31 Universitas Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pendugaan Model Permintaan Kedelai di Indonesia

III. METODE PENELITIAN. model struktural adalah nilai PDRB, investasi Kota Tangerang, jumlah tenaga kerja,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah

III METODE PENELITIAN. dilakukan secara purposive, dengan pertimbangan provinsi ini merupakan wilayah

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah perilaku prosiklikalitas perbankan di

ESTIMASI PARAMETER PADA SISTEM PERSAMAAN SIMULTAN DENGAN METODE LIMITED INFORMATION MAXIMUM LIKELIHOOD (LIML) SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat secara sistematis dalam bentuk data runtut waktu (time series data). Data

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian (Sugiyono,2002). Sehingga penelitian ini mengambil obyek

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam banyak situasi ekonomi, hubungan yang terjadi antarvariabel

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

IV. METODE PENELITIAN. Indonesia sehubungan dengan tujuan penelitian, yaitu menganalisis faktor-faktor

BAB III METODE FULL INFORMATION MAXIMUM LIKELIHOOD (FIML)

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) pada periode

BAB III METODE PENELITIAN. data PDRB, investasi (PMDN dan PMA) dan ekspor provinsi Jawa Timur.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung yang berupa cetakan atau publikasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan

III. METODE PENELITIAN. runtut waktu (time series) atau disebut juga data tahunan. Dan juga data sekunder

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Metode yang digunakan untuk menduga faktor-faktor yang memengaruhi

METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam bab ini adalah dengan menggunakan

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder deret waktu

IV. METODE PENELITIAN

Model Persamaan Simultan

III. METODE PENELITIAN. Kabupaten ini disahkan menjadi kabupaten dalam Rapat Paripurna DPR

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (time series data). Dalam penelitiaan ini digunakan data perkembangan pertumbuhan ekonomi,

Msi = x 100% METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan. PDB pada

METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

III. METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Analisis Pengaruh Tingkat

III. METODE PENELITIAN. Modal Kerja, Inflasi, dan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Lampung. Deskripsi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1.Objek Penelitian Dalam penelitian ini terdiri dari varabel terikat dan variabel bebas. Dimana

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. bentuk deret waktu (time series) selama 17 tahun, yaitu tahun Data

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Agriculture, Manufacture Dan Service di Indonesia Tahun Tipe

III. METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang berupa data time

BAB III METODE PENELITIAN. Statistik). Data yang diambil pada periode , yang dimana di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Siti Nurhayati Basuki, 2013

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Dalam

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang dianalisis adalah faktor-faktor yang mempengaruhi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

III. METODE PENELITIAN. tingkat harga umum, pendapatan riil, suku bunga, dan giro wajib minimum. Data

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah daya saing produk industri pengolahan

III. METODELOGI PENELITIAN. Data yang digunakan oleh penulis adalah data sekunder dalam bentuk tahunan dari tahun

III. METODE PENELITIAN. berupa time series dari tahun 1995 sampai tahun Data time series

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi/Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Provinsi Jawa Timur. Pemilihan Provinsi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan data time series. Kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN Data diperoleh dari BPS RI, BPS Provinsi Papua dan Bank Indonesia

Analisis Ekonometrika Model Pendapatan Nasional Indonesia dengan Pendekatan Persamaan Sistem Simultan

BAB III METODE PENELITIAN. penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan hasilnya. merupakan data tahunan dan hanya pada sektor industri.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tabungan masyarakat, deposito berjangka dan rekening valuta asing atau

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan

III METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah data sekunder berupa data

III. METODE PENELITIAN. A. Daerah Penelitian dan definisi operasional variabel. Penelitian ini dilaksanakandi di Kota Bandar Lampung Provinsi Lampung.

Analisis Ekonometrika Model Pendapatan Nasional Indonesia dengan Pendekatan Persamaan Sistem Simultan

III. METODE PENELITIAN. Jenderal Pengelolaan Utang, Bank Indonesia dalam berbagai edisi serta berbagai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. minyak kelapa sawit Indonesia yang dipengaruhi oleh harga ekspor minyak

BAB III METODI PENELITIAN. kabupaten/kota di provinsi Bali pada tahun

BAB III METODE PENELITIAN. dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendapatan asli. sarana pendukung, dan jumlah obyek wisata.

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) selama 15 tahun pada periode

III. METODOLOGI PENELITIAN. A. Data dan Sumber Data Penelitian ini termasuk dalam tipe penelitian arsip yaitu suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan dari

BAB III METODE PENELITIAN

ESTIMASI PARAMETER SISTEM MODEL PERSAMAAN SIMULTAN PADA DATA PANEL DINAMIS DENGAN GMM ARELLANO DAN BOND

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis pengaruh antara upah

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah jenis sumber data sekunder

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pembangunan modern memandang suatu pola yang berbeda

METODOLOGI PENELITIAN. Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (timeseries) yang

BAB III METODE PENELITIAN. dasarnya menghasilkan hasil analisis dengan numeric (angka) yang akan diolah

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Apakah investasi mempengaruhi kesempatan kerja pada sektor Industri alat

BAB III METODE PENELITIAN. dan tujuan penelitian seperti yang telah disampaikan sebelumnya, maka metode

METODE PENELITIAN. deposito berjangka terhadap suku bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan inflasi

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, jenis data yang

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III. Metode Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu data yang diukur dalam skala

METODE PENELITIAN. tingkat migrasi risen tinggi, sementara tingkat migrasi keluarnya rendah (Tabel

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini daerah yang akan dijadikan lokasi penelitian adalah

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah ekspor kayu lapis Indonesia di pasar

III. METODE PENELITIAN. Pertumbuhan ekonomi mengukur prestasi dari perkembangan suatu perekonomian dari

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi obyek penelitian adalah DER (debt to equity ratio),

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. dalam bentuk deret waktu (time series) 5,5 tahun, yaitu tahun juni 2015.

BAB I PENDAHULUAN. Inflasi yang terjadi di Indonesia telah menyebabkan perekonomian baik yang

Transkripsi:

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Setelah memperhatikan karakteristik permintaan kedelai di Indonesia pada bab terdahulu maka sekarang tiba saatnya untuk memodelkan faktor faktor yang mempengaruhi permintaan kedelai. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model log linier persamaan simultan. Dilihat dari sistem persamaan secara keseluruhan, maka model yang akan dianalisis mempunyai tiga variabel endogen, yaitu permintaan kedelai (QD), harga kedelai dalam negeri (HD), dan impor (IM). Persamaan ini bersifat simultan karena variabel permintaan (QD) terdapat di ruas kanan persamaan impor (IM), demikian pula variabel harga dalam negeri (HD) terdapat pada ruas kanan persamaan permintaan (QD). Pendugaan terhadap ketiga model persamaan tersebut akan dilakukan dengan metode Two Stage Least Square (TSLS) dengan menggunakan data sekunder periode 1978-2008. Tahapan pertama, dengan melakukan regresi variabel-variabel endogen terhadap semua variabel-variabel eksogen dalam model. Tahapan kedua, persamaan struktural diestimasi dengan menggunakan nilai penduga pada tahapan pertama sebagai instrumen dalam di ruas kanan variabel endogen. Metode ini digunakan ketika model persamaan simultan adalah terlalu teridentifikasi (overidentified). Sedangkan metode Indirect Least Square (ILS) digunakan jika sistem persamaan simultan tersebut bersifat just/exactly identified. Untuk persamaan yang overidentified, penerapan TSLS menghasilkan taksiran tunggal, sedangkan ILS menghasilkan taksiran ganda. Dengan TSLS tidak ada kesulitan untuk menaksir standar error, karena koefisien struktural ditaksir secara langsung dari regresi OLS pada langkah kedua, sedangkan pada ILS mengalami kesulitan dalam menaksir standar error. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pendekatan penelitian, jenis dan sumber data, variabel dan membuat definisi operasional variabel, metode pengambilan sampel, metode pengumpulan data, dan metode pengolahan data. 31

32 3.1 Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang digunakan berupa penelitian deskriptif dan penelitian kuantitatif. Penelitian deskriptif yaitu menyajikan penggambaran atau potret suatu kondisi dan situasi yang sebenarnya dari suatu permasalahan yang terjadi berdasarkan fakta yang diperoleh pada suatu waktu tertentu. Sedangkan penelitian kuantitatif adalah penelitian dengan sasaran penelitian yang luas dengan penekanan analisis pada data-data numerik dan digunakan untuk menguji suatu teori dengan metode statistika. Persamaan yang digunakan untuk menganalisis permintaan kedelai di Indonesia adalah sebagai berikut : 1. Permintaan kedelai di Indonesia -------------------------------------------Pers.1 Ln(QD) = α 1 + β 1 Ln(HD) + β 2 Ln(Y) + β 3 Ln(POP) + e Keterangan : QD : permintaan kedelai (Ton) HD : harga kedelai dalam negeri (Rp/Kg) Y : pendapatan per kapita (Rp/Kap) POP : jumlah penduduk (000 jiwa) 2. Harga kedelai di Indonesia Ln(HD) = α 2 + β 4 Ln(HI) + e -----------------------------------------------Pers.2 Keterangan : HD : harga kedelai dalam negeri (Rp/Kg) HI : harga kedelai internasional ($US/Kg) 3. Impor kedelai di Indonesia Ln(IM) = α 3 + β 5 Ln(QD) + β 6 Ln(PD) + β 7 Ln(BM) + e---------------pers.3 Keterangan : IM : Impor kedelai (Ton) QD : permintaan kedelai (Ton) PD : produksi kedelai (Ton) BM : bea masuk impor (%)

33 4. Persamaan Identitas Ln(QS) = Ln(QD) 3.2 Variabel dan Definisi Operasional Variabel Variabel adalah sesuatu yang menjadi obyek pengamatan penelitian, variabel yang digunakan ditentukan oleh kerangka teori yang mendasari masalah penelitian dan dinyatakan dalam hipotesis penelitian. Setelah variabel diidentifikasi maka perlu melakukan klasifikasi atas variabel-variabel sesuai jenisnya. Klasifikasi dapat dilakukan berdasarkan sifat datanya yaitu variabel nominal, ordinal, interval dan rasio, atau berdasarkan fungsinya variabel endogen dan variabel eksogen. Pada langkah selanjutnya variabel tersebut didefinisikan secara operasional berupa definisi konseptual akan sulit digunakan dalam pengumpulan data. Untuk memudahkan proses pengambilan data, pendefinisian variabel secara operasional penting dilakukan agar pengukuran terhadap variabel tepat sesuai kebutuhan penelitian. Variabel yang digunakan dan definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Variabel permintaan kedelai di Indonesia Definisi Variabel : jumlah kebutuhan kedelai yang harus disediakan merupakan penjumlahan impor dan produksi kedelai. 2. Variabel harga kedelai dalam negeri Definisi Variabel : jumlah yang harus dibayar konsumen untuk memperolehnya 3. Variabel pendapatan perkapita Definisi Variabel : jumlah pendapatan per kapita di Indonesia 4. Variabel jumlah penduduk Definisi Variabel : jumlah populasi/penduduk Indonesia 5. Variabel impor kedelai Definisi Variabel : volume impor kedelai di Indonesia 6. Variabel harga kedelai internasional Definisi Variabel : harga kedelai di dunia 7. Variabel bea masuk impor

34 Definisi Variabel : berupa bea masuk impor kedelai 8. Variabel produksi kedelai Definisi Variabel : produksi kedelai di Indonesia 3.3 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang berdasarkan deret waktu (time series) tahun 1978-2008. Sumber data yang digunakan bersumber dari Badan Pusat Statistik, Departemen Pertanian, Departemen Perdagangan, Bulog serta publikasi, dan laporan lain yang berkaitan dengan penelitian ini. Data yang digunakan dalam penelitian ini, sebagai berikut : 1. Data permintaan kedelai merupakan data yang tersedia untuk konsumsi dalam negeri. 2. Data harga kedelai dalam negeri bersumber dari Departemen Perdagangan. 3. Data pendapatan perkapita bersumber dari Badan Pusat Statistik 4. Data jumlah penduduk Indonesia merupakan data jumlah penduduk Indonesia yang bersumber dari Badan Pusat Statistik. 5. Data impor kedelai bersumber dari Departemen Pertanian. 6. Data harga kedelai internasional bersumber dari Departemen Pertanian. 7. Data kebijakan bea masuk impor kedelai besarnya dalam bentuk prosentase (%) 8. Data produksi kedelai bersumber dari Departemen Pertanian. 3.4 Metode pengumpulan data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan melakukan kunjungan ke Badan Pusat Statistik, Departemen Pertanian, Departemen Perdagangan dan Bulog untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini. Data juga diperoleh dari berbagai literatur, buku referensi, bahan kuliah, internet, media cetak dan sumber-sumber lainnya yang berkaitan dengan topik penelitian.

35 3.5 Metode pengolahan data Untuk pengujian terhadap hipotesa yang telah diajukan, dalam tesis ini digunakan model ekonometrika persamaan simultan melalui penyusunan model permintaan kedelai, harga kedelai dalam negeri serta impor. Persamaan tersebut dikatakan simultan dikarenakan terdapat hubungan dua arah antara variabel endogen dan variabel eksogen. Model persamaan simultan merupakan suatu himpunan persamaan dengan peubah tak bebas dalam satu atau lebih persamaan, juga merupakan peubah bebas dalam persamaan yang lain. Pendugaan model dilakukan dengan metode Two Stage Least Square (2SLS). Metode ini digunakan ketika model persamaan simultan adalah terlalu teridentifikasi (overidentified). Program komputer yang digunakan dalam penelitian ini adalah Eviews 4.1. 3.5.1 Spesifikasi Model Model persamaan simultan membentuk suatu sitem persamaan yang menggambarkan ketergantungan diantara berbagai variabel dalam persamaan-persamaan tersebut.dalam model simultan, metode yang ideal digunakan adalah metode sistem karena dengan metode ini menghasilkan parameter yang memperhitungkan seluruh kaitan atau hubungan antar variabel dalam seluruh persamaan di dalam model. Jika metode penaksiran parameter dengan Ordinary Least Square (OLS) dari setiap persamaan satu persatu diterapkan tanpa memperhatikan kaitannya dengan persamaan-persamaan lain, maka hasil penaksiran yang diperoleh tidak saja bias, tetapi juga tidak konsisten, artinya jika jumlah sampel ditambah sampai tak terhingga, penaksirnya tidak akan mendekati atau tidak akan mencerminkan nilai parameter yang sesungguhnya (disebut bias persamaan simultan). Untuk model sistem persamaan simultan dalam bentuk struktural yang lebih teridentifikasi digunakan metode TSLS. Jika seluruh persamaan dalam model adalah overidentified, maka metode ini paling cocok digunakan.

36 3.5.2 Identifikasi Model Identifikasi diperlukan untuk mengetahui bagaimana cara menyelesaikan sistem persamaan simultan yang ada atau apakah suatu sitem persamaan simultan ada penyelesaiannya atau tidak. Ada tiga masalah identifikasi pada persamaan simultan, dimana dari masing-masing permasalahan identifikasi tersebut kita dapa mengetahui metode apa yang tepat untuk menyelesaikan suatu sistem persamaan simultan yang kita temui. Ketiga masalah tersebut adalah : 1. Under identified. Pada kasus ni kita tidak dapat menyelesaikan sistem persamaan simultan yang ada, karena kita kekurangan informasi yang menyangkut tentang variabel predetermine. 2. Exactly identified. Pada kasus ini sistem persamaan simultan yang ada dapat diselesaikan dengan menggunakan metode OLS yang disebut dengan metode recursive. 3. Over identified. Pada kasus ini sistem persamaan simultan yang ada justru kelebihan informasi yang menyangkut variabel predetermine. Jika metode OLS digunakan untuk permasalahan ini, maka nilai parameter yang didapat mungkin tidak akan bersifat tunggal. Oleh sebab itu metode sepert TSLS (Two Stage Least Square) dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah ini. Cara lain yang sering digunakan untuk amsalah identifikasi pada sistem persamaan simultan adalah dengan menggunakan prosedur pengujian order dan rank condition. Mekanisme kedua prosedur pengujian tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Order Condition, dengan rumus : (K-k) = (m-1) : exactly identified (K-k) > (m-1) : over identified (K-k) < (m-1) : under identified

37 Dimana : K = Jumlah predetermined variables meliputi curent exogenous variables dan lagged endogenous variables dalam model k = Jumlah predetermined variables dalam persamaan struktural tertentu M = Jumlah curent endogenous variables dalam model m = Jumlah curent endogenous variables dalam persamaan tertentu Model yang dirumuskan terdiri dari tiga persamaan yaitu : Ln(QD) = α 1 + β 1 Ln(HD) + β 2 Ln(Y) + β 3 Ln(POP) + e 8 4 > 3 1 4 > 2 over identified Ln(HD) = α 2 + β 4 Ln(HI) + e 8 2 > 3 1 6 > 2 over identified Ln(IM) = α 3 + β 5 Ln(QD) + β 6 Ln(PD) + β 7 Ln(BM) + e 8 3 > 3 1 5 > 2 over identified Model persamaan simultan yang digunakan pada persamaan di atas diestimasi dengan menggunakan metode Two Stage Least Square (TSLS) dikarenakan sebagian besar besar persamaan over identified dan berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya. Metode TSLS juga dapat mengatasi timbulnya bias simultan. Sedangkan jika menggunakan metode Three Stage Least Square (3SLS), kesalahan spesifikasi dari satu persamaan akan merembet ke persamaan lain, sehingga koefisien yang diperoleh dari semua persamaan akan bias.

38 2. Rank Condition Berdasarkan syarat rank condition, suatu model identified jika ada paling sedikit satu determinan tidak sama dengan nol dengan order M-1. Matriks persamaan simultan pada ketiga persamaan tersebut adalah sebagai berikut : Persamaan Koefisien 1 QD HD IM Y POP HI PD BM 1 -α 1 1 -β 1 0 -β 2 -β 3 0 0 0 2 -α 2 0 1 0 0 0 -β 4 0 0 3 -α 3 -β 5 0 1 0 0 0 -β 6 -β 7 Pada persamaan 1. tidak memasukkan variabel IM, HI, PD dan BM yang ditunjukkan dengan angka 0 dalam baris pertama persamaan 1. Untuk mengetahui apakah persamaan-persamaan tersebut teridentifikasi atau tidak maka harus mencari matriks order 2x2 dari koefisien yang tidak ada dalam persamaan 1 tetapi ada di persamaan yang lain dan kemudian dicari determinan matriks tersebut sebagai berikut : A = 0 -β 4 1 0 Determinan matriks A ini tidak sama dengan 0, yang artinya memenuhi rank condition sehingga persamaan ini teridentifikasi. Suatu persamaan yang mempunyai M persamaan dikatakan identified, sekurang-kurangnya mempunyai satu determinan berdimensi (M-1) yang tidak sama dengan nol. Pada persamaan 2. tidak memasukkan variabel QD, IM, Y, POP, PD, BM pada baris kedua. Untuk mengetahui apakah persamaanpersamaan tersebut teridentifikasi atau tidak maka harus mencari matriks order 2x2 dari koefisien yang tidak ada dalam persamaan 2 sebagai berikut : B = 0 -β 2 C = 0 -β 3 1 0 1 0

39 Determinan matriks B dan C ini tidak sama dengan 0, yang artinya memenuhi rank condition sehingga persamaan ini teridentifikasi. Pada persamaan 3. tidak memasukkan variabel HD, Y, POP, dan HI pada baris ketiga. Matriks order 2x2 dari koefisien yang tidak ada dalam persamaan 3 tetapi ada di persamaan yang lain adalah sebagai berikut : D = -β 1 -β 2 E = -β 1 -β 3 1 0 1 0 Determinan matriks D dan E ini tidak sama dengan 0, yang artinya memenuhi rank condition sehingga persamaan ini teridentifikasi. 3.5.3 Pengujian Statistik Dalam pengujian ini diharapkan dapat diketahui variabel eksogen mana yang berpengaruh terhadap variabel endogen, baik secara bersamasama, maupun secara parsial. Untuk itu diperlukan pengujian yang terdiri dari Uji t, Uji F dan Uji R 2 1. Uji t-statistik Untuk menguji apakah masing-masing variabel eksogen berpengaruh nyata atau tidak terhadap variabel endogen, maka digunakan uji statistik t dengan membandingkan t hitung dengan t tabel. Pengujian dengan statistik t terlebih dahulu diajukan hipotesa sebagai berikut: H 0 diterima dan H 1 ditolak bila : t tabel > t hitung H 0 ditolak dan H 1 diterima bila : t tabel < t hitung Hipotesis ini diuji dengan uji t pada daerah kritis dengan taraf nyata sebesar α = 5% secara dua arah. Nilai t-statistik dapat juga dilihat dari probabilitas (p-value). Jika nilai p-value lebih kecil dari α, maka H 0 ditolak, dan sebaliknya H 0 diterima jika nilai p-value lebih besar dari α.

40 2. Uji keseluruhan (uji F) dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sam mempengaruhi variabel dependennya. Hipotesis untuk melakukan uji F adalah sebagai berikut : H0 : Variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen H1 : Variabel independen secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen Untuk mengetahui apakah H0 ditolak atau gagal ditolak maka perlu dibandingkan antara nilai F-statistik dan nilai F-kritis, atau probabilitas F-statistik (p-value) masing-masing variabel independen dengan α. Tolak H0, jika F-statistik > nilai F-kritis Atau Tolak H0, jika p-value < α F k-1, N-k =. 3. Uji R 2 Koefisien determinasi (R 2 ) merupakan ukuran persentasee total variasii dalam Y yang dijelaskan oleh model regresi. Nilai R 2 berkisar dari 0 sampai dengan 1. Jika nilai R 2 mendekati 1 berarti model yang dibuat makin dapat diandalkan. Sebaliknya jika nilai R 2 mendekati 0 berarti model tidak dapat diandalkan. 3.5.4 Pengujian Ekonometrika 1. Uji Multikolinieritas persamaan bebasnya. Uji multikolinieritas digunakan untuk melihat apakah dalam yang diduga terdapat hubungan linear antar peubah Gejala terjadinya multikoliniearitas adalah koefisien determinasi (R 2 ) yang didapat tinggi tetapi tidak satupun koefisien regresi partialnya signifikan.

41 Konsekuensi dari model regresi yang mengandung multikolinearitas adalah bahwa kesalahan standar estimasinya akan cenderung meningkat dengan bertambahnya variabel eksogen. Dalam pengujian ini digunakan matriks korelasi yang menunjukkan koefisien korelasi antar variabel pembentuk model. Adanya masalah multikolinieritas jika dalam matriks korelasi antar variabel dari output Eviews mempunya nilai lebih dari 0.8. 2. Uji Heteroskedastisitas Uji yang menyatakan dengan asumsi populasi dari variabel endogen yang mempunyai hubungan dengan berbagai variabel eksogen, mempunyai varian yang sama. Akibat dari pelanggaran uji ini menyebabkan varian estimasi koefisien regresi tidak minimal lagi. Pengujian heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan uji White Heteroscedasity. Hipotesis yang diuji adalah : H 0 : γ = 0, tidak terdapat heteroskedastisitas H 1 : γ 0, terdapat heteroskedastisitas Wilayah kritik penolakan H 0 adalah probabilitas obs*r-squared < α, sedangkan wilayah penerimaan H 0 adalah probabilitas obs*r-squared > α. Jika H 0 ditolak maka varians dari error term untuk setiap pengamatan berbeda untuk setiap variabel bebas, sebaliknya jika H 0 diterima maka varians dari error term untuk setiap pengamatan sama untuk seluruh variabel bebas. 3. Uji Autokorelasi Pengujian terhadap kemungkinan autokorelasi dilakukan untuk melihat apakah terdapat korelasi antar anggota sampel yang diurutkan berdasarkan waktu untuk data time series atau menurut urutan tempat/ruang. Autokorelasi dapat diartikan sebagai korelasi sisaan yang satu (ε 1 ). Biasanya autokorelasi sering terjadi pada data time series. Penyebab utama terjadinya autokorelasi adalah ada variabel penting yang tidak digunakan dalam model. Pendeteksian autokorelasi dapat

42 dilakukan dengan melihat probabilitas obs*r-squared dengan menggunakan statistik Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test yang tersedia pada program Eviews. Hipotesis dalam uji ini adalah : H 0 : ρ = 0, tidak terdapat autokorelasi H 1 : ρ 0, terdapat autokorelasi Wilayah kritik penolakan H 0 adalah probabilitas obs*r-squared < α, sedangkan wilayah penerimaan H 0 adalah probabilitas obs*r-squared > α. Jika H 0 ditolak maka terjadi autokorelasi (positif atau negatif) dalam model. Sebaliknya jika H 0 diterima maka tidak ada autokorelasi dalam model.