JARINGAN KOMPUTER S1SI AMIKOM YOGYAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
Dukungan yang diberikan

INTERFERENSI BLUETOOTH TERHADAP THROUGHPUT WLAN IEEE B

IEEE b 1.1 INTRODUCTION

KONSEP CELLULAR DENNY CHARTER, ST. Websites :

IEEE g Sarah Setya Andini, TE Teguh Budi Rahardjo TE Eko Nugraha TE Jurusan Teknik Elektro FT UGM, Yogyakarta

Instalasi dan Troubleshooting Jaringan Wireless

TEKNOLOGI WiMAX untuk Komunikasi Digital Nirkabel Bidang

Standar NYOMAN SURYADIPTA, ST, CCNP NYOMAN SURYADIPTA.ST.CCNP COMPUTER SCIENCE FACULTY - NAROTAMA UNIVERSITY

JARINGAN KOMPUTER Chandra Hermawan, M.Kom

Multiple Access. Downlink. Handoff. Uplink. Mobile Station Distributed transceivers Cells Different Frequencies or Codes

BAB II LANDASAN TEORI. II. 1. Jenis dan Standar dari Wireless Local Area Network

BAB II LANDASAN TEORI. objek yang terdeteksi. Pada mulanya radar digunakan sebagai salah satu alat

4.2. Memonitor Sinyal Receive CPE/SU Full Scanning BAB V. PENUTUP Kesimpulan Saran...

WIRELESS LAN. Mata kuliah Jaringan Komputer Iskandar Ikbal, S.T., M.Kom

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS INDONESIA

Layanan Broadband dapat dipenuhi dengan berbagai teknologi, seperti :

Wireless LAN Arsitektur Basic Service Set Extended Service Set Tipe-tipe station Sublapisan MAC...

Jakson Petrus M.B., S.Kom

BAB II DASAR TEORI. cara menitipkan -nya pada suatu gelombang pembawa (carrier). Proses ini

II. TINJAUAN PUSTAKA. perang ataupun sebagai bagian dari sistem navigasi pada kapal [1].

BAB II WIRELESS LAN (IEEE ) Inovasi di dalam teknologi telekomunikasi berkembang dengan cepat dan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 5. Hasil Perhitungan Link Budget

BAB II WIRELESS PERSONAL AREA NETWORK (WPAN)

PERENCANAAN ANALISIS UNJUK KERJA WIDEBAND CODE DIVISION MULTIPLE ACCESS (WCDMA)PADA KANAL MULTIPATH FADING

Gambar 7. Tabel 1. Sub bagian di dalam FC

Teknologi Komunikasi Data Jaringan Nirkabel. Adri Priadana - ilkomadri.com

TUGAS AKHIR. ANALISIS PACKET DELAY VoIP (Voice over Internet Protocol ) PADA JARINGAN AD-HOC WIRELESS LAN ( IEEE )

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. WLAN dengan teknologi Infra red (IR) dan Hewlett-packard (HP) menguji WLAN

A I S Y A T U L K A R I M A

ULANGAN HARIAN JARINGAN NIRKABEL

Bluetooth. Pertemuan III

BAB II DASAR TEORI. Pada bab ini dijelaskan mengenai buffering, teknologi IEEE , standar

KOMUNIKASI DATA ST014 Komunikasi data nirkabel dan topologi jaringan

Satelit. Pertemuan XI

HALAMAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR

BAB II DASAR TEORI. menggunakan media gelombang mikro, serat optik, hingga ke model wireless.

Komunikasi dan Jaringan

TEKNOLOGI JARINGAN TANPA KABEL (WIRELESS)

Makalah Media Unguided Mata Kuliah Komunikasi Data

Agus Setiadi BAB II DASAR TEORI

STANDARISASI JARINGAN WIRELESS

WIRELESS NETWORK. Pertemuan VI. Pengertian Wireless Network. Klasifikasi Wireless Network

TELECOMMUNICATIONS & NETWORKS

BAB III. IMPLEMENTASI WiFi OVER PICOCELL

Terdapat 2 macam link : link fisik dan link logik (contoh: virtual path yang terdiri atas virtual channel)

Faktor terpenting dalam jaringan komputer adalah transfer data antar dua komputer di tempat yang berbeda.

SEKILAS WIRELESS LAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TUGAS BESAR SISTEM KOMUNIKASI 1 WIMAX DI INDONESIA. Disusun Oleh : Ahya Amalina ( )

Dasar Sistem Transmisi

SISTEM UNTUK MENGAKSES INTERNET

Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS)

Pertemuan 3 Dedy hermanto/jaringan Komputer/2010

BAB II DASAR TEORI. atau gedung. Dengan performa dan keamanan yang dapat diandalkan,

Komunikasi dan Jaringan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

IEEE n. Mariza Azhar, Gotama Edo Priambodo, Jurusan Teknik Elektro FT UGM, Yogyakarta

Denny Charter

Kuliah 5 Pemrosesan Sinyal Untuk Komunikasi Digital

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Komunikasi Data 2.2 Infrastruktur Jaringan Telekomunikasi

Analisis dan Perancangan Wireless Roaming (Studi Kasus Universitas Baturaja)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2007

KOMUNIKASI DATA DAN JARINGAN KOMPUTER

Protokol pada Wireshark

BERITA NEGARA. No.1013, 2012 KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. Penggunaan Pita Frekuensi Radio 2.3GHz. Layanan Wireless Broadband. Prosedur.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MACAM-MACAM TOPOLOGI JARINGAN

I. PENDAHULUAN. kebutuhan informasi suara, data (multimedia), dan video. Pada layanan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Frequency Division Multiplexing

BAB I PENDAHULUAN. ke lokasi B data bisa dikirim dan diterima melalui media wireless, atau dari suatu

TEKNOLOGI WIMAX UNTUK LINGKUNGAN NON LINE OF SIGHT (Arni Litha)

BAB 3 ANALISA DAN RANCANGAN MODEL TESTBED QOS WIMAX DENGAN OPNET. menjanjikan akses internet yang cepat, bandwidth besar, dan harga yang murah.

TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA JARINGAN KOMPUTER WIRELESS DI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Pemrograman Nirkabel (pertemuan 7) Dosen Pengampu Abdul Kadir

LAPORAN PRAKTIKUM IV Sistem Jaringan - 3 Wereless LAN (WLAN)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

MILIK UKDW BAB I PENDAHULUAN

Wireless Network. Melwin Syafrizal, S.Kom.,M.Eng.

BAB III TEORI DASAR UHF (Ultra high Frekuensi) UHF adalah merupakan gelombang elektromagnetik yang berada

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jaringan Sensor Nirkabel (JSN) merupakan sebuah jaringan yang disusun oleh

BAB II CODE DIVISION MULTIPLE ACCESS (CDMA) CDMA merupakan singkatan dari Code Division Multiple Access yaitu teknik

FUNDAMENTAL OF WIRELESS NETWORKS & COMMUNICATION SYSTEM

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Konsep global information village [2]

Sekilas Tentang WIFI. Berdasarkan kemampuan roaming wireless data dibagi menjadi:

TRANSMISI & MEDIA TRANSMISI

Code Division multiple Access (CDMA)

KOMUNIKASI DATA. 1. Pendahuluan

2.2.1 ARSITEKTUR WIRELESS LAN INTERFERENSI JANGKAUAN DESAIN WIRELESS LAN KEAMANAN WIRELESS LAN...

ANALISIS COVERAGE AREA WIRELESS LOCAL AREA NETWORK (WLAN) b DENGAN MENGGUNAKAN SIMULATOR RADIO MOBILE

TUGAS MAKALAH KOMUNIKASI SATELIT. Teknologi Very Small Aperture Terminal (VSAT)

I. PENDAHULUAN. secara langsung melalui jaringan kabel[1,2]. Implementasi jaringan dengan

ANALISIS PENERAPAN TEKNOLOGI PACKET HOP PADA SISTEM KOMUNIKASI DATA WIRELESS

SISTEM KOMUNIKASI S1 TEKNIK TELEKOMUNIKASI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM PURWOKERTO 2015

OPTIMALISASI PERENCANAAN KONFIGURASI WIRELESS LAN DENGAN METODE DRIVE TEST (Studi kasus : Kantor Wireless Broadband Telkom Malang)

JARINGAN WIRELESS. Jurusan T-informatika STT-Harapan Medan T.A 2016/2017 Oleh : Tengku Mohd Diansyah, ST, M.Kom 30/05/2017 1

Transkripsi:

Sudah Mengumpulkan Jurnal? http://goo.gl/hhsqum JARINGAN KOMPUTER S1SI AMIKOM YOGYAKARTA Group Jarkom SI Amikom https://www.facebook.com/groups/jarkom.amikom/ Pertemuan 10 Wireless Networking Spektrum! Spektrum! kumpulan sinyal dalam rentang tertentu berdasarkan frekuensi dan panjang gelombang! Spektrum cahaya! kumpulan rentang sinyal cahaya tampak! contoh pelangi 1

Spektrum Wireless! Rangkaian kesatuan gelombang elektromagnetik (GEM) yang berupa data dan komunikasi suara.! Susunan frekuensi dari frekuensi terendah sampai tertinggi (mulai dari 9 KHz samapi 300 GHz)! Organisasi yang terkait dengan regulasi layanan wireless! FCC! mengawasi pemakaian frekuensi di Amerika Serikat! ITU! mengawasi pemakaian frekuensi internasonal! Ditjen SDDPI (Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika)! mengawasi pemakaian frekuensi di Indonesia Spektrum Wireless 2

Karakteristik Transmisi Wireless! Memiliki kesamaan dengan transmisi kabel! Terutama di protokol layer 3 keatas! Perbedaaan dengan transmisi kabel adalah pada transmisi sinyalnya! Jalur tidak tetap dan tanpa panduan! Antena! Penerima dan pentransmisi sinyal pada frekuensi yang sama Antena! Membentuk pola radiasi untuk mengirim dan menerima energi elektromagnetik! Antena directional! Penyebaran sinyal wireless pada satu arah tertentu! Antena omnidirectional! Penyebaran sinyal ke segala arah. 3

Propagasi Sinyal! LOS (line-of-sight)! propagasi sinyal pada garis lurus tanpa penghalang dari pemancar sampai ke penerima! Efek penghalang pada sinyal! Tembus / dapat dilewati! Daya sinyal terserap! Fenomena yang dapat terjadi pada sinyal.! Refleksi: dipantulkan kembali ke pemancar! Diffraksi: Terbagi menjadi gelombang sekunder! Penghamburan: difusi kedalam beberapa arah yang berbeda! Sinyal multipath! Sinyal nirkabel menempuh jalan yang berbeda ke arah tujuan yang disebabkan oleh refleksi, difraksi, hamburan! Keuntungan sinyal multipath! Ada kemungkinan jalur untuk mencapai tujuan! Kerugian sinyal multipath! Penundaan sinyal Multipath 4

Degradasi Sinyal! Fading! Perubahan kekuatan sinyal karena penyebaran energi elektromagnetik, pemantulan dan terdifraksi.! Attenuation! Pelemahan sinyal karena menjalar menjauhi antena transmisi! Pemulihan signal attenuation! Amplify (analog) atau repeat (digital)! Noise! Merupakan masalah terburuk akibat gangguan sinyal dari luar! tidak ada shielding pada saluran wireless. Rentang Frekuensi! Pita frekuensi 2.4 GHz (lama)! Rentang frekuensi: 2,4 2,4835 GHz! 11 kanal komunikasi tanpa lisensi (Amerika), 14 kanal Jepang, lainnya 13 kanal.! Unlicense! Tidak dibutuhkan registrasi (FCC, UNII)! Pita Frekuensi 5-GHz (baru)! Pita frekuensi: 5.1 GHz, 5.3 GHz, 5.4 GHz, 5.8 GHz! 24 pita unlicense dengan lebar tiap pita 20 MHz! Digunakan untuk meteorologi, komunikasi radar militer. 5

Spektrum Unlicense Sinyal Narrowband, Broadband, dan Spread Spectrum! Penggunaan spektrum wireless:! Narrowband! Energi sinyal yang dipancarkan dikonsentrasikan pada frekuensi tunggal dengan rentang frekuensi yang sangat kecil! Broadband! Pita spektrum wireless relatif lebar! Throughput lebih tinggi dari pada narrowband! Spread-spectrum! Multi frekuensi digunakan untuk men-transmit sinyal! Memberikan keamanan transmisi! FHSS (frequency hopping spread spectrum)! Sinyal melompat-lompat diantara beberapa frekuensi yang berbeda dalam satu pita! Pola sinkronisasi hanya diketahui oleh kanal penerima dan pengirim! DSSS (direct-sequence spread spectrum)! Bit sinyal didistribusikan ke seluruh pita frekuensi sekaligus dengan melakukan pengkodean pada bit terlebih dahulu. 6

Sinyal Narrowband, Broadband, dan Spread Spectrum! Sistem komunikasi wireless tidak bergerak (tetap)! Transmitter dan penerima berada pada lokasi tetap (tidak berpindah)! Antena transmisi memfokuskan energi langsung ke antena penerima! link point-to-point! Keuntungan! Tidak ada energi yang terbuang! Energi sinyal digunakan untuk dirinya sendiri! Sistem komunikasi wireless bergerak (mobile)! Penerima berada dimanapun pada radius jangkauan pemancar.! Dapat melakukan roaming (indah ke lokasi pemancar lain) Arsitektur WLAN! Ad hoc WLAN! Setiap node wireless dapat secara langsung melakukan transmit ke node wireless lainnya. 7

Access Point! Access point (AP) merupakan perangkat wireless yang digunakan untuk menangkap dan mengirimkan sinyal ke node-node wireless yang terhubung dengannya.! Sinyal data diteruskan ke jaringan (kabel)! AP dapat berfungsi sebagai:! Base station! wireless router! wireless gateway Access Point Arsitektur WLAN! Infrastruktur WLAN! Stasiun (STA) berkomunikasi dengan access point (AP), tidak secara langsung berkomunikasi dengan STA lain! Perencanaan penempatan AP dan daya pancar membutuhkan strategi yang baik.! Jaringan WLAN dapat berisi beberapa access point! Bergantung pada jumlah station! Jumlah STA per access point bervariasi (bergantung merk, tipe dan kualitas) antara 10-100 8

Arsitektur WLAN! Mobile networking memungkinkan node melakukan roaming dari satu AP ke AP lainnya.! Link point-to-point! Dapat menghubungkan dua LAN yang terpisah! Fixed link! dua antena (AP) diarahkan (tepat lurus) saling berhadapan. WLAN 802.11! Standar teknologi wireless! Mendiskripsikan fungsi-fungsi pada lapisan fisik dan data link (Model OSI)! Dibuat oleh komite 802.11 dari IEEE.! Standar Wi-Fi (wireless fidelity)! 802.11b, 802.11a, 802.11g, 802.11n (draft)! Karakteristik penggunaan bersama dalam hal:! Half-duplexing! Access method! Frame format 9

Access Method! 802.11 MAC services! Menambahkan 48-bit (6-byte) alamat fisik ke frame untuk identifikasi asal dan tujuan frame.! Sama dengan alamat fisik 802.3! CSMA/CA (Carrier Sense Multiple Access with Collision Avoidance)! Meminimalisasi potensi tabrakan! Menggunakan packet ACK untuk memverifikasi setiap transmisi.! Protokol RTS/CTS (Request to Send/Clear to Send)! memastikan paket tidak dihambat oleh transmisi lain! Efisien untuk paket transmisi besar! Tetapi menurunkan efisiensi 802.11 secara keseluruhan Association! Packet-packet dipertukarkan diantara komputer dan AP untuk melakukan asosiasi.! Scanning! Melakukan survey keberadaan sinyal access point! Active scanning! mentransmit frame khusus untuk melakukan penyelidikan! Passive scanning! mendengarkan sinyal khusus yang ditransmisikan AP yang berupa frame beacon 10

Association! SSID (service set identifier)! Seperti yang diperlihatkan pada gambar, nama SSID seperti NETGEAR atau 2WIRE619! Merupakan string karakter unik yang mengidentifikasi access point! Terdapat pada informasi pancaran beacon! Dikonfigurasi di access point-nya! Memberikan pengamanan yang lebih baik dan mudah dalam memanajemen jaringan Association! BSS (basic service set)! Sekelompok station men-sharie Access Point yang sama.! BSSID (basic service set identifier)! mengidentifikasi kelompok station.! ESS (extended service set)! Kelompok-kelompok access point terhubung ke LAN yang sama! Men-share ESSID (extended service set identifier)! Memberikan kemampuan roaming! satu station bergerak dari satu BSS ke BSS lainnya tanpa kehilangan koneksi! Jika beberapa access point dideteksi! dipilih yang sinyalnya paling kuat dengan rate error terendah 11

BSS Multi BSS Association! ESS dengan beberapa otorisasi access point! Reassociation! Mobile user dapat berpindah dari satu AP ke AP lainnya 12

Frame! 802.11 menspesifikasikan tipe frame sublayer MAC! Tiga kategori frame! Management: association dan reassociation! Probe, beacon frame! Control: medium access, data delivery! Frame ACK dan RTS/CTS! Data: membawa data antar station 802.11b! Pensinyalan! DSSS (direct-sequence spread spectrum)! Menggunakan pita frekuensi 2,4 GHz! Dibagi dalam beberapa kanal dengan lebar 22-MHz! Throughput! 11 Mbp! teoritis! 5 Mbps! throughput aktual! Jarak dari node ke AP terbatas sampai 100 meter 13

802.11a! Dirilis setelah 802.11b! Pita frekuensi 5-GHz! Tidak berimpit seperti pita frekuensi 2.4-GHz! Interferensi rendah, tetapi membutuhkan lebih banyak daya untuk transmit! Throughput! 54 Mbps! teoritis! 11 dan 18 Mbps! efektif! Jarak antara AP dan station terbatas 20 meter! Lebih mahal dan kurang populer! Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM)! Menggunakan seluruh frekuensi untuk membawa data secara paralel! Lebih kencang dari pada DSSS! Digunakan pada 802.11a, g 802.11g! Semurah 802.11b! Throughput! 54 Mbps! teoritis! 20 sampai 25 Mbps! efektif! Rentang jarak antara AP dan node 100 meter! Menggunakan pita frekuensi 2.4-GHz! Kompatibel dengan jaringan 802.11b 14

802.11n! Draft: diharapkan diratifikasi akhir 2009! Tujuan utama! Standar wireless yang menyediakan throughput efektif yang tinggi.! Throughput maksimum: 600 Mbps! Backward compatible dengan standar 802.11a, b, g! Rentang frekuensi 2.4-GHz atau 5-GHz! Teknik modulasi sama dengan 802.11a dan 802.11g! Perbedaan dengan standar 802.11! pengelolaan frame, kanal, dan enkoding 802.11n! MIMO (multiple input-multiple output)! Beberapa antena pada access point dapat digunakan untuk menerima lebih dari satu sinyal! Penerima mengkombinasikan sinyal yang diterima! Meningkatkan throughput dan jangkauan jaringan! Channel bonding! Dua kanal yang bersebelahan (20-MHz) diikit menjadi satu untuk mendapatkan kanal 40-MHz! Frame aggregation! Mengkombinasikan banyak frame menjadi satu frame besar! Keuntungan: mengurangi overhead! Throughput maksimum bergantung pada strategi yang digunakan! Pita frekuensi 2.4-GHz atau 5-GHz! Throughput aktual : 65 sampai 600 Mbps! Backward compatible! dapat dicampur dengan jaringan 802.11a, 802.11b, atau 802.11 g 15

Implementasi WLAN! Satu access point! Access point dikombinasikan dengan fungsi switching dan routing! Menghubngkan wireless client ke LAN! Bertindak sebagai Internet gateway! Pertimbangan penempatan akses WLAN! Jarak antara access point dan client! Tipe dan jumlah antara accsess point dan client! Site survey! Menilai kebutuhan client, karakteristik fasilitas dan daerah cakupan! Menentukan pengaturan access point pada daerah tertentu untuk memastikan konektivitas wireless yang handal! Pengujian akses wireless dari sudut terjauh Implementasi WLAN Penempatan WLAN rumahan atau kantor kecil 16

Implementasi WLAN Penempatan WLAN pada enterprise-wide Akses Internet dengan 802.11! Access point: 802.11b atau 802.11g! Hot spot! Tempat-tempat umum dengan akses internet! Free atau berlangganan! Hot spot dengan akses internet berlangganan! Login via halaman web! Perangkat lunak client mengelola koneksi internet! Login ke jaringan dan keamanan pertukaran data! Keamanan tambahan: penerimaan koneksi berdasarkan pada alamat MAC! Menerima koneksi user berdasarkan alamat MAC 17

Akses Internet 802.16 (WiMAX)! WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access)! Versi sekarang: 802.16e (2005)! Peningkatan mobilitas dan karakteristik QoS! Sinyal voice digital yang mendukung telepon bergerak! Rentang frekuensi pada 2 dan 66 GHz! Frekuensi berlisensi dan dan tak berlisensi! Line-of-sight diantara antena (penerima-pemancar)! Potensi throughput maksimal! Non-line-of-sight path! Pertukaran sinyal diantara stasiun-stasiun. Akses Internet 802.16 (WiMAX)! Dua keuntungan dibandingkan Wi-Fi! Throughput lebih besar (70 Mbps)! Jarak lebih jauh (30 mil)! Cocok untuk MAN dan WAN! Throughput tertinggi dicapai pada jarak terpendek antara transceiver! Kemungkinan penggunaan! Alternatif untuk DSL dan kabel broadband! Cocok untuk pengguna pedesaan! Akses internet ke perangkat komputer dengan telepon seluler! Perumahan 18

WIMAX Antena WiMAX di perumahan Antenna WiMAX di ISP Akses Internet Via Satelit! Digunakan untuk memberikan akses :! Televisi digital dan sinyal radio! Sinyal suara dan video! Sinyal seluler dan paging! Menyediakan akses internet untuk perumahan dan bisnis! Orbit Geostasioner (geosynchronous - GEO)! Satelit mengorbit bumi pada ketinggian yang sesuai dengan putaran orbit bumi! Transponder satelit mentransmisikan sinyal ke penerima di bumi (stasiun bumi)! 24-32 transponder! Frekuensi downlink unik! Satelit LEO (low Earth orbiting)! Mengorbit bumi dengan ketinggian 100 sampai 1.240 mil! Tidak diposisikan di atas khatulistiwa 19

Akses Internet Via Satelit Akses Internet Via Satelit! Satelit MEO (medium Earth orbiting)! Mengorbit dengan ketinggian 6000 sampai 12,000 mil! Tidak diposisikan di atas khatulistiwa! Latitude antara khatulistiwa dan kutub! Keuntungan! Mengkover permukaan bumi lebih luas daripada satelit LEO! Daya dan delay lebih kecil dari satelit GEO! Satelit dengan orbit GEO lebih populer digunakan untuk akses internet lewat satelit 20

Pita Frekuensi Satelit! Lima pita frekuensi yang digunakan satelit! L-band 1.5 2.7 GHz! S-band 2.7 3.5 GHz! C-band 3.4 6.7 GHz! Ku-band 12 18 GHz! Ka-band 18 40 GHz! Dalam setiap pita frekuensi transmisi uplink dan downlink berbeda! ISP via satelit menggunakan C- atau Ku-band dan Ka-band (masa depan) Akses Internet Via Satelit! Pelanggan! Piringan antena satelit kecil dan digunakan sebagai penerima! Pertukaran sinyal dengan jaringan satelit dari ISP! Layanan akses internet via satelit! Melalui telepon PSTN (asymmetrical)! Data internet diterima via transmisi downlink satelit! Data dikirim ke satelit via koneksi modem analog! Melalui satelit (symmetrical)! Pengiriman dan penerimaan data ke dan dari internet menggunakan uplink dan downlink satelit 21

Layanan Internet Satelit Akses internet via satelit yang asymmetrical 22