BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
ARTIKEL ILMIAH. Kemampuan Menulis Paragraf Deskripsi siswa Kelas X SMA Negeri 2. Tanah Sepenggal Kabupate Bungo Tahun Ajaran 2013/2014

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X MULTIMEDIA 1 SMK NEGERI 9 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2016/2017. Herman dan Nur Indah

UJI INSTRUMEN SOAL KOGNITIF

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

I. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. hal ini, penulis memaparkan tentang kecepatan efektif membaca siswa kelas X

METODE PENELITIAN. kualitatif yaitu untuk menggambarkan kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa

BAB III METODE PENELITIAN

KEMAMPUAN MENGGUNAKAN KATA PENGHUBUNG DALAM PARAGRAF ARGUMENTATIF SISWA KELAS X MIPA 1 SMA NEGERI 1 MUARO JAMBI TAHUN AJARAN 2016/2017

ARTIKEL ILMIAH. Kemampuan Menulis Laporan Pengamatan Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 16 Kota Jambi Tahun Pelajaran 2013/2014. Oleh: Pebrina Pakpahan

III. METODOLOGI PENELITIAN. untuk mengetahui pengaruh antara variabel x dan y yang dideskripsikan secara

(Sumber: Fraenkel dan Wallen, 2007)

PENGARUH PENGUASAAN DEIKSIS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS ARTIKEL OLEH SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 8 MEDAN SEMESTER GANJIL TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian adalah ilmu pengetahuan yang membahas jalan atau cara mengemukakan

BAB III METODE PENELITIAN. ingin peneliti ketahui. Dan jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

KEMAMPUAN MEMAHAMI TEKS NONSASTRA SISWA MTs

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. untuk penciptaan hasil yang maksimal. Menurut Surakhmad (1989:131), metode

BAB III METODE PENELITIAN. gelar R-SBI di Kabupaten Gorontalo sejak tahun 2010 sampai awal tahun 2013.

PENGARUH KEEFEKTIFAN MEMBACA CEPAT TERHADAP KEMAMPUAN MENEMUKAN IDE POKOK PARAGRAF

METODOLOGI PENELITIAN. Setiap kegiatan penelitian diperlukan suatu langkah-langkah pengkajian

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang menjadi pusat perhatian adalah hubungan antara pemahaman

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain pretespostes

BAB III METODE PENELITIAN. Pengembangan (Research and Development/ R & D). Penelitian dan

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian adalah hal yang sangat penting dalam sebuah penelitian.

III. METODE PENELITIAN. berusaha untuk mengetahui sejauh mana faktor faktor seperti faktor ekonomi

BAB III METODOLOGI PENEITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Eksperiment), di mana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam setiap penelitian dibutuhkan sebuah metode. Metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. korelasional, untuk menjelaskan hubungan antara konsep-konsep atau nilai-nilai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perbedaan penafsiran terhadap istilah-istilah yang terkandung di dalam judul skripsi.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. dalam pengumpulan data (Arikunto, 1998 : 20). Penggunaan metode yang sesuai

III. METODOLOGI PENELITIAN. pendidikan nilai dalam keluarga terhadap sikap tanggung jawab siswa di kelas X

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Peternakan Negeri Lembang Cikole

III. METODOLOGI PENELITIAN. No. 1 Poncowati, Terbanggi Besar, Lampung Tengah. agar kebenaran yang diungkapkan benar-benar di bentengi dengan bukti

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Kesulitan belajar siswa yang dimaksud adalah profil kemampuan siswa dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Mind Map dalam penelitian ini digunakan sebagai tugas yang harus

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi

Oleh Rezki Agus Pandai Yani Tanjung

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMPN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang menggunakan meode kuasi eksperimen adalah untuk memperoleh informasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan beberapa istilah yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang ditempuh dalam suatu penelitian dengan

`KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS X2 DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MENCERITAKAN KEMBALI DI SMA NEGERI 1 SOLOK SELATAN

BAB III METODE PENELITIAN R X O 1 R O 2

BAB III METODE PENELITIAN

KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT DENGAN KEMAMPUAN BERBAHASA INDONESIA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 RANAH PESISIR KABUPATEN PESISIR SELATAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

HUBUNGAN PENGUASAAN DIKSI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 15 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN. Noenoeng Tisna Saputra Kahuripan Tawang Kota Tasikmalaya

ARTIKEL ILMIAH KEMAMPUAN GURU DAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA INDAH PUISI KELAS VII A SMP NEGERI 47 MUARO JAMBI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

Bunga Lestari Dr. Wisman Hadi, M.Hum. ABSTRAK

III. METODE PENELITITAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pengembangan. Metode penelitian pengembangan memuat tiga

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan atau dilaksanakan di SMA Negeri 2 Serui, jalan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian sebagai salah satu cara untuk memecahkan suatu masalah

ARTIKEL ILMIAH KEMAMPUAN MENULIS LAPORAN PERJALANAN SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 22 KOTA JAMBI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI.

HUBUNGAN KEBIASAAN MEMBACA KARYA SASTRA DENGAN KEMAMPUAN SISWA MENGAPRESIASI CERPEN DI SMP

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD se-gugus Karangmojo III yang meliputi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian deskriptif analisis. Metode penelitian ini diambil karena berkesesuaian

III. METODOLOGI PENELITIAN. deskriptif ini penulis ingin memaparkan data-data dan menganalisis data

BAB III METODE PENELITIAN. Kemampuan komunikasi siswa yang diukur adalah kemampuan berkomunikasi

BAB III METODE PENELITIAN

KEMAMPUAN SISWA KELAS X SMA 3 MUARO JAMBI DALAM MENULIS TEKS PIDATO OLEH SULIS TRIYA NINGSIH ABSTRAK

KEMAMPUAN MENAMUKAN IDE POKOK PARAGRAF SISWA KELAS X SMAN 2 PRINGSEWU 2013/2014. Oleh

KONTRIBUSI PENGUASAAN KOSAKATA TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMA NEGERI I KUOK KABUPATEN KAMPAR PROVINSI RIAU

BAB III METODE PENELITIAN. itu, apapun bentuk dan jenis penelitian yang hendak dilakukan pasti. 2. Jenis dan Pendekatan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. dilakukan dengan menempuh langkah-langkah pengumpulan data, klasifikasi data

III. METODOLOGI PENELITIAN. metode tersebut. Penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

KEMAMPUAN MEMAHAMI ISI TEKS NONSASTRA OLEH SISWA KELAS VII B YAYASAN SMP PERTIWI 1 KOTA JAMBI TAHUN AJARAN 2016/2017

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Metode ini

KONTRIBUSI MINAT BACA TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMA NEGERI I KUOK KABUPATEN KAMPAR PROVINSI RIAU

Analisis Butir Soal Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran Bahasa Jawa Kelas VIII SMP Negeri 2 Sruweng Kebumen Tahun Pelajaran 2014/2015

Jurnal Pendidikan MIPA Pancasakti

BAB III METODE PENELITIAN. Bentuk penelitian ini adalah penelitian eksperimen.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi

PENGARUH PENGUASAAN KONTEKS TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN OLEH SISWA KELAS VII SMP SWASTA JOSUA MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 12 KONAWE SELATAN. ANDI SUSI SURIANA PUSPITA DEWI

KEMAMPUAN MENULIS TEKS PROSEDUR SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 11 KOTA JAMBI. Nia Budianti, Herman Budiyono, Imam Suwardi FKIP Universitas Jambi ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Efektivitas dari penerapan model pembelajaran berbasis masalah dalam

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

1 KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 BATANGHARI TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI OLEH ARYANTI RRA1B109021 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2013

2 KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 BATANGHARI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI Diajukan kepada Universitas Jambi untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan Program Studi Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Oleh ARYANTI RRA1B109021 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2013

3 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Membaca cepat merupakan membaca dengan kecepatan tinggi dengan pemahaman yang baik pula, yang harus dimiliki oleh siswa SMA. Karena sangat penting dalam pengajaran bahasa Indonesia. Sejalan dengan itu (Kamarudin, 2005:23) mengungkapkan Membaca cepat adalah membaca dengan kecepatan tinggi, hampir keseluruhan materi yang dibaca. Biasanya membaca dengan cara ini tidak mungkin dengan cara membaca kata demi kata, tetapi dengan membaca kalimat dan paragraf. Alasan peneliti memilih judul Kemampuan Membaca Cepat Siswa Kelas X SMA Negeri 4 BatangHari Tahun Ajaran 2013/2014, karena belum pernah diadakan penelitian mengenai kemampuan membaca cepat di sekolah tersebut. Dalam hal ini pembelajaran bahasa Indonesia Khususnya membaca belum diketahui kadar kualitasnya. Penetapan kelas X sebagai objek penelitian karena pelajaran membaca cepat terdapat pada pelajaran bahasa Indonesia kelas X semester I. 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah kemampuan membaca cepat siswa kelas X SMA Negeri 4 BatangHari? 1.3 Tujuan Penelitian 1. Mendeskripsikan kemampuan membaca cepat siswa kelas X SMA Negeri 4 BatangHari yang mencapai 250 kata/menit.

4 2. Mendeskripsikan persentase kemampuan siswa kelas X SMA Negeri 4 BatangHari dalam memahami teks bacaan yang telah dibacanya. 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Teoretis Secara teoretis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah teori tentang membaca cepat, khususnya dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di Sekolah Menengah Atas (SMA) di kelas X. 1.4.2 Manfaat Praktis Manfaat praktis dalam penelitian ini adalah: (1) Sebagai salah satu bahan ajar yang harus diterapkan untuk meningkatkan kemampuan membaca khususnya pemahaman dalam membaca. (2) Bagi guru bidang studi bahasa dan sastra Indonesia, khususnya dalam melaksanakan pembelajaran dengan membaca cepat.

5 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulisan, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesusastraan manusia di Indonesia. 2.1 Hakikat Membaca 2.1.1 Pengertian Membaca Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis (Tarigan, 1986:7). 2.3 Membaca Cepat 2.3.1 Pengertian Membaca Cepat Menurut Semi (dalam Kamarudin, 2005:28) mengemukakan bahwa Membaca cepat adalah membaca dengan kecepatan tinggi, hampir keseluruhan materi pelajaran yang dibaca. 2.3.4 Teknik Membaca Cepat 1. Teknik Membaca Skiming 2. Teknik Skaning (Scanning)

6 2.3.5 Beberapa Hal yang Menghambat Kecepatan Membaca 1. Membaca kata demi kata; 2. Membantu melihat/menelusuri baris-baris dengan alat-alat tertentu (ujung jari, ujung pensil); 3. Kebiasaan berhenti lama diawal kalimat, paragraf, sub-sub bab, bahkan ditengah-tengah kalimat; 4. Kebiasaan mengulang-ulang unit-unit bacaan yang telah dibaca. 2.3.6 Cara Mengukur Kecepatan Membaca Cepat a) Cara mengetahui jumlah kata yang terbaca Untuk mengetahui jumlah kata yang terbaca dilakukan dengan cara: 1. Hitunglah jumlah kata dalam lima baris dahulu, lalu dibagi lima dan hasilnya merupakan jumlah rata-rata perbaris dari bacaan itu. 2. Hitunglah jumlah baris yang anda baca, kalikan dengan jumlah rata-rata tadi dan hasilnya merupakan jumlah kata yang anda baca. 3. Untuk mengetahui jumlah kata yang terbaca dalam permenit gunakanlah rumus berikut ini: 60 = Misalnya, jumlah rata-rata perbaris 10. Jumlah baris yang anda baca 40. Jadi jumlah kata keseluruhan yang anda baca 10 x 40 = 400 kata. Jika anda telah membaca 2 menit atau total 120 detik, maka kecepatan membaca anda permenit adalah:

7 400 x 60 = 220 kata permenit 120 b. Cara mengetahui pemahaman isi bacaan Untuk mengecek pemahaman isi bacaan dalam membaca cepat sebagai berikut: 1. Kita harus menjawab sejumlah pertanyaan yang berkaitan dengan pertanyaan yang telah disediakan. 2. Pertanyaan itu harus disediakan dengan kunci jawaban yang telah disediakan. 3. Yang Keseluruhan kunci jawaban merupakan kemungkinan angka tertinggi yang akan anda capai. 4. Jumlah jawaban yang benar yang anda peroleh merupakan angka yang anda capai. 5. Untuk mengetahui presentase pemahaman anda, gunakanlah rumus berikut: 100% = 100% Andi telah dapat menjawab benar 13 soal dari 20 pertanyaan. Berapakah persentase Andi setelah membaca 220 kata permenit? 100% =65%

8 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif kuantitatif. Dikatakan menggunakan penelitian kuantitatif karena ini bertujuan mendeskripsikan kadar kemampuan siswa kelas X SMA Negeri 4 BatangHari dalam membaca khususnya membaca cepat secara objektif. Hal ini dilakukan untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh siswa dalam membaca, khususnya membaca cepat dengan teknik skiming. 3.2 Populasi dan Sampel Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan sample karena jumlah subjek yang akan diteliti lebih dari seratus orang. Arikunto (2005:134) menyatakan bahwa Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjek penelitian kurang dari 100, lebih baik diambil semuanya, sehingga penelitiannya berupa penelitian populasi. Tetapi jika subjeknya besar dapat diambil 10-15% atau 20-25% atau lebih. Untuk itu dalam penelitian ini, penulis mengambil sampel dari jumlah siswa kelas X SMA Negeri 4 BatangHari untuk tahun 2013 yakni 127 orang. Dengan penyebaran populasi dapat dilihat pada tabel berikut:

9 Tabel 1: Populasi Siswa Kelas X SMA Negeri 4 BatangHari Tahun Ajaran 2013-2014 No. Kelas Jumlah siswa 1 Kelas X A 32 siswa 2 Kelas X B 32 siswa 3 Kelas X C 31 siswa 4 Kelas X D 32 siswa Jumlah 127 siswa Karena jumlah siswa kelas X SMA Negeri 4 BatangHari Tahun Ajaran 2013-2014 ini lebih dari seratus, maka peneliti mengambil sampel melalui teknik acak/undian (cluster sampling) yang nantinya dapat mewakili masing-masing kelas. Penggunaan teknik acak/undian ini dikarenakan populasi siswa kelas X SMA Negeri 4 BatangHari melebihi dari seratus, sehingga peneliti mengambil sampel secara acak (cluster sampling). Dalam penelitian ini peneliti menetapkan bahwa besarnya sampel yang akan diambil adalah 25% dari jumlah populasi. Pengambilan sampel ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

10 Tabel 2: Sampel Siswa Kelas X SMA Negeri 4 BatangHari Tahun Ajaran 2013-2014 No Kelas Jumlah Siswa Sampel yang diambil 1 Kelas XA 32 8 2 Kelas XB 32 8 3 Kelas XC 31 8 4 Kelas XD 32 8 Jumlah 127 32 siswa 3.3 Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes membaca cepat dan tes pilihan ganda. Instrumen disusun bertujuan untuk memperoleh data tentang kemampuan membaca cepat serta untuk mempermudahkan subjek yang diteliti dalam membaca cepat. Lampiran soal tes: Bacalah teks berikut dengan seksama kemudian hitunglah kecepatan membaca dalam permenit! Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar dalam waktu 10 menit. Waktu mengerjakan 1x pertemuan (2 x 40 menit)

11 3.4 Validitas Tes Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi. Dalam validitas isi ini menuntut adanya kesesuaian isi antara kemampuan yang ingin diukur dan tes yang digunakan untuk mengukurnya (Djiwandono, 1996:92). Kesesuaian isi juga mencakup bahan tes yang harus mencerminkan cakupan bahan dan kemampuan yang dijadikan sasaran pokok tes. Dikatakan memenuhi validitas isi apabila terdapat kesesuaian bahan tes dengan kurikulum yang berlaku yaitu KTSP pda kelas X semester I. Dengan standar kompetensi memahami berbagai teks non sastra dengan teknik membaca dan menemukan ide pokok berbagai teks nonsastra dengan teknik membaca cepat (250 kata/menit) disertai pemahaman isi bacaan minimal 70%. 3.5 Reliabilitas Tes Untuk menghitung keefisienan korelasi antara nilai ganjil dan nilai genap maka digunakan rumus korelasi Product Moment sebagai berikut : r xy= ( ).( ) ² ( )²} { ( )²} Keterangan: r = Keefesienan korelasi anatara nilai ganjil dan genap X Y N = Nilai ganjil = Nilai genap = Jumlah subjek (Arikunto,2010:317-319).

12 Tabel 5: Interpretasi nilai r Besarnya nilai r Interpretasi 0,800-1,00 Korelasi tinggi 0,600-0,800 Korelasi cukup 0,400-0,600 Korelasi agak rendah 0,200-0,400 Korelasi rendah 0,00-0,200 Sangat rendah (Tidak berkorelasi) (Arikunto,2010:319) Pada waktu membelah dua dan mengkorelasikan dua belahan, baru diketahui reliabilitas setengah tes saja. Jika untuk mengetahui realibilitas seluruh tes harus menggunakan rumus Spearman Brown. r n =. ½ ½ (. ½ ½ ) Keterangan : r n = Reliabilitas instrumen r ½ ½ = r xy yang disebut sebagai indeks korelasi antara dua belahan instrumen (Arikunto,2006:180-181) 3.6 Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik tes. Tes yang diberikan kepada siswa kelas X SMA Negeri 4 BatangUari berupa tes membaca dan tes pilihan ganda, dengan tujuan untuk mengetahui pemahaman siswa dalam

13 membaca cepat. Langkah-langkah yang digunakan dalam mengumpulkan data ini adalah: 1. Mengecek dan memeriksa sampel penelitian yang hadir di kelas X; 2. Memberikan penjelasan tentang pembelajaran membaca cepat; 3. Membagi lembar teks utuh 250 kata sebagai alat pengumpul data dan lembar tugas untuk mengerjakannya; 4. Memberikan penjelasan tentang petunjuk mengerjakannya; 5. Setiap siswa membaca teks utuh 250 kata dengan waktu 1 menit setelah itu siswa diberikan tes pilihan ganda untuk dijawab; 6. Mengumpulkan lembaran jawaban; 3.7 Analisis Data Analisis data dalam penelitian ini menggunakan rumus sebagai berikut: Langkah-langkah analisis data dalam penelitian ini adalah: a. Menghitung kecepatan membaca siswa dengan rumus: 60 = Kpm b. Mengkoreksi jawaban dan menghitung pemahaman terhadap isi bacaan. Rumus: 100% =...% c. Menskor Nilai

14 Kecepatan membaca yang ideal adalah 250 kata permenit, jika kurang dari 250 kata permenit dikatakan tidak memenuhi standar kompetensi bagi siswa kelas X SMA Negeri 4 BatangHari. Tabel 6. Kriteria Pemahaman siswa terhadap isi bacaan. Persentase pemahaman terhadap isi bacaan 85%-100% 75-84% 60%-74% 40%-59% 0%-39% keterangan Sangat Mampu Mampu Cukup Mampu Kurang Mampu Tidak Mampu Sumber Nurgiantoro (1999:363)

15 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data Pada bagian ini diuraikan bagaimana kemampuan siswa kelas X SMA Negeri 4 BatangHari dalam membaca cepat. Kemampuan ini dilihat dari dua aspek yaitu: kecepatan membaca 250 kata permenit dan pemahaman terhadap isi bacaan. Berdasarkan hasil penelitian, maka diuraikan sebagai berikut: 4.2. Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas 4.2.1 Validitas Tes Validitas merupakan sesuatu yang berjenjang, yang lebih menunjukkan tingkat dan kadar kesesuaian tes sebagai alat ukur apa yang ingin diukur. Untuk mendapatkan alat ukur yang valid, maka akan dicari dengan mengkorelasikan hasil antara tes yang peneliti buat dengan tes ideal. Dengan demikian validitas isi dalam penelitian ini adalah mencapai koefisien 0,702 yang berarti korelasi cukup. 4.2.2 Reliabilitas Tes Penelitian ini menggunakan reliabilitas tes dengan teknik belah dua. Dari hasil perhitungan koefisien korelasi antara nilai ganjil dan genap sebesar 0,553 yang diperoleh tersebut baru menunjukkan tingkat reliabilitas setengah tes. Kemudian untuk dimasukkan rumus Spear Brown, maka diperoleh reliabilitas instrumen seluruh tes sebesar 0,712 ini berarti reliabilitas cukup reliabel.

16 4.3 Hasil Kemampuan Membaca Cepat Siswa X SMA Negeri 4 BatangHari Tahun Ajaran 2013/2014 Kemampuan membaca cepat siswa kelas X SMA Negeri 4 BatangHari Tahun Ajaran 2013-2014 secara umum memiliki kemampuan cukup. Ini dapat dilihat dari pengukuran dua aspek dalam membaca cepat yaitu kemampuan membaca dan pemahaman isi bacaan. 4.3.1 Hasil Pengukuran Kemampuan Kecepatan Membaca Tingkat kemampuan kecepatan membaca siswa kelas X SMA Negeri 4 BatangHari Tahun Ajaran 2013-2014 bervariasi. Dari 32 siswa yang mencapai kecepatan membaca 250 kata per menit adalah 23 siswa (71,9%) dan 9 siswa (28,1%) hanya mencapai 150-240 kata per menit. Dengan demikian, kecepatan membaca siswa kelas X SMA Negeri 4 BatangHari adalah cukup, dengan persentase 71,9% dari 32 siswa mampu membaca cepat dengan kecepatan 250 kata permenit, untuk lebih jelasnya lihat tabel berikut ini: Table 7: Hasil Kemampuan Kecepatan Membaca Siswa kelas X SMA N 4 BatangHari Tahun Ajaran 2013-2014 No Kecepatan Jumlah Persentase Rata-rata Persentase 1. 250 kata per menit 23 siswa 71,9 % 71,9 % 2. 220 kata per menit 1 siswa 3,12 % 3. 199 kata per menit 1 siswa 3,12 %

17 4. 198 kata per menit 1 siswa 3,12 % 5. 188 kata per menit 2 siswa 6,25 % 28,1 % 6. 180 kata per menit 2 siswa 6,25 % 7. 150 kata per menit 1 siswa 3,12 % 8. 137 kata per menit 1 siswa 3,12 % Proses pencarian kecepatan membaca dapat dilihat pada lampiran 7 halaman 47. Dari tabel diatas diketahui jumlah persentase kecepatan membaca siswa kelas X SMA Negeri 4 BatangHari Tahun Ajaran 2013/2014 yang mencapai kecepatan 250 kata per menit berjumlah 23 siswa dengan persentase 71,9 %, dan 9 siswa baru mencapai 150-240 kata per menit dengan persentase 28,1%. Dan diketahui jumlah persentase rata-rata kemampuan kecepatan membaca siswa kelas X sebesar 7090. Untuk lebih jelasnya lihat tabel berikut: Tabel 8 : Persentase rata-rata Kecepatan Membaca Siswa Kelas X SMA Negeri 4 BatangHari. No Nilai (Mx) X Frekuensi (f) FX 1 200-250 245 24 5880 2 150-200 155 7 1085 3 100-150 125 1 125 N = 32 7090 Rata rata(x) = =

18 Dari perhitungan tabel diatas, diketahui jumlah persentase kemampuan kecepatan membaca siswa kelas X SMA Negeri 4 BatangHari Tahun Ajaran 2013-2014 rata-ratanya tergolong baik. Yaitu rata-rata persentasenya mencapai 221 kpm. 4.3.2 Hasil Pengukuran Pemahaman Siswa Terhadap isi bacaan yang telah dibaca. Table 9: Berikut ini hasil pengukuran pemahaman siswa terhadap isi bacaan yang telah dibaca. No Nama Nomor Butir Soal Nilai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 rata-rata 1. Ade Saputra 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 50 2. Ahmatul Firdausa 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 70 3. Desi Hardianti 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 50 4. Didik Dwi Purwanto 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 80 5. Doni Ardiansyah 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 70 6. Fitri Yanti 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 80 7. Hana Fitria 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 80 8. Hargani 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 80 9. Iin Mutmainah 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 70 10. Iis Dahlia 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 11. Imam Nopyanto 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 50 12. Indri Indahyani 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 60 13. Irfianda 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 80 14. Isarul baini 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 70 15. Khoirunas 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 70 16. M. Randi 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 40 17. Muhazirin 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 80 18. Novi Dayanti 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 70 19. Novi Wulandari 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 50 20. Nurhadi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 90 21. Nurhaliza 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 80 22. Nurul muthiah 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 60 23. Pitria 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 50 24. Pitriyani 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100

19 25. Rapika 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 80 26. Ridho Suhartawan 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 60 27. Rizki Zulni Oktryadi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100 28. Siti Hartina 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 90 29. Toproni 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 70 30. Wirandi Eza Bernada 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 80 31. Wulan Dini 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 50 32. Zahirul Adha 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 70 2280 Rata-rata kemampuan siswa kelas X SMA Negeri 4 BatangHari Tahun Ajaran 2013/2014 yang berjumlah 32 siswa dalam memahami isi bacaan tergolong cukup, ini dapat dilihat dari perhitungan yang diperoleh sebesar 2280. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut: Table 10: Rata-rata Kemampuan Siswa kelas X SMA Negeri 4 BatangHari dalam memahami bacaan. No Nilai (X) Frekuensi (F) FX 1 100 3 300 2 90 2 180 3 80 9 720 4 70 8 560 5. 60 3 180 6. 50 6 300 7. 40 1 40 Jumlah 32 = N Ʃ fx = 2280 Jumlah jawaban benar oleh 32 siswa 2280

20 Rata rata(x) = =, Dari hasil perhitungan pada tabel diatas diperoleh nilai rata-rata siswa X SMA Negeri 4 BatngHari Tahun Ajaran 2013-2014 dalam memahami isi bacaan tergolong cukup dengan persentase sebesar 71,25%. 4.4 Pembahasan Dari hasil penelitian ini peneliti menggunakan satu wacana yang berjudul Kuota Naik Pembatasan BBM Bersubsidi Tetap diperoleh kemampuan membaca cepat secara umum adalah cukup, yang dilihat dari dua aspek yaitu kemampuan kecepatan membaca cepat dan kemampuan memahami isi bacaan. Dalam penelitian ini ditemukan kemampuan siswa dalam membaca cepat teks 250 kata per menit dalam 1 menit 71,9%. Dengan rincian dari 32 siswa yang menjadi sampel penelitian, 23 siswa (71,9%) sudah mampu membaca dengan kecepatan 250 kata per menit dan 9 siswa (28,1%) baru mampu membaca dengan kecepatan 150-240 kata permenit, dan rata-rata kemampuan membaca cepat siswa kelas X SMA Negeri 4 BatangHari rata-rata persentasenya adalah baik, ini dapat dilihat dari perhitungan persentase sebesar 221 kpm. Dalam hal ini siswa dikatakan mampu membaca dengan kecepatan tinggi dan dapat memahami isi bacaan dengan memberikan tes pilihan ganda, rata-rata kecepatan membaca siswa kelas X SMA N 4 BatangHari dalam memahami isi bacaan adalah cukup, ini dapat dilihat dari perhitungan persentase sebesar 71,25.

21 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan membaca cepat yang telah dibahas pada bab IV sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa kemampuan membaca cepat siswa kelas X SMA Negeri 4 BatangHari dikategorikan cukup mampu. Dengan rincian 23 siswa (71,9%) mampu dengan kecepatan membaca 250 kata permenit, 9 orang (28,1%) baru mampu dengan kecepatan 150-240 kata permenit, dan rata-rata persentase kemampuan membaca cepat siswa kelas X SMA Negeri 4 BatangHari adalah tergolong baik, dengan persentase 221 kpm. Kemudian rata-rata kemampuan siswa dalam memahami isi bacaan adalah (71,25). 5.2 Saran 1. Berdasarkan hasil penelitian diharapkan kepada guru bidang studi bahasa dan sastra Indonesia lebih memperhatikan kecepatan membaca siswa, membimbing dan membinanya supaya kecepatan membaca siswa menjadi lebih baik. 2. Guru hendaknya memberikan motivasi kepada siswa dalam pembelajaran membaca cepat. Sehingga siswa memang benar-benar memahami apa yang telah dibacanya.

22 DAFTAR RUJUKAN Achmadi. dan Narbuko. 2004. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara. Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik(Edisi Revisi). Jakarta: Rineka Cipta. Depdiknas. 2003. Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdiknas. Harjasujana, A, S dan Yeti. M. 1996. Membaca II. Jakarta: Depdikbud. Hamalik, O. 2005.Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Kamarudin. 2005. Membaca. Jambi: Universitas Jambi Moelono, A, (ed). 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Nurgiantoro, B. 1988. Penilaian dalam pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Yogyakarta: BPFE. Nurhadi. 1987. Membaca Cepat dan Efektif. Bandung: C.V. Sinar Baru. Rahim. F. 2005. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Sudjana, 1996. Metode Statiska. Bandung: Tarsito. Tambubolon. 1987. Kemampuan Membaca. Bandung: Angkasa. Tarigan, H. G. 1985. Membaca Ekspresif. Bandung: Angkasa. Tim Penyusun. 2005. Pedoman Penulisan Skripsi. Jambi. FKIP UNJA. Uno H. B. 2006. Perencanaan Pembelajaran. PT. Bumi Aksara. Jakarta. Widiatmoko. I. 2011. Metode Lengkap dan Praktis Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.