BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskrispsi Data Penelitian yang berjudul Pengaruh Persepsi Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Kewirausahaan Siswa Kelas X di SMK Negeri 1 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2014/2015 ini terdiri dari 2 variabel bebas dan 1 variabel terikat. Deskripsi data variabel diperoleh dari penyebaran angket persepsi siswa terhadap mata pelajaran kewirausahaan (X 1 ), motivasi belajar siswa (X 2 ) dan hasil belajar (Y). Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner yang disebarkan kepada siswa kelas X SMK Negeri 1 Sukoharjo. Deskripsi data penelitian yang diperoleh dari penyebaran kuesioner adalah: Tabel 4.1 Deskripsi Data Variabel Penelitian Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Persepsi 90 62.00 87.00 75.5889 5.05007 Motivasi 90 67.00 99.00 82.5778 6.77235 Hasil Belajar 90 75.40 94.90 85.7021 5.18779 Valid N (listwise) 90 (Sumber: Data primer diolah dengan SPSS, 2015) Berdasarkan deskripsi data diatas dapat diketahui bahwa penelitian ini dilakukan terhadap 90 orang responden dengan penentuan taraf kesalahan sebesar 5%. Dari data di atas dapat dilihat bahwa variabel terikatnya yaitu hasil belajar mempunyai rata-rata (mean) 85,702 dengan standar deviasi 5,187 sedangkan variabel bebas yaitu persepsi siswa terhadap mata pelajaran kewirausahaan mempunyai rata-rata (mean) sebesar 75,5 88 dengan standart deviasi sebesar 5,050 sedangkan motivasi belajar mempunyai rata-rata (mean) sebesar 82,577 dengan standart deviasi sebesar 6,772. 67
68 B. Pengujian Persyaratan Analisis Sebelum pengujian hipotesis dilakukan, data yang digunakan untuk analisis statistik dengan teknik regresi berganda harus memenuhi beberapa syarat antara lain : 1. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel dependent, variabel independent, maupun keduanya berdistribusi normal ataukah tidak. Untuk mendeteksi normalitas data dalam penelitian dapat diputuskan jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regeresi mempunyai residu. Dari hasil uji angket untuk mengetahui normalitas data diperoleh hasil sebagai berikut: Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas Berdasarkan Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas, grafik di atas dapat diketahui bahwa data penelitian berada disekitaran garis diagonal dan penyebarannya mengikuti garis diagonal maka model regresi memenuhi asumsi
normalitas. Hal ini berarti model regresi layak digunakan untuk memprediksi variabel prestasi belajar. 2. Uji Autokorelasi Autokorelasi digunakan untuk menguji suatu model apakah antara variabel pengganggu dan masing-masing variabel bebas saling mempengaruhi. Untuk menghitung uji autokorelasi berdasarkan pendekatan Durbin-Watson menggunakan program SPSS 17.0 dapat dilihat pada output tabel Model Summary b. Tabel 4.2 Hasil Uji Autokorelasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1.590 a.348.333 4.23552 1.697 a. Predictors: (Constant), Motivasi, Persepsi b. Dependent Variable: Hasil Belajar 69 Hasil dari tabel tersebut diperoleh nilai Durbin-Watson sebesar 1,697 yang bila disesuaikan dengan kriteria autokorelasi menurut Singgih Santoso (2001) maka nilai D-W berada di antara -2 dan 2 yaitu 1,697 sehingga dapat disimpulkan bahwa antara variabel persepsi siswa terhadap mata pelajaran kewirausahaan (X 1 ), motivasi belajar siswa (X 2 ) dan hasil belajar (Y) tidak terdapat indikasi autokorelasi. Hal ini menunjukan bahwa model regresi layak digunakan untuk memprediksi variabel hasil belajar yang didasarkan pada variabel persepsi siswa terhadap mata pelajaran kewirausahaan dan motivasi belajar. 3. Uji Linieritas Uji linearitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan linear antara variabel Persepsi siswa terhadap mata pelajaran kewirausahaan (X1) dan motivasi belajar (X2) dengan hasil belajar (Y). Deteksi linearitas dapat diketahui commit to dengan user melihat output ANOVA Table
70 pada kolom Sig. baris Linearity menurut Priyatno (2010) apabila nilai Sig. Linearity < 0,05 maka hubungan antara dua variabel dinyatakan linier. Tabel 4.3 Hasil Uji Linearitas pada output ANOVA Table Hasil Belajar * Persepsi ANOVA Table Sum of Squares df Mean Square F Sig. Between (Combined) 1108.111 22 50.369 2.622.001 Groups Linearity 675.049 1 675.049 35.138.000 Deviation 433.062 21 20.622 1.073.397 from Linearity Within Groups 1287.161 67 19.211 Total 2395.272 89 Berdasarkan output ANOVA Table di atas, nilai Sig. Linearity sebesar 0,00 nilai tersebut < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa antara persepsi siswa terhadap mata pelajaran kewirausahaan (X 1 ) dan hasil belajar (Y) memiliki hubungan yang linear. Tabel 4.4 Hasil Uji Linearitas pada output ANOVA Table Hasil Belajar * Motivasi ANOVA Table Sum of Squares df Mean Square F Sig. Between (Combined) 1036.919 27 38.404 1.753.035 Groups Linearity 656.163 1 656.163 29.950.000 Deviation 380.756 26 14.644.668.871 from Linearity Within Groups 1358.352 62 21.909 Total 2395.272 89
Berdasarkan output ANOVA Table di atas, nilai Sig. Linearity sebesar 0,00 nilai tersebut kurang dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa antara motivasi belajar siswa (X 2 ) dan hasil belajar (Y) memiliki hubungan yang linear. 4. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas digunakan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi, maka terdapat masalah multikolinieritas. Pengujian ini untuk mengetahui apakah antar variabel bebas dalam persamaan regresi tersebut tidak saling berkorelasi. Untuk mendeteksi multikolinieritas digunakan uji korelasi pearson, dilakukan dengan mengamati nilai Varience Inflation Factor (VIF) dan TOLERANCE. Pedoman suatu model regresi yang bebas multikoliniearitas adalah: a) Mempunyai nilai Varience Inflation Factor (VIF) di sekitar angka 1 b) Mempunyai angka TOLERANCE mendekati 1 Berdasarkan hasil uji multikolineritas menggunakan program SPSS 17.0 diperoleh hasl sebagai berikut: Tabel 4.5 : Hasil Uji Multikolinieritas Coefficients a Collinearity Statistics Model Tolerance VIF 1 Persepsi.645 1.549 Motivasi.645 1.549 a. Dependent Variable: Hasil Belajar 71 Berdasarkan uji multikolinieritas dapat dilihat bahwa koefisien VIF variabel persepsi siswa terhadap mata pelajaran kewirausahaan adalah sebesar 1,549 dan koefisien VIF variabel motivasi belajar adalah sebesar 1,549. Karena nilai VIF untuk masing-masing variabel kurang dari 5 dan mendekati angka 1 maka disimpulkan bahwa ketiga variabel tersebut terbebas dari masalah mutikolinieritas atau tidak ada commit pengaruh to antar user variabel bebas.
72 5. Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah variabel pengganggu dalam persamaan regresi mempunyai varian yang sama atau tidak. Untuk mengetahui terjadinya heteroskedastisitas yaitu dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada scatterplot yang menunjukkan hubungan antara Regression Studentised Residual dengan Regression Standardized Predicted Value. Dalam Hindrayani & Totalia (2010: 207) menetapkan dasar pengambilan keputusan berkaitan dengan gambar tersebut adalah: a) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titiknya membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit) maka diindikasikan terdapat masalah heteroskedastisitas. b) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titiknya menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka diindikasikan tidak terdapat masalah heteroskedastisitas. Berdasarkan hasil uji heterokedastisitas yang dilakukan dapat dilihat melalui gambar sebagai berikut: Gambar 4.2 : Hasil Uji Heteroskedastisitas Berdasarkan Gambar 4.2 : Hasil Uji Heteroskedastisitas hasil uji heteroskedastisitas menunjukan bahwa titik-titik digambar pada grafik tersebut menyebar dan tidak membentuk commit pola tertentu. to user hal ini dapat disimpulkan bahwa
pada model regresi diindikasikan tidak terdapat masalah heteroskedastisitas yang serius. Dengan kata lain pada model tersebut varian residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain adalah tetap, atau homoskedastisitas. Temuan ini menunjukkan bahwa model regresi layak digunakan untuk memprediksi variabel hasil belajar yang didasarkan pada variabel persepsi siswa pada mata pelajaran kewirausahaan dan motivasi belajar. C. Uji Hipotesis Pengujian hipotesis digunakan untuk mengetahui apakah hipotesis yang telah diajukan diterima atau tidak. Hipotesis akan diterima apabila data yang telah terkumpul dapat membuktikan pernyataan di dalam hipotesis, sebaliknya hipotesis akan ditolak apabila data yang terkumpul tidak dapat membuktikan pernyataan di dalam hipotesis 1. Analisis Regresi Berganda Tabel 4.4 : Hasil Uji Regresi Berganda Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) 39.013 6.980 5.589.000 Persepsi.349.111.340 3.153.002 Motivasi.246.083.321 2.981.004 a. Dependent Variable: Hasil Belajar Y = a + b1x1 + b2x2 e Y= 39,013 + b10,349 + b20,246 e Keterangan: Y = Hasil Belajar Kewirausahaan X1 = Persepsi Siswa Terhadap Mata Pelajaran Kewirausahaan X2 = Motivasi Belajar e = Standar error Persamaan regresi tersebut dapat diinterpretasikan sebagai berikut: 73
74 a) Konstanta sebesar 39,013 menyatakan bahwa jika persepsi siswa tentang mata pelajaran kewirausahaan (X1), motivasi belajar (X2) secara 0, maka besarnya hasil belajar (Y) nilainya sebesar 39,013. b) Koefisien regresi persepsi siswa tentang mata pelajaran kewirausahaan sebesar 0,349 menyatakan bahwa setiap peningkatan satu satuan variabel persepsi siswa terhadap mata pelajaran kewirausahaan dengan asumsi variabel bebas lain konstan akan menyebabkan peningkatan prestasi belajar sebesar 0,349 satuan. c) Koefisien regresi variabel motivasi belajar (X2) yaitu sebesar 0,246 menyatakan bahwa apabila terjadi peningkatan satu satuan variabel motivasi belajar dengan asumsi bahwa variabel bebas lain konstan akan menyebabkan peningkatan prestasi belajar sebesar 0,246. 2. Uji F Uji F digunakan untuk mengetahui variabel bebas secara bersama-sama mempunyai berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat. a) Komposisi Hipotesis Ho: tidak ada pengaruh signifikan antara persepsi siswa terhadap mata pelajaran kewirausahaan dan motivasi belajar secara bersama-sama terhadap keputusan hasil belajar. Ha: ada pengaruh signifikan antara antara antara persepsi siswa terhadap mata pelajaran kewirausahaan dan motivasi belajar secara bersama-sama terhadap keputusan hasil belajar.
75 b) Harga F hitung Tabel 4.6 :Hasil Uji F Model Sum of Squares ANOVA b df Mean Square F Sig. 1 Regression 834.520 2 417.260 23.259.000 a Residual 1560.751 87 17.940 Total 2395.272 89 a. Predictors: (Constant), Motivasi, Persepsi b. Dependent Variable: Hasil Belajar a. Harga F tabel Nilai Ftabel pada tingkat signifikansi 5% (1 arah), nilai df1: 2 dan df2: 87 adalah 3,101 b. Keputusan uji Ho ditolak jika F hitung > F tabel Ho diterima jika F hitung < F tabel c. Kesimpulan Nilai F hitung sebesar 23,259, sedangkan nilai F tabel sebesar 3,101, karena 23,259 >3,101 maka Ho ditolak, sehingga terdapat pengaruh secara signifikan antara persepsi siswa terhadap mata pelajaran kewirausahaan dan motivasi belajar secara bersama-sama terhadap hasil belajar. 3. Uji t Uji t digunakan untuk menguji secara parsial masing-masing variabel. a. Komposisi hipotesis Ho : tidak ada pengaruh antara variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat. Ha : ada pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat.
76 b. Harga t hitung Tabel 4.7 : Hasil Uji t Model 1 (Constant ) Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta t Sig. 39.013 6.980 5.589.000 Persepsi.349.111.340 3.153.002 Motivasi.246.083.321 2.981.004 a. Dependent Variable: Hasil Belajar c. Harga ttabel Nilai t tabel pada tingkat signifikansi 5% (1 arah), dengan derajat kebebasan df = n-k-1 n = jumlah sampel k = jumlah variabel yang digunakan jadi t tabel adalah 1,987 d. Kesimpulan 1) Nilai t hitung persepsi siswa tentang mata pelajaran kewirausahaan yaitu sebesar 3,153, sedangkan nilai t tabel sebesar 1,987, diperoleh hasil bahwa 3,153>1,987 maka Ho ditolak, sehingga terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara persepsi siswa terhadap mata pelajaran kewirausahaan (X1) terhadap variabel hasil belajar (Y). 2) Nilai t hitung motivasi belajar yaitu sebesar 2,981 sedangkan nilai t tabel sebesar 1,987, diperoleh hasil bahwa 2,981 >1,987 maka Ho ditolak, sehingga terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel Motivasi Belajar (X2) terhadap variabel hasil belajar (Y).
77 4. Koefisien Determinasi Tabel 4.8 : Hasil Uji Koefisien Determinasi Model R R Square 1.590 a Model Summary b Std. Error of the Estimate R Square Change Change Statistics Adjusted R Square F Change df1 df2 Sig. F Change.348.333 4.23552.348 23.259 2 87.000 a. Predictors: (Constant), Motivasi, Persepsi b. Dependent Variable: Hasil Belajar Berdasarkan Tabel 4.7 : Hasil Uji Koefisien Determinasi hasil perhitungan pada model summary diperoleh angka R square adalah sebesar 0,348 atau 34,8%. Hal ini berarti bahwa pengaruh persepsi siswa dan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar siswa sebesar 34,8%, sedangkan sisanya (100% - 34,8% = 65, 2%) dipengaruhi oleh sebab-sebab lain seperti faktor lingkungan belajar disekolah, faktor lingkungan keluarga, minat belajar, media pembelajaran dan lain sebagainya. D. Pembahasan Hasil Analisis Data 1. Penafsiran Pengujian Hipotesis a. Pengaruh Persepsi Siswa tentang Mata Pelajaran Kewirausahaan dan Motivasi Belajar Secara Simultan Terhadap Hasil Belajar Berdasarkan hasil uji F diperoleh nilai F hitung sebesar 23,259 sedangkan nilai F tabel sebesar 3,101, karena 23,259 >3,101 maka Ho ditolak, sehingga terdapat pengaruh secara signifikan antara persepsi siswa tentang mata pelajaran kewirausahaan dan motivasi belajar secara bersama-sama terhadap hasil belajar.
78 Penelitian ini berhasil membuktikan adanya pengaruh antara persepsi siswa terhadap mata pelajaran kewirausahaan dan motivasi belajar secara bersama-sama terhadap hasil belajar. Hasil penelitian ini sesuai dengan pernyataan Ba diah (2012) ada hubungan positif yang signifikan antara motivasi belajar (X1) dan persepsi siswa terhadap fisika (X2) dengan hasil belajar fisika (Y) ( dan ). Sumbangan relatif (SR) motivasi belajar (X1) terhadap hasil belajar fisika (Y) sebesar 62,004%. Sesuai dengan penjelasan Purwanto (2013) bahwa faktor yang mempengaruhi hasil belajar diantaranya adalah faktor dari dalam inidividu itu sendiri, dalam hal ini kondisi panca indra dan motivasi. Dalam proses pembelajaran, siswa dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Berdasarkan uraian di atas dapat dinayatakan apabila persepsi siswa terhadap mata pelajaran kewiraushaan positif atau tinggi dan motivasi belajar siswa tinggi. Hal tersebut akan berpengaruh pada peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran kewirausahaan yang selanjutnya diharapkan akan meningkatkan kemampuan dalam bidang wirausaha. a. Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Mata Pelajaran Kewirausahaan Terhadap Hasil Belajar Berdasarkan hasil Uji t yang dilakukan diperoleh hasil nilai t hitung persepsi siswa terhadap mata pelajaran kewirausahaan yaitu sebesar 3,153, sedangkan nilai t tabel sebesar 1,987, diperoleh hasil bahwa 3,153>1,987 maka Ho ditolak, sehingga terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel persepsi siswa terhadap mata pelajaran kewirausahaan (X1) terhadap variabel hasil belajar (Y). Koefisien regresi variabel persepsi siswa terhadap mata pelajaran kewirausahaan sebesar 0,349 menyatakan, bahwa setiap peningkatan satu satuan variabel persepsi siswa tentang mata pelajaran kewirausahaan dengan asumsi variabel bebas lain konstan akan menyebabkan peningkatan prestasi belajar sebesar 0,349 satuan. Berdasarkan hasil diatas maka penelitian ini berhasil membuktikan bahwa persepsi siswa terhadap mata pelajaran
kewirausahaan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa mata pelajaran kewirausahaan. Hasil penelitian tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Kurniawan (2010) yang menyatakan : Secara parsial persepsi siswa berbeda secara signifikan antara siswa yang mempersepsi "tinggi" terhadap mata pelajaran ekonomi dengan mereka yang mempersepsi "rendah". Beda persepsi ini juga ditunjukkan pada latar belakang prestasi belajar pada mata pelajaran ekonomi. Terdapat hubungan bahwa siswa yang persepsinya "tinggi" pada mata pelajaran ekonomi cenderung memiliki prestasi yang "tinggi" pula. Sejalan dengan pernyataan tersebut, Fatoni & Oni (2014) menjelaskan bahwa entrepreneurship education is effective with respect to certain outcomes but also ineffective in some areas. Entrepreneurship education encourages students to take on entrepreneurship as a career and gives students the skills needed such as how to prepare a business plan Berdasarkan uraian di atas, apabila persepsi siswa terhadap mata pelajaran kewiraushaan positif atau tinggi, maka akan berpengaruh pada hasil belajar siswa pada mata pelajaran kewirausahaan dan kemampuan dalam bidang wirausaha. b. Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Berdasarkan hasil uji diperoleh nilai thitung motivasi belajar yaitu sebesar 2,981 sedangkan nilai ttabel sebesar 1,987, diperoleh hasil bahwa 2,981>1,987 maka Ho ditolak, sehingga terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel Motivasi Belajar (X2) terhadap Variabel hasil belajar (Y). Koefisien regresi variabel motivasi belajar (X2) yaitu sebesar 0,246 menyatakan bahwa apabila terjadi peningkatan satu satuan variabel motivasi belajar dengan asumsi bahwa variabel bebas lain konstan akan menyebabkan peningkatan hasil belajar sebesar 0,246. Penelitian ini berhasil membuktikan bahwa terdapat pengaruh antar motivasi belajar dengan prestasi commit belajar. to user Menurut Sardiman (2012) didasari 79
80 adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan meningkatkan hasil belajarnya. Hal ini berlaku pada semua pelajaran termasuk pada mata pelajaran kewirausahaan. Siswa yang menyukai mata pelajaran kewirausahaan dan mempunyai motivasi belajar yang tinggi maka cenderung akan mempunyai hasil belajar yang lebih baik pada mata pelajaran kewirasuahaan dibanding dengan teman-temannya yang mempunyai motivasi belajar rendah.