TATA KERJA TEKNIK STUDIO DAN LAPANGAN

dokumen-dokumen yang mirip
ARSITEKTUR PERTAMANAN

HORTIKULTURA LANSEKAP (SKS 2/1)

ARSITEKTUR PERTAMANAN

PENGANTAR ARSITEKTUR PERTAMANAN

ARSITEKTUR PERTAMANAN

Garden Design MENDISAIN TAMAN SEBAGAI BAGIAN DARI LANSEKAP BERKELANJUTAN

HORTIKULTURA LANSEKAP

HORTIKULTURA LANSEKAP

PENGANTAR ARSITEKTUR PERTAMANAN

HORTIKULTURA LANSEKAP

HORTIKULTURA LANSEKAP

PENGANTAR ARSITEKTUR PERTAMANAN

ARSITEKTUR PERTAMANAN

Materi 1 PENGANTAR ARSITEKTUR PERTAMANAN

Buku 1: RPKPS (Rencana Program dan Kegiatan Pembelajaran Semester) PERENCANAAN TAPAK

II. TINJAUAN PUSTAKA. desain taman dengan menggunakan tanaman hias sebagai komponennya

II. TINJAUAN PUSTAKA. terstruktur. Begitu pula dengan perencanaan lansekap (landscape planning)

DASAR-DASAR HORTIKULTURA. Disampaikan oleh BAMBANG B. SANTOSO Semester Ganjil 2010/2011 Fakultas Pertanian UNRAM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Zaman sekarang ini kemajuan di bidang olahraga semakin maju dan pemikiran

PRODUKSI TANAMAN NURSERY

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA

LINGKUP DAN SKALA ARSITEKTUR LANSKAP LINGKUP KEGIATAN ARL LINGKUP KEGIATAN ARL LINGKUP KEGIATAN ARL KEGIATAN PERENCANAAN DESAIN PENGELOLAAN KONSULTASI

Pertemuan I ARSITEKTUR LANSEKAP (TR 438)

HORTIKULTURA LANSEKAP

II. TINJAUAN PUSTAKA. bagi warga kota. Selain sebagai sarana tersebut, kehadiran lapangan golf

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BIOLOGI

Canopy: Journal of Architecture

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGANTAR BUDIDAYA TANAMAN HIAS dan BUNGA

HORTIKULTURA LANSEKAP

KAWASAN WISATA BUNGA KOTA BANDUNG

AKUNTANSI BIAYA BAHAN BAKU

Canopy: Journal of Architecture

Mata Kuliah & Kode : Desain Interior I Kode : PSR 344 Jumlah SKS : Teori 1 SKS Praktik : 3 SKS

PERANCANGAN RUANG DALAM

Nama Matakuliah STRUKTUR DAN KONSTRUKSI BANGUNAN - 1

PASAR TRADISIONAL MODERN SURABAYA

Di era kiwari efisiensi tidak saja dilakukan terhadap (Desain) Arsitektur atau gedung sebagai sistem secara mandiri, namun harus dilakukan pula

INTERIOR I. Eko Sri Haryanto, S.Sn, M.Sn

Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

RANCANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN (Juknis, Alokasi Waktu, Sekuen Materi, Silabus, SAP, Model Evaluasi, Materi Perkuliahan)

Oleh : ANUNG NERNAWAN A

Oleh : ANUNG NERNAWAN A

BAB I PENDAHULUAN.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab 3. Metode Perancangan. Penentuan ide perancangan Rumah Sakit Anak merupakan perkembangan

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lanskap

PENDAHULUAN Latar Belakang

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 06 KODE / SKS : KK / 4 SKS. Sub Pokok Bahasan dan Sasaran Belajar

Asrama Mahasiswa UNDIP Mohammad Iqbal Hilmi L2B09060

PRODUK BERSAMA DAN PRODUK SAMPINGAN (Joint. dan By Product)

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan untuk fasilitas-fasilitas pendukungnya. menginap dalam jangka waktu pendek.

arsitektur. Memberikan pemahaman tentang penerapan Kaidah, Konsep, dan Kriteria serta ketentuan-ketentuan rancangan lain pada suatu karya

masyarakat dan dipandang sebagai kesatuan antara fisik geografis dan lingkungannya dalam arti karakteristrik. Lansekap ditinjau dari segi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB VI HASIL PERANCANGAN

Dokumen Kurikulum Program Studi : Arsitektur. Lampiran II

STMIK GI MDP SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENJUALAN, PEMBELIAN DAN PERSEDIAAN BARANG PADA PD. AHAK JAYA PALEMBANG

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

BAB III METODE PERANCANGAN. mewakili kompleksitas pemahaman Islam di Indonesia khususnya di Malang.

PERTEMUAN 6 PENGAMBILAN KEPUTUSAN

DIGITAL MODEL & RENDERING

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Arsitektur Hijau BAB III TINJAUAN KHUSUS PROYEK. mengurangi kenyamanan dari club house itu sendiri.

III. METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Magang

IV. KONSEP PERANCANGAN

KAJIAN TERHADAP KONSEP ELEMEN ALAMI DALAM PEMBANGUNAN DAERAH TEPIAN PANTAI

PENDEKATAN ERGONOMIS DALAM PERANCANGAN STASIUN KERJA. Nama: Siti Krisnawati (12-039)

PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

TEKNIK KOMUNIKASI ARSITEKTURAL-AT. 423

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. Dalam proses rancangan terdapat beberapa langkah antara lain; data, metode analisis). Langkah-langkah tersebut

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lanskap 2.2 Wisata Terpadu

RPKPS TEORI DAN METODE PERANCANGAN ARSITEKTUR

Ceramah Diskusi Problem Based Learning

NAMA PERGURUAN TINGGI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUTRI

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, tingkat kemajuan di berbagai bidang perekonomian dan

Materi 6: Control Unit Operations

BAB I PENDAHULUAN. Desain mebel termasuk dalam kategori desain fungsional, yaitu desain

Sebuah Pembelajaran mata kuliah yang bersifat teoritis Studi Kasus di Jurusan Arsitektur FTSP ITS. Endrotomo

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DESAIN WISATA EDUKASI BERWAWASAN LINGKUNGAN DI SURABAYA

SATUAN ACARA PERKULIAHAN STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 2 / 3 SKS

Evaluasi Tingkat Kenyamanan Penghuni Pasca Perubahan Fungsi Taman Parang Kusumo Semarang

Desa Mandiri Berbasis Ecovillage

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1.5. Metodologi Pembahasan Metode Pengamatan 9

BAB II METODOLOGI. 2.1 Relevansi dan Konsekuensi

Kompetensi Lulusan Jurusan Arsitektur

/

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2010 / 2011

Materi 1: Pendahuluan

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. diharapkan perancangan pada objek Gedung Bisnis Multimedia Malang mampu memenuhi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. kota Jakarta pada akhirnya menuntut tersedianya wadah fisik untuk menampung

Transkripsi:

TATA KERJA TEKNIK STUDIO DAN LAPANGAN TUJUAN BELAJAR BAB INI : Mampu memahami dan kemudian mampu menjelaskan beberapa aspek teknik atau tata kerja studio Mampu memahami dan kemudian mampu menjelaskan beberapa aspek tata kerja teknik lapang

Materi 2 PENGANTAR ARSITEKTUR PERTAMANAN Bambang B. Santoso Semester Genap Tahun Ajaran 2009/2010

Hadirnya suatu taman adalah melalui berbagai tahapan dari sejak inisiatif dan kemudian menganalisis berbagai datadata yang terkumpul, dan kemudian diteruskan dengan mendesain awal hingga tercipta desain akhir dari suatu rencana taman.

Tahapan pembuatan taman pd dasarnya merupakan suatu rangkaian tahapan kerja di studio yg sekaligus sangat berhubungan erat dgn teknik-teknik atau tata kerja studio yg telah baku, dan kemudian tahapan kerja di lapang, yg merupakan implementasi atau realisasi hasil kerja studio.

Agar supaya segala bentuk perencanaan baik sejak persiapan desain dan kemudian pembuatan taman, seorang perancang dalam melaksanakan tugas-tugasnya seharusnya melakukan pekerjaan sesuai dgn etika. Etika tersebut dikenal sebagai Etika Perencana, yg meliputi tingkat pengertian atau pemahaman terhadap lahan yg akan digarap dan sejarah yg berkaitan dgn lahan ataupun tema taman serta sosial-budaya masayarakat yg nantinya menikmati taman bersangkutan.

Taman yg terbangun tentunya direncanakan agar berkelanjutan yg menguntungkan bagi sistim kehidupan masyarakat ataupun hewan dan isi alam lainnya. Etika berikutnya menyangkut perhatian terhadap nilai estetika ruang dan kenyamanan. Pada akhirnya etika tersebut bermuara pada The Essence of Good Planning.

Tata Kerja Teknik Studio Pekerjaan studio dilakukan tentunya oleh seorang perancang taman (Landscape Architect) yg bertanggung jawab atas segala bentuk desain rencana taman. Seorang perancang membuat desain taman dpt karena pesanan pelanggang atau menciptakan berbagai macam gaya desain taman, dan kemudian menawarkannya kpd pelanggang yg memerlukannya

Tata Kerja Teknik Studio Agar permintaan pelanggang dpt direalisasikan maka seorang perancang bekerja dengan tingkat kecukupan yang tinggi terhadap penguasaan ilmuilmu geology, hydrology, agronomy, keteknikan dan tentunya arsitektur. Dengan pengetahuannya tsb perancang menuangkan berbagai imajinasinya dalam menciptakan rencana taman sesuai dgn keinginan pelanggang yg juga tentunya dipengaruhi oleh keadaan lapang tempat nantinya dibuat taman bersangkutan.

Proses penciptaan suatu taman dari sejak desain, meliputi : Penetapan program Pembuatan desain secara sketsa Pembuatan desain awal Pengembangan desain terpilih Persiapan dokumen kontrak kerja Penyelesaian gambar (Shop Drawings) Pembuatan taman (Construction)

Seorang perancang (designer) dalam bekerja di studio harus memahami bbrp aspek teknik kerja, yaitu : Teknik Menggambar Menggambar desain dapat dilakukan melalui dua teknik menggambar atau merancang, yaitu Teknik Konvensional dan Teknik Komputerisasi (Multimedia).

Manfaat Menggambar atau mendesain paling tidak bermanfaat bagi lingkungan yg akan dikembangkan dan bermanfaat pula bagi desain (menguntungkan secara ekonomis). Selain itu, manfaat data-data lapangan yg mendukung diciptakannya suatu desain. Oleh karena itu agar data-data bermanfaat, maka data-data tersebut harus benar informasinya, akurat dan lengkap.

Prinsip Kerja Dalam menyelesaikan berbagai tugastugas studio, desainer harus memiliki prinsip dalam bekerja. Untuk itu maka target perkembangan kerja harus dibuat (direncanakan berdasarkan persentase kemajuan keberhasilan).

Sistim Pengakomodasian Mengakomodasi berbagai aspek yg mendukung kerja di studio maupun mendukung aspek realisasi pembuatan taman di lapang. Hal ini mencakup masalah pembagian tugas kerja dan penyediaan tenaga kerja lapang yg efisien. Pengadaan tenaga kerja sesuai dengan jumlah elemen taman dan tingkat kesulitan desain.

Aplikasi Optimal Menyelesaikan sesuai dengan target dan disesuaikan dengan permasalahan (kasus).

Tata Kerja Teknik Lapang Pembentukan permukaan (grading) suatu taman merupakan suatu teknik rekayasa pertamanan. Hal ini sekaligus merupakan aspek teknis penting dalam arsitektur pertamanan yg berkenanan dgn pembangunan rencana desain tapak ke dalam kenyataan tiga dimensional. Oleh karena itu suatu pengetahuan teknologi pembentukan permukaan sangat berguna bagi proses perencanaan tapak.

Realisasi pembentukan suatu taman melalui beberapa tahapan pengkerjaan, yaitu : Pembersihan lokasi (site planning) Pembentukan permukaan Penanaman elemen tanaman (demikian pula elemen keras/bangunan taman) Pembersihan areal taman Evaluasi kesesuaian dengan desain awal

Tata kerja teknik lapang merupakan teknik kerekayasaan pertamanan dlm mengimplementasikan suatu desain ke dalam bentuk nyata taman. Kerekayasaan pertamanan berkenaan dgn pembangunan secara ekonomis dan dgn kepekaan terhadap kondisikondisi yg ada.

Prinsip-prinsip teknik dan sasaran penting pembentukan permukaan diarahkan untuk memenuhi beberapa aspek, yaitu : 1. Permukaan tanah harus sesuai dgn maksud atau kegunaan yg diinginkan (sesuai desain). 2. Permukaan tanah yg dibentuk harus memiliki sistim pembuangan air yg baik 3. Rencana pembentukan permukaan baru harus mencoba menjaga permukaan aslinya (artinya sesedikit mungkin mengadakan perubahan atau pertahankan bentuk aslinya).

4. Bilamana tetap harus dibuat suatu permukaan baru, maka pembentukan permukaan semaksimal mungkinm mengikuti atau memenuhi persyaratan ekologis maupun keteknikan permesinan. 5. Jumlah galian (cut) sebaiknya mendekati jumlah timbunan (fill). 6. Penanaman elemen tanaman disesuaikan dengan urutan dalam ruang. Dahulukan tanaman posisi tersulit baru kemudian jenisjenis tanaman yang terposisikan di sisi luar.

7. Sebaiknya mendahulukan pengkerjaan elemen taman keras (bangunan taman). 8. Karena akhir pembuatan taman adalah dicapainya pemandangan yg baik, maka masih diperkenankan dilakukan bbrp modifikasi atau perubahan realisasi dari konsep desain yg ada. 9. Modifikasi tentunya pd jenis-jenis tanaman ataupun ukuran tanaman sangat disesuaikan dengan keadaan di lapang. Namun demikian perubahan yg dilakukan semaksimal mungkin tidak merubah tujuan atau tema desain awal.

DAFTAR PUSTAKA Ingels, J.E., 1994. Ornamental Horticulture : Science, Operation, and Management. ITP Delmar Pub. Inc. Austin, R.L., 1982. Designing With Plants. Van Nostrand Reinhold Company. Hakim, R., 1996. Pedoman Penyajian Visual dan Tahapan Perancangan Arsitektur Lansekap. Penerbit Universitas Trisaksti, Jakarta. Laseau, P., 1980. Graphic Thinking for Architects and Designers. Linton Educational Publishing, Inc. (diterbitkan kembali oleh Penerbit ITB Bandung, 1986)