BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tersebut sebagai tempat penelitian, berdasarkan pertimbangan sebagai berikut :

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. profesi penulis dimana diharapkan ada kemudahan khususnya menyangkut

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian indakan kelas ini dilaksanakan di SDN I Gegesik Kulon Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. terdapat hubungan antara subjek penelitian, seperti yang dikemukakan

BAB III METODE PENELITIAN

Gambar 3.1 Denah Sekolah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terdiri atas 18 orang siswa laki-laki dan 10 orang siswa perempuan. Alasan

BAB III METODE PENELITIAN. Sumedang. Alasan pemilihan lokasi ini didasarkan pada pertimbangan bahwa :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. muncul dari adanya praktik pembelajaran sehari-hari yang dirasakan langsung

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. muncul dari adanya praktik pembelajaran sehari-hari yang dirasakan langsung

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran sehari-hari dikelas, maka jenis penelitian ini adalah Penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. tindakan kelas (PTK) atau classroom action research sebagai cara untuk

BAB III RENCANA DAN PROSEDUR PENELITIAN. Paseh 2 Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang. Lokasi penelitian tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini, dilaksanakan di SDN 2 Suntenjaya Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dengan pertimbangan sebagai berikut: pada pembelajaran sepak bola.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Subjek Penelitian adalah siswa siswa kelas XI Agribisnis Produksi

Gambar 3.1 Denah SDN Cikaramas 2

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi tempat penelitian dilakukan di SDN Sukamanah yang beralamat di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. berada di Desa Sitanggal kecamatan Larangan Kabupaten Brebes. Sekolah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian menurut Nana Sudjana menekankan kepada cara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penting, sebab dalam menggunakan metode penelitian yang tepat diharapkan

BAB III METODE PENELITIAN. Alasan memilih SDN Sukawening berdasarkan pertimbangan :

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri

BAB III METODE PENELITIAN. inggris disebut Clasroom Action Research (CAR).Penelitian ini terdiri dari empat

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah di Kelas V SDN Randegan Wetan II yang

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Tanjungkerta Kabupaten Sumedang. Lokasi penelitian tersebut dipilih

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suharsismi ( 2005 ) menyatakan bahwa :Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Gunungkuning Kecamatan Sindang Kabupaten Majalengka. Adapun alasan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di TK Aisyiyah kelompok A Kecamatan Tanjungsari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi/ tempat penelitian adalah Taman Kanak-kanak Satu Atap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini berbentuk penelitian tindakan kelas (classroom reaseach).

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah menggunakan metode kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas (PTK) atau dikenal juga dengan istilah classroom action research.

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya, secara khusus

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sehari-hari yang dirasakan langsung oleh guru dan anak didik di dalam kelas,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini penulis menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau

BAB III METODE PENELITIAN. sesuai dengan proses pembelajaran yang akan dibahas yaitu Meningkatkan

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Sumedang. Kondisi SDN Cimalaka III dapat dikatakan cukup kuat,

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. UCAPAN TERIMA KASIH... iii. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR TABEL... ix. DAFTAR DIAGRAM...

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tindakan Kelas (PTK) atau classroom action research yaitu penelitian yang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. kelas (classroom action research) menurut Basrowi Penelitian Tindakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. SD Negeri 2 Guwa Lor siswanya mengalami kesulitan dalam pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan dalam penelitian mengenai penerapan asesmen kinerja untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan merupakan suatu bentuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. siswa Sekolah Menengah Pertama sudah sesuai dengan apa yang diharapkan,

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi tempat peneliti melaksanakan penelitian adalah SDN Orimalang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi pelaksanaan penelitian ini adalah di SDNegeri Cimanggu yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. taktis yang relevan dengan pemecahan permasalahan pembelajaran sepak bola di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpukan data-data dan dianalisis untuk menyelesaikan suatu masalah. (Kunandar,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. tindakan kelas (PTK) atau class room action research sebagai cara untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Acuan peta permasalahan dalam penelitian ini adalah pemanfaatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di SDN Sumbersari 01 Kecamatan. Pebayuran Kabupaten Bekasi. Subjek penelitian adalah siswa kelas I

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GRAFIK... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

B. Disain Penelitian Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis dan Taggart (dalam Wiriaatmadja: 2008)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

Gambar 3.1 Denah SDN Cikondang III

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini, dilaksanakan di SDN Sukarasa 3 dan 4 Kota

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitaian Tindakan Kelas dilaksanakan di SD Negeri 1 Kemlaka Gede Kecamatan Tengahtani, Kabupaten Cirebon. Alasan penulis memilih sekolah tersebut sebagai tempat penelitian, berdasarkan pertimbangan sebagai berikut : a. Peneliti merupakan salah satu tenaga pendidik di sekolah tersebut, sehingga peneliti telah memahami kondisi, karekteristik siswa, serta proses pembelajaran yang berlangsung. b. Peneliti memiliki keinginan untuk meningkatkan keterampilan gerak dasar siswa, khususnya dasar pasing atas serta berupaya meningkatkan kompetensi dan profesionalisme guru. c. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan dengan tidak mengganggu tugas pokok peneliti sebagai seorang pendidik. 2. Waktu penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan mulai bulan Maret sampai Mei 2011. Adapun waktunya sesuai dengan jadwal pelajaran yang berlaku di SD Negeri 1 Kemlaka Gede Kecamatan Tengahtani, Kabupaten Cirebon pada tahun ajaran 2010-2011, yaitu setiap hari kamis mulai pukul 07.00 sampai pukul 08.45.

23 DENAH SEKOLAH RUANG KEPSEK DAN GURU RUANG KELAS I DAN III RUANG KELAS II RUANG KELAS IV U RUANG KELAS V RUANG KELAS VI Gambar 3.2 Lapangan Upacara Bendera

24

25 B. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 1 Kemlaka Gede Kecamatan Tengahtani, Kabupaten Cirebon, dengan jumlah siswa seluruhnya 30 orang siswa yang terdiri dari 17 orang siswa putra dan 13 orang siswa putri. Alasan pemilihan subjek penelitian ini adalah berdasarkan hasil observasi awal bahwa tingkat penguasaan keterampilan gerak dasar siswa dalam pembelajaran pasing atas masih rendah, sehingga diperlukan adanya upaya perbaikan pada proses maupun hasil pembelajaran. 2. Objek Penelitian Objek penelitian Tindakan Kelas ini berupa kegiatan pembelajaran dasar pasing atas dengan metode bola berpantul ke dinding dalam permainan bola voli mini. C. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif. Penelitian kulitatif menghasilkan data deskriptif dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran secara mendalam tentang pembelajaran dasar pasing atas pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Kemlaka Gede Kecamatan Tengahtani, Kabupaten Cirebon. Tujuan dari penelitian kualitatif adalah untuk memperbaiki kemampuan guru dalam proses pembelajaran.

26 Berbekal dari keinginan memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran penjas pada pokok bahasan pasing atas, penulis mempersiapkan diri tentang apa itu peneletian tindakan kelas, latar belakang karakter dan prosedur penelitian yang harus ditempuh. Menurut Arikunto (2008:2-3) adalah sebagai berikut : a. Penelitian ialah suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara atau aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi penenliti. b. Tindakan ialah menunjukkan pada suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan siswa. c. Kelas ialah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula. Dengan menggabungkan batasan pengertian tiga kata inti di atas, dapat disimpulkan bahwa penelitian kelas adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Berdasarkan pendapat Kemmis (dalam Wiriaatmaja, 2005:12) dijelaskan bahwa penelitian tindakan kelas adalah : Sebuah inkuiri reflektif yang dilakukan secara kemitraan mengenai situasi tertentu (termasuk pendidikan) untuk meningkatkan rasionalitas dan keadilan dari a. Kegiatan praktek sosial atau pendidikan mereka, b. Pemahaman mereka mengenai kegiatan-kegiatan praktek pendidikan ini, c. Situasi yang memungkinkan terlaksanya kegiatan ini. Sedangkan menurut Ebbutt (1993:23) mengatakan : Penelitian tindakan kelas adalah kajian sistematik dari upaya perbaikan pelaksanaan praktek pendidikan oleh sekelompok guru dalam melakukan tindakan-tindakan dalam pembelajaran, berdasarkan reflektif mereka mengenai hasil tindakan-tindakan tersebut.

27 Jadi, secara ringkas dari pernyataan-pernyataan di atas, penelitian tindakan kelas adalah bagaimana mengorganisasikan praktek pembelajarannya dan belajar dari pengalaman mereka sendiri. Mereka mencobakan suatu gagasan perbaikan dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu. Penelitian ini mengacu pada siklus kegiatan yang dikembangkan model Spiral Kemmis dan Tagart yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Kemudian apabila melihat perkembangannya penelitian tindakan kelas bermula dari penelitian penelitian tindakan yang pertama kali dipakai oleh Kurt lewin pada tahun 1940-an yang pada awalnya ditetapkan untuk bidang sosial dan ekonomi, namun oleh Stephen (1952-1953) penelitian ini dipakai untuk pertama kalinya pada bidang pendidikan. Selanjutnya pada tahun 1975 Lawrence Stenhouse memperkenalkan istilah The Teacher as Research atau guru sebagai peneliti, bersamaan dengan munculnya istilah tersebut pada tahun yang sama dalam proyek yang dinamakan Ford Teaching Project yang dipimpin oleh Elliot dan Clem Adelman merekrut 4o guru sekolah dasar dan menengah yang dilibatkan dalam penelitian untuk menelaah praktek kelasnya masing-masing dengan penelitian tindakan dan pada akhirnya muncul istilah-istilah guru peneliti dan penelitian kelas oleh guru karena penelitian untuk perbaikan itu dilakukan di ruang kelas. Namun kemudian Hopkins memakai istilah Classroom Research ini Action atau Classroom Action Research untuk meningkatkan penelitian yang dilakukan oleh para peneliti pendidikan dengan menjadikan guru dan siswa sebagai objek penelitiannya. Berdasarkan pengertian dan latar belakang penelitian tindakan kelas, menurut Wiriaatmaja dan Wahab (dalam Suherman 2004:3) menyatakan

28 bahwa karakteristik penelitian tindakan kelas yaitu : Memperbaiki proses pembelajaran dari dalam. Kolaborasi dan Partisipatif, menyelesaikan masalah, meningkatkan kinerja mekanisme dari dalam. Kemudian penelitian ini mengacu kepada penelitian tindakan kelas model Kemmis dan Taggart seperti dijelaskan (dalam Kasbolah 1999:14) mengatakan: Penelitian tindakan juga digambarkan sebagai suatu proses yang dinamis dimana ke empat aspek, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi harus dipahami bukan sebagai langkah yang statis, terselesaikan dengan sendirinya, tetapi lebih merupakan momen-momen dalam bentuk spiral yang menyangkut perencanaan, tindakan, penagamatan, dan refleksi.

29 2. Desain Penelitian Alur umum pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah dapat digambarkan sebagai berikut : Perencanaan Refleksi Siklus I Pelaksanaan Observasi Perencanaan Refleksi Siklus II Pelaksanaan Observasi Gambar 3.2 Alur Pelaksanaan Tindakan Kelas PTK (Rochiati Wiriaatmaja. 1988) Hasil penelitian kemudian diinterprestasikan dan dirundingkan serta disepakati dari sumber data dalam hal ini prektisi, siswa dan orang-orang yang ada kaitannya dengan penelitian ini. Penelitian ini menggunakan diinterprestasikan dan dirundingkan serta disepakati dari sumber data dalam hal ini praktisi, siswa dan orang-orang yang ada kaitannya dengan penelitian ini.

30 D. Prosedur Penelitian Prosedur yang dilakukan dalam penelitian tindakan ini berbentuk siklus sesuai dengan desain penelitian di atas, yang terdiri dari tiga siklus. Siklus pertama dilaksanakan suatu pertemuan, masing-masing pertemuan dilakukan selama tiga jam pelajaran. Adapun prosedur penelitian tindakan tersebut dapat diuraikan dalam tahaptahap penelitian sebagai berikut : 1. Tahapan Perencanaan Kelas Langkah-langkah yang ditempuh peneliti dalam perencanaan tindakan ini meliputi kegiatan sebagai berikut : a. Sebelum melaksanakan penelitian, terlebih dahulu peneliti mengadakan pendekatan kepada Kepala Sekolah IV SD Negeri 1 Kemlaka Gede Kecamatan Tengahtani, Kabupaten Cirebon untuk membicarakan maksud dan tujuan penelitian, selanjutnya mengajukan permintaan izin penelitian. b. Mengadakan penelitian awal pada proses pembelajaran dasar pasing atas di kelas IV SD Negeri 1 Kemlaka Gede Kecamatan Tengahtani, Kabupaten Cirebon, untuk mendapatkan data awal dan mencatat permasalahan dan kendala yang ditemukan. c. Berdiskusi dengan Kepala Sekolah IV SD Negeri 1 Kemlaka Gede Kecamatan Tengahtani, Kabupaten Cirebon untuk membicarakan permasalahan yang ditemukan ketika kegiatan pembelajaran berlangsung.

31 d. Peneliti mengenalkan model pembelajaran yang akan dilaksanakan, yaitu pembelajaran dasar pasing atas dengan metode bola berpantul ke dinding. e. Membuat skenario pembelajaran yang mencakup langkah-langkah yang akan dilakukan peneliti dan apa yang akan dilakukan oleh siswa dengan terlebih dahulu menganalisis kurikulum atau bahan pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan di sekolah dasar pada siswa kelas IV. f. Mempersiapkan sarana dan prasarana, fasilitas serta sumber belajar yang diperlukan. g. Mempersiapkan lembar observasi dan membuat alat tes yang digunakan dalam pelaksaan penelitian. 2. Pelaksanaan Tindakan Kegiatan yang akan dilakukan dalam tahap pelaksanaan tindakan kelas ini adalah sebagai berikut : a. Pada tahap ini peneliti melaksanakan tindakan yang terdiri dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup, berupa pelaksanaan kegiatan dasar pasing atas dengan metode bola berpantul ke dinding. b. Bersamaan dengan pelaksanaan tindakan pembelajaran dasar pasing atas dengan metode bola berpantul ke dinding. 3. Observasi Kegiatan observasi seperti yang telah dikemukakan di atas, pelaksanaannya dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Kegiatan ini meliputi semua kegiatan untuk mengenal, merekam, dan mendokumentasikan setiap indikator

32 dari proses dan hasil yang dicapai. Tujuan observasi ini adalah untuk mendapatkan data mengenai kesulitan dan mengetahui kemajuan-kemajuan baik yang dialami oleh siswa maupun guru, kelebihan dan kekurangan, hasil maupun dampak yang timbul dari proses pembelajaran dasar pasing atas dengan metode bola berpantul ke dinding kemudian dijadiakan salah satu bahan kajian dalam mengukur keberhasilan tindakan. 4. Refleksi Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini yaitu melakukan analisis, interprestasi terhadap semua data yang diperoleh dari hasil observasi. Dengan demikian data yang berhasil diperoleh melalui alat pengumpul data terekam oleh peneliti akan dikonfirmasikan, dianalisis dan dievaluasi agar dapat diketahui apakah pelaksanaan tindakan tersebut telah sesuai dengan yang direncanakan sebelumnya, dan apakah hasil tindakan bisa menunjukan adanya peningkatan terhadap kemampuan keterampilan siswa Kegiatan refleksi dilakukan secara berkelanjutan, pelaksanaan hasil observasi dijadikan dasar untuk menyusun langkah-langkah dalam tindakan berikutnya, sehingga kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan selalu dapat ditingkatkan efektifitasnya.

33 E. Instrumen atau Alat Pengumpulan Data Untuk memperoleh data, penulis menggunakan alat atau instrumen berdasarkan pada metode penelitian, yaitu penelitian kulaitatif dengan pendekatan PTK. Maka instrumen atau pengumpulan data yang digunakan untuk mengukur proses pembelajaran dasar pasing atas dengan metode bola berpantul ke dinding adalah sebagai berikut : 1. Alat Yang Digunakan a. Alat Untuk Mengukur Perencanaan Alat yang digunakan untuk mengukur kinerja guru dalam perencanaan pembelajaran dasar pasing atas dengan metode bola berpantul ke dinding berupa lembar instrumen penelitian kinerja guru (IPKG 1) yaitu: 1) Perumusan Tujuan Pembelajaran 2) Mengembangkan dan Mengorganisasikan Materi, Media, Sumber Belajar, dan Metode Pembelajaran. 3) Merencanakan Skenario kegiatan Pembelajaran 4) Merencanakan Prosedur, Jenis dan Menyiapkan Alat Penilaian 5) Tampilan Dokumen Rencana Pembelajaran b. Alat Untuk Mengukur Pelaksanaan Pembelajaran Alat untuk mengukur kemampuan melaksanakan pembelajaran dasar pasing atas dengan metode bola berpantul ke dinding berupa lembar instrumen penilaian kinerja guru (IPKG 2) yaitu kemampuan melaksanakan pembelajaran dalam hal berikut :

34 1) Pra Pembelajaran 2) Membuka Pembelajaran 3) Mengelola Inti Pembelajaran 4) Mendemonstrasikan Kemampuan Khusus Dalam Pembelajaran Penjas 5) Melaksanakan Evaluasi Proses Dan Hasil Belajar c. Alat Untuk Mengukur Aktivitas Siswa Alat untuk mengukur aktifitas siswa dalam pembelajaran dasar pasing atas dengan metode bola berpantul ke dinding atau bola dipantulkan ke dinding berupa lembar observasi aktivitas siswa catatan penilaian nilai-nilai sikap dan pengetahuan tiap-tiap siswa, yaitu : 1) Disiplin 2) Motivasi 3) Sportifitas d. Alat Untuk mengukur Hasil Belajar Siswa Alat untuk mengukur hasil dalam pembelajaran dasar pasing atas dengan metode bola berpantul ke dinding atau bola dipantulkan ke dinding adalah nilai-nilai keterampilan gerak dasar dalam melakukan mempasing bola ke atas. 2. Waktu Pelaksanaan Pengambilan data nilai dilakukan pada pelaksanaan siklus pertama pembelajaran dalam pembelajaran dasar pasing atas dengan metode atau cara bola berpantul atau bola dipantulkan ke dinding.

35 F. Validasi Data Untuk menetapkan keabsahan data, yaitu derajat kepercayaan (kredibility), keteralihan (transperability), ketergantungan (dependability) dan kepastian (konfirmability). Teknik validasi yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah : 1. Triangulasi Triangulasi dilaksanakan mulai dari siklus satu. Validasi data dengan cara triangulasi adalah data yang diperoleh, diperiksa secara silang yaitu dengan cara mengkonfirmasikan data atau informasi dengan memanfaatkan sumber data, metode pengumpulan data, penelitian lain, dan teori lain yang menunjang seperti pendapat Moleong (1994 :178): Triangulasi adalah pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. 2. Memberchek Memberchek dilaksanakan pada siklus pertama. Memberchek adalah cara untuk memperoleh keabsahan data terhadap kebenaran data yang diperoleh setelah selesai mengumpulkan data, yakni dengan cara mengkonfirmasikan kepada subjek penelitian maupun sumber lain yang berkompeten. Dalam proses ini informasi tentang seluruh pelaksanaan tindakan yang diperoleh penulis dan rekan sejawat dikonfirmasikan kebenarannya kepada guru kelas IV melalui diskusi balikan.

36 3. Audit trial Audit trial dilaksanakan pada siklus pertama. Dilakukan untuk memeriksa hasil penelitian beserta prosedur dan metode pengumpulan alatnya dengan menginformasikan bukti-bukti temuan yang telah diperiksa dalam tahap cheklis dengan sumber-sumber data, hal ini dilakukan oleh penulis dengan mendeskripsikan kebenaran data beserta prosedur pengumpulan data pada pembimbing. 4. Ekpert opinion Ekspert opinion dilaksanakan pada siklus pertama. Merupakan pengecekan terakhir terhadap kesusahan temuan-temuan peneliti kepada pakar yang profesional dalam bidang ini, mengkonsultasikan temuan penelitian kepada pembimbing untuk memperoleh tangggapan, arahan, serta masukan sehingga validasi temuan penelitian dapat dilakukan berdasarkan teori dan aturan normatif untuk memperoleh gambaran terhadap pelaksanaan pembelajaran penjas. Interprestasi data tersebut meliputi keseluruhan hasil penelitian yang dilakukan pada tiap akhir siklus sehingga dapat diperoleh generalisasi tentang manfaat bola berpantul terhadap pembelajaran pasing atas dalam permainan bola voli mini.