EFEKTIFITAS MODEL KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS DI RUAS JALAN RAYA RUNGKUT MADYA KOTA MADYA SURABAYA ( PERBANDINGAN MODEL GREENSHIELD DAN GREENBERG)

dokumen-dokumen yang mirip
STUDI PENDAHULUAN PEMODELAN ARUS LALU LINTAS DI RUAS JALAN RUNGKUT ASRI KOTA MADYA SURABAYA dengan METODE UNDERWOOD

Model Hubungan Parameter Lalu Lintas Menggunakan Model Greenshields dan Greenberg

ANALISA GELOMBANG KEJUT DAN PENGARUHNYA TERHADAP ARUS LALU LINTAS DI JALAN SARAPUNG MANADO

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN KECEPATAN, KEPADATAN DAN VOLUME LALU LINTAS DENGAN MODEL GREENSHIELDS (STUDI KASUS JALAN DARUSSALAM LHOKSEUMAWE)

Tabel 1.1 Data Volume dan Kecepatan Pejalan Kaki

Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.7 Juli 2015 ( ) ISSN:

MODEL HUBUNGAN KECEPATAN, VOLUME DAN KEPADATAN LALU LINTAS BERDASARKAN METODE GREENSHIELD PADA RUAS JALAN PROF. DR. JHON ARIO KATILI KOTA GORONTALO

Kajian Kapasitas Jalan dan Derajat Kejenuhan Lalu-Lintas di Jalan Ahmad Yani Surabaya

PERBANDINGAN KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS DI RUAS JALAN GUNUNG SARI (STA STA 2+820) KOTA SURABAYA DENGAN MODEL UNDERWOOD DAN MODEL GREENSHIELD

SATUAN ACARA PERKULIAHAN ( SAP ) Mata Kuliah : Rekayasa Lalulintas Kode : CES 5353 Semester : V Waktu : 1 x 2 x 50 menit Pertemuan : 3 (tiga)

RENCANA JALAN TOL TENGAH DI JL. AHMAD YANI SURABAYA BUKAN MERUPAKAN SOLUSI UNTUK PENGURANGAN KEMACETAN LALU-LINTAS

STUDI PEMODELAN ARUS LALU LINTAS DENGAN METODE GREENSHIELD DAN GREENSBERG

PEMILIHAN MODEL HUBUNGAN ANTARA VOLUME, KECEPATAN, DAN KERAPATAN JALAN DALAM KOTA (Studi kasus: Jalan Ahmad Yani, Denpasar)

EVALUASI FAKTOR PENYESUAIAN HAMBATAN SAMPING MENURUT MKJI 1997 UNTUK JALAN SATU ARAH

STUDI MODEL HUBUNGAN VOLUME KECEPATAN KEPADATAN PADA JALAN PERKOTAAN TIPE 2 LAJUR DAN 4 LAJUR TAK TERBAGI (2UD DAN 4UD)

TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG ABSTRAK

KAJIAN TENTANG HUBUNGAN KECEPATAN, VOLUME DAN KEPADATAN MENGGUNAKAN METODE BELL (STUDI KASUS JALAN PAJAJARAN, SUKASARI-BARANANG SIANG)

BAB IV ANALISA PENELITIAN. Kebon Jeruk - Simprug dan arah Simprug - Kebon Jeruk. Total. rabu dan jum at. Pengambilan waktu dari pukul

EVALUASI PENERAPAN BELOK KIRI LANGSUNG PADA SINMPANG BERSINYAL (STUDI KASUS SIMPANG TIGA SUPRIYADI)

ANALISA GELOMBANG KEJUT PADA PERSIMPANGAN BERSINYAL (STUDI KASUS: JL. 17 AGUSTUS JL. BABE PALAR)

PEMETAAN KECEPATAN DAN KERAPATAN LALU LINTAS DI RUAS JALAN ARTERI KOTA SURABAYA

ANALISIS HUBUNGAN VOLUME, KECEPATAN DAN KERAPATAN LALU LINTAS PADA JALAN ASIA AFRIKA BANDUNG

MANAJEMEN LALU LINTAS DI PUSAT KOTA JAYAPURA DENGAN MEMPERTIMBANGKAN PENATAAN PARKIR

HUBUNGAN KECEPATAN, VOLUME, KERAPATAN LALU LINTAS DENGAN METODE GREENSHIELDS PADA RUAS JALAN DR. DJUNDJUNAN BANDUNG

Muhamad Choirudin. Jurusan Teknik Sipil, Universitas Sriwijaya Jl. Raya Prabumulih KM 32 Indralaya, Sumatera Selatan

PENGARUH PENYEMPITAN JALAN TERHADAP KARAKTERISTIK LALU LINTAS JALAN (STUDI KASUS: JL. P. KEMERDEKAAN DEKAT MTOS JEMBATAN TELLO)

ANALISA GELOMBANG KEJUT PADA LENGAN PERSIMPANGAN TERHADAP ALIRAN ARUS LALULINTAS

Jurnal Sipil Statik Vol.5 No.2 April 2017 (67-82) ISSN:

Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 18, No. 1, Januari 2014

BAB I PENDAHULUAN LatarBelakang Masalah

ANALISIS KINERJA RUAS JALAN DAN MOBILITAS KENDARAAN PADA JALAN PERKOTAAN (STUDI KASUS JALAN PERINTIS KEMERDEKAAN)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

Pemodelan Hubungan Parameter Karakteristik Lalu Lintas pada Jalan Tol Belmera

PERHITUNGAN PANJANG ANTRIAN AKIBAT HAMBATAN SAMPING DENGAN METODE GELOMBANG KEJUT. ALI HUSIN Disetujui oleh :

Pemodelan Hubungan Parameter Karakteristik Lalu Lintas pada Jalan Tol Belmera

HUBUNGAN VOLUME, KECEPATAN, DAN KEPADATAN LALULINTAS DI RUAS JALAN H.R. RASUNA SAID (JAKARTA) 1. Ofyar Z. Tamin 2

ANALISIS HUBUNGAN KECEPATAN, VOLUME, DAN KERAPATAN LALU LINTAS PADA RUAS JALAN TERUSAN PASIR KOJA BANDUNG

PENGARUH TARIKAN MANADO TOWN SQUARE TERHADAP LALU LINTAS DI RUAS JALAN BOULEVARD MANADO

ANALISIS PENGARUH PENYEMPITAN JALUR JALAN TERHADAP KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS DI JALAN DR.DJUNJUNAN BANDUNG

ANALISA PERBANDINGAN KECEPATAN OPTIMUM ANTARA JALAN TOL PONDOK PINANG-TMII DAN CAWANG-PLUIT

Analisis Volume, Kecepatan, dan Kepadatan Lalu Lintas dengan Metode Greenshields dan Greenberg

KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS TERHADAP PERGERAKAN KENDARAAN BERAT (Studi Kasus : Ruas Jalan By Pass Bukittinggi Payakumbuh)

USULAN STANDAR DAN EVALUASI TINGKAT PELAYANAN SELASAR DI MASPION SQUARE SURABAYA

PENGARUH PENYEMPITAN JALAN TERHADAP KARAKTERISTIK LALU LINTAS (Studi Kasus pada Ruas Jalan Kota Demak-Kudus Road, Km. 5) (1)

STUDI ANALISIS HUBUNGAN, KECEPATAN, VOLUME, DAN KEPADATAN DI JALAN MERDEKA KABUPATEN GARUT DENGAN METODE GREENSHIELDS

PENGARUH PERBEDAAN PENGGUNAAN LAJUR TERHADAP KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS PADA RUAS JALAN SLAMET RIYADI SURAKARTA

Yan Dwitama. Jurusan Teknik Sipil, Universitas Sriwijaya Jl. Raya Prabumulih KM 32 Indralaya, Sumatera Selatan

Jurnal Sipil Statik Vol.4 No.3 Maret 2016 ( ) ISSN:

PERBANDINGAN HUBUNGAN PARAMETER LALU LINTAS PADA RUAS JALAN TOL DALAM KOTA DAN LUAR KOTA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISA PENGARUH AKTIVITAS PENGGUNAAN LAHAN TERHADAP KAPASITAS JALAN (Studi Kasus : Jl. Sam Ratulangi Manado Segmen Rs. Siloam - Golden Swalayan)

ANALISIS KINERJA PARKIR SEPANJANG JALAN WALIKOTA MUSTAJAB SURABAYA

Jurnal Teknik Sipil ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 9 Pages pp

PERENCANAAN SIMPANG BERSINYAL PADA SIMPANG CIUNG WANARA DI KABUPATEN GIANYAR

Heddy Rohandi Agah Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. terpencil yang merupakan sentral produksi pertanian. Usaha penataan ruang kota dan daerah ditujukan sebagai wadah dari fungsi

STUDI PENGARUH PERLINTASAN SEBIDANG JALAN DENGAN REL KERETA API TERHADAP KARAKTERISTIK LALULINTAS

ANALISA KINERJA JARINGAN JALAN DALAM KAMPUS UNIVERSITAS SAM RATULANGI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terbagi. Operasional fasilitas putaran balik seringkali menimbulkan hambatan,

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

ANALISIS DEMAND BUS RAPID TRANSIT PADA MERR SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

STUDI PARAMETER LALU LINTAS DAN KINERJA JALAN TOL RUAS MOHAMMAD TOHA BUAH BATU

PENGARUH PARKIR KENDARAN PADA BADAN JALAN TERHADAP ARUS, KECEPATAN DAN KERAPATAN (Studi Kasus : Jalan Kejaksaan, Medan)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Ruas jalan harus memiliki hambatan berupa penyempitan jalan.

STUDI WAKTU PERJALANAN DAN TUNDAAN PADA RUAS JALAN DR. SETIABUDI

STUDI KINERJA JALAN SATU ARAH DI JALAN KEBON KAWUNG, BANDUNG

Analisis Parkir Kendaraan Mobil Di Ruas Jalan Walikota Mustajab Surabaya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Kata Kunci Jalan Ahmad Yani, frontage road, Jalan layang tol,kinerja, travel time.

Studi Karakteristik Arus Lalulintas Dengan Beberapa Metode (Studi Kasus Ruas Jalan Tol Purbaleunyi KM 134 KM 138) ABSTRAK

BAB 2 TINJAUAN TEORI

Jurnal Sipil Statik Vol.3 No.2, Februari 2015 (99-108) ISSN:

MODEL HUBUNGAN KARAKTERISTIK MAKRO LALU LINTAS YANG BERSIFAT HETEROGEN DI KOTA MAKASSAR

EVALUASI KINERJA RUAS JALAN DI JALAN SUMPAH PEMUDA KOTA SURAKARTA (Study kasus : Kampus UNISRI sampai dengan Kantor Kelurahan Mojosongo) Sumina

ABSTRAK. Kata Kunci : Gelombang Kejut, Model Greenshield, Panjang Antrian, Persimpangan Ahmad Yani Margorejo Surabaya

Model Persamaan Tingkat Kebisingan Lalu Lintas Di Jalan Dr. Djunjunan Kota Bandung

EVALUASI KORIDOR JALAN KARANGMENJANGAN JALAN RAYA NGINDEN SEBAGAI JALAN ARTERI SEKUNDER. Jalan Karangmenjangan Jalan Raya BAB I

PENGARUH HAMBATAN SAMPING TERHADAP KECEPATAN DAN KAPASITAS JALAN H.E.A MOKODOMPIT KOTA KENDARI

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, VOLUME, DAN KERAPATAN LALU LINTAS AKIBAT KONDISI PERMUKAAN JALAN

Studi Pemodelan Kinerja Simpang Bersinyal Kondisi Lewat Jenuh (Oversaturated)

KINERJA LALU LINTAS JALAN DIPONEGORO JALAN PASAR KEMBANG TERHADAP PEMBANGUNAN JEMBATAN FLY OVER PASAR KEMBANG SURABAYA

KAJIAN DAMPAK PEMBANGUNAN SPBU TERHADAP DAMPAK LALU LINTAS (Studi Kasus : SPBU Pejompongan Jakarta) Abstrak

STUDI VOLUME, KECEPATAN, KERAPATAN, DAN DERAJAT KEJENUHAN PADA RUAS JALAN TERUSAN PASIRKOJA, BANDUNG

EVALUASI PENGARUH PASAR MRANGGEN TERHADAP LALU-LINTAS RUAS JALAN RAYA MRANGGEN

TINGKAT PELAYANAN PERSIMPANGAN BERSIGNAL JALAN SAM RATULANGI JALAN BABE PALAR MANADO. James A. Timboeleng ABSTRAK

ANALISIS KINERJA LALU LINTAS JAM SIBUK PADA RUAS JALAN WOLTER MONGINSIDI

ANALISIS PEMBEBANAN JARINGAN JALAN (TRIP ASSIGNMENT) PADA KORIDOR MALANG-SURABAYA

STUDI KAPASITAS, KECEPATAN DAN DERAJAT KEJENUHAN PADA JALAN LEMBONG, BANDUNG MENGGUNAKAN METODE MKJI 1997

PEMODELAN ARUS LALU LINTAS ROUNDABOUT

TINJAUAN PUSTAKA. Lalu lintas di dalam Undang-undang No 22 tahun 2009 didefinisikan sebagai. melalui manajemen lalu lintas dan rekayasa lalu lintas.

Jurnal Sabua Vol.3, No.3: 9-19, November 2011 ISSN HASIL PENELITIAN TARIKAN PENGUNJUNG KAWASAN MATAHARI JALAN SAMRATULANGI MANADO

ANALISA KINERJA RUAS JALAN MANADO BYPASS TAHAP I DI KOTA MANADO

BAB I PENDAHULUAN. adanya suatu sistem transportasi yang baik dan bermanfaat.

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

PERBANDINGAN PENILAIAN TINGKAT PELAYANAN JALAN MENURUT PM 96/2015 DAN KM 14/2006

PENGARUH KARAKTERISTIK JALAN DAN TATA GUNA LAHAN PADA PENENTUAN KAPASITAS JALAN STUDI KASUS : JAKARTA BARAT

Transkripsi:

20 JURAL TEKIK SIPIL, olume I, o. 1. Januari 2007: 20-29 EFEKTIFITAS MODEL KARAKTERISTIK ARUS LALU LITAS DI RUAS JALA RAYA RUGKUT MADYA KOTA MADYA SURABAYA ( PERBADIGA MODEL GREESHIELD DA GREEBERG) Hendrata Wibisana Jurusan Teknik Sipil FTSP Universitas Pembangunan asional eteran Jatim Email: hw00198@yahoo.com ABSTRAK Karakteristik dari arus lalu lintas dapat dipelajari dan dianalisa dengan menggunakan beberapa metode. Pada penelitian ini digunakan analisa perbandingan model karakteristik lalu lintas yang ada yaitu Greenshield dan Greenberg, efektifitas dan efisiensi dari penyajian data yang ditampilkan oleh masing masing metode tersebut. Dan dari kedua metode tersebut akan dibandingkan mana yang lebih optimal dalam memberikan solusi dari pergerakan kendaraan dari hubungan antara kepadatan, arus dan kecepatan kendaraan pada ruas jalan Raya Rungkut Madya Kotamadya Surabaya. Untuk model Greenshield diperoleh model matematis : Hubungan Kecepatan Kepadatan :S = 32,818 0,533.ln.D Hubungan olume Kepadatan : = 32,818.D 0,533.D.ln(D) Hubungan olume Kecepatan : = 1,82x10-27.S.e -1,876.S Untuk model Greenberg diperoleh model matematis sebagai berikut : Hubungan Kecepatan Kepadatan : S = 31,546 0,0173.D Hubungan olume Kepadatan : = 31,546.D 0,0173.D 2 Hubungan olume Kecepatan : = 1823,47.S 57,8.S 2 Untuk hubungan kecepatan kepadatan maka Greenberg memiliki pendekatan yang lebih baik, sedangkan untuk hubungan volume kepadatan, keduanya menunjukkan hasil yang hampir sama, dan untuk hubungan volume kecepatan maka pendekatan Greenshield masih lebih baik. Kata Kunci: Greensberg Methods, Greenshield Methods, speed vehicles, traffic flow, density of traffic PEDAHULUA Latar Belakang Pembangunan ruas jalan sebagai salah satu bentuk komitmen pemerintah dalam pembangunan infrastruktur secara menyeluruh dimaksudkan sebagai penyedia sarana transportasi yang memudahkan masyarakat setempat untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya, baik dalam bidang sosial, ekonomi maupun budaya. Sebagai salah satu sarana transportasi darat,jalan raya dimaksudkan untuk dipergunakan sebagai akumulasi berbagai kendaraan bermotor maupun kendaraan tak bermotor. Dan dalam hal ini jumlah atau volume dari kendaraan yang melintasi jalan tersebut tergantung kepada berbagai parameter yang ada antara lain kepadatan penduduk, jumlah kendaraan serta kondisi jalan. Jalan Raya rungkut madya adalah salah satu jalan arteri di kotamadya Surabaya yang memiliki volume kendaraan yang cukup tinggi, terutama pada saat musim sekolah, dimana ruas jalan raya ini menuju kepada kampus UP yang memiliki ribuan mahasiswa serta adanya deretan toko disepanjang jalan tersebut. Kondisi jalan yang dinamis tersebut menimbulkan kerawanan berupa kemacetan kendaraan yang melalui ruas 20

Hendrata W.,, Efektifitas Model Karakteristik Arus Lalu Lintas di ruas Jalan Raya... 21 jalan tersebut. Jumlah pergerakan di raya rungkut madya dapat dikaitkan dengan kepadatan arus lalu lintas pada ruas jalan tersebut. Kepadatan dapat diyakini berkorelasi dengan kecepatan kendaraan serta volume kendaraan yang terjadi per kilometer ruas jalan. Penelitian ini dimaksudkan untuk mencari model korelasi antara volume kendaraan, arus dan kecepatan kendaraan pada suatu ruas jalan. Ruas jalan yang diteliti pada area Raya Rungkut Madya. Pemilihan ini didasari oleh observasi awal dimana pada ruas jalan ini sering terjadi kemacetan, volume kendaraan yang meningkat pada jam-jam tertentu, serta belum ada suatu studi yang memodelkan korelasi arus dan kepadatan pada ruas jalan ini. Permasalahan Dengan melihat kepada latar belakang yang ada maka dapat dikemukakan beberapa permasalahan yang ada yaitu : a. Bagaimanakah bentuk model matematis dari karakteristik ruas jalan Raya Rungkut Madya tersebut b. Berapakah kecepatan minimum yang hars ditempuh seorang pengguna jalan yang melintasi jalan Raya Rungkut Madya c. Model manakah yang paling optimal yang dapat menggambarkan kondisi riil dari karakteristik ruas jalan tersebut Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini antara lain: a. Mencari model matematis antara Kecepatan- Kepadatan, olume-kecepatan dan olume Kepadatan di ruas jalan Raya Rungkut Madya b. Mencari nilai kecepatan minimum dan kecepatan optimal dari kendaraan yang melaju pada ruas jalan tersebut c. Menentukan model yang paling optimal diantara Model Greenshield dan Model Greenberg Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini antara lain: a. Mengetahui berapa kecepatan maksimum dan kepadatan maksimum pada suatu saat tertentu dari ruas jalan Raya Rungkut Madya b. Dapat mengetahui dan mengenal model yang paling efektif dalam memberikan solusi permodelan matematis karakteristik arus lalu lintas pada ruas jalan Raya Rungkut Madya c. Dapat memberikan solusi dalam pemecahan kepadatan arus lalu lintas dalam selang waktu tertentu di ruas jalan Raya Rungkut Madya Batasan Penelitian Penelitian ini hanya mengungkap karakteristik arus lalu lintas, panjang jalan yang diamati hanya pada ruas jalan Raya Rungkut Madya Kotamadya Surabaya, dan banyaknya kendaraan yang diukur hanya sebatas pada kendaraan bermotor, sedangkan waktu melakukan pengukuran 1 hari diambil pada jam 06.00 WIB pagi hingga jam 18.00 WIB petang. TIJAUA PUSTAKA Karakteristik Arus Lalu Lintas Karakteristik arus lalu lintas pada suatu area menarik untuk diteliti dan dianalisa, dimana hasil yang diperoleh dapat merepresentasikan kondisi dari ruas jalan yang ada. Dalam hal ini dikenal ada 3 parameter yang utama yaitu: a. Arus (volume) lalu lintas b. Kepadatan (densitas) lalu lintas c. Kecepatan (speed) lalu lintas Menurut Tamin karakteristik ini dapat dipelajari dengan suatu hubungan matematik di antara ketiga parameter di atas yaitu kecepatan, arus dan kepadatan lalu lintas pada ruas jalan. Hubungan matematis tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut :

22 JURAL TEKIK SIPIL, olume I, o. 1. Januari 2007: 20-29 = D. S (2.1 ) Dimana: = arus ( volume) D = kepadatan (density) S = kecepatan (speed ) Hubungan di atas bila dijelaskan dalam gambar sebagai berikut: o l u m e K e c e p a t a n K e c e p a t a n maks DM Kecepatan Gambar 1. Kecepatan s olume SM DM Kepadatan Gambar 2. Kepadatan s Kecepatan SM maks olume Gambar 2.3. olume vs Kecepatan Keterangan Gambar: m = kapasitas atau arus maksimum (kendaraan /jam) Sm = kecepatan pada kondisi arus lalu lintas maksimum ( km/jam) Dm = kepadatan pada kondisi arus lalu lintas maksimum ( kendaraan/ km) = kepadatan pada kondisi arus lalu lintas macet total ( kendaraan/ km ) Penurunan Model yang dapat menyatakan atau merepresentasikan hubungan antara Kepadatan dan Kecepatan ada 3 yaitu : a. Model Greenshield b. Model Greenberg c. Model Underwood Pada penelitian ini akan dibahas perbandingan ketiga model karaklteristik yang ada yaitu model Greenshield, model Greensberg dan model Underwood, sedangkan rute yang diambil sebagai sample adalah ruas jalan Rungkut Asri dengan jumlah pengukuran sebanyak 22, dimulai jam 06.00 WIB hingga 17.00 WIB. Model Karakteristik Arus Lalu Lintas Model Greenshield Untuk model greenshield pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan linier dan dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan sebagai berikut : S =. D...(2.2) Rumus di atas adalah rumus untuk model Kecepatan dan Kepadatan. Dimana S adalah notasi untuk kecepatan (speed), adalah notasi untuk kecepatan pada kondisi arus lalu lintas sangat rendah atau men-

Hendrata W.,, Efektifitas Model Karakteristik Arus Lalu Lintas di ruas Jalan Raya... 23 dekati nol, D adalah notasi untuk kepadatan (density) sedangkan adalah kepadatan pada kondisi arus lalu lintas macet total dalam satuan smp/jam. Menurut Greenshield hubungan matematis Arus dan Kepadatan adalah sebagai berikut : Dari persamaan (2.1 ) di atas kita dapatkan = D x S S =... ( 2.3 ) D Maka dari hubungan tersebut kita substitusikan dihasilkan : =.D...(2.4) D ilai D kita pindah ke ruas kanan akan diperoleh hasil : = D.. D 2...(2.5) Persamaan (2.5 ) di atas adalah persamaan yang menyatakan hubungan antara Arus dan Kepadatan. Dari persamaan tersebut kondisi arus maksimum dengan notasi m bisa diperoleh pada saat kepadatan D = Dm, sedangkan nilai D = Dm sendiri bisa diperoleh dari persamaan (2.6 ) dan persamaan ( 2.7 ) 2. =.Dm = 0... ( 2.6 ) D Dm =...(2.7 ) 2 setelah diperoleh persamaan (2.7) apabila disubstitusikan kedalam persamaan ( 2.5 ), maka nilai m bisa diperoleh :. m =... (2.8 ) 4 Menurut Greenshield hubungan matematis Arus dan Kecepatan adalah sebagai berikut : Dengan sedikit merubah persamaan (2.1 ) : D =...(2.9 ) S S =.... (2.10 ) S. = S... (2.11) S =. S. S 2... (2.12) Persamaan (2.12) adalah persamaan matematis yang menyatakan hubungan Arus dan Kecepatan. Pada persamaan tersebut dapat dicari juga kondisi arus maksimum (m ) yang diperoleh pada saat S = Sm, dan nilai S = Sm dapat dicari dengan cara : 2. =. Sm = 0...( 2.13 ) S Sm =... ( 2.14) 2 Dengan memasukkan persamaan (2.14 ) ke dalam persamaan (2.12 ) akan diperoleh hasil sebagai berikut :

24 JURAL TEKIK SIPIL, olume I, o. 1. Januari 2007: 20-29. m =...(2.15) 4 Model Greensberg Greensberg menyatakan hubungan matematis antara Kecepatan dan Kepadatan bukan suatu fungsi linier melainkan merupakan bentuk eksponential dan dinyatakan dalam persamaan dasar Greensberg : D = C x e b.s...( 2.16 ) Dimana C dan b merupakan suatu konstanta. Persamaan (2.16 ) di atas adalah persamaan fungsi eksponensial, jika dilakukan sedikit modifikasi dalam bentuk logaritma, maka akan diperoleh bentuk hubungan matematis sebagai berikut : Ln.D = Ln.C + b.s... (2.17 ) b.s = Ln.D Ln.C Ln.D Ln.C S = -...( 2.18 ) b b Menurut Greensberg hubungan Arus dan Kepadatan dapat diturunkan sebagai berikut : Dari persamaan (2.1), dan dengan memasukkan persamaan (2.3) ke dalam persamaan (2.18), maka bisa diperoleh persamaan baru (2.19) dan (2.20) sebagai berikut : Ln.D Ln.C = -...(2.19) D b b D. Ln.D D.Ln.C = -...(2.20) b b Persamaan (2.20) adalah persamaan dari Greensberg yang menyatakan hubungan matematis Arus dan kepadatan. Dan kondisi arus maksimum (m) bisa diperoleh pada saat D=Dm, dan nilai D=Dm bisa diperoleh dari persamaan : (Ln.Dm + 1 ) Ln.C = - = 0...(2.21) D b b (Ln.Dm + 1 ) = Ln.C...(2.22 ) Dm = e Ln.C 1... (2.23) Untuk selanjutnya menurut Greensberg hubungan antara Arus dan Kecepatan dapat diturunkan dengan menggunakan persamaan dasar (1 ), dan dengan memasukkan persamaan D =...(2.9) S Ke dalam persamaan : D = C x e b.s...( 2.16 ) Maka diperoleh hubungan yang baru yaitu : = C x e b.s...( 2.24 ) S = S. C x e b.s...( 2.25 ) Persamaan (2.25) di atas adalah persamaan yang menyatakan hubungan matematis antara Arus dan Kecepatan. Kondisi arus maksimum (m) bisa diperoleh pada saat arus S = Sm, dan nilai S = Sm bisa diperoleh melalui persamaan berikut : d = C x e b.s + S.C.b. e b.s = 0...( 2.26 ) ds

Hendrata W.,, Efektifitas Model Karakteristik Arus Lalu Lintas di ruas Jalan Raya... 25 e b.s ( 1 + S.b) = 0...( 2.27) 1 Sm = -...( 2.28) b Tabulasi Data Data yang selesai dibuat, ditabulasikan dengan bantuan program komputer Excel 2000 dan dilakukan perhitungan untuk D dan Xi kuadrat dan dimasukkan dalam kolom tersendiri pada Excel. METODA PEELITIA Pengambilan Data - Survey dan pengambilan data dilakukan pada ruas jalan Raya Rungkut Madya, pada selang waktu yang sudah ditentukan. - Pengambilan data dilakukan mulai jam 06.00 WIB hingga selesai jam 17.00 WIB dengan cara menghitung jumlah kendaraan bermotor yang melintasi ruas jalan tersebut dan di total tiap 30 menit berjalan. - Untuk data kecepatan (S), pengambilan data dilakukan dengan terlebih dahulu mengukur panjang ruas jalan percobaan, diambil panjang 50 meter dan setelah itu dengan bantuan stopwatch mengukur waktu lintasan kendaraan bermotor dari titik awal ke titik akhir dengan mengacu kepada pengamatan roda depan kendaraan bermotor. Analisa Data Untuk analisa data dilakukan dengan menggunakan Regresi Linier: Yi = A + BXi Dengan transformasi linier diperoleh: S = Yi D = Xi A adalah intercep dengan sumbu Y, maka diperoleh A =, sedangkan B adalah gradien atau kemiringan dari kurva sehingga diperoleh B = - ( / ). Untuk mencari nilai koefisien A dan B dilakukan perhitungan dengan rumus : B ( X iyi ) X i. i= 1 i= 1 i= 1 = 2 2 ( X i ) X i i= 1 i= 1 Y i

26 JURAL TEKIK SIPIL, olume I, o. 1. Januari 2007: 20-29 HASIL DA AALISA O WAKTU S D(xi) xi*yi xi^2 (km/jam) (smp/jam) (smp/km) 1 06.00-06.30 38 1645 43,28947368 1645 1873,978532 2 06.30-07.00 34 1834 53,94117647 1834 2909,650519 3 07.00-07.30 27 1456 53,92592593 1456 2908,005487 4 07.30-08.00 29 1267 43,68965517 1267 1908,785969 5 08.00-08.30 32 1423 44,46875 1423 1977,469727 6 08.30-09.00 31 967 31,19354839 967 973,037461 7 09.00-09.30 35 1024 29,25714286 1024 855,9804082 8 09.30-10.00 29 754 26 754 676 9 10.00-10.30 27 882 32,66666667 882 1067,111111 10 10.30-11.00 28 672 24 672 576 11 11.00-11.30 30 892 29,73333333 892 884,0711111 12 11.30-12.00 28 1043 37,25 1043 1387,5625 13 12.00-12.30 32 923 28,84375 923 831,9619141 14 12.30-13.00 34 1136 33,41176471 1136 1116,346021 15 13.00-13.30 36 995 27,63888889 995 763,908179 16 13.30-14.00 31 873 28,16129032 873 793,0582726 17 14.00-14.30 34 1210 35,58823529 1210 1266,522491 18 14.30-15.00 28 1006 35,92857143 1006 1290,862245 19 15.00-15.30 31 865 27,90322581 865 778,5900104 20 15.30-16.00 29 937 32,31034483 937 1043,958383 21 16.00-16.30 34 1246 36,64705882 1246 1343,00692 22 16.30-17.00 32 1573 49,15625 1573 2416,336914 23 17.00-17.30 27 1329 49,22222222 1329 2422,82716 24 17.30-18.00 26 1015 39,03846154 1015 1524,001479 24*(26967) 873,266 * 742 B = 24 * (33589,031) (873,266) 2 647208 647963,372 B = 806136,744 762593,507-755,372 B = = - 0,0173 43543,237 A = 30,917 (-0,0173) * 36,386 A = 30,917 + 0,629 = 31,546

Hendrata W.,, Efektifitas Model Karakteristik Arus Lalu Lintas di ruas Jalan Raya... 27 O WAKTU S D=/S log(d) xi*yi (xi)^2 Model Grennshield (km/jam) (smp/jam) xi 1 06.00-06.30 24*(2646) 38 85,607 1645 * 742 43,28947368 3,767909503 143,1805611 14,19714203 2 06.30-07.00 B = 34 1834 53,94117647 3,987894128 135,5884004 = A = 31,54615,90329958 km/jam 3 07.00-07.30 24 * 27 (306,637) 1456 (85,607) 53,92592593 2 3,987611363 107,6655068 15,90104438 4 07.30-08.00 29 1267 43,68965517 3,77711135 109,5362292 14,26657015 5 08.00-08.30 63504 32 63520,394 1423 44,46875 3,794786695 121,4331742 31,546 14,40040606 6 08.30-09.00 B = 31 967 31,19354839 3,440211291 = 106,64655-11,83505373 = 1823,47 smp/km 7 09.00-09.30 7359,288 7328,558 1024 29,25714286 3,376123744 118,164331 11,39821154 8 09.30-10.00 29 754 26 3,258096538 94,4847996 -(0,0173) 10,61519305 9 10.00-10.30 27 882 32,66666667 3,48635519 94,13159013 12,15467251-16,394 10 10.30-11.00 28 672 24 3,17805383 88,98550725 10,10002615 B = = - 0,533 Hubungan Kecepatan Kepadatan : 11 11.00-11.30 30 892 29,73333333 3,392268751 101,7680625 11,50748728 30,73 12 11.30-12.00 28 1043 37,25 3,617651945 S = 101,2942545 31,546 0,0173.D 13,08740559 13 12.00-12.30 32 923 28,84375 3,361893332 107,5805866 11,30232677 14 12.30-13.00 A = 30,91734 (-0,533) 1136 * 3,567 33,41176471 3,508908075 119,3028745 12,31243588 Hubungan olume Kepadatan : 15 13.00-13.30 A = 30,91736 + 1,901 = 995 32,818 27,63888889 3,319223799 119,4920568 11,01724663 16 13.30-14.00 31 873 28,16129032 3,337948351 = 103,4763989 31,546.D 0,0173.D 11,1418992 2 17 14.00-14.30 34 1210 35,58823529 3,572015114 121,4485139 12,75929197 18 14.30-15.00 Dari hasil 28analisa regresi 1006 kedua 35,92857143 model di atas, 3,58153284 100,2829195 12,82737749 19 15.00-15.30 Hubungan olume Kecepatan : diperoleh nilai 31 A dan 865 B untuk 27,90322581 masing-masing 3,328742302 103,1910114 11,08052532 20 15.30-16.00 29 937 32,31034483 3,475387452 = 100,7862361 1823,47.S 12,07831794 57,8.S model, dan dari nilai tersebut dapat diaplikasikan 21 16.00-16.30 34 1246 36,64705882 3,601333175 122,4453279 12,96960064 22 16.30-17.00 kepada persamaan 32 model 1573 matematis 49,15625sebagai 3,895004 124,640128 15,17105616 23 17.00-17.30 berikut : 27 1329 49,22222222 3,896345193 105,2013202 15,18150586 24 17.30-18.00 26 1015 39,03846154 3,664547353 95,27823119 13,42890731

28 JURAL TEKIK SIPIL, olume I, o. 1. Januari 2007: 20-29 Model Greenberg 1 ilai b = = - 1,876-0,533 ilai C = exp (32,818/0,533) = 1,82x10-27 Hubungan Kecepatan Kepadatan : S = 32,818 0,533.ln.D Hubungan olume Kepadatan : = 32,818.D 0,533.D.ln(D) Hubungan olume Kecepatan : = 1,82x10-27.S.e -1,876.S KECEPATA 33,5 33 32,5 32 31,5 31 30,5 30 29,5 29 28,5 28 GRAFIK KECEPATA KEPADATA 0 10 20 30 40 GREESHIELD GREEBERG Gambar 4.1. Grafik Kecepatan - Kepadatan 50 60 70 80 KEPADATA 90 100 Kecepatan optimal bisa diperoleh dengan rumus (2.14) : Sm = - = 15,773 km/jam 2 Dengan memasukkan persamaan kecepatan optimal ke dalam persamaan (2.12 ) akan diperoleh hasil arus maksimal sebagai berikut :. m = - = 14380,78 smp/jam 4 KESIMPULA Model karakteristik dari Greenshield dan Greenberg dapat dituliskan dalam persamaan matematis sebagai berikut : Hubungan Kecepatan Kepadatan : S = 31,546 0,0173.D Hubungan olume Kepadatan : = 31,546.D 0,0173.D 2 Hubungan olume Kecepatan : = 1823,47.S 57,8.S 2 Hubungan Kecepatan Kepadatan : S = 32,818 0,533.ln.D Hubungan olume Kepadatan : = 32,818.D 0,533.D.ln(D) Gambar 4.2. Grafik Arus - Kepadatan Hubungan olume Kecepatan : = 1,82x10-27.S.e -1,876.S Kecepatan optimal dari kendaraan yang melaju di uras jalan Raya Rungkut Madya adalah Sm= 15,773 km/jam atau 16 km/jam, sedangkan kecepatan rata-rata dari kendaraan yang melaju pada ruas jalan tersebut adalah 30,917 km/jam, sehingga untuk mencapai kondisi optimal kecepatan harusnya dikurangi hingga separuh kecepatan. Gambar 4.3. Grafik Arus kecepatan

Hendrata W.,, Efektifitas Model Karakteristik Arus Lalu Lintas di ruas Jalan Raya... 29 DAFTAR PUSTAKA 1. Tamin, O.Z., Perencanaan dan Pemodelan Transportasi, Edisi Kesatu, ITB Bandung, 2003. 2. Khisty C.J., Kent Lall., Transportation Engineering An Introduction, Third Edition, Prentice Hall, ew Jersey, 2003 3. Asian Development Bank, Panduan Keselamatan Jalan untuk Kawasan Asia Pasifik,Asian Development Bank, Manila, 2003 4. Pignataro L.J., Traffic Engineering, Prentice-Hall, ew York, 1973 5. Ahmad Munawar, Dasar-dasar Teknik Transportasi, Beta Offset, Yogyakarta, 2005 6. Warpani S., Merencanakan Sistem Perangkutan,ITB, Bandung, 1990 7. Bhattacharyya G.K.,Johnson R.A., Statistical Concepts and Methods, John Wiley & Sons, ew York, 1977 8. Hendrata Wibisana, Studi Hubungan Arus Lalu Lintas Di Ruas Jalan Rungkut Asri Kotamadya Surabaya Dengan Metode Underwood, Jurnal Teknik Sipil, ol 3, o.2 Oktober 2007, Maranatha, Bandung, 2007