BAB V KONSEP PERANCANGAN. keislaman. Dalam obyek perancangan Gumul Techno Park, bangunan ini

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VI HASIL PERANCANGAN. Perancangan Gumul Techno Park di Kediri ini menggunakan konsep

BAB VI HASIL RANCANGAN. mengacu pada tema dasar yaitu high-tech architecture, dengan tujuh prinsip tema

BAB V KONSEP PERANCANGAN. bab analisis perancangan yang kemudian disimpulkan (sintesis). Sintesis didapat

Perancangan Convention and Exhibition di Malang

BAB V KONSEP PERANCANGAN. struktur sebagai unsur utamanya. Konsep High-Tech Expression juga

BAB VI HASIL RANCANGAN. terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya

BAB V KONSEP 5.1 Konsep Dasar

BAB V HASIL RANCANGAN

BAB 6 HASIL PERANCANGAN. konsep Hibridisasi arsitektur candi zaman Isana sampai Rajasa, adalah candi jawa

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. adalah High-Tech Of Wood. Konsep High-Tech Of Wood ini memiliki pengertian

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP. marmer adalah Prinsip Sustainable Architecture menurut SABD yang terangkum

BAB VI HASIL RANCANGAN. wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik,

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Konsep desain kawasan menggunakan konsep dasar transformasi yang

Structure As Aesthetics of sport

BAB VI HASIL RANCANGAN. tema Sustainable Architecture yang menerapkan tiga prinsip yaitu Environmental,

BAB V KONSEP PERANCANGAN. konsep dasar yang digunakan dalam Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Boom Di

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. a. Aksesibilitas d. View g. Vegetasi

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Konsep perancangan Pusat Kreativitas Budaya Kabupaten Ende ini adalah

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP INFILL DEVELOPMENT STASIUN BOJONEGORO. Konsep dasar yang digunakan dalam Infill Development Stasiun

BAB V I APLIKASI KONSEP PADA RANCANGAN. karena itu, dalam perkembangan pariwisata ini juga erat kaitannya dengan

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. Konsep rancangan dalam bab 5 merupakan sintesis yang

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Untuk memudahkan dan mengarahkan spesifikasi perancangan bangunan

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. Terakota di Trawas Mojokerto ini adalah lokalitas dan sinergi. Konsep tersebut

BAB VI HASIL PERANCANGAN. terdapat pada konsep perancangan Bab V yaitu, sesuai dengan tema Behaviour

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. merupakan salah satu pendekatan dalam perancangan arsitektur yang

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Dalegan di Gresik ini adalah difraksi (kelenturan). Konsep tersebut berawal dari

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Kembali Citra Muslim Fashion Center di Kota Malang ini

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Pusat Rekreasi Peragaan IPTEK ini terletak di Batu,karena

5. HASIL RANCANGAN. Gambar 47 Perspektif Mata Burung

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR DIAGRAM...

[STASIUN TELEVISI SWASTA DI JAKARTA]

BAB VI HASIL RANCANGAN. perancangan tapak dan bangunan. Dalam penerapannya, terjadi ketidaksesuaian

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Hasil perancangan dari kawasan wisata Pantai Dalegan di Kabupaten Gresik

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Studi Tipologi Bangunan Pabrik Gula Krebet. Kawasan Pabrik gula yang berasal dari buku, data arsitek dan sumber-sumber lain

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV DISKRIPSI HASIL RANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN. dalam mengembangkan ide sebuah rancangan. Langkah-langkah ini meliputi

BAB 5 KONSEP. Tema arsitektur biomorfik menggunakan struktur dari sistem dan anggota

BAB 6 HASIL RANCANGAN. pemikiran mengenai sirkulasi angin kawasan serta pemaksimalan lahan sebagai

BAB VI HASIL PERANCANGAN. konsep lagu blues Everyday I Have Blues, menerapkan nilai serta karakter lagu

BAB VI HASIL RANCANGAN.

International Fash on Institute di Jakarta

BAB V KONSEP 5.1 Konsep Makro Gambar 5.1 : Sumber :

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN INTERMODA DI TANGERANG

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN AREA PENDIDIKAN R. PUBLIK. Gambar 3.0. Zoning Bangunan Sumber: Analisa Penulis

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Konsep dasar yang digunakan dalam Perancangan Kembali Terminal Bus. Tamanan Kota Kediri mencangkup tiga aspek yaitu:

BAB V. Konsep. bangunan. memaksimalkan potensi angin yang dapat mengembangkan energi

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin

KONSEP RANCANGAN. Latar Belakang. Konteks. Tema Rancangan Surabaya Youth Center

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V. Sport Hall/Ekspresi Struktur KONSEP PERANCANGAN V.1 KONSEP DASAR PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pemikiran yang melandasi perancangan dari proyek Mixed-use Building

BAB V KONSEP PERANCANGAN. menggunakan dinding yang sifatnya masif.

LINGKUNGAN DAN UKURAN JL. YOS SUDARSO SITUASI LOKASI SITE. 173,5 m. 180 m. 165 m. 173 m

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Sentra Agrobisnis tersebut. Bangunan yang tercipta dari prinsip-prinsip Working

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN. kualitatif, karena penelitian ini bertujuan membuat deskripsi, gambaran atau

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Konsep tersebut berawal dari tema utama yaitu Analogy pergerakan air laut, dimana tema

BAB VI HASIL RANCANGAN. Hasil rancangan adalah output dari semua proses dalam bab sebelumnya

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISA

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Konsep dasar perancangan beranjak dari hasil analisis bab sebelumnya yang

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB VI KONSEP PERENCANAAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Tapak perancangan merupakan area yang berada jauh dari kota. Lokasi ini

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perancangan Batu convention and exhibition center merupakan salah satu

BAB V KONSEP PERANCANGAN BANGUNAN

REDESAIN RUMAH SAKIT SLAMET RIYADI DI SURAKARTA

BAB V HASIL RANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V I KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dari permasalahan Keberadaan buaya di Indonesia semakin hari semakin

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB VI PENERAPAN KONSEP PADA RANCANGAN. memproduksi, memamerkan dan mengadakan kegiatan atau pelayanan yang

BAB VI KONSEP RANCANGAN

BAB V KONSEP DASAR. Konsep dasar yang digunakan dalam perancangan Kepanjen Educaion. Prinsip-prinsip tema Arsitektur Perilaku

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Dasar perancangan fasilitas litbang ini mengambil dari keterpaduan antar elemen-elemen

BAB VI DESAIN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN


BANDUNG EXHIBITION HALL STUDIO PERANCANGAN TUGAS AKHIR TEMA : BANGUNAN BENTANG LEBAR. Hall A sifatnya publik dipakai untuk event pameran indor

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP RANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Transkripsi:

BAB V KONSEP PERANCANGAN Konsep perancangan ini pada dasarnya diperoleh dari hasil analisis pada bab analisis perancangan yang kemudian disimpulkan (sintesis). Sintesis didapat berdasarkan pendekatan tentang karakteristik obyek perancangan, karakteristik tema perancangan dan karakteristik tapak, serta tidak lepas dari nilai-nilai keislaman. Dalam obyek perancangan Gumul Techno Park, bangunan ini menggunakan tema High Tech Architecture. Sedangkan untuk konsep yang diambil dari tema perancangan atau masih terdapat keterkaitannya yaitu konsep representasi citra High Tech Architecture, hal ini sesuai dengan obyek perancangan Gumul Techno Park yang bersifat fleksibel, dimana salah satu karakter sebagai pusat penelitian. Dari aspek tersebut maka diperoleh beberapa poin penting yang akan digunakan sebagai dasar perancangan, diantaranya dijelaskan pada pembahasan berikut ini. 5.1 Konsep dasar Sesuai dengan tema yang digunakan pada Perancangan Gumul Techno Park ini yaitu High Tech Architecture dengan menggunakan karakteristik sebagai dasar perancangan, maka konsep yang digunakan mengacu pada perpaduan antara teori Jencks tentang High Tech Architecture dan pemikiran arsitek Norman Foster yaitu representasi citra High Tech Architecture. karena Representasi Citra merupakan suatu unsur yang mendukung dalam tema High Tech Architecture. Dalam konsep teori representasi citra High Tech Architecture, Yaitu suatu 271

272 gambaran, kemiripan, atau imitasi yang ditujukan untuk memaknai/menandai dari suatu objek perancangan. Selain itu, dalam penerapannya juga memakai dari teori Smart Building System, teori tersebut menjelaskan bahwa adanya integrasi sebuah teknologi dengan instalasi bangunan yang memungkinkan dari seluruh perangkat fasilitas sebuah gedung yang dapat dirancang dan diprogram sesuai kebutuhan, keinginan, dan dikontrol secara terpusat yang dilakukan secara otomatis (Sinopoli, 2010 : 03). Dalam penerapannya Konsep tersebut tidak hanya terpacu/sekedar menggunakan tampilan fisik dan fasade saja. Namun, juga menerapkan prinsipprinsip, karakter dan sistem yang ada dalam tema High Tech Architecture. Adapun Smart Building System dibagi menjadi beberapa kategori, yaitu : a. Performance Based Definitions Maksud dari Performance Based Definitions yaitu dengan mengoptimalkan performa bangunan yang dibuat untuk efisiensi terhadap lingkungan dan mampu juga menggunakannya, serta dapat mengatur sumber energi bangunan dan meminimalkan nilai biaya perangkat sekaligus utilitas bangunan. b. Service Based Definitions Service Based Definitions mempunyai tujuan utama dimana bangunan harus mampu menyediakan kualitas servis bagi pengguna. Menurut Japanes Intelegent Building Institute (JIBI) mendefinisikan smart building adalah sebuah bangunan dengan fungsi servis komunikasi

273 bangunan, otomatisasi bangunan dan mampu menyesuaikan dengan aktivitas pengguna c. System Based Definitions Sedangkan pada kategori system based definitions, smart building harus memiliki sebuah teknologi dan sistem teknologi yang digabungkan. Smart building harus menyediakan otomatisasi terhadap bangunan, sistem jaringan, optimalisasi integrasi dalam struktur bangunan, servis, manajemen dalam menyediakan efisisensi tinggi, kenyamanan, dan ketenangan bagi pengguna. Penerapan tema pada bangunan ditunjukkan melalui pemakaian bahan kaca yang diperkuat rangka baja, serta aluminium sebagai lapisan dinding, rangka baja pada struktur atap, dan struktur cangkang. Rancangan eksterior dan interior menampakkan kombinasi elemen yang ada pada dunia hiperrealitas yakni sebuah kemampuan teknologi dalam menciptakan realitas virtual dan cyberspace (Perkembangan teknologi digital yang dapat membawa fantasi pengguna menembus batas, menciptakan ruang-ruang tiga dimensi berikut obyek-obyek di dalamnya, sampai pada tahap di mana realitas visual telah dilampaui dengan manipulasi pencitraan visual, sehingga seolah manusia melangkah dari dunia nyata menuju dunia fantasi, dunia maya yang tampak nyata). sedangkan rangka penguat dengan sistem pencahayaan smart lighting berbasis LED. Sistem keamanan juga dijaga dengan sistem detektor. Dalam karakter tema perancangan yaitu High-Tech Architecture menjelaskan sebagai berikut:

274 a. Celebration of Process (keberhasilan suatu perencanaan) Pengeksporan sistem struktur utama yang menggunakan advance structure (kemajuan struktur). High-Tech lebih ditekankan bagaimana konstruksinya, mengapa konstruksinya, dan apa konstruksinya dari suatu bangunan. b. Inside-out (penampakan bagian luar) Dalam High-Tech Architecture, struktur, area servis, dan utilitas dari suatu bangunan hampir selalu ditonjolkan pada eksterior. Baik itu dalam fasad bangunan, bentuk bangunan, ornament, ataupun sculpture. c. Optimistic Confidence in Scientific (optimis terhadap ilmu pengetahuan dan teknlogi) High-Tech Architecture diharapkan masih berkembang di masa yang akan datang. Meliputi penggunaan material, warna, dan penemuanpenemuan yang terkait dengan teknologi. d. Transparancy, Layering, and Movement (Transparan, Pelapisan, dan Pergerakan) High-Tech Architecture selalu memunculkan Transparan, Pelapisan, dan Pergerakan semaksimal mungkin. Karena karakter sebuah High-Tech Architecture dapat dilihat dari tampilan fisik, yang mulai jenis material yang digunakan, sistem utilitas, alat transportasi, dan lain-lain. Tentunya karakter tersebut terkait dengan ketiga suatu High-Tech Architecture yaitu Transparan, Pelapisan, dan Pergerakan.

275 e. Bright Flat Colouring (pewarnaan yang menyala dan merata) Pewarnaan yang cerah dan merata sebagai salah satu karakteristik High-Tech Architecture. Penerapannya pada pewarnaan struktur utama dan elemen transportasi guna memahami fungsi dan kemudahan perawatan. f. A Lightweight Fillgree of Tensile Members (baja-baja tipis sebagai penguat) Terdapat struktur-struktur pendukung yang sebagian besar berupa baja-baja tipis ataupun penggunan struktur kabel yang mencerminkan terhadap High-Tech Architecture. Dari beberapa penjelasan di atas, dapat diambil beberapa contoh gambaran yang terkait dengan bentuk tapak maupun bentuk bangunan terhadap obyek perancangan Gumul Techno Park. Dengan mengaplikasikan karakter dari tema perancangan dan karakteristik dari obyek perancangan, serta tidak lepas juga katerkaitan dengan kondisi tapak dan karakter dari tapak perancangan. 5.2. Konsep Konsep ini merupakan konsep turunan dari konsep dasar perancangan atau bisa disebut sebagai konsep mikro. Konsep ini juga merupakan hasil pemilihan pertimbangan-pertimbangan dari analisis yang paling sesuai dengan obyek dan tema. 5.2.1. Konsep Tapak Konsep tapak yang diperoleh dari pertimbangan/hasil analisis tapak yang dilakukan dan disesuaikan dengan cakupan pembahasan obyek dan tema.

276 5.2.1.1 Konsep Tata massa Privat Semi Publik Publik (servis) Publik Privat Publik (servis) Publik Open space Semi Publik Gedung Pertunjukan Teater workshop Toko souvenir, Kantor, musholah Gedung Per tunjukan Teater w orkshop Toko souvenir, kantor musholah Open space Penempatan Scupture pada bagian tengah sebagai icon atau daya tarik para pengunjung. Selain itu juga bertujuan untuk penyeimbangkan/merangkul antara bangunan berteknologi tinggi dengan alam, karena kemampuan High Tech Architecture itu sendiri adalah untuk mengolah serta mengendalikan lingkungan yang ada sebagai potensi daripada hanya beradaptasi dengan lingkungan. Gambar 5.1. Konsep tapak (Tata massa dan Zoning)

277 5.2.1.2. Konsep Kebisingan Untuk konsep penanganan kebisingan partisi dan vegetasi yaitu berupa gabungan dari penggunaan vegetasi dan material akustik sebagai solusi pengurangan kebisingan yang ditimbulkan oleh alat transportasi. Untuk partisi diletakkan pada dekat dekat massa bangunan dan vegetasi dapat diletakkan disekeliling bangunan dan keduanya memiliki ketinggian yang tidak melebihi syarat standart ketinggian yang diperbolehkan. Posisi dan alasan tersebut dipilih untuk mengurangi intensitas kebisingan yang ditimbulkan. Pembatas interior bangunan dalam penerapannya, pembatas tersebut dirancang sesuai karakter High Tech Architecture salah satunya adalah Inside-Out (penonjolan struktur eksterior), tujuannya Memberikan kesan persepsi orang yang berbeda-beda dengan cara pemberian ornamen/material High Tech. Gambar 5.2. Konsep kebisingan pada tapak

278 5.2.1.3. Konsep Matahari dan Angin Konsep matahari dan angin yang digunakan dengan penentuan bentukan bangunan dan posisi bangunan. a. Matahari Konsep matahari berdasarkan Output dari analisis yakni bangunan diusahakan menghindarkan posisi tegak lurus dengan arah matahari yaitu posisi sejajar dengan arah matahari. sore Pagi Detail Pemberian vegetasi pada depan bangunan membuat suasana didalam bangunan menjadi sejuk Pemberian kisi-kisi pada area /bagian tertentu untuk memberi angin dan pencahayaan alami dari luar dengan memakai sistem pemantulan yang penekanannya pada Optimistic Confidence in Scientific (optimis terhadap ilmu pengethuan dab teknologi) yakni dari pemantulan cahaya menggunakan material tertetu yang kemudian di biaskan ke dalam ruangan (teori dalam ilmu fisika) Gambar 5.3. Konsep matahari pada tapak

279 b. Angin Konsep angin dipengaruhi oleh kecenderungan arus angin pada lokasi tapak. Dalam analisis angin pada bab sebelumnya terdapat bentukan dinamis dan fleksibel tujuannya untuk mengatasi benturan arus angin yang kemudian diteruskan keseluruh bagian bangunan. Untuk konsep angin menggunakan sistem permukaan lengkung tujuannya untuk menghapus panas pada seluruh bagian, hal itu terkait dengan ventilasi dan sirkulasi udara. Dalam satu teori juga disebutkan angin dapat menimbulkan dua gaya, tekan dan tarik, dengan adanya atap bertingkat dan ventilasi hal positifnya adalah angin dapat dimanfaatkan untuk mengurangi beban atap bangunan, namun kurang efisien jika terlalu tinggi karena dapat menggagu jarang pandang udara. Detail Open space dimanfaatkan sebagai area sirkulasi udara pada depan bangunan Konsep angin ini juga memakai karakter High Tech yakni Optimistic Confidence in Scientific dengan cara membelokkan aris angin dengan menggunakan material tertentu Bentuk bangunan aerodinamis yang dapat mengalirkan angin keseluruh bagian Gambar 5.4. Konsep Angin pada tapak

280 5.2.1.4 Konsep Aksesbilitas konsep pencapaian, dan kelancaran sirkulasi dibuat dua arah jalur, untuk sirkulasi masuk berada pada sebelah kiri dan sirkulasi keluar berada sebelah kanan. Pada gerbang jalur masuk dan keluar mulai dipisahkan tujuannya untuk memudahkan akses masuk. Terdapat juga jalur untuk perputaran dan pertemuan. Aksesbilitas Akses menuju tapak didesain menggunakan 2 jalur yakni untuk pengendara dan pejalan kaki. Sedangkan untuk main entrance diletakan di area yang berdekatan dengan jalan raya guna mempermudah dalam mengakses ke area tapak Keterangan : Entrance/Exit Pengunjung Penggunaan elemen ramp sebagai solusi agar bangunan dapat dimanfaatkan juga oleh disable person (cacat). Gambar 5.5. Konsep aksesbilitas (selasar, pedestrian) pada tapak

281 5.2.1.5 Konsep View Perancangan Gumul Techno Park yang lokasi tapaknya berada dikawasan Simpang Lima Gumul, berdasarkan analisis yang telah dilakukan. Untuk arah hadap bangunan yang paling sesuai adalah menghadap ke arah Timur atau menghadap kawasan Simpang Lima Gumul. VIEW Penataan taman dan lansekap pada perancangan ini digunakan sebagai area rekreasi dan berkumpul hal ini Sesuai dengan tema High Tech Architecture yaitu untuk mengolah serta mengendalikan lingkungan yang ada sebagai potensi daripada hanya beradaptasi dengan lingkungan. Fasade bangunan ini kebanyakan menggunakan prinsip dan system dari tema high tech architecture salah satunya adalah Celebration of process (keberhasilan suatu perencanaan) tujuannya untuk menyeimbangkan tampilan visual dari site plan yang memiliki keragaman bentuk bangunan yang ada pada tema High Tech Architecture Secara fasad bangunan cenderung lebih ditonjolkan pada bagian eksteriornya bangunan, yang tujuannya memberi kesan advance dalam penggunaan struktur menyesuaikan karakter High Tech Architecture Gambar 5.6. Konsep View pada tapak

282 5.2.1.6 Konsep Ruang Pencahayaan Buatan: spot light dengan pure white light Gedung Pertunjukan Teater workshop Open space Toko souvenir, kantor musholah Pencahayaan alami: cahaya matahari disaring pada ruangan ini dengan Planters on Shade dan dipantulkan dengan material kasar (batu/kerikil) Konsep yang diambil terkait pencahayaan alami adalah menggunakan sistem keterbukaan pada bangunan yang berdasarkan Tema High Tech Architecture. Pencahayaan pada ruang dalam bangunan pada umumnya memang diperoleh dari atas (lubang atap) dan dari samping (lubang dinding). Dalam penerapannya pelubangan cahaya dari atap akan divariasi tergantung dari fungsi bangunan yang ada yang ada.

283 Bentuk pintu gerbang utama Bentuk Selasar Gedung Pertunjukan Teater workshop Toko souvenir, kantor musholah Open space Konsep Representasi citra High Tech Nampak kelihatan pada penerapan interior ruang yang mana didalamnya menggunakan system dari hiperrealitas (penggunaan teknologi dunia virtual dan cyber space) Terdapat sebuah proyektor yang dapat mengeluarkn gambar 3D seperti nyata, yang kemudian disorotkan pada seuah material kaca transparan sesuai dengan karakter High Tech Architecture Gambar 5.7. Konsep Ruang pada tapak

284 5.2.1.7 Konsep Vegetasi Perancangan Gumul Techno Park dikabupaten Kediri ini menggunakan konsep vegetasi salah satunya dengan mengaplikasikan sebuah perancangan yang didominasi. Jenis vegetasi yang digunakan sesuai dengan fungsi yang nantinya akan diterapkan pada bangunan. Terdapat vegetasi pengarah, peneduh, penghias, pelindung, dan pembatas. Vegetasi penghias digunakan sebagai hiasan taman pada lansekap kawasan Gumul Techno Park dikabupaten Kediri. Sebagai elemen pendukung perancangan yang menyesuaikan pola dari bangunan yang ada. Vegetasi pembatas yang berfungsi sebagai pembatas jalan setapak, dimana tidak adanya pembatas secara fisik, vegetasi ini menggunakan tanaman perdu yang dibentuk dalam berbagai bentukan artistik. Tanaman hias juga dapat berfungsi sebagai pembatas ruang luar. E D

285 A B C Gambar 5.8. Konsep Vegetasi pada tapak 5.2.1.8 Konsep Orientasi Pada perancangan Gumul Techno Park ini menghadap ke Monumen Simpang Lima Gumul (SLG) tujuannya untuk mendapat orientasi yang baik. Hal tersebut sesuai dengan prinsip dan sistem dalam tema High Tech Architecture yakni Celebration of Process (keberhasilan suatu perencanaan).

286 Orientasi bangunan mengarah ke Monumen Simpang Lima Gumul (SLG). Hal ini sebagai simbol dari High Tech Architecture Celebration of Process (keberhasilan suatu perencanaan). Gambar 5.9. Konsep Orientasi pada tapak

287 5.2.1.9 Konsep Struktur Konsep struktur yang digunakan dalam perancangan Pusat Pemasaran Perangkat Multimedia terdiri dari: a) Sistem struktur: bentang lebar dengan struktur cangkang pada area pemasaran dan pameran, struktur kabel pada penutup atap/kanopi, rigid frame untuk elemen eksterior dan interior b) Sub-struktur: pondasi tiang pancang c) Konstruksi: pengunaan bahan beton precast, rangka baja, bahan polycarbonat, penutup atap berupa dak beton diperkuat dengan truss, pelapis dinding lengkung berbahan aluminium serta kaca. Bentang lebar pada area pemasaran dan pameran menggunakan struktur cangkang. Hal ini brkaitan dengan High Tech Architecture yakni Celebration of Process (keberhasilan suatu perencanaan) Rangka pada langit-langit dan penyambungan baja ditampakkan sebagai elemen visual dalam ruang. Hal ini brkaitan dengan High Tech Architecture yakni Inside-out (penampakan bagian dalam)

288 Rangka pada langit-langit dan penyambungan baja ditampakkan sebagai elemen visual dalam ruang. Hal ini brkaitan dengan High Tech Architecture yakni Inside-out (penampakan bagian dalam) Gambar 5.10. Konsep Struktur pada tapak