BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN. (VO2Max) yang dimiliki oleh atlet futsal SMAN 1 Putri Hijau. Tabel 4.1. Hasil test bleep

ANALISIS KONDISI FISIK PEMAIN SEPAK BOLA KLUB PERSEPU UPGRIS TAHUN 2016

TINJAUAN KONDISI FISIK ATLET BOLABASKET SMA NEGERI 3 PAYAKUMBUH JURNAL

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KECEPATAN MENGGIRING BOLA PADA SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) SIDAYU GRESIK TAHUN 2016

KONTRIBUSI KELINCAHAN DAN KECEPATAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Oleh : MUHAMMAD NUR SOLIKIN

SURVEI TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA SISWA USIA TAHUN SSB BINA SATRIA PURWOREJO PACITAN TAHUN 2015 SKRIPSI

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

BAB III METODE PENELITIAN. teknik pengumpulan datanya menggunakan tes dan pengukuran, sehingga

HUBUNGAN ANTARA POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA USIA TAHUN DI SSB DESA KETRO

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Penjaskesrek. Oleh:

TINJAUAN KONDISI FISIK PEMAIN SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) GENERASI MUDA GANTING (GMG) KELOMPOK UMUR-15 KOTA PADANG PANJANG JURNAL

SURVEI KONDISI FISIK PEMAIN PS. PUTRA SAKTI JOMBANG

PROGRAM STUDI PENJASKESREK FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TINGKAT VO 2 MAX PEMAIN SEPAK BOLA STKIP BBG. Didi Yudha Pranata 1. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga saat ini telah menjadi kebutuhan setiap individu karena

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh : SUGENG SANTOSA

SKRIPSI. Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PENJASKESREK. Oleh : ARDITYA PRADANA

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PEMAIN SEPAKBOLA SSB BENGKULU USIA TAHUN

SURVEY TINGKAT KONDISI FISIK ATLET SEPAKTAKRAW KOTA KEDIRI TAHUN 2016

PENGARUH LATIHAN DAYA TAHAN (ENDURANCE) TERHADAP PENINGKATAN VO2MAX PEMAIN SEPAKBOLA

PENGARUH METODE LATIHAN TRIANGLE RUN TERHADAP DAYA TAHAN (VO2MAX) PADA ANGGOTA EKSTRAKULIKULER SEPAKBOLA SMA NEGERI 1 CABANGBUNGIN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Universitas Negeri Yogyakartasebagai berikut ini:

BAB I PENDAHULUAN. remaja akhir dan dewasa awal berdasarkan tahap perkembangannya, yaitu

ARTIKEL ILMIAH ANALISIS TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PADA SISWA PUTRA SMA NEGERI DI KABUPATEN MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013

BAB III METODE PENELITIAN. keadaan sejernih mungkin tanpa ada perlakuan terhadap objek yang diteliti.

PERBEDAAAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PESERTA LATIH EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DAN BOLABASKET DI SMPN 14 YOGYAKARTA.

HUBUNGAN KELINCAHAN DAN KECEPATAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PADA TIM SEPAK BOLA SMKN 5 PEKANBARU.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH:

SKRIPSI OLEH : ARGA RIZKY YUARTA NPM:

S K R I P S I. Oleh : HARIS KURNIAWAN

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN HASIL SERVIS ATAS BOLAVOLI PADA SISWA PUTRA EKSTRAKULIKULER MTs PEMBANGUNAN PACITAN TAHUN 2015 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. para atlet sepak bola yang berkualitas. Namun masih banyak yang harus dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap variabel mandiri tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan

Riska Bhakti Utomo ABSTRAK

BAB I PENDAHULAN. di Indonesia, metodologi kepelatihan harus ditingkatkan untuk dalam upaya. meningkatkan prestasi dalam cabang sepakbola.

Andrianus Rio Elmino, Eka Supriatna, Ahmad Atiq Program Studi Pendidikan Jasmani FKIP UNTAN

I. PENDAHULUAN. Untuk mencapai kinerja (Performance) yang lebih baik dari seorang pemain

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT PERUT DAN PANJANG LENGAN DENGAN JAUH LEMPARAN KEDALAM (throw-in) PADA PEMAIN U 16 SSB TARUNA MUDA DESA KETRO TAHUN 2015

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN DRIBBLING SEPAKBOLA PADA SISWA EKSTRAKURIKULER SMP NEGERI 2 KUBU JURNAL. Oleh SUPIAN

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Penjaskesrek OLEH :

1. Futsal mengasah teknik pemain 2. Futsal mengasah fisik pemain 3. Futsal mengasah pengetahuan taktis pemain 4. Futsal mengasah mental pemain

HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PADA PERMAINAN SEPAKBOLA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 37 SAMARINDA

PENGARUH PANJANG TUNGKAI DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP SERVIS DALAM PERMAINAN SEPAK TAKRAW PADA TIM PSTI KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan olahraga permainan khususnya sepak bola

SKRIPSI. Disusun Oleh : TIKNO PRATOMO NPM :

STATUS BIOMOTOR PEMAIN BOLA VOLI SENIOR PUTRA KLUB GARUDA DAN PADMANABA KULON PROGO TAHUN 2012 JURNAL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti, sehingga tubuh

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. yang ditempuh untuk mencapai tujuan. Tujuan penelitian adalah untuk

PROFIL KOBDISI FISIK PEMAIN EKSTRAKURIKULER BOLABASKET DI SMAN 2 PARE TAHUN 2014/2015 SKRIPSI

JURNAL SURVEY TINGKAT KONDISI FISIK ATLET KLUB SEPAKTAKRAW YUNIOR PANGGUL TRENGGALEK 2016

PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI DAN VO2MAX DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA. Jurnal. Oleh. Arif Cahyanto

I. PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang sangat digemari. masyarakat, di desa maupun di kota sering kali dijumpai orang yang

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH LATIHAN VARIASI DRILL PASSING DAN WALL PASSING TERHADAP KEMAMPUAN CHEST PASS PADA PEMAIN BOLA BASKET SMA NEGERI 7 KOTA JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. satu karakteristik permainan sepak bola yaitu menendang dan mengoper bola

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. Oleh YUDHA DWI FITARIANTO

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN NILAI PSIKOMOTOR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 INGIN JAYA KABUPATEN ACEH BESAR

PENDEKATAN TAKTIS UNTUK MENINGKAT KEMAMPUAN SHOOTING KE GAWANG PADA CABANG OLAHRAGA SEPAKBOLA JURNAL. Oleh GATOT WIDYA ANGGARA

HUBUNGAN KELINCAHAN DAN KECEPATAN DENGAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PADA PERMAINAN SEPAKBOLA SISWA SMK KESATUAN SAMARINDA.

PENGARUH LATIHAN CROSS JUMP TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA PADA SISWA SMAK ANALISIS KIMIA MAKASSAR.

JUPE, Volume 1 ISSN Desember 2016

BAB I PENDAHULUAN. digemari oleh sebagian besar manusia yang ada di bumi ini. Sepak bola. akan tetapi dituntut suatu prestasi yang optimal.

HUBUNGAN KAPASITAS VITAL PARU-PARU DENGAN DAYA TAHAN CARDIORESPIRATORY PADA CABANG OLAHRAGA SEPAK BOLA

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan Penjaskesrek OLEH :

POLA HIDUP SEHAT SISWA KELAS ATAS SD NEGERI GEMBONG 1 KABUPATEN PACITAN TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI

2015 DAMPAK LATIHAN FARTLEK TERHADAP PENINGKATAN V02MAX.

BAB I PENDAHULUAN. secara efektif sepanjang hari pada saat melakukan aktifitas, biasanya pada saat

Indrawansyah. Kata kunci: panjang tungkai, kelentukan, keseimbangan, dan kemampuan servis.

PENGARUH METODE LATIHAN DAN INDEKS MASSA TUBUH TERHADAP DAYA TAHAN AEROB PEMAIN BULUTANGKIS PUTRA PB PG MRICAN KEDIRI

2015 KONTRIBUSI DENYUT NADI ISTIRAHAT DAN KAPASITAS VITAL PARU-PARU TERHADAP KAPASITAS AEROBIK

PENGARUH LATIHAN SHOOTING DENGAN BOLA JALAN DAN BOLA DIAM TERHADAP AKURASI TENDANGAN KE GAWANG SEKOLAH SEPAKBOLA GELORA MUDA KELOMPOK UMUR 11 TAHUN

Evaluasi Profil Kondisi Fisik Atlet Bola Voli

BAB I PENDAHULUAN. tua, orang muda, bahkan anak-anak. Banyak diantara anak-anak yang ingin

BAB I PENDAHULUAN. apa yang dijelaskan dalam UU RI NO 3 Tahun 2005 tentang Sistim Keolahragaan

PROFIL TINGKAT VO2 MAX PADA SISWA SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) PALEMBANG MUDA

JIME, Vol. 3. No. 2 ISSN Oktober 2017 SURVEY TINGKAT KONDISI FISIK ATLET BULUTANGKIS PB. PAHLAWAN SUMENEP

BAB I PENDAHULUAN. sehingga pada akhirnya akan diperoleh jiwa dan raga yang sehat.

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA. Jurnal. Oleh. Chandra Sasongko

SURVEI KETERAMPILAN TEKNIK DASAR UNTUK PEMBINAAN PEMAIN PADA SEKOLAH SEPAKBOLA EAGLE SIDOHARJO SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna

KONTRIBUSI KOORDINASI MATA-KAKI DAN KELINCAHAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA CLUB BILOPA KABUPATEN SINJAI

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN TOGOK TERHADAP KEMAMPUAN KETEPATAN MENENDANG BOLA PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMPN 2 KEPUNG SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak hingga orang dewasa, hal itu menunjukkan bahwa sepakbola

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak adalah bermain. Bermain merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan

ARTIKEL SKRIPSI. Disusun Oleh : NINGGAR MAYA TANJUNG NPM:

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh: OKTAFIAN NPM

KONTRIBUSI KELENTUKAN TOGOK BELAKANG DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA PADA CLUB SEPAK BOLA TAWAILI

PERBEDAAN EFEKTIFITAS TENDANGAN PENALTI DENGAN MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM DAN PUNGGUNG TIM SEPAK BOLA UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN 2015

BAB III METODELOGI PENELITIAN

ANALISIS KONDISI FISIK ATLET PERSIK KEDIRI TAHUN 2015 (STUDI PADA KELOMPOK UMUR 17 TAHUN)

KORELASI ANTARA KESEIMBANGAN DAN KOORDINASI MATA KAKI TERHADAP KEMAMPUAN DRIBBLE PADA PERMAINAN SEPAKBOLA MINI

ARTIKEL SKRIPSI HERU BAGUS FEBRIANTO NPM: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

PENGARUH PERMAINAN FUTSAL TERHADAP MOTOR ABILITY SISWA DI SDIT BANI SALEH 6 KOTA BEKASI. Oleh : Memet Muhamad, Drs., MPd.

BAB I PENDAHULUAN. sepakbola ini maka dibentuklah organisasi sepakbola dunia yaitu FIFA (Federation

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa: 1. Ada hubungan yang signifikan antara kelincahan dengan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. olahraga yang ada di dalam ruangan, dengan jumlah pemain yang relatif

TAHUN AJARAN 2015/1016 SKRIPSI. Diajukan Kepada Universitas Nusantara PGRI Kediri untuk memenuhi salah

Transkripsi:

40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Tujuan dari pendeskripsian data pada penelitian ini ialah untuk menggambarkan kondisi fisik yang dimiliki oleh atlet sepak bola PS. FKIP UNIB. Perolehan data melalui tes yang dilakukan terdiri dari indikator: kecepatan (speed) lari, kelincahan (agility) gerak tipu, dan daya tahan aerobik (VO2Max). 1. Kecepatan (speed) Distribusi kategori kecepatan atlet sepak bola PS. FKIP UNIB dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 4 Distribusi Hasil Kecepatan No Kelas Interval Frekuensi Absoluet Frekuensi Relatif (%) 1. > 54 2 10 2. 51 53 3 15 3. 42 50 13 65 4. 37 41 2 10 5. 0 36 0 0 Jumlah 20 100 Rata-rata 47,15 Skor Maksimum 56 Skor Minimum 40

41 Berdasarkan hasil tes kecepatan (speed) yang dilakukan terhadap 20 orang atlet sepak bola PS. FKIP UNIB, diperoleh rata-rata adalah 47,15 m, skor maksimum 56 m dan skor minimum 40 m. Berdasarkan tabel 4, dari 20 orang atlet sepak bola PS. FKIP UNIB diperoleh hasil kecepatan atlet sebagai berikut; > 54 sebanyak 2 orang (10%), 51-53 sebanyak 3 orang ( 15%), 42-50 sebanyak 13 orang (65%), 37-41 sebanyak 2 orang (10%) dan 0-36 sebanyak 0 orang (0%). Berdasarkan deskripsi data tentang kecepatan atlet sepak bola PS. FKIP UNIB dari 20 orang atlet, diperoleh data atlet yang memiliki kecepatan diatas skor kelompok rata-rata adalah 8 orang dan di bawah skor kelompok rata-rata adalah sebanyak 12 orang. 2. Kelincahan (agility) Distribusi kategori kecepatan tungkai atlet sepak bola PS. FKIP UNIB dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 5 Distribusi Hasil Data Kelincahan No Kelas Interval Frekuensi Absoluet Frekuensi Relatif (%) 1. <12,10 0 0 2. 12,11 13,53 4 20 3. 13,54 14,96 9 45 4. 14,97 16,39 7 35 5. >16,39 0 0 Jumlah 20 100 Rata-rata 14,28 Skor Maksimum 13,00 Skor Minimum 15,10

42 Berdasarkan hasil tes kelincahan yang dilakukan terhadap 20 orang atlet sepak bola PS. FKIP UNIB, diperoleh rata-rata 14,28, skor maksimum 13,00 dan skor minimum 15,10. Berdasarkan table 5, dari 20 orang atlet sepak bola PS. FKIP UNIB diperoleh hasil kelincahan atlet sebagai berikut; <12,11 sebanyak 0 orang (0%), 12,11 13,53 sebanyak 4 orang ( 20%), 13,01 14 96 sebanyak 9 orang (45%), 14,97 16,39 sebanyak 7 orang (35%) dan >16,39 sebanyak 0 orang (0%). Berdasarkan dekripsi data tentang kelincahan atlet PS. FKIP UNIB tersebut, dari 20 orang atlet diperoleh data atlet yang memiliki kelincahan diatas skor kelompok rata-rata adalah 10 orang dan di bawah skor kelompok rata-rata adalah sebanyak 10 orang. 3. Daya Tahan Aerobik (VO 2 MAX) Distribusi kategori daya tahan aerobik atlet sepak bola PS. FKIP UNIB dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 6 Distribusi Hasil Data Daya Tahan Aerobik (VO 2 MAX) No Kelas Interval Frekuensi Absoluet Frekuensi Relatif (%) 1. > 53 6 30% 2. 43 52 14 70% 3. 34 42 0 0% 4. 25 33 0 0% 5. < 24 0 0% Jumlah 20 100 Rata-rata 51.8 Skor Maksimum 57.6 Skor Minimum 47.4

43 Berdasarkan hasil tes daya tahan aerobik yang dilakukan terhadap 20 orang atlet sepak bola PS. FKIP UNIB, diperoleh rata-rata 51.8, skor maksimum 57.6 dan skor minimum 47.1. Berdasarkan table 6, dari 20 orang atlet sepak bola PS. FKIP UNIB diperoleh hasil daya tahan aerobic atlet sebagai berikut, >53 sebanyak 6 orang (30%), 43 52 sebanyak 14 orang (70%), 34 42 sebanyak 0 orang (0%), 33 25 sebanyak 0 orang (0%) dan <24 sebanyak 0 orang (0%). Berdasarkan deskripsi data tentang daya tahan aerobik atlet sepak bola PS. FKIP UNIB dari 20 orang atlet, diperoleh data siswa yang memiliki daya tahan aerobik di atas skor kelompok rata-rata adalah 10 orang dan di bawah skor kelompok rata-rata adalah sebanyak 10 orang. B. Pembahasan Berdasarkan pada deskripsi data dan olahan data mengenai Studi Kondisi Fisik Atlet PS. FKIP UNIB Tahun 2013-2014. Maka dapat dikemukakan jawaban pertanyaan sesuai dengan rumusan masalah yang telah diajukan sebelumnya yaitu Bagaimanakah Tingkat Kondisi Fisik Atlet sepak bola PS. FKIP UNIB yang berkenaan dengan kecepatan, kelincahan dan daya tahan aerobik. Untuk lebih jelasnya jawaban dari pertanyaan dapat diuraikan sebagai berikut :

44 1. Kecepatan Berdasarkan hasil data tentang variabel kecepatan dengan menggunakan tes lari 6 detik, ternyata dari 20 orang atlet sepak bola PS. FKIP UNIB, 8 orang memiliki kecepatan diatas skor kelompok rata-rata dan 12 orang memiliki kecepatan dibawah kelompok skor rata-rata. Hal ini berarti kecepatan yang dimilki atlet sepak bola PS. FKIP UNIB masuk dalam kategori sedang. Banyak faktor yang mempengaruhi kecepatan atlet sepak bola PS. FKIP UNIB. Dari 20 atlet, 8 orang yang kecepatannya baik dikarenakan atlet memiliki postur tubuh ideal, tidak perokok, istirahat teratur dan mengikuti program latihan yang teratur setiap minggunya. Sedangkan 12 orang atlet yang memiliki keceptan dibawah kelompok skor rata-rata dikarenakan postur tubuh atlet tidak ideal dan perokok aktif. Banyak faktor yang mempengaruhi kecepatan atlet sepak bola yaitu jenis kelamin, bentuk tubuh, kelentukan dan usia, Seperti yang dikemukakan oleh Dangsina dalam Febrianto 2007. 2. Kelincahan (agility) Berdasarkan hasil data tentang variable kelincahan dengan menggunakan tes shuttle run, kelincahan yang dimilki atlet sepak bola PS. FKIP UNIB masuk dalam kategori sedang. Ternyata dari 20 orang orang atlet PS. FKIP UNIB, sebanyak 10 orang memiliki kelincahan

45 diatas skor kelompok rata-rata dan 10 orang yang memiliki kelincahan dibawah rata-rata. Banyak faktor yang mempengaruhi kelincahan atlet PS. FKIP UNIB. 10 Dari 20 atlet yang memiliki kelincahan diatas kelompok rata-rata tersebut dikarenakan atlet tersebut memiliki unsur gizi yang bagus dan mengikuti program latihan dengan serius dan rutin, serta 10 atlet lainya tersebut banyak yang perokok aktif sehingga mempengaruhi kelincahan atlet PS. FKIP UNIB. Kelompok skor rata-rata artinya semua atlet PS. FKIP UNIB memiliki Kelincahan sedang dalam merubah arah posisi tubuhnya kesegala arah dalam situasi bermain secara cepat dan tepat. Sesuai dengan pendapat Ismaryati (2008: 41) bahwa kelincahan adalah kemampuan untuk merubah arah dan posisi tubuh atau bagian-bagiannya secara cepat dan tepat tanpa kehilangan keseimbangan. Dalam permainan sepak bola kelincahan digunakan dalam penguasaan bola (mengontrol bola), dan melakukan gerakangerakan tipuan pada saat membawa bola. Apabila kelincahan tidak dimiliki oleh seorang atlet maka taktik dalam permainan lebih mudah dibendung lawan. Maka kelincahan para atlet PS. FKIP UNIB perlu ditingkatkan dengan latihan secara rutin. Dengan demikian kelincahan yang tinggi, hal ini sangat menguntungkan dan mengembangkan keterampilan teknik dalam permainan sepak bola, dengan demikian jelaslah bahwa atlet PS. FKIP UNIB memilki daya orientasi dan antisipasi terhadap lawan dan lingkungan bertanding dan mampu mengkoordinasi gerak-gerak

46 berganda, serta gerakan yang dilakukan dengan efisien dan efektif. Di samping itu kemungkinan cidera dalam menghadapi situasi pertandingan dapat dihindari, dan mempunyai teknik bermain sepak bola dengan baik. 3. Daya Tahan Aerobik Berdasarkan hasil data variable daya tahan aerobic dangan memggunakan bleep test, ternyata dari 20 orang atlet PS. FKIP UNIB, 10 orang memiliki daya tahan aerobic diatas kelompok skor rata-rata dan 10 orang memiliki daya tahan aerobic dibawah kelompok skor rata-rata. Banyak faktor yang mempengaruhi daya tahan aerobic atlet PS. FKIP UNIB. 10 orang yang memiliki daya tahan aerobic diatas rata-rata tersebut dikarenakan gizi atlet yang bagus, tidak perokok, dan istirahat yang teratur/tidak begadang. Sedangkan 10 orang atlet yang memiliki daya tahan aerobik dibawah skor rata-rata dikarenakan banyaknya altlet tersebut yang merupakan perokok aktif, gizi yang kurang baik dan ditambah lagi para atlet tersebut sering begadang/ tidak teraturnya pola tidur sehingga menyebabkan daya tahan tubuh mereka melemah. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian altet PS. FKIP UNIB dan khususnya para atlet yang dijadikan sampel dalam penelitian ini perlu dipertahankan dan meningkatkan lagi kemampuan daya tahan aerobik mereka. Irawadi (2011: 34) daya tahan adalah kesanggupan bekerja dengan intensitas tertentu dalam rentang waktu yang cukup lama, tanpa kelelahan yang berlebihan. Jika daya taha aerobik yang dimiliki atlet PS.

47 FKIP UNIB dalam kondisi sanagt baik maka para atlet dapat bertahan lebih lama dan dapat meningkatkan kualitas penampilan mereka dalam permainan 2x45 menit. Untuk itu, program latihan pada kondisi fisik harus ditingkatkan secara sistematis agar menjadi lebih baik lagi dan kondisi fisik tetap terpelihara dengan baik.

48 BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berpedoman pada temuan hasil penelitian tentang kondisi fisik atlet sepak bola PS. FKIP UNIB, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan yakni sebagai berikut : 1. Kecepatan, rata-rata lari 6 detik yang dimiliki atlet sepak bola PS. FKIP UNIB adalah 47,15 dikategorikan sedang. 2. Kelincahan, rata-rata lari bolak-balik (shuttle run) 4x10 meter yang dimiliki oleh atlet sepak bola PS. FKIP UNIB adalah 14,28 detik dikategorikan sedang. 3. Daya tahan aerobic, rata-rata VO 2 max yang dimiliki oleh atlet sepak bola PS. FKIP UNIB adalah 51,8 dikategorikan baik. B. Saran Berdasarkan pada kesimpulan, maka peneliti dapat memberikan saran-saran yang diharapkan mampu mengatasi masalah yang ditemui dalam penelitia"studi KONDISI FISIK PADA ATLET SEPAK BOLA PS. FKIP UNIB yaitu sebagai berikut : 1. Berdasarkan pada hasil penelitian ini, maka disarankan kepada para pelatih serta para pembina olahraga sepak bola, untuk lebih memperhatikan lagi kondisi fisik atletnya.

49 2. Setiap pelaksanaan pengetesan yang mempergunakan alat tes perlu memperlihatkan prosedur pemakaian alat tes agar tidak terjadi kesalahan dalam penggunaan. 3. Diharapkan pada penelitian yang lain agar dapat melihat beberapa faktor lain yang belum diperhatikan dalam penelitian ini. 4. Secara keseluruhan kondisi fisik yang dimiliki oleh atlet sepak bola PS. FKIP UNIB perlu ditingkatkan lagi terutama kelincahan.

50 DAFTAR PUSTAKA Ali, M. (1993). Penelitian Pendidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa Arikunto, S. (1998). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta Arsil. (2009). Evaluasi Pendidikan Jasmani Dan Olahraga. Padang :Wineka Media Depdikbud. (1999). Tes Kesegaran Jasmani Indonesia. Jakarta Djezed dan Darwis. (1985). Buku Pelajaran Sepak Bola. Padang : FPOK IKIP Padang Garuda Mas, (2000). Pemanduan dan Pembinaan Bakat Usia Dini. Jakarta: KONI Hasnan,S. (1997). Penilaian Kesegaran Jasmani Dengan Tes A.C.S.P.F.T : Untuk SLTP. Jakarta : DEPDIKBUD Hadi, H. (1988). Statistik Jilid II. Yogyakarta : Andi offset. Herwin. (2004). Iketrampilan Sepakbola Dasar. Diktat. Yogyakarta :FIK UNY Kartini, K. (1990). Psikologi Perkembangan. Bandung: Mandar Maju KONI Pusat. (1999). Sistem Monitoring Evaluasi dan Pelaporan (SMEP). 1999. KONI Pusat Maman, R.1(996). Konsep dan Analisis Statistik. Semarang: IKIP Semarang Masri S, dkk. (1989). Metode Penelitian Survai. Jakarta : LP3ES Nurhasan. (2001). Tes dan Pengukuran dalam Pendidikan Jasmani: Prinsip- Prinsip Dan Penerapannya. Jakarta Poerwadarminto. (1984). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : PN. Balai Pustaka Muchtar, Remmy. (1989). Sepak Bola Pembinaan Pemain. IKIP Negeri Medan Muchtar, Remmy. (1992). Olahraga Pilihan Sepak Bola. Jakarta :Depdikbud Rohim, A. (2008). Bermain Sepak Bola. Semarang : Aneka Ilmu

51 Sajoto, M. (1988). Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Jakarta : DEPDIKBUD Sarumpaet A, dkk. (1992). Permainan Bola Besar. Semarang : Depdikbud Sucipto,dkk. (2000). Sepakbola. Departemen Pendidikan Nasional Sugiyanto. (1991). Perkembangan dan Belajar Gerak. Jakarta: Depdikbud Sugiono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R dan D, Bandung : Alfabeta Sukatamsi. (1984). Teknik Dasar Bermain Sepak Bola. Solo: Tiga Serangkain Supranto. J, 1998. Teknik Sampling Untuk Survei dan Eksperimen. Jakarta : Rineka Cipta

52 Hasil Penilaian kecepatan NO NAMA JARAK (m) KRITERIA 1 DV 46 Sedang 2 RF 43 Sedang 3 RW 45 Sedang 4 OP 51 Baik 5 S 52 Baik 6 F 48 Sedang 7 OC 45 Sedang 8 DA 54 Baik Sekali 9 EP 46 Sedang 10 DS 51 Baik 11 AA 47 Sedang 12 EMP 47 Sedang 13 MI 40 Kurang 14 RP 41 Kurang 15 MWU 44 Sedang 16 AR 49 Sedang 17 DA 50 Sedang 18 M. AS 56 Baik Sekali 19 ES 43 Sedang 20 TW 45 Sedang JUMLAH 943 RATA-RATA 47,15 Sedang

53 Hasil Penilaian kelincahan NO NAMA WAKTU (s) KRITERIA 1 DV 14.50 Baik 2 RF 14.98 Sedang 3 RW 15.00 Kurang 4 OP 14.10 Sedang 5 S 13.65 Sedang 6 F 14.20 Sedang 7 OC 15.05 Kurang 8 DA 13.05 Baik 9 EP 14.80 Sedang 10 DS 13.70 Sedang 11 AA 14.70 Sedang 12 EMP 14.20 Sedang 13 MI 13.90 Sedang 14 RP 15.00 Kurang 15 MWU 14.98 Sedang 16 AR 13.50 Baik 17 DA 13.25 Baik 18 M. AS 13.00 Baik 19 ES 14.97 Kurang 20 TW 15.10 Kurang JUMLAH 285.60 RATA-RATA 14.28 Sedang

54 Hasil Penilaian Daya Tahan Aerobik NO NAMA JARAK(m) VO2MAX KRITERIA 1 DV 10.3 47.9 Baik 2 RF 10.5 48.5 Baik 3 RW 10 47.1 Baik 4 OP 11.8 52.5 Baik 5 S 11.3 50.8 Baik 6 F 11.2 50.6 Baik 7 OC 11.9 52.9 Baik 8 DA 12.10 56.5 Baik Sekali 9 EP 10.2 47.4 Baik 10 DS 11.2 50.6 Baik 11 AA 12.4 54.8 Baik 12 EMP 10.3 47.9 Baik 13 MI 12.6 55.4 Baik 14 RP 11 50.4 Baik 15 MWU 12.2 54.3 Baik sekali 16 AR 12.3 54.5 Baik sekali 17 DA 132.5 55.1 Baik sekali 18 M.AS 13.2 57.6 Baik sekali 19 ES 11.9 52.9 Baik 20 TW 10.4 48.4 Baik JUMLAH 1036.1 RATA-RATA 51.8 Baik

Dokumentasi penilaian kecepatan 55

Dokumentasi penilaian kelincahan 56

Dokumentasi penilaian VO2Max 57