III. METODE TINDAKAN KELAS. dilaksanakan oleh guru dan siswa untuk melakukan perbaikan dan berdampak

dokumen-dokumen yang mirip
III. PROSEDUR TINDAKAN. dilaksanakan oleh guru dan siswa untuk melakukan perbaikan dan berdampak

III. METODE PENELITIAN. berdampak pada peningkatan hasil belajar peserta didik (Kusuma, 2009:141).

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. pembelajaran dan berdampak pada peningkatan hasil belajar peserta didik,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dilaksanakan oleh guru dan siswa untuk melakukan perbaikan dan. Gambar 3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas

BAB III METODE PENELITIAN. PTK merupakan ragam penelitian pembelajaran yang berkonteks kelas yang

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan untuk meningkatkan dan menyempurnakan proses pembelajaran.

III. PROSEDUR PENELITIAN. dalam kelas yang dilaksanakan oleh guru dan siswa untuk melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

Jumlah siswa sebanyak 26 anak yang terdiri dari 14 anak laki-laki, 12 anak. dilakukan untuk mempermudah dan mengaktifkan mereka dalam bekerja sama

III. METODE PENELITIAN. dan pembelajaran secara aktif profesional dan merupakan penelitian yang

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. oleh guru dan siswa untuk melakukan perbaikan dan berdampak pada peningkatan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas. Penelitian

METODE PENELITIAN. ini adalah model Kemmis & MC Taggart dengan pertimbangan model penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan terhadap siswa kelas V SD Negeri 1

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, tepatnya pada tahun pelajaran 2012/2013. waktu 2 bulan yaitu bulan Januari sampai dengan Februari 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas atau

I. METODE PENELITIAN. Subjek dalam peneltian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 5 Talang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. tindakan-tindakan yang dilakukan, serta memperbaiki kondisi di mana praktekprektek

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Bandar Sakti, Kecamatan Terusan Nunyai, Kabupaten Lampung Tengah.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. dilaksanakan oleh guru untuk memecahkan masalah-masalah pembelajaran yang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Pada penelitian ini rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN 1 Madajaya kelas IV

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang ruang lingkupnya mencakup

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah pembelajaran di dalam kelas yang dilaksanakan oleh guru

III. METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas.

BAB III METODE PENELITIAN. siklus dapat dihentikan meskipun masih ada siklus kedua. Hubungan keempat

BAB III PROSEDUR TINDAKAN. Tempat penelitian adalah kelas X-6 SMA Negeri 6 Bandar Lampung, di

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Classroom Action Research. Wardhani, dkk. (2008: 1.4) mengungkapkan

BAB III METODE PENELITIAN

III. PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. mengidentifikasi unsur intrinsik cerita anak melalui teknik discovery ini

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki pekerjaannya, memahami pekerjaannya, serta memahami

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dengan

III. METODE PENELITIAN. Kemampuan menulis surat undangan dibedakan menjadi 2 macam, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Penelitian tindakan ini dilakukan terhadap siswa kelas IV SDN 2 Talang. Kecamatan Teluk Betung Selatan Bandar Lampung, semester I (satu) tahun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jagabaya I Kecamatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian adalah siswa kelas V.A SDN 4 Talang Kecamatan. terdiri atas 13 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (clasroom action

BAB III METODE PENELITIAN. Kedaton Bandar lampung semester 1 tahun ajaran pada materi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Pada penelitian ini rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 35 orang yang terdiri dari 18 orang siswa laki-laki dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga aktifitas dan hasil belajar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tahun Pelajaran 2013/2014. Tabel rencana pelaksanaan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian tindakan ( classroom action research) yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah satu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK), model yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Penulis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 2008: 58). Sedangkan menurut Kunandar (2010: 46) PTK dapat juga

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

III. METODE PENELITIAN. adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal classroom action research.

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai

BAB III METODE PENELITIAN. sendiri. PTK dilakukan untuk meningkatkan dan menyempurnakan proses

BAB III METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research), yaitu bentuk penelitian yang bersifat reflektif

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 20 anak yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11. Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu.

BAB III METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan terhadap siswa kelas IV Sekolah Dasar

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan

Plan. Reflective. Action/ Observation. Reflective. Action/ Observation. Reflective. Action/ Observation

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kecamatan Gunungsari Kabupaten Serang-Banten

BAB III METODE PENELITIAN. Ratu Kecamatan Pakuan Ratu Kabupaten Way Kanan.. Subjek pada penelitian tindakan kelas ini adalah guru dan siswa kelas IV

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. berhubungan dengan tugas guru di lapangan. Maka dalam melaksanakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengutamakan proses daripada hasil juga menggunakan angka-angka dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah

Prosedur penelitian dilaksanakan dengan menggunakan siklus-siklus

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, yang berarti penelitian yang dilakukan pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja sebagai guru, sehingga hasil. saling terkait dan berkesinambungan, yaitu :

I. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung. Adapun yang dijadikan subjek penelitian tindakan kelas ini

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di SDN2 Labuhan Ratu Kecamatan Kedaton. Bandar lampung pada semester II tahun 2011.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan dalam 1siklus, yang laksanakan dua kali

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. menyangkut suatu proses pengumpulan sampai penulisan laporan.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (PTK). Pelaksanaan penelitian ini mengikuti tahap-tahap penelitian yang terdiri

Transkripsi:

III. METODE TINDAKAN KELAS 3.1 Rancangan Tindakan Kelas Rancangan tindakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK), ruang lingkupnya adalah pembelajaran di dalam kelas yang dilaksanakan oleh guru dan siswa untuk melakukan perbaikan dan berdampak pada peningkatan hasil belajara peserta didik (Kusuma, 2009:141). Dalam konsep PTK terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Hubungan keempatnya dipandang sebagai siklus. Untuk jelasnya siklus kegiatan dengan rancangan PTK model Kusuma adalah sebagai berikut. Tindakan (acting) Perencanaan (planning) Pengamatan (observating) Refleksi (reflecting) Bagan 3.1 Hubungan Perencanaan, Tindakan, Pengamatan, dan Refleksi Penelitian tindakan kelas ini bercirikan adanya perubahan yang secara terus menerus. Bila pembelajaran membaca menemukan gagasan utama dengan teknik

16 kerja kelompok belum dapat meningkatkan kemampuan membaca menemukan gagasan utama pada siklus kesatu, penulis merencanakan tindakan siklus kedua dan seterusnya sampai mencapai hasil yang diharapkan. Dengan demikian, jumlah siklus tidak terikat dan tidak ditentukan sampai siklus tertentu. Siklus disesuaikan dengan kebutuhan dalam peningkatan hasil pembelajaran. Jika ada peningkatan sesuai dengan indikator yang diharapkan, maka siklus dapat diberhentikan meskipun masih dalam siklus kedua. Siklus juga dapat dihentikan apabila dirasa tidak ada peningkatan hasil belajar dalam setiap tahapan yang telah dilalui sehingga mencapai tingkat kejenuhan. 3.2 Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII E semester genap SMP Negeri 11 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2009/2010 yang berjumlah 31 siswa, terdiri dari 15 siswa laki-laki, dan 16 siswa perempuan. 3.3 Tempat dan Waktu Penelitian 3.3.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas VII E SMP Negeri 11 Bandar Lampung yang terletak di Jalan Sentot Kelurahan Ketapang, Kecamatan Teluk Betung Selatan Bandar Lampung. 3.3.2 Waktu Penelitian

17 Penelitian dilaksanakan pada semester genap Tahun Pelajaran 2009/2010, pelaksanaan penelitian sesuai dengan jadwal pelajaran. Penelitian akan berlangsung sampai indikator tercapai. Lama penelitian dua bulan. 3.4 Indikator Kinerja Indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas ini ditentukan pada aspek dan hasil pelaksanaan tindakan sampai pada perubahan yang dialami siswa. Dari segi proses 80% siswa aktif dalam pembelajaran. Sementara itu dari segi hasil penelitian tindakan kelas dapat berhasil, jika siswa mencapai nilai 67 atau lebih sebanyak 75%. 3.5 Rencana Tindakan Kelas Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti merencanakan dalam beberapa siklus, setiap siklusnya terdiri dari (a) rencana tindakan, (b) pelaksanaan tindakan, (c) observasi, (d) refleksi. Siklus kedua dan ketiga akan dilakukan apabila berdasarkan hasil refleksi pada siklus kesatu dengan menerapkan teknik kerja kelompok untuk meningkatkan keterampilan membaca tidak berhasil atau tidak mencapai KKM. Dalam tindak lanjut, peneliti menganalisis hasil setiap siklus dengan berdiskusi dengan teman sejawat atau kolaborator. 3.6 Prosedur Tindakan Penelitian tindakan kelas ini dibentuk dalam siklus. Secara lebih rinci prosedur penelitian tindakan untuk setiap siklusnya sebagai berikut. 3.6.1 Perencanaan Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan ini adalah:

18 1) Menetapkan kompetensi dasar. 2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan materi yang direncanakan. 3) Menyusun lembar pengamatan untuk pembelajaran ketermapilan membaca dengan menerapkan teknik kerja kelompok dan lembar pengamatan aktivitas siswa dan guru di dalam kelas. 4) Menyiapkan media yang sesuai dengan materi pembelajaran. 5) Membuat alat evaluasi untuk melihat hasil belajar siswa. 3.6.2 Pelaksanaan Tindakan Proses berlangsung di kelas pada jam pelajaran bahasa Indonesia. Siswa yang dilibatkan dalam penelitian adalah siswa kelas VII E SMP Negeri 11 Bandar Lampung. Untuk tindakan pada siklus kesatu, waktu pembelajaran berlangsung selama 2 x 2 x 40 menit dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut. A. Pertemuan Pertama 1. Kegiatan Awal a. Guru mengondisikan kelas. b. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran. c. Guru mengadakan apersepsi yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari. 2. Kegiatan Inti a. Guru menyajikan teks bacaan. b. Siswa mencermati teks bacaan. c. Guru menjelaskan mekanisme menemukan gagasan utama. d. Siswa berkelompok untuk menentukan gagasan utama, menentukan

19 kalimat utama, dan menentukan jenis paragraf berdasarkan letak gagasan utama. e. Guru bertanya tentang kesulitan yang dihadapi siswa pada saat mengerjakan tugas pembelajaran membaca menemukan gagasan utama. f. Siswa ditugasi untuk mencermati hasil akhir kerja kelompok. 3. Kegiatan Akhir Guru dan siswa melakukan refleksi hasil pembelajaran menemukan gagasan utama. B. Pertemuan Kedua 1. Kegiatan Awal a. Guru mengondisikan kelas. b. Guru mengadakan apersepsi mengaitkan dengan materi pembelajaran sebelumnya dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari. 2. Kegiatan Inti a. Siswa secara kelompok mempersentasikan hasil kerja kelompok membaca menemukan gagasan utama. b. Guru dan siswa memberikan tanggapan dan penilaian terhadap hasil persentasi kelompok. 3. Kegiatan Akhir Guru dan siswa melakukan refleksi terhadap hasil pembelajaran. 3.6.3 Observasi

20 Peneliti melaksanakan observasi pada saat kegiatan kegiatan belajar mengajar berlangsung dengan menggunakan instrumen yang telah disiapkan, guru meneliti beragam reaksi siswa pada saat tindakan berlangsung. Observasi dilakukan bersama dengan teman sejawat yang bertugas sebagai kolaborator dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan. Pengamatan difokuskan pada dua hal, yaitu proses pembelajaran dengan pendekatan kerja kelompok yang dilakukan oleh guru dan melihat aktivitas siswa dalam proses pembelajaran pada setiap siklus. 3.6.4 Refleksi Setelah hasil data diuji coba, maka peneliti melakukan diskusi dengan teman sejawat. Diskusi meliputi keberhasilan, kegagalan, dan hambatan yang dijumpai pada saat melakukan tindakan. Data-data yang diperoleh dipilih yang benar-benar diperlukan dan dapat dijadikan acuan dalam menyusun laporan hasil penelitian. 3.7 Teknik Pengumpulan Data Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data berupa tes tertulis dalam bentuk uraian. Teknik ini digunakan untuk memperoleh data-data kemampuan siswa dalam menemukan gagasan utama. Langkah-langkah dalam pengumpulan data sebagai berikut. 1. Lembar aktivitas guru diisi oleh guru mitra, sedangkan lembar aktivitas siswa diisi oleh guru peneliti dari hasil pengamatan siswa membaca teks bacaan untuk menjawab pertanyaan tentang gagasan utama. 2. Siswa diberi tugas untuk membaca teks bacaan yang berbentuk paragraf dalam wacana. 3. Teknik yang digunakan adalah teknik membaca pemahaman.

21 4. Hasil tes yang diperoleh siswa dibaca dan dinilai oleh guru dengan indikator penilaian berikut ini. Tabel 3.1 Indikator Uji Kemampuan Menemukan Gagasan Utama dalam Paragraf No Indikator Deskriptor Skor 1 Menentukan Gagasan Utama 2 Menentukan Kalimat Utama 3 Menentukan Jenis Paragraf berdasarkan Letak Gagasan Utama 1. Indikator Gagasan Utama Semua gagasan utama di dalam paragraf bisa 5 Terdapat 4 gagasan utama di dalam paragraf bisa 4 Hanya 3 gagasan utama di dalam paragraf bisa 3 Hanya 2 gagasan utama di dalam paragraf bisa 2 Hanya 1 gagasan utama di dalam paragraf bisa 1 Semua kalimat utama di dalam paragraf bisa 5 Terdapat 4 kalimat utama di dalam paragraf bisa 4 Hanya 3 kalimat utama di dalam paragraf bisa 3 Hanya 2 kalimat utama di dalam paragraf bisa 2 Hanya 1 kalimat utama di dalam paragraf bisa 1 Jenis paragraf dalam wacana bisa ditentukan 5 seluruhnya dengan tepat (benar). Jenis paragraf dalam wacana hanya 4 yang dapat 4 ditentukan dengan tepat (benar). Jenis paragraf dalam wacana hanya 3 yang dapat 3 ditentukan dengan tepat (benar). Jenis paragraf dalam wacana hanya 2 yang dapat 2 ditentukan dengan tepat (benar). Jenis paragraf dalam wacana hanya 1 yang dapat 1 ditentukan dengan tepat (benar). Jumlah Skor 15 Gagasan utama dalam paragraf merupakan gagasan pokok yang terkandung dalam paragraf. Gagasan utama paragraf biasanya terdapat dalam kalimat utama. Kalimat utama pada umumnya berupa kalimat yang pernyataannya paling umum dalam sebuah paragraf.

22 Berdasarkan ketentuan dalam pengumpulan data, yaitu memberikan sebuah wacana kepada siswa untuk ditentukan gagasan utama setiap paragraf. Apabila siswa bisa menentukan 5 gagasan utama di dalam wacana, maka siswa tersebut mendapat skor 5. Apabila siswa bisa menentukan 4 gagasan utama di dalam wacana, maka siswa tersebut mendapat skor 4. Apabila siswa bisa menentukan 3 gagasan utama di dalam wacana, maka siswa tersebut mendapat skor 3. Apabila siswa bisa menentukan 2 gagasan utama di dalam wacana, maka siswa tersebut mendapat skor 2. Apabila siswa bisa menentukan 1 gagasan utama di dalam wacana, maka siswa tersebut mendapat skor 1. 2. Indikator Kalimat Utama Kalimat utama adalah suatu kalimat yang membentuk sebuah paragraf dan hanya menerangkan satu pokok pikiran. Berdasarkan ketentuan dalam pengumpulan data, yaitu memberikan sebuah wacana kepada siswa untuk ditentukan kalimat utama setiap paragraf. Apabila siswa bisa menentukan 5 kalimat utama di dalam wacana, maka siswa tersebut mendapat skor 5. Apabila siswa bisa menentukan 4 kalimat utama di dalam wacana, maka siswa tersebut mendapat skor 4. Apabila siswa bisa menentukan 3 kalimat utama di dalam wacana, maka siswa tersebut mendapat skor 3. Apabila siswa bisa menentukan 2 kalimat utama di dalam wacana, maka siswa tersebut mendapat skor 2. Apabila siswa bisa menentukan 1 kalimat utama di dalam wacana, maka siswa tersebut mendapat skor 1. 3. Indikator Jenis Paragraf Berdasarkan letak gagasan utama dalam paragraf, paragraf dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu (a) paragraf deduktif, (b) paragraf induktif, (c) paragraf campuran.

23 Paragraf Deduktif Paragraf deduktif adalah paragraf yang diawali dengan gagasan atau topik yang akan dijelaskan. Gagasan atau topik itu selanjutnya dijelaskan dengan kalimat. Kalimat penjelas bersifat khusus atau keterangan yang mendukung gagasan dalam kalimat topik. Paragraf Induktif Paragraf induktif adalah paragraf yang menempatkan gagasan pokok pada akhir paragraf. Artinya kalimat topik berada di akhir paragraf. Lahirnya ide atau gagasan pokok didahului dengan penjelasan, keterangan atau data. Paragraf Campuran Paragraf campuran adalah paragraf yang kalimat topiknya ada di awal paragraf, kemudian di akhir paragraf ditegaskan kembali sehingga ide/topik dituangkan dalam kalimat di awal dan di akhir. Apabila jenis paragraf dalam wacana bisa ditentukan seluruhnya dengan tepat, maka siswa tersebut mendapat skor 5. Apabila jenis paragraf dalam wacana hanya 4 yang bisa ditentukan dengan tepat, maka siswa tersebut mendapat skor 4. Apabila jenis paragraf dalam wacana hanya 3 yang bisa ditentukan dengan tepat, maka siswa tersebut mendapat skor 3. Apabila jenis paragraf dalam wacana hanya 2 yang bisa ditentukan dengan tepat, maka siswa tersebut mendapat skor 2. Apabila jenis paragraf dalam wacana hanya 1 yang bisa ditentukan dengan tepat, maka siswa tersebut mendapat skor 1. 3.8 Teknik Analisis Data

24 Teknik analisis data yang penulis lakukan dalam penelitian ini adalah tes akhir pada setiap siklusnya, dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1.) Mengoreksi dan menskor hasil tes menemukan gagasan utama yang diperoleh siswa. 2.) Mempersentasekan skor dengan rumus sebagai berikut. Jumlah perolehan skor N = x 100 Jumlah skor maksimal 3.) Memasukkan skor siswa dan menghitung reratanya. 4.) Menentukan tingkat kemampuan berdasarkan acuan patokan. Tabel 3.2 Tolok Ukur Penilaian Tes Kemampuan Menemukan Gagasan Utama Teks Bacaan Nilai 76-100 65-75 0-64 Tingkat Kemampuan Baik Cukup Kurang Sumber: Bahasa Indonesia untuk SMP Kelas VIII (2007:169)