Jurnal Administrasi Pendidikan ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 9 Pages pp

dokumen-dokumen yang mirip
PROFESIONALISME GURU DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DI SMKN 1 LHOKSEUMAWE

MANAJEMEN PEMBELAJARAN GURU PADA SD NEGERI 1 PEUKAN PIDIE KABUPATEN PIDIE

PENGAMBILAN KEPUTUSAN SEKOLAH MELALUI MANAJEMEN STRATEGIK PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 BANDAR BARU

PENGAMBILAN KEPUTUSAN SEKOLAH MELALUI MANAJEMEN STRATEGIK PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 BANDAR BARU

Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan pada SMA Negeri 5 Banda aceh

PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN OLEH KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONAL GURU BIMBINGAN KONSELING DI SMP NEGERI 8 BANDA ACEH

EFEKTIVITAS MANAJEMEN KESISWAAN PADA SMP NEGERI 3 SAKTI KABUPATEN PIDIE

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PADA PEMBELAJARANIPS TERPADU KELAS VIII DI SMP JURNAL ILMIAH

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN

Jurnal Administrasi Pendidikan ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 7 Pages pp

Economic Education Analysis Journal

PENGEMBANGAN MODUL AKUNTANSI UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XII SMAN DI KOTA BENGKULU

PEMBINAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU OLEH KEPALA SEKOLAH DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN JATINOM KABUPATEN KLATEN

Keywords: cooperative learning, Two Stay Two Stray, learning outcomes.

STUDI DESKRIPTIF KEMAMPUAN PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DI SMA NEGERI 12 KERINCI JAMBI

KREATIVITAS GURU IPA KELAS VII DAN VIII DALAM PENYUSUNAN PENILAIAN AUTENTIK DI SMP NEGERI 1 PECANGAAN JEPARA SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2014/2015

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI

PENGARUH SERTIFIKASI TERHADAP KINERJA GURU DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SMK NEGERI 4 PEKANBARU JURNAL

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SDN 26 PASAMAN

PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PENGELOLAAN PROGRAM LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP NEGERI 17 KOTA BANDA ACEH

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI

KINERJA GURU DITINJAU DARI ASPEK PROSES PEMBELAJARAN EKONOMI DI SMAN 5 PADANG ARTIKEL ILMIAH

PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. aktif, kreatif, dan menyenangkan dengan menerapkan model pembelajaran yang

Fety Novianti. Keyword: Efektifitas Pengelolaan Kegiatan Pembelajaran, Motivasi Belajar Siswa, dan Pendidikan Kewarganegaraan

KINERJA GURU DALAM BIDANG PEMBELAJARAN PASCA SERTIFIKASI DI SMK N 2 WONOSARI

IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBELAJARAN PPKn KURIKULUM 2013

Murniati 1,sainab 2. Kata Kunci : Hasil Belajar Kognitif, IPA Terpadu, Model Pembelajaran Aktif, dan Quiz Team

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

SUPERVISI AKADEMIK OLEH KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU SD NEGERI 2 CALANG KABUPATEN ACEH JAYA


PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI. Agustina Dwi Respati Wahyu Adi Muhtar

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KRACAK

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA MATA PELAJARAN FOOD AND BEVERAGE SERVICE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

EFEKTIVITAS KEPENGAWASAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME TENAGA PENDIDIK DI MADRASAH ALIYAH NEGERI BEUREUNUEN

KOMPETENSI MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU PADA SD NEGERI LAMKLAT KECAMATAN DARUSSALAM KABUPATEN ACEH BESAR

BAB III METODE PENELITIAN. mengemukakan secara teknis tentang metode-metode yang digunakan dalam penelitian.

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN DAN HASIL BELAJAR MERAKIT PERSONAL KOMPUTER MENGGUNAKAN STRUCTURED DYADIC METHODS (SDM)

IMPLEMENTASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA KELAS ATAS SD MUHAMMADIYAH 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016/2017

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PRODUKSI, KOMUNIKASI, DAN TRANSPORTASI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT

PENGUNAAN METODE PEMBELAJARAN DRILL SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TERPADU

MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU KELAS DALAM MENCAPAI HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING DI SD NEGERI BINJAI

BAB I PENDAHULUAN. tugasnya melalui manajemen pendidikan yang diterapkan. Sebagai pelaksana

UPAYA MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN IPA TERPADU DENGAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 8 TEBING TINGGI

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU

Dassucik 1) 1) 104 Education Journal :Journal Educational Research and Development. STKIP PGRI Situbondo.

KOMPETENSI SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU PADA SMA NEGERI 1 KUALA BATEE KABUPATEN ACEH BARAT DAYA

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA TENTANG PERTUMBUHAN TUMBUHAN MELALUI METODE EKSPERIMEN

TINGKAT KESIAPAN GURU DAN PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN IPA DALAM KURIKULUM 2013 KELAS VII DI SMP MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015

Volume 7 Nomor 1 Juli 2017 P ISSN : E ISSN :

ANALISIS KEMAMPUAN GURU DALAM MELAKSANAKAN PENILAIAN KURIKULUM 2013 DI SDIT MUHAMMADIYAH AL-KAUTSAR TAHUN 2016/2017

Noviana Kusumawati Pendidikan Matematika FKIP Universitas Pekalongan Jl. Sriwijaya No 3 Pekalongan, ABSTRAK

DAMPAK KURIKULUM 2013 TERHADAP KINERJA GURU PENJASORKES SLTA NEGERI (SMA, MA, SMK) SE BANDAR LAMPUNG. Jurnal. Oleh INDRI JULIANTI AFNIL

Diajukan Oleh: INDAH SUROSOWATI A PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

KOORDINASI PENGAWAS DAN KEPALA SEKOLAH DALAM PELAKSANAAN SUPERVISI PENDIDIKAN PADA SD NEGERI LAMPEUNEURUT KABUPATEN ACEH BESAR

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STAD PADA MATERI BARISAN DAN DERET BILANGAN

Pendidikan Biologi Volume 3, Nomor 3 September 2011 Halaman 72-78

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SD NEGERI TEBING TINGGI

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA POKOK BAHASAN BESARAN DAN SATUAN DI SMA

Analisis keterlaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) pada materi ajar IPA SMP Kelas VIII SMP Negeri 3 Madiun

PERANAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK YANG MEMPEROLEH HASIL BELAJAR RENDAH

PERANAN MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN (MGMP)DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURUIPS SMP DI KOTA PADANG ABSTRACT

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SUKORINI

PEMAHAMAN GURU TERHADAP MUATAN LOKAL PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP (Studi Deskriptif pada SMP di Kabupaten OKU Timur)

Kata kunci: pendekatan saintifik, pembelajaran, siswa kelas IV SD Negeri Pujokusuman 1

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMK PGRI 2 SIDOARJO MELALUI PENDEKATAN OPEN ENDED

ANALISIS AKTIVITAS GURU IPS TERPADU PROSES BELAJAR MENGAJAR DI KELAS VIII SMP 9 PONTIANAK

STUDI TENTANG PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SMA NEGERI 11 MAKASSAR

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU PADA SMP NEGERI 2 SIMEULUE TIMUR

Analisis Kompetensi Pedagogik Guru Produktif di SMK Negeri 1 Tarakan

PERSEPSI GURU TENTANG PROSES PELAKSANAAN SUPERVISI PEMBELAJARAN OLEH KEPALA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI KELOMPOK BISNIS MANAJEMEN DI KOTA PADANG

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN TEKNIK LISTRIK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN QUESTION STUDENT HAVE

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KOMPETENSI MEMBERIKAN LAYANAN SECARA PRIMA KEPADA PELANGGAN DENGAN METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT

Profil Keterampilan Mengajar Mahasiswa Calon Guru Melalui Kegiatan Induksi Guru Senior

HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR SEJARAH DENGAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA SMA SANTO MIKAEL SLEMAN YOGYAKARTA

PENGELOLAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING SMK KARYA NASIONAL KUNINGAN TESIS

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN STRATEGI COURSE REVIEW HORAY PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 KENDEL BOYOLALI TAHUN PELAJARAN

STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATERI LISTENING BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IX.E SMP NEGERI I BAJENG

Amelia dan Syahmani. Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Melalui Pendekatan Scientific 32

APLICATION CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TO IMPROVE THE RESULT OF SCIENCE STUDY OF STUDENTS OF SD NEGERI 001 SEIKIJANG BANDAR SEIKIJANG DISTRICT

Rusmiaty Sitepu Guru SMP Negeri 8 Kota Tebing Tinggi Surel :

PENERAPAN STRATEGI SNOWBALLING PADA MATERI ATOM, ION, MOLEKUL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII SMPN 19 SURABAYA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF (INNOVATIVE LEARNING) TIPE PICTURE AND PICTURE

Theresyam Kabanga Program Studi PGSD UKI Toraja ABSTRAK

PENGGUNAAN METOE TANYA JAWAB DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

PELAKSANAAN SUPERVISI PENGAJARAN DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN PROFESIONAL GURU DI SMA NEGERI KABUPATEN ACEH BESAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A

Diajukan Oleh: ARISKA DEVIE PRADISTA A

BAB I PENDAHULUAN. kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsipprinsip

Transkripsi:

ISSN 2302-0156 9 Pages pp. 23-31 MANAJEMEN PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI 1 MESJID RAYA ACEH BESAR Cut Mutia 1, Cut Zahri Harun 2, Nasir Usman 3 1) Magister Administrasi Pendidikan program Banda Aceh. 2,3) Prodi Magister Administrasi PendidikanUniversitasSyiah Kuala, Darussalam, Banda Aceh 23111, Indonesia. Email: cmutia47@yahoo..com Abstract: This study aims to determine ofplanning, implementation, and assessment of curriculum in improving student achievement in High School 1 Mesjid Raya Aceh Besar. To achieve these objectives, this study uses a qualitative approach. Data was collected through interviews, observation and documentation. The procedure of data analysis is data reduction, data display, and verification. While the subject of research is the principal, vice-principals, and teachers. The results showed that:(1) learning management planning is done by the teachers to prepare a number of needs of learners with regard to the development of science, technology, and art as a whole and sustainable; (2) The implementation of learning management is done with the purpose of formulating the subjects to be taught, to set standards of competence, basic competence to formulate, determine teaching materials in the form of subject and sub-subject, teaching and learning strategies, instructional media, learning activities, evaluation techniques, allocation time, and learning resources; and (3) management of the learning is done through evaluation of mastery learning materials at the beginning of each meeting which aims to determine the students' understanding of and insight into the material that is being and has been delivered, then adapted to the learning needs Keywords: Learning Management, Educational of School Level Curriculum, and Learning Achievement Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian KTSP dalam meningkatkan prestasi belajar siswa di. Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Prosedur analisis data adalah reduksi data, display data, dan verifikasi.sedangkan subjek penelitian adalah kepalasekolah, wakil kepala sekolah, dan guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Perencanaan manajemen pembelajaran dilakukan oleh guru-guru dengan mempersiapkan sejumlah kebutuhan peserta didik dengan memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni secara menyeluruh dan berkesinambungan; (2) Pelaksanaan manajemen pembelajaran dilakukan dengan merumuskan tujuan mata pelajaran yang akan diajarkan, menetapkan standar kompetensi, merumuskan kompetensi dasar, menentukan materi ajar dalam bentuk pokok bahasan dan sub pokok bahasan, strategi belajar mengajar, media pembelajaran, kegiatan pembelajaran, tehnik evaluasi, alokasi waktu, dan sumber belajar; dan (3) Penilaian manajemen pembelajaran dilakukan melalui kegiatan evaluasi terhadap penguasaan materi pembelajaran pada setiap awal pertemuan yang bertujuan untuk mengetahui pemahaman dan wawasan siswa/i terhadap materi yang sedang dan sudah disampaikan, selanjutnya disesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran. Kata kunci : Manajemen Pembelajaran, KTSP, dan Prestasi Belajar 23 - Volume 4, No. 1, Februari 2016

PENDAHULUAN Ketidakpahaman guru dan penyelengara pendidikan terhadap kurikulum dapat terindikasi akan gagalnya pencapaian prestasi belajar peserta didik yang diharapkan. Fenomena tersebut dapat dilihat ketika peserta didik dihadapkan pada ujian nasional, mayoritas dari peserta didik merasa takut sebelum ujian dilaksanakan, bahkan sebagian dari mereka yang merasa tidak lulus dalam ujian nasional. Kondisi ini disebabkan karena keterbatasan informasi dan ilmu pengetahuan yang mereka peroleh dari guru-guru mereka pada saat prestasi belajar mengajar berlangsung di kelas. Untuk menengahi kasus peserta didik di atas adalah meningkatkan pemahaman guru-guru dan penyelenggara pendidikan lainnya terhadap kurikulum dan pembelajaran, sehingga kurikulum tersebut dapat dijadikan sebagai acuan dalam pembelajaran. Inilah salah satu fenomena pendidikan yang dirasakan oleh peserta didik yang gagal dalam pencapaian prestasinya. Fenomena ini tentunya harus dipertimbangkan agar kesalahan di masa lalu tidak lagi terulang di masa-masa mendatang. KAJIAN KEPUSTAKAAN Manajemen Pendidikan Pemahaman tentang konsep dasar manajemen memiliki corak pandangan yang berbeda. Dalam hal ini para pakar manajemen memiliki pandangan yang beragam menurut sesuai dengan sasaran yang ingin disampaikan. Usman (2009:5)menyebutkan bahwa manajemen dalam arti luas adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Sedangkan manajemen dalam arti sempit ialah manajemen sekolah yang meliputi kegiatan perencanan program sekolah/madrasah, pengawas/evaluasi dan sistem informasi sekolah/madrasah.dari deskripsi di atas dapatlah dipahami bahwa manajemen merupakan suatu seni untuk mengkoordinir sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Dalam padangan Suryosubroto (2009:15-21) menyebutkan bahwa manajemen pendidikan meliputi delapan hal pokok, yaitu; Pertama, manajemen pendidikan mempunyai pengertian kerjasama untuk mencapai tujuan pendidikan. Kedua, manajemen pendidikan mengandung pengertian proses untuk mencapai tujuan pendidikan, Ketiga, manajemen pendidikan dapat dilihat dengan kerangka berfikir sistem. Keempat, manajemen pendidikan dapat dilihat dari segi efektivitas pemanfaatan sumber-sumber. Kelima, manajemen pendidikan dapat dilihat dari sudut kepemimpinan. Keenam, manajemen pendidikan dapat dilihat dari proses pengambilan keputusan. Ketujuh, manajemen pendidikan dapat dilihat dari segi komunikasi. Kedelapan, manajemen pendidikan sering kali diartikan dalam pengertian sempit yaitu kegiatan ketatausahaan yang intinya Volume 4, No. 1, Februari 2016-24

adalah kegiatan rutin catat-mencatat, mendokumentasi kegiatan, menyelenggarakan surat-menyurat dengan segala aspeknya, serta mempersiapkan laporan. Uraian di atas menjelaskan bahwa manajemen pendidikan memiliki banyak dimensi penafsiran. Perlu dicatat bahwa manajemen pendidikan dapat ditinjau pula dari cakupannya, ada manajemen pendidikan pada satuan pendidikan seperti manajemen pendidikan sekolah dasar, sekolah menengah, perguruan tinggi, serta kursus-kursus dan ada pula manajemen pendidikan yang dilihat dari cakupan wilayah seperti tingkat kecamatan, kabupaten, provinsi, dan nasional. Konsep KTSP KTSP merupakan pilihan yang tepat bagi masing-masing satuan pendidikan untuk dapat menyamaratakan kemampuan siswa/i di sekolah. Dengan sistem pengajaran yang tepat, semua siswa dapat belajar dengan hasil yang baik dari hampir seluruh materi pelajaran yang diajarkan di sekolah. Apabila ditinjau dari dimensi pendidikan, memang cara belajar mengajar dengan menggunakan prinsip KTSP sangatlah menguntungkan siswa, karena hanya dengan cara tersebut setiap siswa dapat dikembangkan semaksimal mungkin. Hamalik (2011:57) menyebutkan bahwa KTSP adalah suatu strategi pengajaran yang di individualisasikan dengan menggunakan pendekatan kelompok. Dari beberapa pendapat di atas dapatlah dipahami bahwa dalam KTSP siswa harus 25 - Volume 4, No. 1, Februari 2016 menguasai setiap standar kompetensi maupun kompetensi dasar dari masing-masing mata pelajaran tertentu secara tuntas. Dalam konteks tersebut, Mulyasa (2007:11-12) juga menyebutkan bahwa KTSP sebagai bentuk penyempurnaan kurikulum sebelumnya yang menjadi fokus utama kurikulum ini adalah standar kompetensi siswa. Sebagaimana yang diamanatkan dalam peraturan menteri, maka standar kompetensi merupakan tanggungjawab dari satuan pendidikan. Karakteristik KTSP KTSP menekankan pada kemampuan yang harus dicapai dan dimiliki oleh lulusan suatu jenjang pendidikan. kemampuan lulusan yang harus dicapai dinyatakan dengan standar kompetensi, yaitu kemampuan minimal yang harus dicapai lulusan. SKL merupakan modal utama untuk bersaing di tingkat regional, maupun global, karena persaingan yang terjadi dalam era globalisasi adalah persaingan sumber daya manusia. Menurut Kunandar (2011:138), bahwa sebagai sebuah konsep sekaligus sebagai sebuah program, KTSP memiliki karakteristik sebagai berikut :(a) menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individu maupun klasik, (b) berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan keberagaman, (c) penyempaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi, (d) sumber belajar bukan hanya guru, tetapi sumber belajar lainnya yang memenuhi unsur edukatif, dan (e)

penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya pengusaha atau pencapaian suatu kompetensi. Pemahaman Prestasi Belajar Dalam konsep belajar dipahami bahwa kegiatan belajar merupakan suatu proses kegiatan yang melibatkan pemahaman dan wujud aksi perilaku yang dapat menciptakan perubahan bagi individu belajar dan bukan suatu hasil atau tujuan. Yang menjadi hasil dari belajar bukan penguasaan hasil latihan melainkan perubahan tingkah laku, karena belajar merupakan suatu perubahan tingkah laku, maka diperlukan pembelajaran yang bermutu yang langsung menyenangkan dan mencerdaskan siswa. Adapun prestasi belajar terdiri dari dua suku kata, yaitu prestasi dan belajar. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:895) mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan prestas iadalah hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya). Dengan demikian, dapatlah dipahami bahwa makna prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Adapun penilaian sumatif yaitu penilaian yang dilakukan untuk memperoleh data atau informasi sampai penguasaan atau pencapaian bahan pelajaran yang telah dipelajari siswa selama jangka waktu tertentu. Dengan demikian, jelaslah bahwa hasil belajar atau prestasi belajar adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan secara individu atau kelompok. Dari ungkapan tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak akan ada hasil apabila tidak ada kegiatan. Jadi prestasi adalah hasil yang telah dicapai, oleh karena itu semua individu dengan adanya belajar hasilnya dapat dicapai. Setiap individu belajar menginginkan hasil yang yang sebaik mungkin. Oleh karena itu setiap individu harus belajar dengan sebaik-baiknya supaya prestasinya berhasil dengan baik METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif, hal ini dimaksudkan untuk mengkaji permasalahan dan memperoleh jawaban yang bermakna dan mendalam tentang manajemen pembelajaran melalui pendekatan KTSP dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Secara teknis, penelitian ini dilakukan dengan cara mendiskripsikan secara jelas dan terarah tentang temuan lapangan berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap fenomena alamiah yang terjadi. Patilima (2011:61), bahwa alasan penggunaan pendekatan kualitatif adalah penelitian tersebut bertujuan memahami suatu situasi sosial, peristiwa, peran, interaksi, dan kelompok. Dalam pendekatan ini, peneliti membuat suatu gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci dari pandangan responden, dan Volume 4, No. 1, Februari 2016-26

melakukan studi pada situasi yang alami. Dengan demikian dapat dipahami bahwa penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan obyek atau subyek yang diteliti sesuai dengan apa adanya dengan tujuan menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik obyek yang di teliti secara tepat. Dalam menemukan data yang benar tentang manajemen pembelajaran melalui pendekatan KTSP dalam meningkatkan prestasi belajar siswa,peneliti mengunakan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Selanjutnya untuk menganilisis data yang telah dikumpulkan sejak awal penelitian sampai akhir penelitian mengunakan teknik reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. HASIL PEMBAHASAN Dalam pembahasan hasil penelitian ini akan diupayakan untuk menginterpretasikan hasil temuan penelitian di lapangan yang telah diperoleh. Pembahasan hasil penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan penjelasan terhadap hasil penelitian sesuai dengan kajian teori yang digunakan. Pembahasan tersebut dikemukakan sebagai berikut: Perencanaan Manajemen Pembelajaran Melalui Pendekatan KTSP dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Mengajar di Hasil penelitian membuktikan bahwa perencanaan manajemen pembelajaran melalui pendekatan KTSP dalam meningkatkan prestasi belajar mengajar di SMA Negeri 1 Mesjid Raya Aceh Besar antara lain mengikuti perkembangan dan kebutuhan peserta didik terhadap persaingan hidup, memperhatikan sisi kelemahan terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni secara menyeluruh dan berkesinambungan, serta memberi motivasi kepada siswa/i agar terus belajar sepanjang hayat. Selanjutnya materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru di SMA Negeri 1 Mesjid Raya Aceh Besar disesuaikan dengan kurikulum yang beragam dan terpadu dan relevan dengan masing-masing kompetensi peserta didik, sehingga memudahkan guru dalam melakukan aktivitas pembelajaran. Dalam implementasinya, penyusunan kurikulum yang dilakukan oleh guru-guru di antara lain memperhatikan aspek-aspek potensi peserta didik, keadaan lingkungan, perkembangan arus teknologi dan informasi, relevan dengan kebutuhan peserta didik, menyeluruh dan berkesinambungan dengan jalur pendidikan selanjutnya. Hamalik (2012:80) menyatakan bahwa penyusunan program pembelajaran yang efektif membutuhkan pengkajian (analisis) yang cermat. Pada dasarnya, penggunaan analisis merupakan bentuk penerapan pendekatan sistem yang disebut system analisis. Dari pernyataan tersebut, jelaslah bahwa perencanaan kurikulum dalam setiap pembelajaran mutlak dibutuhkan oleh semua 27 - Volume 4, No. 1, Februari 2016

tenaga pengajar dalam setiap satuan pendidikan agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Agar pelaksanaan perencanaan kurikulum dapat berjalan dengan baik, guru harus aktif mengembangkan potensi dirinya baik melalui diskusi dengan teman sejawat, melalui pelatihan atau penataran, maupun keaktifan dalam forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). Hal ini sesuai dengan pernyataan Uno dan Muhammad (2011:168) yang mengatakan bahwa guru yang luas wawasan dan ilmu pengetahuannya tidak akan pernah kehabisan bahan dalam proses belajar mengajar. Dengan kata lain, selama mengikuti program penyegaran, guru-guru hanya terlihat secara pasif dan hanya bertindak sebagai pendengar abadi. Karena itu, guru sangat dituntut agar dapat mengembangkan diri secara professional. Pelaksanaan Manajemen Pembelajaran Melalui Pendekatan KTSP dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Mengajar di Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan manajemen pembelajaran melalui pendekatan KTSP dalam meningkatkan prestasi belajar mengajar di SMA Negeri 1 Mesjid Raya Aceh Besar sudah relevan dengan perencanaan pengajaran yang sudah dipersiapkan oleh masing-masing guru, hanya saja dalam penyampaian materi ajar, guru tersebut menyesuaikan materi ajarnya dengan kemampuan siswa dan alokasi waktu yang telah ditentukan. Selanjutnya dalam melaksanakan KTSP, guru-guru SMA Negeri 1 Mesjid Raya Aceh Besar sudah merumuskan kegiatan pra pembelajaran seperti merumuskan tujuan mata pelajaran yang akan diajarkan, menetapkan standar kompetensi, merumuskan kompetensi dasar, menentukan materi ajar dalam bentuk pokok bahasan dan sub pokok bahasan, strategi belajar mengajar, media pembelajaran, kegiatan pembelajaran, tehnik evaluasi, alokasi waktu, dan sumber belajar. Hal ini sejalan dengan pendapat Usman (2011:90) yang menyatakan bahwa kegiatan membuka pelajaran tidak hanya dilakukan oleh guru pada awal pembelajaran, tetapi pada setiap penggal kegiatan inti pelajaran yang diberikan selama jam pelajaran tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan mengemukakan tujuan yang akan dicapai, menarik perhatian siswa, memberi acuan dan membuat kaitan antara materi pelajaran yang telah dikuasai oleh siswa dengan bahan yang akan dipelajari. Dalam pelaksanaan KTSP di kelas juga dilakukan apersepsi yaitu mengingatkan kembali materi yang pernah dipelajari pada waktu sebelumnya. Hal ini dilakukan oleh hamper semua guru yang merupakan subjek dalam penelitian ini. Menurut keterangan guruguru di SMA Negeri 1 Mesjid Raya Aceh Besar, apersepsi dilakukan karena mereka yakin penguasaan meteri sebelumnya akan mempengaruhi penguasaan materi yang akan diberikan pada pembelajaran materi Volume 4, No. 1, Februari 2016-28

selanjutnya. Mengingatkan kembali materi prasyarat akan memudahkan siswa mempelajari materi selanjutnya yang akan dipelajari. Pengetahuan prasyarat sebagai pengetahuan awal sangat perlu diketahui oleh siswa agar siswa tidak mengalami kesulitan belajar pada tahap berikutnya. Dengan demikian tujuan dapat dicapai. Hal ini sesuai dengan pendapat Hamalik (2011:157) menyatakan bahwa pelajaran akan bermakna bagi siswa jika guru berusaha menghubungkannya dengan pengalaman masa lampau, atau pengalaman-pengalaman yang telah dimiliki sebelumnya. Pada tahap inti proses belajar mengajar, sebagian besar guru di banyak menggunakan metode ceramah, dengan penjelasan bervariasi sesuai dengan materi pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pendapat Mulyasa (2011:58) yang menyatakan bahwa kegiatan merangkum dan menarik kesimpulan dapat dilakukan oleh peserta didik di bawah bimbingan guru, oleh guru atau oleh peserta didik bersama guru. Dari keterangan tersebut menggambarkan bahwa kondisi pelaksanaan KTSP di sekolah sesuai dengan mekanisme konsep pembelajaran sebenarnya. Oleh karena itu, hal ini harusditingkatkan keefektifannya agar tercapai hasil yang optimal dari penjelasan dan pembicaraan guru tersebut sehingga bermakna bagi murid. Penilaian Manajemen Pembelajaran Melalui Pendekatan KTSP dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Mengajar di Hasil penelitian membuktikan bahwa penilaian manajemen pembelajaran melalui pendekatan KTSP dalam meningkatkan prestasi belajar mengajar di SMA Negeri 1 Mesjid Raya Aceh Besar antara lain dengan melakukan diagnosa pembelajaran pada setiap awal pertemuan. Diagnosa tersebut berperan sebagai penilaian tahap awal yang sering dilakukan oleh guru untuk mengetahui sejauhmana pemahaman dan wawasan siswa/i terhadap materi yang sedang disampaikan. Adapun tehnik penilaian yang sudah diterapkan dalam rangka implementasi KTSP pada antara lain dilaksanakan pada awal-awal pertemuan dengan siswa di kelas. Evaluasi pembelajaran merupakan proses sistematis untuk memperoleh informasi tentang keefektifan proses pembelajaran untuk membantu siswa mencapai tujuan pengajaran yang telah ditetapkan secara optimal. Dengan demikian, peran guru sangatlah dibutuhkan dalam rangka mewujudkan sistem evaluasi yang bagus.tingkat kesulitan soal juga perlu diperhatikan oleh guru dalam membuat soal. Dalam proses pembelajaran, hasil penilaian dapat menolong guru untuk memperbaiki keterampilan profesional guru dan juga membantu mereka mendapat fasilitas serta sumber belajar yang lebih baik. Hal tersebut senada dengan pernyataan Purwanto (2009:5), yang mengatakan bahwa 29 - Volume 4, No. 1, Februari 2016

tujuan evaluasi pendidikan adalah untuk mendapatkan data pembuktian yang akan menunjukkan tingkat kemampuan dan keberhasilan siswa dalam pencapaian tujuantujuan kurikulum. Di samping itu juga dapat digunakan oleh guru-guru dan pengawas pendidikan untuk mengukur dan menilai tingkat keefektifan pengalaman belajar, kegiatan-kegiatan belajar, dan metode mengajar yang digunakan. Dari penjelasan di atas, jelaslah bahwa guru yang berhasil dalam pembelajaran tidak saja mampu menyampaikan materi, menggunakan metode dan media dengan baik, tetapi juga harus didukung oleh kegiatan evaluasi. Sebab dari hasil evaluasi itulah dapat diketahui kemampuan guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Pada saat merumuskan alat penilaian juga harus melihat tingkat kesulitan soal yang dibuat oleh guru. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari pembahasan di atas, dapat penulis simpulkan beberapa hal, yaitu: 1. Perencanaan manajemen pembelajaran melalui pendekatan KTSP dalam meningkatkan prestasi belajar siswa dilakukan dengan mempersiapkan sejumlah kebutuhan peserta didik dengan memperhatikan aspek-aspek perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni secara menyeluruh dan berkesinambungan. 2. Pelaksanaan manajemen pembelajaran melalui pendekatan KTSP dalam meningkatkan prestasi belajar siswa di dilakukan dengan merumuskan tujuan mata pelajaran yang akan diajarkan, menetapkan standar kompetensi, merumuskan kompetensi dasar, menentukan materi ajar dalam bentuk pokok bahasan dan sub pokok bahasan, strategi belajar mengajar, media pembelajaran, kegiatan pembelajaran, tehnik evaluasi, alokasi waktu, dan sumber belajar. 3. Penilaian manajemen pembelajaran melalui pendekatan KTSP dalam meningkatkan prestasi belajar siswa yang dilakukan melalui kegiatan evaluasi terhadap penguasaan materi pembelajaran pada setiap awal pertemuan yang bertujuan untuk mengetahui pemahaman dan wawasan siswa/i terhadap materi yang sedang dan sudah disampaikan, selanjutnya disesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Saran Adapun saran-saran yang diajukan terkait pembahasan yang terkait dengan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Kepala sekolah hendaknya lebih giat membuat terobosan baru bagi sekolah melalui pemahaman tentang manajerial Volume 4, No. 1, Februari 2016-30

dalam meningkatkan prestasi belajar siswa di supaya peningkatan mutu pendidikan menjadi lebih baik lagi. 2. Seharusnya seluruh personil sekolah yang terlibat dengan peningkatan prestasi belajar diberikan informasi dan diberitahukan strategi apa saja yang akan dilakukan kepala sekolah pada saat kegiatan-kegiatan pendidikan berlangsung sehingga terciptanya suasana kerja yang serasi dan terpadu. 3. Perlu dibentuk tim penilai yang melibatkan pihak organisasi sekolah yang bertujuan untuk melihat program-program yang telah dirumuskan telah tercapai dan hasil penilaian kinerja tersebut dikomunikasikan kepada seluruh personil sekolah, masyarakat, dan juga wali murid. DAFTAR KEPUSTAKAAN Anonim, 2012. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo. Anonim 2, 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan: Sebuah Panduan Praktis, Bandung: Remaja Rosdakarya. Departemen Pendidikan Nasional, 2008. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa. Djamarah, S. B., 2006. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya: Usaha Nasional. Hamalik, O., 2011. Kurikulum dan Pembelajaran Jakarta: Bumi Aksara. Harun, C. Z., 2009. Manajemen Sumber Daya Pendidikan. Yogyakarta: Pena Persada Kunandar, 2011. Guru Profesional: Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Moleong, L. J., 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya. Mulyasa, E., 2011. Manajemen Berbasis Sekolah: Konsep, Strategi, dan Implementasi. Bandung: Remaja Rosdakarya. Patilima, H., 2011. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Purwanto, M. N., 2009. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya. 31 - Volume 4, No. 1, Februari 2016