LAPORAN INVESTIGASI DAN PENELITIAN KECELAKAAN LALU LINTAS JALAN TOYOTA KIJANG NOMOR KENDARAAN T 1756 DC TERJUN KE SUNGAI LUBAI, JEMBATAN BERINGIN

dokumen-dokumen yang mirip
FINAL KNKT

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

LAPORAN HASIL INVESTIGASI DAN PENELITIAN KECELAKAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN

FINAL DI KM PASAR GUGUAK KAYU TANAM, KABUPATEN PADANG PARIAMAN PROVINSI SUMATERA BARAT SELASA, 1 JULI 2014 KNKT

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

FINAL MOBIL BUS L 300 NOMOR KENDARAAN BK-1045-GA JATUH KE JURANG

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

LAPORAN INVESTIGASI DAN PENELITIAN KECELAKAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN TABRAKAN ANTARA BUS DOA IBU DENGAN MOBIL ELF DI JALAN RAYA NAGREK KM 37

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

FINAL MOBIL BUS PO. GIRI INDAH B-7297-BI MENABRAK MOBIL BARANG BAK MUATAN TERBUKA F-8723-FK DAN KEMUDIAN MASUK JURANG

LAPORAN INVESTIGASI DAN PENELITIAN KECELAKAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN

Laporan Investigasi dan Penelitian Kecelakaan Lalu Lintas Jalan

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

FINAL KNKT Laporan Investigasi Kecelakaan Laut

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Inspeksi Keselamatan Jalan

LAPORAN AWAL HASIL INVESTIGASI DAN PENELITIAN KECELAKAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN

II. TINJAUAN PUSTAKA

DATA INVESTIGASI KECELAKAAN LLAJ TAHUN

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Klasifikasi kendaraan bermotor dalam data didasarkan menurut Peraturan Bina Marga,

LAMPIRAN 1. Nominal. 1. Ya 2. Tidak. Nominal. 1. Ya 2. Tidak. 1. Ya 2. Tidak. Nominal. Nominal. 1. Ya 2. Tidak. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Keselamatan Jalan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. memiliki mobilitas tinggi dalam menjalankan segala kegiatan. Namun, perkembangan

III. METODOLOGI PENELITIAN

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipisahkan dari kehidupan manusia sehari-hari. Jalan sebagai prasarana

BAB I PENDAHULUAN. Sarana transportasi merupakan sarana pelayanan untuk memenuhi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berlangsung tanpa diduga atau diharapkan, pada umumnya ini terjadi dengan

KA Nomor Urut Kecelakaan:

FINAL DI TANJAKAN KRUMPUT KM. 20, DESA PAGERALANG, KECAMATAN KEMRANJEN, KABUPATEN BANYUMAS, JAWA TENGAH SABTU, 10 AGUSTUS 2013 KNKT

REKOMENDASI SEGERA. Nomor : KNKT/ 001/7/XII/REK.KJ/13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bermanfaat atau dapat berguna untuk tujuan tujuan tertentu. Alat pendukung. aman, nyaman, lancar, cepat dan ekonomis.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

FINAL KNKT KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI REPUBLIK INDONESIA. Laporan Investigasi Kecelakaan Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

BAB III LANDASAN TEORI

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT TENTANG PETUNJUK TEKNIS PERLENGKAPAN JALAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT,

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 60 TAHUN 1993 T E N T A N G MARKA JALAN MENTERI PERHUBUNGAN

LAPORAN INVESTIGASI DAN PENELITIAN KECELAKAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

ABSTRAK. Kata Kunci: Evaluasi, pola pergerakan, efektivitas, ZoSS. iii

Komite Nasional Keselamatan Transportasi

BAB IV : Dalam bab ini diuraikan tentang dasar pertanggungjawaban pidana pada kasus. kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan kerugian materil.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 61 TAHUN 1993 TENTANG RAMBU-RAMBU LALU LINTAS DI JALAN MENTERI PERHUBUNGAN,

LANGGAR ATURAN SANKSI MENUNGGU TAHAP II

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. situasi dimana seorang atau lebih pemakai jalan telah gagal mengatasi lingkungan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN. Sebagai gambaran pada pada kondisi puncak, yaitu saat lebaran jumlah total pemudik pada tahun 2012 ini adalah sebanyak 14,41 juta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN PERISTIWA KECELAKAAN KERETA API

ANALISIS DAN PEMBAHASAN 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Tinjauan Umum

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 53 TAHUN 2000 TENTANG PERPOTONGAN DAN/ATAU PERSINGGUNGAN ANTARA JALUR KERETA API DENGAN BANGUNAN LAIN

REKOMENDASI SEGERA Investigasi Kecelakaan Lalu Lintas Angkutan Jalan

FINAL KECELAKAAN TUNGGAL MOBIL BARANG DUMP TRUK DS-9675-AB MASUK JURANG DI JL. ALTERNATIF PERUMNAS III WAENA ENTROP, JAYAPURA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS

PEDOMAN. Perencanaan Median Jalan DEPARTEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH. Konstruksi dan Bangunan. Pd. T B

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Peraturan Pemerintah ( PP ) Nomor : 43 Tahun 1993 tentang Prasarana dan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS

ANATOMI DATA LAKA LANTAS TAHUN 2016 POLDA NTB FEBRUARI MARET APRIL DATA PT JASA RAHARJA NAMA DATA LAKA JANUARI

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR2TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN BONGKAR MUAT BARANG

FINAL MOBIL BUS PO DESIANA B-7529-XB MENABRAK MOBIL PENUMPANG TOYOTA KIJANG T-1118-TK DAN TERGULING

Pd T Perambuan sementara untuk pekerjaan jalan

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini kemacetan dan tundaan di daerah sering terjadi, terutama di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II GRESIK PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 24 TAHUN 1997 TENTANG IZIN TRAYEK DAN PENGENDALIAN LALU LINTAS

BAB I PENDAHULUAN. berpenduduk di atas 1-2 juta jiwa sehingga permasalahan transportasi tidak bisa

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BEKASI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. yakni perbandingan terhadap satuan mobil penumpang. Penjelasan tentang jenis. termasuk di dalamnya jeep, sedan dan lain-lain.

LAPORAN PERISTIWA KECELAKAAN KERETA API

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PERKERETAAPIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 4104/2003 TENTANG

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data yang ada maka dapat diambil

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelumnya, maka dengan ini penulis mengambil referensi dari beberapa buku dan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI FINAL KNKT-09-02-01-01 LAPORAN INVESTIGASI DAN PENELITIAN KECELAKAAN LALU LINTAS JALAN TOYOTA KIJANG NOMOR KENDARAAN T 1756 DC TERJUN KE SUNGAI LUBAI, JEMBATAN BERINGIN JALAN LINTAS SUMATERA, DUSUN I, DS BERINGIN, KEC. LUBAI, PRABUMULIH, SUMATERA SELATAN, RABU 18 FEBRUARI 2009 KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI DEPARTEMEN PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA 2009

KESELAMATAN MERUPAKAN PERTIMBANGAN UTAMA KOMITE UNTUK MENGUSULKAN REKOMENDASI KESELAMATAN SEBAGAI HASIL SUATU INVESTIGASI DAN PENELITIAN. KOMITE MENYADARI BAHWA DALAM PENGIMPLEMENTASIAN SUATU REKOMENDASI KASUS YANG TERKAIT DAPAT MENAMBAH BIAYA OPERASIONAL DAN MANAJEMEN INSTANSI/PIHAK TERKAIT. PARA PEMBACA SANGAT DISARANKAN UNTUK MENGGUNAKAN INFORMASI LAPORAN KNKT INI HANYA UNTUK MENINGKATKAN DAN MENGEMBANGKAN KESELAMATAN TRANSPORTASI; LAPORAN KNKT TIDAK DAPAT DIGUNAKAN SEBAGAI DASAR UNTUK MENUNTUT DAN MENGGUGAT DIHADAPAN PERADILAN MANAPUN. Laporan ini diterbitkan oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Gedung Karya Lantai 7, Departemen Perhubungan dan Telekomunikasi, Jalan Medan Merdeka Barat No. 8, JKT 10110, Indonesia, pada tahun 2009.

DAFTAR ISI Hal Daftar Isi... i Sinopsis... 1 I. Informasi Faktual... 2 I.1 Data Kendaraan... 2 I.2 Data Prasarana dan lingkungan... 3 I.3 Lokasi Kejadian... 4 I.4 Kronologis... 4 I.5 Korban... 5 I.6 Informasi Pengemudi... 5 I.7 Informasi Cuaca... 5 II. Temuan 6 III. Analisis 8 III.1 Aspek Manusia... 8 III.2 Aspek Sarana... 8 III.3 Aspek Prasarana dan lingkungan... 9 IV. Kesimpulan... 10 V. Rekomendasi... 11 Lampiran... 12 i

SINOPSIS Rabu, 18 Februari 2009, sekitar pukul 04.00 WIB satu buah mobil Toyota Kijang dengan nomor kendaraan T 1756 DC membawa rombongan biarawati Ordo Fransiskus, berangkat dari RS Charitas, Palembang menuju ke Martapura. Mobil tersebut memuat 10 orang penumpang termasuk pengemudi. Setelah menempuh perjalanan selama 1.5 jam dari Palembang menuju ke arah Martapura, saat tiba di tikungan Jembatan di kawasan Beringin, mobil Toyota Kijang yang dikendarai rombongan tersebut mengalami kecelakaan tunggal masuk Sungai Lubai. Mobil tersebut tenggelam ke dalam sungai dengan posisi terbalik (ban diatas). Akibat dari kecelakaan tersebut 9 (sembilan) orang meninggal dunia yaitu 6 (enam) orang meninggal dilokasi kecelakaan (termasuk pengemudi mobil), 1 (satu) orang meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit, 2 (dua) orang meninggal setelah mendapat perawatan di rumah sakit, sementara 1 (satu) orang lainnya mengalami luka berat. Para korban yang meninggal dibawa ke Puskesmas Beringin, Palembang. Sedangkan 1 orang korban yang mengalami luka berat dibawa ke Rumah Sakit Charitas, Palembang. Dari investigasi dan penelitian KNKT yang dilakukan, diketahui hal-hal yang menonjol, yaitu : Pengemudi mengemudikan kendaraan mulai dini hari yaitu pukul 04.00 WIB, terjadi kecelakaan tunggal pada pukul 05.30 WIB; Mobil Toyota Kijang dengan nomor kendaraan T 1756 DC mengangkut 10 (sepuluh) orang penumpang termasuk pengemudi, padahal kapasitas kendaraan tersebut adalah 9 (sembilan) orang termasuk pengemudi; Mobil Toyota Kijang tersebut sudah mengalami perubahan roda kemudi dari diameter lingkar kemudi standar 350 mm menjadi lingkar kemudi dengan diameter yang lebih kecil (model sport) yakni 320 mm; Selain perubahan lingkar roda kemudi, mobil Toyota Kijang tersebut juga mengalami perubahan ukuran velk dan ban dari ukuran R 14 menjadi R 16; Pagar jembatan dimana kecelakaan tersebut terjadi kondisinya rusak (sepenggal pilar pengamannya tidak ada); Rambu tikungan yang berada di dekat jembatan dibuat tidak standar. Investigasi dan penelitian KNKT ini menghasilkan beberapa rekomendasi yang perlu mendapat perhatian beberapa instansi terkait, seperti : Dinas Perhubungan Kabupaten Prabumulih, Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Selatan dan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat. 1

I. INFORMASI FAKTUAL I.1 Data Kendaraan a. Data Kendaraan 1 Jenis Kendaraan Jumlah Tempat Duduk Manufaktur : Mobil Penumpang : 8 (delapan), tidak termasuk tempat duduk pengemudi : Toyota Karoseri : - TNKB : T 1756 DC Tahun Pembuatan : - No. Mesin : 7 K 015619 No. Rangka : MHF 11KF 80001876 Data Pemilik Nama Pemilik : Mulyadi Alamat : - Data Awak Kendaraan Umur - Pengemudi Jenis Kelamin SIM Laki-laki A Pendidikan - Alamat - Pengalaman Kerja - 2

1.2 DATA PRASARANA DAN LINGKUNGAN Nama Jalan : Jalan Lintas Sumatera Kelas Jalan : II Status Jalan : Propinsi Fungsi Jalan : Arteri primer Lebar jalan : 6 Meter Lebar bahu jalan : 1 meter arah Prabumulih 1 meter arah Palembang Pola Arus Lalu Lintas : 2 (dua) arah Jumlah Jalur : 2 (dua) jalur tidak dipisah Tipe perkerasan bahu jalan : Tanah Konstruksi Perkerasan Jalan : Aspal Kualitas Permukaan Jalan : Bagus Keadaan Permukaan Jalan : Kering Kecepatan maksimum : 100 Km/jam (jalan lurus) Marka Jalan : Ada Perlengkapan Jalan : Marka jalan dan rambu Penerangan Jalan Umum : Tidak ada 3

I.3 LOKASI KEJADIAN Lokasi kejadian Gambar 1. Peta lokasi kejadian I.4 KRONOLOGIS Rabu, 18 Februari 2009, sekitar pukul 04.00 WIB satu buah mobil Toyota Kijang dengan nomor kendaraan T 1756 DC membawa rombongan biarawati Ordo Fransiskus, berangkat dari RS Charitas, Palembang menuju ke Martapura. Mobil tersebut memuat 10 orang penumpang termasuk pengemudi. Setelah menempuh perjalanan selama 1.5 jam dari Palembang menuju ke arah Martapura, saat tiba di tikungan Jembatan di kawasan Beringin, mobil Toyota Kijang yang dikendarai rombongan tersebut mengalami kecelakaan tunggal, menyelonong ke kiri menerabas pagar jembatan yang tidak ada pilarnya (sudah rusak sebelum kejadian) lalu kendaraan tersebut tercebur masuk ke Sungai Lubai. Mobil tersebut tenggelam ke dalam sungai dengan posisi terbalik (ban diatas). Akibat dari kecelakaan tersebut 9 (sembilan) orang meninggal dunia yaitu 6 (enam) orang meninggal dilokasi kecelakaan (termasuk pengemudi mobil), 1 (satu) orang meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit, 2 (dua) orang meninggal setelah mendapat perawatan di rumah sakit, sementara 1 (satu) orang lainnya mengalami luka berat. Para korban yang meninggal dibawa ke Puskesmas Beringin, Palembang. Sedangkan 1 orang korban yang mengalami luka berat dibawa ke Rumah Sakit Charitas, Palembang. 4

Gambar 2. Kronologis kejadian I.5 KORBAN Korban Awak Kendaraan Penumpang Lain-lain Total Meninggal 1 8-9 Luka Berat - 1-1 Luka Ringan - - - - Total 1 9-10 Tabel 1. Data jumlah dan rincian korban I.6 INFORMASI TENTANG PENGEMUDI : Nihil I.7 INFORMASI CUACA Peristiwa kecelakaan tersebut terjadi pada pagi hari dan kondisi cuaca saat itu dalam keadaan mendung dan hujan gerimis. 5

II. TEMUAN a. Kemudi kendaraan Toyota Kijang T 1756 DC sudah diganti dengan yang lebih kecil berdiameter 32 cm dari standardnya; Gambar 3. Kemudi yang sudah diganti diameter 32 cm b. Pelek dan ban sudah diganti dengan ukuran yang lebih besar yaitu ukuran R 16; Gambar 4. Velg dan ban kendaran diubah ke ukuran yang lebih besar 6

c. Pagar pengaman Jembatan yang hilang/ rusak sebelum kecelakaan; Gambar 5. Pagar pengaman jembatan yang hilang d. Rambu peringatan yang tidak standar sehingga tidak memantulkan cahaya ketika kena sinar lampu kendaraan. Gambar 6. Rambu peringatan tikungan yang tidak standar 7

III. ANALISIS III.1 Aspek Manusia Berdasarkan informasi yag diperoleh di lapangan, tentang pengemudi mobil Toyota yang berkaitan dengan: Jam Kerja Pengemudi sebelum kejadian; Pengalaman kerja (tidak diketahui); Dapat dianalisis hal-hal sebagai berikut : Jam kerja pengemudi Pengalaman pengemudi bekerja : Berangkat dari tempat asal pada dini hari pukul 04.00 WIB memberi kemungkinan ketidak siapan fisik pengemudi (masih mengantuk), sehingga mengurangi konsentrasi pada saat mengemudikan kendaraan. : Tidak diketahui kecuali yang bersangkutan diinformasikan memiliki SIM A III.2 Aspek Sarana Berdasarkan data dan informasi yang didapat melalui : Jumlah penumpang yang diangkut; Hasil pemeriksaan fisik kendaraan mobil Kijang tersebut. Dapat dianalisis hal-hal sebagai berikut : Pada saat mobil Kijang tersebut mengalami kecelakaan, jumlah penumpang yang diangkut sebanyak 10 orang termasuk pengemudi. Sementara sesuai dengan kapasitas tempat duduk mobil Kijang tersebut adalah 9 termasuk pegemudi. Kelebihan 1 orang penumpang ini dapat mempengaruhi keseimbangan kendaraan. Kondisi fisik kendaraan mengalami perubahan di beberapa komponen, antara lain: 1. Mobil Toyota Kijang tersebut sudah mengalami perubahan roda kemudi dari diameter lingkar kemudi standar 350 mm menjadi lingkar kemudi dengan diameter yang lebih kecil (model sport) yakni 320 mm. Perubahan ini mengakibatkan sangat ringannya pergerakan roda (ke kiri dan ke kanan) hal ini akan mengakibatkan kendaraan mengalami manuver yang terlalu ekstrim sehingga sangat memungkinkan terjadinya kecelakaan; 2. Selain perubahan lingkar roda kemudi mobil Toyota Kijang tersebut juga mengalami perubahan ukuran velg dan ban dari ukuran R 14 menjadi R 16. Hal ini akan mengakibatkan perubahan tinggi titik berat kendaraan terhadap permukaan jalan yang pada kecepatan tertentu dapat menimbulkan kecelakaan akibat momen guling yang lebih besar. 8

III.3 Aspek Prasarana dan Lingkungan Berdasarkan hasil investigasi dan penelitian ke lokasi kejadian, khususnya yang menyangkut hal-hal : Keadaan Geometrik Jalan Kondisi lingkungan di sekitar lokasi kejadian Fasilitas perlengkapan jalan (rambu, marka dan perlengkapan jalan lainnya). Dapat dianalisis hal-hal sebagai berikut : Keadaan Geometrik Jalan Kondisi lingkungan di sekitar lokasi kejadian Fasilitas perlengkapan jalan : Kondisi geometrik jalan pada kondisi jalan menanjak pada sambungan aspal ke jembatan dan pada beberapa segmen jalan bergelombang. : Jarak pandang jalan dari arah Palembang tidak bebas akibat jalan menikung 45º sisi kanan sehingga tidak dapat melihat posisi jembatan. : Kondisi marka tengah pada badan jalan yang dibuat tidak putus-putus tsesuai untuk kondisi jalan yang merupakan kombinasi tikungan kiri dan kanan serta jalan yang menurun dan mendaki; Tidak adanya rambu peringatan jembatan, rambu chevron ke kanan standard sebagai pengarah bagi pengemudi pada jalan menikung (arah Palembang- Prabumulih). 9

IV. KESIMPULAN Hasil investigasi dan penelitian tim KNKT di lokasi kejadian, wawancara dengan pihak yang terlibat dan saksi-saksi lainnya diperoleh temuan fakta-fakta sebagai berikut: a. Tingkat kewaspadaan dan kemahiran pengemudi terhadap medan yang demikian belum tergolong cakap; b. Kondisi pengemudi pada saat mengemudikan kendaraan kemungkinan mengantuk karena berangkat dini hari pukul 04.00 WIB; c. Perubahan diameter roda kemudi dapat mengakibatkan sangat ringannya pergerakan roda (ke kiri dan ke kanan) hal ini akan mengakibatkan kendaraan mengalami manuver yang terlalu ekstrim sehingga sangat memungkinkan terjadinya kecelakaan; d. Perubahan ukuran diameter velg dan ban mengakibatkan perubahan tinggi titik berat kendaraan terhadap permukaan jalan yang pada kecepatan tertentu dapat menimbulkan kecelakaan akibat momen guling yang lebih besar. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kemungkinan penyebab (probable cause) terjadinya peristiwa kecelakaan ini, bersumber dari adanya kegagalan mengendalikan kendaraan yang disebabkan oleh kondisi fisik pengemudi (mengantuk), kecepatan tinggi dan dengan kondisi jalan yang licin dan menikung tajam, perubahan diameter roda kemudi yang lebih kecil, perubahan ukuran roda yang lebih besar dari standarnya serta kondisi aspal jalan agak menanjak sedikit. 10

V. REKOMENDASI Berdasarkan temuan dan fakta awal pada kecelakaan tersebut di atas, KNKT berpendapat perlu untuk mengusulkan beberapa rekomendasi segera kepada Kepala Dinas Perhubungan dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Propinsi Sumatera Selatan yang perlu segera ditindak lanjuti dengan tujuan agar dapat meningkatkan keselamatan dan mencegah terjadinya kecelakaan serupa. Langkah-langkah yang perlu diambil sebagai berikut: 1. Dinas Pemerintah Propinsi yang bertanggung jawab di bidang Perhubungan Sumatera Selatan: Perlu dilakukan pemasangan rambu peringatan tikungan yang standard, rambu peringatan rawan kecelakaan, rambu batas maksimum kecepatan, rambu peringatan jembatan dan pita penggaduh, Pagar pengaman (guadrail) dan tiang-tiang deliniator sebelum jembatan dari arah Palembang menuju Baturaja. 2. Dinas Pemerintah Propinsi yang bertanggung jawab di bidang Pekerjaan Umum Sumatera Selatan: Perlu dilakukan perbaikan pagar pengaman jembatan Beringin Sungai Lubai yang sudah rusak akibat sering ditabrak oleh kendaraan. 3. Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Perlu diterbitkannya pedoman teknis tentang penggantian/modifikasi, komponen kendaraan bermotor yang kinerjanya tetap mengacu kepada kelaikan dan keselamatan; Perlu dipasang pita penggaduh dekat jembatan yang menikung tajam untuk peringatan kepada pengemudi. Demikian agar dapat diperhatikan sebagai masukan untuk keputusan kebijakan tindak lanjut dalam rangka memperbaiki tingkat keselamatan transportasi lalu lintas jalan di masa yang akan datang. 11

12