Rima Nurasmi Program Studi Teknik Informatika Universitas Ahmad Dahlan ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
SISTEM PAKAR DALAM MENENTUKAN JENIS PERAWATAN WAJAH (STUDI KASUS RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA)

APLIKASI SISTEM PAKAR PENENTUAN PERAWATAN KECANTIKAN BERBASIS WEB (STUDI KASUS : PAMELLA SALON YOGYAKARTA)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR UNTUK PENGOBATAN BEKAM DENGAN METODE CASE BASE REASIONING (STUDI KASUS : RUMAH BEKAM MUSLIMAH YOGYAKARTA)

TAKARIR. data atau informasi dan transformasi data yang bergerak dari pemasukan data hingga ke keluaran. Database

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KLINIS UNTUK MENGEFISIENKAN DIAGNOSA PENYAKIT KEJIWAAN MENGGUNAKAN CASE BASED REASONING

Jurnal Coding, Sistem Komputer Untan Volume 05, No.03 (2017), hal ISSN : X

PEMANFATAN TEOREMA BAYES DALAM PENENTUAN PENYAKIT THT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IMPLEMENTASI CASE BASE REASONING PADA SISTEM PAKAR DALAM MENENTUKAN JENIS GANGGUAN KEJIWAAN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang

Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Implementasi Sistem Pengambil Keputusan Pada Sistem Rekam Medis Pribadi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT DALAM PADA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

BAB I PENDAHULUAN. manusia tidak bisa menikmati hidup. Seiring perkembangan teknologi yang sangat

Gambar 7. Tahapan Proses penelitian

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

(hiperglisemia) yang disebabkan oleh kekurangan hormon insulin. Sedangkan terapi dalam bidang farmakologi kedokteran mempelajari bagaimana penggunaan

Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Menular Pada Klinik Umum Kebon Jahe Berbasis Web Dengan Menggunakan Metode Forward Chaining

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE FORWARD CHAINING

BAB 1 PENDAHULUAN. Di zaman globalisasi sekarang ini teknologi telah mengalami perkembangan yang

SISTEM BERBASIS KASUS UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT MELALUI HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM

BAB III PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Rancangan Sistem Pakar Diagnosis Trafo Tenaga

BAB I PENDAHULUAN. dalam memproses data akan meningkatkan efektivitas, produktivitas, serta

BAB I PENDAHULUAN. komputer adalah internet atau International Networking merupakan sarana

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KESESUAIN JENIS LAHAN PERTANIAN UNTUK BUDIDAYA TANAMAN BUAH-BUAHAN MENGGUNAKAN METODE SIMILARITY BERBASIS WEB

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... SURAT PERNYATAAN KARYA ASLI TUGAS AKHIR..

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kesadaran masyarakat akan pentingnya pemenuhan gizi hewani membuat

BAB I PENDAHULUAN. dan efisien sangat dibutuhkan oleh setiap orang. Perkembangan teknologi yang semakin

Case-Based Reasoning Untuk Diagnosa Penyakit Respirologi Anak Menggunakan Similaritas Simple Mathcing Coefficient

BAB I PENDAHULUAN 1BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Pada Sepeda Motor 4-tak Dengan Menggunakan Metode Backward Chaining

PENERAPAN METODE FORWARD CHAINING PADA PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS AWAL DEMAM BERDARAH

DIAGNOSIS KERUSAKAN KOMPUTER MENGGUNAKAN METODE SIMILARITY JACCARD COEFFICIENT

REVIEW JURNAL DIAGNOSA PENYAKIT GIGI DAN MULUT NAMA KELOMPOK : TOSHI. Nama Anggota :

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Pendahuluan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PERANCANGAN APLIKASI KUIS TEBAK LAGU NASIONAL DAN LAGU DAERAH DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT VISUAL BASIC 6.0 MUHAMMAD SYAHPUTRA.

PEMBANGUNAN PUSAT INFORMASI OBAT UNTUK MEMPERMUDAH PENCARIAN DATA OBAT BAGI MASYARAKAT BERBASIS INFORMATION RETRIEVAL

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Untuk menghasilkan aplikasi sistem pakar yang baik diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan akan memeriksa dan melakukan diagnosa. Bila dokter cukup sibuk dan

SISTEM PAKAR PENENTUAN JENIS PENYAKIT HATI DENGAN METODE INFERENSI FUZZY TSUKAMOTO (Study Kasus di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta)

BAB 1 PENDAHULUAN. lembaga kesehatan pemerintah yang memberikan jasa pelayanan kesehatan

SISTEM CERDAS DIAGNOSA PENYAKIT AYAM

SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN TIPE AUTISME PADA ANAK USIA 7-10 TAHUN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING. Agam Krisna Setiaji

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSURATAN PADA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA JAKARTA

RANCANGAN CASE-BASED REASONING MENGGUNAKAN SORENSON COEFFICIENT

BAB I PENDAHULUAN. untuk membantu seorang pakar/ahli dalam mendiagnosa berbagai macam

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

SISTEM INFORMASI APOTEK FARAH FARMA DI TEMPEL SLEMAN YOGYAKARTA. Naskah Publikasi. diajukan oleh Yulianto

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat ditularkan melalui sentuhan fisik melalui kulit. sentuhan kulit sangatlah besar dan sering terjadi.

SISTEM PAKAR PENGOBATAN HERBAL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Rumusan masalah dalam aplikasi sistem pakar menjaga kualitas muatan kapal tanker ini adalah :

SISTEM INFORMASI LAPORAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) KOTA PALOPO

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR GAMBAR... xiii. DAFTAR LAMPIRAN...

SISTEM PAKAR PERTUMBUHAN BALITA BERBASIS WEB DENGAN METODE CASE BASED REASONING

SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN DATA PASIEN RAWAT JALAN PADA KLINIK AKUPUNTUR DAN HOME CARE SEHAT MIGOENANI

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Dengan pengolahan data berbasis komputerisasi, pencarian informasi dan

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin banyak dan kompleks. Hal ini yang

PENERAPAN CASE BASED REASIONING (CBR) UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT MATA BERBASIS WEB. Uswatun Hasnah

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. bertempat di jalan Raya Batujajar Cimareme Padalarang.

APLIKASI PEMBERIAN KREDIT PADA BANK KALBAR PEMANGKAT MENGGUNAKAN METODE CASE BASED REASONING

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS AUTISME DAN GANGGUAN PSIKOLOGIS LAINNYA PADA ANAK BERBASIS WEB

BAB I PENDAHULUAN. sangatlah pesat, ini dapat dilihat dari kemunculan berbagai aplikasi-aplikasi yang

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI REKAM MEDIS PASIEN POLI UMUM DI RUMAH SAKIT RIMBO MEDICA MENGGUNAKAN PHP DAN MySQL

BAB I PENDAHULUAN. Poliklinik di Universitas Putra Bangsa Surabaya (UPB) sebagai institusi

SISTEM PAKAR PENDETEKSI KERUSAKAN MESIN MOTOR MENGGUNAKAN BORLAND DELPHI 7

BAB I PENDAHULUAN. juga bisa terjadi seperti, dari seorang ibu kepada bayinya saat mengandung atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dalam membantu setiap pekerjaan dalam bidang komputerisasi. Dalam hal ini laptop

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KUALITAS KAYU UNTUK KERAJINAN MEUBEL

SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA ABSENSI KARYAWAN PADA PTPN II PATUMBAK

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN PASIEN PADA RUMAH BERSALIN DAN KLINIK BIDAN JURNALIS MENGGUNAKAN VB.NET

APLIKASI PENCATATAN REKAM MEDIS PASIEN MENGGUNAKAN MICROSOFT VISUAL BASIC.NET BERBASIS DESKTOP

SISTEM BERBASIS KASUS UNTUK PENANGANAN MAHASISWA BERMASALAH (STUDI KASUS : TEKNIK INFORMATIKA UII)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

IMPLEMENTASI METODE FORWARD CHAINING PADA APLIKASI SISTEM PAKAR MENDETEKSI JENIS KULIT WAJAH WANITA

BAB I PENDAHULUAN. serta terkadang sulit untuk menemui seorang ahli/pakar dalam keadaan

BAB V PENGUJIAN SISTEM DAN IMPLEMENTASI. komponen sistem yang diimplementasikan dan mengetahui kelemahan dari

PERANGKAT LUNAK REKAM MEDIS BAGI PEGAWAI DI RUMAH SAKIT UMUM BINA SEHAT BANDUNG

Jurnal Sarjana Teknik Informatika e-issn: Volume 2 Nomor 1, Februari 2014

MEMBANGUN SISTEM PEMBELAJARAN PENGENALAN BENTUK UNTUK ANAK BERBASIS MULTIMEDIA DAN GAME INTERAKTIF

Aplikasi Diagnosa Penyakit Kulit dengan menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0. Khudan Mubarok Ka09

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan

BAB I PENDAHULUAN. pendengaran, pengecapan, dan penglihatan. Organ-organ tersebut tidak jarang

BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI

BAB III LANDASAN TEORI. berkaitan secara terpadu, terintegrasi dalam suatu hubungan hirarki.

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ASURANSI PAKET PELANGGAN DI PANDU SIWI SENTOSA CABANG LODAYA BANDUNG

: Sekuensial Linier, Keluarga Sejahtera, Rekayasa Perangkat Lunak.

Jurnal Sarjana Teknik Informatika e-issn: Volume 1 Nomor 1, Juni 2013

BAB I PENDAHULUAN. pelaksana diagnosa digantikan oleh sebuah sistem pakar, maka sistem pakar

Transkripsi:

IMPLEMENTASI CASE BASE REASONING PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KESEHATAN UNTUK PENANGANAN DINI PADA KECELAKAAN DENGAN METODE HERBAL Studi Kasus Dalam Rumah Tangga Rima Nurasmi Program Studi Teknik Informatika Universitas Ahmad Dahlan ABSTRAK Perkembangan teknologi informasi yang semakin cepat, semakin berat pula kemampuan komputer dalam membantu menyelesaikan permasalahan di berbagai bidang di antaranya adalah sistem pendukung keputusan berbasis komputer, seperti pada pengambilan keputusan dalam penanganan dini pada kecelakaan dalam lingkup rumah tangga. Perlu penanganan atau pertolongan segera agar terhindar dari kondisi yang lebih parah, dalam penanganan ini dapat dilakukan dengan menggunakan tanaman herbal. Kebanyakan masyarakat tidak tahu akan kegunaan dari tanaman herbal tersebut terutama untuk penanganan dini pada kecelakaan, untuk itu diperlukan suatu sistem pendukung keputusan untuk penanganan dini pada kecelakaan dengan metode herbal. Model yang digunakan dalam pengambilan keputusan adalah Case Base Reasoning, yang menitikberatkan pemecahan masalah dengan didasarkan pada knowledge dari kasus-kasus sebelumnya. Langkah pengembangan aplikasi diawali dengan analisis kebutuhan sistem yaitu analisis input, proses, dan output, kemudian dilakukan perancangan sistem yang berupa desain pemodelan data dan pemodelan proses. Perancangan sistem diimplementasikan ke dalam bahasa pemrograman Visual Basic 6.0 dan menggunakan Access. Hasil penelitian ini adalah aplikasi pendukung keputusan untuk penanganan dini pada kecelakaan dalam lingkup rumah tangga dengan metode herbal. Aplikasi ini telah diuji dengan menggunakan black box test dan alpha test, dan diperoleh kesimpulan bahwa aplikasi ini dinyatakan baik dan layak digunakan. Kata kunci : Case Base Reasoning,, Sistem Pendukung Keputusan Kesehatan. 1. PENDAHULUAN Seiring dengan semakin pesatnya kemajuan teknologi yang diciptakan oleh manusia untuk meningkatkan kemampuan dalam menjalankan pekerjaannya, maka manajemen seseorang akan banyak dihadapkan pada pembuatan keputusan seperti keputusan terhadap perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan penilaian. Pengambilan keputusan dari suatu masalah, baik itu masalah yang sederhana maupun yang kompleks, diperlukan informasi-informasi yang menyeluruh dan akurat, kemampuan menganalisa dan mengolah informasi metode penyelesaian yang tepat. Perkembangan teknologi informasi yang semakin cepat, semakin berat pula kemampuan komputer dalam membantu menyelesaikan permasalahanpermasalahan di berbagai bidang diantaranya sistem pendukung keputusan 420

berbasis komputer. Sistem ini adalah sistem berbasis komputer yang dirancang untuk meningkatkan keputusan dalam memecahkan suatu masalah seperti pada pengambilan keputusan dalam penanganan dini pada kecelakaan. Sering terjadi kecelakaan dalam aktivitas sehari-hari yang disebabkan oleh kelalaian dan kecerobohan. ini bisa berupa terjatuh, terkena minyak goreng panas, atau kecelakaan lainnya. Perlu penanganan atau pertolongan segera agar terhindar dari kondisi yang lebih parah sebelum mendapat tindakan medis atau pertolongan medis, dalam penanganan ini dapat dilakukan dengan menggunakan tanaman herbal. Tanaman herbal ini bisa ditemukan di sekitar rumah yang sering disebut sebagai apotek hidup, atau mungkin bagi ibu rumah tangga obat herbal ini tersedia di dapur sebagai bumbu pelengkap masakan seperti jahe, lengkuas, kunyit dan lain-lain. Contohnya adalah kecelakaan luka bakar, bisa dilakukan penanganan dini yaitu dengan menggunakan ramuan getah buah pepaya, kapur sirih dan minyak kelapa. Bahan-bahan tersebut dicampur kemudian dioleskan pada luka yang tersiram air panas sebanyak 2-3 kali sehari. Kebanyakan masyarakat tidak tahu akan kegunaan dari tanaman herbal tersebut terutama untuk penanganan dini pada kecelakaan. Kurang tepatnya penggunaan tanaman herbal dalam suatu pengobatan, hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan dan informasi masyarakat dalam menangani kecelakaan menggunakan tanaman herbal, jika pun ada masihlah terbatas dan sulit dijangkau oleh masyarakat. Melihat dari latar belakang itu diperlukan suatu pendukung keputusan tentang penanganan dini terhadap kecelakaan dalam lingkup rumah tangga. Penelitian ini akan menggunakan metode Case Base Reasoning. Metode ini merupakan metode yang memproses permasalahan yang diajukan dengan menggunakan solusi pada kasus sebelumnya yang memiliki persamaan. Dalam pengambilan keputusan melalui 4 proses yaitu Retrieve (mengacu kembali), Reuse (menggunakan kembali), Revise (meninjau ulang), dan Retain (mendalami solusi). Metode ini sangat cocok dengan masalah penanganan dini pada kecelakaan ini yang kebanyakan kasusnya adalah sama. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka diusulkan penelitian dengan judul: Implementasi Case Base Reasoning Pada Sistem Pendukung Keputusan Kesehatan Untuk Dini Pada Dengan Metode Herbal, dengan studi kasus kecelakaan dalam rumah tangga. 2. KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Terdahulu Penelitian yang dilakukan mengacu pada penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Juwita Utami Putri [3], sistem yang dibangun adalah Metode Case Base Reasoning Dalam Menyusun Rencana Pemasaran. Penelitian ini mengupas rencana pemasaran suatu produk menggunakan metode Case Based Reasoning. Metode yang digunakan ini, pengalaman lama direpresentasikan sebagai kasus, tersimpan dalam database agar bisa diambil kembali sewaktu pengguna menghadapi kasus baru dengan parameter yang serupa. Sistem melakukan pencarian pada kasus-kasus pemasaran yang tersimpan dengan karakteristik masalah serupa dengan kasus yang baru, kemudian menemukan yang paling sesuai dan menerapkan solusi kasus lama itu pada yang baru. Keberhasilan solusi dilampirkan pada kasus baru dan keduanya disimpan 421

bersama dengan kasus lainnya di dalam basis pengetahuan. Kelebihan metode ini adalah cakupan solusinya bisa lebih luas karena pengalaman sebelumnya bisa saja dibuat dari metode-metode Decision Support System lain ataupun secara tradisional. Penelitian lain yang dilakukan oleh Kusrini [2], sistem yang dibuat adalah Penggunaan Penalaran Berbasis Kasus Untuk Membangun Basis Pengetahuan Dalam Sistem Diagnosis Penyakit. Dengan menggunakan metode Case Based Reasoning, sistem akan mendiagnosis suatu penyakit berdasarkan data-data pasien sebelumnya yang memiliki karakteristik atau gejala yang hampir sama. Masalah-masalah atau penyakit beserta gejalanya tersimpan dalam database. Sistem melakukan pencarian pada gejala-gejala yang tersimpan dan menerapkan solusi kasus lama itu pada yang baru. Keberhasilan solusi dilampirkan pada kasus baru dan keduanya disimpan bersama dengan kasus lainnya di dalam basis pengetahuan. Dengan melihat penelitian terdahulu maka pada penelitian ini akan dibuat Implementasi Case Base Reasoning Pada Sistem Pendukung Keputusan Kesehatan Untuk Dini Pada Dengan Metode Herbal, dengan studi kasus kecelakaan dalam lingkup rumah tangga. 2.2. Sistem Pendukung Keputusan Kesehatan Pada dasarnya sebuah Sistem Pendukung Keputusan Kesehatan (SPKK) adalah SPK yang diterapkan untuk manajemen kesehatan. Secara definitif SPKK adalah aplikasi perangkat lunak yang mengintegrasikan informasi yang berasal dari pasien (karakteristik demografis, klinis, sosial psikologis) dengan basis pengetahuan (knowledge base) untuk membantu klinisi dan atau pasien dalam membuat keputusan kesehatan. [8] Sistem Pendukung Keputusan Kesehatan menjadi salah satu alternatif solusi sistemik untuk mencegah medical error dan mendorong sistem pelayanan kesehatan yang menjunjung aspek keamanan pasien (patient safety). Sistem Pendukung Keputusan Kesehatan mempunyai beberapa komponen, yaitu [8] : 1) Database Database yaitu kumpulan data yang tersusun secara terstruktur dan dalam format elektronik yang mudah diolah oleh program komputer. Database ini menghimpun berbagai jenis data baik yang berasal dari pasien, obat (jenis, dosis, indikasi, kontraindikasi), dokter atau perawat. 2) Knowledge Base Merupakan kumpulan pengetahuan kedokteran yang merupakan sintesis dari berbagai literatur, protokol klinik (clinical guidelines), pendapat pakar maupun hasil penelitian lainnya yang sudah diterjemahkan dalam bahasa yang dapat dipahami oleh komputer. 3) Instrumen Intrumen adalah alat yang dapat mengumpulkan data klinis seperti: alat pemeriksaan laboratorium, radiologis dan lain-lain. Keberadaan instrumen dalam suatu SPKK tidak mutlak. 4) Mesin Inferensi Merupakan program utama dalam suatu SPKK yang mengendalikan keseluruhan sistem, mulai dari menangkap informasi yang berasal dari 422

pasien, mengkonsultasikannya dengan knowledge base dan memberikan hasil interpretasinya kepada pengguna. 5) User Interface User Interface adalah tampilan program komputer yang memungkinkan pengguna berkonsultasi untuk memasukkan data, memilih menu hingga mendapatkan hasil baik berupa teks, grafis, sinyal, simbol dan bentuk interaktivitas lainnya. Interaktivitas dapat bersifat aktif-otomatis maupun pasif. 2.3. Case Base Reasoning Case Base Reasoning merupakan metode dari sistem pendukung keputusan yang menghasilkan solusi yang dibutuhkan dengan persamaan dari pengalaman yang terdahulu. Metode ini terdiri dari mengacu kembali, menggunakan kembali, meninjau ulang dan mendalami kasus yang telah lalu. Memproses permasalahan yang diajukan dengan menggunakan solusi pada kasus sebelumnya yang memiliki persamaan. Proses tersebut akan menghasilkan solusi yang telah dikembangkan dan disesuaikan untuk mengatasi permasalahan.[7] Gambar 1. Alur Proses Case Base Reasoning Case Base Reasoning menitikberatkan pemecahan masalah dengan didasarkan pada knowledge dari kasus-kasus sebelumnya, apabila ada kasus baru maka akan disimpan pada basis pengetahuan sehingga sistem akan melakukan learning dan knowledge yang dimiliki oleh sistem akan bertambah. Secara umum metode ini terdiri dari 4 langkah yaitu : 1. Retrieve Pada proses ini adalah proses pengenalan masalah, yaitu dengan mengidentifikasi masalah yang baru. 2. Reuse Dalam proses Reuse, sistem akan melakukan pencarian masalah terdahulu pada database melalui identifikasi masalah baru. Kemudian menggunakan 423

kembali informasi permasalahan terdahulu tersebut yang memiliki kesamaan untuk menyelesaikan permasalahan yang baru. 3. Revise Pada proses ini, informasi akan dievaluasi kembali untuk mengatasi masalah yang terjadi pada permasalahan baru. Kemudian sistem akan mengeluarkan solusi masalah baru. 4. Retain Pada proses terakhir ini, sistem akan menyimpan permasalahan baru ke dalam knowledge-base untuk menyelesaikan permasalahan yang akan datang. 3. METODOLOGI SISTEM Dalam pengembangan system pendukung kesehatan ini, digunakan konsep pendekatan rekayasa perangkat lunak jenis waterfall modified. Dalam tahap pengembangan system dengan model ini dimulai dari analisis kebutuhan, desain yang disesuaikan dengan tahapan dalam perancangan SPK, yang diimplementasikan dengan menggunakan pemrograman visual basic untuk user interface dan MS-Access untuk membangun basis data. Stelah system diintegrasikan kemudian akan dilakukan pengujian system dengan cara uji Black Box dan uji Alfa untuk selanjutnya system siap digunakan oleh user. 4. IMPLEMENTASI SISTEM 4.1. Pemodelan Sistem 1. Diagram Konteks Diagram konteks dari sistem yang akan dibangun pada penelitian ini adalah seperti pada Gambar 1 di bawah ini. User _Baru _Baru baru 1 SPK Kesehatan Dini Pada + Gambar 2. Diagram Konteks Ahli Kesehatan 2. Diagram Arus Data (DAD) Level 0 Pada DAD level 0 ini digambarkan dua proses dasar yang terjadi di dalam sistem. Pertama proses rekam data, kedua proses konsultasi. Adapun tampilan DAD level 0 seperti pada Gambar 3 di bawah ini. 424

User _Baru _Baru 1 Rekam Data + Ahli Kesehatan _Baru _Baru _Baru _Baru Baru 2 _ Konsultasi + baru User _ Gambar 3. DAD Level 0 3. Diagram Arus Data Level 1 Proses 1 Pada DAD level 1 proses 1 ini merupakan dekomposisi dari DAD level 0 proses 1. Terdapat tiga proses dalam DAD level 0 proses 1 yaitu proses rekam data kecelakaan, rekam data akibat, dan rekam data penanganan. Tampilan DAD level 0 seperti pada Gambar 4 di bawah ini. User _Baru _Baru 1 Rekam Data 2 Rekam Data _Baru _Baru 3 Rekam Data Ahli Kesehatan Gambar 4. DAD Level 1 Proses 1 425

4. Diagram Arus Data Level 1 Proses 2 Pada DFD Level 2 Proses 2 ini, kecelakaan dan yang dimasukkan user, diproses dalam rekam data kecelakaan. Data kecelakaan disimpan dalam data store, dari data store dan masuk ke dalam proses pengecekan kecelakaan terdahulu. Dalam proses ini mengambil data kasus terdahulu, kemudian menghasilkan penanganan untuk direvisi dengan menyesuaikan kasus yang baru. Hasil penangangan yang baru dengan kasus baru itu diupdate lagi ke data store yang akan menghasilkan penanganan kecelakaan baru yang kemudian diberikan kepada user. Adapun tampilan DAD level 1 proses 2 seperti pada Gambar 5 di bawah ini. : 1 _Baru 1 Rekam _Baru 2 Cek Terdahulu _ 4 Revisi Baru _ : 2 Baru User baru 3 Gambar 4. DAD Level 1 Proses 1 4.2. Hasil Program Pada Implementasi Case Base Reasoning terdapat 4 tahap yaitu; 1) Tahap retrieve, merupakan tahap identifikasi masalah, dengan memasukkan nama kecelakaan yaitu tersiram air panas dan memilih kecelakaan yang dirasakan yaitu; kulit terasa panas (GJ002), kulit mengelupas (GJ005), dan kulit terasa perih (GJ006). Data tersebut kemudian direkam. Adapun proses retieve di implementasikan seperti pada Gambar 6 berikut ini. 426

Gambar 6. Tampilan menu konsultasi Pada Gambar 6 berikut ini adalah tampilan dari form rekam data : Gambar 7. Tampilan form rekam data akibat 2) Reuse, yaitu menggunakan kembali data kecelakaan yang terdahulu. Pada kasus ini akan menggunakan kembali data dari kecelakaan luka bakar, karena kecelakaan luka bakar mempunyai akibat yang hampir sama dengan kasus kecelakaan yang baru yaitu kecelakaan tersiram air panas. Pada kecelakaan luka bakar terdapat 3, yaitu kulit terasa panas (GJ002), timbul lepuhan berisi cairan (GJ003), dan kulit menjadi coklat kehitaman (GJ004). Pada kecelakaan baru terdapat 3, kulit terasa panas (GJ002), yaitu kulit mengelupas (GJ005), dan kulit terasa perih (GJ006). Pada Gambar 8 berikut ini tampilan dari proses reuse : 427

Gambar 8. Tampilan proses reuse 3) Revise. Pada tahap ini merupakan tahap revise yaitu merevisi penanganan terdahulu. yang baru ini hasil revisi dari penanganan lama yang disesuaikan dengan kecelakaan yang baru. Pada kasus kecelakaan yang baru terdapat akibat kecelakaan yang baru yaitu; kulit mengelupas (GJ005), dan kulit terasa perih (GJ006). kecelakaan yang baru tersebut dijadikan bahan untuk merevisi penanganannya. Klik Tombol untuk mendapatkan penanganan baru, dan berikut adalah tampilannya: Gambar 9. Tampilan hasil penanganan baru 4) Retain, merupakan tahap terakhir yaitu data kecelakaan yang baru disimpan ke dalam database. Klik tombol Cetak untuk mencetak hasil konsultasi. Gambar 10 berikut ini tampilan dari hasil cetak dari proses konsultasi: 428

Gambar 10. Tampilan hasil konsultasi 5. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: 1. Dari penelitian dihasilkan sebuah perangkat lunak (software) baru tentang sistem pendukung keputusan yang mampu memberikan solusi untuk penanganan dini pada kecelakaan dalam lingkup rumah tangga. 2. Sistem mampu memberikan keputusan dengan metode Case Base Reasoning, yaitu setiap gejala kecelakaan yang dimasukkan oleh user akan dicocokkan dengan gejala kecelakaan terdahulu kemudian sistem akan menampilkan penanganan terdahulu yang akan direvisi sesuai gejala kecelakaan yang baru. 3. Perangkat lunak yang telah dihasilkan mampu dipakai guna memberikan solusi untuk penanganan dini pada kecelakaan dalam lingkup rumah tangga. Informasi yang dihasilkan dapat dijadikan sebagai solusi alternatif dalam berkonsultasi tentang penanganan dini kecelakaan dalam lingkup rumah tangga, meliputi jenis-jenis kecelakaan, gejala, serta penanganannya. DAFTAR PUSTAKA [1] Daihani, Dadan U. 2001. Komputerisasi Pengambilan Keputusan, Jakarta: Elex Media Komputindo. [2] Kusrini, Sri Hartati. Penggunaan Penalaran Berbasis Kasus Untuk Membangun Basis Pengetahuan Dalam Sistem Diagnosis Penyakit. Universitas Gajah Mada [3] Putri, Juwita U. 2007. Metode Case Base Reasoning Dalam Menyusun Rencana Pemasaran. Skripsi, Universitas Gunadarma. [4] Sommerville, Ian. 2001. Software Engineering. Addison Wesley. [5] Tarmuji, Ali. 2005. Rekayasa Perangkat Lunak. Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta. [6] Tsauri Sofyan. 2006. Pertolongan Pertama Pada Dengan Herbal. Penebar Swadaya, Jakarta. [7] www.aaai.org/aitopics/html/casebased.html. Case Base Reasoning. 15 April 2009. [8] www.anisfuad.wordpress.com/sistempendukungkeputusanklinik. Sistem Pendukung Keputusan Kesehatan. 16 Januari 2010 429