ANALISIS KESULITAN PEMAHAMAN KONSEP ALAT OPTIK PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 3 METRO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN KARAKTERISTIK AFEKTIF SISWA TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF PADA MATA PELAJARAN FISIKA KELAS X SMK MUHAMMADIYAH 2 METRO

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh REMILDA TRINORA RISWANDI ERNI MUSTAKIM

(The Influence of Based Inquiry Learning Model Type of Guided Inquiry to The Students Learning Achievement on Ecosystem) ABSTRACT

JURNAL RISET FISIKA EDUKASI DAN SAINS

ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATERI ALJABAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 BANGIL

Laela Ngasarotur Risfiqi Khotimah Partono Pendidikan Fisika FKIP Universitas Muhammadiyah Metro

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA NEGERI 4 PARIAMAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE QUESTION STUDENT HAVE (QSH) PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 5 TASIKMALAYA JURNAL

PENGARUH PENERAPAN TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMPN 3 LEMBAH GUMANTI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATERI PERBANDINGAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 5 PRINGSEWU. STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung

EFEKTIFITAS STRATEGI PEMBELAJARAN SISWA AKTIF TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

Sariyani, Purwati Kuswarini, Diana Hernawati ABSTRACT

Ayu Nopiasari, Purwati Kuswarini Suprapto

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

HUBUNGAN ANTARA SIKAP, GAYA BELAJAR, DAN KEMAMPUAN NUMERIK DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMP SEKECAMATAN JETIS BANTUL

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN NUMBERED HEADS TOGETHER SISWA KELAS VIIB SMP NEGERI 1 POLANHARJO KLATEN

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

Penerapan Strategi Genius Learning Dalam Pembelajaran Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Padang ABSTRACT

PENGARUH LATAR BELAKANG GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA

UPAYA MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DI SMP NEGERI 2 SUNGKAI UTARA LAMPUNG UTARA

MODEL INKUIRI DENGAN TIPE INTEGRATED PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP ARTIKEL. Oleh. Etik Khoirun Nisa NIM

PENERAPAN GROUP TO GROUP EXCHANGE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XA SMA NEGERI I TANJUNGSARI GUNUNGKIDUL

TANGGAPAN SISWA KELAS VII TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI SMP NEGERI 2 PLERET

PENERAPAN PERMAINAN PENYEGAR (ICE BREAKING) DALAM PEMBELAJARAN FISIKA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI IPA DI SMA NEGERI 14 PADANG.

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR TEMATIK SISWA JURNAL. Oleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV A PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL SCRAMBLE DI SDN 03 KOTO PULAI PESISIR SELATAN.

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN OPEN ENDED SISWA KELAS X SMA TAMAN MADYA JETIS YOGYAKARTA

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 1, Maret 2016

(The Influence of Cooperative Learning Model Type of Question Student Have toward Students Learning Achievement on Excretion System Subject) ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNERGETIC TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN

Ikeu Dwi Astuti*) Purwati Kuswarini Suprapto*)

Wika Silvia, Annika Maizeli, Novi

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN LDS TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWAKELAS VIII

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LEARNING STARTS WITH A QUESTION

System Concepts) ABSTRACT

ANALISIS PENGETAHUAN DAN KESULITAN BELAJAR SISWA TENTANG VIRUS DI KELAS X SMA NEGERI 2 TANJUNGBALAI TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE LEARNING CELL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 PANTAI CERMIN

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING BERBANTUAN LEMBAR KEGIATAN SISWA. Abstrak. Abstract. Gallant Alim Purbowo, Mashuri, Putriaji Hendikawati

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI WANGON


Citra Yunita dan Khairul Amdani Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed

BAB III METODE PENELITIAN

PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN BENTUK TES DAN MOTIVASI DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA PERINTIS 2 BANDAR LAMPUNG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

CICI AFYUNI (*), RINDI GENESA HATIKA (1), SILVIA RITA (2) Universitas Pasir Pengaraian ABSTRAK

PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING

DESKRIPSI PENGUASAAN KONSEP VEKTOR DAN JENIS KESALAHANNYA DITINJAU DARI TINGKAT PENCAPAIAN KOGNITIF PADA MAHASISWA PENDIDIKAN FISIKA

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI AKTIF TIPE TRUE OR FALSE STATEMENT TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 2 BATANG ANAI ABSTRAK

JUNIOR HIGH SCHOOL STUDENTS IN ALL DISTRICTS OF TUMIJAJAR, ACADEMIC YEAR

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA. Ardiyanti 1), Haninda Bharata 2), Tina Yunarti 2)

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif, yaitu pendekatan yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: HELMI SUSANTI

IPRIADI MUHFAHROYIN. Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Metro

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALISATION

(Studi Eksperimen di Kelas VII SMP Negeri 1 Salopa) Abstract

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH

Penerapan Model Pembelajaran Tipe Talking Stick dalam PembelajaranTeknologi Informasi Dan Komunikasi Siswa Kelas VIII SMP N 14 Padang

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN FIELD TRIP PADA KONSEP PENCEMARAN LINGKUNGAN DI KELAS VII SMP AMANAH MUHAMMADIYAH KOTA TASIKMALAYA JURNAL

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI GENIUS LEARNING DENGAN OPERAN KERTAS IDE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA BAITURRAHMAH PADANG

(THE DIFFERENCE OF THE STUDENTS RESULT OF LEARNING PROCESS USE GUIDED INQUIRY MODEL AND FREE INQUIRY ON THE ENVIROMENTAL CHANGES)

PENERAPAN METODE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 1 2X11 ENAM LINGKUNG KABUPATEN PADANG

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE COURSE REVIEW HORAY (CRH)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN STRATEGI ACTIVE KNOWLEDGE SHARING DI KELAS V SD NEGERI 50 PADANG TONGGA

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 1, Maret 2016

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI

EFEKTIVITAS PENDEKATAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS

PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX CARD MATCH

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI PUCANGAN

PADA SUB KONSEP SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA

PENERAPAN METODE STAD DISERTAI MEDIA TORSO UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI

Tabel 4.1 Persentase Ketuntasan Belajar Siswa

Monif Maulana 1), Nur Arina Hidayati 2) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UAD

MODEL KOOPERATIF JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATERI PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM GERAK.

NASKAH PUBLIKASI. Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi.

TINGKAT KESULITAN BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SISWA KELAS V SD NEGERI SE KECAMATAN KOTAGEDE YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

JURNAL PEMBELAJARAN FISIKA

Pangesti et al., Pengaruh Penggunaan Media Lingkungan...

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 2, Juli 2015

Rahayu Siti Fatonah, Purwati Kuswarini Suprapto, Romy Faisal Mustofa

Siva Fauziah, Purwati Kuswarini Suprapto, Endang Surahman

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA REALIA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA JURNAL. Oleh NUR INDAH KURNIAWATI NAZARUDDIN WAHAB RIYANTO M TARUNA

ANALISIS SOAL UJIAN KELAS VII SEMESTER GANJIL MATA PELAJARAN IPA TERPADU SMP NEGERI 12 PADANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 JURNAL

Difference of Student Learning Using The Discussion Groups and Class Discussion on Cooperative Learning Model, Type of Everyone is Teacher Here

Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Problem Solving Dengan Pemberian Tugas Rumah Meringkas Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VII SMP 3 Padang

INCREASED INTEREST IN STUDYING GRADE IIIA IN LEARNING SOCIAL STUDIES THROUGH THE TECHNIQUES OF ICE BREAKER IN SD KARTIKA 1-10 PADANG

PENERAPAN STRATEGI MASTERY LEARNING

EFEKTIVITAS PENERAPAN STRATEGI LEARNING START WITH A QUESTION PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA. Binti Anisaul Khasanah 1, Siti Khoiriah 2

(The Influence of Advance Organizer Learning Model Based Concept Map on Students Learning Achievement in Human Excretion Subject) ABSTRACT

JURNAL. Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya

Pengaruh Penerapan Strategi Belajar Aktif Tipe Index Card Match

Yosi Febrianti*) Purwati Kuswarini Suprapto*)

Transkripsi:

ANALISIS KESULITAN PEMAHAMAN KONSEP ALAT OPTIK PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 3 METRO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Fitriani HRA Mulyani Pendidikan Fisika FKIP Universitas Muhammadiyah Metro E-mail: hramulyani@gmail.com Abstrack: The purpose of this research to know form of difficulties were experienced by students looked form cognitive domain and questionsettlement stage. The subject of this research was student of grade VIIIc of junior high school 3 Metro academic year 2012/2013 the total of 33 students. Data capture technique used essay test. Data analysis was done by qualitative by identification, tabulation, describtion, and interpretationsteep. Base on analysis can be knowed that the most dominant difficulties were looked from question settlement stage that was operated stage the rules or the laws as much as 73. Students difficulties were looked from coqtinive domain in ability stage such as knowledge, comprehension, application, and analysis. Difficulties in cognitive domain the most dominant wasexperienced by students are in analysis ability stage as much as 91. To overcome the difficulties, the teacher is adviced in order that learning the most important to physic concept are felt difficult, that are aplication stage and analysis. PENDAHULUAN Pendidikan pada hakekatnya adalah suatu proses pembinaan perkembangan manusia yang dilakukan secara sadar dan terencana. Pendidikan memiliki peranan penting dalam kemajuan suatu bangsa yaitu kemampuan bersaing dan penguasaan IPTEK. Ukuran kesejahteraan suatu bangsa yang dulunya diukur dari sumber daya alam atau modal fisik telah bergeser digantikan dengan modal intelektual dan pengetahuan. Disinilah pendidikan memainkan perannya, karena didalam pendidikan terdapat proses perubahan tingkah laku manusia yang bertujuan membangun manusia seutuhnya, yaitu manusia sehat jasmani dan rohani, memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan, dan kebangsaan sebagai bangsa indonesia. Banyak upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam usaha mencapai tujuan pendidikan diantaranya adalah pemenuhan sarana dan prasarana, peningkatan mutu guru melalui pendidikan dan latihan, penataran dan seminar pendidikan. Pada sistem pendidikan itu sendiri, pemerintah JPF ISSN: 2337-5973 11

sangat gigih dalam mencari jalan terbaik untuk sistem pendidikan di Indonesia, diantaranya perubahan kurikulum pada berbagai aspek yaitu tujuan, kompetensi, struktur, program dan deskripsi materi pelajaran. Perubahan kurikulum tidak akan banyak berarti jika perilaku dan cara guru mengajar tidak ada perubahan. Salah satu ciri dalam perubahan ini adalah bagaimana seorang guru dapat mempersiapkan program pembelajaran secara cermat, sehingga kegiatan pembelajaran terlaksana secara menarik, melibatkan siswa, sumber daya yang tersedia dan bermakna. Masalah yang sering ditemui dalam dunia pendidikan adalah rendahnya mutu pendidikan yang tercermin dari rendahnya rata-rata prestasi belajar siswa. Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh sesuatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya sesuai pendapat Sardiman (2010:21). Kemungkinan siswa belajar atau perubahan tingkah laku dapat dilihat dari pengukuran/penilaian. Demikian juga dalam proses pembelajaran, dapat diketahui kedudukan siswa yang pandai, sedang dan kurang pandai dengan mengetahui hasil belajarnya. Proses belajar sedikitnya akan menempuh sejumlah tahapan, salah satunya yaitu mengenal dan memahami pengetahuan, termasuk memahami materi fisika. Secara umum siswa merasa bahwa mata pelajaran fisika merupakan mata pelajaran yang sulit. Hal ini disebabkan pada sulitnya siswa dalam memahami materi yang disajikan pada saat proses belajar mengajar, meskipun guru telah berusaha menstranfer ilmu yang dimiliki dengan berbagai macam metode, tetapi karena adanya perbedaan karakteristik siswa dalam memahami materi sehingga menimbulkan penerimaan siswa pada materi yang disampaikan berbeda pula. Faktor faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran dibagi menjadi faktor eksternal dan faktor internal. Menurut Nasution (2006:50), faktor-faktor yang mempengaruhi pemahaman siswa diantaranya: bakat untuk mempelajari sesuatu, mutu pengajaran, kesanggupan memahami pengajaran, ketekunan, waktu yang tersedia untuk belajar. Faktor yang sangat mempengaruhi proses belajar dan pembelajaran siswa adalah faktor 12 JPF ISSN: 2337-5973

intern yang berupa kemampuan pemahaman materi yang dimiliki dan dikuasai oleh siswa. Apabila faktor intern dapat teratasi maka dapat memudahkan siswa dalam mengatasi kesulitan belajar dalam memahami pelajaran Fisika yang diberikan oleh guru sehingga dapat mencapai hasil yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Indikasi kesulitan belajar yang terlihat dari data awal siswa yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimum (KKM) adalah siswa salah dalam menjelaskan suatu pengertian, siswa salah menyebutkan fungsi bagian mata, siswa salah dalam menggambarkan cara kerja alat optik, serta tidak mampu menerapkan materi pembelajaran tersebut dalam kehidupan seharihari. Untuk itu perlu adanya pemikiran dan penelitian yang dapat memberikan masukan bagi guru, siswa dan pihak lainnya tentang analisis kesulitan pemahaman konsep alat optik pada siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 3 Metro tahun pelajaran 2012/2013. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu pendekatan yang dimaksudkan untuk menganalisis pemahaman konsep alat optik siswa kelas VIII C tahun pelajaran 2012/2013 semester genap SMP Negeri 3 Metro. Dalam penelitian kualitatif bukan mengkaji kebenaran teori, melainkan membangun teori berdasarkan data yang dikumpulkan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif sebagaimana menurut Arikunto (2005:234) menyatakan bahwa penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi status suatu gejala yang ada, yaitu keadaaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan. Penelitian ini dilakukan untuk usaha membangun teori berdasarkan data yang dikumpulkan melalui data hasil penelitian bukan untuk menguji teori. Berdasarkan uraian diatas pelaksanaan penelitian ini hanya memaparkan, melukiskan, dan melaporkan keadaan suatu obyek atau peristiwa tanpa menarik kesimpulan umum. Sampel dalam penelitian ini diambil berdasarkan teknik cluster random sampling yaitu teknik pengambilan sampel dengan cara dari 7 kelas diambil 1 kelas sebagai sampelnya. Pengambilan sampel 1 kelas tersebut dilakukan secara acak karena peneliti menganggap semua populasinya adalah sama atau homogen. Caranya dengan menuliskan JPF ISSN: 2337-5973 13

nama-nama kelas tersebut pada sebuah kertas kemudian menggulung dan mengocoknya hingga terpilih 1 kelas sebagai sampel. Penelitian ini menggunakan instrumen soal tes essay yang disusun berdasarkan materi yang telah diajarkan untuk mengukur penilaian ranah kognitif. Menurut Bloom (dalam Sudijono, 2009:49 52) menyatakan bahwa ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). Untuk memperoleh hasil pengukuran data yang valid maka digunakanlah validitas isi yang berguna untuk menunjukkan sejauh mana instrumen tersebut mencerminkan isi yang dikehendaki sesui pendapat Arikunto (2006:168), untuk mengetahui tingkat reliabilitas alat ukur sesuai dengan pendapat Arikunto (2006:178) bahwa Sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen itu sudah baik.setelah data yang diperlukan terkumpul melalui metode tes kemudian data tersebut diidentifikasi, diklasifikasikan berdasarkan tahap kesulitan yang ingin diketahui, ditabulasikan, dideskripsikan hasilnya, menginterpretasikan dan kemudian menarik kesimpulan. Analisis data dilakukan dengan melihat lembar jawaban siswa. HASIL DAN PEMBAHASAN Bentuk-bentuk kesulitan yang dialami siswa pada tiap tahap kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal alat-alat optik. 1. Kesulitan siswa ditinjau dari tahap menyelesaikan soal, tahap menyelesaikan soal ini hanya berlaku untuk soal hitungan, jadi hanya soal no. 6 dan 9. Yang terdapat pada tabel berikut: Tabel 1. Siswa yang kesulitan ditinjau dari tahap menyelesaikan soal alat optik. Ratarata Jumlah Tahap-tahap No Bentuk siswa yang No menyelesaikan So Persen kesalahan soal al tase kesulitan () 1 Menyusun apa yang diketahui dan apa yang ditanya. Bentuk keadaan ini 6 Siswa menuliskan lambang dan satuan yang 19 58 61 14 JPF ISSN: 2337-5973

2 3. yaitu siswa tidak menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanya dari soal yang diberikan. Mencari aturanaturan, hukumhukum yang dapat menghubungkan antara yang ditanya dan diketahui. Mengoperasikan aturan-aturan atau hukumhukum yang telah dibuat pada langkah kedua. diketahui serta menuliskan apa yang ditanya. Siswa 9 menuliskan lambang dan satuan yang diketahui serta menuliskan apa yang ditanya 6 Siswa menuliskan rumus yang akan digunakan untuk menyelesaikan soal. 9 Siswa menuliskan rumus yang akan digunakan untuk menyelesaikan soal. 6 Siswa mengoperasikan rumus yang digunakan. 9 Siswa mengoperasikan rumus yang digunakan. 21 14 25 25 23 64 42 76 76 70 59 73 JPF ISSN: 2337-5973 15

Siswa yang kesulitan 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 1 2 3 Tahap Menyelesaikan Soal Gambar 1 : Diagram siswa yang kesulitan ditinjau dari tahap menyelesaikan soal alat optik. Keterangan : 1 = Menyusun apa yang diketahui dan apa yang ditanya. 2 = Mencari aturan-aturan, hukum-hukum yang dapat menghubungkan antara yang ditanya dan diketahui. 3 = Mengoperasikan aturan-aturan atau hukum-hukum yang telah dibuat pada langkah kedua 2. Kesulitan siswa ditinjau dari aspek kognitif, terdapat pada tabel berikut: No Tabel 2. Kesulitan siswa dilihat dari asapek kognitif. Tahap Kemampu an 1 C1 No soa l 1 5 Bentuk kesulitan pemahaman konsep mengingat pengertian daya akomodasi sebagai fungsi mata sebagai alat optik mengingat aplikasi alat optik dalam jml sisw a 9 27 4 12 Ratarata Persent ase siswa 20 16 JPF ISSN: 2337-5973

2 C2 3 C3 4 C4 8 2 7 3 4 10 6 9 kehidupan sehari-hari menjelaskan penggunaan 7 21 kacamata menyebutkan bagian dan 15 45 fungsi dari bagian mata. menjelaskan prinsip kerja microskop yang ditandai kurang tepatnya siswa 18 54 dalam menjelaskan prinsip kerja dari microskop tersebut kesulitan untuk menggambarkan jalannya sinar pada retina untuk 23 70 penderita miopi setelah menggunakan kacamata berlensa cekung mengingat contoh aplikasi alat optik 25 76 dalam kehidupan seharihari menggambarkan diagram sinar pembentukan 29 88 bayangan pada lup untuk mata berakomodasi maksimum. Menghitung besarnya kekuatan lensa (p) dan 31 94 titik jauh mata (s). Menghitung besarnya kekuatan lensa (p) dan titik jauh mata (s). 29 88 50 78 91 JPF ISSN: 2337-5973 17

100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 C1 C2 C3 C4 Gambar 2: Siswa yang kesulitan dilihat dari ranah kognitif. Keterangan: Pada ranah C1 siswa yang kesulitan sebanyak 20 Pada ranah C2 siswa yang kesulitan sebanyak 50 Pada ranah C3 siswa yang kesulitan sebanyak 78 Pada ranah C4 siswa yang kesulitan sebanyak 91 Dari tabel tersebut dapat diketahui bentuk-bentuk kesulitan yang dialami oleh siswa yang ditinjau dari tahap menyelesaikan soal, bentukbentuk kesulitan tersebut adalah sebagai berikut: a. Menyusun apa yang diketahui dan apa yang ditanya. Bentuk keadaan ini yaitu siswa menuliskan lambang dan satuan yang diketahui serta menuliskan apa yang ditanya. Siswa yang kesulitan pada tahap ini sebanyak 61. b. Mencari aturan-aturan, hukum-hukum yang dapat menghubungkan antara yang ditanya dan diketahui. Siswa kesulitan dalam menuliskan rumus yang akan digunakan 18 JPF ISSN: 2337-5973

untuk menyelesaikan soal. Siswa yang kesulitan pada tahap ini sebanyak 59. c. Mengoperasikan aturanaturan atau hukum-hukum yang telah dibuat pada langkah kedua. Siswa yang kesulitan pada tahap ini sebanyak 73. KESIMPULAN Dari pembahasan secara deskriptif yang dikaitkan dengan tujuan penelitian maka hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Kesulitan siswa memahami konsep yang ditinjau dari tahap penyelesaian soal yaitu banyak siswa yang masih kesulitan diantaranya: a. Menyusun apa yang diketahui dan apa yang ditanya. Kesulitan siswa dalam tahap ini yaitu sebanyak 61. b. Mencari aturan-aturan, hukum-hukum yang dapat menghubungkan antara yang ditanya dan diketahui. Kesulitan siswa dalam tahap ini yaitu sebanyak 59. c. Mengoperasikan aturanaturan atau hukumhukum yang telah dibuat pada langkah kedua. Kesulitan siswa dalam tahap ini yaitu sebanyak 73. 2. Tahap kesulitan yang dialami oleh siswa yang paling dominan yaitu Mengoperasikan aturanaturan atau hukum-hukum yang ada, yaitu sebanyak 73. 3. Kesulitan siswa ditinjau dari aspek kognitif, sebagai berikut: a. Pada tahap kemampuan C1 (mengenal dan mengingat kembali), siswa yang kesulitan pada tahap ini sebanyak 20. b. Pada tahap kemampuan C2 (memahami), siswa yang kesulitan pada tahap ini sebanyak 50. c. Pada tahap kemampuan C3 (mengaplikasikan), siswa yang kesulitan pada tahap ini sebanyak 78. d. Pada tahap kemampuan C4 (menganalisis), siswa yang kesulitan pada tahao ini sebanyak 91. 4. Kesulitan pada aspek kognitif yang paling dominan dialami oleh siswa JPF ISSN: 2337-5973 19

dalam mengerjakan soal yaitu pada ranah C4 (menganalisis) yaitu sebesar 91. Analisis yaitu kemampuan siswa untuk menguraikan masalah atau obyek ke unsur-unsur dan menentukan bagaimana hubungan saling keterkaitan antar unsurunsur tersebut. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2005. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Nasution, S. 2006. Metode Pengajaran Nasional. Bandung : Bumi Aksara. Sardiman. 2011. Interaksi dan motifasi belajar mengajar. Jakarta: raja grafindo persada Sudijono, Anas. 2009. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada 20 JPF ISSN: 2337-5973