Kesimpulan Umum Hasil Self Assessment Pelaksanaan Good Corporate Governance Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara Tahun 2007

dokumen-dokumen yang mirip
BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGGARA

BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGGARA

Susunan Dewan Komisaris per 31 Desember 2007 tercatat sebagai berikut : 1. Drs. Johnny : Presiden Komisaris

PT. BANK ANTARDAERAH BANK DEVISA. Laporan Pelaksanaan G C G (Good Corporate Governance)

LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT. BANK NATIONALNOBU PERIODE 1 JANUARI - 31 DESEMBER

PT Bank Nationalnobu Tbk. Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance Periode 1 Januari - 31 Desember 2012

No. 9/12/DPNP Jakarta, 30 Mei S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN

PT. BANK ANTARDAERAH BANK DEVISA. Laporan Pelaksanaan G C G (Good Corporate Governance)

LAMPIRAN III SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13 /SEOJK.03/2017 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM

PT. BANK ANTARDAERAH BANK DEVISA. Laporan Pelaksanaan G C G (Good Corporate Governance)

LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2014 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN

LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 17/SEOJK.05/2014 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN

Self Assessment GCG. Hasil Penilaian Sendiri Pelaksanaan GCG

LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4 /SEOJK.05/2018

TRANSPARANSI KONDISI KEUANGAN DAN NON KEUANGAN BANK

Laporan Penilaian Sendiri (Self Assessment) Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG)

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PD BPR BAHTERAMAS WAKATOBI TAHUN 2017

PERINGKAT Bobot Skor ANALISIS SELF ASSESMENT 2.000% 0.027

Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG 2009

DAFTAR ISI. Daftar isi 1

% % % % 0.002

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 40 /SEOJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA DALAM PEMBERIAN REMUNERASI BAGI BANK UMUM

KATA PENGANTAR. Demikian Laporan pelaksanaan GCG tahun 2012 PT. Bank Dinar Indonesia, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

PT. BANK ANTARDAERAH BANK DEVISA. Laporan Pelaksanaan G C G (Good Corporate Governance)

Laporan Hasil Penilaian (Self Assessment) Atas Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) Tahun 2011 PT. Bank Ina Perdana

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2017 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN MODAL

DAFTAR ISI... İ PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT. BPR BPR DANA KARUNIA SEJAHTERA TAHUN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DAFTAR ISI. Daftar isi Pelaksanaan Good Corporate Governance PD BPR Garut 2

LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 18/SEOJK.05/2014 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN

Dalam rangka mengelola pelaksanaan Good Corporate Governance dan Manajemen Risiko secara efektif, Bank Panin telah mengimplementasikan antara lain:

Yth. 1. Perusahaan Asuransi; 2. Perusahaan Asuransi Syariah; 3. Perusahaan Reasuransi; dan 4. Perusahaan Reasuransi Syariah di tempat.

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 141 /PMK.010/2009 TENTANG PRINSIP TATA KELOLA LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA

PT. BANK ANTARDAERAH BANK DEVISA. Laporan Pelaksanaan G C G (Good Corporate Governance)

[No. 15/15/DPNP Jakarta, 29 April SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT

LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH BALI

Laporan GCG BPR Central Kepri 2016

Laporan Penilaian Sendiri (Self Assessment ) Penerapan Tata Kelola BPR

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA

S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA

PEDOMAN PENILAIAN PELAKSANAAN PRINSIP-PRINSIP TATA KELOLA YANG BAIK LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA

PT. BPR TRISURYA BUMINDO Jl. Kartini No. 79 Tanjung Karang Bandar Lampung Tel (0721) Fax (0721) TATA KELOLA

LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 5 /SEOJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT

FAKTOR PENILAIAN: PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS

LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH BALI TAHUN 2009.

LAPORAN GABUNGAN PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESSMENT) PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG)

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 10/SEOJK.03/2014 TENTANG PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH

REVISI LAPORAN SELF ASESSMENT PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT. BANK NTB PERIODE DESEMBER TAHUN 2012

PT. BANK ANTARDAERAH BANK DEVISA. Laporan Pelaksanaan G C G (Good Corporate Governance)

PT. BANK ANTARDAERAH BANK DEVISA. Laporan Pelaksanaan G C G (Good Corporate Governance)

LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) A. Pelaksanaan Tugas & Tanggung Jawab Dewan Komisaris dan Direksi

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 11/ 33 /PBI/2009 TENTANG PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH

LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) BANK JASA JAKARTA TAHUN 2008

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4 /SEOJK.05/2018

FAKTOR PENILAIAN: PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS

LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH BALI TAHUN 2010

Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance Posisi 31 Desember 2013

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13 /SEOJK.03/2017 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM

LAPORAN PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESSMENT) PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) Hasil Penilaian Sendiri ( Self Assessment) Pelaksanaan GCG

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 8/4/PBI/2006 TENTANG PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BAGI BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA,

PENILAIAN PENERAPAN TATA KELOLA BPR

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA

- 2 - PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Angka 1 sampai dengan angka 13 Cukup jelas.

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15/SEOJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN

LAPORAN PELAKSANAAN TATA KELOLA GOOD CORPORATE GOVERNANCE BPR Nusantara Bona Pasogit 31 TAHUN 2016

1. Aspek Aspek Cakupan GCG

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA

DAFTAR ISI A. PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG)

Yth. 1. Perusahaan Pialang Asuransi; 2. Perusahaan Pialang Reasuransi; dan 3. Perusahaan Penilai Kerugian Asuransi di tempat.

No POJK Remunerasi Detail Pengungkapan a. Komite Remunerasi Nama anggota, komposisi, tugas dan tanggung jawab

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 8/4/PBI/2006 TENTANG PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BAGI BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA,

Laporan Hasil Penilaian (Self Assessment) Atas Pelaksanaan Good Corporate Governance ( GCG ) Tahun 2012 PT. Bank Ina Perdana

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 8 /SEOJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT

SALINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN /POJK.03/2017 TENTANG

Laporan Pelaksanaan GCG

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2017 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN MODAL

Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance Tahun 2012

KERTAS KERJA SELF ASSESSMENT GOOD CORPORATE COVERNANCE FAKTOR PENILAIAN: PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT. BPR KANAYA

Kesimpulan Umum hasil Self Assessment atas Penerapan Tata Kelola BPR

DAFTAR ISI BAB II PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG)... 6

BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TIMUR PERIODE DESEMBER 2010

ASPEK PENILAIAN: PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS

Matriks Rancangan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Penerapan Tata Kelola (Good Corporate Governance) bagi Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 45 /POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA DALAM PEMBERIAN REMUNERASI BAGI BANK UMUM

Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance PT Bank NTT Tahun 2011

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.04/20... TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA MANAJER INVESTASI

LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BANK JASA JAKARTA TAHUN 2009

A. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris dan Direksi. 1. Dewan Komisaris 2. Direksi

Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance 2010

PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT. BPR SATYA MITRA ANDALAN TAHUN 2016

Transkripsi:

Kesimpulan Umum Hasil Self Assessment Pelaksanaan Good Corporate Governance Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara Tahun 2007 a. Pengungkapan Pelaksanaan Good Corporate Governance 1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Pengawas dan Direksi Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara tahun 2007 telah memenuhi Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Gorkvernance Bagi Bank Umum sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/14/PBI/2006 sehingga mencapai Peringkat 1 karena : 1.1.Jumlah, komposisi, integritas dan kompetensi anggota Dewan Pengawas dan Direksi sesuai dengan ukuran dan kompleksitas usaha Bank, memenuhi ketentuan yang berlaku dan mampu bertindak serta mengambil keputusan secara independen. 1.2.Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Pengawas dan Direksi sepenuhnya memenuhi prinsip-prinsip GCG, berjalan efektif. 1.3.Penyelenggaraan rapat Dewan Pengawas berjalan dengan efektif dan efisien serta memberikan rekomendasi kepada Direksi dalam rangka perbaikan dan bermanfaat dalam upaya pengembangan Bank. Rekomendasi tersebut sangat transparan serta sesuai dengan ketentuan/peraturan yang berlaku. 1.4.Komite telah dibentuk pada tanggal 28 Agustus 2007, namun pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya belum maximal 2. Komite telah dibentuk pada tanggal 28 Agustus 2007, namun pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya belum maximal sehingga berada pada peringkat 2 karena : 2.1.Masih ada anggota komite yang merangkap tugas diluar Bank. 2.2.Terdapat anggota Komite yang kurang aktif melaksanakan tugasnya sehingga memerlukan penggantian. 1

2.3.Program Kerja Komite sesuai dengan Program Kerja Bank namun pelaksanaannya belum maksimal sebagaimana yang diharapkan karena baru dibentuk. 3. Penerapan fungsi Kepatuhan, Audit Intern dan Audit Ekstern tahun 2007 berjalan sesuai Peraturan Bank Indonesia sehingga mencapai Peringkat 1 karena : 3.1.Fungsi Kepatuhan 1. Kepatuhan Bank tergolong baik dan senantiasa tidak melanggar ketentuan dan komitmen yang telah dibuat antara Bank dengan Bank Indonesia maupun dengan pihak-pihak lainnya. 2. Pelaksanaan tugas dan independensi Direktur Kepatuhan maupun Satuan Kerja Manajemen Risiko dan Kepatuhan berjalan efektif. 3. Direktur Kepatuhan maupun Satuan Kerja Manajemen Risiko dan Kepatuhan secara berkala melakukan review mengenai kepatuhan seluruh satuan kerja operasional Bank. 4. Pedoman, sistem dan prosedur kerja pada semua jenjang organisasi Bank tersedia lengkap, kini dan sesuai dengan ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku. 3.2.Fungsi audit intern 1. Pelaksanaan fungsi audit intern Bank berjalan efektif dan telah melakukan penilaian terhadap seluruh aspek dan unsur kegiatan Bank. 2. Pedoman audit intern sesuai dengan standar minimum yang telah ditetapkan dalam SPFAIB dan tidak ada kelemahan. 2

3. SKAI senantiasa menjalankan fungsinya secara independen dan obyektif. 3.3.Fungsi audit ekstern 1. Pelaksanaan audit oleh Akuntan Publik maupun oleh Bank Indonesia sangat efektif sesuai dengan persyaratan minimum yang ditetapkan dalam ketentuan dengan kualitas dan cakupan hasil audit yang sangat baik. 2. Pelaksanaan audit sangat independen dan memenuhi kriteria yang ditetapkan. Antara Bank, Akuntan Publik dan Bank Indonesia tidak memiliki hubungan yang bertentangan dengan ketentuan Bank Indonesia. 4. Penerapan Manajemen Risiko termasuk Sistem Pengendalian Intern tahun 2007 telah berjalan sesuai ketentuan yang berlaku sehingga mencapai Peringkat 1 karena : 4.1.Dewan Pengawas telah melakukan evaluasi kebijakan manajemen risiko. 4.2.Dewan Pengawas telah melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan kebijakan manajemen risiko yang dilakukan oleh Direksi. 4.3.Direksi telah melakukan identifikasi dan pengendalian semua risiko pada Bank dengan efektif. 4.4.Manajemen Bank secara aktif melakukan pemantauan kebijakan, prosedur dan penetapan limit, sistem informasi manajemen yang komprehensif dengan efektif untuk memelihara kondisi internal Bank yang sehat. 4.5.Manajemen Bank efektif dalam melakukan pemantauan atas kesesuaian kondisi Bank dengan prinsip pengelolaan Bank yang sehat, ketentuan yang berlaku serta sesuai dengan kebijakan dan prosedur intern Bank. 4.6.Penerapan pengendalian intern, tidak menunjukkan adanya kelemahan. Prosedur dan penerapan pengendalian intern Bank sangat komprehensif sesuai dengan tujuan, ukuran dan kompleksitas usaha serta risiko yang dihadapi Bank. 3

5. Penyediaan dana kepada pihak terkait (related party) dan penyediaan dana besar (large exposure) tahun 2007 telah berjalan sebagaimana yang diharapkan sesuai ketentuan yang berlaku sehingga mencapai Peringkat 1 karena : 5.1.Bank telah memiliki kebijakan, sistem dan prosedur tertulis yang up to date dan lengkap. 5.2.Tidak terdapat pelanggaran dan pelampauan BMPK maupun prinsip kehati-hatian. 5.3.Diversifikasi penyediaan dana sangat merata atau jumlah penyediaan dana besar/debitur inti dibandingkan dengan total penyediaan dana tidak signifikan. 5.4.Pengambilan keputusan dilakukan dengan independen. Untuk lebih jelasnya penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar dapat dilihat pada tabel berikut : Jumlah No. Penyediaan Dana Debitur Nominal (jutaan Rupiah) 1. Kepada Pihak Terkait 9 3.318 2. Kepada debitur inti : a. Individu b. Group 15 1 23.363 30.769 6. Rencana Strategi Bank tahun 2007 telah memenuhi ketentuan yang berlaku sehingga mencapai Peringkat 1 karena : 6.1.Penyusunan Rencana Bisnis (bussines plan) Bank disusun realistis dan senantiasa memperhatikan seluruh faktor eksternal dan internal, prinsip kehati-hatian dan azas-azas perbankan yang sehat. Demikian pula dengan rencana kerja dan anggaran tahunan. 6.2.Rencana Bisnis Bank (business plan) dan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan sesuai dengan visi dan misi Bank. 4

7. Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan Bank tahun 2007 yang belum diungkap dalam laporan lainnya, pelaksanaannya telah sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia dan peraturan lainnya yang berlaku sehingga mencapai Peringkat 1 karena : 7.1.Bank dalam menyampaikan informasi keuangan dan non keuangan kepada publik baik melalui homepage Bank maupun media sangat transparan dan mudah diakses. 7.2.Cakupan informasi keuangan dan non-keuangan Bank tersedia tepat waktu, lengkap, akurat, kini dan utuh. 7.3.Bank menyampaikan informasi produk dan jasa dengan transparan. 7.4.Bank menerapkan pengelolaan pengaduan nasabah dengan efektif. 7.5.Bank dalam memelihara data dan informasi pribadi nasabah sangat memadai. 7.6.Sistem Informasi Manajemen Bank khususnya yang terkait dengan Sistem Pelaporan Internal Bank mampu menyediakan data dan informasi tepat waktu, akurat, lengkap dan handal serta efektif untuk pengambilan keputusan manajemen. b. Kepemilikan Saham Pada tahun 2007, tidak terdapat anggota Dewan Pengawas dan Direksi Bank yang memiliki saham pada Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara, Bank lain, Lembaga Keuangan Bukan Bank dan perusahaan lainnya yang berkedudukan di dalam maupun di luar negeri. c. Hubungan Keuangan dan Hubungan Keluarga Antara anggota Dewan Pengawas dan Direksi dengan anggota Dewan Pengawas lainnya, Direksi lainnya dan/atau Pemegang Saham Pengendali Bank tahun 2007 tidak memiliki hubungan keuangan maupun hubungan keluarga. d. Paket/Kebijakan Remunerasi dan Fasilitas Lain Bagi Dewan Pengawas dan Direksi 5

1. Paket/Kebijakan remunerasi dan jenis fasilitas lain yang diberikan kepada anggota Dewan Pengawas dan Direksi Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara tahun 2007 meliputi : 1.1.Remunerasi dalam bentuk non natura 1.2.Fasilitas lain dalam bentuk natura/non natura 2. Pengungkapan paket/kebijakan remunerasi meliputi : 2.1. Pemberian remunerasi dan fasilitas lain kepada anggota Dewan Pengawas dan Direksi Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara tahun 2007 tetap berpedoman pada Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 58 tahun 1999 tentang Dewan Pengawas dan Direksi Bank Pembangunan Daerah yang pelaksanaannya diatur dalam Surat Keputusan Direksi Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara atas persetujuan Dewan Pengawas. 2.2. Jenis remunerasi dan fasilitas lain bagi seluruh anggota Dewan Pengawas dan Direksi selama tahun 2007 dapat dilihat pada tabel berikut : Jumlah Diterima dalam 1 Tahun Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain Dewan Pengawas orang Jutaan Rupiah Orang Direksi Jutaan Rupiah 1. Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem, dan fasilitas lainnya dalam bentuk non-natura) 2 3 350 922 4-3.545-2. Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan, trans portasi, asuransi kesehatan dan sebagainya)yang*) : a. dapat dimiliki b. tidak dapat dimiliki 1-251 - 4 4 1.456 19 Total - 1.523-5.020 Keterangan : Terhitung bulan Februari 2007 jumlah anggota Dewan Pengawas 3 (tiga) orang. 6

2.3. Selama tahun 2007, Jumlah anggota Dewan Pengawas dan Direksi Bank yang menerima paket remunerasi dapat dikelompokkan dalam kisaran tingkat penghasilan sebagai berikut : (orang) Jumlah Remunerasi per Orang dalam 1 tahun *) Jumlah Direksi Jumlah Dewan Pengawas di atas Rp. 2 miliar -- -- di atas Rp. 1 miliar s/d Rp. 2 miliar 1 -- di atas Rp. 500 juta s/d Rp. 1 miliar 3 -- Rp. 500 juta ke bawah -- 5 e. Shares Option Share Option merupakan opsi kepada anggota Dewan Pengawas, Direksi dan Pejabat Eksekutif Bank untuk membeli saham melalui penawaran saham atau penawaran opsi saham dalam rangka pemberian kompensasi yang diberikan kepada anggota Dewan Pengawas, Direksi dan Pejabat Eksekutif Bank. Opsi ini ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan/atau Anggaran Dasar Bank. Namur sampai saat ini tidak ada pada Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara. Pengungkapan share option tahun 2007 sebagaimana dimaksud, dapat dilihat pada tabel berikut : Keterangan/Nama Jumlah Saham yang dimiliki (lembar saham) yang diberikan (lembar saham) Jumlah Opsi yang telah dieksekusi (lembar saham) Harga Opsi (Rupiah) Jangka Waktu Dewan Pengawas -- -- -- -- -- -- Direksi -- -- -- -- -- -- Pejabat -- -- -- -- -- -- Eksekutif Total -- -- -- -- -- -- f. Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah Gaji merupakan hak pegawai yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari Bank sebagai Pemberi Kerja kepada 7

pegawai yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang-undangan, termasuk tunjangan bagi pegawai dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah dilakukannya. Adapun rasio gaji tertinggi dan terendah selama tahun 2007 pada Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara dalam skala perbandingan adalah sebagai berikut : 1. Rasio gaji pegawai yang tertinggi dan terendah : Rp.9.508.225 ---------------- x 100 % = 495,72 % Rp.1.918.063 2. Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan terendah : Rp.22.129.688 ----------------- x 100 % = 122,30 % Rp.18.094.347 3. Rasio gaji Dewan Pengawas yang tertinggi dan terendah : Rp.11.064.844 ----------------- x 100 % = 111,11 % Rp. 9.958.359 4. Rasio gaji Direksi tertinggi dan pegawai tertinggi : Rp.22.129.688 ------------------ x 100 % = 232,74 % Rp. 9.508.225 g. Frekuensi Rapat Dewan Pengawas Selama tahun 2007, Dewan Pengawas Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara menyelenggarakan rapat sebanyak 25 (dua puluh lima) kali rapat yang dihadiri oleh semua anggota Dewan Pengawas. h. Jumlah Penyimpangan Internal (Internal Fraud) Selama tahun 2007, tidak terdapat penyimpangan/kecurangan yang dilakukan oleh pengurus, pegawai tetap dan tidak tetap (honorer dan outsorcing) terkait dengan proses kerja dan kegiatan operasional Bank yang dapat mempengaruhi kondisi keuangan Bank secara signifikan atau yang dampak penyimpangannya lebih dari Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah). 8

Pengungkapan internal fraud dapat dilihat pada tabel berikut : Internal Fraud dalam 1 tahun (kasus) Jumlah kasus yang dilakukan oleh Pengurus Pegawai tetap Pegawai tidak tetap sebelumnya berjalan sebelumnya berjalan sebelumnya berjalan Total Fraud -- -- -- -- -- -- Telah diselesaikan -- -- -- Dalam proses penyele saian diinternal Bank Belum diupayakan pe nyelesaiannya Telah ditindaklanjuti melalui proses hukum -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- i. Permasalahan Hukum Permasalahan hukum pada Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara selama tahun 2007 baik hukum perdata maupun pidana dapat dilihat pada tabel berikut : (kasus) Jumlah Permasalahan Hukum Perdata Pidana Telah selesai (telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap) -- -- Dalam proses penyelesaian -- -- Total -- -- j. Transaksi Yang Mengandung Benturan Kepentingan Selama periode tahun 2007 tidak terdapat transaksi yang mengandung benturan kepentingan pada Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara yang pengungkapannya dapat dilihat pada tabel berikut : 9

No. Nama dan Jabatan yang Memiliki Benturan Kepentingan Nama dan Jabatan Pengambil Keputusan Jenis Transaksi Nilai Transaksi (jutaan Rupiah) Keterangan *) -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- k. Buy Back Shares dan Buy Back Obligasi Bank Selama tahun 2007, tidak terdapat buy back shares dan buy back Obligasi pada Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara. l. Pemberian Dana Untuk Kegiatan Sosial dan Kegiatan Politik Pada tahun 2007, Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara tidak memberikan dana dalam kegiatan politik namun untuk kegiatan sosial telah memberikan paket lebaran kepada orang-orang miskin dan panti asuhan serta pembangunan masjid dengan nilai sebesar Rp.169 juta Kendari, 30 April 2008 BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGGARA ANAS LATIEF Direktur Utama 10