BAB I PENDAHULUAN A. Struktur Organisasi Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 6 Tahun 202 tentang Pembentukan Organisasi Dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah, Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo mempunyai struktur organisasi sebagai berikut :. Kepala Kantor; 2. Sub. Bagian Tata Usaha;. Seksi Pengembangan Kapasitas; 4. Seksi Pengawasan dan Pengendalian; 5. Seksi Pemantauan dan Pemulihan; 6. Kelompok Jabatan Fungsional tertentu. B. Tugas Pokok dan Fungsi Sesuai dengan Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 76 Tahun 202 tentang uraian tugas pada unsur organisasi terendah, fungsi Kantor Lingkungan Hidup yaitu :. Perumusan kebijakan teknis di bidang lingkungan hidup; 2. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang lingkungan hidup;. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang lingkungan hidup; serta 4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Bupati di bidang lingkungan hidup. Dalam melaksanakan fungsifungsi tersebut, maka mempunyai tugas sebagai berikut :. Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan penyusunan program kerja, mengelola urusan rumah tangga, perlengkapan, ketatausahaan, penyajian data dan informasi, kepustakaan, dokumentasi, administrasi kepegawaian dan koordinasi administrasi keuangan serta laporan; 2. Seksi Pengembangan Kapasitas mempunyai tugas melaksanakan pengembangan kapasitas lingkungan hidup;. Seksi Pengawasan dan Pengendalian mempunyai tugas melaksanakan pengawasan dan pengendalian lingkungan hidup; 4. Seksi Pemantauan dan Pemulihan mempunyai tugas melaksanakan upaya pemantauan lingkungan (UKL dan UPL), dokumen pengelolaan lingkungan hi dup,
pemantauan dan evaluasi kualitas lingkungan hidup, pemantauan pengelolaan lingkungan hidup dan pemulihan kerusakan lingkungan hidup serta mengembangkan sistem informasi lingkungan. C. Gambaran Umum Organisasi Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, khususnya dalam fungsi pelayanan, Kabupaten Kulon Progo menghadapi berbagai permasalahan utama dan strategis pada setiap bidang pelayanan serta menjadi tugas untuk mengatasinya, diantaranya adalah : Pelayanan permohonan rekomendasi dokumen lingkungan (AMDAL, UKL UPL dan SPPL) Batas waktu pengembalian dokumen revisi belum sesuai ketentuan. Pelayanan pencegahan pencemaran air Belum optimalnya pelaksanaan monitoring dan pemantauan Kurangnya ketaatan pelaku usaha dalam memenuhi persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran air Pelayanan pencegahan Pencemaran Udara dari Sumber Tidak Bergerak Belum optimalnya pelaksanaan monitoring dan pemantauan Pelayanan informasi status kerusakan lahan dan/atau tanah untuk produksi biomassa regulasi yang sulit diimplementasikan paramater produk biomassa terlalu banyak Pelayanan Tindak Lanjut Pengaduan Masyarakat Akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup Belum optimalnya pelaksanaan monitoring dan pemantauan 2
D. Sarana dan Prasarana Perkantoran di Kabupaten Kulon Progo Tabel I. Sarana dan Prasarana yang dimiliki Kabupaten Kulon Progo Tahun 205 205 No Nama Barang Jumlah (unit) Kondisi Baik % Rusak Ringan Rusak Berat I. GEDUNG. Gedung Kantor unit 00 2. Gedung Laboratorium Lingkungan unit 00. Gedung Tempat Merokok unit 00 II. KENDARAAN. Kendaraan roda dua unit. 00 2. Kendaraan roda empat 4 unit 2 50. Kendaraan roda tiga unit 00 III. MEBELAIR. Almari, Meja Rapat/Kerja, Kursi, Rak, Penyimpanan 69 buah 47 86.98 00 IV. PERALATAN MESIN KANTOR. Peralatan mesin kantor 6 buah 7 47 2. Komputer 6 unit 6 00. Lap Top 2 unit 2 00 V. ALAT LABORATORIUM LINGKUNGAN. Aerator unit 00 2. Alat Destilasi unit 00. BOD Meusurement unit 00 4. Centrifuge unit 00 5. Current meter 2 unit 2 00 6. Desikator unit 00 7. DO meter unit 00 8. Dregde unit 00 9. Furnece unit 00 0. Hot Plate unit 00. Ice Box unit 00 2. Kyendhal unit 00. Lemari asam unit 00 4. Magnetic stires unit 00 5. Niskin unit 00 6. Oven unit 00 7. Refrigerator/ pendingin unit 00
No Nama Barang Jumlah (unit) 205 Kondisi Baik % 8. Salinometer unit 00 9. Sound level meter unit 00 20. spectrofotometer unit 00 2. Theodolit Tripod unit 00 22. Timbangan Analitik unit 00 2. Turbidity meter unit 00 24. Water sampler V & H unit 00 25. Alat Pengambil Sampel Udara Kimiawi unit 00 E. IsuIsu Strategis Isuisu strategis berdasarkan Perubahan Renstra Periode 20206 Tabel.I2. Isu isu strategis Kabupaten Kulon Progo Isu Strategis No. Dinamika Internasional Dinamika Nasional Dinamika Regional/Lokal Lainlain () (2) () (4) (5). Pemanasan Global Gas Rumah Kaca Inventarisasi GRK dan belum Perubahan Iklim dan kerusakan Lingkungan Energi terbarukan Kebakaran hutan, exploitasi SDA yang berlebihan ada Rencana Aksi Daerah tentang penurunan emisi. Pengembangan teknologi ramah lingkungan Pengendalian penggunaan pupuk kimia Gerakan R Waste to energy Penurunan Keanekaragaman hayati Peningkatan resiko Intrusi air laut Peningkatan resiko terjadinya longsor dan banjir Penurunan kualitas udara Meluasnya kawasan resiko kekeringan 4
BAB II PERENCANAAN & PERJANJIAN KINERJA A. Visi dan Misi SKPD Visi SKPD Kabupaten Kulon Progo adalah Terwujudnya kelestarian fungsi lingkungan hidup. Pernyataan visi tersebut memiliki pemahaman sebagai berikut : Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya keadaan dan mahluk hidup termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan peri kehidupan dan kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lain. Pelestarian Fungsi Lingkungan Hidup adalah rangkaian upaya untuk memelihara kelangsungan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup. Daya dukung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lain dan keseimbangan antar keduannya; Daya tampung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk menyerap zat, energi, dan/atau komponen lain yang masuk atau dimasukkan ke dalamnya. Misi SKPD adalah Mewujudkan Pengelolaan Sumber Daya Alam yang Berkelanjutan. B. Tujuan, Sasaran dan Strategi SKPD Tujuan SKPD adalah Terlindunginya sumber daya alam dan terkendalinya pencemaran dan perusakan lingkungan. Sasaran SKPD adalah Meningkatnya konservasi, perlindungan dan pengendalian sumber daya alam. Strategi dan kebijakan yang akan ditempuh untuk mewujudkan tujuan dan sasaran disajikan dalam tabel II. C. Program Untuk mendukung pencapaian sasaran dan indikator dilaksanakan melalui programprogram : 5
. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup 2. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam Tabel II.. Strategi dan Kebijakan yang ditempuh untuk mewujudkan tujuan dan sasaran Kabupaten Kulon Progo VISI MISI : Terwujudnya kelestarian fungsi lingkungan hidup : Mewujudkan Pengelolaan Sumber Daya Alam yang Berkelanjutan Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Terlindunginya Meningkatnya Perlindungan sumber Meningkatkan perlindungan dan SDA dan konservasi, daya alam dan konservasi sumberdaya alam terkendalinya perlindungan dan peningkatan Peningkatan peran serta pencemaran pengendalian keanekaragaman masyarakat dalam perlindungan dan perusakan sumber daya alam hayati sumber daya alam lingkungan Meningkatkan tata kelola sumber daya alam Peningkatan Meningkatkan informasi SDA dan pengetahuan dan LH akses informasi Pengembangan data base pengelolaan sumber informasi SDA dan LH daya alam dan Meningkatkan tata kelola lingkungan hidup informasi SDA dan LH Meningkatnya Peningkatan sarana Mengembangkan kapasitas Pengendalian dan prasarana laboratorium lingkungan daerah pencemaran dan pengendalian Pengembangan sarana dan perusakan pencemaran dan prasarana pengendalian lingkungan hidup perusakan lingkungan pencemaran lingkungan hidup hidup Peningkatan Meningkatkan pemantauan Pengendalian kualitas lingkungan pencemaran dan Peningkatan pengawasan perusakan lingkungan pentaatan perundangan bidang hidup lingkungan hidup Mengoptimalkan pelayanan penanganan kasus lingkungan hidup Peningkatan kapasitas masyarakat dalam Pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup 6
Dalam usaha untuk mencapai sasaran yang ditetapkan Kabupaten Kulon Progo menetapkan indikator sasaran serta target capaian sasaran indikator sasaran yang ingin dicapai tiap tahun. Untuk tahun 205 Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo merencanakan target kinerja tahun 205 seperti dijelaskan pada tabel berikut: Tabel II.2. Perjanjian Kinerja Tahun 205 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target Meningkatnya Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Indeks Kualitas Udara 97.70 Indeks Kualitas Air 0.78 7
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja Tahun 205 Pijakan yang dipergunakan dalam sistem akuntabilitas kinerja ini adalah berpedoman kepada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 200 tentang Pedoman Penyusunan PK dan Pelaporan AKIP. Dalam regulasi ini, antara lain juga mengatur tentang kriteria yang dipergunakan dalam penilaian kinerja organisasi pemerintah. Tabel berikut menggambarkan skala nilai peringkat kinerja dikutip dari Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 200, yang juga dipakai dalam penyusunan LKjIP ini. Tabel III. Skala Nilai Perangkat Kinerja No. Interval Nilai Realisasi Kinerja Kriteria Penilaian Realisasi Kinerja. 9 Sangat Baik 2. 76 90 Tinggi. 66 75 Sedang 4. 5 65 Rendah 5. 50 Sangat Rendah Sumber: Permendagri 54 Tahun 200, diolah Kode Pengukuran target kinerja dari sasaran strategis yang telah ditetapkan oleh Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja dengan realisasi kinerja. Indikator kinerja sebagai tolok ukur keberhasilan dari tujuan dan sasaran strategis Kabupaten Kulon Progo beserta target capaian realisasinya dirinci seperti dijelaskan pada tabel III berikut: No Indikato r Kinerja. Indeks Kualitas Udara 2. Indeks Kualitas Air Tabel III2. Capaian Kinerja KLH Kulon Progo Tahun 205 Formula Pengukuran Satu an Target Realisa si Persentase Predikat IPU = IP NO2 + IP SO2 2 Ket : 97.70 98.77 0.0 Sangat baik IPU : Indeks Pencemaran Udara IP NO2 : Indeks Pencemaran NO2 ratarata IP SO2 : Indeks Pencemaran SO2 ratarata Menghitung Indeks 0.78 70 Status Jumlah Persen Koefisien Nilai Memenuhi Baku Mutu 00 % 70 70 Ringan 0 0% 50 0 Sedang 0 0% 0 0 Berat 0 0% 0 0 Nilai Indeks Pencemaran Air 70 8
Dari tabel III2 di atas terlihat bahwa KLH Kulon Progo menetapkan satu sasaran strategis, yaitu Meningkatnya Indeks Kualitas Lingkungan Hidup yang terbagi ke dalam dua indikator kinerja sasaran strategis, yaitu Indeks Kualitas Udara dan Indeks Kualitas Air. Kedua Indikator kinerja sasaran strategis tersebut merupakan Indikator Kinerja Utama (IKU) Kabupaten Kulon Progo, sehingga pencapaian indikator kinerja sasaran strategis tidak lain merupakan pencapaian IKU SKPD KLH Kulon Progo. Pencapaian indikator kinerja pada tahun 205 adalah sebagai berikut: Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Pencapaian sasaran strategis Kabupaten Kulon Progo dicerminkan dalam capaian Indikator Kinerja. Adapun evaluasi dan analisis secara rinci indikator kinerja menurut sasaran stategis diuraikan sebagai berikut:. Sasaran Meningkatnya Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Tolok ukur capaian indikator kinerja sasaran Meningkatnya Indeks Kualitas Lingkungan Hidup mempunyai dua indikator yaitu Indeks Kualitas Udara dan Indeks Kualitas Air... Indikator Kinerja Indeks Kualitas Udara Capaian indikator kinerja tahun 205 Indeks Kualitas Udara yaitu 98.77 melebihi dari target yang ditetapkan, yaitu 97.70 atau realisasinya = (98.77/97.70) x 00 % = 0.0 %. Capaian Indeks Kualitas Udara 205 ini melampaui target Indeks Kualitas Udara pada akhir renstra (tahun 206) sebesar 97.72 (Tabel III). Tabel III. Capaian indikator Kinerja Sasaran ke Tahun 205 No Indikator Kinerja. Indeks Kualitas Udara Capaian 20 204 Target 205 Realisasi 205 % Realisasi Target Akhir Renstra 206 Capaian s/d 205 terhadap 206 (%) 97.6 98.74 97.70 98.77 0.0 97.72 0.07 Hal ini menunjukkan kualitas udara di Kulon Progo relatif semakin baik dan memenuhi baku mutu udara dengan indeks pencemaran udara yang rendah. Sebagai informasi, semakin besar angka Indeks Kualitas Udara menunjukkan kualitas udara yang semakin baik. Capaian Indeks Kualitas Udara tahun 205 (98.77) meningkat 0.04 dibandingkan capaian tahun 204 (98.74). Hal ini dimungkinkan karena pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di perkotaan Wates masih menjadi prioritas dan bertambahnya eksisting luasan lahan hutan rakyat di Kulon Progo sehingga dapat mengimbangi kecenderungan meningkatnya konsentrasi polutan udara. Di samping itu, juga semakin meningkatnya kesadaran pelaku usaha dalam menaati persyaratan teknis pencegahan pencemaran udara. Ini tak lepas dari pembinaan dan pemantauan kepada para pelaku usaha dan / atau kegiatan. 9
.2. Indikator Kinerja Indeks Kualitas Air Tabel III4. Capaian indikator Kinerja Sasaran ke Tahun 205 No Indikator Kinerja 2. Indeks Kualitas Air Capaian 20 204 Target 205 Realisasi 205 % Realisasi Target Akhir Renstra 206 0.8 0.94 0.78 70 0.79 Capaian s/d 205 terhadap 206 (%) Capaian indikator kinerja Indeks Kualitas Air tahun 205 yaitu 70 mencapai target yang ditetapkan karena dari titik pantau air sungai semuanya memenuhi baku mutu air sungai. Hanya saja dalam mencantumkan target kinerja tahun 205 (0.78) maupun target kinerja akhir Renstra 206 (0.79) dalam formulasi pengukuran kinerja belum memasukkan koefisien untuk Indeks Kualitas Air sehingga formula pengukuran kinerja tersebut perlu direvisi dan dipergunakan sebagai bahan evaluasi untuk perencanaan ke depan. Di daerah perkotaan maupun daerah yang sedang berkembang selalu ada kecenderungan meningkatnya beban pencemaran di sekitar aliran sungai, baik oleh limbah domestik maupun limbah industri, sedangkan kemampuan sungai dalam menetralisir limbah tetap atau bahkan menurun, sehingga usaha untuk mempertahankan Indeks Kualitas Air yang memenuhi baku mutu adalah tidak mudah. B. Realisasi Anggaran Penyerapan anggaran belanja langsung pada tahun 205 (setelah Perubahan APBD 205) sebesar 98,60 % dari total anggaran yang dialokasikan. Jika dilihat dari realisasi anggaran perindikator, penyerapan anggaran terbesar pada program/kegiatan di indikator kinerja Indeks Kualitas Udara (98.7 %), sedangkan penyerapan terkecil pada program/kegiatan di indikator kinerja Indeks Kualitas Air (98.44 %). Jika dikaitkan antara kinerja pencapaian sasaran dengan penyerapan anggaran pencapaian sasaran yang relatif baik dan diikuti dengan penyerapan anggaran hampir mencapai 00 % menunjukkan bahwa dana yang disediakan untuk pencapaian sasaran pembangunan tahun 205 telah mencukupi. Anggaran dan realisasi belanja langsung tahun 205 yang dialokasikan untuk membiayai program/kegiatan dalam pencapaian sasaran disajikan pada tabel berikut: 0
Tabel III5. Rencana dan Realisasi Anggaran Kegiatan Tahun 205 Kinerja Keuangan *) Sasaran Indikator Target Realisasi % Program Target (Rp) Realisasi (Rp) % Meningkatnya Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Indeks Kualitas Udara Indeks Kualitas Air 97.70 98.77 0.0 Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup 0.78 70 Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam.280.720.400.264.27.252 98.7 922.450.200 908.04.9 98.44 Keterangan : *) : Anggaran dan Realisasi Keuangan setelah Perubahan APBD 205 Jumlah 2.20.70.600 2.72.25.445 98.60 C. Analisis Efisiensi Penggunaan Anggaran Efisiensi merupakan penghematan anggaran tanpa mengurangi hasil maupun capaian kinerja dengan memanfaatkan sumber daya yang ada secara optimal. Efisiensi Anggaran yang nyata adalah pada kegiatan Pengkajian Dampak Lingkungan. Anggaran yang direncanakan untuk kegiatan ini Rp.65.000.000 dengan target penerbitan dokumen lingkungan (SPPL, UKL UPL, AMDAL) sebanyak 250 dokumen. Realisasi penyerapan anggaran Rp.64.62.600 dengan jumlah realisasi penerbitan dokumen lingkungan 06 dokumen atau melebihi target dokumen sehingga terdapat penghematan anggaran namun tidak mengurangi kualitas kinerja. D. Analisis Efisiensi Sumber Daya Adanya moratorium penerimaan PNS yang masih berlaku bagi Kabupaten Kulon Progo sehingga terjadi keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi kendala yang u niversal bagi SKPDSKPD. Menyikapi kondisi tersebut perlu upaya optimalisasi kemampuan SDM, baik dengan pengembangan kapasitas PNS maupun pemberdayaan masyarakat yang mempunyai kepedulian terhadap lingkungan hidup. Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya didukung oleh Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan kondisi sebagai berikut (Tabel III6):
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tabel III6. Pegawai Kabupaten Kulon Progo menurut Jenis Kelamin dan Golongan Pangkat tahun 205 Unit Pria Wanita Gol.I Gol. II Gol.III Gol.IV Jumlah Kepala Sub Bagian tata Usaha 5 6 Seksi Pengembangan Kapasitas 2 2 2 0 6 0 4 6 Seksi Pengawasan dan Pengendalian Seksi Pemantauan dan Pemulihan Jumlah Tabel III7. Tingkat pendidikan pegawai Kabupaten Kulon Progo tahun 205 Unit SLTP SLTA D S S2 Jumlah Kepala Sub Bagian tata Usaha 4 6 Seksi Pengembangan Kapasitas Seksi Pengawasan dan Seksi Pemantauan dan Pemulihan Jumlah 0 5 2 8 6 Pengendalian 2
BAB IV PENUTUP Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (L KjIP) Kabupaten Kulon Progo disusun berdasarkan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) Tahu n Anggaran 205 serta Perjanjian Kinerja Tahun 205 sebagai pelaksanaan akuntabilitas kinerja instansi merupakan wujud pertanggungjawaban dalam pencapaian misi dan tujuan instansi serta dalam rangka perwujudan good governance. Tujuan penyusunan laporan ini adalah untuk memberikan gambaran tingkat pencapaian sasaran maupun tujuan instansi sebagai jabaran dari visi, misi dan strategi instansi yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatankegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan, Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap sasaran, ditetapkan indikator kinerja sasaran sebanyak lima indikator, Penyelenggaraan kegiatan di Kabupaten Kulon Progo pada Tahun Anggaran 205 merupakan tahapan dari Rencana Strategis Kabupaten Kulon Progo Tahun 20206, Keberhasilan yang dicapai berkat kerja sama dan partisipasi semua pihak dan diharapkan dapat dipertahankan serta ditingkatkan, Sementara itu, untuk targettarget yang belum tercapai perlu diantisipasi dan didukung oleh berbagai pihak, Hasil laporan akuntabilitas kinerja Kabupaten Kulon Progo tahun 205 dapat disimpulkan sebagai berikut:. Keberhasilan capaian kinerja sasaran yang dicerminkan dari capaian indikator kinerja sasaran ditentukan oleh berbagai faktor, antara lain sumber daya manusia, anggaran dan sarana prasarana; 2. Dari dua indikator kinerja sasaran strategis yang telah ditetapkan, hanya satu yang memenuhi target yang ditetapkan, yaitu Indeks Kualitas Udara tahun 205 sebesar 98.77 melebihi dari target 205 yang ditetapkan, yaitu 97.70 atau realisasinya 0.0 %. Sedangkan indikator kinerja Indeks Kualitas Air memerlukan revisi formula pengukuran indikator kinerja, namun demikian sudah memenuhi target kinerja karena dari titik pantau air sungai semuanya memenuhi baku mutu. Langkahlangkah yang perlu diambil untuk mengatasi permasalahanpermasalahan yang dihadapi dan peningkatan kinerja dirumuskan saransaran sebagai berikut:. Peningkatan kegiatan pembinaan dan pemantauan untuk pengendalian pencemaran air bagi usahausaha yang berpotensi mencemari air. Memfasilitasi pengadaan instalasi pengolahan limbah cair, utamanya bagi industi kecil dan menengah yang menjadi tanggung jawab pemerintah dengan mengupayakan anggaran dari APBD I, APBD II dan APBN.
2. Perlu lebih ditingkatkan keterlibatan dan peran serta masyarakat, dunia usaha, dunia pendidikan, Lembaga Swadaya Masyarakat dan para pemangku kebijakan dalam pengelolaan lingkungan hidup. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah tahun 205 ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan evaluasi akuntabilitas kinerja bagi pihak yang membutuhkan, penyempurnaan dokumen perencanaan periode yang akan datang, penyempurnaan pelaksanaan program dan kegiatan yang akan datang, serta penyempurnaan berbagai kebijakan yang diperlukan. Wates, Januari 206 KEPALA KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KULON PROGO Ir. Suharjoko, MT. NIP. 9620406 990 005 4
LAMPIRAN 5
Lampiran. BAGAN STRUKTUR ORGANISASI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KULON PROGO KEPALA SUB BAGIAN TATA USAHA SEKSI PEMANTAUAN & PEMULIHAN SEKSI PENGEMBANGAN KAPASITAS SEKSI PENGAWASAN & PENGENDALIAN KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU 6
Lampiran 2. Data Capaian Kinerja KLH 20205 Tabel Lampiran. Data Capaian Kinerja Tahun 20205 No Indikator Satuan Capaian 20 202 20 204 205. Jumlah pengajuan dokumen lingkungan yang direkomendasi Dokumen 8 50 50 09 06 Jumlah dokumen lingkungan yang diajukan 8 256 269 09 06 2. Jumlah laporan / pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti Laporan 8 5 9 Jumlah laporan / pengaduan masyarakat yang diajukan 2 2 9 5 9. Jumlah usaha dan / atau kegiatan sumber tidak bergerak yang memenuhi persyaratan unit 5 5 5 4 4 Jumlah usaha dan /atau kegiatan sumber tidak bergerak yang ada 5 5 5 4 4 7
No. Indikator Satuan Capaian 20 202 20 204 205 4. Jumlah usaha dan / atau kegiatan yang mentaati persyaratan administratif dan teknis pencegahan pencemaran air Unit 5 5 5 5 20 Jumlah usaha dan / atau kegiatan yang menghasilkan limbah cair 24 24 24 4 5 5. Luasan lahan yang telah ditetapkan status kerusakan lahan Ha 9,877.2 8,58.8 28,96 28,96,75 Jumlah tanah untuk produksi biomassa yang diinformasikan 9,877.2 8,58.8 28,96 28,96,75 6. Jumlah sumber emisi yang dipantau dan memenuhi baku mutu unit 5 5 4 5 4 Jumlah sumber emisi yang dipantau 5 5 5 5 4 7. Jumlah desa dan kelurahan yang memiliki KSM Desa 4 44 48 Jumlah desa dan kelurahan 88 88 88 88 88 8. Jumlah biogas yang terbangun Unit 9 28 0 9 Jumlah rencana biogas yang terbangun 9 28 0 2 9 8
Lampiran 4. Prestasi di Bidang Lingkungan Hidup Tabel Lampiran 2. Prestasi yang diperoleh dari binaan KLH Kulon Progo Tahun 205 No. Nama Orang / Pemberi Tahun Nama Penghargaan Kelompok/Organisasi Penghargaan Penghargaan () (2) () (4) (5). Siti Rupingah Kehati Kategori Gubernur DIY 205 Peduli Lestari Kehati 2. KT. Mugi Lestari Kalpataru Kategori Penyelamat Lingkungan Gubernur DIY 205. Sudaryono Kalpataru Kategori Gubernur DIY 205 Perintis Lingkungan 4. Isna Mansuuroh, S.Pd. Kalpataru Kategori Gubernur DIY 205 Pengabdi Lingkungan 5. Pedukuhan Tegalsari, Kampung Hijau Gubernur DIY 205 Purwosari, Girimulyo 6. PP. Tahfidzul Qur an, Pondok Pesantren Gubernur DIY 205 Ngrandu, Salamrejo, Sentolo Berwawasan LH 7. Pemerintah Kabupaten Kulon Progo Sertifikat Adipura Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI 205 9