BAB 1 PENDAHULUAN. efisiansi waktu. Metode manejemen pada abad ke 21 ditandai dengan maraknya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Bangunan gedung biasanya dibangun dengan metode konvensional dimana

STUDI PERBANDINGAN HARGA PROYEK GEDUNG BERTINGKAT

III. METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan bersifat studi kasus dan analisa, serta perbandingan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. metode konvensional di wilayah Jakarta dan Papua. metode pracetak di wilayah Jakarta dan Papua.

BAB 1 PENDAHULUAN. mahal, dan hal ini tidak dibarengi dengan ketersediaan rumah landet house

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya tiang pancang, balok, kolom dan pelat. Berkembangnya metode seperti ini

EFISIENSI HARGA METODE PRACETAK PADA BANGUNAN BERTINGKAT RUSUNAWA PROTOTIPE DI WILAYAH JAKARTA DAN PAPUA

1.1. JUDUL TUGAS AKHIR

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. proyek Rumah Susun Sewa Rempoa Jakarta. d. Membuat kesimpulan dan saran dari penelitian.

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Sipil Skripsi Sarjana Semester Ganjil Tahun 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Oleh : AGUSTINA DWI ATMAJI NRP DAHNIAR ADE AYU R NRP

BAB I PENDAHULUAN. kita berada dalam bangunan baik rumah tinggal, kantor, pabrik, hotel, rumah sakit dll.

STUDY PERBANDINGAN PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG METODE PELAKSANAAN PRECAST

DAFTAR ISI JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERSETUJUAN MOTO DAN PERSEMBAHAN ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN. Ruko atau rumah toko adalah suatu proyek konstruksi yang pada umumnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. proyek yang berhasil adalah penggunaan biaya yang efisien. Material adalah salah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB VI PERBANDINGAN DESAIN. perhitungan volume struktur utama bangunan..

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini proyek konstruksi semakin banyak dijumpai. Dalam

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERNYATAAN... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... ABSTRAK...

STUDI PENERAPAN METODE REKAYASA NILAI PADA PERENCANAAN BANGUNAN GEDUNG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODOLOGI. 3.1 Metodologi Pengumpulan Data

PROJECT PLANNING AND CONTROLLING GEDUNG RUSUNAWA UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN MS.PROJECT

BAB I PENDAHULUAN. baik itu BUMN, BUMD, dan Swasta, untuk memenuhi kebutuhan pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Metoda yang banyak digunakan dalam mendesain struktur beton bertulang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dibidang pembangunan gedung bertingkat semakin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lizna Gustiana Rahmi, 2015

BAB VI PERBANDINGAN DESAIN

dengan bekal ilmu pengetahuan tersebut diharapkan mahasiswa apabila terjun didalam masyarakat dapat mengembangkan ilmu yang dimilikinya demi

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III METODOLOGI. 3.1 Metodologi Pembahasan

PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR PILE CAP, KOLOM, BALOK & PLAT LANTAI PADA PROYEK PENGEMBANGAN GEDUNG RSUD BUDHI ASIH. Yusti prabowo

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Analisa Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan. analisa harga satuan pekerjaan yaitu : Harga Satuan Pelat Lantai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. struktur yang paling utama dalam sebuah bangunan. Suatu struktur kolom

BAB I PENDAHULUAN. pembangunannya masih dilaksanakan dengan metode konvensional (cast in situ),

3.1. Pengertian Beton Konvcnsional Pengertian BetonPracetak ' '

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Analisis struktur dan biaya bekisting semi sistem pada proyek Pejaten Mall BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN

BAB I PENDAHULUAN. dapat dirasakan sekarang, yaitu dengan pesatnya perkembangan pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang


BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Judul Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Lima Lantai Kantor Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang.

Penuntun Kerja Praktik Program Studi D3 Teknik Sipil

Berbagai masalah sering ditemui dalam pelaksanaan pekerjaan pada proyekproyek. konstruksi. Berbagai masalah tersebut meliputi kesalahan prosedur

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN Pengetahuan Umum Rencana Anggaran Biaya ( RAB ) diberikan sebagai dasar pemikiran lebih lanjut.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menentukan Topik Permasalahan : Komparasi Metode Konstruksi. Studi Literatur. Pengumpulan Data.

BAB III METODOLOGI. Berikut adalah bagan flowchart metodologi yang digunakan dalam penyelesaian Tugas Akhir ini. . Gambar 3.1. Flowchart Metodologi

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) C-41

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISA PERBANDINGAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA AKTUAL PADA PEKERJAAN BETON MENURUT SNI 7394:2008 DENGAN ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN (AHSP) 2012

PERBANDINGAN JUMLAH TENAGA KERJA, WAKTU, DAN BIAYA PELAT LANTAI DAN BALOK RUKO R8 DENGAN METODE PRECAST

BAB I PENDAHULUAN SKRIPSI

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN

BAB I PENDAHULUAN. Proyek merupakan pelaksanaan sesuatu bangunan mulai dari perencanaan sampai

BAB I PENDAHULUAN. 1.5 Metodologi Penelitian. 1.1 Latar Belakang. Metodologi yang digunakan untuk. Pembangunan sarana fisik di

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berkembang sebagai salah satu kota yang berkembang dengan pesat di dunia

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan dan kemakmuran suatu negara nampak dari infrastrukturnya.

BAB I PENDAHULUAN. manajemen konstruksi. Setidaknya upaya yang dilakukan merupakan usaha untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini penggunaan alat berat jenis Tower Crane pada proyek-proyek

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam perencanaan proyek. Besarnya nilai upah dari pekerja ditentukan

ANALISA PERBANDINGAN METODE PELAKSANAAN CAST IN SITU DENGAN PRACETAK TERHADAP BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK DIAN REGENCY APARTEMEN

BAB 1 PENDAHULUAN. struktur agar dapat mendesain suatu struktur gedung yang baik. Pemahaman akan

BAB I PENDAHULUAN. LAPORAN TUGAS AKHIR I 1 Perencanaan Struktur Gedung Perkantoran Badan Pusat Statistik

PERBANDINGAN ANTARA METODE PELAKSANAAN PELAT CAST IN SITU DAN PELAT PRECAST DITINJAU DARI SEGI WAKTU DAN BIAYA PADA GEDUNG SMPN 43 SURBAYA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERENCANAAN GEDUNG PERPUSTAKAAN 5 ( LIMA ) LANTAI DENGAN PRINSIP DAKTILITAS TINGKAT DUA

PENGELOLAAN LIMBAH KONSTRUKSI PEKERJAAN BETON PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG TINGGI SKRIPSI

STUDI PERBANDINGAN BIAYA PENGGUNAAN BETON RINGAN AERASI DENGAN BATA MERAH BIASA

BAB I PENDAHULUAN. Dengan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia yang begitu pesat, maka

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kata Kunci : halfslab, plat komposit bondek, metode plat lantai.

Assalamu alaikum wr.wb

BAB 1 PENDAHULUAN. efisien, ekonomis, mudah didapat dan bahan dasar yang melimpah.

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Magister Teknik Sipil Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta.

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagian besar daerah di Indonesia memiliki resiko gempa yang cukup tinggi karena terletak pada empat lempeng

PERENCANAAN GEDUNG RESEARCH CENTER-ITS SURABAYA DENGAN METODE PRACETAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

APPROXIMATE COST ESTIMATE BERDASARKAN KANDUNGAN BESI DAN KEBUTUHAN BEKISTING PADA STRUKTUR BETON BERTULANG BANGUNAN TINGGI

TINJAUAN KUAT LENTUR PLAT LANTAI MENGGUNAKAN TULANGAN WIRE MESH DENGAN PENAMBAHAN POLYVINYL ACETAT

BAB I PENDAHULUAN. MPA menyatakan dalam acara konferensi pers peringatan hari kontrasepsi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan ilmu dan teknologi utamanya di dalam bidang

BAB III METODOLOGI. penjelas dalam suatu perumusan masalah. Data sekunder berupa perhitungan

PERBANDINGAN PENGGUNAAN DEKING BAJA DAN METODE KONVENSIONAL UNTUK PLAT LANTAI DIPERHITUNGKAN TERHADAP BIAYA, WAKTU DAN METODE PELAKSANAAN

PERBANDINGAN ANALISA BIAYA PENGGUNAAN PELAT LANTAI BERONGGA DENGAN PELAT LANTAI KONVENSIONAL

Analisis Perilaku Struktur Pelat Datar ( Flat Plate ) Sebagai Struktur Rangka Tahan Gempa BAB I PENDAHULUAN

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Perkembangan proyek konstruksi di kota kota di Indonesia semakin pesat dan sangat terlihat persaingan setiap kontraktor dalam memperhitungkan biaya, mutu dan efisiansi waktu. Metode manejemen pada abad ke 21 ditandai dengan maraknya globalisasi, berlakunya anggaran biaya yang lebih ketat, waktu pelaksanaan yang lebih cepat dan sumber daya yang semakin langka. Pada proses pembuatan beton terdapat beberapa sistem yang dapat digunakan oleh kontaktor untuk mendapatkan hasil beton yang baik sesuai kebutuhan. Adapun sistem tersebut adalah konvensional dan pracetak yang sering digunakan pada pembuatan beton dalam pelaksanaan konstruksi. Secara umum proses beton konvensional tidak memerlukan perawatan, tetapi diperlukan biaya cetakan dan pengecoran serta tidak dapat langsung dibebani, karena harus menunggu umur beton. Sementara untuk beton pracetak, yaitu beton yang dibuat dipabrik atau di ground floor proyek yang kemudian diangkat untuk dipasang pada tempatnya. Berdasarkan sistem pelaksanaan yang tersedia dan persaingan di era globalisasi yang membutuhkan pelaksanaan dan mutu yang dapat dipertanggungjawabkan serta dirasa perlu untuk diperbandingkan dari kedua sistem tersebut.

1.2. Identifikasi Masalah Permasalahan yang harus diatasi dalam proses pelaksanaan konstruksi yaitu dari segi biaya, mutu dan waktu. Adapun sistem konvensional dan pracetak yang menjadi perbadingan dalam pembuatan beton pada pelaksanaan konstruksi. 1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pebandingan dari kedua sistem tersebut yaitu dari segi biaya dengan menggunakan Rencana Anggaran Biaya (RAB) untuk mendapatkan hasil biaya yang paling murah dari kedua sistem tersebut pada proyek Rumah Susun Sederhana Sewa (RUSUNAWA). Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari perbandingan yang dilakukan dan hasil dari penelitian dapat menjadi referensi dari pelaksanaan konstruksi Rumah Susun Sederhana Sewa (RUSUNAWA) untuk dapat membantu pelaksanaan pembangunan proyek di Indonesia. 1.4. Ruang lingkup Penelitian Mengingat permasalahan perbandingan sistem konvensional dengan pracetak pada segi biaya, maka penulis pada studi ini membatasi masalah Studi Perbandingan Sistem Konvensional Dengan Pracetak Dari Segi Biaya Pada Proyek Rumah Susun Sederhana Sewa (RUSUNAWA) dengan mengacu pada Renacna Anggaran Biaya (RAB). Adapun ruang lingkup atau batasan - batasan objek penelitian serta analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 2

Lokasi penelitian dilakukan pada proyek Rumah Susun Sederhana Sewa (RUSUNAWA) di daerah Manado. Perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB) Pracetak menggunakan sistem RSNI 2009 tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton pracetak untuk konstruksi bangunan gedung. Perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB) Konvensional menggunakan sistem SNI 7394-2008 tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton konvensional untuk konstruksi bangunan gedung. Perhitungan volume pekerjaan mengacu pada struktur gambar Konvensional. Pengambilan harga satuan bahan dan upah daerah Manado. Perhitungan volume berdasarkan gambar proyek. Perhitungan pekerjaan arsitektur dianggap sama pada kedua sistem. Perhitungan anggaran biaya hanya dilakukan pada struktur Kolom, Balok dan Pelat Lantai. Pengambilan harga bahan bangunan konstruksi dan upah berdasarkan Jurnal Edisi XXIII ISSN 0853 4829 dan Edisi XXV ISSN 0853 4829. 3

1.5. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan pada laporan penelitian ini mencakup beberapa hal yaitu : Bab 1 Pendahuluan Bab ini berisi tentang penjelasan mengenai latar belakang yang mencakup keadaan lingkungan atau faktor-faktor lain yang dapat menyebabkan terjadinya penurunan tingkat pelayanan jalan, identifikasi masalah yang ada dengan terjadinya penurunan tingkat pelayanan jalan, tujuan dan manfaat penelitian, lingkup penelitian serta sistematika pembahasan. Bab 2 Tinjauan Kepustakaan Pada tinjauan kepustakaan berisi tentang uraian singkat mengenai Landasan Teori yang menjadi acuan pustaka pada saat penelitian terkait tingkat pelayanan jalan yang meliputi kapasitas jalan, dan derajat kejenuhan. Selain itu juga terdapat uraian singkat mengenai perencanaan manajemen lalulintas yang dapat digunakan. Bab 3 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian berisi uraian mengenai tahapan yang dilakukan untuk mencapai tujuan penelitian, serta teknik yang digunakan pada pengumpulan data. Bab 4 Hasil dan Pembahasan Berisi tentang hasil pengumpulan data untuk kapasitas jalan, pengolahan data untuk kapasitas jalan dan tingkat pelayanan jalan, serta pembahasan solusi untuk 4

mempertahankan perilaku lalulintas yang dianggap tepat berdasarkan pengamatan kondisi lalulintas pada saat sekarang. Bab 5 Kesimpulan dan Saran Kesimpulan dan saran yang berisi uraian kesimpulan dari pembahasan pada bab sebelumnya, kemudian diberikan saran-saran yang berkaitan dengan analisa yang telah dilakukan. 5