BAB I PENDAHULUAN. Menurut Koentjaraningrat (1947), wujud kebudayaan ada tiga macam: 1)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat suku Batak yang berada di daerah Sumatera Utara, khususnya sebagai asal

BAB I PENDAHULUAN. Dalam budaya Batak Toba terdapat jenis Ragam Hias (Ornamen) yang

BAB I PENDAHULUAN. cukup kaya akan nilai sejarah kebudayaannya.

BAB I PENDAHULUAN. Ragam hias di Indonesia merupakan kesatuan dari pola pola ragam hias

BAB I PENDAHULUAN. di Bengkalis, Indragiri Hulu, Kampar, dan wilayah Pekanbaruyang merupakan kekuatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar yang terdiri dari

Kriya Hiasan Dinding Gorga Desa Naualu. Netty Juliana

I. PENDAHULUAN. Secara umum, kebudayaan memiliki tiga wujud, yakni kebudayaan secara ideal

BAB I PENDAHULUAN. Batak Simalungun, Batak Pakpak, Batak Angkola dan Mandailing. Keenam suku

BAB I PENDAHULUAN. halnya di daerah Sumatera Utara khususnya di kabupaten Karo, rumah adat

BAB I PENDAHULUAN. dan seni budaya tradisionalnya, adanya desa desa tradisional, potensi

BAB I PENDAHULUAN. zaman itu masyarakat memiliki sistem nilai. Nilai nilai budaya yang termasuk

Budaya Budaya = pikiran; akal budi (KBBI, 2002:169) Berasal dari kata Buddayah(Sansekerta), yang merupakan bentuk jamak dari kata Buddhi, artinya budi

BAB I PENDAHULUAN. buddayah, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bangsa ada di dalamnya dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda-beda.

BAB I PENDAHULUAN. bahasa daerah. Masyarakatnya terdiri dari atas beberapa suku seperti, Batak Toba,

BAB I PENDAHULUAN. sebagai fakta sosial, manusia sebagai makhluk kultural (Ratna, 2005:14). Dalam

BAB V PENUTUP. suatu bangsa yang kaya, bangso namora bangso Batak. Batak masih terbagi atas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pulau Sumatera merupakan salah satu dari lima pulau terbesar yang terdiri

BAB I PENDAHULUAN. hal yang tercakup seperti adat serta upacara tradisional. Negara Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Moses, 2014 Keraton Ismahayana Landak Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. untuk menunjukkan tingkat peradaban masyarakat itu sendiri. Semakin maju dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Budaya daerah adalah sebuah ciri khas dari sekelompok suatu Etnik yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENELITIAN YANG RELEVAN. Kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, ialah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut sejarah, sesudah Kerajaan Pajajaran pecah, mahkota birokrasi

BAB I PENDAHULUAN. Bima itu. Namun saat adat istiadat tersebut perlahan-lahan mulai memudar, dan

MAKNA SIMBOL UPACARA MANGONGKAL HOLI (PENGGALIAN TULANG BELULANG) PADA MASYARAKAT BATAK TOBA DI BEKASI

Bab 1. Pendahuluan. Candrasengkala sebagai..., Meirissa Ramadhani, FIB UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, adat istiadat dan

BAB I PENDAHULUAN. dari beragamnya kebudayaan yang ada di Indonesia. Menurut ilmu. antropologi, (dalam Koentjaraningrat, 2000: 180) kebudayaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. khas dan beragam yang sering disebut dengan local culture (kebudayaan lokal)

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan negara berkembang lainnya, yaitu terdiri dari banyak. suku, adat, kebiasaan, dan budaya yang sangat beragam.

BAB II URAIAN TEORITIS KEPARIWISATAAN. suci. Ritual menciptakan dan memelihara mitos, adat, sosial, dan agama, ritual

BAB I PENDAHULUAN. sedikit pergeseran yaitu tidak hanya sebagai pelindung tubuh dari. gangguan alam dan untuk kesopanan, tetapi juga untuk menyalurkan

BAB I PENDAHULUAN. Gorga Sopo Godang merupakan sebuah tempat atau rumah yang hanya memiliki

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN RELEVAN

BAB I PENDAHULUAN. menentukan dan menetapkan masa depan masyarakat melalui pelaksana religinya.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. yang dalam bahasa Batak disebut dengan istilah gorga. Kekayaan ragam hias

I. PENDAHULUAN. yang lainnya. Banyaknya suku bangsa dengan adat istiadat yang berbeda-beda ini

2015 PEWARISAN NILAI-NILAI BUDAYA SUNDA PADA UPACARA ADAT NYANGKU DI KECAMATAN PANJALU KABUPATEN CIAMIS

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang kaya akan keanekaragaman budaya. Terdiri

KEBUDAYAAN. 1. Pengertian

KEBUDAYAAN & MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. Moyang terdahulu. sebagai mana dikemukakannya bahwa: c. Seni musik yang disebut gondang

BAB I PENDAHULUAN. daerah atau suku- suku yang telah membudaya berabad- abad. Berbagai ragam

KEBUDAYAAN SUKU BATAK

BAB I PENDAHULUAN. ragam etnik, seperti Batak Toba, Karo, Pakpak-Dairi, Simalungun, Mandailing,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu cara untuk meningkatkan sumber daya

BAB 1 PENDAHULUAN. xix

BAB I PENDAHULUAN. yang terdapat pada tujuh unsur kebudayaan universal. Salah satu hal yang dialami

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia disatupadukan dari kebudayaan nasional dan kebudayaan. daerah. Kebudayaan nasional Indonesia merupakan puncak puncak

DAFTAR ISTILAH-ISTILAH ASING

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nuarisa Agossa, 2013

I.PENDAHULUAN. kebiasaan-kebiasaan tersebut adalah berupa folklor yang hidup dalam masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumatera Utara memiliki beberapa Kesultanan pada masanya, yang

BAB V PENUTUP. rumah limas di desa Sirah Pulaupadang dan arsitektur rumah limas di Palembang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia didalam era globalisasi sangat pesat perkembangannya

BAB I PENDAHULUAN LatarBelakang Eko Juliana Susanto, 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Budaya merupakan kebutuhan hidup manusia secara kodrati, dan sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. Setiap suku di dunia pasti memiliki kebudayaan. Sebagai hasil cipta

- alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama) - organisasi kekuatan (politik)

BAB 1 PENDAHULUAN. kebudayaan yang berbeda-beda. Hal ini oleh dilambangkan oleh bangsa Indonesia

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara multikulturalis yang memiliki ribuan pulau,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan manusia tidak dapat terlepas dari budaya karena

BAB I PENDAHULUAN. Keanekaragaman suku bangsa dan budaya yang dimiliki oleh setiap negara

BAB I PENDAHULUAN. asia, tepatnya di bagian asia tenggara. Karena letaknya di antara dua samudra,

BAB I PENDAHULUAN. yang pada umumnya mempunyai nilai budaya yang tersendiri. Dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. maju, salah satunya adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Budaya merupakan bagian dari kehidupan masyarakat, dan lahir dari

TANA TORAJA P E N G A N T A R P E N G A N T A R K E P E R C A Y A A N. Aluk Todolo. Puang Matua. Desain Interior - Akademi Teknik PIKA 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni adalah karya cipta manusia yang memiliki nilai estetika dan artistik.

BAB II KAJIAN TEORI. Kebudayaan berasal dari kata sansekerta budhayah, yaitu bentuk jamak

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat tersebut yang berusaha menjaga dan melestarikannya sehingga

DEPARTEMENT ANTROPOLOGI SOSIAL FAKULTAS ILMU SOSIAL ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2011

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Senakin kabupaten Landak Kalimantan Barat. Teori-teori tersebut dalah sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Negara Kesatuan Republik Indonesia terdiri dari beribu-ribu pulau yang dihuni oleh

BAB I PENDAHULUAN. Malinowyki mengemukakan bahwa cultural determinan berarti segala sesuatu

KEBUDAYAAN. Oleh : Firdaus

BAB II URAIAN TEORITIS TENTANG KEPARIWISATAAN KEBUDAYAAN

BAB I PENDAHULUAN. kondisi yang ada di daerah Karo khususnya di perkotaan banyak dijumpai

BAB I PENDAHULUAN. dari kata majemuk bahasa Inggris folklore, yang terdiri atas kata folk dan lore.

KEBUDAYAAN DAN MASYARAKAT Y E S I M A R I N C E, S. I P

BAB I PENDAHULUAN. Sumatera Utara dengan ibu kotanya Medan. Sumatera Utara terdiri dari 33. dan Dokumentasi Ornamen Tradisional di Sumatera Utara:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENELITIAN YANG RELEVAN

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang sangat kompleks. Didalamnya berisi struktur-struktur yang

MEDAN TRADITIONAL HANDICRAFT CENTER (ARSITEKTUR METAFORA)

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk adat istiadat, seni tradisional dan bahasa daerah. Sumatera

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

SIMBOL SIMBOL KEBUDAYAAN SUKU ASMAT

NILAI-NILAI SOSIAL DAN BUDAYA DALAM MITOS KIAI KALADETE TENTANG ANAK BERAMBUT GEMBEL DI DATARAN TINGGI DIENG KABUPATEN WONOSOBO SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. Wilayah tanah air Indonesia terdiri dari ribuan pulau dan dihuni oleh berbagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebudayaan adalah keseluruhan aktivitas manusia, termasuk pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat-istiadat, dan kebiasaan kebiasaan lain. Menurut Koentjaraningrat (1947), wujud kebudayaan ada tiga macam: 1) kebudayaan sebagai komplek ide, gagasan, nilai, norma, dan peraturan; 2) kebudayaan sebagai suatu komplek aktivitas kelakuan berpola manusia dalam masyarakat; dan 3) benda-benda sebagai karya manusia. Indonesia sebagai negara kepulauan mempunyai beragam kebudayaan yang mewakili daerahnya masing-masing. Setiap kebudayaan tersebut mempunyai unsur yang berbeda-beda. Kebudayaan memiliki unsur-unsur universal seperti bahasa, sistem pengetahuan, organisasi sosial, sistem peralatan hidup, sistem mata pencaharian hidup, sistem religi, dan kesenian. Secara umum kesenian merupakan unsur budaya, yang selalu berkaitan dengan kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, manusia senantiasa membutuhkan rasa seni, baik secara aktif maupun pasif. Seni atau kesenian yang tumbuh dan berkembang dalam sekelompok masyarakat merupakan salah satu unsur pendukung keberadaan suatu budaya. Seperti apa yang ditegaskan Umar Kayam (1981 :38 ) bahwa kesenian tidak pernah lepas dari masyarakat sebagai salah satu unsur penting kebudayaan, kesenian adalah ungkapan kreatifitas. Salah satu kebudayaan yang dimiliki Indonesia adalah kebudayaan Batak Toba. Bentuk kesenian yang merupakan peninggalan kebudayaan Batak Toba 1

2 adalah ornamen. Ornamen pada masyarakat Batak Toba disebut dengan gorga. Gorga Batak merupakan salah satu karya seni dan kebudayaan Batak yang usianya sudah cukup tua yaitu sebuah seni ukir tradisional yang dibuat secara alami. Pada zaman dahulu, gorga hanya dibuat untuk rumah yang dianggap terhormat, karena Nenek Moyang Batak menganggap bahwa gorga bukan hanya sekedar hiasan, tetapi memiliki makna yang mencerminkan hidup Orang Batak. Gorga adalah macam-macam pola hiasan yang dibuat untuk memperindah rumah adat (exterior rumah), yang diwariskan turun-temurun melatarbelakangi pola pikir masyarakat suku Batak Toba. Pada dasarnya warna gorga dalam kebudayaan Batak Toba hanya tiga warna yang dipakai. Ketiga warna itu adalah hitam, merah dan putih yang melambangkan tiga bagian alam semesta (kosmos) yaitu Banua Toru (alam bagian bawah, di bawah tanah, bukan neraka), Banua Tonga (kosmos bagian tengah, permukaan Bumi tempat manusia, binatang-binatang dan tumbuhtumbuhan hidup), Banua Ginjang (kosmos bagian atas: langit, tempat bersemayam para dewa). Ketiga warna gorga juga melambangkan tiga penguasa alam semesta yaitu Batara Guru penguasa Banua Toru dilambangkan dengan warna hitam, Debata Sori penguasa Banua Tonga dilambangkan dengan warna merah, dan Mangala Bulan penguasa Banua Ginjang, dilambangkan dengan warna putih. Ketiga dewa yang dikenal dengan sebutan Debata Sitolu Sada, atau tritunggal dewa dan tiga bagian alam semesta ini sangat mempengaruhi hampir seluruh kebudayaan Batak.

3 Gorga tersebar diseluruh wilayah Toba walaupun tidak selamanya merata di sub-sub Wilayah Toba. Salah satu tempat yang menerapkan gorga dalam eksterior bangunannya adalah komplek Istana Sisingamangaraja.Berdasarkan studi pendahuluan ataupun observasi yang penulis lakukan didapati penerapan ornamen yang pada Istana Sisingamangaraja diterapkan pada bagian dinding yaitu, pada plang bagian atap, di tiang gapura istana, kemudian pada kuburan keluarga Sisingamangaraja. Istana Sisingamaraja ini terletak di Desa Simamora Dusun Lumbanraja Kecamatan Baktiraja. Ketertarikan penulis untuk melakukan penelelitian di komplek istana Sisingamangaraja ini dikarenakan masyarakat pada umumnya belum mengetahui jenis-jenis ornamen apa saja yang diterapkan pada komplek istana Sisingamangaraja, warna apa saja yang diterapkan pada ornamen serta bentuk ornamen yang ada di komplek istana Sisingamangaraja dan juga usaha pelestarian ornamen tradisional Batak Toba. Sehingga penulisan karya ilmiah ini dibuat dengan judul tinjauan ornamen Batak Toba di komplek Istana Sisingamangaraja Kecamatan Baktiraja Kabupaten Humbang Hasundutan berdasarkan bentuk, warna, dan jenis-jenis ornamen.. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasi masalah penelitian sebagai berikut : 1. Bagaimana penerapan ornamen Batak Toba pada komplek istana 2. Bagaimana bentuk ornamen Batak Toba pada komplek istana

4 3. Bagaimana warna ornamen Batak Toba pada komplek istana 4. Apa saja jenis-jenis ornamen Batak Toba yang diterapkan pada komplek istana Sisingamangaraja Kecamatan Baktiraja Kabupaten Humbang Hasundutan? 5. Apa makna simbolik ornamen Batak Toba yang ada pada komplek istana 6. Bagaimana teknik pembuatan ornamen Batak Toba pada komplek istana C. Batasan Masalah Berdasarkan indentifikasi masalah di atas penulis membatasi masalah sebagai berikut 1. Bagaimana bentuk ornamen Batak Toba pada komplek istana 2. Bagaimana warna ornamen Batak Toba pada komplek istana 3. Apa saja jenis-jenis ornamen Batak Toba yang ada pada komplek istana D. Rumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah di atas penulis merumuskan masalah yaitu bagaimana bentuk, warna, dan jenis-jenis ornamen Batak Toba pada komplek istana Sisingamangaraja kecamatan Baktiraja?

5 E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah dalam penelitian ini yang menjadi tujuan penelitian adalah 1. Untuk mengetahui bentuk ornamen Batak Toba pada komplek istana 2. Untuk mengetahui warna ornamen Batak Toba pada komplek istana 3. Untuk mengetahui jenis-jenis ornamen Batak Toba yang ada pada komplek istana Sisingamangaraja Kecamatan Baktiraja Kabupaten Humbang Hasundutan. F. Manfaat penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Sebagai bahan masukan bagi para mahasiswa Seni Rupa untuk mengenal ornamen Batak Toba. 2. Untuk melatih kemampuan keterampilan penulis dalam melakukan penelitian ilmiah. 3. Sebagai bahan referensi untuk peneliti lain yang melakukan penelitian tentang ornamen Batak Toba. 4. Sebagai bahan informasi kepada masyarakat tentang penerapan ornamen pada komplek istana Sisingamangaraja.

6