Penerapan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Wujud Benda dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 21 Ampana

dokumen-dokumen yang mirip
Peningkatan Kemampuan Menyusun Paragraf Melalui Metode Latihan Terbimbing Siswa Kelas III SDN 5 Ampana

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar

Penerapan Metode Demonstrasi Sebagai Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa di Kelas III SDN Mire

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 1 Binangga Kecamatan Marawola Palu

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Khususnya Materi Energi dan Perubahannya Melalui Pembelajaran Quantum Teaching di Kelas V SDN Inpres Matamaling

Ainun Sampede, Mohammad Jamhari, dan Amiruddin Kade. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Peningkatan Pemahaman Siswa Pada Materi Volume Kubus dan Balok Menggunakan Alat Peraga di Kelas V SDN Pebatae Kecamatan Bumi Raya Kabupaten Morowali

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Learning Tipe STAD di Kelas 3 SD Inpres 1 Siney

Penerapan Metode Demonstrasi Dapat Meningkatkan Hasili Belajar Siswa Pada Materi Kenampakan Bumi di Kelas IV SDN No.

Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Pendekatan Pakem Siswa Kelas V SDN 21 Ampana

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

Penerapan Metode Tanya Jawab untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam di Kelas IV SDN FatufiaKecamatan Bahodopi

Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat

Penggunaan Metode Demontrasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Puisi Murid Kelas II SD Taba

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau

Penerapan Pendekatan Inquiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA di SDN Siumbatu

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 04 Lakea

Peningkatan Kemampuan Siswa Menyimak Cerita Rakyat Melalui Metode Tanya Jawab di Kelas V SDN Watutinonggo

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Melalui Penerapan Metode Demonstrasi di Kelas III SD Inpres Laemanta

PENERAPAN PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KELAS VI DI SDN 1 KALUKUBULA

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sains Alat Pernapasan Pada Manusia dan Hewan Kelas V SDN No.

Penerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas III di SDN 15 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIB SDN Inpres Dodung Pada Materi Luas Permukaan Bangun Ruang Melalui Penggunaan Media Peraga

Meningkatkan Kemampuan Siswa Mengelompokan Hewan Berdasarkan Makanannya Melalui Penerapan Model Kooperatif Tipe STAD di Kelas IV SD Negeri 2 Wombo

Susilawati, Lilies, dan Bustamin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Renold, Mohammad Jamhari, dan Amran Rede. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN No. 1 Enu Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Metode Diskusi Kelompok

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SD INPRES 2 PARIGIMPUU

Andriani, Mestawaty, AS.A. dan Ritman Ishak Paudi. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Penerapan Experiential Learning

Peningkatan Kemampuan Siswa Menyusun Paragraf Melalui Metode Latihan Pada Siswa Kelas III SDN 08 Paleleh

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Pemberian Tugas di SDN Silampayang

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Dengan Menggunakan Model Kooperatif Tipe STAD Pada Mata Pelajaran PKn Di SDK Lengaruh

Penerapan Model Pembelajaran Bermain Peran Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN Randomayang

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Kooperatif Pada Mata Pelajar IPA di kelas IV SD Terpencil Bainaa Barat

Imam Hanafi, Muh. Hasbi, dan Akina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Penerapan Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Sifat Benda Bagi Siswa Kelas IV di SD Alkhairat Bale

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains Melalui Metode Eksperimen di Kelas VI SDN 21 Ampana

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Organ Tubuh Manusia Melalui Model Pembelajaran Langsung di Kelas IV SDN 02 Karamat

Oleh : SUGIYATMI NIM. A54A100088

Zulham A.Ranya, Mohammad Jamhari, dan Amran Rede. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Sarina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Mimbala Pada Pokok Bahasan Proses Pencernaan Melalui Penerapan Pembelajaran Quantum Teaching

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDK Ogomojolo Pada Materi Perjuangan Bangsa Indonesia Sebelum Kemerdekaan Melalui Metode Resitasi

Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Metode Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Taopa Kabupaten Parigi Moutong

Rukmia. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Sebagai Sumber Belajar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN 10 Gadung

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Kelas V Melalui Model Kooperatif Tipe STAD di SD Inpres 1 Ongka

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Kelas V SDN Doda Melalui Media Gambar Pada Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia

Rahmayanti, Charles Kapile, dan Amiruddin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Melalui Model Siklus Belajar Dengan Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 9 Ampana

Ahmad Rifai, Kamaluddin, dan Amiruddin Kasim. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Santigi Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Inquiri

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Melalui Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPA di SDN No. 1 Balukang

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDK Terpencil Punsung Beau Berbantuan Media Gambar Pada Mata Pelajaran IPA

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Melalui Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar di Kelas IV SDN 9 Bunobogu

Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Kompetensi Dasar Tentang Jual Beli Melalui Metode Diskusi Untuk Pelajaran IPS Di Kelas V SD Inpres 2 Kasimbar

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN 9 MAMBORO PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI METODE DEMONSTRASI. Oleh WAHDANIA* ABSTRAK

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa di Kelas IV SD Inpres Pedanda

Penerapan Metode Discovery Learning pada Materi Sistem Pencernaan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Labuan

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Inkuiri Terbimbing di Kelas IV SD Inpres 3 Terpencil Baina a

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 2 Ogowele Pada Pokok Bahasan Perkembangbiakan Pada Hewan Melalui Penerapan LKS Bergambar

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIIA SMP Negeri 1 Tomini Pada Konsep Gerak

Oleh Fathorrasi (1), Hasan Muchtar Fauzi (2)

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Penyebab Benda Bergerak Di Kelas II SD No.

Penerapan Pendekatan Resource Based Learning Pada Materi Energi Dan Perubahannya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Cendanapura

Penerapan Metode Diskusi Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kelas IV SDN 1 Tonggolobibi Mata Pelajaran IPS

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penggunaan Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPA Di Kelas III SDN Inpres Tunggaling

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN BERBANTUAN MEDIA GAMBAR DI KELAS IV SDN 9 PALU

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Kontekstual (CTL) Pada Perubahan Sifat Benda Siswa Kelas V SDN 3 Ogotua

Pemanfaatan Lingkungan Sekitar Sebagai Sumber Pembelajaran IPS Siswa Kelas III SDN Bone-Bone Kecamatan Bangkurung Kabupaten Banggai Laut

Hasmiati, Baharuddin, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Oleh: Sri Isminah SDN 2 Watulimo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Melalui Media Gambar Di Kelas II SDN 03 Lakea Kab. Buol

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di SD Negeri 20 Ampana pada Pembelajaran IPA melalui Metode Inquiry

Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 2 ISSN X. Lisnawati, Achmad Ramadhan, dan Bustamin

Upaya Guru Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran PKn Dengan Menggunakan Peta Konsep Di Kelas IV SDN 1 Bale

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Karunia Kecamatan Palolo Melalui Model Pembelajaran Langsung Pada Materi Sifat Dan Perubahan Wujud Benda

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 8 ISSN X. Budianti, Vanny Maria, dan Ratman

Upaya Meningkatkan Kemampuan Siswa Membaca Intensif Melalui Metode Latihan Terbimbing Di Kelas IV SDN Inpres Bentean Kabupaten Banggai Kepulauan

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh.

Ruiyati, Samsurizal M. Suleman, dan Lestari MP Alibasyah

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Gaya Dengan Menggunakan Metode Eksperimen PadaPelajaran IPA Kelas IV SDN No.

Cindra Dewi, Muchlis Djirimu, dan Lestari Alibasyah. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 7 ISSN X FARIDA

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Kegunaan Daun Pada Tumbuhan Melalui Metode Inkuiri Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Bobalo

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu

Transkripsi:

Penerapan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Wujud Benda dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 21 Ampana Masyita, Amram Rede, dan Mohammad Jamhari Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN 21 Ampana pada materi perubahan wujud benda melalui penerapan metode pembagian tugas. Rancangan penelitian tindakan kelas ini menggunakan model Kemmis dan Mc. Taggart yang dilaksanakan dalam dua siklus, tiap siklus terdiri 1 pertemuan yang dilaksanakan dalam 4 tahap, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4) refleksi. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 21 Ampana, tahun pelajaran 2012/2013. Subyek penelitian adalah siswa yang memperoleh nilai di bawah standar Kriteria Ketuntasan Minimal pada pelaksanaan tes awal. Data Penelitian data kuantitatif dengan memberikan tes akhir, dan data kualitatif dengan melakukan observasi Hasil penelitian dengan menggunakan metode pembagian tugas menunjukkan bahwa siklus 1 diperoleh persentase ketuntasan klasikal sebesar 77,27% dengan 17 orang siswa yang tuntas, dan 5 orang siswa yang tidak tuntas, dari keseluruhan jumlah siswa sebanyak 22 orang. Hasil tes tindakan siklus 1 mengalami peningkatan dari tes awal, namun belum memenuhi standar ketuntasan klasikal yaitu 80%. Sedangkan pada siklus 2 diperoleh persentase ketuntasan klasikal sebesar 86,36% dengan 19 orang siswa yang tuntas, dan 3 orang siswa yang tidak tuntas dari keseluruhan jumlah siswa sebanyak 22 orang. Perolehan persentase ketuntasan klasikal pada siklus 2 ini meningkat sebesar 9,09% dari perolehan persentase ketuntasan klasikal pada siklus 1. Kata Kunci: Penugasan, Hasil Belajar IPA, Perubahan Wujud Benda 206

I. PENDAHULUAN Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 1 No.1 Mata pelajaran IPA sebagai proses pembelajaran yang menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi siswa agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara alamiah (Depdiknas, 2006:57). Untuk menerapkan model pembelajaran yang sesuai dengan tujuan tersebut, peneliti memilih metode penugasan sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa SDN 21 Ampana. Pemilihan metode dianggap sesuai karena melalui pemberian tugas siswa mengalami dan mendalami sendiri pengetahuan yang dicarinya, pengetahuan lebih berkesan lama dalam jiwa siswa, siswa dapat berfikir sendiri, memiliki inisiatif, kreatifitas, tanggung jawab, dan melatih kemandirian siswa. Melalui observasi awal diperoleh informasi bahwa: persentase tuntas klasikal 65% dan persentase daya serap klasikal 72,95% hal ini menunjukkan tingkat keberhasilan siswa dalam belajar tergolong rendah, jika disesuaikan dengan KBK yaitu 80%. Adapun faktor-faktor yang menyebabkannya adalah: (1) Motivasi belajar dan keaktifan siswa kurang karena pembelajaran yang cenderung lebih didominasi oleh guru sementara siswa tidak dilibatkan langsung dalam pembelajaran, (2) siswa kurang memahami tujuan dari konsep pembelajaran karena kurangnya stimulus dari guru dalam mengarahkan siswa ke dalam masalah yang sedang dipelajari, (3) metode pembelajaran yang digunakan guru kurang tepat hanya menggunakan metode ceramah sementara kegiatan pembelajaran lebih menuntut untuk melakukan percobaan yang secara langsung dialami oleh siswa, (4) pengeksplorasian media dan alat bantu belajar kurang karena guru hanya menggambar di papan tulis, (5) siswa kesulitan dalam menyimpulkan hasil dari pengamatan pada konsep perubahan wujud benda karena pada proses pembelajaran tidak dilakukan kegiatan pengamatan, siswa hanya disuruh untuk mengira-ngira hasil pengamatan tersebut berdasarkan pemahaman dan pengalamannya, serta (6) pembelajaran monoton dan kurang bermakna bagi siswa karena kurang optimalnya guru dalam mengupayakan situasi belajar yang lebih kondusif dan menyenangkan. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa perlu dilakukan pembelajaran dengan metode yang lain, salah satunya adalah metode penugasan karena metode tersebut merupakan aplikasi pengajaran modern (azas aktivitas) yang dapat memupuk rasa percaya diri, membina kebiasaan untuk mencari, mengolah, menginformasikan, 207

mengkomunikasikan, menumbuhkan minat belajar, mengembangkan kreativitas, serta dapat mengembangkan pola pikir dan keterampilan siswa. Usman (1993:128) menyatakan bahwa metode penugasan adalah suatu cara penyajian pelajaran dengan cara guru memberi tugas tertentu kepada siswa dalam waktu yang telah ditentukan dan siswa mempertanggungjawabkan tugas yang dibebankan kepadanya. Tujuan dan Manfaat Penugasan adalah: membina rasa tanggung jawab siswa, menemukan sendiri informasi yang diperlukan atau memantapkan informasi yang telah diperolehnya, menjalin kerjasama dan sikap menghargai hasil kerja orang lain. Roestiah juga mengemukakan bahwa dalam memberikan tugas kepada siswa, guru harus memperhatikan hal-hal berikut: (a) memberikan penjelasan mengenai tujuan penugasan, bentuk pelaksanaan tugas, manfaat tugas, bentuk pekerjaan, tempat dan waktu penyelesaian tugas (b) memberikan bimbingan, dorongan, dan penilaian (c) jenisjenis tugas yang diberikan kepada siswa antara lain: tugas membuat rangkuman, tugas membuat makalah, menyelesaikan soal, tugas mengadakan observasi, tugas mempraktekkan sesuatu, dan tugas mendemonstrasikan observasi. II. METODELOGI PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus, tiap siklus mengacu pada model Stephen Kemmis dan Robin Mc. Taggart tahun 1988 dalam Depdiknas (2003:19) menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas memiliki empat komponen penting yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi dalam suatu sistem spiral yang terkait antara langkah satu dengan langkah berikutnya. Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SDN 21 Ampana, pada semester genap, tahun pelajaran 2012/2013. Jumlah siswa sebanyak 22 orang, terdiri dari siswa laki-laki 10 orang dan siswa perempuan 12 orang. Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data kualitatif yaitu data yang diperoleh dari hasil observasi aktifitas guru dan siswa. Data kuantitatif yaitu data yang diperoleh dari hasil tes yang diberikan kepada siswa. Langkah-langkah yang dilakukan dalam menganalisis data pada penelitian ini menggunakan model alir. Indikator Kinerja Kualitatif yaitu pembelajaran dikatakan berhasil jika aktivitas siswa dan guru telah berada dalam kategori baik atau sangat baik. Indikator Kinerja Kuantitatif yaitu Seorang siswa dikatakan tuntas belajar secara 208

individual bila diperoleh persentase daya serap individual lebih dari atau sama dengan 75% dan tuntas belajar secara klasikal bila diperoleh persentase daya serap klasikal lebih dari atau sama dengan 80% (KTSP,2006). III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Peneliti memberikan tes awal untuk mengukur kemampuan prasyarat siswa. Hasil tes awal menunjukkan bahwa terdapat 7 orang siswa belum tuntas belajar karena memperoleh nilai di bawah standar ketuntasan individual yaitu 75, dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar 68,18%. Dari hasil tes awal ini dapat dilihat bahwa ketuntasan belajar klasikal masih sangat rendah dan belum memenuhi standar indikator keberhasilan belajar klasikal yaitu 80%. Perencanaan tindakan siklus 1 sebagai berikut : (1) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran dengan materi perubahan wujud benda, (2) membuat lembar kerja siswa, (3) membuat lembar observasi aktivitas siswa dan aktivitas guru, (4) membuat tes tindakan siklus 1, (5) menghubungi pihak-pihak yang akan dilibatkan dalam kegiatan pembelajaran. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran berlangsung dengan menerapkan langkah-langkah dalam metode penugasan melalui 3 tahap kegiatan yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Hasil observasi aktivitas guru diperoleh skor 37 dari skor maksimal 44, persentase 84,09% dari persentase maksimal 100% dengan menggunakan kriteria taraf keberhasilan tindakan dapat diketahui bahwa aktivitas guru pada siklus 1 berada dalam kategori baik. Sedangkan hasil observasi aktivitas siswa siklus 1 diperoleh skor 28 dari skor maksimal 36, dengan persentase 77,78% dari persentase maksimal 100%. Aktivitas siswa berada dalam kategori cukup baik. Hasil refleksi siklus 1 diperoleh informasi bahwa masih terdapat beberapa kekurangan, antara lain kegiatan kelompok masih didominasi siswa yang memiliki tingkat kemampuan akdemik tinggi, masih terdapat beberapa orang siswa yang kurang aktif dalam kegiatan kelompok, anggota kelompok 3 dan kelompok 4 masih kurang kompak, masih terdapat beberapa orang siswa yang malu mengajukan pertanyaan kepada guru. Hasil analisis tes akhir menunjukkan bahwa persentase ketuntasan klasikal yang diperoleh pada siklus 1 sebesar 77,27% dengan daya serap klasikal sebesar 83,03% Hasil ini belum mencapai standar ketuntasan klasikal yaitu 80%. Meskipun masih terdapat banyak kekurangan dalam pelaksanaannya, tindakan siklus 1 sudah 209

menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa. Hal ini ditunjukkan oleh peningkatan perolehan persentase ketuntasan klasikal dari hasil tes awal sebesar 68,18% menjadi 77,27% pada tes akhir tindakan siklus 1 (peningkatan ketuntasan klasikal sebesar 9,09%). dengan daya serap klasikal pada tes awal sebesar 75,15% menjadi 83,03% pada tes akhir, (peningkatan daya serap klasikal sebesar 7,88%). berdasarkan hasil observasi kegiatan guru dan siswa dalam proses belajar mengajar, dan perolehan hasil belajar siswa, dapat dikatakan bahwa kegiatan siklus 1 sudah berhasil, namun untuk memperoleh hasil belajar yang lebih baik dan memenuhi standar ketuntasan klasikal, penelitian akan dilanjutkan pada siklus 2. Perencanaan tindakan siklus 2 terdiri dari: (1) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran dengan materi perubahan wujud benda (2) Membuat lembar observasi aktifitas siswa dan aktifitas guru (3) membuat lembar kerja siswa (4) membuat tes tindakan siklus 2, (5)Menghubungi pihak-pihak yang akan dilibatkan dalam kegiatan pembelajaran. Tindakan siklus 2 berlangsung dengan menerapkan langkah-langkah dalam metode penugasan melalui 3 tahap kegiatan yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Hasil observasi aktivitas guru diperoleh skor 40 dari skor maksimal 44, persentase 90,90% dari peresntase maksimal 100% dengan menggunakan kriteria taraf keberhasilan tindakan, dapat diketahui bahwa aktivitas guru pada siklus 2 berada dalam kategori sangat baik. Sedangkan hasil observasi aktifitas siswa siklus 2 diperoleh skor 39 dari skor maksimal 44, dengan persentase 88,88% dari persentase maksimal 100%. Aktivitas siswa berada dalam kategori baik. Hasil refleksi siklus 2 adalah sebagai berikut: (1) Seluruh siswa melaksanakan tugas kelompok dengan aktif, dan kegiatan pembelajaran tidak lagi didominasi oleh siswa yang memiliki tingkat kemampuan akademik tinggi, (2) seluruh anggota kelompok terlihat kompak dalam melaksanakan tugas kelompok, (3) sikap kooperatif siswa semakin meningkat, (4) siswa tidak lagi malu bertanya secara langsung kepada guru, (5) peningkatan perolehan persentase ketuntasan klasikal dari hasil tes siklus 1 sebesar 77,27% menjadi 86,36% pada tes akhir tindakan siklus 2 (peningkatan ketuntasan klasikal sebesar 9,09%). dengan daya serap klasikal pada tes siklus 1 sebesar 83,03% menjadi 89,09% pada tes akhir siklus 2, (peningkatan daya serap klasikal sebesar 6,06%). berdasarkan hasil observasi kegiatan guru dan siswa dalam proses belajar 210

mengajar, dan perolehan hasil belajar siswa, dapat dikatakan bahwa kegiatan siklus 2 telah berhasil dilaksanakan dengan baik. Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa dan guru, serta hasil analisis tes akhir pada siklus 1 dan siklus 2 tampak terjadi peningkatan signifikan, seperti terlihat pada grafik. Hal ini menunjukkan bahwa metode penugasan sangat efektif diterapkan dalam proses pembelajaran IPA di kelas IV SDN 21 Ampana, karena dapat meningkatkan kemandirian, daya nalar, kreatifitas, dan inovasi dalam menyelesaiakan tugas atau lembar kerja siswa sehingga berdampak pada hasil belajar yang baik. Selain itu, siswa dilatih untuk bekerjasama dengan teman sekelompoknya. Hal-hal tersebut sejalan dengan pendapat Roestiah (1989). Berdasarkan hasil observasi aktifitas guru pada siklus 1 diperoleh persentase sebesar 84,09% dan siklus 2 diperoleh persentase sebesar 90,90%. (meningkat sebesar 6,81%). Peningkatan aktifitas guru ini diperoleh dari meningkatnya usaha guru dalam menciptakan suasana komunikatif dan menyenangkan, pembentukan kelompok siswa yang berlangsung lebih cepat dari siklus 1 karena siswa telah mengetahui kelompoknya masing-masing dan telah terbiasa dengan teman sekelompoknya sehingga siswa semakin kompak dan kooperatif, Memberi tugas dengan petunjuk yang lebih jelas, dan guru terus memotivasi siswa untuk berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran. Peningkatan hasil observasi aktivitas guru dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1 Hasil Observasi Aktifitas Guru 92 90 90.9 88 86 84 84.09 82 80 Siklus I Siklus II Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa siklus 1 diperoleh persentase sebesar 77,78%. Hal Ini menunjukkan bahwa aktivitas siswa siklus 1 berada dalam kategori baik, namun masih perlu untuk ditingkatkan. Pada siklus 2 hasil observasi aktivitas siswa 211

menunjukkan perolehan persentase sebesar 88,88% atau berada dalam kategori baik, dan mengalami peningkatan dari siklus sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh siswa mulai terbiasa mengikuti kegiatan pembelajaran dengan penerapan langkah-langkah dalam metode penugasan, siswa lebih kooperatif dan kompak dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, proses pembelajaran tidak lagi didominasi oleh siswa yang memiliki tingkat kemampuan akademik tinggi, siswa melaksanakan tugas sesuai dengan instruksi guru. Peningkatan hasil observasi aktivitas siswa dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2 Hasil Observasi Aktivitas Siswa 90 88 86 84 82 80 78 76 74 72 77.78 Siklus I 88.88 Siklus II Pada hasil analisis tes tindakan siklus 1, diperoleh persentase ketuntasan klasikal sebesar 77,27% dengan 17 orang siswa yang tuntas, dan 5 orang siswa yang tidak tuntas, dari keseluruhan jumlah siswa sebanyak 22 orang. Hasil tes tindakan siklus 1 mengalami peningkatan dari tes awal, namun belum memenuhi standar ketuntasan klasikal yaitu 80%. Sedangkan pada siklus 2 diperoleh persentase ketuntasan klasikal sebesar 86,36% dengan 19 orang siswa yang tuntas, dan 3 orang siswa yang tidak tuntas dari keseluruhan jumlah siswa sebanyak 22 orang. Perolehan persentase ketuntasan klasikal pada siklus 2 ini meningkat sebesar 9,09% dari perolehan persentase ketuntasan klasikal pada siklus 1. Hasil refleksi siklus 2 menunjukkan bahwa: (1) seluruh siswa aktif menyelesaikan tugas kelompok, dan pembelajaran tidak lagi didominasi oleh siswa yang memiliki tingkat akademik tinggi; (2) tumbuhnya kekompakan antar siswa; (3) meningkatnya sikap 212

kooperatif siswa; (4) siswa lebih berani mengajukan pertanyaan; dan (5) kegiatan siklus 2 terbukti telah berhasil mencapai tujuan penelitian. IV. KESIMPULAN DAN SARAN Penerapan metode penugasan dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran IPA kelas IV SDN 21 Ampana. Hal ini dibuktikan dengan tercapainya indikator kinerja yang terus meningkat. Pada siklus 1 diperoleh presentase ketuntasan klasikal sebesar 77,27% dan daya serap klasikal sebesar 83,03%, sedangkan pada siklus 2 hasil tes tindakan menunjukan presentase ketuntasan klasikal sebesar 86,36% dan daya serap klasikal sebesar 89,09%. Upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA dengan metode pembagian tugas disarankan : guru hendaknya membuat persiapan yang matang agar pelaksanaan kegiatan berjalan dengan lancar sesuai dengan harapan guru, dan tujuan pembelajaran dapat tercapai, pembagian tugas hendaknya memperhatikan langkahlangkah yang sistematis, pembentukan kelompok hendaknya selain memperhatikan tingkat kemampuan akademik, perbedaan jenis kelamin, juga memperhatiakan aspekaspek sosial dalam kelas. DAFTAR PUSTAKA Depdikbud. 1995. Sistem Penilaian Pembelajaran. Jakarta: Depdikbud Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Kurikulum 2006 Tingkat Satuan Pendidikan Mata Pelajaran IPA SD. Jakarta: Depdiknas. Depdiknas. (2003). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Depdiknas. Haryanto. (2007). Sains untuk Sekolah Dasar Kelas IV. Jakarta: Erlangga Roestiah. (1989). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara Sudjana. (1990). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensido. Usman,U., dan L.Setiawati. (1993). Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 213