ANALISA RANCANGAN PENGONTROLAN VOLUME PADA TANGKI AIR DILENGKAPI DENGAN INDIKATOR LED

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PERANCANGAN SISTEM

USER MANUAL KERAN AIR OTOMATIS MATA DIKLAT : ELEKTRONIKA INDUSTRI ELEKTRONIKA INDUSTRI SMK NEGERI 3 BOYOLANGU TULUNGAGUNG

Aplikasi Gerbang Logika untuk Pembuatan Prototipe Penjemur Ikan Otomatis Vivi Oktavia a, Boni P. Lapanporo a*, Andi Ihwan a

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB III PERANCANGAN PANEL KONTROL PENERANGAN. yang dibikin dipasaran menggunakan sistem manual saja, atau otomatis

Gambar 11 Sistem kalibrasi dengan satu sensor.

BAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

Jenis-jenis Komponen Elektronika, Fungsi dan Simbolnya

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

KOMPONEN DASAR ELEKTRONIKA. Prakarya X

BAB III SISTEM KERJA RANGKAIAN

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM KENDALI. Kontrol Putaran Motor DC. Dosen Pembimbing Ahmad Fahmi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU

ROBOT LINE FOLLOWER ANALOG

Rancang Bangun Alat Otomatis Pengisian Tangki Air WSLIC Menggunakan Radio Frekuensi di Desa Sukobendu Kecamatan Mantup Kabupaten Lamongan

BAB III PERANCANGAN ALAT. Dalam perancangan dan realisasi alat pengontrol lampu ini diharapkan

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

DESIGN SIMULATOR FRESH WATER TANK DI PLTU DENGAN WATER LEVEL CONTROL MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER

BAB III KARAKTERISTIK SENSOR LDR

BAB III METODE PENELITIAN

SISTEM OTOMATISASI PENGENDALI LAMPU BERBASIS MIKROKONTROLER

USER MANUAL LAMPU TAMAN OTOMATIS MATA DIKLAT : SISTEM PENGENDALI ELEKTRONIKA

PENGONTROL VOLUME AIR DALAM TANGKI BERBASIS MIKROKONTROLER AT 89S52

BAB III PERANCANGAN ALAT

Input ADC Output ADC IN

KAJIAN SISTEM ALARM PEKA CAHAYA MENGGUNAKAN TRANSISTOR dan Op-Amp 741

Pertemuan 10 A. Tujuan 1. Standard Kompetensi: Mempersiapkan Pekerjaan Merangkai Komponen

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

BAB III METODE PENELITIAN. suhu dalam ruang pengering nantinya mempengaruhi kelembaban pada gabah.

BAB II SISTEM PENGONTROLAN MOTOR LISTRIK PADA INDUSTRI. pengendalian terhadap operasi motor listrik yang di pergunakan untuk

II. KAJIAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

OTOMATISASI SISTEM PEMISAHAN MINYAK DAN AIR PADA GATHERING STATION

JOBSHEET SENSOR CAHAYA (PHOTOTRANSISTOR, PHOTODIODA, LDR)

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK. perlu lagi menekan saklar untuk menyalakan lampu, sensor cahaya akan bernilai 1

TUGAS AKHIR. Perancangan Panel Kontrol Penerangan Manual Dan Otomatis. Dengan Remote Kontrol

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1.

TINJAUAN PUSTAKA. Sistem kontrol adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengendalikan,

II. TINJAUAN PUSTAKA. PLC adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan

RANGKAIAN INVERTER DC KE AC

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Diagram Blok Untuk blok diagram dapat dilihat pada gambar 3.1. di bawah ini:

KATA PENGANTAR. Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN KONTROL PANEL

Rancang Bangun Penerangan Otomatis Berdasarkan Gerak Tubuh Manusia

BAB IV PROSES PERANCANGAN SISTEM KONTROL MOTOR LISTRIK DENGAN SAKLAR CAHAYA ( LDR )

KOMPONEN AKTIF. Resume Praktikum Rangkaian Elektronika

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III ANALISA RANGKAIAN

BAB IV PENGUJIAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB III PROSES PERANCANGAN

USER MANUAL ALARM ANTI MALING MATA PELAJARAN : ELEKTRONIKA PENGENDALI DAN OTOMASI

Tabel 4.1. Komponen dan Simbol-Simbol dalam Kelistrikan. No Nama Simbol Keterangan Meter analog. 1 Baterai Sumber arus

RANCANG BANGUN SIMULASI LAMPU PENERANGAN LORONG KAMAR HOTEL MENGGUNAKAN SENSOR PID (Passive Infrared Detector)

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN RANGKAIAN

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT

1. Perhatikan gambar komponen elektronik di atas, merupakan simbol dari komponen. a. b. c. d. e.

BAB III PERANCANGAN ALAT

Alarm Anti Pencuri Menggunakan LDR dan SCR (Silicon Control Rectifier) Disusun oleh :

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Prinsip kerja transistor adalah arus bias basis-emiter yang kecil mengatur besar arus kolektor-emiter.

BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

DASAR PENGUKURAN LISTRIK

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

Desain Rangkaian Sensor dan Driver Motor pada Rancang Bangun Miniatur Pintu Garasi Otomatis

VOLTAGE PROTECTOR. SUTONO, MOCHAMAD FAJAR WICAKSONO Program Studi Teknik Komputer, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

CATU DAYA MENGGUNAKAN SEVEN SEGMENT

SISTEM BENDUNGAN OTOMATIS MENGGUNAKAN INTERFACING

BAB III PERANCANGAN SISTEM

ALAT PENDETEKSI KETINGGIAN AIR DENGAN SENSOR LEVEL BERBASIS MICROCONTROLER. Nama Tulis Sendiri Sistem Komputer, Universitas Narotama Surabaya ABSTRAK

USER MANUAL ALARM ANTI MALING MENGGUNAKAN LASER MATA DIKLAT : SISTEM KENDALI ELEKTRONIKA

DISPENSER OTOMATIS MENGGUNAKAN SENSOR DAN GAYA PEGAS PADA GELAS BERBASIS ATMEGA8535. Dhony Kurniadi

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN

TUGAS AKHIR. Pengendalian Perangkat Listrik Melalui Port Paralel Menggunakan Bahasa Program Borland Delphi 7.0

RANCANG BANGUN PENGURAS DAN PENGISI TEMPAT MINUM TERNAK PADA PETERNAKAN BEBEK

Pengenalan Komponen dan Teori Semikonduktor

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI. blok diagram dari sistem yang akan di realisasikan.

BAB III PERENCANAAN. 3.1 Perencanaan kerja alat Secara Blok Diagram. Rangkaian Setting. Rangkaian Pengendali. Rangkaian Output. Elektroda. Gambar 3.

INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 2 (PENGUAT INVERTING)

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. Sebuah modifikasi dan aplikasi suatu sistem tentunya membutuhkan

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

Bab 1 Pendahuluan Otomasi Sistem

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

DC TRACTION. MK. Transportasi Elektrik. Fakultas Teknologi Industri Universitas Katolik Soegijapranata Semarang 1

BAB IV PENGUJIAN ALAT

BAB III PERANCANGAN. Microcontroller Arduino Uno. Power Supply. Gambar 3.1 Blok Rangkaian Lampu LED Otomatis

MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKTRONIKA DASAR

KOMPONEN-KOMPONEN ELEKTRONIKA

BAB II LANDASAN TEORI

Transkripsi:

ANALISA RANANGAN PNGONTROLAN VOLUM PADA TANGKI AIR DILNGKAPI DNGAN INDIKATOR LD Noveri Lysbetti Marpaung Teknik lektro, Fakultas Teknik Universitas Riau Pekanbaru mail : noverim@yahoo.com Abstrak Penelitian ini bertujuan menganalisa prinsip kerja dari rangkaian yang dirancang untuk mendapatkan waktu yang dibutuhkan saat mengisi tangki air. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode membuat rangkaian simulasi untuk mendeteksi kondisi volume dari tangki air, dengan hidup (On) atau mati (Off) LD. Dalam penelitian ini, tangki air diisi air dengan menggunakan sebuah pompa. Pompa air bekerja berdasarkan sensor air. Satu dari sensor air diletakkan di dasar sumber air dan sensor yang lain diletakkan dalam tangki air. Posisi sensor ini menyatakan kondisi air pada level minimum, level medium dan level maksimum. Pompa air bekerja berdasarkan level dari dalam tangki air. Off ketika level air mencapai level minimum. akan bekerja kembali (On) ketika level air mencapai level medium. juga Off jika level air maksimum telah dicapai. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan alat ini, dapat mencegah air yang melimpah di dalam tangki air. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa masih diperlukannya tenaga manusia untuk mengamati hasil penunjukan dari LD. Waktu yang dibutuhkan untuk mengisi tangki air dipengaruhi oleh jarak antara sumber air dan tangki air, serta ukuran dari pipa yang digunakan. Penelitian ini menunjukkan bahwa Rangkaian Simulasi Pengontrolan Pendeteksi Volume Pada Tangki Air Yang Dilengkapi Dengan Indikator LD telah bekerja seperti yang diharapkan. Kata kunci : ensor, Driver Motor, Power Supply, LD, Relay. 1. Pendahuluan Aplikasi dari sistem kontrol sudah banyak digunakan untuk mengendalikan dan mengoperasikan mesin-mesin di dunia industri. Sebagai contoh, untuk mengontrol tingkat ketinggian volume air pada tangki. Pengontrolan ketinggian volume air pada tangki, masih banyak yang dilakukan dengan sistem kontrol manual. Untuk mengganti sistem tersebut, perlu dirancang suatu metoda baru dengan rancangan suatu sistem pengontrolan otomatis elektronika terpadu. Mesin pompa (motor listrik) akan melakukan operasi kerja penghisapan air dari sumber air, yang nantinya akan dibuang dalam suatu wadah (water tank). Seberapa tinggi air dalam tangki atau apakah ada dan tidak adanya air dalam sumber, akan dideteksi oleh komponen sensor. Pengontrolan yang dilakukan secara otomatis ini, mempunyai kelebihan seperti seorang pengguna mesin pompa tidak perlu lagi khawatir lagi bila suatu waktu air akan melimpah dari tangki. Hal ini terjadi karena sistem sudah dilengkapi oleh komponen kontrol dan indikator-indikator pendukung. Dasar pemikiran inilah yang mendorong dilakukannya penelitian ini, dengan tujuan untuk menganalisa prinsip kerja dari rancangan pengontrolan volume pada tangki air yang dilengkapi dengan indikator LD. 2. Umum Dalam proses Perancangan alat pengontrol volume pada tangki air dengan indikator LD ini, maka blok rangkaian mesin pompa pada tangki air dibagi berdasarkan kegunaannya. Perencanaan blok rangkaian terdiri dari blok rangkaian kontrol dan blok rangkaian catu daya (power supply), yang dapat dilihat pada Gambar 1. lok rangkaian kontrol dibagi lagi menjadi beberapa bagian yaitu blok rangkaian sensor, rangkaian penguat, dan rangkaian penggerak (driver motor). lok D - 48

Prosiding Seminar Teknik lektro dan Pendidikan Teknik lektro (ST 2008) Jurusan Teknik lektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya, 7 Surabaya 2008 rangkaian power supply merupakan satu rangkaian penyearah yang memberikan daya listrik D ke seluruh rangkaian. lok rangkaian kontrol merupakan rangkaian yang berfungsi untuk mengendalikan sistem kerja dari alat pengontrol volume air. Gambar lok Rangkaian Kontrol Penguat Penggerak Motor Pompa Power Supply Gambar 1. lok rangkaian mesin pompa pada tangki air Secara keseluruhan, proses kerja alat otomatis dalam suatu sistem kontrol tidak lepas dari peran komponen alat sensor sebagai pendeteksi awal suatu informasi. Dalam hal ini, sensor berfungsi untuk memberitahukan apakah ada atau tidak air yang akan dihisap oleh mesin pompa dalam sumber air. Jika mesin pompa diaktifkan saat air tidak ada di sumber air maka mesin pompa akan dikunci secara otomatis oleh kontrol elektronik. Disamping itu, sensor juga berguna untuk mengetahui apakah ada atau tidak adanya kenaikan level air pada tangki pengisian. Hal ini juga menunjukkan apakah air dalam tangki penuh atau kosong. Jika air tidak ada di tangki air maka sensor secara otomatis memerintahkan rangkaian kontrol untuk mengaktifkan mesin pompa sampai akhirnya air di tangki penuh. Kemudian sensor memerintahkan kembali untuk menghentikan mesin pompa. Penentuan hidupnya kembali mesin pompa dapat dipilih, apakah dari level tengah atau minimum dengan bantuan pilihan saklar. Aktifnya motor pada level tersebut, apabila air berada di bawah level sensor. Jika lampu indikator tidak hidup, tentunya LDR tidak mendapat tangkapan cahaya. Hal ini akan memicu transistor Driver3 untuk aktif menarik kontak bantunya dan secara otomatis menghidupkan mesin pompa. LDR1 dan LDR2 bekerja bila kena cahaya. Sedangkan LDR3 dan LDR4 akan bekerja, bila tidak kena cahaya. Line diagram kontrol mesin pompa pada tangki air ditunjukkan oleh gambar 2. Sinyal arus kecil yang melewati sensor dimasukkan ke rangkaian penguat. Rangkaian ini menggunakan transistor sebagai komponen utamanya untuk mengaktifkan hidup matinya lampu LD indikator. Transistor juga mewakili apakah ada atau tidak laju peningkatan atau penurunan level air. Lampu indikator digunakan juga untuk memicu aktifnya transistor (driver) dan relai dengan bantuan LDR sebagai komponen sensor cahaya. D - 49

Prosiding Seminar Teknik lektro dan Pendidikan Teknik lektro (ST 2008) Jurusan Teknik lektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya, 7 Surabaya 2008 + 12 VD Penguat LD LDR 1 Driver1 Max P LD LDR 2 Driver2 N Middle G LDR 3 Min U A LDR4 Driver3 M T Gambar 2. Line diagram kontrol mesin pompa pada tangki air 2.1. adalah alat yang digunakan untuk mendeteksi dan sering berfungsi untuk mengukur perubahan sesuatu pada objek yang diukur. disebut juga sebagai jenis transduser yaitu suatu alat yang dapat mengubah energi dari suatu bentuk ke bentuk yang lain. ini dapat digunakan untuk mengubah variasi mekanis, magnetis, panas, sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik. dikategorikan sebagai komponen yang memegang peranan penting dalam proses pengendalian. Dalam perancangan alat ini, penulis menggunakan dua jenis sensor dalam sistem pemicuan kontrol mesin pompa air, antara lain : 1. air 2. cahaya 2.1.1. Air ini terdiri dari beberapa kabel atau elektroda yang terkemas dalam satu paket. Hal ini dapat dilihat pada gambar 3.a. di bawah ini. Dalam hal ini, delapan level air yang akan dideteksi pada pengisian tangki air. Oleh karena itu, digunakan delapan kabel elektroda cabang dan satu elektroda induk sebagai penghantar utama arus listrik (dapat dilihat pada gambar 3.b.). Untuk sensor sumber air (water source) di sumber, dapat juga menggunakan elektroda yang terkemas. Atau dapat juga hanya dengan menggunakan dua utas kabel penghantar, untuk mendeteksi ada atau tidaknya sumber air yang terukur oleh dua ujung kabel yang tekupas tersebut. Hal ini terlihat pada gambar 3.c. D - 50

Prosiding Seminar Teknik lektro dan Pendidikan Teknik lektro (ST 2008) Jurusan Teknik lektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya, 7 Surabaya 2008 Kabel terbungkus Jack Jack 0,75 mm 2 onnector onnector Kawat 10 mm 2 Kabel Terkupas Pipa Penguat PV + 5V D Kabel terbungkus + 5V D Kabel Terkupas (a) (b) (c) Gambar 3. Isi pengawatan elektroda Prinsip kerja probe, dapat dilihat pada gambar 4. Saat air belum mengenai kedua ujung probe, arus listrik belum mengalir ke probe2, jadi sinyal yang diberikan ke rangkaian penguat belum ada. Hal ini dapat dilihat pada gambar 4.a. Setelah air mengenai kedua ujung elektroda, maka arus mulai mengalir ke ujung elektroda yang lain, dapat dilihat pada gambar 4.b. Air merupakan zat cair yang dapat menghantar arus listrik walau ada sedikit resistansi. yang mengalir ke elektroda akan menyisakan sinyal arus listrik yang kecil. Jadi, output dari elektroda, masuk ke input basis transistor penguat dan berfungsi mengaktifkan kontak relai untuk mengendalikan hidup matinya mesin pompa. + 5V D lektroda + 5V D Ke basis Air (a) listrik Air (b) Resistansi Air Gambar 4. Prinsip kerja probe 2.1.2. ahaya yang digunakan adalah sensor dengan komponen yang peka terhadap perubahan cahaya, disebut photocell (LDR). Apabila terkena sensor cahaya maka jika diukur dengan ohm-meter, kedua kaki LDR akan menunjukkan penurunan nilai tahanan. Jika tidak terkena cahaya maka LDR akan menunjukkan nilai tahanan yang tinggi sekali. Dua bentuk penerapan prinsip kerja LDR untuk mengaktifkan kerja dari pemicu transistor (driver) adalah : 1. Transistor akan mengaktifkan relai apabila basis transistor mendapat tegangan dan arus yang lebih positif. 2. asis transistor dihubungkan dengan input LDR sebagai pemicu utama. Prinsip kerja LDR dapat dilihat pada gambar 5. D - 51

Prosiding Seminar Teknik lektro dan Pendidikan Teknik lektro (ST 2008) Jurusan Teknik lektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya, 7 Surabaya 2008 + 5V D + 5V D LD LDR R b DRIVR R b LDR DRIVR R LDR << R b R LDR >> R b a. Saat LDR ON b. Saat LDR OFF Gambar 5. Prinsip kerja LDR + 5V D R WS + 5V D K T 9 T 8 T 7 T 6 T 5 T 4 T 3 T 2 T 1 K A + 5V D L 9 R 2 + 5V D A L 8 R 1 L 7 L 6 L 5 L 4 L 3 L 2 L 1 Gambar 6. Rangkaian penguat indicator 2.2. Penguat Gambar Rangkaian Penguat Indikator ditunjukkan pada gambar 6. Air mempunyai tahanan yaitu tahanan untuk sumber air (water source) dengan simbol R WS dan tahanan untuk tangki air (water tank) dengan simbol, dan masingmasing tahanan digambarkan dengan simbol resistor. positif yang mengalir melalui air, digunakan sebagai memicu basis transistor untuk menyalakan masing-masing lampu indikator. Lampu LD (L1 L8) akan menyala bila kedua ujung probe (ditandai dengan bulatan kecil pada gambar) terkena air. Lampu ini menandakan laju tingkat kenaikan atau penyusutan air pada saat pengisian atau pengosongan air akibat pemakaian. Transistor yang digunakan adalah transistor jenis NPN (negatif positif negatif). Kaki kolektor dari transistor dihubungkan dengan anoda LD sedangkan anoda terhubung pada sub positif 5V D. Kaki emiter terhubung dengan negatif atau ground, sedangkan basisnya dihubungkan ke air (sensor atau probe). Transistor disebut sebagai penguat karena arus yang diberikan pada input (basis) lebih kecil (+ 3mA) dari arus output (kolektor), yang mampu menyalakan LD dengan membutuhkan arus sekitar 10mA. Perbandingan arus kolektor yang lebih besar dari arus basis, yang membedakan jenis penguat untuk masing-masing transistor, sesuai dengan karakteristiknya. Sebagai contoh, karakteristik transistor yang digunakan pada rangkaian transistor jenis NPN kode 9013 memiliki arus minimum basis I b = 2mA dan arus maksimum kolektor I c = 100mA. D - 52

2.3. Penggerak Motor (Motor Driver) Driver merupakan rangkaian penentu akhir untuk bekerja atau tidaknya motor pompa, melalui kontak-kontak bantu pensaklaran NO (Normally Open) dan N (Normally losed) dari masing-masing relai. Relai dikendalikan oleh transistor NPN dengan hubungan common emitter (kaki emiter terhubung ke ground). Transistor akan aktif jika mendapat tegangan lebih positif (lebih dari tegangan hantar dioda silikon 0,7V). Relai Re 1 berfungsi memberikan arus dan tegangan suplai ke kumparan relai berikutnya (Re 2 dan Re 3 ). Relai ini akan berfungsi bila sumber air yang akan dihisap mengenai sensor air (water sensor). yang terkena air akan memberikan aliran arus pemicu ke basis transistor T 10 untuk menggerakkan kontak bantu NO Re 1. Kontak ini akan menghubungkan aliran arus ke kumparan relai Re 3. Sedangkan kontak NO Re 1 yang lain, dihubungkan ke lampu LD sebagai indikator adanya air. Indikator adanya air diketahui dengan indikasi hidupnya lampu LD, pertanda bahwa sumber air masih tersedia. Pada saat air di bawah level maksimum maka motor masih dalam keadaan hidup. Hal ini dilihat melalui kontak N Re 2 yang masih dalam keadaan tersambung. Saat air mencapai level maksimum atau mengenai sensor maksimum maka transistor T 11 mendapat arus pemicu untuk mengaktifkan Re 2. Aktifnya kumparan Re 2, membuat kontak bantu N terbuka sehingga akan memutuskan aliran arus ke kumparan Re 3 dan secara otomatis juga akan memutuskan aliran arus listrik ke motor. Rangkaian Kendali Motor Pompa dapat dilihat pada gambar 7. Relai Re 3 berfungsi untuk menggerakkan motor atau kontak NO 1, yang akan melewatkan arus A ke motor. Pemakaian kontak NO 3 agar kontak bantu NO 1 dan NO 2 tidak lepas setelah pemicuan TR 12 berakhir. Transistor tersebut hanya dipicu sesaat untuk mengaktifkan relai. Untuk pemberian arus berikutnya, diambil alih oleh kontak NO 3, yang akan menghubungkan arus negatif untuk mempertahankan kumparan dalam keadaan diberi energi ataupun menahan semua posisi kontak bantu NO dalam keadaan tersambung. erfungsinya relai Re 3 bila air di dalam water tank kosong atau di bawah level sensor minimum. erfungsinya relai Re 3 dapat juga dipilih dengan menukar posisi select switch ke posisi medium untuk mengaktifkan Re 3. Tidak adanya air yang mengenai salah satu posisi level tersebut, membuat transistor TR 12 menjadi terpicu dan otomatis Re 3 bekerja. 3. Perumusan Masalah Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana merancang suatu alat yang dapat mendeteksi kondisi tangki air, seperti : - apakah tangki air dalam keadaan kosong? - sudah sampai di level mana air berada? - apakah tangki berisi air hanya separuh saja atau sudah penuh terisi air? Perancangan alat ini juga untuk menghindari pengisian air yang berlebih (over flow) karena tidak adanya tanda yang dapat menyatakan pengisian tangki air sudah selesai. 4. ahan Dan Metoda Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Rangkaian Listrik dan lektronika Dasar, Jurusan Teknik lektro Fakultas Teknik Universitas Riau. Untuk keperluan simulasi, maka dibutuhkan bahan berupa air bersih yang ada di lingkungan laboratorium. Di samping itu peralatan yang dibutuhkan untuk keperluan simulasi adalah : 1. Wadah air sumber, berupa tabung kaca dengan tinggi 35cm dan diameter 17cm. 2. Wadah air tempat pengisian air, tabung kaca dengan tinggi 30cm, diameter 14cm. 3. Pipa untuk menghisap air dari sumber air dan menyalurkan air ke tangki air, berdiameter 1½ cm dan 1 cm dengan panjang masing-masing 3 meter. D - 53

Prosiding Seminar Teknik lektro dan Pendidikan Teknik lektro (ST 2008) Jurusan Teknik lektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya, 7 Surabaya 2008 + 12V + 5V D + 12V D 1 R 1 NO R Sumber T 10 L 10 R 8 + 12V Maksima D 2 R 2 T 11 D 3 R e3 N R + 5V D NO D 220V NO NO A NTRA s 3 Medium R 3 L 11 M Minimum S 2 T 12 Gambar 7. Rangkaian kendali motor pompa Disamping peralatan di atas, komponen-komponen lain yang digunakan dalam perancangan alat ini adalah trafo, relai, resistor, kondensator elektrolit (LO), Dioda Silikon (Si), Light mitting Dioda (LD), Transistor ipolar, Light Dependent Resistor (LDR), Dioda ridge, transistor, probe dan saklar. Dalam penelitian ini, metoda yang digunakan adalah metoda membuat Rangkaian Simulasi Pengontrolan Pendeteksi Volume Pada Tangki Air Yang Dilengkapi Dengan Indikator LD dan menganalisa prinsip kerja dari rangkaian simulasi. 5. Hasil Dan Pembahasan 5.1. Prinsip Kerja Rangkaian ara kerja alat kontrol penentuan level pada tangki air, dimulai dari pengisapan air dari sumber air sampai akhirnya dialirkan ke dalam suatu wadah. Water source adalah sumber air yang menjadi sumber awal pengoperasian. Dalam water source terdapat elektroda (PR 1 ), yang merupakan sensor untuk mendeteksi apakah sumber air masih tersedia. akan mengaktifkan transistor penguat T 9 dan tampilan nyala lampu indikator LD L 2. Hal ini akan terjadi bila air dalam sumber menyentuh PR 1. Hidupnya L 9 menandakan sumber dalam keadaan berair. Hidupnya LD tersebut membuat sensor cahaya LDR1 mendapat cahaya, yang akhirnya memicu pengaktifan transistor T 10 dan menggerakkan semua kontak NO Re 1. Terhubungnya kontak NO Re 1, memberikan arus ke transistor T 12. Secara otomatis, hal ini mengaktifkan relai Re 3 dan kontak bantunya, terutama kontak NO 1 Re 3 yang akan menghubungkan aliran arus listrik A ke motor pompa. Hidupnya motor pompa akan menghisap air dalam sumber dan keluarannya D - 54

akan ditampung dalam sebuah tangki (water tank). erapa banyaknya air yang diinginkan sewaktu pengisian, hanya dalam tiga batas utama pengontrolan yang diterapkan. Tiga batas utama pengontrolan air ini terdiri dari batas minimum, medium dan maksimum. Untuk mengetahui berapa ketinggian air yang diisi dalam wadah, digunakan delapan level sebagai simulasi pengontrolan. Tiap-tiap level dari ketinggian air diekivalenkan sebesar 1cm dengan level berikutnya. Kedelapan level air ini akan dibaca oleh sensor, melalui delapan elektroda cabang dan satu elektroda utama. lektroda utama berfungsi sebagai input sumber tegangan. Sedangkan elektroda cabang lainnya berfungsi sebagai output yang diteruskan ke rangkaian penguat transistor, dan nantinya akan ditransfer menjadi delapan LD lampu indikator dari tiap-tiap level kenaikan air dalam tangki. Seiring dengan hidupnya pompa (air mengalir dalam tangki), saat itu juga air dalam tangki mulai naik dan mengenai elektroda cabang pertama sampai akhirnya menyentuh elektroda ke delapan (maksimum). Jika elektroda ke delapan sudah dicapai, transistor T8 (posisi maksimum) mendapat arus picuan dan T 11 akan mengaktifkan relai Re 2. Kontak N Re 2 akan terbuka sehingga akan memutuskan aliran arus ke relai Re 3 dan mesin pompa. Terputusnya aliran arus ke motor, menandakan motor pompa tidak diijinkan lagi mengisi tangki air. eroperasinya kembali mesin pompa, bila air dalam tangki mulai menyusut sampai akhirnya air di bawah level medium atau minimum yang diinginkan untuk kembali dihidupkan. Hal ini dapat dilakukan dengan memindahkan salah satu posisi saklar pilih (S 2 ), pada level 4 atau 1. ila air di bawah level tersebut maka LD indikator tidak akan menyala, yang akibatnya LDR tidak mendapat cahaya. Hal ini membuat transistor T 12 terpicu dan Re 3 akan bekerja kembali mengaktifkan mesin pompa. Hal ini akan berlangsung secara kontinu dan otomatis pengaktifan pompa secara langsung dapat dilakukan, yaitu dengan menghubungkan manual switch yang letaknya paralel dengan kontak antu NO 1 Re 3. Hal ini untuk mengantisipasi bila pengontrolan secara otomatis tidak dapat digunakan. 5.2. Analisa Data Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini, dapat dilihat pada Tabel 1 sampai Tabel 4 di bawah. Tabel 1. Posisi LD yang menyala jika saklar S 2 dipilih ke level 1 Posisi Air Posisi LD Yang Menyala Pada Level (Dibawah Level) 1 2 3 4 5 6 7 8 1 Off Off Off Off Off Off Off Off 2 On Off Off Off Off Off Off Off 3 On On Off Off Off Off Off Off 4 On On On Off Off Off Off Off 5 On On On On Off Off Off Off 6 On On On On On Off Off Off 7 On On On On On On Off Off 8 On On On On On On On Off Tepat di Level 8 On On On On On On On On D - 55

Prosiding Seminar Teknik lektro dan Pendidikan Teknik lektro (ST 2008) Jurusan Teknik lektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya, 7 Surabaya 2008 Tabel 2. Posisi LD yang menyala jika saklar S 2 dipilih ke level 4 Posisi Air Posisi LD Yang Menyala Pada Level (Dibawah Level) 1 2 3 4 5 6 7 8 1 On On On On Off Off Off Off 2 On On On On Off Off Off Off 3 On On On On Off Off Off Off 4 On On On On Off Off Off Off 5 On On On On Off Off Off Off 6 On On On On On Off Off Off 7 On On On On On On Off Off 8 On On On On On On On Off Tepat di Level 8 On On On On On On On On Dari hasil penelitian pada Tabel 1 dan Tabel 2 di atas, terlihat kondisi setiap LD yang menyala jika saklar S 2 dipilih ke level 1 dan level 4. Jika saklar S 2 dipilih ke level 1 berarti air dalam tangki masih kosong karena itu semua lampu LD (lampu L1 L8) dalam keadaan OFF (mati). Ketika air sudah mencapai level 1 maka lampu LD L1 ON (menyala). Pompa tetap mengisi tangki air sampai mencapai level 2 dan lampu LD L2 akan ON (hidup) sewaktu air sudah mencapai level 2. Demikian seterusnya sampai air mencapai level 8. Setelah air mencapai level 8 maka LD L8 akan menyala dan pompa akan mati, berarti tangki air sudah terisi penuh. Jika saklar S 2 dipilih ke level 4 berarti tangki sudah terisi air sampai level 4, jadi LD L1 L4 dalam keadaan ON (hidup). Ketika air sudah mencapai level 5 maka lampu LD L5 menyala. Pompa tetap mengisi tangki air sampai mencapai level 6 dan lampu LD L6 akan hidup sewaktu air sudah mencapai level 6. Demikian seterusnya, sampai air mencapai level 8. Setelah air mencapai level 8 maka LD L8 akan menyala dan pompa akan mati, berarti tangki air sudah terisi penuh. Jika sensor sudah membaca kondisi air di tangki air pada level 8 dan LD L1 L8 menyala, berarti tangki air sudah penuh maka pompa tidak akan hidup. Waktu pengisian tangki air yang dibutuhkan, dapat dilihat pada Tabel 3 dan Tabel 4. Tabel 3. Data waktu pengisian tangki air dengan pipa berdiameter 1 cm Dibawah Level Jarak Sumber Air (Water Source) Dan Tangki Air (Water Tank) 50 m/waktu Pengisian (Detik) 100 m/waktu Pengisian (Detik) 1 28 59 2 60 121 3 96 190 4 132 262 5 171 343 6 213 425 7 260 517 8 300 610 D-56

Tabel 4. Data waktu pengisian tangki air dengan pipa berdiameter 1½ cm Dibawah Level Jarak Sumber Air (Water Source) Dan Tangki Air (Water Tank) 50 m/waktu Pengisian (Detik) 100 m/waktu Pengisian (Detik) 1 18 49 2 40 102 3 67 160 4 94 218 5 127 280 6 160 345 7 197 298 8 240 355 Dari data hasil penelitian pada Tabel 3 dan Tabel 4 di atas, terlihat bahwa jarak sumber air (water source) ke tangki air (water tank) mempengaruhi lama waktu pengisian tangki air. Semakin jauh jarak sumber air ke tangki air maka semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk mengisi tangki air, untuk besar pipa air yang sama. Disamping itu, besar dan kecilnya diameter pipa yang digunakan untuk menghisap air dari sumber air dan menyalurkannya ke tangki air juga turut mempengaruhi waktu pengisian tangki air. Semakin besar pipa air yang digunakan maka semakin sedikit waktu pengisian tangki air yang dibutuhkan untuk jarak sumber air dan tangki air yang sama. 6. Kesimpulan dan Saran 6.1. Kesimpulan a. Dengan menggunakan rancangan pengontrol volume pada tangki air dilengkapi dengan indikator LD, dapat dihindari terjadinya pengisian air yang berlimpah (over flow) pada tangki air karena adanya tanda dari lampu LD yang menunjukkan kondisi air dalam tangki. b. Karena rancangan pengontrol volume pada tangki air dilengkapi dengan indikator LD dan tidak dilengkapi dengan timer, maka masih diperlukan pemantauan terhadap hidup tidaknya LD untuk melihat apakah air sudah penuh atau tidak dalam tangki air. Hal ini berarti masih harus disediakannya faktor manusia untuk melihat kondisi tangki air selama alat ini dipakai. 6.2. Saran 1. Di masa yang akan datang, untuk meningkatkan kinerja dan efisien rancangan pengontrol volume pada tangki air agar dilakukan penelitian lebih lanjut tentang rancangan pengontrol volume pada tangki air dengan menambahkan timer sehingga ketergantungan faktor manusia untuk pemantauan terhadap penuh tidaknya tangki air dapat dieliminasi. Daftar Pustaka [1] ishop O., 1995, Understand lectronics, etakan Pertama, Penerbit utterworth Heinemann Ltd, Inggris. [2] eng G. L., MI, 1994, Pengujian lectronik Dan Diagnosa Kesalahan, Penerbit PT. lex Media Komputindo, Jakarta. [3] Pakpahan S., 1994, Kontrol Otomatik Teori dan Penerapan, Penerbit rlangga. [4] Petruzella F. D., 2001, lektronik Industri, Penerbit Andi Yogyakarta. [5] Shrader R. L., 1999, Komunikasi lektronika, disi Lima Jilid 1, Penerbit rlangga. D - 57