I. PENDAHULUAN. mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih baik. Permodalan tersebut salah

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Indonesia telah lama melakukan perdagangan internasional. Adapun manfaat

BAB I PENDAHULUAN. proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia

BAB I PENDAHULUAN. samping komponen konsumsi (C), investasi (I) dan pengeluaran pemerintah (G).

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang sehingga perekonomian

I. PENDAHULUAN. terlepas dari kegiatan ekonomi internasional. Kegiatan ekonomi internasional

BAB I PENDAHULUAN. mengejar ketertinggalan pembangunan dari negara-negara maju, baik di kawasan

BAB I PENDAHULUAN. dari keadaan ekonomi negara lain. Suatu negara akan sangat tergantung dengan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara berkembang yang sedang membangun, membutuhkan dana yang cukup besar untuk membiayai pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian dan kesejahteraan suatu negara yaitu dengan meningkatkan faktor

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. nasional dan pada akhirnya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui

BAB I PENDAHULUAN. saat ini. Sekalipun pengaruh aktifitas ekonomi Indonesia tidak besar terhadap

BAB I PENDAHULUAN. dalam negeri sehingga akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang menganut sistem perekonomian terbuka, hal ini

I. PENDAHULUAN. makro, yaitu pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perdagangan internasional berawal dari adanya perbedaan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya apabila tingkat kegiatan ekonomi lebih tinggi daripada yang

BAB I PENDAHULUAN. tidak ada hambatan. Hal tersebut memberi kemudahan bagi berbagai negara untuk

BAB I PENDAHULUAN. fenomena yang relatif baru bagi perekonomian Indonesia. perekonomian suatu Negara. Pertumbuhan ekonomi juga diartikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Keberhasilan atau tidaknya pembangunan ekonomi di suatu negara

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sebagai negara berkembang, Indonesia membutuhkan dana yang tidak

BAB V. Kesimpulan dan Saran. 1. Guncangan harga minyak berpengaruh positif terhadap produk domestik

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang paling umum adalah berupa perdagangan atau transaksi barang.

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara berkembang yang menganut sistem. perekonomian terbuka di mana dalam menjalankan roda perekonomiannya,

I. PENDAHULUAN. Perdagangan internasional merupakan salah satu aspek penting dalam

I. PENDAHULUAN. Globalisasi dan liberalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang

I. PENDAHULUAN. Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui berbagai indikator

Pengaruh utang luar negeri dan defisit anggaran terhadap kondisi makro ekonomi OLEH: Siti Hanifah NIM.F BAB I PENDAHULUAN

HUBUNGAN KAUSALITAS ANTARA EKSPOR NON MIGAS TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TAHUN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan pembangunan nasional dalam perekonomian terbuka seperti

BAB 1 PENDAHULUAN. hubungan dagang dengan pihak luar negeri, mengingat bahwa setiap negara

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi suatu negara merupakan salah satu tolak ukur untuk

I. PENDAHULUAN. perbankan. Dimana sektor perbankan menjadi pondasi pembangunan nasional

I. PENDAHULUAN. secara umum oleh tingkat laju pertumbuhan ekonominya. Mankiw (2003)

BAB I PENDAHULUAN. sebelum krisis bukan tanpa hambatan. Indonesia mengalami beberapa kelemahan

ABSTRAK. Kata kunci: PDB, Kurs, Impor, Utang luar negeri

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan serta pengentasan kemiskinan (Todaro, 1997). ekonomi. Indikator ini pada dasarnya mengukur kemampuan suatu negara untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

ANALISIS STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA (NPI) Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat. Hal ini sangat mempengaruhi negara-negara lain karena

BAB I PENDAHULUAN. tabungan paksa dan tabungan pemerintah (Sukirno dalam Wibowo, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. banyak diminati oleh para investor karena saham tersebut sangat liquid. Sahamsaham

S e p t e m b e r

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dari negara-negara maju, baik di kawasan regional maupun kawasan global.

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan pinjaman luar negeri merupakan sesuatu yang wajar untuk negaranegara

BAB I PENDAHULUAN. motor penggerak perekonomian nasional. Perdagangan internasional dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia mempunyai wilayah yang sangat luas dan jumlah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Cadangan devisa merupakan salah satu indikator yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. seluruh penghasilan saat ini, maka dia dihadapkan pada keputusan investasi.

BAB I PENDAHULUAN. kemungkinan kelebihan produksi barang dan jasa tersebut demikian juga negara lain. Jika

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Setiap negara membutuhkan modal untuk membiayai proyek

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang sedang aktif

BAB I PENDAHULUAN. seberapa besar kontribusi perdagangan internasional yang telah dilakukan bangsa

IV. GAMBARAN UMUM INDIKATOR FUNDAMENTAL MAKRO EKONOMI NEGARA ASEAN+3

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan barang dan jasa, investasi yang dapat meningkatkan barang modal,

BAB I PENDAHULUAN. Hutang luar negeri Indonesia memiliki sejarah yang sangat panjang.

BAB I PENDAHULUAN. yang pesat. Hal ini diharapkan mampu menjadi basis kestabilan ekonomi bagi

BAB I PENDAHULUAN. ekspor. Ekspor merupakan barang dan jasa yang diproduksi di dalam negeri dan

BAB I PENDAHULUAN. disuatu negara yang diukur dari pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) dari

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA- SAUDI ARABIA BULAN : JUNI 2015

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi merupakan cerminan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia sebagai negara yang sedang membangun, ingin mencoba

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi nasional suatu negara sangat memengaruhi tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan fenomena shock ini adalah sangat menarik berbicara tentang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses pembangunan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian uang merupakan bagian yang integral dari kehidupan kita. sehari-hari. Ada yang berpendapat bahwa uang merupakan darahnya

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan proses berkelanjutan. merupakan kondisi utama bagi kelangsungan pembangunan ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. naik secara signifikan melainkan return saham pun ikut naik secara signifikan.

BAB I PENDAHULUAN. terbuka. Hal ini mengakibatkan arus keluar masuk barang, jasa dan modal

Herdiansyah Eka Putra B

I. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara berkembang memiliki karakteristik perekonomian yang

BAB 1 PENDAHULUAN. dan liberalisasi perdagangan barang dan jasa semakin tinggi intensitasnya sehingga

BAB I PENDAHULUAN. integral dan menyeluruh. Pendekatan dan kebijaksanaan sistem ini telah

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana perkembangan pertumbuhan perekonomian Indonesia. Kondisi perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. Meskipun pertumbuhan ekonomi setelah krisis ekonomi yang melanda

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

VII. SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Penanaman modal atau investasi merupakan langkah awal kegiatan

NERACA PEMBAYARAN, PENDAPATAN NASIONAL, GDP DAN GNP

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas dalam perdagangan internasional seperti ekspor dan impor sangat

I.PENDAHULUAN. antar negara. Nilai tukar memainkan peran vital dalam tingkat perdagangan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Semenjak merdeka 1945 hingga 1966 atau selama pemerintahan Orde Lama,

I. PENDAHULUAN. Salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah

Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. dengan pemasaran barang dan jasa. Dalam merebut pangsa pasar, kemampuan suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja perekonomian secara umum.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sebagai negara yang menganut sistem perekonomian terbuka,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terjadi apabila barang yang dihasilkan oleh suatu negara dijual ke negara lain

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara sedang berkembang selalu berupaya untuk. meningkatkan pembangunan, dengan sasaran utama adalah mewujudkan

I. PENDAHULUAN. Perdagangan internasional adalah salah satu komponen penting yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional tersebut agar terlaksananya tujuan dan cita-cita bangsa

BAB I PENDAHULUAN. atau investor.kedua, pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk

BAB I PENDAHULUAN. tujuan akhir meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.

PENDAHULUAN. menyediakan sarana dan prasarana,baik fisik maupun non fisik. Namun dalam

BAB I PENDAHULUAN. dimaksudkan untuk mempercepat pencapaian tingkat kesejahteraan hidup yang tinggi

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara berkembang yang masih membutuhkan modal untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih baik. Permodalan tersebut salah satunya didapat dari ekspor dan FDI. Permodalan tersebut ditujukan untuk membangun pertumbuhan ekonomi di indonesia, namun jika dilihat dari sisi ekspor, Indonesia masih cukup rendah. Hal ini dapat dilihat dari kinerja neraca pembayaran yang masih sering defisit. Defisit neraca pembayaran dikarenakan barang barang ekspor Indonesia masih kurang bersaing jika dibandingkan negaranegara lain khususnya komoditi nonmigas yang masih rendah. Dalam situasi demikian, kinerja ekspor sangat terbantu oleh harga komoditas migas di pasar internasional. Selain ekspor yang rendah defisit neraca pembayaran di Indonesia disebabkan oleh arus investasi asing yang masuk ke Indonesia masih rendah. Namun dengan perkembangan yang dicapai saat ini Indonesia masih harus menghadapi permasalahan pembangunan ekonomi, karena pembangunan tersebut tentu memerlukan dana dalam jumlah yang besar. Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu perubahan tingkat kegiatan ekonomi yang berlangsung dari tahun ke tahun. Untuk mengetahui tingkat pertumbuhan ekonomi harus dibandingkan dengan pendapatan nasional berbagai tahun yang dihitung berdasarkan harga konstan. Jadi, perubahan dalam nilai pendapatan

2 hanya semata-mata disebabkan oleh suatu perubahan dalam suatu tingkat kegiatan ekonomi. Laju pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat dihitung melalui indikator perkembangan PDB dari tahun ke tahun. Suatu perekonomian dikatakan baik apabila tingkat kegiatan ekonomi masa sekarang lebih tinggi daripada yang dicapai pada masa sebelumnya (Sukirno, 2010). Selanjutnya (Mankiw, 2006) menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi menunjukan sejauh mana aktivitas perekonomian akan menghasilkan tambahan pendapatan masyarakat pada suatu periode tertentu. Karena pada dasarnya aktivitas perekonomian adalah suatu proses penggunaan faktor-faktor produksi untuk menghasilkan output, maka proses ini pada gilirannya akan menghasilkan suatu aliran balas jasa terhadap faktor produksi yang dimiliki masyarakat. Indikator yang digunakan untuk mengukur pertumbuhan ekonomi adalah tingkat pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB). Ada beberapa alasan yang mendasari pemilihan pertumbuhan ekonomi menggunakan PDB bukan indikator lainnya, di antaranya adalah PDB merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh aktivitas produksi di dalam perekonomian, Hal ini berarti peningkatan PDB juga mencerminkan peningkatan balas jasa kepada faktor-faktor produksi tersebut. Menurut Samuelson (2003), PDB adalah jumlah output total yang dihasilkan dalam batas wilayah suatu negara dalam satu tahun. PDB mengukur nilai barang dan jasa yang diproduksi di wilayah suatu negara tanpa membedakan kewarganegaraan pada suatu periode waktu tertentu. Dengan demikian warga negara yang bekerja di negara lain, pendapatannya tidak dimasukkan kedalam

3 PDB. Sebagai gambaran, PDB Indonesia baik oleh warga negara Indonesia (WNI) maupun warga negara asing (WNA) yang ada di Indonesia tetapi tidak diikutsertakan produk WNI di luar negeri. Adapun tujuan perhitungan pertumbuhan PDB yaitu untuk melihat kemajuan masyarakat dan negara di bidang perekonomian serta melihat pemerataan pembangunan guna mencapai keadilan dan kemakmuran, untuk memperoleh taksiran akurat tentang nilai barang dan jasa yang dihasilkan suatu masyarakat dalam satu tahun. Untuk mengkaji dan mengendalikan faktor-faktor yang memengaruhi tingkat perekonomian suatu negara untuk membantu membuat rencana dan melaksanakan program pembangunan berjangka guna mencapai tujuan pembangunan nasional. Besaran PDB menciptakan lingkungan yang baik sebagai keputusan investasi. PDB merupakan indikator potensi masa depan dan keberlanjutan tingkat produksi dalam negeri, peningkatan PDB merupakan salah satu input atau modal dalam proses produksi. Semakin besar PDB yang dimiliki suatu negara maka semakin besar permodalan dalam proses produksi dan pada akhirnya akan meningkatkan ekspor begitupun sebaliknya (Majeed, 2006). Ekspor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke negara lain secara legal, umumnya dalam proses perdagangan. Proses ekspor pada umumnya adalah tindakan untuk mengeluarkan barang atau komoditas dari dalam negeri untuk memasukannya ke negara lain. Ekspor barang secara besar umumnya membutuhkan campur tangan dari bea cukai di negara pengirim maupun penerima.

4 Ekspor merupakan salah satu faktor terpenting dari produk domestik bruto (PDB), sehingga dengan berubahnya nilai ekspor maka pendapatan masyarakat secara langsung juga akan mengalami perubahan. Tingginya ekspor suatu negara akan menyebabkan perekonomian tersebut akan sensitif terhadap guncangan di pasar internasional maupun perekonomian dunia. Menjual barang-barang ke luar negeri untuk ekspor memperoleh devisa yang akan digunakan pembangunan di Indonesia, dengan asumsi ekspor yang terjadi haruslah dengan diversifikasi ekspor sehingga bila terjadi kerugian dalam suatu macam barang dapat diimbangi oleh keunggulan komoditi lainnya (Irham, 2003). Perkembangan ekspor Indonesia dari tahun ke tahun mulai didominasi oleh komoditi non-migas dimana pada tahun-tahun sebelumnya masih didominasi oleh ekspor migas. Pergeseran ini terjadi setelah pemerintah mengeluarkan serangkaian kebijakan dan deregulasi di bidang ekspor, sehingga memungkinkan produsen untuk meningkatkan ekspor non-migas. Adapun untuk melihat perkembangan PDB dan ekspor dari tahun 2004:Q1 sampai 2014:Q4 dapat dilihat dari Gambar 1 berikut ini: 3,000,000 2,500,000 2,000,000 1,500,000 1,000,000 500,000 PDB 0 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 20,000 15,000 10,000 5,000 EKSPOR 0 PDB (Miliar Rupiah) ekspor (Miliar Rupiah) Gambar 1. Perkembangan PDB dan ekspor di Indonesia 2004:Q1-2014:Q4 Sumber: Badan Pusat Statistik dan Bank Indonesia

5 Berdasarkan Gambar 1 perkembangan PDB terus meningkat dari tahun 2004-2014 diikuti dengan perkembangan ekspor. Pada tahun 2004 sampai tahun 2007 PDB Indonesia selalu meningkat menjadi 536.605 miliar, 632.331 miliar, 782,753 miliar, dan 920.023 miliar dan diikuti nilai ekspor Indonesia yang juga selalu meningkat menjadi 5.086 miliar, 7.364 miliar, 7.495 miliar dan 9.064 miliar. Pada tahun 2009 PDB di Indonesia kembali meningkat dari tahun sebelumnya menjadi 1.315 miliar akan tetapi nilai ekspor mengalami penurunan dari tahun sebelumnya menjadi 8.614 miliar. Pada dua tahun berikutnya PDB Indonesia sebesar 1.505 miliar dan 1.750 miliar dan juga nilai ekspor Indonesia mengalami kenaikan menjadi 12.774 miliar dan 16.365 miliar. Kuatnya fundamental ekonomi Indonesia pada tahun 2010 yang ditujukan oleh indikator ekonomi makro yang positif, menguatnya nilai tukar rupiah, IHSG yang terus mencapai rekor tertinggi, semua itu telah meningkatkan kepercayaan dunia sehingga Indonesia dibanjiri oleh modal asing, baik melalui pasar saham dan pasar uang maupun melalui FDI yang membuat ekspor Indonesia meningkat (ICN, 2010). Pada tahun 2012 sampai tahunn 2014 PDB Indonesia selalu meningkat akan tetapi nilai ekspor Indonesia mengalami penurunan menjadi 15.393 miliar 15.275 miliar dan 14.621 miliar. Tujuan kedua dari penelitian ini juga ingin melihat apakah ada hubungan kausalitas antara PDB dan FDI. Umumnya dalam teori pembangunan ekonomi diketahui bahwa tingkat pertumbuhan PDB dan tingkat investasi suatu negara memiliki hubungan dua arah. Hubungan yang positif tersebut dapat terjadi, karena jika PDB suatu negara meningkat maka pendapatan penduduk di negara tersebut juga akan bertambah yang secara otomatis akan menambah total tabungan dan bisa menciptakan investasi yang semakin besar. Secara spesifik investasi asing

6 langsung di dalam teori neoklasik meningkatkan PDB melalui peningkatan volume investasi dan atau efisiensinya (Li dan Liu, 2005). Lebih lanjut dalam model neoklasik investasi asing langsung meningkatkan persedian modal dan kemudian pertumbuhan negara penerima melalui pembentukan modal tetap. Sedangkan di teori pertumbuhan endogen, investasi asing langsung meningkatkan produk domestik bruto melalui difusi teknologi dari negara asal ke negara penerima (Borenztein, 1999). FDI adalah investasi yang dilakukan oleh swasta asing ke suatu negara tertentu. Berdasarkan sumber modal yang dapat digunakan untuk pembangunan, pengerahannya dapat dibedakan kepada pengerahan modal dalam negeri dan pengerahan modal luar negeri. Modal dalam negeri terdiri dari tiga sumber yaitu tabungan sukarela masyarakat, tabungan pemerintah dan pajak. Adapun modal dari luar negeri dapat dibedakan dalam tiga jenis, yaitu pinjaman luar negeri (loan dan pinjaman komersial), penanaman modal asing, dan hibah (hadiah). Berdasarkan pada sifat-sifatnya, modal asing swasta yang mengalir dari negara maju ke negara berkembang dapat dibedakan dalam tiga jenis yaitu penanaman modal asing (foreign direct investment), penanaman modal portofolio (portofolio investment), dan pinjaman luar negeri (debt) yang dapat berupa pinjaman komersial atau kredit ekspor (export credits) (Sukirno, 2010). Foreign Direct Investmen (FDI) merupakan arus modal internasional dimana perusahaan dari suatu negara mendirikan atau memperluas perusahaannya di negara lain (Krugman, 2000). Oleh karena itu tidak hanya terjadi pemindahan sumber daya, tetapi juga terjadi pemberlakuan kontrol terhadap perusahaan di luar negeri.

7 Tujuan setiap FDI tidaklah sama, perusahaan investor tergerak oleh berbagai ragam alasan untuk berinvestasi di luar negeri. Mereka memiliki proses pengambilan keputusan dan prioritas yang berbeda beda saat memilih sebuah lokasi investasi. Terdapat empat tujuan utama FDI yaitu mencari sumber daya, mencari pasar, mencari efesiensi dan mencari asset strategi. FDI dapat memberikan beragam manfaat ekonomi dan lainnya untuk lokasi tuan rumah, manfaat ini termasuk meningkatkan lapangan kerja, peningkatan pendapatan, dampak menguntungkan untuk investasi lokal, alih teknologi, membaiknya keterampilan buruh, meningkatnya ekspor, meningkatkan kebersaingan internasional dari perusahaan perusahaan lokal dan meningkatnya persaingan domestik. Pengaruh terbesar FDI ini ada di negara-negara berkembang. Pembiayaan swasta (privat), melalui FDI, telah menjadi sumber terbesar dari dana pembangunan. Peningkatan luar biasa FDI ini adalah akibat dari pertumbuhan pesat perusahaan-perusahaan transnasional dalam ekonomi global. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2 di bawah ini : 3,000,000 2,500,000 2,000,000 1,500,000 1,000,000 500,000 PDB 0 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 PDB (Miliar Rupiah) FDI ( Juta USD ) 8000 7000 6000 5000 4000 3000 2000 1000 FDI 0 Gambar 2. Perkembangan PDB dan FDI di Indonesia 2004:Q1-2014:Q4 Sumber: Badan Pusat Statistik dan Bank Indonesia

8 Berdasarkan Gambar 2 perkembangan FDI pada tahun 2004 sebesar 790 juta USD mengalami kenaikan pada tahun berikutnya menjadi 1.975 juta USD dan mengalami penurunan pada tahun 2006 menjadi 1.435 juta USD. Hal ini disebabkan oleh kenaikan harga BBM yang cukup tinggi sehingga membuat perekonomia di Indonesia kurang stabil. Perekonomia Indonesia yang kurang stabil memicu penurunan kepercayaan investor-investor asing di Indonesia (Bank Indonesia). Pada tahun 2007 FDI mengalami peningkatan sebesar 2.667 juta USD dan mengalami penurunan kembali pada dua tahun selanjutnya menjadi 1.937 juta USD dan 540 juta USD. Hal ini disebabkan oleh dampak krisis ekonomi global yang melanda Indonesia pada tahun 2008. Krisis ekonomi pada tahun tersebut menyebabkan penurunan pada investasi asing di tahun 2009. Pada tahun 2010 aliran investasi asing yang masuk ke Indonesia mengalami peningkatan pesat dibandingkan pada tahun sebelumnya yaitu 2007, 2008 dan 2009. Pemicunya adalah ketika Indonesia mampu menghadapi krisis global tahun 2008-2009 dengan mencatatkan pertumbuhan 4,6 % pada tahun 2009 meskipun aliran modal asing mengalami penurunan (Awalil Rizki, 2015). FDI terus mengalami peningkatan sampai tahun 2012 sebesar 5.426 juta USD dan 5.612 juta USD. Pada tahun selanjutnya yaitu tahun 2013 dan 2014 FDI terus mengalami penurunan menjadi 4.520 juta USD dan 4.556 juta USD. Tujuan akhir penelitian ini juga ingin melihat hubungan kausalitas antara ekspor dan FDI. Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Shaikh menjelaskan bahwa terdapat hubungan kausalitas antara ekspor dan FDI. Hal ini terjadi pada saat ekspor mengalami kenaikan maka pendapatan negara tersebut mengalami peningkatan yang selanjutnya akan menstabilkan perekonomian

9 negara tersebut. Ekonomi yang stabil selanjutnya akan menarik investor untuk menanamkan modal di negara tersebut. Sebaliknya, FDI adalah modal yang digunakan suatu negara untuk menambah atau meningkatkan produksi domestik yang akan meningkatkan ekspor. Menurut Saleh (1989) yang menjelaskan wujudnya pengaruh eksternaliti ekspor yang positif seperti peningkatan kemahiran tenaga kerja, penggunaan sumber yang efisien serta mendapatkan keuntungan skala ekonomi. Sebagai contoh sebuah negara akan menikmati keuntungan berbanding melalui penggunaan modal yang optimum, mengarah tahap teknologi yang tinggi dan meningkatkan jumlah ksempatan kerja terutamanya dalam sektor industri yang berorientasikan ekspor. Ekspor adalah barang dan jasa yang dijual kepada negara asing untuk ditukarkan dengan barang lain (Curry, 2001). Pentingnya ekspor diantaranya untuk meningkatkan posisi cadangan devisa di Indonesia yang pada tujuan akhirnya akan meningkatkan pendapatan nasional dan menciptakan kestabilan perekonomian di Indonesia. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3 di bawah ini :

10 20,000 18,000 16,000 14,000 12,000 10,000 8,000 6,000 4,000 2,000 EKSPOR 0 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 8000 7000 6000 5000 4000 3000 2000 1000 FDI 0 ekspor (Miliar Rupiah) FDI ( Juta USD) Gambar 3. Perkembangan ekspor dan FDI di Indonesia 2004:Q1-2014:Q4 Sumber: Badan Pusat Statistik dan Bank Indonesia Berdasarkan Gambar 3 di atas ekspor dan FDI berjalan seiringan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2005 nilai ekspor dan FDI mengalami kenaikan menjadi US$ 8,123 miliar dan 1,975 juta USD. Selanjutnya pada tahun 2008 dan 2009 nilai ekspor Indonesia sebesar 8,896 miliar dan 13,348 miliar dan FDI mengalami penurunan pada dua tahun tersebut menjadi 1,937 juta USD dan 540 juta USD. Nilai ekspor dan FDI pada tahun 2010 mengalami peningkatan secara bersamaan yaitu sebesar 16,829 miliar dan 4,483 juta USD. Pada tahun 2010 kuatnya fundamental dan meningkatnya aliran investasi yang masuk ke indonesia dari tahun sebelumnya. Pemicunya adalah ketika Indonesia mampu menghadapi krisis global tahun 2008-2009 (Awalil Rizki, 2015). Selanjutnya pada tahun 2012 dan tahun 2014 nilai ekspor mengalami penurunan menjadi 15,393 miliar dan 14,621 miliar dan FDI mengalami kenaikan menjadi 5,612 juta USD dan 4,656 juta USD.

11 Berdasarkan uraian di atas mengenai hubungan antara PDB, ekspor dan FDI, yang menunjukan bahwa adanya hubungan dua arah antara PDB dengan ekspor, PDB dengan FDIdan ekspor dengan FDI. Maka penelitian ini bermaksud untuk menganalisa hubungan kausalitas antara ketiga variabel tersebut, dengan mengambil judul penelitian Analisis Kausalitas Produk Domestik Bruto (PDB), Ekspor, Dan Foreign Direct Investment (FDI) Di Indonesia B. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah terdapat hubungan kausalitas antara PDB dan ekspor? 2. Apakah terdapat hubungan kausalitas antara PDB dan FDI? 3. Apakah terdapat hubungan kausalitas antara ekspor dan FDI? C. Tujuan Penelitian Dari perumusan masalah yang telah dijelaskan, maka tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui hubungan kausalitas antara PDB dan ekspor. 2. Untuk mengetahui hubungan kausalitas antara PDB dan FDI. 3. Untuk mengetahui hubungan kausalitas antara ekspor dan FDI.

12 D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi S1 di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Imu Ekonomi Pembangunan 2. Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah dan lembaga yang berwenang dalam menentukan langkah-langkah yang harus dilakukan dalam mendorong perekonomian Indonesia yang lebih baik. 3. Sebagai bahan referensi peneliti selanjutnya dalam memperluas dan mengembangkan penelitian dan sebagai bahan ilmu pengetahuan dan wawasan, khususnya tentang kausalitas. E. Kerangka Pemikiran Dapat diketahui bahwa PDB dan ekspor memiliki hubungan kausalitas atau dua arah. Hal ini dibuktikan dari hasil penelitian Shaikh pada tahun 2010 yang menyatakan bahwa ada hubungan kausalitas antara PDB dan ekspor. Ketika PDB suatu negara mengalami kenaikan maka permodalan di negara tersebut akan bertambah, permodalan tersebut akan menambah produksi dalam negeri yang pada akhirnya akan meningkatkan ekspor. Ekspor juga memiliki hubungan terhadap PDB, ketika ekspor mengalami kenaikan maka posisi cadangan devisa di negara tersebut akan meningkat yang selanjutnya akan menambah PDB. Umumnya dalam teori pembangunan ekonomi diketahui bahwa tingkat pertumbuhan PDB dan tingkat investasi suatu negara memiliki hubungan dua arah. Hubungan yang positif tersebut dapat terjadi, karena jika PDB suatu negara

13 meningkat maka pendapatan penduduk di negara tersebut juga akan bertambah yang secara otomatis akan menambah total tabungan dan bisa menciptakan investasi yang semakin besar. Implikasi dari adanya hubungan kausalitas antara PDB dan investasi asing (FDI) adalah pada pembuatan proyeksi atau perkiraan kebutuhan investasi di setiap tahunnya dan target total PDB yang akan diperoleh setiap tahunnya yang berguna dalam menghitung tingkat atau laju pertumbuhan ekonomi di negara tersebut. Dengan berpegang pada asumsi bahwa hubungan dua arah antara total PDB dan FDI akan terjadi, sehingga dalam membuat proyeksi investasi harus memperhitungkan variabel dari PDB. Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Shaikh menjelaskan bahwa terdapat hubungan kausalitas antara ekspor dan FDI. Hal ini terjadi pada saat ekspor mengalami kenaikan maka pendapatan negara tersebut mengalami peningkatan yang selanjutnya akan mestabilkan perekonomian negara tersebut. Ekonomi yang stabil selanjutnya akan menarik investor untuk menanamkan modal di negara tersebut. Sebaliknya, FDI merupakan modal yang digunakan suatu negara untuk menambah atau meningkatkan produksi domestik yang akan meningkatkan ekspor.

14 Berdasarkan penjelasan di atas, maka secara sistematis kerangka pemikiran dapat digambarkan sebagai berikut : Produk Domestik Bruto (PDB) Ekspor Foreign Direct Investment (FDI) Gambar 4. Kerangka pemikiran Uji kausalitas antara dua variabel dilakukan karena peneliti tidak mengetahui tentang arah hubungan kausal dari variabel tersebut (Ender, 2004). F. Hipotesis Berdasarkan rumusan masalah di atas maka didapat hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Diduga terdapat hubungan kausalitas dua arah antara PDB dan ekspor. 2. Diduga terdapat hubungan kausalitas dua arah antara PDB dan FDI. 3. Diduga terdapat hubungan kausalitas dua arah antara ekspor dan FDI.

15 G. Sistematika Penelitian BAB I : Pendahuluan. Menguraikan mengenai latar belakang masalah penelitian, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, Kerangka Pemikiran, Hipotesis dan sistematikan penulisan. BAB II : Tinjauan Pustaka. Berisikan tinjauan teoritis dan tinjauan empirik yang relevan dengan penelitian ini. BAB III : Metode Penelitian. Membahas tentang jenis dan sumber data, definisi operasional variabel, spesifikasi model, metode pengolahan data, dan prosedur analisis data. BAB IV : Hasil Perhitungan dan Pembahasan. Berisikan analisis hasil perhitungan. BAB V : Simpulan dan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN