial budaya dari

EFISIENSI EKONOMI dan PASAR

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perubahan lingkungan udara pada umumnya disebabkan oleh pencemaran,

3/1/2018. Millennium Development Goals and Sustainable Development Goals. Pembangunan harus BERKELANJUTAN

I. PENDAHULUAN. manusia dalam penggunaan energi bahan bakar fosil serta kegiatan alih guna

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KERANGKA PIKIR PENELITIAN DAN HIPOTESIS. Referensi menunjukkan, bahwa keberadaan agroforestri mempunyai peran

BAB I PENDAHULUAN. pihak menanggung beban akibat aktivitas tersebut. Salah satu dampak yang paling

PEMANASAN GLOBAL: Dampak dan Upaya Meminimalisasinya

NERACA PEMBAYARAN, PENDAPATAN NASIONAL, GDP DAN GNP

KADAR GLUKOSA DAN BIOETANOL HASIL FERMENTASI GAPLEK SINGKONG KARET (Monihot glaziovii Muell) DENGAN DOSIS RAGI DAN WAKTU BERBEDA SKRIPSI

Perubahan Iklim? Aktivitas terkait pemanfaatan sumber daya energi dari bahan bakar fosil. Pelepasan emisi gas rumah kaca ke udara

Intervensi Sosial Sebagai Upaya Mencari Alternatif. Dalam Pembangunan yang Dilanda Krisis

I. PENDAHULUAN. (21%) dari luas total global yang tersebar hampir di seluruh pulau-pulau

BAB I PENDAHULUAN. (renewable resources), yang dapat memberikan manfaat ekologi, ekonomi, sosial

Kementerian Kehutanan Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Pusat Penelitian dan Pengembangan Perubahan Iklim dan Kebijakan

SUSTAINABLE DEVELOPMENT : Paradigma baru metode Memadukan Pembangunan Ekonomi Dan Lingkungan. Oleh Dewi Triwahyuni

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manusia jugalah yang melakukan kerusakan di muka bumi ini dengan berbagai

I. PENDAHULUAN. Amartya Sen, peraih Nobel Ekonomi tahun 1998, menyatakan bahwa. bersama akan maksimal, dengan demikian kemakmuran sebuah bangsa dapat

1. BAB I PENDAHULUAN

PEMANASAN GLOBAL PENYEBAB PEMANASAN GLOBAL

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi pada suatu negara dapat mewujudkan pertumbuhan

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Contingent Valuation Method (CVM), eksternalitas, biaya produksi dan metode

Strategi dan Rencana Aksi Pengurangan Emisi GRK dan REDD di Provinsi Kalimantan Timur Menuju Pembangunan Ekonomi Hijau. Daddy Ruhiyat.

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat, hal ini dapat terlihat dari adanya kekhawatiran kemungkinan

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.5. La Nina. El Nino. Pancaroba. Badai tropis.

(RAD Penurunan Emisi GRK) Pemanasan Global

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Indonesia saat ini tengah menghadapi sebuah kondisi krisis pangan seiring

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

lingkungan untuk kepentingan generasi sekarang dan mendatang.

Dampak Pemanasan Global Terhadap Perubahan Iklim di Indonesia Oleh : Ahkam Zubair

BAB I PENDAHULUAN. pasokan oksigen di bumi akibat polusi dan penebangan hutan secara liar dan tak

KEBIJAKAN PENGUATAN SEKTOR RIIL DI INDONESIA Kamis, 16 Juli 2009

BAB 1 PENDAHULAN I.1. LATAR BELAKANG. Latar Belakang Proyek. Jakarta adalah Ibukota dari Indonesia merupakan kota yang padat akan

VI. EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN ALOKASI PENGELUARAN PEMERINTAH DAERAH TERHADAP DEFORESTASI KAWASAN DAN DEGRADASI TNKS TAHUN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kerusakan lingkungan merupakan suatu kegiatan yang disebabkan oleh

ESTIMASI SEBARAN KERUANGAN EMISI GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR DI KOTA SEMARANG LAPORAN TUGAS AKHIR

PELESTARIAN BIODIVERSITAS DAN PERUBAHAN IKLIM JOHNY S. TASIRIN ILMU KEHUTANAN, UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Sidang Pendadaran, 24 Desember 2016 Prodi Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis ~VK

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. udara yang diakibatkan oleh pembakaran bahan bakar tersebut, sehingga

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. (terutama dari sistem pencernaan hewan-hewan ternak), Nitrogen Oksida (NO) dari

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang


KERUSAKAN LINGKUNGAN

100 Hari Pemerintahan SBY- Boediono: Timpangnya Kebijakan Makroekonomi dengan Kesejahteraan Rakyat. Jakarta, 31 Januari 2010

TIN206 - Pengetahuan Lingkungan. Materi # T a u f i q u r R a c h m a n

TIN206 - Pengetahuan Lingkungan Materi #4 Genap 2016/2017. TIN206 - Pengetahuan Lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. alam baik itu berupa sumber daya tanah, air, udara dan sumber daya alam lainnya

BAB I PENDAHULUAN. dipancarkan lagi oleh bumi sebagai sinar inframerah yang panas. Sinar inframerah tersebut di

Ekonomi Sumberdaya Alam

No pemeliharaan dan pemanfaatan keanekaragaman hayati sebagai modal dasar pembangunan. Penerapan prinsip Keuangan Berkelanjutan sebagai per

C. BIDANG LINGKUNGAN HIDUP SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN

BAB I PENDAHULUAN. kanker kulit dan berpotensi mengacaukan iklim dunia serta pemanasan global,

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan. Orang-orang mulai khawatir akan dampak global warming pada

Transkripsi:

Chandra cahyo 11/311529/Ek/18424

Dalam beberapa tahun terakhir ini, para ekonom semikin menyadari betapa pentingnya implikasi-implikasi yang terkait dengan lingkungan hidup terhadap keberhasilan pembangunan ekonomi. Peningkatan konsumsi di negara dunia ketiga juga menimbulkan implikasi global. Sebanyak 20% penduduk dunia adalah kelompok yang banyak menanggung beban kerusakan lingkungan.

Ada kekhawatiran yang meningkat bahwa perusakan hutan yang tersisa di dunia akan berkontribusi besar pada terjadinya perubahan iklim dan pemanasan global melalui efek rumah kaca

1. konsep pembangunan yang berkelanjutan 2. kependudukan dan sumber daya alam 3. kemiskinan 4. Pertumbuhan ekonomi 5. pembangunan daerah pedesaan 6. urbanisasi 7. perekonomian global 8. Sifat dan laju dari gas rumah kaca-penyebab perubahan iklim

Para ahli lingkungan hidup menggunakan istilah berkelanjutan atau berkesinambungan untuk menjelaskan keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan pelastarian lingkungan. Secara umum istilah berkelanjutan ialah pemenuhan kebutuhan generasi sekarang tanpa merugikan kebutuhan generasi di masa depan.

Bagi para ekonom, proses pembangunan bisa dikatakan berkesinambungan apabila jumlah total modalnya tetap atau meningkat dari waktu ke waktu. Untuk merumuskan kebijakan, perencanaan pembangunan harus melibatkan perhitungan lingkungan (environmental accounting)

Daivd Pearce dan Jeremy Warford mencoba mengkalkulasikan perhitungan lingkungan dengan rumus sebagai berikut : NNI = GNI - - NNI = pendapatan nasional neto berkesinambungan = depresiasi aset modal manufaktur = depresiasi modal lingkungan, bisa di nyatakan dalam satuan moneter(uang)/ tahun Disempurnakan lagi menjadi : NNI = GNI - - - R - A R = pengeluaran/belanja, untuk mengembalikan modal lingkungan hidup(hutan,sumber perikanan, dll) A = pengeluaran untuk memperbaiki kerusakan modal lingkungan yang terjadi di masa sebelumnya( pencemaran udara,air, kualitas tanah)

Penurunan laju pertumbuhan penduduk sangatlah penting, karena hal ini berpotensi untuk meredakan intensifikasi aneka persoalan hidup Cepatnya pertumbuhan penduduk di negaranegara dunia ketiga telah menyusutkan persediaan air dan bahan kayu di daerah pedesaan serta menimbulkan masalah kesehatan di daerah perkotaan akibat minimnya fasilitas dan terbatasnya persediaan air.

Selama ini angka fertilitas yang tinggi merupakan penyebab utama kemiskinan. Di China, jumlah orang yang menggarap sebidang lahan dalam luas yang sama lebih banyak dari pada di india

Pertumbuhan ekonomi memiliki hubungan yang signifikan terhadap pengaruh kelestarian lingkungan. Peningkatan status ekonomi penduduk di kalangan kaum miskin akan membawa kebaikan bagi lingkungan

Untuk memenuhi kebutuhan pangan penduduk yang terus bertambah, negara berkembang harus mampu meningkatkan produksi pangannya sebesar 50% antara tahun 2005-2050. Peningkatan penyediaan input pokok pertanian bagi petani kecil dan di perkenalkanya metode pertanian yang baru akan membantu menciptakan produksi yang lebih baik dari pada pola pemanfaatan lahan yang justru dapat merusak lingkungan

Sejumlah penelitian mengungkapkan bahwa kondisi lingkungan hidup di perkotaan semakin buruk. Kemerosotan kualitas lingkungan hidup tersebut berlangsung lebih cepat dari pada laju pertumbuhan penduduk, sehingga biaya marginal dari setiap pertumbuhan penduduk di daerah perkotaan terus mengalami kenaikan dari waktu ke waktu. Perlu MDG(point ketuju)

Seiring dengan meningkatnya jumlah total penduduk dan tingkat pendapatanya, degradasi lingkungan secara neto terus memburuk.

Ada 7 kategori konsekuensi kesehatan dan produktivitas yang di akibatkan oleh kerusakan lingkungan hidup di negara berkembang, 1) Polusi air dan kelangkaan air bersih 2) Polusi udara 3) Pembangunan limbah padat yang berbahaya 4) Pengikisan kualitas tanah 5) Proses penggundulan hutan 6) Kemerosotan biodiversitas 7) Perubahan kondisi atmosfer

Sumber daya milik pribadi Grafik di bawah mendemonstrasikan bagaimana pasar dapat menentukan tingkat konsumsi sumber daya alam yang paling optimal dengan melibatkan upaya maksimalisasi total keuntungan netto bagi masyarakat dari suatu sumber daya, yang merupakan selisih antara total keuntungan yang akan dihasilkan oleh sumber daya tersebut dan total biaya yang harus ditanggung produsen untuk menyediakannya.

Price Supply P Consumer Surplus Marginal Cost Producer Surplus or Scarcity Rent Demand Q Quantity

Price By reducing consumption from 75 to 50, price goes up to PS and producer surplus increases by PSPab Ps a P b MC Demand 50 75 Quantity

Universalitas : semua sumber daya yang ada dalam perekonmian dimiliki oleh perseorangan. Eksklusivitas : setiap orang yang bukan pemilik tidak akan diperkenankan memanfaatkan suatu sumber daya begitu saja. Transferabilitas : pihak pemilik sumber daya bisa saja menjual sumber daya miliknya apabila ia memang menghendakinya. Enforsabilitas : pengaturan distribusi pasar atau segenap manfaat dari sumber daya tersebut harus ditegakkan secara hukum.

Sumber daya milik umum? sumber daya langka yang dimiliki oleh masyarakat secara keseluruhan sehingga bisa dimanfaatkan oleh siapa saja. tidak ada laba potensial ataupun rente kelangkaan yang bisa dipungut (teori neoklasik) akan tercipta inefisiensi.

Return to labor Initial employment is L*, where MPL = W and PS = AP*CDW. As more workers use the land, MPL < W and PS declines. At LC, MPL is very small, AP = W, and PS = 0 AP* C W D E Wage Marginal Product of Labor Average Product of Labor L* Lc No. of Workers

Suatu ekternalitas tercipta apabila perilaku konsumsi atau produksi seseorang mempengaruhi kepentingan orang lain tanpa imbalan atau kompensasi sedikit pun. Model kepemilikan umum eksternalitas yang bersumber dari penurunan produk rata-rata dapat dengan mudah diinternalisasikan melalui pemberlakuan pasar-pasar kepemilikan sempurna, yang dilaksanakan melaluli swastanisasi barang-barang milik umum.

Barang Publik(public goods) segala sesuatu yang dapat memberikan keuntungan bagi tiap orang. kepuasan masing-masing orang tidak berkurang walaupun barang publik tersebut digunakan secara bersama-sama. Contoh: Udara Penyakit Publik(public bad) Setiap produk atau kondisi yang menurunkan kesejahteraan masyarakat secara terus menerus. contoh: Pencemaran udara dan air

Free-rider adalah sejumlah individu yang menikmati segala manfaat yang tersedia tapi tidak memberikan kontribusi biaya yang memadai untuk menanggung biaya pengadaan sumber daya yang membuahkan manfaat tersebut.

Masalah utama mekanisme penentuan harga barang publik tingkat harga yang sesuai terhadap masing-masing masyarakat Solusi menentukan besarnya pungutan GAGAL

Pusat-pusat kota di berbagai negara sedang berkembang akan menyerap lebih dari 80 persen lonjakan penduduk dunia. Kondisi lingkungan hidup yang tidak dikelola dengan baik, yang diperparah oleh lonjakan penduduk dan emisi industri, telah dan akan melipat gandakan ancaman kesehatan. faktor penyebab : - urbanisasi dan pertumbuhan insdustri - keterbatasan pengelolaan kawasan-kawasan pemukiman didaerah perkotaan itu sendiri

Efek Kurva lingkungan Kuznet menggambarkan bahwa pencemaran di daerah perkotaan pada awalnya akan terus meningkat seiring dengan kenaikan tingkat pendapatan nasional lalu kemudian menurun. World Development Report (1992) tingkat pencemaran di seperempat bagian kota terburuk di negara maju masih lebih baik daripada kondisi di seperempat bagian terbaik di kota-kota pada negara dunia ketiga. Teknologi - teknologi bersih (clean technologies)

Sumber utama pencemaran udara: - penggunaan energi secara berlebihan - emisi kendaraan - pencemaran limbah produksi industri Eksternalitas yang menanggung biaya kerusakan lingkungan hidup justru mereka yang tidak terlibat atas tersebarnya polutan. Harga harga yang dibayarkan untuk konsumsi barang lebih kecil dari biaya sosial yang ditimbulkan dari konsumsi barang tersebut.

Eksternalitas Polusi: Biaya Individual versus Biaya Sosial dan Peranan Perpajakan Price MCS P* PM $2 a b MCP Supply PC c Demand Quantity Q* QM

Penduduk paling miskin di perkotaan memiliki kesamaan dengan penduduk miskin di pedesaan dalam hal lingkungan yang buruk (polusi dan tidak ada sanitasi). Diperparah juga dengan banyaknya jumlah keluarga. Fakta yang terjadi adalah tingkat kematian di pemukiman kumuh di kota terkadang lebih tinggi daripada di daerah pedesaan, walaupun secara umum warga desa jarang mendapat pelayanan kesehatan.

Hambatan terbesar: biaya kesehatan dan aneka biaya ekonomi yang sangat besar Hal ini bisa menyurutkan upaya pembangunan ekonomi dan perbaikan standar hidup masyarakat. Penundaan investasi dalam pengadaan berbagai macam fasilitas infrastruktur untuk menyediakan air bersih dan kecukupan sanitasi pada akhirnya akan menimbulkan biaya-biaya yang lebih besar lagi di masa mendatang. Pendapatan devisa terganggu akibat terkontaminasinya sumber air bersih karena negara maju tidak akan mengimpor produk pertanian yang sudah terkontaminasi oleh air tersebut.

Sedikit sekali anggaran dana yang tersedia bagi penyediaan berbagai bentuk pelayanan sosial yang benar-benar mengakar pada kepentingan masyarakat luas. Hanya sekitar 0.5% dari total GDP negara-negara berkembang dihabiskan untuk membiayai penyediaan sanitasi dan air bersih. Masalah yang terjadi adalah kebijakan yang dibuat pemerintah tidak tepat sasaran. Yang menikmati dampak kebijakan tersebut adalah masyarakat berpenghasilan tinggi bukan masyarakat miskin.

Yang perlu dilakukan yaitu: - kebijakan penetapan harga yang lebih baik - Peningktan efisiensi untuk memperbaiki alokasi dana dan menghemat devisa - Penyusunan rencana kebijakan lingkungan yang lebih matang

Banyak aspek-aspek ekosistem yang telah rusak sehingga kemampuannya untuk regenerasi terbatas Biaya-biaya potensial muncul akibat terjadinya penipisan lapisan ozon dan pemanasan global Proses penggundulan hutan bertanggungjawab atas 25 persen dari total kenaikan emisi CO2 dunia

Penipisan Lapisan Ozon ( Ozon Depletion) Pemanasan Global ( Global Warming ) Barang Publik Global ( Global Public Goods ) Efek Rumah Kaca ( Greenhouse gases ) Biaya Opportunitas Pelestarian Hutan

Penentuan harga sumber daya secara memadai Partisipasi masyarakat Pengaturan Hak milik dan kepemilikan yang lebih jelas Peningkatan alternatif ekonomi bagi penduduk miskin Peningkatan status ekonomi kaum wanita Pengendalian emisi industri

Liberalisasi Perdagangan Pemberian Keringanan Utang Bantuan Finansial dan Teknologi

Mengurangi Emisi dan Penyebaran Polutan Berbahaya (empat gas rumah kaca : karbon dioksida, metan, asam nitrat, sulfur heksafluorida dan dua kelompok gas : hidrofluorokarbon, perfluorocarbons) Penelitian dan Pengembangan Teknologi ( R & D ) Menurunkan Pola dan Tingkat Permintaan Yang Merusak Lingkungan