6. Keputusan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Sosial RI Nomor 78 Tahun 1993 tentang Pembinaan Orsos LSM;

dokumen-dokumen yang mirip
8l~ gz>~ PlJiU/ta1t QiO''WMt<}

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PROSEDUR PEMBERIAN IZIN LEMBAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 25 TAHUN 2010 TENTANG PROSEDUR TETAP PENERBITAN IZIN PENYELENGGARAAN JASA TITIPAN UNTUK KANTOR AGEN

Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG PROSEDUR TETAP PENERBITAN IZIN INSTALATUR KABEL RUMAH/GEDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 4 TAHUN 2004 TENTANG PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 132 TAHUN 2007 TENTANG IZIN PELAKU TEKNIS BANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BANTUL PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG PERIZINAN USAHA JASA KONSTRUKSI DI KABUPATEN BANTUL

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG PROSEDUR PEMBERIAN REKOMENDASI TENAGA KERJA ASING BIDANG KESEJAHTERAAN SOSIAL

Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

2016, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI KEMASYARAKATAN.

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 65 TAHUN 2015

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 302MPP/Kep/10/2001 TENTANG

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PELAYANAN KARTU IDENTITAS ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

WALIKOTA BLITAR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBERIAN SANTUNAN KEMATIAN WALIKOTA BLITAR,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 17 TAHUN 2010 RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS lbukota JAKARTA PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS TENTANG

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG ALOKASI DANA DESA DI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

WALIKOTA PAREPARE PROVINSI SULAWESI SELATAN

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 4 TAHUN 1994 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PENGESAHAN AKTA PENDIRIAN DAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR KOPERASI

TAHUN 2006 NOMOR 2 SERI C PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 8 TAHUN 2006

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI KEMASYARAKATAN

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR X8 TAHUN 2016 TENTANG ALOKASI DANA DESA DI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

KEPUTUSAN GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 48 TAHUN 2009 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR TETAP PEMAKAIAN FASILITAS TERMINAL PADA DINAS PERHUBUNGAN KOTA MALANG

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PERIZINAN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PROVINSI JAMBI PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA LUBUKLINGGAU

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 26 TAHUN 2011

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA TENTANG PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG IZIN GANGGUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR TETAP PEMAKAIAN FASILITAS TERMINAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 406 /KMK.06/2004 TENTANG USAHA JASA PENILAI BERBENTUK PERSEROAN TERBATAS

LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN. REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 302/MPP/Kep/10/2001 TENTANG PENDAFTARAN

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 124 TAHUN 2006 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 4 TAHUN 1994 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PENGESAHAN AKTA PENDIRIAN DAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR KOPERASI

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2012 NOMOR 5 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG

No. 5/2/DPM Jakarta, 3 Februari 2003 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA PEDAGANG VALUTA ASING BUKAN BANK DI INDONESIA

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 39 TAHUN2016 TENTANG

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN L E M B A R AN D A E R A H KABUPATEN BALANGAN NOMOR 07 TAHUN 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 07 TAHUN 2007 T E N T A N G

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2008 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA. No.222, 2013 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Verifikasi. Akreditasi. Lembaga Bantuan Hukum. Organisasi Kemasyarakatan.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PENERBITAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI JEMBER PROVINSI JAWA TIMUR

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 15 TAHUN 2001 TENTANG

- 1 - GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 25 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 3 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI KECAMATAN DALAM LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA

TENTANG TATA CARA PENERBITAN IZIN PEMBUKAAN KANTOR CABANG, KANTOR CABANG PEMBANTU DAN KANTOR KAS KOPERASI SIMPAN PINJAM DI KOTA SURABAYA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR: 2 TAHUN 2000

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU

PEMERINTAH KOTA KEDIRI KEDIRI KEDIRI

QANUN KABUPATEN PIDIE NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG

pembangunan tempat-tempat ibadah/kegiatan agama di Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta dengan keputusan Gubernur.

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : M.HH-04.AH TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG IZIN PENGGUNAAN PEMANFAATAN TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA JAMBI PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI

BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT

BERITA NEGARA. BADAN PERTANAHAN NASIONAL. Surveyor. Berlisensi. Pengukuran. Pemetaan. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2008 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PEMBERIAN PERIZINAN USAHA JASA KONSTRUKSI

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 186 TAHUN 2010 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 93 Tahun 2016 Seri E Nomor 45 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 93 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2008 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 34 TAHUN 2006 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2008 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I KETENTUAN UMUM

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 50 /SEOJK.04/2016 PENGAKUAN TERHADAP ASOSIASI MANAJER INVESTASI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR : 08 TAHUN 2005 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 8 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 04 TAHUN 2004 T E N T A N G SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN DI KABUPATEN BARITO UTARA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.746, 2010 KEMENTERIAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA. Usaha Jasa Konsultan Pariwisata. Pendaftaran. Prosedur.

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR X9 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 33 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 33 TAHUN 2012 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI

Direksi Perusahaan Efek yang melakukan kegiatan usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan/atau Perantara Pedagang Efek SALINAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG

MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota; 6. Keputusan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Sosial RI Nomor 78 Tahun 1993 tentang Pembinaan Orsos LSM; 7. Keputusan Menteri Sosial Nomor 40/HUK/KEP/1980 tentang Organisasi Sosial; 8. Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2001 tentang Bentuk Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta; 9. Keputusan Gubernur Nomor 41 Tahun 2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Bina Mental Spiritual dan Kesejahteraan Sosial Propinsi Daerah Ibukota Jakarta; 10. Peraturan Gubernur Nomor 46 Tahun 2006 tentang Pelimpahan Wewenang Sebagian Urusan Pemerintahan Daerah dari Gubernur kepada Walikotamadya/Bupati Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, Camat, dan Lurah. MEMUTUSKAN Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG PEMBERIAN TANDA DAFTAR DAN IZIN KEGIATAN/USAHA KEPADA YAYASAN DAN ORGANISASI/BADAN SOSIAL. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal I Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan : 1. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta; 2. Gubernur adalah Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta; 3.. Walikota Administrasi adalah Walikota Administrasi di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta; 4. Dinas Bina Mental Spiritual dan Kesejahteraan Sosial yang selanjutnya disebut Dinas Bintal dan Kesos adalah Dinas Bina Mental Spiritual dan Kesejahteraan Sosial Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta; 5. Kepala Dinas Bina Mental Spiritual dan Kesejahteraan Sosial yang selanjutnya disebut Kepala Dinas Bintal dan Kesos adalah Kepala Dinas Bina Mental Spiritual dan Kesejahteraan Sosial Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta;

6. Suku Dinas Bina Mental Spiritual dan Kesejahteraan Sosial yang selanjutnya disebut Sudin Bintal dan Kesos adalah Suku Dinas Bina Mental Spiritual dan Kesejahteraan Sosial Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta; 7. Kepala Suku Dinas Bina Mental Spiritual dan Kesejahteraan Sosial yang selanjutnya disebut Kepala Sudin Bintal dan Kesos adalah Kepala Suku Dinas Bina Mental Spiritual dan Kesejahteraan Sosial Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta; 8. Camat adalah Camat Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta; 9. Seksi Dinas Bina Mental Spiritual dan Kesejahteraan Sosial yang selanjutnya disebut Seksi Bintal dan Kesos adalah Seksi Dinas Bina Mental Spiritual; dan Kesejahteraan Sosial Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta; 10. Lurah adalah Lurah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta; 11. Organisasi/Badan Sosial adalah suatu perkumpulan sosial yang dibentuk masyarakat baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam menyelenggarakan usaha kesejahteraan sosial; 12. Yayasan adalah badan hukum yang menjalankan kegiatan/usahanya di bidang usaha kesejahteraan sosial; 13. Kesejahteraan Sosial adalah suatu tata kehidupan dan penghidupan sosial material maupun spiritual yang diliputi oleh rasa keselamatan, kesusilaan dan ketenteraman lahir batin, yang memungkinkan bagi setiap warga negara untuk mengadakan usaha pemenuhan kebutuhan-kebutuhan jasmaniah, rohaniah dan sosial yang sebaik-baiknya bagi diri, keluarga serta masyarakat dengan menjunjung tinggi hak-hak asasi serta kewajiban manusia sesuai dengan Pancasila; 14. Usaha Kesejahteraan Sosial (UKS) adalah semua program dan kegiatan yang ditujukan untuk mewujudkan, membina, memelihara, memulihkan dan mengembangkan kesejahteraan sosial. BAB II TANDA DAFTAR Bagian Pertama Yayasan Pasal 2 (1) Setiap yayasan atau cabang dari yayasan asing yang melakukan kegiatan di bidang kesejahteraan sosial wajib memiliki tanda daftar dari Dinas Bintal dan Kesos.

(2) Untuk memperoleh tanda daftar sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pemohon harus mengajukan permohonan secara tertulis kepada Kepala Dinas Bintal dan Kesos yang ditandatangani oleh Pimpinan/Ketua dan Sekretaris serta dibubuhi stempel yayasan dilengkapi persyaratan sebagai berikut. a. Rekomendasi dari pimpinan yayasan asing bagi cabang dari yayasan asing. b. Rekomendasi dari Sudin Bintal dan Kesos. c. Fotokopi akta pendirian yayasan dari notaris dan pengesahan akta pendirian yayasan dari Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia. d. Program kerja tahunan yang ditandatangani oleh pengurus dan dibubuhi stempel yayasan. e. Laporan kegiatan satu tahun terakhir. f. Susunan pengurus yang dilengkapi KTP pengurus yaitu ketua/wakil ketua, sekretaris dan bendahara. g. Surat keterangan domisili yayasan yang dikeluarkan oleh lurah dan diketahui oleh camat. (3) Kepala Dinas Bintal dan Kesos meneliti persyaratan (4) Setelah dilakukan penelitian sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan persyaratan dinyatakan lengkap, Kepala Dinas Bintal dan Kesos memberikan tanda daftar kepada yayasan atau cabang dari yayasan asing. Pasal 3 (1) Pendaftaran ulang tanda daftar yayasan atau cabang dari yayasan asing diberikan oleh Kepala Suku Dinas Bintal dan Kesos. (2) Untuk memperoleh pendaftaran ulang tanda daftar yayasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pemohon harus mengajukan permohonan secara tertulis kepada Kepala Suku Dinas Bintal dan Kesos dengan mengisi formulir pendaftaran yang ditandatangani oleh Pimpinan/Ketua dan Sekretaris serta dibubuhi stempel yayasan dilengkapi persyaratan sebagai berikut. a. Fotokopi tanda daftar yayasan tahun sebelumnya. b. Laporan kegiatan satu tahun terakhir. c. Susunan pengurus yayasan. d. Laporan hasil penelitian/pengamatan kegiatan/usaha dari Seksi Dinas Bintal dan Kesos Kecamatan yang ditandatangani oleh Kepala Seksi Dinas Bintal dan Kesos Kecamatan.

o (3) Kepala Suku Dinas Bintal dan Kesos meneliti persyaratan (4) Setelah dilakukan penelitian sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan persyaratan dinyatakan lengkap, Kepala Suku Dinas Bintal dan Kesos memberikan pendaftaran ulang tanda daftar kepada yayasan atau cabang dari yayasan asing. Bagian Kedua Organisasi / Badan Sosial Paragraf i Organisasi/Badan Sosial Asing atau Cabang dari Organisasi/ Badan Sosial Asing Pasal 4; (1) Setiap organisasi/badan sosial asing atau cabang dari organisasi/badan sosial asing yang melakukan kegiatan di bidang kesejahteraan sosial wajib memiliki tanda daftar dari Dinas Bintal dan Kesos. (2) Untuk memperoleh tanda daftar sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pemohon harus mengajukan permohonan secara tertulis kepada Kepala Dinas Bintal dan Kesos dengan mengisi formulir pendaftaran yang telah tersedia di Sudin Bintal dan Kesos yang ditandatangani oleh Pimpinan/Ketua dan Sekretaris serta dibubuhi stempel organisasi/badan sosial dilengkapi persyaratan sebagai berikut. a. Rekomendasi dari pimpinan organisasi/badan sosial asing bagi cabang dari organisasi/badan sosial asing. b. Rekomendasi dari Sudin Bintal dan Kesos. c. Fotokopi akta anggaran dasar dan anggaran rumah tangga organisasi/badan sosial yang telah dilegalisasi/didaftarkan di Pengadilan Tinggi setempat. d. Program kerja tahunan yang ditandatangani oleh pengurus dan dibubuhi stempel organisasi/badan sosial. e. Laporan kegiatan satu tahun terakhir. f. Susunan pengurus yang dilengkapi KTP pengurus yaitu ketua/wakil ketua, sekretaris dan bendahara. g. Surat keterangan domisili yayasan yang dikeluarkan oleh lurah dan diketahui oleh camat. (3) Kepala Dinas Bintal dan Kesos meneliti persyaratan (4) Setelah dilakukan penelitian sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan persyaratan dinyatakan lengkap, Kepala Dinas Bintal dan Kesos memberikan tanda daftar kepada organisasi/badan sosial asing atau cabang dari organisasi/ badan sosial asing.

Pasal 5' (1) Pendaftaran ulang tanda daftar organisasi/badan sosial asing atau cabang dari organisasi/badan sosial asing diberikan oleh Kepala Dinas Bintal dan Kesos (2) Untuk memperoleh pendaftaran ulang tanda daftar organisasi/badan sosial asing atau cabang dari organisasi/ badan sosial asing sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pemohon harus mengajukan permohonan secara tertulis kepada Kepala Dinas Bintal dan Kesos dengan mengisi formulir pendaftaran yang ditandatangani oleh Pimpinan/Ketua dan Sekretaris serta dibubuhi stempel yayasan dilengkapi persyaratan sebagai berikut. a. Fotokopi tanda daftar organisasi/badan sosial asing atau cabang dari organisasi/badan sosial asing tahun sebelumnya. b. Laporan kegiatan satu tahun terakhir. c. Susunan pengurus. d. Laporan hasil penelitian/pengamatan kegiatan/usaha dari Seksi Dinas Bintal dan Kesos Kecamatan yang ditandatangani oleh Kepala Seksi Dinas Bintal dan Kesos Kecamatan. (3) Kepala Dinas Bintal dan Kesos meneliti persyaratan (4) Setelah dilakukan penelitian sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan persyaratan dinyatakan lengkap, Kepala Dinas Bintal dan Kesos memberikan pendaftaran ulang tanda daftar kepada organisasi/badan sosial asing atau cabang dari organisasi/badan sosial asing. Paragraf 2 Organisasi/Badan Sosial Bukan Asing atau Cabang Organisasi Sosial Bukan Asing Pasal 6 (1) Setiap organisasi/badan sosial bukan asing atau cabang dari organisasi/badan sosial bukan asing yang melakukan kegiatan di bidang kesejahteraan sosial wajib memiliki tanda daftar dari Suku Dinas Bintal dan Kesos. (2) Untuk memperoleh tanda daftar sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pemohon harus mengajukan permohonan secara tertulis kepada Kepala Suku Dinas Bintal dan Kesos dengan mengisi formulir pendaftaran yang ditandatangani oleh Pimpinan/Ketua dan Sekretaris serta dibubuhi stempel organisasi/badan sosial dilengkapi persyaratan sebagai berikut.

a. Fotokopi akta anggaran dasar dan anggaran rumah tangga organisasi/badan sosial yang telah dilegalisasi/didaftarkan di Pengadilan Tinggi setempat. b. Program kerja tahunan yang ditandatangani oleh pengurus dan dibubuhi stempel organisasi/badan sosial. c. Laporan kegiatan satu tahun terakhir. d. Susunan pengurus yang dilengkapi KTP pengurus yaitu ketua/wakil ketua, sekretaris dan bendahara. e. Surat keterangan domisili yayasan yang dikeluarkan oleh lurah dan diketahui oleh camat. (3) Kepala Suku Dinas Bintal dan Kesos meneliti persyaratan (4) Setelah dilakukan penelitian sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan persyaratan dinyatakan lengkap, Kepala Suku Dinas Bintal dan Kesos memberikan tanda daftar kepada organisasi/badan sosial bukan asing atau cabang dari organisasi/ badan sosial bukan asing. Pasal 7 (1) Pendaftaran ulang tanda daftar organisasi/badan sosial bukan asing atau cabang dari organisasi/badan sosial bukan asing diberikan oleh Kepala Suku Dinas Bintal dan Kesos. (2) Untuk memperoleh pendaftaran ulang tanda daftar organisasi/badan sosial asing atau cabang dari organisasi/ badan sosial asing sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pemohon harus mengajukan permohonan secara tertulis kepada Kepala Suku Dinas Bintal dan Kesos dengan mengisi formulir pendaftaran yang ditandatangani oleh Pimpinan/Ketua dan Sekretaris serta dibubuhi stempel yayasan dilengkapi persyaratan sebagai berikut. a. Fotokopi tanda daftar organisasi/badan sosial asing atau cabang dari organisasi/badan sosial asing tahun sebelumnya. b. laporan kegiatan satu tahun terakhir. c. susunan pengurus. d. laporan hasil penelitian/pengamatan kegiatan/usaha dari Seksi Dinas Bintal dan Kesos Kecamatan yang ditandatangani oleh Kepala Seksi Dinas Bintal dan Kesos Kecamatan. (3) Kepala Suku Dinas Bintal dan Kesos meneliti persyaratan

(4) Setelah dilakukan penelitian sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan persyaratan dinyatakan lengkap, Kepala Suku Dinas Bintal dan Kesos memberikan pendaftaran ulang tanda daftar kepada organisasi/badan sosial bukan asing atau cabang dari organisasi/badan sosial bukan asing. Bagian Ketiga Jangka Waktu Pemberian Tanda Daftar dan Pendaftaran Ulang Pasal 8 (1) Apabila berdasarkan hasil penelitian Dinas Bintal dan Kesos/ Suku Dinas Bintal dan Kesos, yayasan dan organisasi/badan sosial dinilai memenuhi persyaratan dan layak untuk diberikan tanda daftar atau pendaftaran ulang maka Kepala Dinas Bintal dan Kesos/Kepala Suku Dinas Bintal dan Kesos dalam waktu 7 (tujuh) hari kerja harus memberikan surat keputusan tanda daftar atau pendaftaran ulang. (2) Tanda daftar atau pendaftaran ulang disampaikan secara langsung kepada pemohon dan salinannya disimpan oleh Dinas Bintal dan Kesos/Suku Dinas Bintal dan Kesos sebagai pertinggal/arsip. Bagian Kempat Jangka Waktu Penolakan Permohonan Tanda Daftar dan Pendaftaran Ulang Pasal 9 Apabila permohonan tanda daftar dan pendaftaran ulang yayasan dan organisasi/badan sosial ditolak, keputusan penolakan yang disertai alasan dan pertimbangan hukumnya berikut berkas permohonan disampaikan kepada pemohon paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung sejak permohonan oleh Dinas Bintal dan Kesos/Suku Dinas Bintal Kesos. Bagian Kelima Masa Berlaku Tanda Daftar Yayasan dan Organisasi/Badan Sosial Pasal 10 (1) Tanda daftar yayasan dan organisasi/badan sosial berlaku selama 3 (tiga) tahun terhitung sejak tanggal diterbitkan. (2) Setelah tanda daftar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) habis masa berlakunya maka yayasan dan organisasi/badan sosial harus melakukan pendaftaran ulang.

Pasal 11 Terhadap yayasan dan organisasi/badan sosial yang telah melakukan kegiatan/usaha, namun belum memiliki tanda daftar, dalam jangka waktu 6 (enam) bulan wajib memiliki tanda daftar terhitung sejak tanggal yang tercantum dalam anggaran dasarnya. Bagian Keenam Papan Nama Pasal 12 (1) Yayasan dan organisasi/badan sosial yang telah memperoleh tanda daftar atau pendaftaran ulang harus memasang papan nama. (2) Pemasangan papan nama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh pengurus yayasan dan organsiasi/badan sosial selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari terhitung setelah tanggal penetapan yang tercantum dalam tanda daftar. BAB III IZIN KEGIATAN/USAHA Pasal 13 (1) Yayasan dan organisasi/badan sosial yang akan melakukan kegiatan/usaha harus memiliki izin kegiatan/usaha dari perangkat daerah atau instansi yang bersangkutan sesuai dengan kewenangan yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan. (2) Tanda daftar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan izin kegiatan/usaha dari instansi yang berwenang. BAB IV LARANGAN Pasal 14 Setiap yayasan dan organisasi/badan sosial dilarang : a. menyelenggarakan usaha pengumpulan dana kepada masyarakat tanpa izin dari Gubernur atau instansi yang berwenang dengan cara paksaan/penipuan atau yang mengandung unsur paksaan/penipuan; b. menyelenggarakan kegiatan yang menyimpang dari anggaran dasar dan anggaran rumah tangga dari yayasan dan organisasi/badan sosial yang bersangkutan; c. melakukan kegiatan yang bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan serta norma kesusilaan.

BAB V SANKSI Pasal 15 Terhadap yayasan dan organisasi/badan sosial yang dalam melakukan kegiatan/usaha melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 dan yang tercantum dalam tanda daftar yayasan dan organisasi/badan sosial dikenakan sanksi administrasi berupa : a. tidak diberikan rekomendasi dan bantuan dalam bentuk apapun; b. pencabutan surat keputusan tanda daftar oleh Dinas Bintal dan Kesos dan Suku Dinas Bintal dan Kesos; c. mengumumkan secara luas pencabutan sebagaimana dimaksud pada huruf b melalui berbagai media massa. BAB VI PENGAWASAN Pasal 16 Pengawasan terhadap kegiatan/usaha dan penggunaan tanda daftar yayasan dan organisasi/badan sosial dilakukan oleh Dinas Bintal dan Kesos/Kepala Suku Dinas Bintal dan Kesos.,.' BAB VI! PEMBIAYAAN Pasal 17 Biaya pengawasan, monitoring kunjungan dan lain-lain yang berkaitan dengan pembinaan yayasan dan organisasi/badan sosial dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta pada Dokumen Pelaksanaan Anggaran Dinas Bintal dan Kesos. BAB VIII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 18 (1) Tanda daftar dan pendaftaran ulang yang diterbitkan sebelum berlakunya Peraturan Gubernur ini dinyatakan tetap berlaku. (2) Apabila tanda daftar yayasan dan organisasi/badan sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) telah habis masa berlakunya, pendaftaran ulang harus dilakukan berdasarkan Peraturan Gubernur ini. BAB IX KETENTUAN PENUTUP Pasal 16 (1) Pada saat berlakunya Peraturan Gubernur ini, Keputusan Gubernur Nomor 19 Tahun 1999 tentang Penetapan Kembali Kewajiban Mendaftarkan dan Memiliki Izin Kegiatan/Operasi Yayasan dan Organisasi/Badan Sosial yang Berkedudukan di Daerah Khusus Ibukota Jakarta dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

(2) Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal 1 diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 5 November 2007 -GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS? I BU KOTTA JAKARTA / FAUif BOV/O Diundangkan di Jakarta pada tanggal 13 November 2007 SEKRETARIS DAERAH PROyfNSI DAERAH KHUSUS IBUMpTA JAKARTA, RITOLAlifSMAYA NIP 14M91657 BERITA DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TAHUN 2 007 NOMOR 147.