direncanakan antara pembebanan dan recovery. Lari interval ini merupakan lari

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. wanita atau laki-laki sampai anak-anak, dewasa, dan orangtua bahwa dengan

BAB I PENDAHULUAN. dari salah satu jalur energi dalam tubuh yang dikenal sebagai glikolisis (Mc

Suharjana FIK UNY Suharjana FIK UNY

LATIHAN KETAHANAN (ENDURANCE) Oleh: Prof. Dr. Suharjana, M.Kes Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga adalah aktivitas fisik yang bertujuan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. landasan awal dalam pencapaian prestasi (M. Sajoto, 1988)

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kebugaran dan kesehatan tubuh (Giam dan Teh, 1992).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KETAHANAN (ENDURANCE)

BAB I PENDAHULUAN. A. LatarBelakang Masalah. Lari jarak pendek (sprint) adalah lari yang menempuh jarak antara 100

PENGARUH SUPLEMEN TERHADAP KADAR ASAM LAKTAT DARAH

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Prayogi Guntara, 2014 Pengaruh Recovery Aktif Dengan Recovery Pasif Terhadap Penurunan Kadar Asam Laktat

PENDAHULUAN. cabang-cabang olahraga. Atlet yang menekuni salah satu cabang tertentu untuk

BAB I PENDAHULUAN. diemban. Kebugaran jasmani dipertahankan dengan berbagai bentuk latihan.

LATIHAN KETAHANAN (KEBUGARAN AEROBIK)

Definisi Energi pada makhluk hidup (manusia) mampu ditimbulkan dengan cara tanpa O2 (cepat) maupun dengan O2 (lama). Di lapangan pelatih sukar menguku

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. VO2max dianggap sebagai indikator terbaik dari ketahanan aerobik.

Fitria Dwi Andriyani, M.Or.

BAB 1 PENDAHULUAN. penunjangnya (Almatsier, 2003). Menurut WHO (2016), aktivitas fisik. sebagai komponen penting dari gaya hidup sehat (Pate, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. manusia pada saat melakukan kegiatan yang intensif. Volume O2max ini

Disarikan dari berbagai sumber. Oleh : Octavianus Matakupan

PENGARUH PEMBERIAN PISANG (MUSA PARADISIACA) TERHADAP KELELAHAN OTOT (AEROB DAN ANAEROB) PADA ATLET SEPAK TAKRAW

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dengan tujuan untuk memperoleh prestasi optimal pada cabang-cabang olahraga.

METODE LATIHAN. Indah Prasetyawati Tri Purnama Sari FIK UNY 2013

BAB I PENDAHULUAN. enzim dari jalur lintas glikolitik dan heksosa monofosfat dari metabolisme

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Di era modern sekarang ini, aktivitas yang dilakukan manusia sangat

BAB I PENDAHULUAN. Permainan sepak bola merupakan salah satu olahraga endurance beregu

2015 KONTRIBUSI DENYUT NADI ISTIRAHAT DAN KAPASITAS VITAL PARU-PARU TERHADAP KAPASITAS AEROBIK

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan gaya hidup dan gaya hidup negatif dapat menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh manusia dirancang oleh Tuhan untuk bergerak dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi, tetapi juga dari kegiatan olahraga atau aktivitas fisik yang kita lakukan.

ADAPTASI CARDIORESPIRATORY SAAT LATIHAN AEROBIK DAN ANAEROBIK Nugroho Agung S.

METODE PEMBINAAN KEBUGARAN ATLIT *) Oleh: Eka Swasta Budayati (FIK UNY)

PENDAHULUAN Dayung adalah satu cabang olahraga yang membutuhkan kondisi tubuh prima agar dapat tampil sebaik mungkin pada saat latihan maupun ketika p

BAB I PENDAHULUAN. jika tingkat kesegaran jasmani seseorang buruk maka gairah hidup dan

BAB I PENDAHULUAN. darah. Masase adalah pemijatan atau pengurutan pada bagian tertentu

BAB I PENDAHULUAN. Kebugaran jasmani berhubungan dengan keberadaan hemoglobin di. Jumlah sel darah merah dan jumlah hemoglobin didalam sel-sel sangat

BAB I PENDAHULUAN. tahan aerobik yang baik diperlukan tingkat VO 2 max yang tinggi. Banyak faktor

BAB I PENDAHULUAN. lain. Elektrolit terdiri dari kation dan anion. Kation ekstraseluler utama adalah natrium (Na + ), sedangkan kation

Kontraksi otot membutuhkan energi, dan otot disebut sebagai mesin. pengubah energi kimia menjadi kerja mekanis. sumber energi yang dapat

MEMBANGUN PRESTASI OLAHRAGA BERDASAR ILMU OLAHRAGA

METODE MELATIH FISIK SEPAKBOLA. Subagyo Irianto

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. suatu perubahan pembangunan bangsa. Peranan penting tersebut

sebagainya. Menurut Susan M Sawyer et al, 2012 masa remaja merupakan salah satu fase kehidupan saat fungsi fisik hampir mencapai puncaknya.

PERUBAHAN FISIOLOGIS KARENA LATIHAN FISIK Efek latihan a. Perubahan biokhemis b. Sistem sirkulasi dan respirasi c. Komposisi badan, kadar kholesterol

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada berbagai kalangan, terjadi pada wanita dan pria yang berumur. membuat metabolisme dalam tubuh menurun, sehingga proses

BAB V PEMBAHASAN. jam yang dilakukan sebanyak 2 kali yaitu pada hari latihan dan hari tidak

BAB I PENDAHULUAN. melakukan aktivitas fisik dengan baik untuk memacu semangat belajar.

P E N G E M B A N G A N E K T R A K U R I K U L E R O L A H R A G A S E K O L A H H E D I A R D I Y A N T O H E R M A W A N

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. untuk mempertahankan atau meningkatkan derajat kesegaran jasmani (physical

BAHAN AJAR. : Pengelolaan Ekskul Olahraga Sekolah Kode Mata Kuliah : POR 309. Materi : Latihan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laktat merupakan produk akhir dari metabolisme anaerobik, proses ini berlangsung tanpa adanya oksigen.

PENGEMBANGAN MOTORIK SUATU PENGANTAR. Suharjana FIK UNY

TINJAUAN KEMAMPUAN VOLUME OKSIGEN MAKSIMAL (VO2 MAX) ATLET PENCAK SILAT PUSAT PENDIDIKAN DAN LATIHAN PELAJAR (PPLP) SUMATERA BARAT TAHUN 2015 JURNAL

Berikut ini adalah beberapa yang paling sering direkomendasikan oleh para ahli :

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

LATIHAN AEROBIK BENTUK DAN METODE. Suharjana FIK UNY

III.PERSIAPAN / FAKTOR LATIHAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sama lain. Elektrolit terdiri dari kation dan anion. Muatan positif merupakan hasil pembentukan dari kation dalam larutan.

BAB I PENDAHULUAN. berupa getah karet akan diolah menjadi crumb rubber. Bagian Balling Press ini

BAB I PENDAHULUAN. melekat kecintaanya terhadap cabang olahraga ini. Sepuluh tahun terakhir ini

I. PENDAHULUAN. kodratnya dengan tidak bergerak dan tidak beraktivitas. Banyak manfaat

PENGARUH LATIHAN LARI INTERVAL TERHADAP KECEPATAN LARI PADA PEMAIN SEPAK BOLA DI SEKOLAH SEPAK BOLA RUKUN AGAWE SANTOSA (RAS) KLATEN NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. bersabda, Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah Azza wa

BAB 1 PENDAHULUAN. selama metabolisme berkepanjangan saat latihan yang intens. 1,2 Berdasarkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. interval-interval yang berupa masa-masa istirahat. Interval training dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Balakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

2015 PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENURUNAN LEMAK TUBUH DAN PENINGKATAN KEMAMPUAN DAYA TAHAN AEROBIK (VO2 MAX)

NARASI KEGIATAN TES KEBUGARAN JANTUNG PARU DENGAN METODE ROCKPORT BAGI KARYAWAN DINAS KESEHATAN PROPINSI DIY

PROFIL VO2MAX DAN DENYUT NADI MAKSIMAL PEMAIN DIKLAT PERSIB U-21

BAB I PENDAHULUAN. statis artinya normalnya fungsi alat-alat tubuh pada waktu istirahat dan sehat

2015 DAMPAK LATIHAN FARTLEK TERHADAP PENINGKATAN V02MAX.

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

PERBEDAAN PENGARUH CIRCUIT TRAINING RASIO 1:1 DAN 1:2 TERHADAP PENINGKATAN VO 2 MAX PADA ATLET SEPAKBOLA NGALIYAN SEMARANG USIA TAHUN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Senam aerobik banyak diminati oleh masyarakat sebagai alternatif

BAB 1 PENDAHULUAN. Aktivitas fisik merupakan setiap pergerakan tubuh akibat kontraksi otot

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MODUL 9 KEBUTUHAN ZAT GIZI DAN JUMLAH KALORI YANG DIPERLUKAN OLEH ATLET

TEORI DAN METODOLOGI LATIHAN OLEH: YUNYUN YUDIANA

AKTIVITAS PENGEMBANGAN DAN KESEHATAN

I. PENDAHULUAN. mewujudkan tujuan yang akan dicapai. Oleh sebab itu, untuk mencapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. lari terdiri dari enam macam yang salah satunya adalah Lari cepat (Sprint) yang

BAB I PENDAHULUAN. Denyut jantung normal untuk setiap individu berbeda-beda tergantung pada

makin berat sampai kelelahan, ukurannya disebut VO 2 max.

Pahlawan Nasution, NIM: (Pembimbing: Fajar Apollo Sinaga)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu proses transfer falsafah dan sistem nilai,

Lampiran 2 Form informed consent INFORMED CONSENT

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ternyata berhubungan dengan penurunan resiko terkena penyakit

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. merokok juga banyak dilakukan oleh remaja bahkan anak-anak. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dalam DepKes RI

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lari interval merupakan lari berdasarkan pada perubahan yang direncanakan antara pembebanan dan recovery. Lari interval ini merupakan lari yang diselingi oleh interval-interval yang berupa istirahat, di mana intervalinterval tersebut tidak sama dengan metode ulangan yang tidak memberikan recovery sempurna. Latihan interval banyak digunakan oleh banyak orang, karena menghemat tenaga tetapi tetap banyak membakar kalori, dan tidak memberikan rasa jenuh pada seseorang pada saat berlatih, karena diselingi oleh istirahat-istirahat. Fakta yang penulis temukan dari hasil observasi langsung di lapangan, lari yang sering banyak digunakan oleh kebanyakan orang adalah lari interval, karena selain membakar kalori lebih banyak, lari interval juga banyak diminati karena sifat latihan yang diselingi oleh istirahat - istirahat. Selain itu penulis juga menemukan bahwa seseorang yang melakukan lari setelah beberapa waktu pasti akan mengalami penurunan kondisi fisik (lelah). Kelelahan yang dialami seseorang saat latihan apabila dibiarkan terus menerus tanpa diberi waktu istirahat yang cukup akan dapat berpengaruh pada kinerja dan penampilannya. Kelelahan yang dialami seseorang dapat disebabkan karena berkurangnya ATP dan terjadinya penumpukan asam laktat di dalam jaringan otot. Aktifitas fisik yang dilakukan dengan intensitas tinggi dapat menyebabkan peningkatan 1

2 kadar asam laktat dalam darah maupun otot (Sugiharto dan Sumartiningsih, 2012 dalam Fox, 1993). Peningkatan kadar asam laktat, dapat mempengaruhi kemampuan kerja maksimal serabut otot, menurunkan kinerja fisik dan merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya kelelahan. Untuk mengurangi kelelahan yang terjadi maka kadar asam laktat dalam darah maupun otot harus segera dibersihkan sampai pada batas ambang normal. Kadar asam laktat akan mengalami penurunan apabila aktivitas fisik dihentikan dan pada saat pemulihan (Sugiharto dan Sri, 2012 dalam Soekarman. R, 1991). Masa pemulihan adalah suatu proses yang kompleks yang bertujuan untuk mengembalikan energi tubuh, memperbaiki jaringan otot yang rusak setelah berolahraga, dan memulai suatu proses adaptasi tubuh terhadap olahraga. Efektifitas suatu program pelatihan terhadap fungsi kardiovaskular dapat dinilai dari perubahan denyut nadi yang diakibatkannya, demikian juga halnya dengan parameter denyut nadi pemulihan (Lauer et al., 2009). Pemulihan yang kurang baik antara satu latihan fisik dengan latihan fisik selanjutnya atau antara satu pertandingan dengan pertandingan selanjutnya, pada akhirnya akan menurunkan kinerjanya (Sugiharto dan Sri, 2012 dalam Patellongi, 2004). Pemulihan bertujuan untuk memperbaiki kembali fungsi-fungsi tubuh setelah menjalani aktifitas atau latihan dengan intensitas tinggi menuju kondisi normal dan seorang atlet membutuhkan teknik-teknik pemulihan efektif agar seseorang atau atlet tersebut mampu mengikuti sesi latihan selanjutnya dengan baik tanpa mengalami kelelahan.

3 Tiga periode pemulihan menurut Jumadin (2012) dalam buku pemulihan dalam olahraga: 1) Istirahat, 2) Secara terus-menerus melakukan olah gerak yakni dengan jogging, 3) Olah gerak terputus-putus. Tiga komponen pemulihan: 1) Jumlah oksigen yang dikonsumsi selama olah gerak (VO 2 ) sebagai persentase power aerobik maximal dari subyek (% VO 2 max), 2) Sebagai mililiter oksigen yang dikonsumsi perkilogram berat badan permenit pada olah gerak (ml/kg.men), 3) Jumlah oksigen yang dikonsumsi selama olah gerak dalam liter/menit (l/men). Berdasarkan aktivitas, pemulihan setelah latihan dibedakan menjadi pemulihan aktif dan pemulihan pasif. Pemulihan aktif adalah apabila setelah olahraga, dilanjutkan dengan latihan pada kuantitas dan kualitas yang lebih ringan hingga kadar metabolit kembali ke batas normal, sementara pemulihan pasif dilakukan dengan cara menghentikan seluruh aktivitas segera setelah latihan. Pemulihan ini akan memberikan pengaruh terhadap asam laktat darah yang terbentuk sebagai hasil metabolisme anaerob (Afriwardi dan Wenny dalam Jurnal Penelitian, Majalah Kedokteran Andalas ; No.2. Vol.32. Juli-Desember 2008). Pemulihan aktif adalah dimana saat istirahat atlet tetap melakukan kegiatan fisik dengan intensitas yang rendah, seperti berjalan atau berlari kecil dengan irama yang lambat (Fox 2003:25). Sedangkan pemulihan pasif adalah suatu aktifitas tanpa adanya aktifitas fisik yang berlebihan, yaitu diam, istirahat (duduk, tidur, terlentang). Meskipun diantara kedua pemulihan ini memiliki cara yang berbeda namun memiliki tujuan yang sama yaitu mengembalikan kembali kondisi fisik seseorang agar seperti semula, menghilangkan kadar asam laktat, menurunkan denyut nadi menjadi normal kembali, dan memperbaiki kerusakan-

4 kerusakan kecil pada otot supaya dapat melakukan aktivitas latihan kembali secara terus menerus tanpa mengalami kelelahan yang berarti. Menurut penelitian dari Sugiharto dan Sumartiningsih yang berjudul Penurunan Asam Laktat pada Fase Pemulihan Aktif dengan Argocycle selama 5 menit mendapatkan hasil penelitian yaitu adanya hubungan yang signifikan antara laktat dan denyut nadi sebelum latihan (p=0.028), laktat dan denyut nadi setelah latihan (p=0.028), denyut nadi sebelum dan setelah latihan (p=0.028), laktat sebelum dan setelah latihan (p=0.028), laktat setelah latihan dan laktat setelah recovery selama 1 menit (p=0.046). Pemulihan yang tepat sangat mempengaruhi kinerja otot maupun penampilan seseorang dalam melakukan suatu latihan terutama pada latihanlatihan berikutnya. Pemulihan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pemulihan aktif dan pemulihan pasif, dimana kedua pemulihan ini memliki tujuan yang sama yaitu sama-sama mengembalikan kondisi fisik seseorang yang mengalami kelelahan untuk kembali menjadi pulih asal. Berdasarkan uraian diatas, untuk mengetahui adakah perbedaan dan efektifitas antara pemulihan aktif dengan pemulihan pasif setelah melakukan latihan, maka peneliti tertarik melakukan penelitian berjudul : Perbedaan Pengaruh Pemulihan Aktif Dengan Pemulihan Pasif Terhadap Penurunan Denyut Nadi Setelah Lari Interval Dengan Menggunakan Treadmill Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Keolahragaan 2012 Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan 2016.

5 B. Identifikasi Masalah Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan pada latar belakang, maka ada beberapa masalah yang dapat di identifikasi masalah sebagai berikut : Apakah yang yang dimaksud dengan pemulihan? Apakah yang dimaksud dengan pemulihan aktif? Apakah yang dimaksud dengan pemulihan pasif? Apakah yang dimaksud dengan denyut nadi? Apakah yang dimaksud dengan lari interval? Apakah pemulihan aktif dapat menurunkan denyut nadi setelah lari interval? Apakah pemulihan pasif dapat menurunkan denyut nadi setelah lari interval? Manakah pemulihan yang lebih efektif antara pemulihan aktif dan pemulihan pasif terhadap penurunan denyut nadi setelah lari interval? C. Pembatasan Masalah Dari identifikasi masalah diatas untuk mempersingkat dan memperjelas tentang penelitian ini maka peneliti membatasi masalah tentang Pengaruh Pemulihan Aktif Terhadap Penurunan Denyut Nadi Setelah Lari Interval dengan Menggunakan Treadmill Pada Mahasiswa Jurusan IKOR 2012 Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan 2016, Pengaruh Pemulihan Pasif Terhadap Penurunan Denyut Nadi Setelah Lari Interval Dengan Menggunakan Treadmill Pada Mahasiswa Jurusan IKOR 2012 Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan 2016, Dan Perbedaan Pengaruh Pemulihan Aktif Dengan Pemulihan Pasif Terhadap Penurunan Denyut Nadi Setelah Lari Interval Dengan Menggunakan Treadmill Pada Mahasiswa Jurusan IKOR 2012 Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan 2016.

6 D. Rumusan Masalah Dari identifikasi masalah dan pembatasan masalah diatas maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Apakah pemulihan aktif memberi pengaruh terhadap penurunan denyut nadi setelah lari interval dengan menggunakan treadmill pada Mahasiswa jurusan IKOR 2012 Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan 2016? 2. Apakah pemulihan pasif memberi pengaruh terhadap penurunan denyut nadi setelah lari interval dengan menggunakan treadmill pada Mahasiswa jurusan IKOR 2012 Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan 2016? 3. Manakah pemulihan yang lebih baik antara pemulihan aktif dengan pemulihan pasif terhadap penurunan denyut nadi setelah lari interval dengan menggunakan treadmill pada Mahasiswa jurusan IKOR 2012 Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan 2016? E. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan pemulihan aktif terhadap penurunan denyut nadi setelah lari interval dengan menggunakan treadmill pada Mahasiswa jurusan IKOR 2012 Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan 2016.

7 2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh pemulihan pasif yang signifikan terhadap penurunan denyut nadi setelah lari interval dengan menggunakan treadmill pada Mahasiswa jurusan IKOR 2012 Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan 2016. 3. Untuk mengetahui pemulihan manakah yang lebih baik antara pemulihan aktif dengan pemulihan pasif terhadap penurunan denyut nadi setelah lari interval dengan menggunakan treadmill pada mahasiswa jurusan IKOR 2012 Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan 2016. F. Manfaat Penelitian Dari tujuan penelitian diatas adapun manfaat yang diharapkan adalah : Manfaat Teori 1. Untuk mengkaji tentang denyut nadi istirahat melalui pemulihan aktif dengan pemulihan pasif setelah melakukan lari interval dengan menggunakan treadmill pada mahasiswa jurusan IKOR 2012 Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan 2016. 2. Untuk mengkaji pemulihan yang lebih baik antara pemulihan aktif dengan pemulihan pasif terhadap penurunan denyut nadi setelah lari interval dengan menggunakan treadmill pada mahasiswa jurusan IKOR 2012 Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan 2016.

8 Manfaat Praktis 1. Penelitian ini ditujukan untuk masyarakat yang sering melakukan aktifitas fisik dan olahraga. 2. Penelitian ini ditujukan untuk semua kalangan terutama Mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan yang sering melakukan aktifitas fisik dan olahraga. 3. Sebagai referensi pemilihan pemulihan yang tepat setelah aktifitas fisik ataupun berolahraga. 4. Untuk menambah pengetahuan atau wawasan bagi penulis tentang perbedaan pengaruh pemulihan aktif dan pemulihan pasif terhadap penurunan denyut nadi setelah lari interval dengan menggunakan treadmill pada mahasiswa IKOR 2012 Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan 2016. 5. Sebagai bahan referensi dan masukan bagi civitas akademik UNIMED, Fakultas Ilmu Keolahragaan Umumnya, Jurusan Ilmu Keolahragaan (IKOR) khususnya dan juga bagi penulis lain yang ingin mengadakan penelitian yang sama atau sejenis.