BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Hendra Setiawan, 2015

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Kesalahan berbahasa dalam karangan siswa kelas VI SD Al-Kautsar

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi bagi manusia. Dengan bahasa, seseorang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Manusia dalam kehidupan sehari-hari selalu berinteraksi dengan yang lainnya. Begitu pula

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang sangat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masalah penelitian yang berisikan pentingnya keterampilan menulis bagi siswa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

BAB I PENDAHULUAN. (KTSP) secara umum dikembangkan menjadi keterampilan berbahasa yang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

KESALAHAN EJAAN DAN KETIDAKBAKUAN KATA PADA KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SUKOHARJO Tahun Pelajaran 2008/2009 SKRIPSI

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan sehari-hari. Tidak terlalu berlebihan jika dikatakan sejak bangun tidur

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat aspek keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. Penguasaan kemampuan berbahasa Indonesia sangat penting sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan ujaran atau ungkapan dalam bentuk bunyi ujaran.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa merupakan salah satu aspek penting dalam Kegiatan Belajar Mengajar

BAB I PENDAHULUAN. digunakan sebagai bahasa pemersatu bangsa serta memiliki peranan yang penting

2015 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS

ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA MAKALAH MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PAMULANG

I. PENDAHULUAN. sekolah. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia ada empat komponen

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemampuan berbahasa erat hubungannya dengan kemampuan berpikir.

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan data penelitian, analisis kesalahan berbahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Menulis adalah salah satu kemampuan bahasa bukanlah kemampuan yang

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sastra disekolah. Salah satu tujuan pelajaran bahasa Indonesia di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan ini, manusia tidak pernah telepas dari kegiatan

I. PENDAHULUAN. tulis (Alwi, 2003:7). Ragam bahasa lisan memiliki beberapa perbedaan dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

Kata kunci: kesalahan ejaan, karangan siswa kelas V.

BAB V HASIL DAN IMPLIKASI PENELITIAN. Bab ini memaparkan hasil penelitian terutama berkaitan dengan rancangan

BAB I PENDAHULUAN. untuk menyampaikan pendapat, gagasan, atau ide yang sedang mereka. muka bumi ini harus diawali dengan bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan baik, seseorang perlu belajar cara berbahasa yang baik dan. Salah satu usaha untuk meningkatkan kemampuan

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN EJAAN DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMA SWASTA TAMAN SISWA BINJAI TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang memiliki

I. PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai oleh seorang melalui proses

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan seseorang dalam melakukan komunikasi sangat tergantung

peningkatan kualitas kehidupan, serta pertumbuhan tingkat intelektualitas, dimensi pendidikan juga semakin kompleks. Hal ini tentu membutuhkan desain

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. dimengerti dan digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain. Adapun cara-cara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, manusia dapat menemukan hal-hal baru yang dapat dikembangkan dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mereka dapat memahami apa yang disampaikan. Pesan tersebut dapat berisi

BAB I PENDAHULUAN. studi yang wajib dipelajari dan diajarkan di sekolah-sekolah. Mata pelajaran Bahasa

KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 7 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2017/2018 SKRIPSI OLEH HINDUN RRA1B114025

BAB 1 PENDAHULUAN. kemampuan berkomunikasi peserta didik dalam bahasa Indonesia dengan baik dan

BAB I PENDAHULUAN. Penguasaan kemampuan berbahasa Indonesia sangat penting sebagai alat

Teknis Penulisan Karya Ilmiah

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan ini dapat diperoleh dengan latihan yang intensif dan bimbingan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia mencakup empat jenis keterampilan

KEMAMPUAN GURU MENGANALISIS KESALAHAN BERBAHASA INDONESIA RAGAM TULIS SISWA

BAB I PENDAHULUAN. mengajar menjadi terarah dan mencapai sasaran pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sarana komunikasi yang efektif dalam menjalin interaksi

HUBUNGAN PEMAHAMAN POLA PENALARAN DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF PERSUASI PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN TAHUN PEMBELAJARAN

ANALISIS KESALAHAN KOHESI DAN KOHERENSI PARAGRAF PADA KARANGAN SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 TEMANGGUNG SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran dapat diartikan sebagai produk interaksi berkelanjutan antara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menulis argumentasi merupakan salah satu keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah salah satu alat komunikasi. Melalui bahasa manusia

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan berpikir secara sistematis dan teratur tidak mungkin dapat dilakukan.

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tujuan secara khusus adalah mampu menguasai empat aspek

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam Bab 1 ini, penulis menjelaskan hal-hal yang menjadi latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Belajar menuntut seseorang untuk berpikir ilmiah dan mengungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. menentukan kualitas kemampuan menulis seseorang, termasuk dalam menyusun paragraf

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa yang cerdas ditentukan oleh kualitas pendidikan di negaranya. Semakin

BAB I PENDAHULUAN. Buku teks merupakan sumber belajar yang memiliki peran penting dalam proses

PENULISAN KARYA ILMIAH

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

BAB I PENDAHULUAN. dapat tercapai sesuai yang diinginkan ( Hamalik, 2001 : 56) pengetahuan, ilmu dan pengalaman-pengalaman hidupnya dalam bahasa tulis

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berbahasa (Indonesia) merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh

I. PENDAHULUAN. Terampil berbahasa Indonesia merupakan salah satu tujuan yang harus dicapai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa pada hakikatnya adalah belajar berkomunikasi,

BAB 1 PENDAHULUAN. Proses kegiatan belajar mengajar dikatakan berhasil apabila siswa dianggap

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

KEMAMPUAN MENULIS TEKS PROSEDUR SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 11 KOTA JAMBI. Nia Budianti, Herman Budiyono, Imam Suwardi FKIP Universitas Jambi ABSTRAK

PENERAPAN TEKNIK KOREKSI TIDAK LANGSUNG UNTUK MEMINIMALKAN KESALAHAN BERBAHASA DALAM PENYUSUNAN KARYA ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. mudah dipahami oleh orang lain. Selain itu menulis berarti mengorganisasikan

BAB 1 PENDAHULUAN. sulit. Hal ini sejalan dengan pernyataan yang dikemukakan oleh Nurgiyantoro

KARAKTERISTIK PENULISAN ARTIKEL ILMIAH Luluk Sri Agus Prasetyoningsih

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA INDONESIA PADA PENELITIAN MINI MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. baru tersebut, maka badan bahasa bertindak menjadi agen perubahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dalam pembelajaran bahasa Indonesia, keterampilan menulis merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang bersifat aktif,

I. PENDAHULUAN. gerak manusia sebagai makhluk yang berbudaya dan bermasyarakat. Tidak ada kegiatan

I. PENDAHULUAN. Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan pikiran,

BAB I PENDAHULUAN. Pengajaran Bahasa Indonesia haruslah berisi usaha-usaha yang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. berbahasa yang bersifat produktif dan keterampilan berbahasa yang bersifat

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENULISAN BUKU AJAR: Penggunaan Bahasa. I Made Sujana & Herman Suhaeri LPMP2 UNRAM

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan bahasa sebagai sarana untuk berinteraksi antar manusia.

BAB I PENDAHULUAN. bersastra. Pada kurikulum 2013, pelajaran bahasa Indonesia mengalami. mengembangkan kemampuan dan keterampilan berpikir siswa.

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Menulis karya ilmiah merupakan kegiatan yang harus dilakukan oleh mahasiswa. Hampir semua mata kuliah memberikan tugas besar berupa karya ilmiah, seperti makalah, laporan kegiatan, dan lain-lain. Pemberian tugas karya ilmiah diberlakukan oleh semua jurusan di perguruan tinggi. Penyusunan karya ilmiah di perguruan tinggi di Indonesia, identik dengan penggunaan bahasa Indonesia. Walaupun disusun menggunakan bahasa Indonesia, tidak dimungkiri masih banyak penyusunan karya ilmiah yang tidak sesuai atau memiliki banyak kesalahan dalam penggunaan bahasa Indonesia. Untuk mahasiswa jurusan bahasa Indonesia, dalam menyusun karya ilmiah dapat dilakukan dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar karena mahasiswa bahasa Indonesia jelas-jelas telah memeroleh materi-materi pembelajaran bahasa Indonesia khususnya menulis. Akan tetapi, bagaimana dengan mahasiswa dari jurusan lain? Tentunya, banyak kesulitan yang dihadapi dalam penyusunan karya ilmiah. Walaupun tidak sedikit mahasiswa dari jurusan selain bahasa Indonesia yang dapat menyusun karya ilmiah dengan penyajian bahasa Indonesia yang baik dan benar. Pada dasarnya, penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar mutlak diperlukan dalam menulis karya ilmiah. Hal ini diperlukan agar informasi yang disampaikan dalam karya ilmiah dapat diterima dengan baik oleh pembaca. Oleh karena itu kemampuan menulis karya ilmiah harus dimiliki oleh setiap akademisi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (2001), ilmiah berarti bersifat ilmu; secara ilmu pengetahuan; memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan. Merujuk pada KBBI, karya ilmiah berarti sebuah karya yang berpijak pada suatu teori ilmu pengetahuan. Untung menyampaikan gagasan dalam sebuah karya ilmiah,

2 seorang penulis harus berpijak pada suatu teori dan menyampaikannya menggunakan tata bahasa yang baik agar dapat dipahami oleh pembaca. Penyusunan karya ilmiah dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar tentunya merupakan suatu tantangan. Dikatakan menantang karena tidak semua bisa menyusun karya ilmiah dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Beberapa kesulitan penulis (mahasiswa) dalam menyusun karya ilmiah antara lain kurang dalam mencari literasi, ketidakmampuan dalam mengorganisasi karangan, menata tata bahasa yang efektif seperti mengembangkan paragraf hingga teknik menulis yang masih kurang. Menurut Blumner (dalam Cahyani, 2010: 175) kekurangan sebuah karya ilmiah terdapat pada aspek kebahasaan dan teknik menulis. Selain itu, belajar menulis teks yang koheren dan efektif merupakan suatu pencapaian yang sulit (Kellog, 2008:1-2). Hal ini disebabkan kurangnya budaya membaca sebagai bentuk pencarian literasi (Cahyani, 2010: 175). Alhasil, terjadilah kesalahan-kesalahan dalam penyusunan karya ilmiah, diantaranya kesalahan ejaan, kosakata, penggunaan kalimat yang tidak efektif, dan paragraf yang tidak koheren. Kesalahan berbahasa dalam pembelajaran menulis karya ilmiah itu suatu hal yang wajar. Seperti yang diungkapkan Brown (2004:164) bahwa dalam pembelajaran selalu terjadi kesalahan. Sejalan dengan pendapat tersebut Dulay, Burt, dan Krashen (1982:164) mengungkapkan bahwa orang tidak mungkin dapat mempelajari bahasa tanpa membuat kesalahan secara sistematik. Corder (1985:5) meyakini bahwa pada setiap orang yang belajar bahasa pastilah pernah melakukan kesalahan. Keyakinan itu senada dengan pendapat Ancker (2000), making mistakes or errors is a natural process or learning and must be considered as partof cognition (dalam Darus dan Subramaniam, 2009 : 487). Agar diperoleh data tentang berbagai macam bentuk kesalahan yang dilakukan mahasiswa, perlu dilakukan analisis kesalahan berbahasa. Dari data kesalahan yang diperoleh, selanjutnya dicarikan pemecahan berdasarkan sumber

3 kesalahan yang ada. Pengetahuan tentang sumber kesalahan dapat digunakan untuk melakukan tindakan yang mengarah kepada upaya tindak lanjut yang berupa terapi kesalahan dalam bentuk tindakan remedial. Dengan demikian, faktorfaktor penyebab kesalahan itu dapat diupayakan untuk dikendalikan. Seluruh proses tersebut memerlukan data yang faktual, yakni data kesalahan berbahasa yang dilakukan mahasiswa. Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa. Terampil menulis, pada hakikatnya adalah terampil menyampaikan gagasan, perasasan, dan pengalaman kepada orang lain dengan menggunakan bahasa tulis. Menurut Leggett et.al. (1982:174) dalam bahasa tulis seseorang harus dapat mengungkapkan ide-ide secara jelas, runtut, dan berangkai secara logis. Untuk itu penulis dihadapkan pada dua masalah, yaitu menyatakan apa yang sebenarnya dia maksudkan dan membuat maksudnya jelas bagi pembaca. Artinya, seorang penulis harus mampu memilih kata-kata yang tepat, menyusunnya dalam kalimat-kalimat yang baik dan merangkaikannya dalam paragraf yang berkesinambungan sehingga menjadi tulisan yang padu dan utuh. Kemampuan menulis dapat diperoleh dan dikembangkan melalui pembelajaran yang mencakup proses maupun hasil. Pengembangan kemampuan menulis dikuasai melalui pendalaman teori dan perlu dimbangi dengan latihan. Hal ini sepaham dengan apa yang diungkapkan Temple (1987: 213) bahwa menulis merupakan kegiatan produktif secara kontinuitas. Latihan yang bermakna dituntut adanya penilaian yang efektif. Hal itu berfungsi agar latihan tidak hanya mengulang kegiatan yang sama atau replika dengan perbaikan minimal. Berkaitan dengan beberapa hal yang telah diungkapkan, kegiatan menulis merupakan aktivitas kompleks. Kompleksitas terjadi pada penggunaan berbagai aspek untuk memproduksi suatu tulisan. Aspek tersebut mulai menggagas ide yang hendak ditulis, pengetahuan dan pengalaman tentang ide dan jenis tulisan,

4 penuangannya kedalam tatanan bahasa yang tepat, penyajiannya yang sesuai dengan karakteristik wacana dan konvensi penulisan (Raimes, 1983:5-6). Untuk berlanjut terhadap hal tersebut, diperlukan pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki atau skemata yang luas, proses menata, dan mengembangkan ide dengan daya nalar dalam berbagai tingkatan berpikir. Berkaitan dengan menulis sebagai suatu proses berpikir, penulisan karya ilmiah dilakukan melalui prosedural dan fokus tertentu. Menurut Mujianto (2005:12) secara paradigmatik, penulisan karya ilmiah adalah proses mengungkapkan gagasan yang cerdas dengan bahasa yang cermat dan memaparkan dengan teknik penulisan yang akurat dengan berbagai dukungan otensitasnya. Kesalahan berbahasa merupakan kecacatan suatu ujaran atau tulisan berdasarkan kaidah atau norma yang diterima oleh masyarakat penutur suatu bahasa. Suwandi (2008:165) berpendapat bahwa kesalahan berbahasa adalah terjadinya penyimpangan kaidah dalam tindak berbahasa, baik secara lisan maupun tertulis. Pendapat tersebut didasarkan pada apa yang dikatakan Dulay, Burt dan Krashen (1982: 138) bahwa Errors are the flawed side of learner speechor writing. They are those parts of conversation or composition that deviate from some selected norm of nature language performance. Kesalahan berbahasa merupakan bagian integral dari sebuah proses pembelajaran bahasa yang tidak dapat dielakkan. Kesalahan berbahasa dibedakan atas kesalahan intrabahasa (intralingual errors) dan kesalahan antarbahasa (interlanguage errors). Kesalahan berbahasa disebabkan oleh berbagai hal. Menurut Richards (1971) dan Fisiak (1985: 1974) dalam Tarigan (1990: 85), ada empat penyebab kesalahan intrabahasa, yaitu (1) penyamarataan berlebihan, (2) ketidaktahuan akan pembatasan kaidah, (3) penerapan kaidah yang tidak sempurna, dan (4) salah menghipotesiskan konsep. Untuk menganalisis kesalahan yang dibuat oleh mahasiswa dalam penulisan makalah, menurut Corder (dalam Pateda, 1989: 32) terlebih dahulu harus dibedakan

5 antara kesalahan (error) dan kekeliruan (mistakes). Ciri kesalahan berhubungan dengan kompetensi, bersifat sistematis, ajeg, dan mencerminkan tingkat transisional (transitional competence) suatu perkembangan kaidah gramatika maupun tingkat final pengetahuan pembelajar. Sementara itu, kekeliruan hanya bersifat okasional dan acak (random), dikaitkan dengan faktor kelelahan, emosi, terbatasnya ingatan, dan sejenisnya (Baradja, 1981 : 12). Analisis kesalahan merupakan suatu prosedur kerja yang memiliki langkahlangkah tertentu. Langkah-langkah tertentu inilah yang dimaksud dengan metodologi analisis kesalahan. Berkaitan dengan pengertian analisis, ada beberapa pendapat di antaranya Chrystal (dalam Pateda, 1989: 32) dan Ellis (dalam Tarigan dan Tarigan, 1990: 68). Jika dicermati, dua pendapat tersebut bersifat saling melengkapi. Dari dua pendapat ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa analisis kesalahan adalah suatu kegiatan atau prosedur kerja meliputi langkah-langkah mengidentifikasi kesalahan, mengklasifikasi kesalahan, menentukan tingkat keseriusan kesalahan, dan menjelaskan penyebab terjadinya kesalahan. Pada dasarnya kesalahan berbahasa dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa sudut pandang. Dulay, Burt, dan Krashen (1982:146) mengklasifikasikan kesalahan berbahasa menjadi empat macam, yaitu (1) taksonomi kategori linguistik, (2) taksonomi strategi permukaan, (3) taksonomi komparatif, dan (4) taksonomi efek komunikatif. Perihal penulisan karya ilmiah, di Universitas Telkom, mahasiswa akan mendapatkan tugas-tugas penyusunan karya ilmiah, seperti penyusunan makalah, proposal, laporan kegiatan, dll. Dalam hal ini, teknik penyusunan karya ilmiah diajarkan dalam mata kuliah Tata Tulis Karya Ilmiah (TTKI) dan telah tercantum dalam silabus dan Satuan Acara Pengajaran (SAP). Salah satu materi yang tercantum dalam SAP mata kuliah TTKI, yaitu tentang tata tulis penyusunan proyek akhir. Pada Fakultas Ilmu Terapan (FIT) Universitas Telkom, mahasiswa yang sudah menempuh ujian seminar proposal proyek akhir, maka akan melanjutkan

6 penelitian dan menuliskan laporan penelitiannya menjadi sebuah karya ilmiah dalam bentuk proyek akhir sebagai tugas akhirnya. Dalam penyusuna proyek akhir, setiap mahasiswa akan membuat suatu produk baik itu sistem atau pun aplikasi. Dalam hal ini, produk yang telah dibuat akan didokumentasikan menjadi sebuah karya tulis, yaitu proyek akhir. Kekhasan proyek akhir pada Fakultas Ilmu Terapan ini lebih mendeskripsikan hasil produknya. Dalam proses pendeskripsian tersebut, setiap mahasiswa mengalami kendala dalam mengggunakan aspek-aspek kebahasaan. Hal ini karena mereka berlatar belakang mahasiswa teknologi informasi sehingga masih sering ditemukan kesalahan-kesalahan berbahasa pada setiap proyek akhir. Oleh karena itu, diperlukan sebuah panduan untuk menyusun proyek akhir yang sesuai dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar serta sesuai dengan kaidah penyusunan proyek akhir. Analisis kesalahan berbahasa pada penelitian ini berlandaskan pada sudut pandang linguistik. Selain itu, didasarkan pula pada aturan penulisan proyek akhir yang berlaku di Fakultas Ilmu Terapan, Universitas Telkom. Adapun aspek kebahasaan yang dianalisis meliputi: (1) penggunaan ejaan, (2) penyusunan kalimat, dan (3) penyusunan paragraf. B. Identifikasi Masalah Penelitian Penyusunan karya ilmiah dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar serta sesuai dengan aturan penulisan, dapat menjadi suatu kesulitan bagi penulis (mahasiswa). Beberapa kesulitan mahasiswa dalam menyusun karya ilmiah khususnya di Fakultas Ilmu Terapan Universitas Telkom antara lain sebagai berikut: 1) kesalahan dalam penulisan ejaan; 2) kesalahan penulisan kalimat; 3) kesalahan penulisan paragraph. Terkait permasalahan tersebut, dalam penelitian ini, difokuskan untuk menganalisis kesalahan-kesalahan dalam penggunaan ejaan, penyusunan kalimat, dan

7 penyusunan paragraf. Setelah itu, hasil analisis yang telah dilakukan, kemudian dimanfaatkan sebagai bahan ajar Tata Tulis Karya Ilmiah di Fakultas Ilmu Terapan, Universitas Telkom. C. Batasan Masalah Agar penelitian ini tidak meluas pembahasannya dan dapat lebih fokus meneliti objek kajian, maka dibuatlah pembatasan masalah, yaitu sebagai berikut. 1) Penelitian ini membahas kesalahan berbahasa pada bidang ejaan, penulisan kata, kalimat tidak efektif, dan paragraf. 2) Penelitian ini tidak membahas mengenai gaya selingkung penulisan proyek akhir di Fakultas Ilmu Terapan Universitas Telkom. D. Rumusan Masalah Permasalahan yang menjadi bahan kajian dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut. 1) Bagaimanakah kesalahan penggunaan ejaan pada proyek akhir di Fakultas Ilmu Terapan, Universitas Telkom di Fakultas Ilmu Terapan Universitas Telkom? 2) Bagaimanakah kesalahan penggunaan kalimat pada proyek akhir di Fakultas Ilmu Terapan, Universitas Telkom? 3) Bagaimanakah kesalahan penyusunan paragraf pada proyek akhir di Fakultas Ilmu Terapan, Universitas Telkom? 4) Apakah pemanfaatan hasil analisis kesalahan berbahasa pada proyek akhir mahasiswa sebagai bahan ajar Tata Tulis Karya Ilmiah di Fakultas Ilmu Terapan, Universitas Telkom? E. Tujuan Penelitian

8 Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Mendeskripsikan kesalahan penggunaan ejaan pada proyek akhir di Fakultas Ilmu Terapan Universitas Telkom. 2) Mendeskripsikan kesalahan penyusunan kalimat pada proyek akhir di Fakultas Ilmu Terapan Universitas Telkom 3) Mendeskripsikan penyusunan paragraf pada proyek akhir di Fakultas Ilmu Terapan Universitas Telkom. 4) Memanfaatkan hasil analisis kesalahan berbahasa pada proyek akhir mahasiswa sebagai bahan ajar Tata Tulis Karya Ilmiah di Fakultas Ilmu Terapan Universitas Telkom. F. Manfaat Penelitian Penelitian ini dirancang untuk dimanfaatkan pada pembelajaran Tata Tulis Karya Ilmiah di Fakultas Ilmu Terapan, Universitas Telkom. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi banyak manfaat, baik secara teoretis maupun praktis. Berikut manfaat yang diperoleh dari penelitian ini. 1. Manfaat teoretis Hasil penelitian ini adalah untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan penambah khazanah pada bidang menulis karya ilmiah. Penggunaan teori-teori tentang penyusunan karya ilmiah diharapkan dapat diterapkan dalam penyusunan karya ilmiah khususnya proyek akhir. Dengan aspek kebahasaan dan teknik penulisan yang telah dipahami, diharapkan dapat menghasilkan proyek akhir dengan aspek kebahasaan dan teknik penulisan yang baik. 2. Manfaat praktis Secara praktis, hasil penelitian ini, a. bagi mahasiswa, diharapkan hasil penelitian ini akan membantu dalam penyusunan proyek akhir dengan tata bahasa dan tata tulis yang baik pula;

9 b. bagi dosen, diharapkan dapat menerapkan hasil penelitian ini dalam pengajaran tata tulis proyek akhir dengan lebih baik. G. Definisi Operasional Istilah-istilah yang terdapat pada judul penelitian dapat didefinisikan sebagai berikut. 1. Analisis Analisis dalam penelitian ini merupakan kegiatan penelaahan terhadap data kebahasaan. Data kebahasaan dianalisis menggunakan metode deskriptif untuk mengungkap bentuk-bentuk bahasa pada suatu karya ilmiah. 2. Kesalahan Berbahasa Dalam penelitian ini, kesalahan berbahasa merupakan aspek utama yang menjadi bahan penelitian. Kesalahan berbahasa yang dianalisis antara lain kesalahan penulisan ejaaan yang mencakup penulisan huruf kapital, penulisan kata, penulisan istilah asing, penulisan singkatan, dan tanda baca. Selain itu, kesalahan berbahasa lainnya yang dianalisis adalah kesalahan penulisan kalimat dan paragraf. 3. Proyek Akhir Proyek akhir merupakan sebuah tugas akhir yang harus dibuat oleh mahasiswa diploma Fakultas Ilmu Terapan Universitas Telkom sebagai syarat untuk meraih gelar Ahli Madya (A. Md.). Dalam penelitian ini, proyek akhir menjadi sumber data penelitian. Proyek akhir yang dijadikan sumber data penelitian merupakan tugas akhir dari mahasiswa angkatan 2010/2011 Adapun data penelitian yang digunakan adalah kesalahankesalahan berbahasa berupa kesalahan ejaan, kalimat efektif, dan paragraf. H. Penelitian Terdahulu

10 Suherli (2002) menyimpulkan bahwa pembelajaran menulis karangan ilmiah harus dikaitkan dengan wacana ilmiah. Dengan demikian para mahasiswa memeroleh gambaran bentuk, isi, struktur, diksi, ejaan yang digunakan, dan bahasa karangan ilmiah. Hal ini pula yang harus diperlukan oleh mahasiswa dalam penyusunan proyek akhir. Berdasarkan pengamatan Asihanti (2010) dapat diketahui bahwa dalam tulisan ilmiah masih dapat ditemui kesalahan berbahasa. Penggunaan bahasa yang tidak sesuai tersebut dapat ditemukan berupa ketidaktepatan dalam penggunaan/ penyusunan kata, kalimat, paragraf, dan pedoman penulisan.penggunaan bahasa yang tidak sesuai dengan aturan kaidah berbahasa menyebabkan informasi suatu karya ilmiah tidak tersampaikan dengan baik. Berdasarkan penelitian-penelitian tersebut, dapat diketahui bahwa dalam penyusunan karya ilmiah masih ditemukan kesalahan-kesalahan kebahasaan. Kesalahan tersebut meliputi, kesalahan pemilihan kata, penggunaan kalimat yang tidak efektif, penulisan paragraf yang tidak koheren dan kohesif, serta penggunaan ejaan dan tanda baca yang masih salah. Oleh karena itu, dalam penelitian ini dilakukanlah analisis kesalahan berbahasa pada proyek akhir mahasiswa. Hasil penelitian tersebut dimanfaatkan sebagai bahan ajar mata kuliah Tata tulis Karya Ilmiah di Fakultas Ilmu Terapan, Universitas Telkom.