Why?? Perkembangan Jaman Solusi Teknologi Mengalami Kepunahan Permainan Tradisional Melestarikan, memelihara mainan dan permainan tradisional. Menjadikan sebagai suatu sarana untuk bersosialisasi dan edukasi Meningkatkan daya minat masyarakat terhadap permainan tradisional. Menjadikan media pembelajaran pendidikan anak usia dini. Karena, permainan tradisional mengandung banyak unsur manfaat dan persiapan bagi anak menjalani kehidupan bermasyarakat. Who Pengguna Museum ini meliputi berbagai kalangan dan golongan, antara lain : Pegawai Masyarakat Umum Anak-anak Pecinta seni, terutama pecinta seni tradisional What Menurut International Council Of Museum (ICOM). Museum adalah : Lembaga yang berfungsi untuk menyebar luaskan informasi dengan peragaan koleksi benda-benda. Lembaga/badan hukum yang tetap, bertugas untuk mengumpulkan, merawat, meneliti, mendokumentasikan, dan mengkomunikasikan benda-benda. Organisasi Ruang Sirkulasi Barang Program Ruang Fasilitas No Fasilitas Aktifitas Kapasitas Kebutuhan Unit Total Ket. Pengelola Standart Luasan 1 Ruang Kepala 1 orang NAD: 16 m 2 /orang 1 20 m 2 Fasilitas Publik Museum Museum 2 Ruang Rapat 25 orang NAD: 6 m 2 /orang 1 25 m 2 1 Entrance Sebagai tempat 20 orang NAD : 1 1 20 m 2 3 Ruang 5 orang NAD: 6 m 2 /orang 1 30 m 2 masuk utama m 2 /orang Administrasi 2 Loket Tiket Masuk Menjual tiket masuk 1 orang NAD : 1 3 3 m 2 4 Ruang 5 orang NAD: 6 m 2 /orang 1 30 m 2 pada para m 2 /orang Operasional pengunjung 5 Ruang Tata Usaha 5 orang NAD: 6 m 2 /orang 1 30 m 2 3 Lobby Sebagai ruang 75 orang NAD : 1 1 75 m 2 6 Ruang Tamu 5 orang NAD: 1.5 m 2 /orang 1 6 m 2 penerima m 2 /orang NAD : 1 4 Ruang Informasi Memberikan 3 orang 1 3 m 2 Fasilitas Pemikat informasi pada m 2 /orang 1 Kafetaria 50 orang NAD: 1 m 2 /orang 1 200 m 2 pengunjung Toko Suvenir 5 orang 1 100 m 2 5 Ruang Pengantar Ruang transisi yang 100 orang NAD : 1 1 100m 2 Taman Bermain 500 orang NAD: 1 m 2 /orang 1 500 m 2 berisi seputar galerigaleri m 2 /orang secara umum Fasilitas 6 Ruang Pamer Memamerkan koleksi 100 orang 1 200m 2 Penunjang Temporer yang bersifat temporer 1 Auditorium Komersil Untuk 200 orang NAD: 1 m 2 /orang 1 200 m 2 kegiatan massal 7 Ruang pamer Memamerkan koleksi 100 orang 1 300m 2 2 Mushola 25 orang 2 m 2 /orang 1 50 m 2 mainan permainan tradisional 3 ATM 1 orang NAD: 1 3 m 2 6 m2 m 2 /orang 8 Ruang pamer Meamerkan 100 orang 1 300m 2 Fasilitas Servis diorama permaian tradisional dalam bentuk 1 Ruang genset Penyedia listrik, 1 100 m 2 darurat diorama 2 Ruang panel 1 12 m 2 9 Ruang pamer foto Memamerkan koleksi 100 orang 1 200 m 2 3 Ruang pompa 1 12 m 2 / lukis lukisan dan foto terkait permainan 4 Toilet pria 4WC, 4 NAD: 1.8 WC,0.8 3 51 m 2 Wastafel, 3 m 2 /orang tradisional uniroar 4WC, 4 5 Toilet wanita NAD: 1.8 WC,0.8 10 Ruang workshop Mengajarkan cara 30 orang 2 200 m 2 Wastafel m 2 /orang membuat mainan tradisional 6 Pantry 18 m 2 Fasilitas Teknis 7 Gudang 18 m 2 1 Ruang Konserfasi Merawat serta 10 orang 1 200 m 2 8 Ruang Tandon 50 m 2 memperbaiki benda koleksi yang rusak 9 Janitor 3 m 2 Total 3418.63 2 Ruang Registrasi Mencatat benda 5 orang NAD : 1 1 36 m 2 m 2 koleksi museum m 2 /orang 3 Ruang Koleksi Penyimpanan benda koleksi yang akan dipamerkan 5 orang 1 75 m 2 Parkir roda empat 50 mobil 15m 2 /mobil 750 m 2 Fungsional Menurut Drs. M Amir Sutaargafungsi museum di Indonesia adalahsebagaiberikut: Menghindarkan bangsa dari kemiskinan kebudayaan Memajukan kesenian dan kerajinan rakyat Turut menyalurkan dan memperluas pengethuan secara massal Memberi kesempatan bagi penikmat seni Memberi kesempatan dan bantuan dalam penyelidikan ilmiah Dalam bidang pariwisata, sebagai salah satu usaha untuk memperkenalkan kebudayaan bangsa pada dunia intemasional. Fungsi museum menurut International Council Of Museum adalah, Mengumpulkan dan mengamankan warisan alam dan budaya Dokumentasi dan penelitian ilmiah Konservasi dan preparasi Penyebaran dan pemetaan ilmu pengetahuan untuk umum Pengenalan dan penghayatan kesenian Sebagai cermin pertumbuhan dan peradaban umat manusia Pengenalan budaya antar daerah dan bangsa Visualisasi warisan alam dan budaya Pembangkit rasa takut dan kagum terhadap Tuhan Yang Maha Esa 4 Ruang Arsip Dokumentasi arsip 5 rak 72 m 2 / rak 1 36 m 2 5 Ruang Keamanan Menjaga serta 15 orang 45 m 2 pengontrol keamanan museum Parkir roda dua 200 motor 2m 2 /motor 400 m 2 Parkir bus 5 bus 30m 2 /motor 150 m 2 Sirkulasi 30% dari luas total 20/100 x 4718.63 = 1415.589 m 2 Total 6134.22 m 2
Where Letak bangunan museum ini berada pada lahan berupa lahann kosong disebelah mc donald di basuki rachmat Penentuan lokasi berdasarkan sejarah, sistem kegiatan masyarakat, aksesibilitas, dan berdasarkan kesehatan Pemilihan Lokasi Kondisi Lahan Kondisi pada lahan ini ideal menurut perancang karena luas lahan yang diperlukan memadai dan masih bisa digunakan untuk ruang terbuka. Tepat dipinggir jalan dan memungkinkan untuk mempunyai beberapa pintu masuk, sehingga memudahkan sirkulasi. Bangunan sekitar mempunyai langgam dan bentuk yang berbeda. Di bagian depan lahan (dekat jalan Raya Basuki Rahmat), terdapat pedestrian dan juga jembatanl ayang yang benar-benar menggambarkan suasana urban. lapangan kosong disebelah mc donald di Basuki Rachmat BATAS - BATAS Kelemahan Lahan Lokasi berada di daerah rawan macet, Lokasi berada dekat kawasan perbelanjaan tunjungan plaza. Vegetasi yang tidak merata Dibagian belakang lahan adalah lokasi arca joko dolog dan di sekitarnya banyak terdapat kaki lima, sehingga perlu penataan tersendiri Potensi Lahan Lokasi berada di pusat kota Surabaya yang memiliki berbagai kemudahan akses dari dalam maupun luar kota Lokasi berada di kawasan publik yang ramai pengunjung Memiliki saran dan prasarana yang memadai, dilalui oleh jaringan PDAM dan PLN serta infrastruktur jalan yang baik Terdapat fasilitas perkotaan yang berupa ruang terbuka / taman, yaitu Taman Apsari
Ilir-Ilir ilir-ilir adalah sebuah tembang yang mengingatkan teladan leluhur yang tetap mempertahankan jati diri dalam beragama dan berbudaya. Yang mana nilai tersebut juga terkandung dalam permainan tradisional. Posisibangunanpada lahan Ilir-ilir Ilir-ilir, Ilir-ilir, tandure (hu)wus sumilir (BI) Bangunlah, bangunlah, tanamannya telah bersemi ( Tak ijo royo-royo, tak sengguh temanten anyar BI) Bagaikan warna hijau yang menyejukkan, bagaikan sepasang pengantin baru Cah angon, cah angon, penek(e)na blimbing kuwi (BI) Anak gembala, anak gembala, tolong panjatkan pohon belimbing itu. Lunyu-lunyu penek(e)na kanggo mbasuh dodot (s)ira (BI) Biarpun licin, tetaplah memanjatnya, untuk mencuci kain dodot mu. Dodot (s)ira, dodot (s)ira kumitir bedah ing pingggir (BI) Kain dodotmu, kain dodotmu, telah rusak dan robek Dondomana, jlumatana, kanggo seba mengko sore (BI) Jahitlah, tisiklah untuk menghadap (Gustimu) nanti sore Mumpung gedhe rembulane, mumpung jembar kalangane (BI) Selagi rembulan masih purnama, selagi tempat masih luas dan lapang Ya suraka, surak hiya (BI) Ya, bersoraklah, berteriak-lah IYA Permainan engkle pada dasarnya adalah permainan yang mengandung unsur petunjuk didalamnya. Penerapan engkle diterapkan pada susunan massanya. Bangunan ini berfungsi sebagai bangunan inti dimana terdapat beberapa kegiatan dan berbagai kalangan dapat menggunakan fasilitas didalamnya. Bangunan ini terdiri dari : 1. Ruang Seminar 2. Ruang permainan 3. Ruang Pamer 4. Ruang Pertemuan Pada beberapa permainan tradisional sangat erat kaitannya dengan hal mistis dan miterius, salah satu permainannya yaitu jalangkung. Penerapan padabangunan diterapkan padabangunan inti yang berfungsi sebagai ruang pamer, permainan, pertemuan, dan auditorium. Bangunan dibuat agar terkesan memberikan kesan penasaran pada setiap pengunjung yang datang. Dengan dibuat penutup atap yang hampir setengah dari badan bangunan dan aksen kaca untukmemberi aksen berbeda. Untuk unsur hijau padabangunan ini berada pada kanan dan kiri dari entrance, dibuat menggunung karena menerapkan prinsip mistis dari permainan jalangkung. Hal ini juga dapat menjadi area hijau yang menarik yang bersifat mengarahkan sesuai dengan prinsip permainan engkle. Bangunan ini berfungsi sebagai ruang pamer. Dikhususkan untuk bendabenda yang hanya untuk dipamerkan saja. Danjuga sebagai tempat untuk pengelola museum
SIRKULASI SIRKULASI KENDARAAN SIRKULASI PEDESTRIAN
ZONING AUDITORIUM & COMPLEMENTARY OPEN PEDESTRIAN PARKING OFFICE &GALLERY
Konsep Ide Bentuk Tema : Ilir-ilir Engklek Jalangkung Petat / Centang
Detail Arsitektural
Serial Vision 5 4 5 4 3 2 1 3 2 1
Perspektif
Perspektif Mata Burung
Tampak Tampak Barat Tampak Utara Tampak Timur Tampak Selatan
Interior