BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah Uang Beredar (JUB) dalam arti luas (M 2 ) dan BI Rate dari tahun

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015.

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

minimum, nilai rata-rata (mean) serta standar deviasi (α) dari masing-masing variabel.

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data, analisis ini digunakan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan dalam penelitian ini serta dapat menunjukkan nilai maksimum, nilai

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DATA. Statistika Deskriptif merupakan hal serangkaian teknik statistika yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dari tiga variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV. Tabel 4.1. dan Pendapatan Bagi Hasil. Descriptive Statistics. Pembiayaan_Mudharabah E6 4.59E E E9

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. asumsi klasik dan pengujian hipotesis adalah mengetahui gambaran atau

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

HASIL UJI REGRESI PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY. Descriptive Statistics

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. (ISSI). Dimana ISSI adalah indeks yang diterbitkan oleh Bapepam-LK dan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Analisis Descriptive Statistics. N Minimum Maximum Mean LDR 45 40,22 108,42 75, ,76969

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Non Performing Financing (NPF) dapat dilihat

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode yang sudah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Analisis Deskriptif Variabel Variabel Penelitian

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, BI RATE DAN RETURN ON ASSETS (ROA) TERHADAP PEMBERIAN KREDIT PADA BANK BUMN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum,

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah Perbankan Syariah yang ada di

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR, Net Profit Margin

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. nilai minimum, nilai maksimum, mean dan standar deviasi dapat dilihat. Tabel 4.1 Hasil Uji Statistik Deskriptif

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. meliputi analisis kuantitatif yang berupa analisis regresi berganda serta

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun dan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif. Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dengan jumlah

mempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan

Pengaruh Profitabilitas Dan Leverage Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Jasa Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Sektor Keuangan

ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI DAN BI RATE TERHADAP PENYALURAN KREDIT PADA 10 BANK UMUM TERBESAR DI INDONESIA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. pengolahan data yang telah dilakukan. Sebagai alat bantu analisis digunakan software

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. estimasi yang terbaik, terlebih dahulu data sekunder tersebut harus dilakukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang diteliti, yaitu Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Earning Per

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode

DAFTAR LAMPIRAN. Data Variabel Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku. Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Tahun

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. data hasil perhitungan data adalah sebagai berikut:

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maksimum. Penelitian ini menggunakan current ratio (CR), debt to equity ratio

Transkripsi:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah inflasi, Jumlah Uang Beredar (JUB) dalam arti luas (M 2 ) dan BI Rate dari tahun 2010 sampai tahun 2013, yang diperoleh dari laporan moneter dan publikasi melalui website resmi Bank Indonesia yaitu www.bi.go.id. Bank Indonesia merupakan lembaga yang berwenang untuk menentukan dan menerbitkan nilai inflasi, JUB dan BI Rate, sebagaimana tercantum dalam tugas Bank Indonesia yaitu menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, serta mengatur dang mengawasi bank. Adapun data inflasi, JUB dan BI Rate dipilih mengingat ketiga variabel tersebut digunakan sebagai salah satu dasar dalam menilai dan menetapkan kebijakan perekonomian di Indonesia. Kebijakan tersebut dinilai dan ditetapkan oleh Bank Indonesia sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang No.23 tahun 1999 Bab III Pasal 7 adalah untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah terhadap barang dan jasa yang dapat diukur dengan atau tercermin dari perkembangan laju inflasi, kestabilan nilai rupiah terhadap mata uang negara lain yang dapat diukur dengan atau tercermin dari perkembangan nilai tukar rupiah terhadap mata uang Negara lain. 40

41 Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan program Microsoft Excel dan SPSS. Adapun sampel data yang digunakan dalam penelitian ini adalah inflasi, Jumlah Uang Beredar (M 2 ) dan BI Rate selama 4 tahun terakhir yaitu bulan Januari 2010 sampai dengan Desember 2013, dengan rincian sebagai berikut: Tabel 4.1 Data Inflasi, JUB (M2) dan BI Rate PERIODE INFLASI JUB (M2) BI RATE DESEMBER 2013 0.0838 3,727,695.59 0.0750 NOVEMBER 2013 0.0837 3,614,519.66 0.0750 OKTOBER 2013 0.0832 3,576,318.00 0.0725 SEPTEMBER 2013 0.0840 3,584,017.00 0.0725 AGUSTUS 2013 0.0879 3,502,420.00 0.0700 JULI 2013 0.0861 3,506,574.00 0.0650 JUNI 2013 0.0590 3,413,437.00 0.0600 MEI 2013 0.0547 3,423,155.00 0.0575 APRIL 2013 0.0557 3,357,823.00 0.0575 MARET 2013 0.0590 3,319,468.00 0.0575 FEBRUARI 2013 0.0531 3,277,426.00 0.0575 JANUARI 2013 0.0457 3,265,869.00 0.0575 DESEMBER 2012 0.0430 3,304,645.00 0.0575 NOVEMBER 2012 0.0432 3,205,129.00 0.0575 OKTOBER 2012 0.0461 3,161,726.00 0.0575 SEPTEMBER 2012 0.0431 3,125,533.00 0.0575 AGUSTUS 2012 0.0458 3,089,011.00 0.0575 JULI 2012 0.0456 3,054,836.00 0.0575 JUNI 2012 0.0453 3,050,355.00 0.0575 MEI 2012 0.0445 2,992,057.00 0.0575 APRIL 2012 0.0450 2,927,259.00 0.0575 MARET 2012 0.0397 2,911,920.00 0.0575 FEBRUARI 2012 0.0356 2,849,796.00 0.0575 JANUARI 2012 0.0365 2,827,570.00 0.0600 DESEMBER 2011 0.0379 2,877,220.00 0.0600 NOVEMBER 2011 0.0415 2,729,538.00 0.0600 OKTOBER 2011 0.0442 2,677,787.00 0.0650 SEPTEMBER 2011 0.0461 2,643,331.00 0.0675 AGUSTUS 2011 0.0479 2,621,346.00 0.0675 JULI 2011 0.0461 2,564,556.00 0.0675 JUNI 2011 0.0554 2,522,784.00 0.0675 MEI 2011 0.0598 2,475,286.00 0.0675 APRIL 2011 0.0616 2,434,478.00 0.0675 MARET 2011 0.0665 2,451,357.00 0.0675 FEBRUARI 2011 0.0684 2,420,191.00 0.0675 JANUARI 2011 0.0702 2,436,679.00 0.0650 DESEMBER 2010 0.0696 2,469,399.00 0.0650 NOVEMBER 2010 0.0633 2,346,801.00 0.0650 OKTOBER 2010 0.0567 2,308,153.00 0.0650 SEPTEMBER 2010 0.0580 2,271,516.00 0.0650 AGUSTUS 2010 0.0644 2,235,497.00 0.0650 JULI 2010 0.0622 2,216,597.00 0.0650 JUNI 2010 0.0505 2,230,237.00 0.0650 MEI 2010 0.0416 2,142,339.00 0.0650 APRIL 2010 0.0391 2,115,125.00 0.0650 MARET 2010 0.0343 2,111,350.00 0.0650 FEBRUARI 2010 0.0381 2,066,481.00 0.0650 JANUARI 2010 0.0372 2,073,860.00 0.0650

42 4.2. Statistik Deskriptif Dalam rangka mengetahui gambaran, informasi serta karakteristik dari data yang digunakan dalam penelitian ini, maka dilakukan uji statistik deskriptif dengan hasil sebagai berikut: Tabel 4.2 Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Inflasi 48.0343.0879.054373.0150914 JUB_M2 48 2066481.00 3727695.59 2823134.7344 495656.27345 BI_Rate 48.0575.0750.063333.0051657 Valid N (listwise) 48 Berdasarkan hasil uji statistik deskriptif di atas diperoleh jumlah sample observasi sebanyak 48 yang merupakan data time series selama 4 tahun yaitu tahun 2010, 2011, 2012 dan 2013 yang dipublikasikan oleh Bank Indonsia dengan menggunakan analisis regresi berganda. Tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa inflasi memiliki nilai terendah (minimum) sebesar 3,43% terjadi pada bulan Maret 2010, nilai tertinggi (maximum) sebesar 8.79% terjadi pada bulan Agustus 2013, nilai rata-rata (mean) sebesar 5,44% dan standar deviasi 1,51%. Hal ini menunjukkan bahwa inflasi dari periode Maret 2010 sampai Agustus 2013 mengalami pertumbuhan sebesar 5,36% artinya masih berada pada dampak positif sebagaimana yang ditetapkan oleh kesepakatan para ahli yaitu 5%-6% per tahun. Semakin tinggi nilai inflasi maka semakin tinggi daya beli

43 masyarakat yang pada akhirnya akan mempengaruhi tingkat perekonomian di Indonesia dan penetapan BI Rate oleh Bank Indonesia. Jumlah Uang Beredar (JUB) memiliki nilai terendah (minimum) sebesar 2.066.481 terjadi pada bulan Februari 2010, nilai tertinggi (maksimum) sebesar 3.727.695,59 terjadi pada bulan Desember 2013, nilai rata-rata (mean) sebesar 2.823.134,73 dan standar deviasi sebesar 495.656,27. Hal ini menunjukkan bahwa JUB dari periode Februari 2010 sampai Desember 2013 mengalami pertumbuhan sebesar 1.661.214,59. Semakin tinggi jumlah uang beredar di masyarakat maka pertumbuhan ekonomi di Indonesia akan semakin meningkat. BI Rate memiliki nilai terendah (minimum) sebesar 5,75% terjadi pada bulan Februari 2012 sampai dengan Mei 2013, nilai tertinggi (maksimum) sebesar 7,50% terjadi pada bulan November dan Desember 2013, nilai rata-rata (mean) sebesar 6,33% dan standar deviasi sebesar 0,52%. Hal ini menunjukkan bahwa BI Rate dari periode Februari 2012 sampai Mei 2013 mengalami pertumbuhan sebesar 1,75%. Semakin tinggi BI Rate maka akan semakin berdampak terhadap suku bunga pinjaman (kredit) perbankan yang pada akhirnya akan mempengaruhi tingkat kesehatan perbankan akibat tingginya kredit macet atau non-performance loan (NPL).

44 4.3. Persamaan Regresi Berganda Sebelum melakukan uji asumsi model regresi, terlebih dahulu menentukan persamaan regresi yang akan digunakan untuk mengetahui apakah persamaan yang akan dihasilkan merupakan persamaan terbaik dari hasil uji model yang akan dilakukan. Adapun persamaan regresi yang dapat dibentuk sebagai berikut: BI Rate = β 0 + β 1 Inflasi + β 2 JUB + e t. (4) dimana : β 0 β 1 β 2 e t = Konstanta = koefisien variabel independen X 1 (inflasi) = variabel independen X 2 (JUB) = variabel gangguan (error) Dari persamaan regresi tersebut akan diketahui persentase variabel independen dan variabel dependen serta variabel gangguan. 4.4. Pengujian Hipotesis 4.4.1. Uji Signifikansi Simultan (Uji F) Uji statistik pada dasarnya menunjukan apakah semua variabel bebas dalam model memiliki pengaruh secara simultan terhadap variabel terikat. Pengujian dilakukan dengan menggunakan signifikan level 5%. Adapun hasil uji F yang diperoleh sebagai berikut:

45 Tabel 4.3 Pengaruh Inflasi dan JUB terhadap BI Rate Secara Simultan ANOVA a Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression.001 2.000 33.356.000 b 1 Residual.001 45.000 Total.001 47 a. Dependent Variable: BI_Rate b. Predictors: (Constant), JUB_M2, Inflasi Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa F hitung = 33,356 dengan signifikansi 0,000 < probabilitas 0,05, serta F hitung > F tabel ( 33,356 > 0,000), maka Ha 1 diterima dan Ha 0 ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa inflasi dan JUB dalam arti luas (M 2 ) berpengaruh simultan dan signifikan terhadap BI Rate. 4.4.2. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji T) Pengujian ini bertujuan untuk menguji pengaruh inflasi dan JUB (M 2 ) terhadap BI Rate pada tingkat signifikan 5% secara parsial. Adapun hasil uji parsial yang diperoleh sebagai berikut: Tabel 4.4 Pengaruh Inflasi dan JUB terhadap BI Rate Secara Parsial Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF (Constant).061.003 20.973.000 1 Inflasi.283.035.826 8.049.000.849 1.177 JUB_M2-4.710E-009.000 -.452-4.402.000.849 1.177 a. Dependent Variable: BI_Rate

46 Dari tabel 4.4 di atas dapat dijelaskan bahwa: 1. Nilai koefisien konstanta adalah 0,061. 2. Koefisien regresi inflasi (X 1 ) sebesar 0,283 menunjukkan pengaruh inflasi terhadap BI Rate dan nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari probabilitas 0,05 (0,000 < 0,05), maka Hb 1 diterima dan Hb 0 ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa inflasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap BI Rate. 4.5. Uji Adjusted R 2 3. Koefisien regresi JUB dalam arti luas (M 2 ) sebesar -4,710 menunjukkan pengaruh JUB dalam arti luas (M 2 ) terhadap BI Rate dan memiliki nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari probabilitas (0,000 < 0,05), maka Hc 1 diterima dan Hc 0 ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa JUB dalam arti luas (M2) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap BI Rate. Pengujian ini bertujuan untuk menentukan persentase total variasi dalam variabel dependen yang diterangkan oleh variabel independen. Adapun hasil uji adjusted R 2 sebagai berikut: Tabel 4.5 Uji Adjusted R 2 Model Summary b Std. Error Change Statistics R Adjusted Durbin- Model R of the Square R Square R Square F Sig. F Watson Estimate df1 df2 Change Change Change 1.773 a.597.579.0033506.597 33.356 2 45.000 2.279 a. Predictors: (Constant), JUB_M2, Inflasi b. Dependent Variable: BI_Rate

47 Tabel 4.5 di atas R square menunjukkan bahwa persentase pengaruh inflasi dan JUB dalam arti luas (M 2 ) terhadap BI Rate sebesar 59,7%, selebihnya dijelaskan oleh variabel lain sebesar 40,3% (100%- 59,5%). Nilai adjusted R Square sebesar 0,579 menggambarkan bahwa sumbangan variabel independen (inflasi dan JUB) terhadap naik atau turunnya variabel dependen (BI Rate) adalah sebesar 57,9% dan sisanya sebesar 42,1% merupakan sumbangan dari variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model yang diajukan dalam penelitian ini. Sedangkan nilai R sebesar 0,773 atau 77,3% berarti hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen dapat dikatakan mempunyai hubungan yang kuat karena mendekati 100%. 4.6. Analisis Regresi Berganda 4.6.1. Uji Asumsi Klasik Sebuah model penelitian dikatakan baik apabila model yang dihasilkan memiliki kesalahan peramalan seminimal mungkin. Oleh karena itu, sebelum menggunakan sebuah model penelitian sebaiknya memenuhi asumsi tertentu, yang dikenal dengan asumsi klasik, yaitu: 1. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah nilai residual terdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik apabila

48 memiliki nilai residual yang terdistribusi normal. Hal ini dapat dilihat dari uji histogram atau uji normal P-Plot. Berdasarkan hal tersebut, maka dilakukan uji normalitas terhadap variabel dependen dan variabel independen, dengan hasil yang diperoleh sebagai berikut: Gambar 4.1 Grafik Histogram Gambar 4.2 Grafik Normal Probability Plot

49 Pada normal probability plot di atas diketahui bahwa sebaran error masih berada di sekitar garis lurus. Hal tersebut menunjukkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas atau residu dari model dapat dikatakan berdistribusi normal. 2. Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen. Jika terjadi maka dinamakan multikolonieritas. Hasil pengolahan pengujian korelasi antar variabel bebas. Hal ini dapat dilihat dari nilai variance inflating factor (VIF) dan nilai tolerance pada tabel berikut: Tabel 4.6 Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF (Constant).061.003 20.973.000 1 Inflasi.283.035.826 8.049.000.849 1.177 JUB_M2-4.710E-009.000 -.452-4.402.000.849 1.177 a. Dependent Variable: BI_Rate Berdasarkan hasil perhitungan nilai tolerance tidak ada yang kurang dari 10% artinya tidak ada korelasi antar variabel bebas yang nilainya lebih dari 95%. Begitu pula dengan variance

50 inflating factor (VIF) menunjukkan hal yang sama, tidak ada satu variabel bebas yang mempunyai nilai VIF lebih dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolonieritas antar variabel bebas dalam model regresi. 3. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk melihat apakah terdapat ketidaksamaan varians dari residual pengamatan ke pengamatan yang lain. Hal ini dapat dilihat dari metode scatter plot dengan memplotkan nilai ZPRED (nilai prediksi) dengan nilai SRESID (nilai residualnya). Gambar grafik scatter plot akan menunjukkan titik-titik menyebar acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu y, dengan hasil sebagai berikut: Gambar 4.3 Uji Heteroskedastisitas

51 Berdasarkan grafik scatter plot tersebut, sebaran nilai residual tidak membentuk pola tertentu sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi heterokedastisitas. 4. Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi bertujuan untuk melihat apakah terjadi korelasi antara suatu periode t dengan periode sebelumnya (t-1). Tabel 4.7 Uji Autokorelasi Model Summary b Std. Error Change Statistics R Adjusted Durbin- Model R of the Square R Square R Square F Sig. F Watson Estimate df1 df2 Change Change Change 1.773 a.597.579.0033506.597 33.356 2 45.000 2.279 a. Predictors: (Constant), JUB_M2, Inflasi b. Dependent Variable: BI_Rate Berdasarkan tabel di atas, Nilai Durbin Watson (DW) sebesar 2,279, jika dibandingkan dengan nilai tabel signifikansi 5% dengan jumlah sampel 48 (n) dan jumlah variabel independen 2 (K=2) maka diperoleh dl = 1,49275 dan du = 1,57762. Dengan demikian, nilai DW 2,279 lebih besar dari batas atas (du) yakni 1,57762 dan kurang dari (4 du) = 4 1,57762 = 2,42238 dapat disimpulkan bahwa : a. d = 2,279 > dl = 1,49275 artinya tidak terdapat autokorelasi positif.

52 b. (4 du) = 2,42238 > du = 1,57762 artinya tidak terdapat auotokorelasi negatif. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi baik antar variabel independen maupun antara variabel independen dengan variabel dependen. 4.7. Pembahasan 4.7.1. Pengaruh Inflasi dan JUB (M2) Terhadap BI Rate Berdasarkan hasil uji F yang dilakukan untuk mengetahui tingkat hubungan inflasi dan JUB (M 2 ) terhadap BI Rate diperoleh hasil bahwa F hitung = 33,356 dan probabilitas 0,000 sehingga dapat dikatakan bahwa inflasi dan JUB (M 2 ) berpengaruh simultan dan signifikan terhadap BI Rate (probabilitas = 0,000 < 0,05). Dengan demikian, dapat diketahui bahwa inflasi dan JUB merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat BI Rate. Fluktuasi suku bunga (BI Rate) berhubungan dengan fluktuasi inflasi yang disebut dengan efek fisher yaitu penyesuaian suku bunga nominal terhadap angka inflasi. Apabila Bank Indonesia memutuskan untuk mempercepat pertumbuhan uang beredar (JUB), maka akan menyebabkan timbulnya inflasi dan suku bunga nominal yang lebih tinggi. Kenaikan inflasi biasanya akan diikuti oleh kenaikan suku bunga yang akan diikuti oleh penurunan investasi yang berdampak pada penurunan gross domestic product (GDP) output.

53 4.7.2. Pengaruh Inflasi terhadap BI Rate Berdasarkan hasil uji T yang dilakukan untuk mengetahui hubungan antara inflasi terhadap BI Rate diperoleh hasil bahwa inflasi memiliki tingkat hubungan sebesar 28,3% dan signifikan sebesar 0,000 < 0,05. Berdasarkan hal tersebut dapat dikatakan bahwa inflasi merupakan faktor utama yang mempengaruhi kenaikan/penurunan BI Rate. Apabila tingkat inflasi terlalu tinggi, Bank Indonesia akan menaikkan BI Rate yang pada akhirnya akan menyebabkan bunga pinjaman bank menjadi meningkat. Hal tersebut mengakibatkan kegiatan produksi menjadi berkurang karena semakin mahal dan permintaan terhadap barang menjadi berkurang. Begitu juga sebaliknya, apabila inflasi terlalu rendah dan suku bunga diturunkan maka biaya produksi akan semakin murah sehingga kegiatan produk semakin bertambah. Kenaikan produksi akan mendorong kenaikan permintaan barang yang pada akhirnya menyebabkan harga barang menjadi naik (terjadi inflasi). 4.7.3. Pengaruh JUB (M 2 ) terhadap BI Rate Berdasarkan hasil uji T yang dilakukan untuk mengetahui hubungan antara JUB (M 2 ) terhadap BI Rate diproleh hasil bahwa JUB (M2) memiliki tingkat hubungan sebesar -4,710 terhadap BI Rate dan signifikan sebesar 0,000 < 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa apabila terjadi kenaikan tingkat suku bunga (BI

54 Rate), maka jumlah uang beredar (JUB) akan mengalami penurunan dan sebaliknya. Setelah dilakukan uji sigifikansi simultan (uji F), uji sigifikansi parameter individual (uji T), uji adjusted R 2 dan uji asumsi klasik, maka dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi terbaik (BLUE) yang dibentuk sebagai berikut: BI Rate = 0,061 + 0,283 Inflasi 4,710 JUB (M 2 )... (5) Nilai pada persamaan regresi berganda tersebut menunjukkan nilai koefisien inflasi sebesar 0,283 artinya apabila inflasi mengalami kenaikan sebesar 1, sedangkan variabel lainnya dianggap konstan, maka BI Rate akan mengalami kenaikan sebesar 0,283. Nilai koefisien JUB (M 2 ) sebesar -4,710 artinya apabila JUB (M 2 ) mengalami penurunan sebesar 1 sedangkan variabel lain dianggap konstan, maka BI Rate akan mengalami penurunan sebesar -4,710.