PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN DENGAN KATEGORI MODERATE CARE DI RUANG PERAWATAN KELAS VIP KELAS I DAN KELAS II DI RUMAH SAKIT ISLAM SURAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. adalah dengan memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya, dengan

dan menghasilkan pertumbuhan serta kreativitas.

BAB I PENDAHULUAN. anggotanya. Keluarga berfungsi tinggi untuk membantu dalam menjaga

BAB I PENDAHULUAN. Congestive Heart Failure (CHF) atau gagal jantung merupakan salah

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S DENGAN GANGGUAN JIWA : PERILAKU KEKERASAN DI BANGSAL SEMBADRA RSJD SURAKARTA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKAMBUHAN PASIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

STRATEGI COPING PERAWAT RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA ( Fenomena pada Perawat di RSJD Surakarta )

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan anak sakit dan hospitalisasi dapat menimbulkan krisis

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan kesehatan bertujuan agar setiap penduduk mampu

HUBUNGAN ANTARA SUPPORT SYSTEM KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN ANAK SEBELUM TINDAKAN SIRKUMSISI DI BALAI PENGOBATAN ADHIA TUNGGUR SLOGOHIMO WONOGIRI

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN KEMANDIRIAN DALAM ACTIVITY of DAILY LIVING (ADL) PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aspek utama dalam pemberian asuhan keperawatan adalah

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. register status pasien. Berdasarkan register pasien yang ada dapat diketahui status pasien

BAB I PENDAHULUAN. secara langsung terhadap sistem pendidikan dan pelayanan kepada masyarakat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tidur merupakan salah satu kebutuhan dasar. manusia yang termasuk kedalam kebutuhan dasar dan juga

BAB I PENDAHULUAN. Gangguan jiwa ditemukan disemua lapisan masyarakat, dari mulai

BAB 1 PENDAHULUAN. Kualitas jasa pelayanan kesehatan merupakan bagian terpenting yang perlu

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan kesehatan yang merata merupakan aspek penting yang harus

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi sekarang ini, pelayanan prima. merupakan elemen utama yang harus diperhatikan oleh unit

BAB I PENDAHULUAN. Deklarasi Umum Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa menyatakan. kesejahteraan diri serta keluarganya (KKI, 2009).

SKRIPSI SULASTRI J

BAB I PENDAHULUAN. dapat memenuhi segala kebutuhan dirinya dan kehidupan keluarga. yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan

BAB I PENDAHULUAN. cepat, sehingga masyarakat dengan mudah memperoleh informasi yang diinginkan

BAB I PENDAHULUAN. Sakit. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

BAB I PENDAHULUAN. Hospitalisasi anak merupakan suatu proses karena suatu alasan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa kini banyak pola hidup yang kurang sehat di masyarakat sehingga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling banyak ditemui

BAB I PENDAHULUAN. penyakit kanker. Badan Kesehatan Dunia (WHO, 2012) memprediksi, akan terjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. keluarga, kelompok, organisasi, atau komunitas. (Stuart, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pelayanan kesehatan masyarakat memiliki peran besar dalam pelayanan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. jika seringkali pasien dan keluarganya menunjukkan sikap yang agak

HUBUNGAN PENGGUNAAN MEKANISME KOPING DENGAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI FRAKTUR FEMUR DI UNIT ORTHOPEDI RSU ISLAM KUSTATI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. mandiri untuk menangani kegawatan yang mengancam jiwa, sebelum dokter

ANALISIS VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. Stroke merupakan masalah bagi negara-negara berkembang. Di dunia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat yang penting, khususnya di negara berkembang. Obat-obat andalan

BAB I PENDAHULUAN. dalam segi kehidupan manusia. Setiap perubahan situasi kehidupan individu

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KECEMASAN PASIEN DENGAN TINDAKAN KEMOTERAPI DI RUANG CENDANA RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. penyakit disamping penyembuhan dan pemulihan. segenap lapisan masyrakat. Sasaran dari program tersebut yakni tersedianya

BAB 1 PENDAHULUAN. mengutamakan pelaksanaannya melalui upaya penyembuhan pasien, rehabilitasi dan pencegahan gangguan kesehatan. Rumah sakit berfungsi

PENGARUH RELAKSASI PROGRESIF TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA SKRIPSI

KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN KELUARGA PASIEN DI INTENSIVE CARE UNIT (ICU) RS ADI HUSADA KAPASARI SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. menyesuaikan diri yang mengakibatkan orang menjadi tidak memiliki. suatu kesanggupan (Sunaryo, 2007).Menurut data Badan Kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. berkeringat, palpitasi, kekakuan pada dada dan gangguan lambung ringan. bervariasi setiap individu (Kaplan dan Sadock, 2000).

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pekerja kesehatan rumah sakit yang terbanyak adalah perawat yang berjumlah

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat, terutama di kota-kota besar. Banyaknya jumlah rumah sakit tersebut

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan untuk memberikan pelayanan medis yang dibutuhkan bagi setiap

STRES KERJA PADA PERAWAT UNIT GAWAT DARURAT

BAB 1 PENDAHULUAN. operasi melalui tiga fase yaitu pre operasi, intraoperasi dan post. kerja dan tanggung jawab mendukung keluarga.

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit kusta merupakan penyakit yang menjadi problema di masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. ekonomis. Oleh karena itu, pemeliharaan kesehatan merupakan suatu upaya. pemeriksaan, pengobatan atau perawatan di rumah sakit.

EFISIENSI RUMAH SAKIT DI SUKOHARJO DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)

BAB I PENDAHULUAN. merupakan faktor-faktor yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kualitas Hidup. individu mengenai posisi individu dalam hidup, konteks budaya dan

BAB 1 PENDAHULUAN. dimana salah satu upaya yang dilakukan oleh rumah sakit adalah mendukung rujukan

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DENGAN STRESS KERJA PADA PERAWAT DI RUMAH SAKIT ISLAM SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. prosedur pembedahan. Menurut Smeltzer dan Bare, (2002) Pembedahan / operasi

BAB I PENDAHULUAN. yang penting, sarat dengan tugas, beban, masalah dan harapan yang. memiliki kemampuan dalam menghubungkan aspek-aspek kemanusiaan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SKRIPSI. GAMBARAN KUNJUNGAN PASIEN RAWAT JALAN PADA 10 BESAR ANGKA KUNJUNGAN PASIEN DI POLIKLINIK RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN. dan gawat darurat (Undang - Undang No 44 tahun 2009). Rumah sakit didirikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menduduki rangking ke 4 jumlah penyandang Diabetes Melitus terbanyak

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Analisis peran..., Rizka Arofani, FKM UI, 2009

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN GANGGUAN KARDIOVASKULAR YANG DIRAWAT DIRUANGAN ALAMANDA TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. hanya berkembang dengan cepat jika menciptakan kepuasan dan kesetiaan

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Kesehatan merupakan hal penting yang diinginkan. setiap manusia. Menurut World Health Organization (WHO)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan swasta semakin menuntut pelayanan yang bermutu. Tidak dapat dipungkiri pada

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh agens infeksius. Kasus pneumonia tidak memiliki kriteria usia

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan rumah sakit yang didorong oleh permintaan. pelanggan menyebabkan layanan rumah sakit tidak hanya memperhatikan

BAB I PENDAHULUAN. Bagi sebagian besar pasien, masuk rumah sakit karena sakitnya dan harus

BAB 1 PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah salah satu sarana kesehatan tempat menyelenggarakan upaya

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan masalah kesehatan benar-benar merupakan kebutuhan. penting. Oleh karena itu, organisasi pelayanan kesehatan diharapkan

BAB V PEMBAHASAN DAN SIMPULAN. keperawatan kecemasan pada pasien pre operasi sectio caesarea di RSUD

ANALISIS HUBUNGAN TINGKAT DEPRESI DENGAN JUMLAH LIMFOSIT PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA. Skripsi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dan diantaranya adalah milik swasta. 1. dari 6 buah puskesmas, 22 BKIA, 96 dokter praktik dan 3 Rumah Bersalin.

BAB 1 PENDAHULUAN. juga dengan masyarakat (Maslim, 2002 ; Maramis, 2010). masalah yang mesti dihadapi, baik menggunakan fisik ataupun psikologig

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi ini teknologi berkembang semakin pesat, begitu

HUBUNGAN STRES KERJA DENGAN ADAPTASI PADA PERAWAT DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. harus dipelihara kerena bermanfaaat bagi pasien, dokter dan rumah sakit. pengobatan dan perawatan kepada pasien.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Wong (2009) Masa kanak-kanak awal yaitu pada usia 3 6 tahun

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Proses pengumpulan data penelitian ini dilaksanakan di RSUD Kota

BAB I PENDAHULUAN. operasi/pembedahan (misalnya takut sakit waktu operasi, takut terjadi

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan oleh semua orang. Menurut Yosep (2007), kesehatan jiwa adalah. dan kecakapan dalam beradaptasi dengan lingkungan.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pelayanan rawat inap merupakan kegiatan yang dilakukan di ruang rawat inap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut Dep Kes RI (2008), rumah sakit adalah sarana kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Krisis multi dimensi yang melanda masyarakat saat. ini telah mengakibatkan tekanan yang berat pada sebagian

I. PENDAHULUAN. Sejak pertama kali berdirinya suatu negara, pemerintah dan masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan perilaku psikotik, pemikiran konkret, dan kesulitan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh banyak faktor, baik faktor dari petugas (perawat, dokter dan tenaga

Transkripsi:

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN DENGAN KATEGORI MODERATE CARE DI RUANG PERAWATAN KELAS VIP KELAS I DAN KELAS II DI RUMAH SAKIT ISLAM SURAKARTA Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan OLEH : K h o i r u l W a f a J 2 2 0 0 6 0 0 0 6 FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMADIYAH SURAKARTA TAHUN 2008

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kecemasan adalah perasaan yang subyektif, suatu perasaan yang tidak spesifik atas ketidaknyamanan, ketegangan juga ketidakamanan, dan ini adalah suatu respon yang normal untuk melindungi seseorang terhadap sesuatu yang mengancam fisik, psikologi, integritas sosial, harga diri dan status. Setiap orang akan dan pernah mengalami kecemasan, karena kecemasan sangat diperlukan oleh seorang pelajar untuk giat belajar, seorang artis untuk berkreasi, dan kita semua untuk menghadapi kehidupan ini (Fortinas and Holoday, 1999). Kecemasan adalah suatu bentuk emosi tanpa adanya obyek yang jelas yang disebabkan oleh sesuatu yang tidak diketahui dan akan menghasilkan suatu bentuk pengalaman baru seperti masuk sekolah, mulai pekerjaan yang baru, perubahan jabatan, dan juga menjalani perawatan di rumah sakit (Stuart, 1998) Pengenalan dini terhadap kecemasan sangat diperlukan karena dua alasan, yang pertama adalah karena kecemasan adalah menular karena dapat dibaca oleh orang lain, seoarang pasien dengan kecemasan yang tinggi akan kelihatan sedih pada saat masuk rumah sakit untuk perawatan, dan kedua perawat harus mengetahui kecemasannya sendiri sehingga dapat 1

2 berkomunikasi dengan pasien yang sedang mengalami kecemasan (Fortinas and Holoday, 1999). Pelayanan kesehatan yang ada di rumah sakit adalah terdiri dari pencegahan, pengobatan penyakit dan promosi kesehatan yang dilakukan secara menyatu oleh semua tenaga kesehatan yang ada maupun tenaga yang terkait dengan profesi kesehatan. Jenis pelayanan yang memberikan perawatan secara komprehensif dan pasien masuk dan tinggal di rumah sakit untuk menentukan diagnosa menerima pelayanan kesehatan dan rehabilitasi adalah dengan sistem rawat inap (Perry and porter, 2001). Bagi sebagian orang menjalani perawatan inap di rumah sakit adalah suatu hal yang tidak menyenangkan, mereka memilih masuk rumah sakit karena terpaksa atas dasar alasan medis. Kecemasan merupakan perasaan yang paling umum dirasakan oleh pasien yang dirawat di rumah sakit, selain itu juga mengalami depresi, perasaan gugup, insomnia, dan ketidakmampuan berkonsentrasi (Smet, 1999) Kecemasan pasien yang dirawat di rumah sakit adalah karena jauh dari lingkungan keluarga dan hidup dalam lingkungan yang baru, cemas akan kesembuhan penyakit dan juga prognosisnya, kurang mendapat informasi tentang penyakit dan tindakan medis yang dilakukan terhadap dirinya. Rumah Sakit Islam Surakarta merupakan salah satu rumah sakit swasta yang mempunyai visi untuk menjadi rumah sakit unggulan tingkat nasional pada tahun 2010 yang tentunya mutu pelayanan termasuk mutu

3 pelayanan keperawatan mendapat perhatian yang serius. Fasilitas yang ada termasuk tersedianya bangsal perawatan untuk semua kalangan masyarakat diantaranya bangsal kelas VIP (Al Insyiroh), bangsal kelas I (Al-Hajj), dan bangsal kelas II (Al Fajr dan Al kautsar). Pembagian kelas perawatan ini bukan berdasarkan unit penyakit, sehingga pasien yang menjalani rawat inap dikelas tersebut mempunyai kasus penyakit yang kompleks. Namun demikian ketergantungan terhadap bantuan perawat berawat bervariasi, dari mulai yang self care, moderate care, dan juga intensif care. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti selama bekerja di Rumah Sakit Islam Surakarta, dan hasil wawancara dengan pasien dan keluarga menunjukan bahwa pasien yang baru masuk di ruang perawatan mengalami kecemasan sehubungan dengan penyakitnya, prognosisnya, tindakan medis yang akan dilakukan, biaya dan lamanya perawatan. Menurut Kaplan dan Sadock (1997) faktor-faktor yang mempengaruhi kecemasan adalah termasuk umur, jenis kelamin, sosial ekonomi dan dukungan keluarga, sementara salah satu alasan memilih jenis ruang perawatan adalah faktor sosial ekonomi maka peneliti mencoba mengangkat permasalahan adakah perbedaan tingkat kecemasan untuk pasien kategori moderate care di ruang perawatan kelas VIP, kelas I, dan ruang perawatan kelas II.

4 B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat dikemukakan rumusan masalah sebagai berikut ; Adakah perbedaan tingkat kecemasan untuk pasien kategori moderate care di ruang perawatan VIP, kelas I, dan kelas II di Rumah Sakit Islam Surakarta?. C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian dibagi menjadi : 1. Tujuan Umum : Untuk menganalisa perbedaan tingkat kecemasan untuk pasien kategori moderate care di ruang perawatan VIP, kelas I, dan kelas II, di Rumah Sakit Islam Surakarta. 2. Tujuan Khusus : a. Mengetahui gambaran tingkat kecemasan untuk pasien kategori moderate care di ruang perawatan VIP Rumah Sakit Islam Surakarta. b. Mengetahui gambaran tingkat kecemasan untuk pasien kategori moderate care di ruang perawatan kelas I Rumah Sakit Islam Surakarta. c. Mengetahui gambaran tingkat kecemasan untuk pasien kategori moderate care di ruang perawatan kelas II Rumah Sakit Islam Surakarta.

5 d. Mengetahui perbedaan tingkat kecemasan antara pasien kategori moderate care di ruang perawatan VIP dengan kelas I Rumah Sakit Islam Surakarta. e. Mengetahui perbedaan tingkat kecemasan antara pasien kategori moderate care di ruang perawatan VIP dengan kelas II Rumah Sakit Islam Surakarta. f. Mengetahui perbedaan tingkat kecemasan antara pasien kategori moderate care di ruang perawatan kelas I dengan kelas II Rumah sakit Islam Surakarta. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini dapat bermanfaat bagi ; 1. Instansi pelayanan kesehatan Hasil penelitian ini diharapkan memberikan gambaran dan masukan kepada pihak rumah sakit untuk pemberian pelayanan kesehatan yang bermutu oleh semua tenaga kesehatan dan tenaga yang terkait lainnya sesuai dengan strata ruangan yang ada. 2. Institusi Pendidikan Keperawatan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya body of knowledge dunia keperawatan.

6 3. Profesi Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada profesi perawatan dalam rangka peningkatan mutu pelayanan keperawatan sesuai dengan konsep teori yang ada dan tetap menjaga kepuasan pasien. 4. Bagi peneliti lain Dapat menggunakan penelitian ini sebagai perbandingan dan dapat dikembangkan lagi untuk penelitian-penelitian berikutnya. E. Keaslian Penelitian Sejauh pengetahuan penulis belum pernah ada penelitian mengenai tingkat kecemasan pasien kategori moderate care yang dihubungkan dengan strata kelas rawat inap. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Subhan (2003) menganalisa perbedaan tingkat kecemasan antara pasien laki-laki dan perempuan dalam 24 jam pertama masuk ICU di RSUD DR. Soetomo Surabaya. Penelitian ini mengambil sampel 25 laki-laki dan 15 perempuan dengan skala pengukuran kecemasan mengunakan Zung Self Rating Anxiety Scale. Perbedaan dengan penelitian ini adalah sampel yang diambil tidak membanding jenis kelamin, tetapi pasien dalam kategori moderate care yang ada pada bangsal perawatan yang ada di Rumah Sakit Islam Surakarta. Penelitian lain yang dilakukan oleh Haryanto (2003) adalah Hubungan

7 Antara Jenjang Pendidikan dan Tingkat Kecemasan Keluarga yang Salah satu Anaknya Mengalami Autisme di poli Jiwa RSUD DR. Soetomo Surabaya.