BAB I. PENGERTIAN SOSIOLOGI SOSIOLOGI. Sosiologi merupakan Ilmu Sosial yang objeknya adalah masyarakat. (Berdiri Sendiri)

dokumen-dokumen yang mirip
Tujuan Instruksional Khusus

HAKIKAT ILMU SOSIAL. Sifat sifat hakikat sosiologi sehingga dinyatakan sebagai ilmu pengetahuan:

Oleh : Lia Aulia Fachrial, M.Si

Pengantar Sosiologi. Yesi Marince.S.IP., M.Si

August Comte Selo Soemardjan Soelaeman Soemardi

SOSIOLOGI POLITIK. YESI MARINCE, M.Si #2

ASAL MULA & PERKEMBANGAN SOSIOLOGI. Fitri Dwi Lestari

SOSIOLOGI DALAM KEPARIWISATAAN

SOSIOLOGI KOMUNIKASI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

SOSIOLOGI. Oleh: Anton Budiarto, S.H., M.H.

Berikut beberapa pengertian sosiologi hukum menurut para ahli:

SOSIOLOGI POLITIK. oleh : Yesi Marince, M.Si. 4 October 2012 yesimarince-materi-01 1

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR

DIPLOMA PSIKOLOGI ISLAM DAN KAUNSELING. WPK 1213 Psikologi Dakwah

DEFINISI, OBJEK DAN KELAHIRAN SOSIOLOGI. Pertemuan 2

KELAHIRAN SOSIOLOGI Pertemuan 2

MODUL SOSIOLOGI KOMUNIKASI Oleh : Heri Budianto, S. Sos. M.Si.

BAB I PENDAHULUAN. 1.Latar belakang

BAB I SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU

PENDEKATAN- PENDEKATAN KEILMUAN. Modul ke: 1Ilmu Komunikasi MATAKULIAH KEWARGANEGARAAN. Fakultas. Muhamad Rosit, M.Si. Program Studi Penyiaran

BAB I PERKEMBANGAN SOSIOLOGI

ULANGAN HARIAN SEMESTER GANJIL MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X TAHUN AJARAN 2016/2017

PENGANTAR SOSIOLOGI ENCEP SUPRIATNA

1 & 2. Modul Perkuliahan I dan II Sosiologi Komunikasi. Ruang Lingkup Sosiologi Komunikasi. Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm.

MAKALAH PENDIDIKAN SEBAGAI ILMU

FILSAFAT ILMU OLEH SYIHABUDDIN SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Ilmu sosial adalah ilmu yang mempelajari tentang manusia sosial. yang mempelajari tentang manusia sebagai makhluk sosial.

Impotensi Kronis Ilmu Sosial di Indonesia

II._TINJAUAN PUSTAKA. Keterampilan proses sains merupakan salah satu bentuk keterampilan proses

PERKEMBANGAN SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI

MATERI KULIAH PENGANTAR ILMU HUKUM MATCH DAY 25 ILMU HUKUM SEBAGAI ILMU KENYATAAN (BAGIAN 1)

Filsafat Umum. Pengantar ke Alam Filsafat 2. Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi

PANCASILA IDEOLOGI TERBUKA

FUNGSI SOSIOLOGI DALAM MENGENALI GEJALA SOSIAL DI MASYARAKAT Sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah pendekatan (approach) dalam pembelajaran memiliki kemiripan

Pengertian Teori Komunikasi dan Model Komunikasi

The Public Administration Theory Primer (Sebuah Kesimpulan)

BAB I PENDAHULUAN. seseorang tetap berada pada posisi ia berdiri, baik di sisi seseorang atau

Matakuliah : L0094-Ilmu Sosial Untuk Psikologi Tahun : Pertemuan 14

Tugas Rangkuman BAB I Sosiologi Posted by Nurul Hardiyanti - 04 Sep :10

Rangkuman UAS Sosiologi By:Merah Dhaka Satria/X- IIS 2

SOSIOLOGI (PENDAHULUAN) OLEH: LIA AULIA FACHRIAL, M.SI

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

MATERI KULIAH ETIKA BISNIS. Pokok Bahasan: Pancasila sebagai Landasan Etika Bisnis

METODE PENELITIAN. Oleh Satria Novari, M.Kom

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang

Tugas Sosiologi Rangkuman Bab 1 Posted by ferinasp - 05 Sep :41

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara institusional objek sosiologi dan sastra adalah manusia dalam masyarakat,

Bentuk dasar pengetahuan ada dua: 1. Bentuk pengetahuan mengetahui demi mengetahui saja, dan untuk menikmati pengetahuan itu demi memuaskan hati

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Masyarakat berasal dari kata musyarak (arab), yang artinya bersama-sama, yang

BAB V METODE-METODE KEILMUAN

SOSIOLOGI PERTANIAN ( )

LRC. Oleh : Harun Azwari (Peneliti LRC) Latar Belakang

Disusun oleh : Tedi Sudrajat, S.H. M.H. Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman Tahun 2011


ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI DAN AXIOLOGI ADMINISTRASI PENDIDIKAN Oleh: Pipin Piniman (Program Pasca Sarjana Universitas Galuh)

TEORI TEORI AKUNTANSI AKUNTANSI

Menurut Wina Sanjaya (2007 : ) mengemukakan bahwa ada beberapa hal yang menjadi ciri utama dari metode inkuiri, yaitu :

KRISIS ILMU BARAT SEKULER DAN ILMU TAUHIDILLAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Peranan Metodologi Dalam Penelitian / Kajian Hukum

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. siswa

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa dan negara. Di negara-negara maju, pendidikan sangat

PERSPEKTIF FILSAFAT PENDIDIKAN TERHADAP PSIKOLOGI PENDIDIKAN HUMANISTIK

KE ARAH PEMIKIRAN FILSAFAT

Teori-teori Kebenaran Ilmu Pengetahuan. # Sesi 9, Kamis 16 April 2015 #1

Perspektif dalam Ilmu Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia dimana kualitas sumber daya manusia

BAB II KAJIAN TEORI. hakekatnya adalah belajar yang berkenaan dengan ide-ide, struktur-struktur

PERTEMUAN 1. Irnin Agustina D.A.,M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan tinjauan sosiologis mengenai lingkungan berarti sorotan yang

FILSAFAT ILMU DAN CABANG FILSAFAT. H. SyahrialSyarbaini, MA. Modul ke: 02Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Asep Saeful Ulum, 2013

ILMU, METODE ILMIAH DAN PENELITIAN ILMIAH KULIAH MATERI

BAB 1 TUJUAN UMUM ETIKA

Pertemuan 2 Bisnis dan Etika dalam Dunia Modern

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Feni Febrianti Kencanawati, 2013

Oleh: Tim Pengajar MPA

BAB I PENDAHULUAN. Melalui penggunaan penalaran logika dan abstraksi, matematika berkembang

Generasi Santun. Buku 1A. Timothy Athanasios

FILSAFAT ILMU DAN PENDAHULUAN. Dr. H. SyahrialSyarbaini, MA. Modul ke: 01Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi

Sosiologi Komunikasi

Teori Komunikasi. Pendekatan-pendekatan Keilmuan. Martina Shalaty Putri, M.Si. Modul ke: 01Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi

FILSAFAT ILMU. Irnin Agustina D.A.,M.Pd

BAB VI PENUTUP. rumah tangga sering dicurigai sebagai penyebab munculnya jenis incest yang seperti ini.

Metode ilmiah dan Teori ilmiah

BAB I PENDAHULUAN. akan datang. Fungsi pendidikan adalah menyiapkan peserta didik. Menyiapkan

BAB 1 PENDAHULUAN. (Undang-undang No.20 Tahun 2003: 1). Pendidikan erat kaitannya dengan

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR S-1 UNIVERSITAS VETERAN BANGUN NUSANTARA SUKOHARJO HAKIKAT IPA. By Nurratri Kurnia Sari, M. Pd

Dosen: Pipin Hanapiah, Drs. Caroline Paskarina, S.IP., M.Si. Jurusan Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Padjadjaran

BAB II TEORI TINDAKAN SOSIAL-MAX WEBER. Setiap manusia mempunyai naluri untuk berinteraksi dengan

UKBM SOSIOLOGI 3.1/4.1/1/1-1

Ruang Lingkup Penelitian Ilmiah

BAB II KAJIAN TEORI. maupun mempaparkan dua konsep diantaranya definisi yang berkaitan erat

PANCASILA AKTUALISASI PANCASILA DALAM PENGEMBANGAN IPTEK DAN KEHIDUPAN AKADEMIK. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM

BUDAYA BELAJAR MATEMATIKA SEKOLAH ALTERNATIF. (Studi Etnografi di SMP Alternatif Bumi Madania Salatiga)

Sosiologi Komunikasi. Ruang Lingkup & Konseptualisasi Sosiologi Komunikasi serta Struktur dan Proses Sosial

BAB I PENDAHULUAN. Matematika mempunyai peran yang sangat besar baik dalam kehidupan

Transkripsi:

BAB I. PENGERTIAN SOSIOLOGI SOSIOLOGI Sosiologi merupakan Ilmu Sosial yang objeknya adalah masyarakat. (Berdiri Sendiri) Memenuhi Unsur-unsur IlmuPengetahuan Ciri-ciri Utamanya : a. Sosiologi bersifat empiris yang berarti bahwa ilmu pengetahuan tersebut didasarkan pada observasi terhadap kenyataan dan akal sehat seta hasilnya tidak bersifat spekulatif b. Sosiologi bersifat teoretis, yaitu ilmu pengetahuan tersebut selalu berusaha untuk menyusun abstraksi dari hasil-hasil obesrvasi. c. Sosiologi bersifat kumulatif yang berarti bahwa teori-teori sosiologi dibentuk atas dasar teori-teori yang sudah ada dalam arti memperbaiki, memperluas serta memperhalus teori-teori lama. d. Bersifat non-etis, yakni yang dipersoalkan bukanlah buruk-baiknya fakta tertentu, akan tetapi tujuannya adalah untuk menjalaskan fakta tersebut secara analitis.

1.1. Definisi Sosiologi Pitirim Sorokin Sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari : 1. Hubungan dan pengaruh timbal balik antara anekamacam gejala-gejala sosial (misalnya antara gejala ekonomi dengan agama; keluarga dengan moral; hukum dengan ekonomi; gerak masyarakat dengan politik dan lain sebagainya) 2. Hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dengan gejala-gejala non-sosial (misalnya gejala geografis, biologis,dan sebagainya) 3. Ciri-ciri umum semua jenis gejala sosial Roucek danwarren Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompokkelompok William F.Ogburn dan Meyer F. Nimkoff Sosiologi adalah penelitian secara ilmiah terhadapinteraksi sosial dan hasilnya yaitu organisasi sosial J.A.A. Van Doorndan C.J. Lammers Sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang strukturstrukturdan proses-proses kemasyarakatan yang bersifat stabil. Selo Soemardjan dan SoelaemanSoemardi Sosiologi atau ilmu masyarakat ialah ilmu yangmempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial,termasuk perubahan-perubahan sosial.struktur Sosial adalah keseluruhan jalinan antara unsurunsursosial yang pokok yaitu kaidah-kaidah sosial(norma-norma sosial), lembagalembaga sosial,kelompok-kelompok serta lapisan-lapisan sosial.proses sosial adalah pengaruh timbal balik antarapelbagai segi kehidupan bersama, umpamanya pengaruhtimbal balik antara segi kehidupan ekonomi dengan segikehidpuan politik, antara segi kehidupan hukum dan segikehidupan agama, antara segi kehidupan agama dan segikehidupan ekonomi dan lain sebagainya.

1.2. Hakikat Sosiologi i. Sosiologi adalah suatu ilmu sosial dan bukan merupakan ilmu pengetahuan alam ataupun ilmu pengetahuan kerohanian ii. Sosiologi bukan merupakan disiplin yang normatif akan tetapi adalah suatu disiplin yang kategoris, artinya sosiologi membatasi diri pada apa yang terjadi dewasa ini dan bukan mengenai apa yang terjadi atau seharusnyaterjadi. iii. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang murni (pure science) dan bukanmerupakan ilmu pengetahuan terapan atau terpakai (apllied science) iv. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang abstrak dan bukan merupakan lmu pengetahuan yang konkrit v. Sosiologi bertujuan untuk menghasilkan pengertian-pengertian dan pola-polaumum vi. Sosiologi merupakan pengetahuan yang empiris dan rasional vii. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang umum dan bukan merupakan ilmu pengetahuan yang khusus. 1.3. Sosiologi Sebagai Ilmu Terkadang kata teori memang menakutkan. Beberapa teori sosial seringkali sulit dipahami, dangkal, atau bahkan tak memiliki tujuan yang jelas. Terkadang pembaca teoriteori sosial tak mengerti apa sebenarnya yang mereka baca. Namun bagaimanapun teori sangat berguna dalam memahami sistem yang hendak didekati. Teori sosial sepantasnya berguna untuk mendekati sistem sosial. Konstruksi teori adalah sebuah tahapan dari seluruh pekerjaan dan metodologi ilmiah. Teori lahir dari serangkaian perjuangan yang menggunakan akal sehat, hipotesis, dan eksperimen yang dapat digunakan di luar laboratorium dan sekadar impian para ilmuwan. Teori sosial adalah teori yang tak menggunakan kelinci sebagai obyek percobaan, tak pula memiliki larutan kimia atau proposisi logika yang hendak dipermainkan sedemikian oleh para ilmuwan sebagaimana para fisikawan, kimiawan, atau matematikawan. Teori sosial berada di area gejala yang terlihat di siang hari selama riset dan malam hari menjadi bahan perenungan para ilmuwan sosial. Mungkin boleh-boleh saja para ilmuwan memodelkan aktivitas manusia sebagai aktivitas elektron, dan berbagai benda-benda elementer yang unik sebagaimana yang didekati para fisikawan, namun yang pasti elektron memiliki rule dan hukum yang jelas yang selalu dipatuhi olehnya. Aktivitas sebuah elektron akan jelas jika berada di dalam medan listrik positif atau negatif, namun tingkah laku

manusia tidak mengikuti rule atau hukum se-teratur elektron. Manusia jauh lebih liar, tingkah lakunya berada di dalam lingkaran chaotik yang pendekatan sederhana tak akan mampu mendekatinya. Meski ini kedengaran sebagai sebuah apologia bagi teoretisi sosial, atas kerumitan yang dikandung konstruksi ilmiah teori sosial, namun ini bukanlah hal yang mudah untuk menerima kesulitan yang timbul saat memahami sebuah teori sosial. Dalam proses pemikiran teoretis beberapa hal bisa menjadi salah dan ini menjadi hal yang membingungkan. Secara mendasar, ada beberapa perangkap di dalam pemikiran teoretis: 1. Perangkap teka-teki silang. Ironis, karena buku yang paling banyak berpengaruh dalam perkembangan ilmu sosial secara ironis bukanlah buku-buku sosiologi, melainkan justru buku-buku dari ilmu alam. Aktivitas ilmuwan sosial seringkali (sebagaimana ilmuwan ilmu alam) berupaya untuk melakukan manipulasi beberapa aspek alami yang diisolasi dalam beberapa situasi eksperimental untuk memuaskan paradigma. Ini seperti permainan teka-teki silang: kotakkotak telah ada sedemikian dan kita mengisi kotak-kotak kosong itu dengan petunjuk yang ada sebagai pertanyaan dari teka-teki silang tersebut. Kompleksitas yang ada di kawasan sistem sosial seringkali tak disadari dan hal ini memberikan upaya untuk mengejar metanarasi dalam ilmu sosial yang akhirnya melahirkan reduksi, mereduksi kompleksitas menjadi sekumpulan konsep teoretis yang tak bisa berbunyi apa-apa di tataran praksis. 2. Perangkap penggoda pikiran. Seringkali dalam upaya menjelaskan sesuatu hal pemikiran teoretik terjebak ke dalam penjelasan sekunder ke hal lain yang jauh dari permasalahan yang seharusnya didekati. Itulah barangkali sebabnya ada tren untuk melakukan kritik terhadap teori-teori sebelumnya semenjak zaman pencerahan. Ilmuwan sosial seringkali tergoda untuk berbicara berbagai hal yang jauh dari permasalahan yang sedang dihadapi dalam realitas sosial, mungkin sebagai contoh adalah perdebatan pengertian kemiskinan, suatu hal yang jauh dari kemiskinan yang benar-benar terjadi dalam realitas sosial. Ini tentu dapat dikatakan terjadi dari berbagai faktor semiologis tekstual sebagai rahim dari segala bentuk teori.

3. Perangkap logika. Boleh jadi sesuatu yang aneh, sebab sebuah teori tentunya berasal dari upaya mencari koherensi logis dari berbagai fakta atau bagian-bagian yang hendak didekati oleh ilmu sosial. Dalam perkembangan teori sosial pada dasarnya kita bisa melihat bahwa saat pendekatan teoretis berusaha mencari koherensi internal, secara umum dunia ini berjalan secara ilogis atau berjalan dengan logika yang lain dari logika yang ditemui secara internal. Seringkali teoretisi sosial menemukan faktor membrojol yang tak diduga-duga sebelumnya bakal muncul dalam realitasnya sekaligus, inilah yang menjadi kelemahan teori sosial bersangkutan. 4. Perangkap deskripsi. Di mana seringkali deskripsi yang dilakukan dalam konstruksi sebuah teori sosial ternyata keliru, hal ini ditemui saat dilakukan upaya implementatif dari teori tersebut. Seringkali ada kecenderungan untuk sulit membedakan mana deskripsi dan mana penjelasan. Sangat sering ilmuwan sosial merasa sudah menjelaskan sesuatu padahal sebenarnya hanya melakukan deskripsi, yang berakibat teori tersebut tidak mengatakan apa-apa. Teori sosial seringkali hanya melakukan deskripsi tanpa menjelaskan. Untuk mencegah kita terjebak dalam perangkap-perangkap teoretik, kita akan mencoba mendiskusikan dimensi-dimensi ilmu sosial. Pada dasarnya, dikenal empat jenis dimensi dalam pendekatan teori sosial, yaitu : 1. Dimensi kognitif. Dalam dimensi ini, ilmuwan sosial akan selalu berbicara mengenai teori sosial sebagai cara untuk membangun pengetahuan tentang dunia sosial. Di sini terletak epistemologi yang membangun berbagai metodologi penelitian sosial. 2. Dimensi afektif. Merupakan sebuah kondisi di mana teori yang dibangun memuat pengalaman dan perasaan dari teoretisi yang bersangkutan. Dimensi ini mempengaruhi keingina untuk mengetahui (to know) dan menjadi benar (to be right) kedua hal ini bertitik berat kepada kejadian tertentu dan realitas eksternal. 3. Dimensi reflektif. Di sini, teori sosial harus menjadi bagian dari dunia sebagaimana ia menjadi cara untuk memahami dunia. Dengan kata lain, teori sosial harus mencerminkan apa yang

terjadi di luar sana dan apa yang terjadi pada kita sebagai salah satu elemen dari sistem sosial yang ada. 4. Dimensi normatif, yang memperluas dimensi ketiga. Dalam dimensi ini, teori sosial sepantasnya memuat secara implisit ataupun eksplisit tentang bagaimana seharusnya dunia yang direfleksikannya itu. Keempat dimensi ini membangun seluruh pendekatan dalam proses kostruksi teori-teori sosial yang ada. 1.4. Objek Sosiologi Objek Sosiologi adalah masyarakat yang dilihat dari sudut hubungan antar manusia, dan proses yang timbul dari hubungan manusia di dalam masyarakat. 1. Maclver dan Page Masyarakat adalah suatu sistem dari kebiasaan dan tata cara, dari wewenang dan kerja sama antara berbagaikelompok dan penggolongan, dan pengawasan tingkahlaku serta kebebasan-kebebasan manusia. Keseluruhanyang selalu berubah ini kita namakan masyarakat.masyarakat merupakan jalinan hubungan sosial. San masyarakat selalu berubah 2. Ralph Linton Masyarakat merupakan setiap kelompok manusia yangtelah hidup dan bekerjasama cukup lama sehinggamereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai suatu kesatuan sosial dengan batasbatasyang dirumuskan dengan jelas 3. Selo Soemardjan Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama,yang menghasilkan kebudayaan Dari definisi-definisi di atas, unsur-unsur masyarakat sebagai berikut : a. Manusia yang hidup bersama. Di dalam Ilmu Sosial tidak ada ukuran mutlak ataupun angka pasti untuk menentukan berapa jumlah manusia yang harus ada. Akan tetapi secara teoretis angka minimnya adalah dua orang yang hidup bersama. b. Bercampur untuk waktu yang cukup lama. Kumpulan dari manusia tidaklah sama dengan kumpulan benda-benda mati seperti umpamanya kursi, meja dan sebagainya. Oleh karena dengan berkumpulnya manusia akan timbil manusiamanusia baru. Manusia itu juga dapat bercakap-cakap, merasa dan mengerti; mereka juga mempunyai keinginan untuk menyampaikan kesan-kesan atau perasaan-perasaannya. Sebagai akibat hidup bersama itu, timbulah sistem komunikasi dan timbulah

peraturan-peraturan yang mengatur hubungan antara manusia dalam kelompok tersebut. c. Mereka sadar bahwa mereka merupakan satu kesatuan d. Mereka merupakan suatu sistem hidup bersama. Sistem kehidupan bersama menimbulkan kebudayaan oleh karena setiap anggota kelompok merasa dirinya terikat satu dengan lainnya. Dua Hasrat Kuat dalam diri manusia : a. Keinginan untuk menjadi satu dengan sesamanya atau manusia lain disekelilingnya (misalnya, masyarakat) b. Keinginan untuk menjadi satu dengan lingkungan sekelilingnya Untuk dapat menyesuaikan diri dengan kedua lingkungan diatas, manusia mempergunakan pikiran, perasaan dan kehendaknya Kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan masyarakat agar dapat terus hidup: a. Adanya populasi dan populasi replacement b. Informasi c. Energi d. Materi e. Sistem Komunikasi f. Sistem produksi g. Sistem distribusi h. Sistem organisasi sosial i. Sistem pengendalian sosial j. Perlindungan masyarakat terhadap ancaman-ancaman yang tertuju pada jiwa dan harta bendanya.

Komponen-komponan dasar suatu masyarakat a. Populasi yakni warga-warga suatu masyarakat yang dilihat dari setiap sudut pandangan kolektif. Secara sosiologis, maka aspek-aspek sosiologisnya yang diperlu dipertimbangkan adalah - aspek-aspek genetik yang konstan - variabel-variabel genetik - variabel-variabel demografis b. Kebudayaan Hasil karya, cipta dan rasa dari kehidupan bersama yang mencakup : - sistem lambang-lambang - informasi c. Hasil-hasil kebudayaan material d. Organisasi sosial Yakni jaringan hubungan antara warga-warga masyarakat yang bersangkutan, yang antara lain mencakup : - warga masyarakat secara individual - peranan-peranan - kelompok-kelompok sosial - kelas-kelas sosial e. Lembaga-lembaga sosial dan sistemnya