COVER Page 1 MODUL GEOGRAFI GEOGRAFI TEKNIK Untuk SMA Kelas XII Sistem KTSP 2013/2014 Wahyu Gilang Ramadan, S.Pd SMA BAKTI IDHATA, JAKARTA Jl. Melati, No. 25 Cilandak barat, Cilandak Jakarta Selatan 12260 Telp. (021) 7362836
KATA PENGANTAR Page 2 KATA PENGANTAR Puji dan syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat serta hidayahnya sehingga kami dapat selesai menyusun buku ini. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih karena tanpa bantuan dari berbagai pihak mungkin kami tak akan mampu menyelesaikan buku ini. Buku ini kami buat sebagai panduan belajar siswa/i kelas XII IPS. Tidak ada gading yang tak retak, kami menerima semua komentar, kritik, saran dan pesan-pesan yang dapat membangun kami untuk lebih baik dalam mengeluarkan edisi buku yang berikutnya. Jakarta, Juni 2013 Penulis
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENGETAHUAN PETA 1.1 Pengertian Peta 1.2 Jenis Peta 1.3 Komponen Peta 1.4 Membuat Peta Sederhana LATIHAN DAFTAR ISI Page 3
BAB 1 PETA Page 4 BAB I PENGETAHUAN PETA 1.1 Pengertian Peta Peta berasal dari bahasa Yunani yaitu Mappa (taplak meja). Secara umum peta diartikan Gambaran permukaan bumi pada bidang datar yang diperkecil dengan skala yang disertai dengan simbol-simbol tertentu.ilmu yang mempelajari peta disebut Kartografi. Fungsi dan Tujuan Peta : Fungsi diberbagai bidang antara lain sebagai berikut. 1. Untuk menyajikan data tentang potensi suatu daerah. 2. Membantu dalam pembuatan suatu desain misalnya desain jalan. 3. Sebagai penunjuk arah suatu lokasi atau posisi. 4. Untuk memperlihatkan ukuran, karena melalui peta dapat diukur luas daerah dan jarak dipermukaan bumi. 5. Untuk memperlihatkan atau menggambarkan bentuk-bentuk permukaan bumi sehingga dimensinya dapat terlihat dalam peta. Adapun tujuan pembuatan peta adalah sebagai berikut. 1. Menyimpan data-data yang ada di permukaan bumi. 2. Menganalisis data spasial seperti perhitungan volume. 3. Memberikan informasi dalam perencanaan tata kota dan pemukiman. 4. Memberikan informasi tentang ruang yang bersifat alami, baik manusia maupun budaya. KEMBALI KE DAFTAR ISI
1.2 Jenis Peta 1.Berdasarkan isinya, peta dibedakan menjadi: Peta Umum Yaitu peta yang menunjukkan kenampakan alam dan budaya secara umum. Contoh : peta topografi,chorografi, peta dunia, peta militer dan peta rupa bumi Peta Tematik (Khusus) Yaitu peta yang menginformasikan secara khusus dari kenampakan alam. Contohnya peta kepadatan penduduk, peta pariwisata,peta iklim, peta pertambangan dsb. 2. Berdasarkan Skala, peta dibedakan menjadi Peta kadaster / peta tanah = peta skala 1 : 100-5.000 Peta Skala Besar = peta skala 1 : 5.000-250.000 Peta Skala Sedang = peta, skala 1 : 250.000-500.000 Peta Skala Kecil = peta skala 1: 500.000-1.000.000 Peta Geografis = peta dengan skala > 1.000.0000 3. Berdasarkan sifat objek-objeknya, terbagi menjadi: Peta Dinamik yaitu peta yang datanya dapat mengalami perubahan, misalnya peta jalur pelayaran Peta Stasioner yaitu peta yang objeknya relatif tetap/tidak mengalami perubahan. KEMBALI KE DAFTAR ISI BAB 1 PETA Page 5
BAB 1 PETA Page 6 1.3 Komponen Kelengkapan Peta 1. Judul peta Mencerminkan ide dan isi yang dituangkan pada peta. Dituliskan dengan huruf besar pada tempat yang tidak mengganggu peta utama yang biasanya diluar garis tepi peta. Untuk peta skala besar seperti peta topografi, pemberian judul dipilih nama daerah ( kota terbesar ) yang dikenal oleh umum. 2. Orientasi / arah mata anginpengukuran sudut ada 2 metode, yaitu : a. Metode Bearing : sudut yang diukur dari utara atau selatan magnet bumi ke titik yang searah atau berlawanan arah jarum jam, dengan sudut maksimum 90 0. Contoh : UoL = U 45 0 T SoM = S 60 0 T UoB = U 60 0 B SoN = S 45 0 B b. Metode Azimuth : sudut yang diukur dari utara magnet bumi ke titik yang lain, searah jarum jam, dengan sudut maksimum 360 0. 3. Skala Membandingkan peta yang diketahui skalanya P2 = D1 x P1 D2 Mencari perhitungan jarak antar countur (Countur Inerval/ Ci) : Ci = 1 x penyebut skala 2000 Membandingkan jarak di peta dengan jarak dilapangan. JP = JS : Penyebut Skala Mengubah skala angka ke skala grafik NEXT
BAB 1 PETA Page 7 4. Legenda adalah informasi yang disampaikan oleh peta, berguna untuk menjelaskan simbol-simbol yang terdapat dalam peta. 5. Garis Tepi Peta (Border) Garis tepi merupakan garis pembatas peta yang mengelilingi peta, berguna untuk membantu saat menggambar pulau, kota, ataupun wilayah yang dimaksud tepat ditengah-tengahnya 6. Sumber dan Tahun Pembuatan Peta Peta dibuat oleh perseorangan atau lembaga, berguna untuk mengetahui asal peta tersebut diperoleh sehingga ada kepastian bahwa peta tersebut bukan peta fiktif. Lembaga yang biasa menerbitkan peta adalah Bakosurtanal, Jawatan Topografi Angkatan darat, dan Badan Pertanahan Nasional. Tahun pembuatan penting untuk diketahui terutama oleh pengguna agar diketahui kapan data dalam peta tersebut dibuat, sehingga dapat diketahui datanya masih layak atau sudah tidak berlaku. 7. Simbol = lambang yang mewakili objek dipermukaan bumi. Simbol Titik Simbol Garis Simbol Warna coklat = pegunungan kuning = dataran tinggi hijau = dataran rendah biru = laut NEXT
BAB 1 PETA Page 8 8. Garis koordinat astronomi Garis Bujur = Dari Kutub Utara ke arah Kutub Selatan, untuk pembagian waktu. Garis Lintang = Sejajar khatulistiwa, untuk pembagian iklim. 9. Tata tulis (Lettering) Adalah semua tulisan dan angka-angka didalam peta yang digunakan untuk mempertegas arti dari simbol-simbol yang ada. Lettering sendiri bukan merupakan suatu simbol tetapi sebagai identifikasi dari segala kenampakan. Misalnya, tata cara penulisan tubuh air (sungai, danau, laut) dicetak miring 10. Inset = peta kecil yang berfungsi memberikan tekanan pada peta utama/ memperbesar wilayah tertentu yang ingin diperjelas. 11. Garis tepi = batasan garis pinggir peta 12. Proyeksi Peta, Adalah mengubah bidang paralel dalam globe ke dalam bidang datar. Prinsip yang perlu dipertahankan dalam pembuatan peta : Prinsip Conform (Orthomorfic) mempertahankan bentuk Prinsip Equivalent mempertahankan luas area Prinsip Equidistant mempertahankan jarak NEXT
BAB 1 PETA Page 9 Macam-macam Proyeksi: 1. Proyeksi berdasarkan bidang proyeksi, terbagi : proyeksi Azimuthal, cocok untuk daerah kutub proyeksi Silinder, cocok untuk daerah di khatulistiwa proyeksi kerucut, cocok untuk daerah lintang 2. Proyeksi Modifikasi/Gubahan (Arbitrary) proyeksi Bonne (Equal area), baik untuk wilayah Asia disekitar khatulistiwa proyeksi Mollweide (mempunyai ukuran yg sama luas proyeksi Sinusoidal, (menggambarkan sudut dan jarak yang tepat untuk meridian tengah) Proyeksi Mercator, melukis bumi dibidang silinder Proyeksi Homolografik (Goode), perbaikan kesalahan pada proyeksi Mollweide. proyeksi Gall ( wilayah lintang mendekati kutub) KEMBALI KE DAFTAR ISI
BAB 1 PETA Page 10 1.4 Membuat Peta Sederhana Membuat peta dengan menggunakan data langsung ataupun foto udara mempunyai kelebihan dan kekurangan sendiri-sendiri. Menggunakan data langsung di lapangan menjamin data yang disampaikan lebih akurat dan lebih detail, tetapi butuh waktu lama dan mempunyai resiko bentuknya tidak sesuai dengan yang sebenarnya dipermukaan bumi. Menggunakan sumber foto udara menjamin bentuknya sesuai dengan bentuk sebenarnya di permukaan bumi dan lebih cepat, tetapi datanya kurang akurat. Membuat peta dengan cara sederhana harus didahului dengan pengukuran jarak dan arah. Membuat peta dengan cara sederhana harus didahului dengan pengukuran jarak dan arah. a. Pengukuran Jarak Pengukuran jarak dilakukan dengan menggunakan meteran, tongkat, kayu, dan alat lain yang bisa memenuhi kebutuhan pengukuran jarak sebagai titik tolak pengukuran. Data tersebut kemudian digambarkan dalam peta dengan menggunakan skala. b. Pengukuran Arah Pengukuran arah dilakukan dengan menggunakan kompas. Pengukuran arah dengan kompas dimulai dari utara kompas sebagai 0 dan dihitung searah jarum jam sampai 360. Besarnya arah dari 0 ini disebut azimuth atau magnetik azimuth. NEXT
BAB 1 PETA Page 11 Adapun tahapan-tahapan pembuatan peta secara sederhana adalah: Mempersiapkan alat pengukur jarak yang terdiri atas meteran, kayu, tongkat, dan pengukur jarak yang lain. Mempersiapkan pengukur arah yang berupa kompas. Mempersiapkan kertas gambar dan alat-alat tulis. Menentukan titik awal pembuatan peta di permukaan bumi. Dari titik awal tersebut tentukan kearah mana kalian akan menuju, jangan lupa di catat dengan jelas. Setiap tempat yang mengalami perubahan arah harus dicatat dengan lengkap jarah dan arah perubahannya. Pengukuran jarak dan arah pada akhirnya harus bertemu atau kembali ke titik awal sehingga menghasilkan garis yang berhubungan. KEMBALI KE DAFTAR ISI
BAB 1 PETA Page 12 LATIHAN 1. Ada Sebuah peta memiliki skala 1 : 200.000. Peta ini termasuk jenis peta... a. Tematik b. Berskala sedang c. Kadaster d. Berskala besar e. berskala kecil 2. 3. Relief suatu tempat atau daerah dapat diketahui dengan menggunakan peta... a. Chorografi b. Khusus c. Topografi d. Umum e. Tematik Perhatikan gambar berikut! Besar Azimuth B terhadap titik A adalah... A a. b. c. d. e. 45 0 70 0 135 0 225 0 315 0 B 4. Perhatikan gambar berikut! Besar sudut Bearing B terhadap titik A adalah... A a. b. c. d. e. 45 0 70 0 135 0 225 0 315 0 B NEXT
BAB 1 PETA Page 13 5. Dipeta jarak titik P dan Q adalah 10 cm, jika skalanya 1 : 100.000 maka jarak sebenarnya adalah... a. 1 km b. 10 km c. 100 km d. 1.000 km e. 10.000 km 6. Perhatikan skala garis berikut! 0 2 Cm 0 3 Km Jika diubah ke dalam skala angka, maka skalanya? a. 1 : 500 b. 1 : 5.000 c. 1 : 50.000 d. 1 : 500.000 e. 1 : 5.000.000 7. Jarak-jarak yang digambarkan pada peta harus tepat perbandingannya dengan keadaan jarak-jarak sesungguhnya. Pernyataan di atas merupakan persyaratan dari proyeksi... a. Conform b. Azimuthal c. Equivalent d. Silinder e. Equidistant 8. Perhatikan gambar di bawah ini! Pada peta kontur di atas, memiliki skala peta... a. 1 : 6.000 b. 1 : 60.000 c. 1 : 180.000 d. 1 : 600.000 e. 1 : 1.800.000 KEMBALI KE DAFTAR ISI