BAB I PENDAHULUAN. bidang pendidikan. Bisa dilihat saat ini, ilmu pengetahuan dan teknologi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. dalam rangka memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembangunan. Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan unsur terpenting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Sasaran Pendidikan adalah manusia.pendidikan bertujuan untuk. menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia (SDM) agar menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan dunia usaha di tanah air mengalami banyak kemajuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. harus mengembangkan lebih dahulu perencanaan strategis. Melalui perencanaan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. suatu strategi serta memanfaatkan berbagai peluang untuk mencapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi lingkungan yang harus dihadapi oleh manajemen sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Dalam sebuah organisasi, khususnya organisasi perbankan, semestinya

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang akan menghadapi tantangan yang berat. Hal ini terjadi karena dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi proses pembangunan daerah di Indonesia. Di dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi tersebut diperlukan sumber daya manusia yang

PERBEDAAN MOTIVASI MENGEMBANGKAN KARIR ANTARA TIPE KEPRIBADIAN EKSTROVERT DAN INTROVERT PADA KARYAWAN. Skripsi

HUBUNGAN ANTARA BUDAYA ORGANISASI DENGAN PERSEPSI TERHADAP PENGEMBANGAN KARIR. Skripsi. Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat S-1

BAB I PENDAHULUAN. dengan pembukaan Undang Undang Dasar 1945 alinea ke-4 serta ingin

BAB I PENDAHULUAN. acuan dari kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu perlu ditingkatkan, di

BAB I PENDAHULUAN. maju dapat dilihat dari mutu pendidikannya. Menurut data Organisasi Pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. kinerja penyelenggaraan pemerintahan sehinggga tercipta suatu ruang lingkup. urusan pemerintah dan kepentingan masyarakat setempat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sumatera Utara bermula

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, perkembangan sangat pesat di segala

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan baik di bidang ekonomi, sosial, budaya maupun keamanan membawa dampak

BAB I PENDAHULUAN. sangat cepat. Dengan adanya teknologi-teknologi yang canggih dapat

BAB I PENDAHULUAN. Dinas pendidikan pemuda dan olahraga memiliki kebijakan mutu yaitu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Di era globalisasi ini, untuk menghadapi persaingan bisnis yang kompetitif,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan pada dasarnya ingin memiliki sumber daya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan era globalisasi yang semakin pesat didukung dengan

BAB I PENDAHULUAN. punggung utama penerapan BPJS Ketenagakerjaan. Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan. PT Jamsostek (Persero) sebelum

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Globalisasi yang terjadi di Indonesia saat ini memberikan dampak

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antara berbagai macam perusahaan retail membuat manajemen

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi tantangan era globalisasi saat ini, sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. maupun organisasi yang berorientasi pada laba, namun human assets-lah yang

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan selalu mendapatkan sorotan tajam dari masyarakat.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebutuhan tenaga - tenaga terampil dan cerdas di dalam berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Isu sentral yang sering dijadikan kajian berkaitan dengan sumber daya

I. PENDAHULUAN. beberapa ciri yang perlu diketahui oleh masyarakat diantaranya adalah tersedianya

BAB I PENDAHULUAN. cepat. Iklim usaha yang berubah cepat dan situasi yang berubah-ubah. dipergunakan oleh perusahaan yang mampu mengendalikan jalannya

BAB I PENDAHULUAN. tidak bisa dihindarkan lagi. Persaingan didunia bisnis yang semakin hari semakin

a. Latar Belakang Era globalisasi yang selalu ditandai dengan terjadinya perubahan-perubahan pesat pada kondisi ekonomi secara keseluruhan, telah

BAB I PENDAHULUAN. PN Taspen memperoleh kantor sendiri di Jl. Merdeka no 64 Bandung.

BAB I PENDAHULUAN. untuk berupaya menjadi yang terbaik dan terdepan. Salah satunya adalah PT

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan. Setiap aktivitas yang dilakukan sebuah organisasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Karyawan dalam suatu organisasi merupakan aset terpenting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pada era yang semakin modern saat ini, bekerja menjadi kunci utama untuk

BAB I PENDAHULUAN. Sebab tanpa memiliki Sumber Daya Manusia yang berkualitas, mustahil

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi saat ini menimbulkan kompetisi di berbagai bidang baik

BAB I PENDAHULUAN. terhadap keadaan karyawan. Manajemen sumber daya manusia sangat penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. perilaku seseorang sebagai usaha mencerdaskan manusia melalui kegiatan. manusia dewasa, mandiri dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pendidikan merupakan salah satu prioritas utama yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan tamatan atau lulusan sebagai sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan faktor penting dalam suatu organisasi untuk

BAB I PENDAHULUAN. modern. Hal ini didukung oleh perilaku berbelanja penduduk Indonesia yang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan akan selalu berusaha untuk meningkatkan kinerja karyawan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang menitikberatkan pada

BAB I PENDAHULUAN. tersebar di seluruh tanah air. Seperti halnya perusahaan lain, PT Novell pun juga

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. komponen yang sangat kuat kedudukannya dimana sumber daya manusia

Penerapan MBS, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012), hlm Nanang Fattah, Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan dalam Konteks

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Persaingan antar perusahaan di era globalisasi ini semakin tajam, sehingga

Data Pokok Pembangunan 2014 PEMBANGUNAN MANUSIA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada Era Globalisasi seperti sekarang ini persaingan perusahaan atau

BAB I PENDAHULUAN. sehingga sulit didefinisikan secara baku dan akurat. Namun

BAB I PENDAHULUAN. organisasi/korporat (corporate social responsibilities ), workforce diversities,

BAB 1 PENDAHULUAN Hal ini berdasarkan dikeluarkannya Undang Undang No. 22 tahun 1999

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan salah satu unsur yang terpenting di dalam suatu organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. berjalansecara berkesinambungan, maka sangat dibutuhkan karyawan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pegawai adalah aset utama suatu organisasi yang menjadi perencana dan

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

BAB I PENDAHULUAN PENGARUH KOMITMEN DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK KENCANA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Syah, tersebut (Wahab dan Umiarso, 2011: 138).

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini banyak perusahaan baru dan bermunculannya konsumen yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi sekarang ini, tantangan terhadap perubahan

BAB I PENDAHULUAN. mengadopsi Total Quality Management (TQM) kerena TQM membutuhkan usaha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan bangsa dan negara sekarang ini adalah koperasi. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, organisasi harus memperoleh dan

BAB I PENDAHULUAN. Daya Manusia yang baik merupakan kunci sukses tercapainya tujuan instansi.

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN. tercapai produktivitas kerja karyawan. Kinerja karyawan yang tinggi sangatlah

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan kemampuan yang terakumulasi dalam diri anggota organisasi. menunjang keberhasilan pelaksanaan pekerjaannya.

BAB I PENDAHULUAN. (Nongkeng, dkk. 2011). Pendapat serupa juga dinyatakan oleh Voon et al. (2011) bahwa

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan dan kelangsungan hidup bangsa. Personil yang berhubungan. yang menyandang persyaratan tertentu

BAB I PENDAHULUAN. harus mampu mengelola sumber daya manusianya dengan baik. Sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. bahkan detik. Perkembangan perkembangan teknologi ini terjadi di setiap

BAB I PENDAHULUAN. Madrasah Tsanawiyah adalah lembaga pendidikan yang sederajat dengan sekolah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era reformasi, pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja

BAB I PENDAHULUAN. dengan perusahaan. Setiap perusahaan pasti mempunyai tujuan masing-masing.

BAB I PENDAHULUAN. oleh sumber daya manusia yang berkualitas. Organisasi dengan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan merupakan sektor yang memiliki. kekhususan karakteristik dibandingkan dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

N. AMBARDHI P

BAB 1 PENDAHULUAN. misi dan strategi perusahaan dapat tercapai. Dengan semakin banyaknya usaha penjahit, maka akan memberikan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Suatu perusahaan memiliki tujuan untuk mencapai keunggulan, baik

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki abad 21 ini dunia pendidikan kita menjadi geger, geger dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi peranan sumber daya manusia adalah. sumber penentu atau merupakan faktor dominan dalam pembangunan suatu

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan yang cukup pesat baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Globalisasi berlangsung di semua bidang kehidupan salah satunya bidang pendidikan. Bisa dilihat saat ini, ilmu pengetahuan dan teknologi didominasi oleh negara-negara maju, dimana pendidikan menjadi halyang sangat penting. Globalisasi merupakan proses yang ditandai dengan derasnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga secara tidak langsung mengubah dunia. Maka dari itu, perkembangan ilmu pengetahuan dimana salah satunya merupakan dunia pendidikan tidak dapat dilepaskan dari pengaruh perkembangan globalisasi. Dampak dari globalisasi tersebut pada bidang pendidikan yaitu mengharuskan dunia pendidikan untuk dapat menciptakan SDM yang berkualitas agar mampu bersaing di dunia kerja global. Dampak tersebut mengharuskan kinerja guru lebih ditingkatkan agar dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Dikutip dari Qory (2013) data yang didapat dari penilaian Education Development Index (EDI) atau Indeks Pembangunan Pendidikan pada tahun 2012, yang dikeluarkan oleh UNESCO menempatkan Indonesia di posisi ke 64 dari 120 negara. hasil EDI tersebut didapatkan dari rangkuman perolehan empat kategori penilaian yang terdiri dari angka partisipasi pendidikan dasar, 1

angka melek huruf pada usai 15 tahun ke atas, angka partisipasi menurut kesetaraan gender, angka bertahan siswa hingga kelas V Sekolah Dasar (http://m.kompasiana.com/post/read/552591/1/kualitas-pendidikan-indonesiarefleksi-2-mei.html). The United Nations Development Programme (UNDP) tahun 2011 melaporkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Human Development Index (HDI) Indonesia mengalami penurunan dari peringkat 108 pada tahun 2010 menjadi peringkat 124 pada tahun 2012 dari 180 negara. Pada 14 Maret 2013 dilaporkan naik tiga peringkat ke urutan 121 dari 185 negara. data ini meliputi aspek tenaga kerja, kesehatan dan pendidikan (http://edukasi.kompas.com/read/2011/11/04/17175426/indeks.pembangunan.manusia.indonesia.meningkat). Dari data tersebut diketahui bahwa kualitas pendidikan Indonesia masih sangat rendah. Maka dari itu diperlukan beberapa upaya untuk memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia. Salah satu unsur yang memiliki peranan sangat penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan adalah tenaga pendidik, dalam hal ini yaitu guru. Guru merupakan salah satu komponen utama dalam dunia pendidikan di sekolah. Peran dan tanggungjawab guru sangat berguna untuk mewujudkan mutu pendidikan yang berkualitas, yaitu untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia, meliputi penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, serta mewujudkan masyarakat Indonesia yang maju. Seorang guru diharuskan untuk dapat memiliki kinerja yang baik. Peningkatan kinerja guru ini 2

dipengaruhi oleh teciptanya budaya organisasi serta adanya iklim kerja yang kondusif, dalam hal ini sekolah. Maka dari itu untuk terciptanya suatu SDM yang berkualitas tersebut bukan hanya berasal dari satu pihak saja akan tetapi setiap orang yang berada dalam organisasi tersebut yaitu pimpinan organisasi serta para bawahan atau karyawan. Dengan adanya hubungan yang tercipta dua arah tersebut diharapkan mampu menciptakan suatu suasana yang kondusif dalam bekerja. Pimpinan organisasi pun memiliki andil yang tidak kalah penting yaitu harus dapat bekerja sama serta mengarahkan para karyawan untuk dapat memahami tujuan dari organisasi sehingga mereka pun dapat bekerja bersama demi tercapainya tujuan organsiasi. Pencapaian tujuan organisasi dapat tercapai dengan adanya faktor utama yatu sumber daya manusia, karena sebaik apapun sebuah organisasi serta secanggih apapun teknologi yang dimiliki tanpa adanya sumber daya manusia yang bertindak sebagai penggerak segala sumber daya yang dimiliki organisasi, maka semuanya itu tidaklah dapat dijalankan. Maka dari itu, sangatlah penting bagi organisasi untuk melakukan peningkatan kualitas para karyawannya yang akan berdampak terhadap peningkatan kinerja. Kinerja dapat diartikan sebagai hasil kerja yang telah dicapai oleh seorang pekerja sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang telah diberikan. Kinerja yang tinggi dari seorang karyawan dapat membantu karyawan dalam menyelesaikan segala tugas dan tanggung jawab yang diberikan yang pada akhirnya pun dapat membantu karyawan dalam 3

menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Seorang karyawan dengan kinerja yang tinggi sudah tentu akan mempunyai produktivitas yang tinggi sehingga dapat memberikan kontribusi yang maksimal terhadap pencapaian tujuan organisasi. Dengan adanya kinerja yang tinggi tugas dan tanggung jawab dapat diselesaikan dengan baik, karyawan mampu bekerja bersama satu sama lain. Suatu kinerja karyawan merupakan hal yang sangat penting dalam upaya perusahaan untuk dapat mencapai tujuannya. Setiap karyawan yang bekerja pada suatu organisasi serta memiliki kinerja yang tinggi membuktikan bahwa apa yang dilakukan oleh karyawan tersebut telah sesuai dengan apa yang ditugaskan organisasi. Dengan demikian kinerja yang tinggi tentunya merupakan dampak positif dari budaya sebuah organisasi. Budaya yang ada pada suatu organsisasi akan mempengaruhi perilaku para karyawan sehingga akan berdampak pada kesamaan cara pandang dalam menjalankan kewajiban bekerja. Budaya organisasi juga akan berdampak pada efisiensi dan efektifitas organisasi. Budaya organsisasi dapat membantu kinerja karyawan, dkarenakan memberikan motivasi yang baik bagi karyawan untuk dapat memberikan yang terbaik bagi organisasi. Budaya organisasi yang baik akan memberikan kenyamanan bekerja bagi karyawan, meningkatkan kinerja karyawan sehingga karyawan akan menunjukkan komitmen dan kesetiaan terhadap organisasi. Budaya organisasi menjadi suatu konsep yang diperhitungkan dalam setiap organisasi tak terkecuali lembaga pendidikan. Sama halnya seperti 4

suatu organisasi, lembaga pendidikan memiliki suatu visi dan misi yang jelas dan strategis serta setiap karyawan di dalamnya diharapkan dapat merealisasikannya dimana visi dan misi inilah yang akan melahirkan nilainilai yang diyakini oleh setiap karyawan. Selain itu budaya organisasi diperlukan dalam setiap organisasi sebagai suatu motivasi dalam bekerja untuk dapat melakukan tugas dengan baik sehingga dapat memberikan pengaruh positif terhadap perilaku dan kinerja karyawan dalam jangka panjang. Luthans (2002:563) berpendapat bahwa budaya organisasi mempunyai beberapa karakteistik, yaitu peraturan-peraturan perilaku yang harus dipatuhi, norma-norma, nilai-nilai dan dominan, filosofi, aturan-aturan serta iklim kerja. Perasaan mengenai organisasi secara keseluruhan yang dicerminkan oleh tata letak fisik, cara para anggota berinteraksi, dan cara mereka berhubungan dengan pelanggan atau lingkungan diluar organisasi. Semua karakteristik tersebut sangat berhubungan dengan kinerja pegawai. Karena itulah setiap organisasi memerlukan adanya budaya organisasi yang dapat menunjang peningkatan kinerja karyawan. Selain budaya organisasi yang menjadi salah satu unsur penggerak bagi karyawan dalam meningkatkan kinerjanya, ada pula unsur lain yang diyakini menjadi salah satu faktor pendukung kinerja karyawan yaitu iklim kerja. Iklim kerja merupakan kondisi lingkungan dalam tempat bekerja pada suatu organisasi. Iklim kerja dipandang sebagai ciri-ciri dari suatu organisasi 5

dimana secara langsung atau tidak langsung akan berdampak pada sikap dan perilaku karyawan. Menurut Wirawan (2007:124) berpendapat bahwa iklim organisasi yang baik dan kondusif akan terlihat suasana yang harmonis dan berdampak terhadap kinerja individu dalam keseharian dan sebaliknya iklim organisasi yang kurang kondusif cenderung menjurus kepada perilaku yang negatif. Iklim organisasi mempengaruhi perilaku anggota organisasi yang kemudian memengaruhi kinerja mereka dan kemudian memengaruhi kinerja organisasi. Suatu iklim kerja dikatakan memberikan dampak positif bagi karyawannya jika didukung dengan adanya kondisi kerja yang nyaman, suasana kerja yang menyenangkan, rasa aman selama bekerja, penerangan yang baik, ventilasi yang baik, tim yang solid dan saling mendukung. hal inilah yang diyakini akan memberikan persepsi yang bermakna serta memberikan pengaruh bagi karyawannya dimana pada akhirnya akan sangat berdampak terhadap pencapaian tujuan organisasi. Maka dari itu, untuk dapat bertahan dalam persaingan ketat era globalisasi ini haruslah dapat mempersiapkan diri dengan cara meningkatkan kesadaran dan memperluas wawasan. Dimana cara paling efektif dalam memperluas wawasan adalah melalui pendidikan. Dalam rangka untuk menjaga serta meningkatkan kualitas pendidikan maka produktivitas karyawan menjadi salah satu faktor kunci. Salah satunya yaitu kinerja karyawan yang didukung oleh faktor ekternal maupun internal. 6

Sekolah X di Bandung merupakan sekolah Kristen di Indonesia yang berada di bawah naungan Yayasan dengan jenjang pendidikan mulai dari taman kanak-kanak, sekolah dasar, sekolah menengah pertama hingga sekolah menengah atas. Visi Sekolah X adalah Terbangunnya Manusia Utuh yang Takut akan Tuhan, Mandiri dan Berguna Bagi Dunia. Sekolah X memiliki banyak cabang sekolah di berbagai provinsi di Indonesia. Sesuai dengan visi yang disematkan yang bergerak di dunia pendidikan dimana visinya untuk menjadikan lulusan-lulusan yang berpotensi maka sumber daya manusia menjadi aset yang paling utama,baik kepala sekolah, guru ataupun non guru. Untuk dapat merealisasikan visi yang telah disematkan tersebut maka dilakukan berbagai program pendidikan yang berkualitas yang telah dijalankan bagi anak didiknya. Sekolah merupakan tempat menuntut ilmu dimana faktor kinerja pengajar menjadi yang paling utama dalam mendidik semua muridnya. Maka dari itu sumber daya manusia menjadi sorotan utama dalam mengembangkan murid-muridnya. Tabel 1.1 Penilaian Kinerja 2012 2013 2014 % Kinerja 70% 70% 70% 7

Dari tabel di atas terlihat bahwa kinerja karyawan Sekolah X dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 yaitu sebesar 70%. Kinerja tersebut sudah cukup baik akan tetapi masih belum optimal. Tabel 1.2 Hasil Persentase Karyawan Pernyataan Persentase Karyawan merasa cukup puas akan budaya organisasi dan iklim kerja 30% Karyawan merasa kurangnya pemberian dukungan dan penghargaan 30% Karyawan merasa sarana dan prasarana masih belum memadai 20% Karyawan merasa kebijakan sekolah tidak tepat sasaran 10% Karyawan merasa perlu adanya punishment and reward 5% Karyawan merasa perlu adanya peningkatan kualitas organisasi 5% Dari hasil penyebaran angket yang dilakukan terhadap beberapa karyawan, diperoleh hasil 30% karyawan sudah merasa cukup puas akan budaya serta iklim kerja yang dimiliki organisasi sehingga memberikan kinerja yang baik dalam bekerja. 30% karyawan merasa pihak organisasi tidak memperhatikan kebutuhan karyawan baik dari segi dukungan ataupun pemberian penghargaan. 20% karyawan merasa sarana dan prasarana yang diberikan masih tidak memadai. 10% karyawan merasa kebijakan sekolah tidak tepat sasaran. 5% karyawan merasa perlu adanya punishment and reward dan 5% mengharapkan adanya peningkatan kualitas dari organisasi. Dari hal yang diuraikan di atas diduga kinerja yang belum optimal tersebut diduga disebabkan oleh beberpa hal diantaranya: 8

1. kurangnya dukungan yang diberikan pihak organisasi sehingga berdampak pada menurunnnya tingkat kreativitas karyawan dalam bekerja. 2. Kurangnya pemberian penghargaan atas ide-ide baru ataupun saran dari karyawan. 3. Aturan dan kebijajakan dari sekolah yang dirasa tidak sesuai dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi 4. Failitas kerja yang disediakan masih belum memadai. 5. Suasan kerja yang berdampak pada tingkat kenyamanan karyawan yang kurang kondusif. 6. Kurangnya kerjasama yang terjalin antar tim dalam organisasi. 7. Pemberian imbalan yang tidak sesuai dengan usaha yang telah diberikan. 8. Kurangnya sikap bangga yang ditunjukkan dari karyawan selama bekerja di organisasi tersebut. Dari kesimpulan di atas tersebut, hal tersebutlah yang diduga menjadi penyebab belum optimalnya kinerja yang diberikan setiap karyawan Sekolah X di Bandung. Maka dari itu penting untuk dilakukan penelitian mengenai pengaruh budaya organisasi dan iklim kerja terhadap kinerja karyawan pada sekolah X di Bandung. 9

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1. Identifikasi Masalah Sekolah sebagai sarana menimba ilmu merupakan sektor utama dalam dunia pendidikan yang diharapkan dapat melahirkan berbagai lulusan yang berkualitas. Hal ini sudah seharusnya menjadi prioritas utama bagi Sekolah X untuk terus mengoptimalkan kinerja tenaga pengajar yang dimiliki. Berdasarkan tabel dan penyebaran angket didapati tingkat kinerja para staff dan pengajar masih belum optimal diduga dikarenakan sekolah kurang memberikan dukungan terhadap karyawan, adanya kebijakan yang dirasa tidak tepat sasaran, sarana dan prasarana yang masih belum memadai, pemberian imbalan yang dirasa tidak sesuai atas usaha yang diberikan karyawan, kerjasama tim yang kurang terjalin, serta kurangnya sikap bangga dari karyawan terhadap sekolah. Hal ini sudah seharusnya menjadi bahan pertimbangan bagi pihak sekolah untuk lebih mengoptimalkan iklim kerja serta menciptakan budaya organisasi yang lebih mendukung. Secara teoritis dapat dikatakan bahwa kinerja karyawan akan meningkat apabila adanya faktor budaya organisasi yang mendukung, maka dari itu rendahnya kinerja karyawan Sekolah X diduga salah satu penyebabnya karena budaya organisasi tidak sepenuhnya mendukung karyawan dalam melakukan pekerjaannya. Demikian pula secara teoritis dikemukakan kinerja karyawan akan meningkat dengan adanya hubungan baik antar sesama karyawan maupun hubungan baik dengan atasan yang merupakan kesatuan dari iklim kerja. 10

Berdasarkan fenomena tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang pengaruh budaya organisasi dan iklim kerja terhadap kinerja karyawan Sekolah X Bandung. 1.2.2. Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka peneliti dapat merumuskan permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Bagaimana budaya organisasi Sekolah X Bandung. 2. Bagaimana iklim kerja Sekolah X Bandung. 3. Bagaimana kinerja karyawan Sekolah X Bandung. 4. Bagaimana pengaruh budaya organisasi dan iklim kerja terhadap kinerja karyawan Sekolah X Bandung, baik secara simultan maupun parsial. 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis : 1. Budaya Organisasi Sekolah X Bandung. 2. Iklim kerja di lingkungan Sekolah X Bandung. 3. Kinerja karyawan Sekolah X Bandung. 4. Pengaruh budaya organisasi dan iklim kerja terhadap kinerja karyawan Sekolah X Bandung, baik secara simultan maupun parsial. 11

1.4 Kegunaan Penelitian Diharapkan dari penelitian ini, diperoleh informasi dan data tentang variabel-variabel penelitian yang dteliti yaitu budaya organisasi, iklim kerja serta pengaruhnya terhadap kinerja karyawan. Adapun hasil dari penelitian yang didapat, dimaksudkan dapat berguna bagi : 1. Pihak instansi Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan informasi yang bermanfaat yang berkaitan dengan budaya organisasi, iklim kerja dan kinerja karyawan. Dimana hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengatasi permasalahan yang ada, sehingga instansi yang berkaitan dapat mencari cara yang tepat sebagai upaya mengatasi peningkatan kinerja karyawan khususnya dalam masalah budaya organisasi dan iklim kerja. 2. Penulis Penelitian ini diharapakan dapat dijadikan tambahan ilmu dan pengetahuan dan wawasan bagi peneliti khususnya dalam bidang ilmu manajemen sumber daya manusia, dalam hal ini budaya organisasi dan ikim kerja. Dimana lewat penelitian ini, peneliti dapat mengetahui kenyataan yang terjadi dan mengamati permasalahan yang dihadapi instansi, setelah itu penulis mencoba untuk memberikan alternatif pemecahannya sesuai dengan teori yang telah diperoleh. 12

3. Bagi akademisi Dari penelitian ini, diharapkan dapat menjadi acuan untuk penelitian selanjutnya di masa yang akan datang, khususnya dalam bidang ilmu manajemen sumber daya manusia yang berkaitan dengan budaya organisasi, iklim kerja serta pengaruhnya terhadap kinerja karyawan. 13