BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Spesifikasi komputer yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai. Processor INTEL Pentium Dual Core T4300

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. calon seleksi alih golongan (SAG) dengan menggunakan metode SMART (Simple

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Gambar 3.1 Desain Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3. METODE PENELITIAN. Desain penelitian adalah tahapan atau gambaran yang akan dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian untuk Sistem Optimalisasi Produksi ini menggunakan

BAB III MET PEN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. a. Menentukan kebutuhan data yang dibutuhkan. b. Mengumpulkan semua data yang dibutuhkan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian adalah tahapan atau gambaran yang akan dilakukan

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini. Pada dasarnya penelitian ini terpisah antara pengembangan MBROLA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian yang akan dilakukan dalam proses penelitian skripsi yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dibutuhkan desain penelitian. Berikut adalah tahapan-tahapan dalam desain

BAB 3 METODE PENELITIAN. dalam melakukan penelitian untuk memudahkan penyusun dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berikut adalah gambaran desain penelitian pengklasifikasian konsumen

1. Konsep dan Prinsip Analisa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian Gambar desain penelitian adalah sebagai berikut:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain untuk penelitian disusun berdasarkan tahapan sebagai berikut:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berikut adalah tahapan penelitian yang dilakukan : Menentukan kebutuhan data yang digunakan, seperti data makanan, data

BAB III METODE PENELITIAN

1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN. collaborative filtering ini digambarkan pada gambar 3.1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian disusun berdasarkan tahapan sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berikut ini, pada gambar 3.1 adalah tahapan yang dilakukan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan untuk mempermudah dalam melakukan penelitian. Dalam

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini menggunakan beberapa perangkat keras dan perangkat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yaitu tahapan yang akan dilakukan peneliti untuk

BAB III PEMBAHASAN. pada website masih bersimafat statis dan proses update data belum secara online

BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN

Berikut langkah-langkah penelitian yang dilakukan: 1. Menentukan kebutuhan data yang akan digunakan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. melakukan penelitian yang bertujuan untuk memudahkan peneliti dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berikut tahapan penelitian yang dilakukan: 1. Menentukan kebutuhan data yang akan digunakan.

BAB III METODE PENELITIAN. Gambar 3.1 ini merupakan desain penelitian yang akan digunakan. Exponential Smoothing

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Gambar 3.1 Desain penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang didapatkan dari hasil analisis. Berikut adalah tahapan desain penelitian yang

1 BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gambar 3.1 merupakan desain penelitian yang akan digunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah seperangkat komputer yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

1 BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menghasilkan kesimpulan penelitian Pada bab ini akan dibahas metodologi penelitian yang akan digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Tahapan penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: keputusan tingkat kesehatan.

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian adalah tahapan yang menggambarkan susunan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berikut adalah tahapan penelitian yang dilakukkan oleh penulis :

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian adalah tahapan-tahapan dalam penelitian. Berikut di bawah

MAKALAH ELEMEN MODEL ANALISIS. NAMA : RANI JUITA NIM : DOSEN : WACHYU HARI HAJI. S.Kom.MM

BAB III METODE PENELITIAN. Pengetahuan Alam dan Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang dikembangkan dalam pengembangan sistem. keputusan jantung ini adalah sebagai berikut.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Gambar 3.1 Desain Penelitian

PEMODELAN ANALISIS. Di Susun Oleh : Linda Liana Dosen Pengampu : Wahyu Hari Haji M.Kom

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian adalah tahapan atau gambaran yang akan dilakukan dalam

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Desain penelitian adalah langkah dan proses yang akan dilakukan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang diterapkan dalam pembuatan skripsi ini, antara lain: dengan topik baik berupa textbook atau paper.

Nama : Rendi Setiawan Nim :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini, berikut alat dan bahan penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Spesifikasi laptop yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai. Processor AMD Turion 64 X2 Dual Core 1,66 Ghz

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian 3.1.1 Alat Penelitian 1. Spesifikasi komputer yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Processor INTEL Pentium Dual Core T4300 RAM 2 GB Hardisk 160 GB dengan freespace 1 GB Monitor dengan kemampuan resolusi 1366 x 768 pixel, 32 bit color Perangkat Mouse dan Keyboard 2. Sistem operasi menggunakan Microsoft Windows XP Professional Version 2002 Service Pack 3 atau versi yang lebih tinggi yang dapat mendukung PHP dan MySQL. 3. Perangkat lunak untuk perancangan sistem: Text editor XAMPP-win32-1.68 (Apache server, PHP dan MySQL) Web browser 19

20 3.1.2 Bahan Penelitian Bahan penelitian yang dibutuhkan yang berasal dari Pabrik Genteng Sri Yoga yaitu sebagai berikut: 1. Daftar produk yang dihasilkan oleh Pabrik Genteng Sri Yoga beserta spesifikasi dari masing-masing produk. 2. Daftar bahan baku yang dibutuhkan dalam pembuatan genteng. 3. Daftar permintaan produk oleh agen pada periode tertentu.

21 3.2 Desain Penelitian Rumusan Masalah Observasi di Pabrik Genteng Sri Yoga Data Penelitian Studi Literatur: Produksi, peramalan permintaan, Metode Least Square Model Proses Linear Sequential: Analysis Design Code testing Implementasi peramalan permintaan dengan metode least square di Pabrik Genteng Sri Yoga Pengujian metode least square dengan menghitung MAPE Implementasi peramalan permintaan dengan metode least square dalam perangkat lunak Gambar 3. 1 Desain Penelitian Penjelasan mengenai desain penelitian adalah sebagai berikut: 1. Rumusan masalah menjadi dasar pemikiran dan acuan dalam penelitian ini. Permasalahan yang akan di analisis adalah mengenai produksi yang ada pada Pabrik Genteng Sri Yoga sebagai objek penelitian. 2. Studi literature dilakukan dengan mempelajari dan memahami teori-teori yang berkaitan dengan penelitian, mencakup produksi, peramalan

22 permintaan dan metode least square serta teori-teori lain yang mendukung pengembangan perangkat lunak. 3. Data penelitian didapat dari hasil obeservasi langsung ke Pabrik Genteng Sri Yoga. 4. Perancangan perangkat lunak dilaksanakan berdasarkan data penelitian mengenai proses produksi di Pabrik Genteng Sri Yoga dan hasil studi literatur peramalan permintaan menggunakan metode least square. 5. Hasil perancangan perangkat lunak kemudian diimplementasikan ke dalam suatu perangkat lunak. 6. Model pembangunan perangkat lunak yang digunakan dalam penelitian ini yaitu linear sequential (Pressman, 2001). 3.3 Metode Penelitian 3.3.1 Metode Pengumpulan Data 1. Metode Studi Kepustakaan Mempelajari berbagai literatur yang berkaitan dengan metode least square. 2. Metode Observasi Observasi dilakukan di lokasi dari objek penelitian yaitu Pabrik Genteng Sri Yoga.

23 3.3.2 Metode Pengembangan Perangkat Lunak 3.3.2.1 Model Proses Sekuensial Linier Gambar 3. 2 Model Sekuensial Linear (Pressman, 2002) Model pengembangan perangkat lunak sekuensial linear yang dilaksanakan dalam skripsi ini terdiri dari beberapa aktifitas sebagai berikut: 1. Analysis (analisis) Proses pengumpulan kebutuhan perangkat lunak yang sesuai dengan studi kasus. Kebutuhan perangkat lunak didapatkan dengan melaksanakan observasi di Pabrik Genteng Sri Yoga. 2. Design (Perancangan) Perancangan dilaksanakan mengacu pada kebutuhan-kebutuhan apa saja yang diperlukan pada perangkat lunak yang berkaitan dengan porduksi di Pabrik Genteng Sri Yoga, yang telah didapatkan dan ditentukan pada tahap analisis. Perancangan bertujuan untuk merepresentasikan kebutuhan ke dalam suatu

24 model perangkat lunak yang akan digunakan sebagai acuan pada proses pengkodean. 3. Code Tugas utama pada tahap ini adalah menerjemahkan perancangan yang telah dibuat menjadi suatu perangkat lunak. 4. Test (Pengujian) Pengujian dilakukan terhadap perangkat lunak yang telah selesai dibangun. Pengujian difokuskan pada fungsi-fungsi yang terdapat pada perangkat lunak untuk memastikan fungsi-fungsi tersebut berjalan sesuai dengan yang dikehendaki. 3.3.2.2 Metode Pemodelan Analisis Terstruktur Pemodelan analisis yang digunakan dalam skripsi ini adalah model analisis terstruktur. Model analisis terstruktur adalah aktivitas pembangunan model dengan menggunakan notasi yang sesuai dengan prinsip analisis operasional dengan cara membagi sistem secara fungsional dan behavioral serta menggambarkan esensi dari apa yang harus dibangun (Pressman, 2002: 351). Struktur model analisis menurut Pressman (2002), mencakup tiga sasaran utama yaitu 1. Data flow diagram (DFD). Deskripsi setiap fungsi yang disajikan DFD diisikan dalam sebuah spesifikasi proses/process specification (PSPEC).

25 2. Entity relationship diagram (ERD). Atribut dari masing-masing objek data yang ditulis pada ERD dapat digambarkan dengan deskripsi objek data/data object description. 3. State transtition diagram (STD). STD berfungsi sebagai dasar dari pemodelan tingkah laku. Informasi tambahan mengenai aspek control dari perangkat lunak diisikan dalam spesifikasi kontrol/control specification (CSPEC). Pada inti model ada kamus data (data dictionary) sebagai sarana penyimpanan yang berisi deskripsi dari semua objek data yang dikonsumsi dan diproduksi oleh perangkat lunak. Dalam skripsi ini pemodelan yang digunakan yaitu data flow diagram (DFD), entity relationship diagram (ERD), dan kamus data (data dictionary). Pemodelan Fungsional dan Aliran Informasi Data Flow Diagram (DFD) adalah sebuah teknis grafis yang menggambarkan aliran informasi dan transformasi yang diaplikasikan pada saat data bergerak dari input menjadi output. Berikut ini gambar empat notasi DFD dasar menurut Pressman (2002). Tabel 3. 1 Notasi DFD dasar Notasi Entity eksternal Deskripsi Prosedur atau konsumer informasi yang ada di luar bound system untuk dimodelakan

26 Notasi Proses Deskripsi Transfer informasi (fungsi) yang ada di dalam bound system untuk dimodelkan Objek data anak panah menunjukan arah objek data aliran data Repositori data yang disimpan untuk Penyimpanan data digunakan oleh satu atau lebih, proses dapat disederhanakan buffer atau queque atau serumit database relational Pemodelan Data Entity-Relationship Diagram (ERD) menggambarkan hubungan antara objek data. ERD adalah adalah notasi yang digunakan untuk melakukan aktivitas pemodelan data. Model data ini terdiri dari tiga informasi yang saling tergantung, yaitu objek data, atribut yang merupakan properti dari objek data tersebut, dan hubungan yang menghubungkan objek data yang satu dengan yang lain. Atribut dari masing-masing objek data yang ditulis dengan menggunakan deskripsi objek data.

27 Tabel 3. 2 Notasi ERD (Pressman, 2002) Notasi Elemen Deskripsi Representasi dari hampir semua Objek data Atribut Hubungan Objek data informasi gabungan yang harus dipahami oleh perangkat lunak. Menentukan properti suatu objek Atribut data. Salah satu atribut atau lebih harus dijadikan kunci. Hubungan (object relationship pairs) akan mendefinisikan hubungan yang relevan antara Hubungan objek data. object relationship pairs mempunyai dua arah, dimana mereka dapat dibaca dari dua arah. 3.3.2.1.1 Kamus Data Kamus data (Pressman, 2002) merupakan sebuah daftar yang terorganisasi dari elemen data yang berhubungan dengan sistem, dengan definisi yang teliti sehingga pemakai dan analis sistem akan memiliki pemahaman yang umum mengenai input, output, komponen penyimpanan dan bahkan kalkulasi inter-mediate. 3.4 Metode Penyelesaian Masalah 3.4.1 Metode Least Square Metode least square seperti yang telah dijelaskan pada BAB II merupakan suatu metode ramalan kuantitatif time series, metode ini menggunakan seri data masa lalu untuk melakukan peramalan.

28 Contoh kasus data: Tabel 3. 3 Volume Penjualan Barang A (dalam 000 unit) Tahun 2001 sampai dengan 2009 Tahun Penjualan (y) x xy x 2 2001 200-4 - 800 16 2002 245-3 - 735 9 2003 240-2 - 480 4 2004 275-1 - 275 1 2005 285 0 0 0 2006 300 1 300 1 2007 290 2 580 4 2008 315 3 945 9 2009 310 4 1.240 16 Jumlah 2.460 775 60 Sumber: Slamet Santoso Untuk mencari nilai a dan b adalah sebagai berikut: = = = 2.460 9 =273,33 = 775 60 =12,92 Persamaan garis trend adalah: = + =, +, Untuk tahun 2010 nilai variabel x adalah 5. Dengan menggunakan persamaan tersebut, dapat diramalkan penjualan pada tahun 2010 adalah: =273,33+(12,92 5) =273,33+64,6=337,93 Dari hasil penghitungan di atas, maka peramalan penjualan barang A pada tahun 2010 diperkirakan sebesar 338.000 unit.

29 Untuk menghitung tingkat kesalahan peramalan, salah satu cara yang bisa digunakan yaitu menggunakan mean absolute percentage error (MAPE). Dari data pada Tabel 3.4 dapat dilakukan penghitungan nilai peramalan mulai tahun 2003 sampai 2009, data pada tahun 2002 dan 2001 tidak bisa dihitung nilai peramalannya karena data sebelumnya tidak memungkinkan untuk dilakukan penghitungan peramalan. Setelah dihitung nilai peramalan untuk tahun 2003 sampai 2009, maka dapat diketahui nilai dari kesalahan peramalan. Berikut adalah hasil peramalan tahun 2003 sampai 2009 menggunakan metode least square dan nilai kesalahannya: Tabel 3. 4 Penghitungan tingkat kesalahan peramalan Tahun Ramalan Kenyataan Kesalahan absolut 2003 290 240 50 2004 268 275 7 2005 295 285 10 2006 309 300 9 2007 324 290 34 2008 323 315 8 2009 334 310 24 n=7 2015 142 Dari tabel di atas dapat dihitung nilai MAPE sebagai berikut: 100% = = 142 2015 100% = 7,048% =1,0069 % 7 7 Dari penghitungan di atas didapatkan nilai MAPE sebesar 1,0069 %, artinya peramalan penjualan dari tahun 2003 sampai tahun 2009 memiliki tingkat kesalahan sebesar, %.