1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENGEMBANGAN APLIKASI PENGARSIPAN SURAT DI BAGIAN INFORMATIKA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN GARUT UNTUK KEMUDAHAN DALAM PENDISPOSISIAN SURAT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam rangka meningkatkan produktifitas dan efisiensi pelaksanaan tugas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi yaitu pengolahan data yang bisa dilakukan secara tepat,

BAB I PENDAHULUAN.

SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan penggunaan perangkat keras komputer ( hardware), program aplikasi

1. BAB I PENDAHULUAN

1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

pengumpulan, pengolahan, penyimpanan hingga penemuan kembali data serta mampu memberikan dukungan dalam pengambilan keputusan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi Komputer

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mudah, hal ini tidak lepas dari dukungan teknologi komputer yang terbukti bahwa

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan

1. Pendahuluan 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 026 TAHUN 2016 TENTANG

SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 82 TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang

Atik Nuryani. Program Studi Sistem Komputer, STEKOM Semarang, ABSTRAK

Standard Operating Procedure KESEKRETARIATAN DAN PROTOKOL

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

2. RUANG LINGKUP Prosedur operasional baku ini mencakup layanan permintaan data dari dalam institusi maupun dari luar institusi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia teknologi informasi dari tahun ke tahun semakin

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB lll METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

NOMOR SOP /1/02.01/2017 TGL. PEMBUATAN 09 Januari 2017 TGL. REVISI 18 Juli 2017 TGL. EFEKTIF 18 Juli 2017

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. lembaga kesehatan pemerintah yang memberikan jasa pelayanan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV PEMECAHAN MASALAH DAN UJI COBA APLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. ADempiere merupakan salah satu aplikasi ERP yang bersifat open source.

PENDAHULUAN 1 BAB Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia mengalami evolusi. Berbagai aktivitas mengalami perubahan dari cara

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 079 TAHUN 2013 TENTANG

Pengembangan Portal Belajar Online

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Standard Operating Procedure PENGURUSAN SURAT KELUAR

BAB I PENDAHULUAN. ditemukan beberapa kelemahan dalam hal pengelolaan tersebut, yaitu teknologi

BAB I PENDAHULUAN. cepat dan pesat. Di berbagai bidang, kemajuan evolusi sistem berkembang menuju arah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BUPATI MALUKU TENGGARA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

SYSPROMT PROPOSAL PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI SIMP3 KOMINFO CREATIVE SOFTWARE HOUSE: HIGH TECHNOLOGY SPECIALIST

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN SURAT PADA UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada era informasi saat ini, komunikasi merupakan sarana penting dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. secara lebih aktual dan optimal. Penggunaan teknologi informasi bertujuan untuk

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi semakin pesat,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Rancang Bangun Perangkat Lunak untuk Workflow Pengelolaan Surat Menyurat Dinas Bagian Surat Masuk Di Kabupaten Buton Utara

BAB II LANDASAN TEORI

Jurnal Penelitian SISTEM INFORMASI PENJUALAN OBAT BERBASIS MULTIUSER PADA APOTEK GAJAH KUAT SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1 BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah

BERITA DAERAH KOTA YOGYAKARTA

SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi aspek kehidupan. (Suwardi, 2011) ini perlu dilakukan agar dapat menyajikan informasi yang lengkap dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Parkir. ( UU No 22 Tahun 1999 dan PP No 25 Tahun 2000) Kota Surabaya memiliki struktur yang cukup kompleks diantaranya meliputi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

1. PENDAHULUAN Latar belakang masalah

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. didapatkan secara mudah, cepat, efektif dan akurat. pengaruh perkembangan teknologi informasi. Sebagai institusi pendidikan, saat

BAB I PERSYARATAN PRODUK

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit Daerah Gunung Jati yang berada di Jalan Kesambi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LAPORAN PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) TAHUN 2016

SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu pekerjaan, baik yang berbasis pada desktop (desktop based), berbasis pada. tugasnya masih dilakukan secara manual.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

1. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan pentingnya suatu pengelolaan data yang kompleks dalam menunjang agenda kerja suatu organisasi, kini sudah banyak bagian, dinas, dan instansi yang menggunakan komputer sebagai media dalam pemenuhan kebutuhan informasinya. Dengan kompleksitas dan fleksibilitas data yang terus meningkat, suatu pengelolaan data yang baik sangatlah diperlukan. Parameter baik tidaknya suatu data dapat dilihat dari kemampuan data tersebut dapat diolah dan digunakan dengan mudah, cepat, dan efisien sehingga menghasilkan suatu informasi yang bermanfaat bagi agenda kerja suatu organisasi. Dalam dunia teknologi informasi, kebutuhan akan informasi yang didapat dari suatu data menjadi prioritas utama dalam agenda kerja yang dijalankan oleh suatu organisasi. Terlebih pada instansi pemerintahan di suatu daerah, seperti pada Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung yang memiliki agenda kerja kompleks dan sangat tergantung pada kebutuhan suatu informasi. Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung memiliki banyak dinas, badan, bagian, dan bidang yang terdapat dalam satu komplek Pemerintah Kabupaten Bandung. Oleh karena itu, tiap bagian dalam satu koordinasi Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung harus mempunyai standarisasi pengelolaan data yang baik. Aliran informasi yang ada di Pemda Kabupaten Bandung diwujudkan dalam bentuk surat. Surat-menyurat sudah menjadi kebiasaan baku dan formal yang selalu dijadikan alat pengirim informasi dari satu dinas ke dinas yang lain ataupun dari luar Pemda Kabupaten Bandung. Namun terkadang alat pengirim informasi ini sering mengalami hambatan, seperti surat tidak sampai pada pihak yang seharusnya menerima. Surat yang masuk ke dalam suatu dinas atau bagian di lingkungan Pemda Kabupaten Bandung harus memiliki disposisi. Disposisi merupakan suatu alat atau 1

media yang digunakan sebagai penanda sekaligus keabsahan atas surat masuk yang selanjutnya digunakan untuk aliran informasi di dalam dinas atau bagian yang bersangkutan. Di Pemda Kabupaten Bandung, disposisi berguna untuk pemetaan instruksi dari Kepala Bagian ke Kepala Sub Bagian, yang selanjutnya Kepala Sub Bagian akan memberikan insutruksi ke staf nya masing-masing. Bagian Koordinasi Perekonomian Setda Kabupaten Bandung merupakan salah satu bagian yang masih belum baik dalam pengelolaan arsip nya. Fakta tersebut didapat dari survey lapangan yang dilakukan bahwa pencatatan dan pengelolaan arsip (surat masuk, undangan rapat dan agenda kunjungan kerja) masih dilakukan dengan cara konvensional yaitu dengan ditulis tangan. Sehingga seringkali mengalami kesulitan dalam pencarian arsip jika dibutuhkan. Permasalahan lain juga datang dari agenda rapat dan kunjungan kerja. Terkadang pimpinan (Kepala Bagian, Kasubbag-1, Kasubbag-2, Kasubbag-3) tidak menghadiri rapat/kunjungan yang telah ditetapkan sebelumnya, hal ini disebabkan karena pemberitahuan rapat yang dilakukan oleh staf masih dilakukan dari mulut ke mulut. Terlebih ruangan antar pimpinan yang sangat jauh, sehingga memungkinkan proses dan aliran data menjadi penghambat utama dalam pengiriman suatu informasi. Berdasarkan fakta di lapangan ternyata konsep disposisi yang ada masih memiliki kekurangan terutama dalam pentransmisian informasi dari satu titik ke titik lainnya. Dan seringkali para Kasubbag mengeluh atas disposisi yang tidak sampai pada meja kerja mereka. Masalah lain juga datang dari surat masuk yang berasal dari luar lingkungan Pemda Kabupaten Bandung. Mengingat Bagian Koordinasi Perekonomian ini merupakan bagian yang cakupan kerjanya banyak menyangkut aktifitas dengan masyarakat luar, seringkali surat yang masuk tidak tercatat dengan baik di buku agenda surat masuk. Untuk menangani masalah diatas, maka dianggap perlu dibuat suatu program aplikasi yang mampu memenuhi kebutuhan Bagian Koordinasi Perekonomian Setda Kabupaten Bandung dalam mencatat, mengolah, dan mengelola arsip surat. Sehingga para pimpinan dapat dengan mudah melihat agenda kerjanya hanya 2

dengan membukanya lewat aplikasi desktop yang terdapat pada meja kerja masingmasing. Oleh karena itu, penyusun mengangkat judul Perancangan dan Implementasi Digital Disposition Sebagai Program Aplikasi Desktop Berbasis Client- Server Menggunakan RMI (Studi Kasus Bagian Koordinasi Perekonomian Setda Kabupaten Bandung). Melalui proyek ini diharapkan dapat membantu dalam melakukan pengelolaan arsip yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung, khususnya di Bagian Koordinasi Perekonomian. 1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang diatas, penulis merumuskan masalah utama penelitian yaitu : Bagaimana cara merancang dan mengimplementasikan suatu aplikasi pengelolaan surat berbasis client-server berupa Disposisi Digital di Bagian Koordinasi Perekonomian Setda Kabupaten Bandung. Dari rumusan masalah utama tersebut penulis membagi pertanyaan penelitian menjadi poin-poin kecil sebagai berikut : a. Bagaimana cara merancang program aplikasi Digital Disposition sebagai aplikasi desktop berbasis client-server dengan menggunakan metode RMI (Remote Method Invocation)? b. Bagaimana cara menggunakan aplikasi Digital Disposition tersebut dan mengimplementasikannya pada staf dan pimpinan di Bagian Perekonomian? 1.3 Tujuan Tujuan utama dari proyek ini yaitu diterapkannya aplikasi Digital Disposition sebagai aplikasi desktop berbasis client-server yang mampu mengatasi masalah pengarsipan surat di Bagian Koordinasi Perekonomian Setda Kabupaten Bandung. Adapun tujuan khususnya yaitu : a. Merancang dan mengimplementasikan Digital Disposition sebagai aplikasi desktop berbasis client-server di Bagian Koordinasi Perekonomian Setda Kabupaten Bandung. 3

b. Menjadikan Digital Disposition sebagai aplikasi desktop berbasis clientserver yang dapat digunakan dengan mudah oleh para pegawai dan pimpinan di Bagian Koordinasi Perekonomian Setda Kabupaten Bandung. 1.4 Batasan Masalah Agar penelitian ini lebih terarah dan terfokus, maka penulis memberikan batasanbatasan sebagai berikut: a. Penelitian ini lebih terfokus pada perancangan, pembuatan, dan pengimplementasian Digital Disposition di Bagian Koordinasi Perekonomian Setda Kabupaten Bandung. b. Hal-hal terkait Security atau keamanan lalu lintas informasi pada program Digital Disposition ini tidak menjadi fokus penelitian atau kajian. Sehingga penulis tidak menambahkan security pada Digital Disposition. c. Adapun ruang lingkup yang ditentukan dalam penelitian tentang Digital Disposition ini yaitu pada jaringan intranet di Bagian Koordinasi Perekonomian Setda Kabupaten Bandung. d. Hal-hal terkait kelayakan dan keberhasilan implementasi Digital Disposition merupakan kesimpulan tambahan sebagai hasil akhir yang didapat dari pendapat para pegawai tentang kemudahan apa saja yang dirasakan setelah diimplementasikannya Digital Disposition dengan menggunakan parameter-parameter yang didasarkan pada metode uji coba. e. Uji coba yang digunakan pada Digital Disposition di Bagian Ekonomi yaitu dengan menggunakan metode uji coba black-box yang didalamnya terdapat parameter keberhasilan pembuatan Digital Disposition dari sisi perancang, user, dan dari Bagian Ekonomi sendiri. f. Hal-hal terkait kelayakan dan keberhasilan pembuatan Digital Disposition tidak dimasukan kedalam fokus penelitian, melainkan sebagai kesimpulan tambahan guna mendukung pentingnya implementasi Digital Disposition di Bagian Koordinasi Perekonomian Setda Kabupaten Bandung. 4

1.5 Definisi Operasional Disposisi digital merupakan suatu pemodelan digital dari disposisi konvensional yang hanya menggunakan secarik kertas rangkap dua. Konsep yang diterapkan pada disposisi digital sama halnya dengan konsep konvensional, namun ada sedikit perbedaan dari media dan cara pengolahannya. Dengan memanfaatkan konsep client-server disposisi ini bisa memberikan keuntungan terutama dari segi efisiensi waktu dan kinerja. 1.6 Metode Pengerjaan Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu membuat suatu aplikasi desktop berbasis client-server pada Bagian Koordinasi Perekonomian Setda Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung. Mengacu pada tujuan tersebut, penelitian ini menggunakan metode R&D (Research and Development), yaitu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. (Sugiyono, 2009). Adapun tahapan-tahapan yang dikembangkan dalam metode Research and Development itu sendiri yaitu: 1. Penelitian dan Pengumpulan data 2. Perancangan 3. Pengembangan draft produk 4. Uji coba produk awal 5. Revisi hasil uji coba produk awal 6. Uji coba lapangan 7. Penyempurnaan produk hasil uji lapangan 8. Uji pelaksanaan lapangan 9. Penyempurnaan akhir produk 10. Diseminasi dan implementasi 5

Mengingat adanya keterbatasan dalam pembuatan dan pengembangan proyek ini, dengan tanpa mengabaikan prosedur dan tahapan-tahapan yang telah dikemukakan di atas peneliti mencoba merinci beberapa langkah yang dapat digabungkan menjadi satu tahap sehingga terklasifikasi menjadi tiga tahapan utama berikut : Studi Pendahuluan Studi lapangan Studi Literatur Analisis Kebutuhan Pengembangan Pembuatan program Pengembangan program Validasi oleh pakar dan Pengguna Revisi program Penelitian Tahapan Uji coba Pelaporan Gambar 1.1 Klasifikasi Pengerjaan Proyek 6

Secara lebih rinci dapat dilihat pada bagan dibawah ini : Studi Pendahuluan Studi Lapangan Analisis Kebutuhan Sistem Studi Literatur Penyusunan Produk Perancangan & Pembuatan Database Perancangan & Pembuatan Program Perancangan & Pembuatan Basis Client-Server Penentuan & Pembuatan Server Pengembangan Program Klasifikasi Database Penentuan & Pembuatan Client Packaging Validasi Pakar Dan Pengguna Revisi Tidak Ada Revisi Uji Coba Penelitian Revisi Akhir & Pelaporan Gambar 1.2 Flowchart Pengerjaan Proyek 7

Masing-masing tahapan akan dijelaskan sebagai berikut : 1. Studi Pendahuluan a. Studi lapangan Sebagai tahap awal, studi lapangan sangatlah penting untuk mengumpulkan berbagai macam informasi yang dapat membantu proses penelitian selanjutnya. Dari studi lapangan dapat diketahui gambaran mengenai keadaan, masalah atau potensi yang dapat dimanfaatkan sebagai acuan pengembangan produk penelitian. Secara spesifik studi lapangan difokuskan pada hal-hal berikut : i. Pengumpulan informasi mengenai keadaan Bagian Koordinasi Perekonomian dari segi fasilitas dan sumber daya manusia yang ada. Hal ini dilakukan dengan cara observasi secara langsung. ii. Pengumpulan informasi mengenai proses masuknya surat dan kegiatan lapangan lainnya seperti rapat dinas, kunjungan kerja ke dalam dan luar daerah. Hal ini dilakukan dengan cara terjun langsung ke lapangan dengan mengikuti rapat dan sebagai pencatat surat. b. Studi Literatur Studi literatur dilakukan untuk mencari bahan dan informasi terkait hal-hal yang berhubungan dengan database/aturan penulisan arsip di Bagian Perekonomian. Selain itu, tahap ini juga digunakan untuk melakukan pengkajian terkait teori-teori pendukung untuk merancang program aplikasi desktop berbasis client-server yang dapat diperoleh dari buku, jurnal, paper, artikel atau penelitian sejenis yang dilakukan. 2. Pengembangan a. Penyusunan produk 8

Karena produk yang dihasilkan merupakan gabungan dari sistem informasi yang berbasis client-server, maka penulis membuat rancangan produk dalam bentuk aplikasi desktop. b. Pengembangan produk Tahap ini merupakan tahap inti dari penelitian, hasil studi pendahuluan direalisasikan dalam bentuk produk yang sebenarnya. Tahap ini terbagi menjadi beberapa bagian yaitu sebagai berikut : i. Perancangan dan pembuatan database dengan menggunakan MySQL. ii. Pembuatan produk berupa aplikasi desktop dengan pemrograman Java iii. iv. Pendefinisian sekaligus penentuan client/server side. Uji coba produk c. Validasi produk oleh pakar dan pengguna Setelah produk dibuat, selanjutnya dilakukan validasi produk oleh para pakar dan pengguna yang terkait dalam proyek ini. Pakar yang terkait ialah pakar dalam media pembelajaran, dan para pegawai sekaligus pimpinan yang menggunakan produk ini. d. Revisi produk Revisi produk dilakukan dengan mengacu pada hasil dari uji kelayakan produk pada tahap pengujian. Dengan adanya revisi produk diharapkan adanya suatu perbaikan produk telah benarbenar dapat diimplementasikan dan digunakan seutuhnya. 9

3. Penelitian a. Uji Coba Tahap uji coba ini merupakan tahap final dari revisi pada uji coba pertama. Adapun produk yang telah direvisi akan diujicobakan pada para pegawai sekaligus pimpinan Bagian Koordinasi Perekonomian Setda Kabupaten Bandung. Hasil dari uji coba ini akan menghasilkan suatu simpulan apakah produk yang dibuat membawa pengaruh positif atau masih perlu adanya perbaikan. Kesimpulan tambahan terkait kelayakan dari Digital Disposition ini didapat dari kumpulan parameter yang dijadikan permasalahan dalam menangani masalah pengarsipan surat mulai dari yang semula menggunakan cara konvensional, hingga menggunakan cara digital. Metode yang digunakan dalam uji coba Digital Disposition ini yaitu dengan menggunakan metode uji coba Black Box. Adapun parameter-parameter yang digunakan dalam keberhasilan uji coba produk adalah sebagai berikut : i. Parameter keberhasilan pembuatan program (dilihat dari sisi perancang) 1. Apakah aplikasi Digital Disposition masih terdapat bugs / errors pada saat program dijalankan? 2. Apakah disposisi sampai pada pihak yang menerima? 3. Apakah komunikasi data tidak terhambat ketika data yang masuk banyak? 4. Apakah sistem tidak crash ketika terjadi pengaksesan database secara bersamaan? 5. Apakah response-time server cepat? Sehingga client tidak perlu menunggu lama saat meminta service. 6. Apakah Kasubbag dapat melihat surat masuk dengan 10

cepat sesaat setelah Kabag memberi disposisi? 7. Apakah service dari server tidak crash ketika di request secara bersamaan oleh beberapa client? ii. Parameter kemudahan penggunaan program (dilihat dari sisi user) 1. Apakah tampilan dari Digital Disposition Bagian Ekonomi menarik? 2. Apakah Digital Disposition Bag. Ekonomi mudah untuk dioperasikan? 3. Apakah Digital Disposition Bag. Ekonomi dapat membantu kegiatan pengolahan agenda surat? 4. Bagaimana waktu pengolahan surat Digital Disposition Bag. Ekonomi? 5. Apakah Digital Disposition Bag. Ekonomi sudah dapat memberikan informasi yang diinginkan? iii. Parameter kelayakan program di Bagian Koordinasi Perekonomian (dilihat dari sisi kinerja Bagian Koord. Perekonomian) Layak tidaknya Digital Disposition dilihat dari cara Digital Disposition itu sendiri dalam menangani masalah yang ada di Bagian Koordinasi Perekonomian. Oleh karena itu, perlu dibandingkan antara hambatan dan masalah yang ada ketika disposisi menggunakan cara konvensional dengan keberhasilan apa saja yang mampu diatasi setelah adanya Digital Disposition. Disposisi dengan cara Konvensional : 1. Bertumpuknya surat pada Staf TU Khusus, sehingga informasi yang sifatnya darurat tidak dapat diketahui 11

oleh pimpinan. 2. Keterlambatan disposisi dari Kabag ke Kasubbag terkadang membuat kinerja Kasubbag menjadi terhambat. Karena sebelum Kabag memberikan disposisi, Kabag harus menunggu seluruh surat yang masuk hingga surat tersebut terkumpul dan kemudian didisposisi 3. Mengingat Bagian Ekonomi sendiri merupakan suatu Bagian yang sifatnya koordinasi, maka agenda kerja yang paling sering dilakukan pun meliputi rapat koordinasi antar SKPD. Terkadang karena keterlambatan informasi dari TU Khusus Kabag Kasubbag (dalam hal ini disposisi), maka rapat pun tidak dapat dihadiri. Disposisi dengan Digital Disposition : 1. Mampu meminimalisir tumpukan surat yang ada pada Staf TU Khusus karena seluruh informasi disimpan dalam database yang menggunakan server lokal. 2. Kasubbag dimudahkan dalam menerima disposisi dari Kabag karena sifat dari Digital Disposition adalah realtime, artinya Kasubbag tidak perlu menunggu surat yang lain di disposisi terlebih dahulu (seperti cara konvensional) 3. Mampu meminimalisir masalah terkait informasi / undangan rapat yang tidak dapat dihadiri karena keterlambatan informasi. Digital Disposition menawarkan suatu service yang dapat ditransmisikan secara real-time, sehingga komunikasi data pun cepat dan informasi dapat diterima secara langsung tanpa harus menunggu surat masuk lainnya. 12

b. Revisi Akhir & Pelaporan 1.7 Jadwal Pengerjaan Tahap revisi akhir ini perlu ada mengingat kemungkinan pada uji coba akhir masih terdapat perbaikan-perbaikan yang harus diperbaiki. Setelah itu, setiap tahap dari seluruh penelitian mulai dari awal hingga akhir penelitian didokumentasikan secara tertulis dalam bentuk laporan penelitian. Dalam tahap pelaporan dikemukakan mengenai simpulan dan saran pengembangan penelitian berdasarkan hasil dari analisis dan pengolahan data dari seluruh tahap penelitian. Tabel 1.1 Jadwal Pengerjaan Proyek Sept-11 Okt-11 Nov-11 Des-11 Jan-12 Feb-12 Studi Pendahulu an : Studi Lapangan Studi Literatur Pembuata n Program : Perancanga n dan Pembuatan Database Perancanga n dan Pembuatan Program Perancanga n dan Pembuatan Konsep Client- Server Packaging Validasi Pakar dan Pengguna Penelitian : Uji Coba Revisi Akhir & Pelaporan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 13