HUBUNGAN SIKAP KERJA DUDUK DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PEKERJA RENTAL KOMPUTER DI PABELAN KARTASURA



dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN LAMA BERKENDARA DENGAN TIMBULNYA KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PENGENDARA SEPEDA MOTOR

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh terbentuk atas banyak jaringan dan organ yang masing-masing

SKRIPSI HUBUNGAN POSISI DUDUK DENGAN TIMBULNYA NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PENGEMUDI MOBIL

BAB I PENDAHULUAN. Nyeri punggung bawah atau Low Back Pain (LBP) merupakan. sehingga dengan demikian walaupun etiologi LBP dapat bervariasi dari yang

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan. Posisi duduk adalah posisi istirahat didukung oleh bokong atau paha di

BAB I PENDAHULUAN. dalam mencari pengobatan (Kambodji, 2002). menyebabkan sekitar 12,5% dari seluruh angka sakit.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar 1945 adalah mencerdaskan kehidupan bangsa, maka pada

BAB I PENDAHULUAN. (Maher, Salmond & Pellino, 2002).Low back pain dapat disebabkan oleh berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Nyeri punggung bawah atau Low Back Pain (LBP) merupakan. merupakan bagian pinggang atau yang ada di dekat pinggang.

HUBUNGAN BERDIRI LAMA DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH MIOGENIK PADA PEKERJA KASIR

BAB I PENDAHULUAN. melakukan pekerjaan sertazazz mencegah terjadinya kerugian akibat kecelakaan

BAB I PENDAHULUAN. akibat nyeri punggung. Nyeri punggung bagian bawah merupakan penyebab

Low back pain ( LBP) atau nyeri punggung bawah merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam era globalisasi sekarang ini aktivitas penduduk semakin meningkat, dalam

BAB I PENDAHULUAN. pegal yang terjadi di daerah pinggang bawah. Nyeri pinggang bawah bukanlah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut International Labor Organization (ILO) dalam Nurhikmah


PADA PENGRAJIN KERANJANG EMPING DI DESA PUNGANGAN KEC. LIMPUNG KAB. BATANG

I. PENDAHULUAN. Low Back Pain (LBP) adalah suatu sindroma nyeri yang terjadi pada daerah

I. PENDAHULUAN. Keluhan low back pain (LBP) dapat terjadi pada setiap orang, dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Keselamatan dan kesehatan kerja sangat penting diterapkan di segala

ANALISIS KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PENJAHIT DI KECAMATAN KUTA MALAKA KABUPATEN ACEH BESAR

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan tersebut. Risiko-risiko tersebut dapat menimbulkan berbagai penyakit. Penyakit akibat kerja (PAK) adalah penyakit

BAB I PENDAHULUAN. manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya, untuk meningkatkan

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI PASKA OPERASI HERNIA NUCLEUS PULPOSUS DI VERTEBRA L5-S1 DI RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Low Back Pain (LBP) merupakan salah satu masalah pada. muskuloskeletal paling umum dan saat ini menjadi masalah paling luas

BAB 1 PENDAHULUAN. Nyeri Punggung Bawah (NPB) merupakan gangguan musculoskeletal yang

BAB 1 : PENDAHULUAN. nomor 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan pada pasal 86, menjelaskan

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan, pada

KAJIAN TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG MENIMBULKAN KEJADIAN NYERI PUNGGUNG BAWAH (NPB) PADA KARYAWAN BAGIAN KEUANGAN R.S. SANTOSA TAHUN 2009

BAB I PENDAHULUAN. Dunia globalisasi menuntut masyarakat untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. dengan peraturan yang terdapat di masing-masing perguruan tinggi. Di

BAB V PEMBAHASAN. yang cukup kuat untuk menyebabkan peningkatan resiko keluhan low back

BAB 1 PENDAHULUAN. muskuloskeletal yang sering terjadi dan menyebabkan penurunan produktivitas

BAB I PENDAHULUAN. sakit akibat pekerjaanya itu, baik itu berupa cedera, luka-luka atau bahkan

HUBUNGAN SIKAP KERJA STATIS TERHADAP NYERI BAHU PADA PEKERJA MEMBATIK TULIS DI KAMPUNG BATIK LAWEYAN SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. masalah kesehatan yang dapat mengganggu proses kerja sehingga menjadi kurang

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan produktivitas kerja akan tercapai jika semua komponen dalam

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan di setiap negara. Di dunia, sedikitnya 50% dari semua petugas. mencapai 80% dari semua tenaga kesehatan.

PENDAHULUAN. yang berkembang kian pesat sangat berpengaruh pula aktivitas yang terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. Dunia industri di Indonesia masih didominan dengan penggunaan tenaga

Repository.unimus.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. bagian yang memberikan sumbangan terbesar dalam industri tekstil pada

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. populasi pada usia>50 tahun dan sering terjadi pada usia didapatkan pada usia tahun. Di Amerika Serikat, kasusnyeri

PENGARUH TERAPI TRANSCUTANEUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION DAN ULTRASOUND PADA LOW BACK PAIN KINETIK

BAB I PENDAHULUAN. merupakan penyebab 40% kunjungan pasien berobat jalan terkait gejala. setiap tahunnya. Hasil survei Word Health Organization / WHO

BAB I PENDAHULUAN. penyakit, baik fisik, mental, dan sosial. Maka diperlukan suatu kesehatan yang

BAB I. gejala utama nyeri di daerah tulang punggung bagian bawah. 1

BAB 1 PENDAHULUAN. lumbal atau lumbo-sakral dan sering disertai dengan penjalaran nyeri ke arah

BAB I PENDAHULUAN. dan produktifitas tenaga kerja serta perbaikan mutu produk dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. kesepuluh penyebab terjadinya kesakitan dan kematian. Faktor pekerjaan

BAB I PENDAHULUAN. tempat kerja perlu terjamin pula keselamatannya. Dalam Undang Undang

I. PENDAHULUAN. dari berbagai sebab (kelainan tulang punggung/spine sejak lahir, trauma,

BAB I PENDAHULUAN. sehingga manakala seseorang menderita sakit maka seseorang akan

BAB 1 PENDAHULUAN. peningkatan peran serta masyarakat untuk lebih aktif. Aktivitas manusia sangat

BAB I PENDAHULUAN. dengan pekerjaan manual handling. Suatu hal yang sangat beralasan,

BAB I. punggung bawah. Nyeri punggung bawah sering menjadi kronis, menetap atau. sehingga tidak boleh dpandang sebelah mata (Muheri, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. atau man made disease. Penyakit Akibat Kerja menurut OSHA. tahun 1992, dimana sekitar 62% pekerja menderita Musculoskeletal

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan peradaban manusia sudah semakin berkembang pesat di

BAB I PENDAHULUAN. Pencapaian keselamatan dan kesehatan kerja tidak lepas dari peran

BAB I PENDAHULUAN. dan memiliki besar derajat kebebasan. Posisi ini bekerja mempromosikan

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI PINGGANG PADA PENGERAJIN BATIK TULIS DI KECAMATAN DANAU TELUK KOTA JAMBI TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. NPB lebih kurang 15% - 20% dari populasi, yang sebagian besar merupakan NPB

BAB I PENDAHULUAN. tergantung dari jenis produksi, teknologi yang dipakai, bahan yang digunakan,

BEDA PENGARUH LIFTING TECHNIC EXERCISE DENGAN BACK EXERCISE TERHADAP NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PEKERJA GILING PADI

BAB I PENDAHULUAN. sudut iga terbawah dan lipat bokong bawah yaitu regio lumbo-sakral

BAB I PENDAHULUAN. Health Association) adalah beberapa kondisi atau gangguan abnormal

BAB I PENDAHULUAN. sejak lama diterapkan di berbagai sektor industri, kecuali di sektor

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi sebagai penyanggah berat badan, yang terdiri dari beberapa bagian yakni salah

HUBUNGAN KEBIASAAN DUDUK TERHADAP TERJADINYA SKOLIOSIS PADA ANAK USIA TAHUN DI SD PABELAN- KARTASURA

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai fungsi penting yaitusebagai stabilisasi serta mobilisasi tubuh.

BAB I PENDAHULUAN. menjadi lebih dominan dialami oleh para pekerja. secara fisik yang berat. Salah satu akibat dari kerja secara manual, seperti

BAB I PENDAHULUAN. duduk terlalu lama dengan sikap yang salah, hal ini dapat menyebabkan

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu pekerjaan. Komputer yang banyak digunakan oleh segala kalangan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. mendukung satu sama lain dari tiap-tiap bagian yang ada di dalamnya. Sistem

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia hidup pasti bergerak, termasuk ketika sedang melakukan aktivitas kerja

BAB I PENDAHULUAN. bahwa prevalensi LBP dalam 1 tahun, adalah dari 3,9% hingga 65% (Andersson,

BAB I PENDAHULUAN. dimanapun selalu ada risiko terkena penyakit akibat kerja, baik didarat, laut,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Negara-negara maju pernah mengalami low back pain. Prevalensi tahunannya

EFEKTIVITAS DAN KENYAMANAN TRANCUTANEUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION (TENS) DALAM MENGURANGI NYERI KRONIK MUSKULOSKELETAL PADA USIA LANJUT

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA LOW BACK PAIN SPONDYLOSIS LUMBALIS 4-5 DENGAN MWD ULTRA SOUND DAN WILLIAM FLEXION EXERCISE DI RSUD SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Dengan tingkat kesehatan yang optimal maka akan dapat

BAB I PENDAHULUAN. punggung antara lain aktifitas sehari-hari seperti, berolahraga, bekerja, dan

BAB I PENDAHULUAN. Nyeri punggung bawah (NPB) sering disebut sebagai nyeri pinggang

BAB I PENDAHULUAN. yang dipakai. Menurut American Hospital Association, 1974 dalam

BAB I PENDAHULUAN. negara. Industri sepenuhnya terintegrasi ke dalam rantai pasokan secara

BAB 1 PENDAHULUAN. sekarang ini, manusia tak pernah lepas dari salah satu hukum alam ini yakni bekerja.

BAB I PENDAHULUAN. sekitar 270 juta kasus kecelakaan kerja pertahun di seluruh dunia (Ferusgel,

untuk Mencegah Sakit Punggung

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalami kecelakaan, penyakit dan keluhan-keluhan kesehatan yang disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. kerja untuk mencapai tujuannya melalui kombinasi sumber daya yang dimiliki. Salah

Transkripsi:

HUBUNGAN SIKAP KERJA DUDUK DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PEKERJA RENTAL KOMPUTER DI PABELAN KARTASURA SKRIPSI DISUSUN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN DALAM MENDAPATKAN GELAR SARJANA SAINS TERAPAN FISIOTERAPI Diajukan Oleh : LAILY DWI AGUNG RACHMAWATI J 110 070 068 PROGRAM STUDI D IV FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2008

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nyeri Punggung Bawah (NPB) merupakan salah satu keluhan yang dapat menurunkan produktivitas manusia, 50-80% penduduk di negara industri pernah mengalami nyeri punggung bawah, prosentasenya meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Haanen (1986) yang meneliti 3000 laki-laki dan 3500 wanita usia 20 tahun ke atas (1975-1978) menyatakan bahwa 51% laki-laki dan 57% wanita mengeluh NPB, 50% tidak bugar untuk bekerja selama beberapa waktu dan 8% harus beralih pekerjaan (Suharto, 2005). Sakit punggung berdasar studi National Institute of Neurological Disorders and Stroke, adalah penyebab utama gangguan kerja di Amerika Serikat (AS). Pemicunya tidak lebih dari posisi duduk yang salah. Bashir menekankan sikap duduk dapat mengurangi dan mencegah rasa nyeri pada punggung. Cara ini jauh lebih baik daripada mengobati sakit yang sudah kronis sebagai akibat dari posisi tubuh yang salah dalam tempo lama (Anonim, 2003). Punggung harus bekerja non stop 24 jam sehari. Dalam posisi duduk, berdiri (mengerjakan pekerjaan rumah tangga, berjalan) bahkan tidur, punggung harus bekerja keras menyangga tubuh kita. Penyebab backpain yang paling sering adalah duduk terlalu lama, sikap duduk yang tidak tepat, postur tubuh yang tidak ideal (improper), aktivitas yang berlebihan, serta trauma. Nyeri punggung lalu menjadi masalah di banyak negara, karena seringkali mempengaruhi produktivitas kerja (Gatam, 2006). 1

2 Di Inggris tahun 1993 menyebabkan 11% populasi kerja terganggu aktivitas kerjanya sampai 4 minggu karena nyeri punggung dan lebih dari 50% penderita nyeri punggung membaik dalam 1 minggu, sementara lebih dari 90% merasa lebih baik dalam 8 minggu, sisanya sekitar 5% mengalami keluhan yang berlanjut sampai lebih dari 6 bulan. Pengobatan nyeri punggung yang tepat adalah dengan mengobati penyebabnya. Untuk itu diperlukan pendekatan multidisipliner, sebab keluhan nyeri punggung tidak selalu dapat diselesaikan hanya dengan medikamentosa saja, adakalanya diperlukan fisioterapi dan bahkan pendekatan operatif (Albar, 1998). Tukang jahit, tukang sayur, kasir, murid sekolah, pegawai bank, pegawai perusahaan, pekerja di depan komputer, penjaga tol, sopir, dan pedagang juga tidak terlepas dari bekerja dengan posisi duduk. Low back pain merupakan istilah kedokteran berbasa Inggris yang berarti Nyeri Punggung Bawah. Nyeri Punggung Bawah adalah suatu sindroma klinik yang ditandai dengan gejala utama adanya rasa nyeri atau perasaan tidak enak di daerah tulang punggung bawah (Murdana, 1998). Ternyata 60 % orang dewasa mengalami nyeri punggung bawah karena masalah duduk yang terjadi pada mereka yang bekerja atau yang aktivitasnya lebih banyak dilakukan dengan duduk (Albar, 1998). Low Back Pain (LBP) atau nyeri punggung bawah merupakan salah satu gangguan muskuloskeletal yang disebabkan oleh aktivitas tubuh yang kurang baik (Maher, Salmond & Pellino, 2002). LBP diklasifikasikan kedalam 2 kelompok yaitu kronik dan akut. LBP akut terjadi dalam waktu kurang dari 12 minggu, sedangkan LBP kronik terjadi dalam waktu 3 bulan (Rogers, 2006).

3 Penelitian yang dilakukan Lam (1999), menyatakan bahwa duduk dengan posisi badan membungkuk sangat membebani struktur jaringan lunak vertebra pada diskus intervertebra, ligament dan otot. Melakukan aktivitas dengan posisi duduk yang monoton lebih dari 2 jam dalam sehari, dalam sehari dapat pula meningkatkan resiko timbulnya nyeri punggung (Anonim, 2007). Fenomena di atas juga terjadi pada pekerja rental komputer di Pabelan, dimana jam kerjanya lebih banyak dihabiskan dengan duduk yang dapat menimbulkan permasalahan kesehatan pada pekerja rental komputer di Pabelan, salah satunya nyeri punggung bawah. Resiko timbulnya nyeri punggung bawah makin meningkat apabila dalam pekerjaannya tidak memperhatikan sikap duduk secara benar, letak monitor komputer, dan ukuran kursi yang tidak ergonomi. Orang yang duduk tegak lebih cepat letih karena otot-otot punggungnya lebih tegang. Sementara orang duduk membungkuk kerja otot lebih ringan, namun tekanan pada bantalan saraf lebih besar (Samara, 2006). Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui secara spesifik apakah ada hubungan sikap kerja duduk dengan timbulnya nyeri punggung bawah pada pekerja rental komputer di Pabelan. B. Identifikasi Masalah Para pekerja rental biasanya dalam pekerjaannya tidak memperhatikan sikap duduk secara benar, letak monitor komputer, dan ukuran kursi yang tidak ergonomi, hal ini akan menimbulkan permasalahan kesehatan pada pekerja rental komputer di Pabelan, salah satunya nyeri punggung bawah.

4 Punggung harus bekerja nonstop 24 jam sehari. Dalam posisi duduk, berdiri, berjalan, bahkan tidur, punggung harus bekerja keras menyangga tubuh kita. Jika kita tidak jeli menjaga kesehatan punggung, maka nyeri punggung pun menimpa. Hal yang dapat mempengaruhi nyeri punggung bawah adalah kebiasaan duduk, bekerja membungkuk dalam waktu yang relative lama, mengangkat beban dengan sikap yang tidak ergonomis, tulang belakang yang tidak normal atau penyakit tertentu seperti penyakit degeneratf (Setyawati, 2003). Sikap duduk yang salah atau duduk dengan kursi yang tidak ergonomis akan memicu nyeri punggung. Hal ini karena tulang punggung beserta jaringan tendo dan otot dipaksa untuk menjaga tubuh bagian atas secara berlebihan. Ini akan menyebabkan kelelahan pada jaringan otot punggung terutama otot bagian lumbal. Sedangkan sikap duduk yang benar adalah yang memiliki kemampuan untuk menghilangkan postur duduk yang tidak alami, melancarkan sistem aliran darah, dapat mengurangi konsumsi energi, dapat mengurangi tekanan antar ruas belakang (intradistal pressure). Diusahakan pada waktu duduk, kaki bertumpu langsung pada lantai agar tidak menghambat aliran darah ke kaki. Duduk dengan posisi yang salah akan menyebabkan otot-otot punggung menjadi tegang dan dapat merusak jaringan lunak sekitarnya. Dan bila ini berlanjut terus, akan menyebabkan penekanan pada bantalan saraf tulang belakang yang mengakibatkan hernia nukleus pulposus. Bila tekanan pada bantalan saraf pada orang yang berdiri dianggap 100 persen, maka orang yang duduk tegak dapat menyebabkan tekanan pada bantalan saraf tersebut sebesar 140 persen. Tekanan ini menjadi lebih besar lagi 190 persen bila ia duduk dengan badan membungkuk ke depan. Namun, orang yang duduk tegak lebih cepat letih karena otot-otot

punggungnya lebih tegang. Sementara orang yang duduk membungkuk kerja otot lebih ringan, namun tekanan pada bantalan saraf lebih besar (Samara, 2006). 5 C. Pembatasan Masalah Dalam penulisan ini, penulis membatasi masalah penelitian pada sikap kerja duduk terhadap keluhan nyeri punggung bawah pada pekerja rental komputer di lingkungan Universitas Muhammadiyah Surakarta. D. Perumusan Masalah Apakah ada hubungan sikap kerja duduk dengan keluhan nyeri punggung bawah pada pekerja rental komputer di Pabelan? E. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui apakah ada hubungan sikap kerja duduk dengan keluhan nyeri punggung bawah pada pekerja rental komputer di Pabelan. 2. Tujuan Khusus Untuk mengetahui keluhan nyeri punggung bawah yang dirasakan pekerja rental komputer dengan menggunakan Verbal Descriptive Scale (VDS).

6 F. Manfaat Penelitian 1. Bagi Pekerja Rental Komputer Memberikan masukan pada pekerja rental komputer tentang sikap duduk yang benar pada saat bekerja serta faktor faktor yang berhubungan dengan nyeri punggung bawah sehingga informasi ini dapat digunakan untuk menyusuri langkah langkah strategi dalam mencegah terjadinya nyeri punggung bawah yang diakibatkan oleh duduk lama saat bekerja. 2. Bagi Ilmu Pengetahuan Memberikan tambahan informasi pengetahuan tentang hubungan sikap kerja duduk dengan terjadinya nyeri punggung bawah yang mungkin dapat dijadikan perbandingan bagi peneliti. 3. Pengetahuan Fisioterapi. Mendapatkan satu tambahan tentang kajian dampak dari sikap kerja duduk terhadap keluhan nyeri punggung bawah pada pekerja rental komputer. 4. Depdiknas/Dikti Memberi masukan kepada Depdiknas/Dikti agar informasi yang dihasilkan dalam penelitian dapat digunakan untuk menyusun kebijakan di masa yang akan datang. 5. Bagi Peneliti Peneliti mendapat wawasan dan pengalaman dalam melakukan penelitian dan hasil penelitian dapat menjadi dasar untuk penelitian selanjutnya.