Memonitor Portofolio Investasi Lewat AKSes Mobile

dokumen-dokumen yang mirip
Berita Pers Kartu AKSes sebagai Identitas Tunggal Investor di Pasar Modal Indonesia

Berita Pers Single Investor Identity dan Pemisahan Rekening Dana Investor, akses menuju transparansi pasar modal Indonesia

Berita Pers Babak Baru Implementasi SID, Kartu AKSes dan Pemisahan Rekening Dana Nasabah

Berita Pers Implementasi Single Investor Identity Menuju Transparansi Pasar Modal Indonesia

Berita Pers Kartu AKSes, kontribusi KSEI sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian yang berdaya Saing Global

Berita Pers Inisiatif Pengembangan Infrastruktur KSEI untuk Pendalaman dan Likuiditas Pasar Modal

AKSes Mobile untuk BlackBerry

Berita Pers Berbagai Pengembangan Layanan Jasa KSEI: Mewujudkan Pasar Modal yang Kredibel

Berita Pers Pengembangan Infrastruktur Pasar Modal Investor Kini Bisa Tarik Dana RDN Lewat ATM

Berita Pers Pengembangan Infrastruktur KSEI untuk Pasar Modal yang Lebih Efisien dan Teratur

HUT PASAR MODAL INDONESIA KE-32

Berita Pers KSEI beri Penghargaan kepada Perusahaan Efek dan Jurnalis

itrimegah Internet Trading Frequently asked questions

PRESS RELEASE Akhir Tahun 2007

PRESS RELEASE Akhir Tahun 2008

PRESS RELEASE Akhir Tahun 2009

Babak Baru, Era Implementasi SID

Melalui Sinergi Perbankan dan Pasar Modal, Investor Di Bandung Bisa Tarik Dana Lewat ATM

Berita Pers Tahun Depan, Pembukaan Sub Rekening Efek di KSEI Semakin Mudah dan Cepat

Melengkapi Infrastruktur Pasar Modal

SERI EDUKASI BEGINNER PART 1

PASAR MODAL. Tujuan Pembelajaran. Perbedaan Pasar Modal dan Pasar Uang. Perihal Pasar Modal Pasar Uang Tingkat bunga Relatif rendah Relatif tinggi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 ANALISIS KEADAAN PERUSAHAAN DAN MASALAH. Maxima Treasure Fund merupakan sebuah perusahaan yang didirikan pada

No. 7/55/DPM Jakarta, 6 Desember 2005 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA KUSTODIAN BUKAN BANK DI INDONESIA

Peraturan KSEI No. I-C Tentang Sub Rekening Efek (Lampiran Surat Keputusan Direksi KSEI No. KEP- 0029/DIR/KSEI/1217 tanggal 22 Desember 2017)

PT PHILLIP SECURITIES INDONESIA

Panduan AKSes bagi Nasabah Pemilik Reksa Dana

SURAT PERNYATAAN & KUASA REKENING INVESTOR

PERATURAN KSEI NOMOR II-D TENTANG PENDAFTARAN EFEK BERAGUN ASET DI KSEI


Bagaimana Menjadi Investor Saham

Panduan Penggunaan. Transaksi Reksa Dana Buana Fund Online. Selling Agent. PT. Buana Capital In Partnership with: Panduan Penggunaan

No.6/3/DPM Jakarta, 16 Februari 2004 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM DAN LEMBAGA KUSTODIAN DI INDONESIA

2. Pasar Perdana. A. Proses Perdagangan pada Pasar Perdana

MEKANISME PERDAGANGAN BEJ Source: PT. Bursa Efek Jakarta (

Daftar Isi Peraturan Jasa Kustodian Sentral

Sub Rekening Collateral dari SRO

Peraturan KSEI No. I-D Tentang Rekening Dana (Lampiran Surat Keputusan Direksi KSEI No. KEP-0020/I/DIR/KSEI/0615 tanggal 3 Juni 2015)

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal dunia saat ini menunjukan bahwa Online

Implementasi Pemisahan Rekening Dana Nasabah

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011

KEPUTUSAN DIREKSI PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA Nomor : KEP-016/DIR/KSEI/1209 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN JASA KUSTODIAN SENTRAL

ANDRI HELMI M, SE., MM ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO

BAB 1 KETENTUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. tetapi perdagangan saham, valuta asing, dan surat berharga lainnya pun telah

PT Trimegah Securities Tbk ( Perseroan )

Bagaimana Menjadi Investor Saham

Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian. PT Kustodian Sentral Efek Indonesia

Lampiran SE Bank Indonesia No. 10/29/DPM tanggal 2 September 2008

Mendukung Proyek Pengembangan Infrastruktur. Pasar Modal Indonesia. Target KSEI 2010

Investor Area Buku Panduan Nasabah. 6/18/2009 PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia Divisi Penelitian dan Pengembangan Usaha

FAQ AKSES ADIRA FINANCE (Khusus Wilayah Jabodetabekser dan Jabar)

BAB I PENDAHULUAN. atau pasar perdana (primary market) dan pasar sekunder (secondary market). 1

Peraturan KSEI No. I-B Tentang Rekening Efek Utama (Lampiran Surat Keputusan Direksi KSEI No. KEP-0036/DIR/KSEI/0816 tanggal 25 Agustus 2016)

PEMANGGILAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA PT XL AXIATA Tbk.

BANK SYARIAH MANDIRI FORMULIR STANDAR PEMBUKAAN REKENING RDN INDIVIDU

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF


INVESTASI DI PASAR MODAL SYARIAH

PERATURAN NOMOR IX.J.1 : POKOK-POKOK ANGGARAN DASAR PERSEROAN YANG MELAKUKAN PENAWARAN UMUM EFEK BERSIFAT EKUITAS DAN PERUSAHAAN PUBLIK

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

FORMULIR PEMBUKAAN REKENING (INSTITUSI)

-2-1. Dalam Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan ini yang dimaksud dengan:

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORA T JENDERAL PENGELOLAAN UTANG

BAB I PENDAHULUAN. transaksi jual beli saham yang terjadi di bursa. Berbeda dengan transaksi Over The

ANGGARAN DASAR. PT LOTTE CHEMICAL TITAN Tbk Pasal

KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK JAKARTA NOMOR: Kep-311/BEJ/ TENTANG PERATURAN NOMOR III-D TENTANG KEANGGOTAAN OPSI SAHAM

PASAR MODAL DAN TRANSAKSI EFEK SAHAM ERDIKHA ELIT

5 Bank Pembayaran Siap Dukung Transaksi Pasar Modal

JASA KUSTODIAN SENTRAL

BAB I PENDAHULUAN. hidup seperti kondisi kesehatan, musibah, dan juga laju inflasi yang tinggi.

[CONTOH PROPOSAL MAGANG]

PEDOMAN PENGGUNAAN. Reksa Dana Online

PEMBERITAHUAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT AGUNG PODOMORO LAND TBK.

PERATURAN KSEI NOMOR X-A TENTANG PENDAFTARAN SISTEM PENGELOLAAN INVESTASI TERPADU DI KSEI. Pengelolaan Investasi Terpadu.

BAGAIMANA SEKURITAS DIPERDAGANGKAN

Lampiran SE Bank Indonesia No. 11/14/DPM tanggal 18 Mei 2009 April 2009 PEDOMAN PENYAMPAIAN LAPORAN SUB-REGISTRY

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN

2016, No Harta Wajib Pajak ke dalam Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Penempatan pada Instrumen Investasi di Pasar Keuangan dala

PERATURAN KSEI NO. X-B Tentang Tata Cara Penggunaan Sistem Pengelolaan Investasi Terpadu di KSEI

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

Frequently Asked Question (FAQ)

Panduan Pengguna. For. Versi Indonesia

Mekanisme Transaksi Saham

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR / POJK.04 / 2016 TENTANG PELAPORAN TRANSAKSI EFEK

Lampiran SE No. 13/32/DASP tanggal 23 Desember

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN. Kegiatan jual beli saham dan obligasi dimulai pada abad-19. Menurut

RENCANA PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR PT BAKRIELAND DEVELOPMENT TBK DENGAN PERATURAN POJK No. 32/ POJK.04/2014 dan No. 33/POJK.

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

Kini Beroperasi. Setelah semua pihak dianggap siap mengakomodasi fasilitas Investor Area, pertengahan Juni lalu layanan anyar ini mulai beroperasi.

SIARAN PERS PT. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA Dalam Rangka Memperingati 40 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia

PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA TBK ( Perseroan ) Kegiatan Usaha: Kegiatan umum dibidang perbankan. Berkedudukan di Jakarta, Indonesia

BAB II PERUSAHAAN GO PUBLIC DI INDONESIA. menjadikan perusahaannya sebagai salah satu perusahaan go public akan

PERATURAN KSEI NOMOR III-D TENTANG PENYIMPANAN EFEK BERAGUN ASET DI KSEI

FORMULIR PEMBUKAAN REKENING (INDIVIDU)

SAMBUTAN KETUA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN Pada Gerakan Nasional Cinta (GeNTa) Pasar Modal Istora Senayan, Jakarta, 12 Npvember 2014

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

PERJANJIAN PENGELOLAAN ADMINISTRASI UNIT PENYERTAAN Nomor: SP- /BK/KSEI/mmyy

No. 15/12/DASP Jakarta, 8 April SURAT EDARAN Kepada BANK, PERUSAHAAN EFEK, DEALER UTAMA DAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN

Transkripsi:

Dari Redaksi Penggunaan smartphone dalam aktivitas sehari-hari yang terus bertambah, dimanfaatkan KSEI untuk mempermudah akses investor pasar modal untuk memonitor portofolio investasi. Lahirlah AKSes Mobile, sebagai wujud pemanfaatan teknologi informasi dalam aktivitas betransaksi di pasar modal Indonesia. Jadi, kalau sebelumnya dikenal layanan mobile banking, di pasar modal ada AKSes Mobile. Bagaimana agar investor bisa memanfaatkan fasilitas ini? Bisa disimak dalam artikel utama Fokuss kali ini. Fokuss menampilkan pula artikel soal implementasi Trading ID di PT Bursa Efek Indonesia. Disepakatinya kerjasama KSEI dengan empat Bank Pembayaran untuk melakukan pemisahan rekening dana nasabah, menandai babak baru menuju penerapan Single Investor ID. Artikel menarik lainnya seputar Kartu AKSes yang masih dijadikan barang koleksi, alias tak aktif digunakan. KSEI berharap, investor memanfaatkan Kartu AKSes untuk memonitor portofolio Efeknya, layaknya memantau rekening di bank setiap saat. Selamat membaca! Redaksi Website KSEI www.ksei.co.id email helpdesk@ksei.co.id Toll Free 0800-1- 865734 Call Center KSEI 021-515 2855 Memonitor Portofolio Investasi Lewat AKSes Mobile Setelah sukses meluncurkan Fasilitas AKSes, KSEI terus melakukan pengembangan untuk memberikan kenyamanan bagi para investor. Salah satunya melalui pengembangan AKSes Mobile, sebuah fasilitas berteknologi mobile yang dapat diakses melalui smartphone untuk memonitor portofolio investasi. S etiap investor pasti menginginkan investasinya dapat terlindungi dengan aman dan dapat mengetahui perkembangan investasinya setiap saat. Kegiatan dan kesibukan rutinitas biasanya menjadi alasan utama bagi investor sehingga tidak sempat lagi mengawasi atau memonitor investasinya. Sebut saja Budi (bukan nama sebenarnya) seorang wirausahawan, akhir-akhir ini semakin sedikit memiliki waktu untuk terhubung ke internet dengan notebook-nya. Kesibukannya sehari-hari, apakah itu dalam rangka pekerjaan atau urusan pribadi/keluarga semakin menyita waktunya. Salah satu yang ingin dilakukannya jika punya kesempatan mengakses internet adalah untuk memonitor kepemilikan daftar isi 1 3 5 6 8 Memonitor Portofolio Investasi Lewat AKSes Mobile Memahami Implementasi Trading ID Babak Baru, Pemisahan Rekening Dana Nasabah Kartu AKSes, Bukan Barang Koleksi aktivitas & Statistik 02 Edisi Tahun 2011

Fokuss Edisi 02, 2011 portofolio investasinya di pasar modal Indonesia, yang tercatat di Sub Rekening Efek di KSEI, yang sejak tahun 2009 dapat dilihat melalui Kartu AKSes. Dengan melihat secara langsung posisi kepemilikan Efek dan mutasinya di website Kartu AK Ses, Budi merasa dapat turut mengawasi investasinya sehingga merasa nyaman bahwa investasinya terlindungi. Pada akhir 2010 KSEI telah mulai melakukan pengembangan fasilitas AKSes Mobile, yaitu sebuah fasilitas bagi investor untuk dapat memonitor portofolio miliknya melalui smartphone. Tampilan layar AKSes Mobile Mengikuti perkembangan zaman dan teknologi yang tersedia, Budi berharap agar monitoring investasinya ini dapat diakses tidak hanya dengan notebook-nya, melainkan juga dengan sarana smartphone yang selalu menemaninya kemanapun. Apakah hal ini dapat dilakukan? Monitoring kepemilikan portofolio investasi yang dimiliki investor melalui Kartu AKSes, sebelumnya bernama Fasilitas AKSes yang diluncurkan KSEI sejak 18 Juni 2009, menjadi salah satu solusi yang dihadirkan KSEI untuk mendukung transparansi informasi di pasar modal Indonesia. Rangkaian kegiatan sosialisasi untuk memperkenalkan Fasilitas AKSes Fitur AKSes Mobile: 1 Securities Balance 2 Securities Movement 3 Securities Instructions 4 Fund Balance 5 Fund Movement 6 Consolidated Balance 7 Corporate Actions dilakukan kepada masyarakat umum serta investor pasar modal Indonesia. Bahkan, sejak 24 Juni 2010 lalu dicanangkan program sosialisasi secara terpadu untuk memperkenalkan fungsi dan manfaat Kartu AKSes kepada investor, Perusahaan Efek dan media. Sosialisasi tersebut telah memberikan dampak positif dengan semakin meningkatnya jumlah kepemilikan Kartu AKSes, yaitu 13.168 pada akhir Mei 2010 menjadi 78.317 per akhir April 2011. Tahun ini, KSEI akan terus melakukan kampanye kepemilikan Kartu AKSes, sebagai komitmen KSEI untuk mendukung Perusahaan Efek dalam menerapkan Peraturan Bapepam-LK No. V.D.4 yang mewajibkan Perusahaan Efek memberikan Kartu AKSes kepada nasabahnya. Sejalan dengan berbagai kegiatan sosialisasi yang telah dilakukan, berbagai masukan serta input mengenai Kartu AKSes menjadi concern KSEI untuk terus mengembangkan fungsi dan manfaat Kartu AKSes bagi investor. Masukan lainnya terkait dengan kemudahan yang akan diperoleh investor untuk melakukan login dan monitoring website Kartu AKSes, yang diharapkan dapat dilakukan tanpa harus melakukan login ke website Kartu AKSes melalui sarana komputer atau notebook. Untuk itulah, pada akhir 2010 KSEI telah mulai melakukan pengembangan fasilitas AKSes Mobile, yaitu sebuah fasilitas bagi investor untuk dapat memonitor portofolio miliknya melalui handphone. Selain memperhatikan peningkatan jumlah pengguna smartphone di Indonesia yang saat ini sudah menjadi kebutuhan sebagain besar masyarakat Indonesia, Untuk melihat saldo Efek yang dimilikinya pada Sub Rekening Efek yang terhubung dengan Investor ID miliknya, sampai dengan sepuluh hari yang lalu. Untuk melihat mutasi Efek yang dimilikinya di Sub Rekening Efek yang terhubung dengan Investor ID miliknya, sampai dengan sepuluh hari yang lalu. Untuk melihat instruksi Efek yang dimilikinya di Sub Rekening Efek yang terhubung dengan Investor ID miliknya, sampai dengan sepuluh hari kalender yang lalu. Untuk melihat saldo dana yang dimilikinya di rekening investor yang terhubung dengan Investor ID miliknya, berdasarkan data terakhir. Untuk melihat mutasi dana yang dimilikinya di rekening investor yang terhubung dengan Investor ID miliknya, sampai dengan sepuluh hari yang lalu. Untuk melihat saldo Efek terkonsolidasi yang dimilikinya di Sub Rekening Efek yang terhubung dengan Investor ID miliknya, berdasarkan data terakhir. Untuk melihat detail mutasi yang terjadi yang disebabkan corporate action pada Sub Rekening Efek yang terhubung dengan Investor ID miliknya. Penerbit: PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Penasihat: Direksi KSEI Dewan Redaksi: Zylvia Thirda, Dharma Setyadi, Susiyanti, Novian Harry Wibowo, Annisa Indri Hapsari, M. Ridwan, Rachmat Irfan Penanggung Jawab: Bagian Komunikasi Perusahaan KSEI Alamat Redaksi: Gedung Bursa Efek Indonesia, Tower I Lt. 5, Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53, Jakarta 12190, Telp. 52991099, Fax. 52991199 Sirkulasi: Bagian Komunikasi Perusahaan KSEI

KSEI juga memahami bahwa dengan tersedianya teknologi mobile ini maka KSEI dapat memberikan solusi bagi terbatasnya akses melalui PC/Notebook bagi investor dengan mobilitas yang tinggi. Sebagai tahap awal, fasilitas AKSes Mobile ini ditujukan bagi pengguna smartphone BlackBerry. Pilihan atas platform BlackBerry ini diambil berdasarkan data bahwa jumlah pengguna BlackBerry di Indonesia pada akhir tahun 2010 mencapai lebih dari dua juta pengguna dan terus bertambah jumlahnya di tahun 2011 ini. Untuk mendapatkan fasilitas AKSes Mobile ini, nantinya investor hanya perlu melakukan download aplikasi AKSes Mobile pada website dan melakukan instalasi pada smartphone BlackBerry. Sesuai fungsinya, fasilitas ini hanya dapat digunakan untuk melakukan inquiry (saldo serta mutasi Efek dan dana), sama dengan yang terdapat pada website AKSes. Namun demikian, terdapat perbedaan dari masa waktu data yang ditampilkan. Jika data di website AKSes dapat ditampilkan untuk 30 hari terakhir, maka data di AKSes Mobile ditampilkan hanya untuk 10 hari terakhir. Bagi investor yang belum pernah melakukan login pertama kali ke fasilitas AKSes melalui website, maka investor dapat melakukan login melalui aplikasi AKSes Mobile dengan mencantumkan informasi yang harus diisi. Proses login pertama kali tersebut sama seperti pada website, juga untuk aplikasi didalamnya. AKSes Mobile ini dirancang agar look dan feel sama seperti menggunakan website AKSes, namun tetap dengan mempertimbangkan keterbatasan smartphone dibandingkan pada PC/Notebook, antara lain: layar dan keypad/trackpad/trackball yang lebih kecil. Dengan disediakannya aplikasi AKSes Mobile untuk smartphone BlackBerry ini diharapkan semakin berkurangnya kendala yang dihadapi oleh para investor untuk memonitor posisi dan mutasi Efek dan dana yang dimilikinya yang tercatat di Sub Rekening Efek. Memasuki bulan April 2011 ini, aplikasi AKSes Mobile telah berada pada fase User Acceptance Test, dan selanjutnya KSEI akan terus mengadakan sosialisasi mengajak para investor untuk menggunakan aplikasi AKSes Mobile ini sebagai sarana untuk turut serta mendukung keterbukaan informasi di pasar modal Indonesia dengan mengutamakan kepentingan investor, agar masyarakat lebih percaya dalam berinvestasi di pasar modal Indonesia.l [Eddy Prabowo & N. Harry W] Memahami Implementasi Trading ID Sejak 1 Februari 2011, sistem Single Investor Identity (Single ID) telah resmi diberlakukan di pasar modal Indonesia. Bahkan implementasi Trading ID di PT Bursa Efek Indonesia pun telah mulai berlaku. Sesuai rencana dalam pengembangan infrastruktur pasar modal Indonesia, setelah sistem Single Investor ID diberlakukan oleh KSEI, sebagai awal untuk tindak lanjut pengembangan pasar modal Straight Through Processing, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) telah melakukan implementasi Trading ID. Direktur Utama BEI, Ito Warsito menandaskan, perlu dibedakan antara Single Investor ID dengan Trading ID. Pada konsep Single Investor ID, semua investor yang tercatat dibukakan Sub Rekening Efek di KSEI baik investor individu maupun institusi akan dibuatkan nomor identitas tunggal. Nomor identitas tunggal ini dibentuk dari data nasabah Perusahaan Efek dan Bank Kustodian yang harus dilengkapi dan disampaikan ke KSEI. Konsep nomor identitas tunggal investor di sini adalah cukup dengan satu nomor identitas maka investor secara terkonsolidasi dapat menghubungkan ID yang dimiliknya dengan semua Sub Rekening Efek yang dimilikinya. Konsep Trading ID pada prinsipnya mengacu pada konsep dan implementasi Single Investor ID, dimana untuk setiap order atas nama nasabah yang disampaikan ke sistem Jakarta Automatic Trading System (JATS) harus mencatumkan Single ID atas nama nasabah terkait. Tentu saja dasarnya dari Single ID tersebut, yang kemudian ada tambahan misalnya kode investor, statusnya, lokal atau asing, individu atau institusi, tegas Ito. Cukup dengan satu nomor identitas maka investor secara terkonsolidasi dapat menghubungkan ID yang dimiliknya dengan semua Sub Rekening Efek yang dimilikinya. Fokuss Edisi 02, 2011

Fokuss Edisi 02, 2011 Pada saat implementasi Trading ID, menurut Ito Warsito, ada perlakuan berbeda untuk investor individu dengan investor institusi. Khusus para investor ritel, Trading ID sudah mulai digunakan sejak order terjadi dari Perusahaan Efek (Broker), hingga kliring dan penyelesaian di KSEI. Transaksi akan berakhir dengan distribusi hak investor ke rekening masing-masing. Namun, implementasi Trading ID untuk investor institusi justru berbeda. Ada beberapa mekanisme khusus, dan butuh langkah penyelesaian lanjutan setelah transaksi menggunakan fasilitas Trading ID, terang Ito Warsito. Ito pun memberi contoh investor institusi seperti Fund Manager yang tentu punya beberapa Single ID untuk beberapa seri Reksa Dana yang diterbitkan. Saat transaksi, akan sulit menggunakan Single ID berbeda-beda. Apalagi eksekusi terjadi pada beberapa kesempatan berbeda yang juga pada posisi harga berbeda pula. Karena itu, kata Ito, akan lebih rasional bila Broker menggunakan Trading ID milik Fund Manager bersangkutan. Bukan Single ID milik masing-masing Reksa Dana, karena akan terjadi ketidakjelasan distribusi hak. Selanjutnya, pada akhir hari transaksi, Fund Manager akan mendapat konfirmasi dari Broker bahwa transaksi, sebut saja satu juta lot saham, terjadi pada posisi harga tertentu. Se Pada transaksi investor ritel, tidak berlaku mekanisme trading seperti investor institusi. Sebab, buat mereka berlaku prinsip time price priority. Direktur Utama BEI, Ito Warsito lanjutnya akan dihitung harga rata-rata, lalu didistribusikan pada masing-masing produk Reksa Dana. Setelah distribusi, Fund Manager akan kembali melaporkan pada Broker dan diteruskan ke BEI. Selanjutnya proses kliring di KPEI untuk kemudian didistribusikan ke Single ID masing-masing Reksa Dana. Itu terjadi setelah alokasi final oleh Fund Manager. Alokasi final ini yang dilaporkan Fund Manager ke Broker, lalu Broker ke BEI, dan berakhir di KSEI, tutur Ito Warsito. Mekanisme khusus ini tidak bisa dihindari karena Fund Manager harus adil atas Reksa Dana yang dikelola. Jika menggunakan mekanisme Single ID pada investor ritel, bisa saja Reksa Dana A mendapat harga saham lebih murah dari yang lain. Buntutnya akan jadi masalah ketika diperiksa otoritas. Sebaliknya, pada transaksi investor ritel, tidak berlaku mekanisme trading seperti investor institusi. Sebab, buat mereka berlaku prinsip time price priority. Yang melakukan order lebih dahulu, akan dilayani lebih dahulu pula. Broker akan memasukan dalam sistem JATS begitu ada order transaksi. Demikian halnya jika lewat online trading, akan otomatis tersambung ke sistem JATS. Investor yang diwajibkan memiliki Trading ID, menurut Ito, mencakup investor individu maupun institusi yang tercatat sebagai pemilik Efek yang tercatat di bursa dalam bentuk warkat dan non-warkat, investor pemegang unit penyertaan Reksa Dana, hingga pemilik Surat Utang Negara (SUN) dan Obligasi Ritel Indonesia (ORI). Demikian juga investor pemegang dana yang digunakan untuk berinvestasi di pasar modal, walau dana ditempatkan pada rekening bank tertentu. Format Trading ID pada sistem JATS di BEI terdiri atas 15 digit. Digit 1-2 memuat keterangan tentang kategori investor. Misalnya ID untuk investor perorangan, SC untuk Perusahaan Efek, MF untuk Mutual Fund, PF untuk dana pensiun atau pension fund, CP untuk untuk nasabah corporate, IB untuk institution bank, IS untuk kelompok insurance, FD untuk foundation, dan OT untuk jenis investor lainnya. Selanjutnya, digit ke-3 menjelaskan status investor, baik domestik (D) atau asing (F). Sedangkan digit ke-4 sampai 7 merujuk pada tanggal dan bulan lahir masing-masing investor, atau tanggal dan bulan pendirian perusahaan/ institusi bersangkutan. Sementara digit ke 8-13 merupakan Trading ID investor yang terdiri atas enam digit angka. Dua angka terakhir merupakan digit pengecekan ID nasabah. Ito Warsito mengakui, masih ada kendala seputar implementasi Trading ID. Kendala awal seputar alokasi Single ID kepada semua investor. Hal ini berkaitan dengan pengkinian data nasabah yang kerap tidak lancar, karena Single ID hanya bisa diberikan pada investor yang sudah punya data terkini. Kendala kedua menyangkut kesiapan sistem di perusahaan Broker. Sistem milik para Broker belum didesain untuk mengadopsi Single ID. Akibatnya perlu ada penyesuaian lagi. Ketiga berkaitan dengan ketidaksiapan Broker untuk memasukkan Trading ID. Padahal, masing-masing investor sudah punya kode, yang secara elektronik bisa dikonversi menjadi Trading ID yang menggunakan 15 karaktar, begitu masuk ke sistem BEI. Meski ada sejumlah kendala, Ito menilai, hal itu tidak terlalu berdampak serius pada proses implementasi. Selanjutnya tinggal penyempurnaan pada sisi sistem dan efisiensi. Pada akhirnya, tujuan dari Single ID dan Trading ID ini untuk menunjang kemampuan kita mencapai Straight Through Processing, tegasnya. l [Redaksi]

Babak Baru, Pemisahan Rekening Dana Nasabah Dengan disepakatinya kerjasama antara KSEI dan 4 (empat) Bank Pembayaran, babak baru pemisahan rekening dana nasabah pun dimulai. S atu langkah lagi implementasi Single Investor ID (Identitas Tunggal Pemodal) berhasil dilalui KSEI. Setelah merealisasikan Kartu AKSes yang memberi kemudahan bagi investor memantau portofolio dan mutasi Efek miliknya, kini pemisahan rekening dana nasabah bisa terwujud. Awal maret lalu, KSEI menandatangani kesepakatan bersama 4 (empat) Bank Pembayaran untuk mewujudkan implementasi pemisahan rekening dana investor pasar modal Indonesia. Keempat Bank Pembayaran tersebut adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk dan PT Bank Permata Tbk. Penandatanganan dihadiri pimpinan keempat bank, Nurhaida (Ketua Bapepam-LK), Direksi PT Bursa Efek Indonesia, dan Direksi PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia. Dalam rangka pemisahan rekening dana nasabah, Bapepam-LK, pada tanggal 28 Desember 2010 menerbitkan Peraturan Bapepam-LK No. V.D.3 terkait kewajiban pemisahan rekening dana milik masingmasing nasabah dengan rekening dana milik Perusahaan Efek. Dengan adanya kewajiban tersebut, maka Perusahaan Efek selain diwajibkan membuka Sub Rekening Efek untuk menyimpan Efek atas nama nasabahnya di KSEI, juga diwajibkan untuk membukakan rekening dana atas nama nasabahnya di Bank. Bank yang dapat menyediakan layanan pembukaan rekening dana nasabah ini adalah bank yang memiliki kerjasama dengan KSEI, terkait ketentuan mengenai kewajiban pelaporan rekening dana nasabah kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, yaitu KSEI. Pemisahan rekening dana nasabah tersebut merupakan salah satu bagian pengembangan Identitas Tunggal Pemodal, yang sejalan dengan program Pengembangan Infrastruktur Pasar Modal Indonesia yang dicanangkan Bapepam-LK bersama SRO (BEI, KPEI dan KSEI). Implementasi pemisahan rekening dana nasabah ini merupakan langkah signifikan yang dilakukan dalam rangka mewujudkan transparansi dan keterpercayaan untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia. Penerapan ketentuan mengenai pemisahan rekening dana nasabah ini akan memberikan kontrol pengawasan yang lebih besar bagi investor pasar modal Indonesia. Administrasi dan pembukaan rekening dana atas nama investor yang terpisah dari rekening dana Perusahaan Efek dapat memberikan kepastian bagi investor bahwa dana miliknya tidak tercampur dengan dana milik nasabah lain atau dana milik Perusahaan Efek. Dengan Penandatangan Perjanjian Kerjasama antara KSEI dan Bank Pembayaran dan tersedianya infrastruktur pendukung yang telah dikembangkan, diharapkan Perusahaan Efek dapat segera melakukan tindak lanjut dengan bank yang dipilihnya untuk melakukan pembukaan rekening dana masing-masing nasabahnya. Direktur Utama KSEI, Ananta Wiyogo menyambut gembira Penandatanganan Perjanjian Administrasi Pemisahan Rekening Dana Nasabah antara KSEI dengan Bank Pembayaran. KSEI bersama BEI dan KPEI, didukung oleh Bapepam-LK, berkomitmen untuk mengembangkan infrastruktur pasar modal. Salah satu proyek yang menjadi agenda utama adalah Identitas Tunggal Pemodal (Single Investor ID) dan peningkatan keterbukaan informasi investor yang ada di bawah koordinasi KSEI. Kami telah meluncurkan Kartu AKSes, dan pemisahan dana tunai investor ini akan melengkapi agenda tersebut, jelasnya. Menurut Ananta, bila sebelumnya investor sudah dapat melakukan pengecekan portofolio Efeknya melalui website Kartu AKSes, kini investor juga dapat melakukan pengecekan terhadap Penerapan ketentuan mengenai pemisahan rekening dana nasabah ini akan memberikan kontrol pengawasan yang lebih besar bagi investor pasar modal Indonesia. Fokuss Edisi 02, 2011

Fokuss Edisi 02, 2011 Pembukaan rekening dana nasabah oleh Perusahaan Efek ini diwajibkan paling lambat 31 Januari 2012. ngan menyediakan produk Mandiri Tabungan Bisnis Investor. Dengan tabungan ini, investor dapat melakukan penyetoran/ transfer dana melalui 1.296 cabang, 5.511 ATM dan 14.822 ATM Link Network serta memonitor mutasi rekening dananya secara real time melalui seluruh cabang dan e-channel Bank Mandiri maupun fasilitas AKSes yang disediakan KSEI, ujarnya. Bank Mandiri juga menyatakan kesiapannya melayani pembukaan rekening investor di 11 kota besar dimana mayoritas perusahaan efek memiliki cabang dan melakukan kerjasama host to host bagi perusahaan efek yang ingin menghubungkan sistem mereka dengan sistem Bank Mandiri secara online. Pada kesempatan terpisah, Roy Arfandy, Direktur Wholesale Banking PermataBank mengungkapkan dukungannya terhadap penandatanganan perjanjian ini. Kami sangat senang kerjasama ini dapat terlaksana. Merupakan komitmen kami untuk senantiasa mendukung kebijakan dari Regulator terhadap penyempurnaan atas regulasi yang telah ada. Kami yakin bahwa kebijakan pengelolaan dan pengadministrasian dana milik para nasabahnya secara terpisah dari dana milik Perusahaan Efek itu memiliki dampak yang positif. Sehingga kami berkomitmen untuk segera mengimplementasikannya, jelas Roy. Dengan telah ditandatanganinya perjanjian kerjasama ini, Perusahaan Efek diharapkan segera melakukan pembukaan rekening dana bagi nasabahnya. Beberapa syarat pembukaan rekening dana, seperti: kewajiban kepemilikan Sub Rekening Efek yang tercatat di sistem KSEI dan nomor Single Investor ID, harus dicantumkan dalam dokumen pembukaan rekening bersama syarat lain sesuai ketentuan yang berlaku di bank. Pembukaan rekening dana nasabah oleh Perusahaan Efek ini diwajibkan paling lambat 31 Januari 2012, dengan setiap enam bulan melaporkan perkembangan pelaksanaannya sejak berlakunya Peraturan Bapepam-LK No. V.D.3 pada tanggal 28 Desember 2010 lalu. Implementasi pemisahan rekening dana yang melengkapi pemisahan pencatatan Efek dalam Sub Rekening Efek, selain memberikan kepastian bagi investor atas pemisahan portofolio investasinya, juga akan meningkatkan kenyamanan berinvestasi di pasar modal. Investor dapat memonitoring portofolio Efek dan dananya secara online dan realtime melalui website Kartu AKSes (www.ksei.co.id) yang disediakan KSEI. l [Redaksi] dana tunainya secara online dan realtime. Direktur BCA, Suwignyo Budiman, menyatakan, BCA telah siap dengan sistem, infrastruktur serta perangkat pendukung administrasi untuk implementasi pemisahan Rekening Dana Nasabah ini. BCA lanjutnya, berkomitmen dalam memberikan layanan yang terbaik dan turut serta membangun kepercayaan investor untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia. Terkait peran serta Bank CIMB Niaga, Wakil Direktur Utama Bank CIMB Niaga Catherine Hadiman mengungkapkan, CIMB Niaga berkomitmen mengembangkan pasar modal Indonesia, antara lain melalui implementasi Single Investor Identity (SID) dan Rekening Investor. Selama ini, keseriusan Bank CIMB Niaga dapat dilihat dari peran aktifnya, sebagai emiten pertama dari industri perbankan dan Bank Kustodian pertama di Indonesia, serta bank pertama yang melayani transaksi reksa dana melalui ATM. Bank CIMB Niaga juga tercatat sebagai perintis infrastruktur payment bank dalam perubahan script menjadi scripless trading di Indonesia tahun 2000. Tahun 2010, Payment Bank CIMB Niaga memberikan kontribusi layanan secara signifikan pada perkembangan pasar modal nasional. Nilai transaksi melalui C-BEST yang dilayani Bank CIMB Niaga mencapai Rp 1.900.893 miliar atau mencatat angka tertinggi dengan jumlah transaksi lebih dari 116 ribu. Direktur Treasury, Financial Institutions & Special Asset Management Bank Mandiri, Thomas Arifin, mengemukakan, Bank Mandiri siap mendukung implementasi pemisahan rekening dana nasabah de A khir tahun lalu, Bapepam-LK menerbitkan Peraturan No. V.D.4 tentang Pengendalian dan Perlindungan Efek Yang Disimpan oleh Perusahaan Efek pada tanggal 28 Desember 2010. Beleid ini memuat ketentuan yang mewajibkan Perusahaan Efek untuk memberikan akses informasi kepada nasabahnya untuk dapat memonitor secara langsung portofolio yang disimpan di Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP), dalam hal ini pemberian Kartu AKSes kepada investor yang merupakan nasabah Perusahaan Efek. Kini, Perusahaan Efek wajib memberikan Kartu AKSes kepada nasabahnya tanpa kecuali. Namun berdasarkan data yang dimiliki KSEI, masih banyak investor pemegang Kartu AKSes yang tidak secara aktif menggunakan fasilitas yang ada dengan maksimal, khususnya untuk melakukan login melalui website dan mengecek Sub Rekening Efek yang dimilikinya. Kondisi ini ditengarai akibat minimnya pengetahuan investor mengenai pentingnya penggunaan Kartu AKSes. Melanjutkan sosialiasi Kartu AKSes skala lokal yang mulai dicanangkan sejak 24 Juni 2010, di tahun 2011 KSEI kembali menyelenggarakan rangkaian sosialisasi Kartu AKSes di beberapa kota, antara lain Palembang, Solo, Pontianak, Balikpapan, Manado dan Makassar. Sosialisasi Kartu AKSes Tahun 2011 Palembang menjadi kota pertama dilaksanakannya sosialisasi Kartu AKSes di tahun 2011 dengan pertimbangan terdapat 15 Perusahaan Efek yang beroperasi di kota ini, dengan 4.424 jumlah Sub Rekening Efek yang tercatat di KSEI. Dari jumlah tersebut, tercatat 755 investor telah memiliki Kartu AKSes. Sosialiasi Kartu AKSes yang dilaksanakan pada 16-18 Februari 2011 ini, menghadirkan pembicara Sulistyo Budi (Direktur KSEI), Irwan Ariston Napitupulu (Praktisi Pasar Modal) dan Adrian Maulana (Duta Kartu AKSes). Para pembicara menyampaikan fungsi, manfaat, kepemilikan dan penggunaan Kartu AKSes sebagai Identitas Tunggal Investor (Single Investor ID). Kami mengharapkan investor pasar modal Indonesia semakin memberdayakan Kartu AKSes yang dimilikinya dengan melakukan login dan aktif melakukan pengecekan portofolio Efek secara berkala sebagai langkah deteksi dini untuk mencegah penyalahgunaan oleh pihak yang tidak berwenang, ujar Sulistyo dalam paparan

Kartu AKSes, Bukan Barang Koleksi Rangkaian sosialisasi Kartu AKSes untuk tahun 2011 telah dimulai sejak akhir Januari lalu. Sasaran utama sosialisasi tersebut tidak hanya meningkatkan jumlah pengguna Kartu AKSes, namun difokuskan pada peningkatan jumlah pengguna Kartu AKSes untuk login ke website Kartu AKSes dan aktif melakukan monitoring portofolio investasinya. Sosialisasi Kartu AKSes - Solo nya. Sulistyo juga menyampaikan tentang pemisahan rekening dana investor dan rekening dana Perusahaan Efek yang dapat diakses melalui website, sesuai dengan fungsi monitoring Kartu AKSes. Pesan yang sama disampaikan pada sosialisasi di Solo pada 9-10 Maret 2011. Sebagai wilayah kedua tempat dilaksanakannya sosialisasi, kota Solo menempati peringkat 19 dalam jumlah Sub Rekening Efek terbanyak, dengan 18 Perusahaan Efek yang beroperasi dan 3.089 Sub Rekening Efek yang tercatat di KSEI. Dari jumlah tersebut, hanya 619 yang memiliki Kartu AKSes di wilayah Solo dan sekitarnya. Masih menghadirkan Sulistyo Budi dan Adrian Maulana, kali ini Haryajid Ramelan (praktisi pasar modal) hadir sebagai pembicara. Menurut Haryajid, hadirnya Kartu AKSes mendorong penerapan Good Governance pada Perusahaan Efek. Investor kemudian dapat melihat Perusahaan Efek mana yang melakukan Good Governance, yang dapat memberikan kepercayaan terhadap keamanan data portofolio investasinya, kata Haryajid. Selain Investor Gathering, KSEI juga mengadakan rangkaian kegiatan lain di Palembang dan Solo. Sebelum pelaksa naan Investor Gathering, media massa lokal diundang menghadiri media briefing untuk memberikan pemahaman mengenai manfaat dan peran Kartu AKSes agar selanjutnya media dapat mempublikasikannya kepada masyarakat. Sehari setelah Investor Gathering, KSEI mengajak para wartawan melakukan kunjungan ke Perusahaan Efek, PT Valbury Asia Securities di Palembang dan PT Sinarmas Sekuritas di Solo. Sosialisasi yang dilaksanakan KSEI juga merupakan wujud komitmen KSEI dalam mendukung Perusahaan Efek untuk segera memberikan Kartu AKSes kepada nasabahnya sesuai Peraturan Bapepam-LK. Kompetisi Jurnalistik Putaran Kedua Selain sosialisasi yang dikhususkan kepada Perusahaan Efek dan investor, target sosialisasi Kartu AKSes juga meliputi media. KSEI berharap media juga ikut serta memberikan informasi dan edukasi kepada calon investor maupun masyarakat. Melalui kegiatan Media Luncheon di Palembang pada tanggal 27 Januari 2011, KSEI mengumumkan dimulainya kompetisi jurnalistik putaran kedua dengan topik Peran dan Manfaat Kartu AKSes. KSEI mengundang rekan-rekan media cetak, online maupun pewarta foto untuk berkompetisi menghasilkan artikel atau foto yang terkait dengan program Sosialisasi Kartu AKSes. Kompetisi Jurnalistik Kartu AKSes Tahap Kedua ini berlangsung pada 27 Januari 2011 hingga 5 Agustus 2011 dan karya yang diikutsertakan telah dipublikasikan di media massa pada 27 Januari hingga 31 Juli 2011. Berbagai karya yang masuk akan dinilai oleh juri yang terdiri dari Mayong Suryo Laksono - wartawan senior, Oscar Matuloh - fotografer dan salah satu pendiri organisasi Pewarta Foto Indonesia. Kompetisi Jurnalistik Kartu AKSes bertujuan untuk mengedukasi para investor mengenai haknya terhadap kepemilikan Kartu AKSes melalui media dalam bentuk artikel dan foto. Dengan dipublikasikannya berbagai karya jurnalis di media massa yang berhubungan dengan manfaat dan peran Kartu AKSes, tentu dapat membantu proses penyampaian informasi kepada para investor dan masyarakat. Serupa dengan penyelenggaraan kompetisi jurnalistik yang pertama tahun 2010, karya para jurnalis yang memenuhi syarat dan menjadi pemenang akan memperoleh penghargaan dalam Malam Anugerah yang akan dilaksanakan pada bulan September 2011. l [Redaksi] Sosialisasi ini merupakan wujud komitmen KSEI dalam mendukung Perusahaan Efek untuk segera memberikan Kartu AKSes kepada nasabahnya sesuai Peraturan Bapepam-LK. Fokuss Edisi 02, 2011

Kick off Customer Service KSEI 2011 Dalam usaha untuk meningkatkan dari sisi pelayanan, pada tanggal 19 Maret 2011 KSEI mengadakan kegiatan terkait dengan Service Excellent KSEI serta salah satu Nilai KSEI Excellent di One Pacific Place, Jakarta. Kegiatan yang dikemas dengan acara Knowledge Sharing- Customer Service Excellent ini diikuti oleh seluruh karyawan dan sekaligus merupakan Kick off Customer Service KSEI 2011. Diharapkan melalui kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran para karyawan terhadap pentingnya pelayanan kepada stake holder dalam rangka mencapai tujuan organisasi. l aktivitas Sosialisasi Pemisahan Rekening Dana Nasabah Bersamaan dengan acara Penandatanganan Perjanjian Pemisahan Rekening Dana Nasabah, KSEI mengadakan acara Sosialisasi Pemisahan Rekening Dana Nasabah bagi Perusahaan Efek pada tanggal 3 Maret 2011 bertempat di Ballroom Ritz Carlton Jakarta. Acara ini dibuka oleh Bapak Muhammad Noor Rachman (Kepala Biro Transaksi dan Lembaga Efek Bapepam-LK), hadir sebagai pembicara dalam sosialisasi tersebut adalah KSEI bersama perwakilan dari 4 (empat) Bank Pembayaran yang secara bergantian memberikan presentasi dan tanya jawab seputar pemisahan rekening dana. Acara yang dihadiri sekitar 300 perwakilan Pemegang Rekening KSEI ini bertujuan untuk mewujudkan keterbukaan informasi bagi investor sehingga akan meningkatkan kenyamanan dalam berinvestasi di pasar modal. l Sekolah Pasar Modal 2011 Pada 13 April 2011, KSEI bersama-sama dengan PT Bursa Efek Indonesia, PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia, serta beberapa Perusahaan Efek yaitu PT CIMB Securities, PT Kresna Graha Sekurindo Tbk, PT Capital Market Online Trading dan PT e-trading Securities melakukan pembukaan Sekolah Pasar Modal 2011. Untuk tahun ini Sekolah Pasar Modal selain diadakan di Jakarta dan Surabaya. Penyelenggaraan Sekolah Pasar Modal ini dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan serta informasi yang benar dan tepat mengenai investasi di pasar modal. Sekolah Pasar Modal bersifat terbuka untuk umum dan memberikan edukasi secara bertahap mulai dari tingkat Basic, Intermediate dan Advance. Untuk saat ini, di Jakarta telah terdapat tambahan kelas yaitu kelas Syariah. l Fokuss Edisi 02, 2011 Total Distribusi Corporate Action (Periode Januari - Maret 2011) Dana Januari - Maret 2011 Rp (miliar) USD (juta) Equity (Dividen dan Exercise) 13.843,00 0 Debt (Bunga dan Pokok) 6.868,14 4,22 Total Dana 20.711,14 4,22 statistik Efek (Jumlah/Unit Efek) Saham 24.953.666.890 Waran 144.505.186 HMETD 78.796.137.227